Anda di halaman 1dari 3

TORSIO DAN RUPTUR KISTA OVARIUM

A. Definisi & Gambar

Torsio adalah kondisi melilit pada suatu organ khusus seperti testis dan ovarium,
salah satunya akibat adanya kista. Torsio dan ruptur merupakan komplikasi tersering
pada penderita kista ovarium. torsio kista ovarium terjadi karena massa kista merotasi
ligamentum infundibulo pelvikum dan ligamentum utero ovarian, sehingga menyebabkan
penurunan aliran balik vena, edema stroma, perdarahan internal, dan infark. Sedangkan
ruptur kista ovarium sering berkaitan dengan siklus ovarium.

B. Etiologi (penyebab)

Etiologi torsio dan ruptur kista ovarium disebabkan oleh perubahan anatomi karena
adanya kista pada ovarium. Etiologi dari kista ovarium sendiri terdiri dari kista fisiologis
seperti kista folikuler atau kista luteal, hingga kista patologis atau keganasan. Kista
ovarium dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering pada usia reproduktif.
Etiologi penyakit ini dibagi menjadi 2 yaitu Etiologi Torsio Kista Ovarium dan Etiologi
Ruptur Kista Ovarium. Faktor risiko terjadinya torsio dan ruptur kista ovarium
dihubungkan dengan faktor risiko terjadinya kista ovarium sendiri, misalnya akibat terapi
infertilitas yang menginduksi ovulasi. Selain itu, gonadotropin maternal yang dapat
melewati transplasenta dapat menyebabkan kista ovarium ada fetus.

C. Gejala/Manifestasi Klinis
Anamnesis pada kasus yang dicurigai sebagai torsio dan ruptur kista ovarium sangatlah
krusial, terutama untuk evaluasi adanya kegawatdaruratan. Pasien mungkin sudah
mengetahui menderita kista ovarium atau belum. Baik pada kasus torsio atau ruptur
kista ovarium, pasien datang dengan keluhan utama nyeri akut abdomen, yang biasanya
dirasakan setelah aktivitas fisik intensitas tinggi seperti olahraga atau kegiatan seksual.
Nyeri dirasakan unilateral sesuai segmen ovarium yang terkena, dapat menjalar ke
punggung, daerah pelvis, atau paha.

Pada kasus torsioo kista ovarium, nyeri sering dideskripsikan sebagai nyeri yang tajam,
menusuk, intermitten, dan kram. Gejala lain yang dirasakan adalah mual dan muntah,
mirip dengan masalah gastrointestinal. Pada torsio kista ovarium, nyeri seringkali
dirasakan selama lebih dari 8 jam. Pada pasien yang lebih muda seperti pasien usia
premenarche, nyeri dapat berlangsung hingga 24 jam.

Sedangkan pada ruptur kista ovarium, karena penyebab terbanyak adalah ruptur kista
korpus luteum, maka onset terjadi pada pertengahan siklus menstruasi. Nyeri dirasakan
mendadak, dan paling nyeri tepat saat kista ruptur yang kemudian berangsur mereda.
Beberapa wanita seringkali rutin merasakan nyeri ruptur kista ovarium setiap bulannya.
Kondisi ini sering disebut sebagai mittelschmerz yang digambarkan dengan onset nyeri
mendadak, unilateral dan lokal, pada pertengahan siklus, dapat bertahan hingga 48 jam.

Apabila ruptur mengakibatkan perdarahan, nyeri akan kembali meningkat dan memberat
dengan gerakan. Gejala lain yang dikeluhkan adanya kelemahan, pingsan, kaku pada
pundak, perdarahan vagina, dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi hingga syok
hipovolemik.

D. Diagnosis, ICD 10

N83.5 Torsion of ovary, ovarion pedicle and fallopian tube

E. Terapi/Tatalaksana

Pemeriksaan ultrasonografi (USG) dan CT Scan pelvis dapat melihat aliran darah dan


membantu menegakkan diagnosis. Laparoskopi atau laparotomi pada torsio kista
ovarium dilakukan untuk tindakan detorsio yang bertujuan mengembalikan posisi dan
vaskularisasi. Sehingga komplikasi seperti nekrosis dapat dihindari, dan fungsi organ
diharapkan bisa kembali. Tindakan operasi untuk ruptur kista ovarium tergantung kondisi
klinis pasien, stabilitas pasien, jumlah darah pada abdomen, dan tersedianya operator
operasi. Untuk kasus ruptur kista ovarium dengan pasien stabil, dapat dilakukan
manajemen konservatif dengan analgesik. Penatalaksanaan torsio dan ruptur kista
ovarium tergantung kondisi klinis pasien, ada tidaknya gangguan hemodinamik, dan
kegawatdaruratan. Hal khusus yang perlu diperhatikan pada kedua kondisi ini adalah
apabila pasien sedang hamil dan kista korpus luteum ikut diangkat. Pada kondisi ini,
pasien perlu diberikan suplementasi progesteron.

Terapi/Tatalaksana Torsio Kista Ovarium


- Detorsio Ovarium
- Kistektomi atau Ooferoktomi

Terapi/Tatalaksana Ruptur Kista Ovarium


- Kistektomi
- Terapi Hormonal

Anda mungkin juga menyukai