DERMATITIS SEBOROIK
Oleh:
Mush’ab
202011101033
Pembimbing:
Prof. dr. Bambang Suhariyanto, Sp.KK (K) FINS-DV FAA-DV
2.1 Definisi
Dermatitis seboroik adalah kelainan kulit papulaskuamosa yang umum
dijumpai pada anak dan dewasa dengan predileksi di daerah kulit yang mengandung
banyak kelenjar sebasea seperti kulit kepala, wajah, dan badan. Dermatitis ini
dikaitkan dengan malasesia furfur, terjadi gangguan imunologis mengikuti
kelembaban lingkungan, perubahan cuaca, dan trauma, dengan penyebaran lesi
dimulai dari derajat ringan yaitu ketombe sampai bentuk eritroderma.
2.2 Epidemiologi
Prevalensi Dermatitis seboroik pada populasi umum berkisar 3-5%. Lesi
ditemukan pada remaja yaitu ketombe sebagai bentuk yang paling sering dijumpai.
Prevalensi lebih tinggi terjadi pada penyandang HIV. Sebanyak 36% penyandang
HIV mengalami dermatitis seboroik. Umumnya diawali sejak usia pubertas, dan
memuncak pada umur 40 tahun. Dalam usia lanjut dapat dijumpai bentuk yang
ringan, sedangkan pada bayi dapat terlihat lesi berupa kerak kulit kepala (cradle cap)
Jenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada perempuan.
2.3 Etiopatogenesis
Penyebab dermatitis seboroik beluk diketahui secara pasti. Hanya didapati
kelenjar sebasea yang berlebihan. Dermatitis seboroik dijumpai pada bayi dan usia
setelah pubertas. Kemungkinan juga terdapat pengaruh hormonal. Pada bayi dijumpai
hormone transplasenta meninggi beberapa bulan setelah lahir dan penyakitnya akan
membaik bila kadar hormon ini menurun.
Penyebab lain yaitu adanya infeksi jamur Malassezia. Pasien dengan ketombe
menunjukkan peningkatan titer antibodi terhadap Malassezia, serta mengalami
perubahan imunitas seluler Malassezia spp adalah jamur lipofilik dan merupakan
flora normal pada kulit orang dewasa. Namun pada dermatitis seboroik, organisme ini
menyerang stratum korneum dan melepaskan lipase yang menyebabkan transformasi
trigliserid menjadi asam lemak bebas. Asam lemak bebas inilah yang akan memicu
terjadinya proses inflamasi yang akan menyebabkan hiperproliferasi stratum korneum
dan membuat kulit bersisik.
2.4 Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan morfologi khas lesi eksema dengan skuama
kuning berminyak di area predileksi. Pada kasus sulit perlu pemeriksaan
histopatologi.
2.4.1 Anamnesis
Dermatitis seboroik mempunyai ciri-ciri unik tergantung pada kelompok
usia yang terpengaruh. Secara garis besar gejala klinis dermatitis seboroik bisa
terjadi pada bayi dan dewasa.
Pada bayi biasanya terjadi pada 3 bulan pertama kehidupan. Sering disebut
cradle cap. Keluhan utama biasanya berupa sisik kekuningan yang berminyak
dan umumnya tidak gatal.
Pada anak dan dewasa, biasanya yang menjadi keluhan utama adalah
kemerahan dan sisik di kulit kepala, lipatan nasolabial, alis mata, area post
aurikula, dahi dan dada. Lesi lebih jarang ditemukan di area umbilikus,
interskapula, perineum dan anogenital. Area kulit yang kemerahan biasanya
gatal. Pasien juga dapat mengeluhkan ketombe (Pitiriasis sika). Keluhan dapat
memburuk jika terdapat stressor atau cuaca dingin.
2.4.2 Pemeriksaan Fisik
Pada bayi, dapat ditemukan skuama kekuningan atau putih yang berminyak
dan tidak gatal. Skuama biasanya terbatas pada batas kulit kepala (skalp) dan
dapat pula ditemukan di belakang telinga dan area alis mata. Lesi lebih jarang
ditemukan di lipatan fleksura, area popok dan wajah.
Pada anak dan dewasa dapat bervariasi mulai dari:
a. Ketombe dengan skuama halus atau difus, tebal dan menempel pada kulit
kepala
b. Lesi eksematoid berupa plak eritematosa superfisial dengan skuama terutama
di kulit kepala, wajah dan tubuh
c. Di dada dapat pula menunjukkan lesi petaloid atau pitiriasiformis.
d. Apabila terdapat di kelopak mata, dapat disertai dengan blefaritis.
Dapat meluas hingga menjadi eritroderma.
2. Daerah skalp
Ringan
o Antijamur topikal: sampo ciclopirox 1-5%, ketokonazol sampo 1-2% foaming gel
2%, hydrogel 20 mg/gel kali/minggu
o AIAFp: sampo piroctone olamine/bisabolol/glychirretic acid/lactoferrin 2-3
kali/minggu
o Keratolitik:
- Sampo asam salisilat 3% 2-3 kali/minggu5-6, sampo tar 1-2% 1-2 kali/minggu
o Bahan lainnya:
- Sampo selenium sulfida 2,5% 2-3 kali/minggu
- Sampo zinc pyrithione 1-2% 2-3 kali/minggu
o Kortikosteroid topikal kelas I: linimentum dan solusio hidrokortison 1%, losion
hidrokortison 0,1% 1 kali sehari selama 4 minggu minggu
o Kortikosteroid topikal kelas II: salep aclometasone 0,05%, krim desonide 0,05%1
kali sehari selama 4 minggu
Sedang/berat
o Kortikosteroid topikal kelas III: sampo fluocinolon acetonide 0,01% 2 kali
seminggu, didiamkan selama 5 menit selama 2 minggu
o Kortikosteroid topikal kelas IV: sampo klobetasol propionat 0,05% 2 kali
seminggu, didiamkan selama 5 menit selama 2 minggu
o Antijamur sistemik:
- Itrakonazol 200 mg/hari selama 1 minggu kemudian 200 mg/hari selama 2
hari/bulan selama 11 bulan
- Terbinafin 250 mg/hari selama 4-6 minggu (regimen kontinu) atau 250 mg/hari
selama 12 hari/bulan untuk 3 bulan (regimen intermiten)
- Flukonazol 50 mg/hari selama 2 minggu atau 200-300 mg/minggu selama 2-4
minggu
Lini pertama: Sampo ketokonazol, sampo ciclopirox, dan sampo zinc pyrithione
Bayi
1. Daerah non scalp (pada wajah atau area popok)
• Antijamur topical: krim ketonokazol 2% 1x sehari selama 7 hari
• Kortikosteroid topical kelas I: krim hidrokortison 1% 1xsehari selama 7
hari.
2. Daerah scalp (cradle cap)
• Antijamur topical: sampo ketokonazol 2% 2x/minggu selama 4 minggu
• Emolien: white petrolatum ointment sebagai penggunaan sehari-hari
• AIAFp: krim piroctone olamine/alglycera/bisabolol setiap 12 jam
• Baby oil dan sisir yang lembut dapat mengangkat skuama/krusta
2.7 Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanactionam : dubia
Dermatitis seboroik pada bayi dapat sembuh dengan sendirinya, sementara pada
dewasa dapat bersifat kronis dan dapat kambuh.
BAB 3. REFLEKSI KASUS
3.1 Identitas
Nama : Nn. I
Umur : 39 tahun
Status : Sudah menikah
Alamat : Sumbersari, Jember
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku : Jawa
3.2 Anamnesis
3.2.1 Keluhan Utama
Pasien mengeluh gatal di kulit kepala
3.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mengeluh gatal pada kulit kepala sejak 4 bulan yang lalu. Gatal
yang dirasakan sepanjang hari, semakin memberat saat berkeringat. Awalnya
gatal hanya pada daerah depan rambut, kemudia menjalar hamper ke seluruh
kulit kepala. Pasien sering menggaruk daerah yang gatal. Pasien juga
mengatakna bahwa rambutnya muncul sisik-sisik putih, banyak ketombe dan
berminyak.
3.2.3 Riwayat Penyakit Dahulu
Keluhan serupa (-), HT (-), Asma (-) DM (-) alergi (-)
3.2.4 Riwayat Pengobatan
Lokasi: Capitis
Efloresensi: terdapat skuama halus sampai tebal
dengan luas kira-kira 5x2 cm.
3.7 Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam