Anda di halaman 1dari 163

Ciri-ciri Makhluk Hidup dan Perannya dalam Kehidupan

1. Virus dan Perannya bagi Kehidupan


                Virus merupakan bentuk peralihan makhluk hidup dengan benda tak hidup. Virus
digolongkan sebagai makhluk  hidup karena memiliki materi genetik berupa DNA atau RNA saja serta
dapat memperbanyak diri. Virus melakukan replikasi dengan dua cara, melalui siklus litik dan siklus
lisogenetik. Virus dikatakan tidak hidup karena bukan sel, tidak memiliki protoplasma, tidak melakukan
metabolisme, dan sangat tergantung pada hospesnya agar tetap hidup. Virus berukuran lebih kecil
dari pada bakteri yaitu 20-300 nm. Bentuk virus sangat bervariasi, antara lain seperti kubus, bola,
batang, oval, silindris, tidak beraturan, dan ada yang berbentuk seperti huruf T, yaitu bakteriofage.
Pemanfaatan Virus
a.       Virus digunakan untuk memproduksi interferon. Interferon berfungsi untuk mencegah replikasih virus
didalam sel hospes.
b.      Profage dapat digunakan untuk mengubah fenotip bakteri berbahaya sehingga menjadi tidak
berbahaya.
c.       Virus digunakan untuk pembuatan vaksin.
d.      Cangkang luar virus ebola yang dijinakkan dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang
sakit.
Virus yang merugikan
Sebagian besar virus  menyebabkan penyakit karena sifatnya yang parasit obligat
a.       Influenza disebabkan oleh virus influenza/Myxovirus
b.      AIDS disebabkan oleh virus HIV
c.       Demam berdarah disebabkan virus dengue dengan perantara nyamuk  Aedes aegypti
d.      New Castle Disease (NCD) menyerang saraf pada unggas (ayam, itik)
e.       Tabacco Mozaik Virus ( TMV) menyebabkan bercak-bercak kuning pada daun tembakau
2. Archaebacteria dan Eubacteria
                Salah satu perbedaan antara  Archaebacteria dan  Eubacteria adalah membran sel.
Membran sel Eubacteria mengandung peptidoglikan, sedangkan membran sel Archaebacteria tidak
mengandung peptidoglikan. Archaebacteria dan  Eubacteria prokariotik, mikroskopis dengan ukuran
sel 0,2-10 um dan nukleusnya hanya berupa satu molekul DNA. Struktur tubuh Archaebacteria dan 
Eubacteria terdiri atas lapisan lendir, dinding sel, membran plasma, sitoplasma, kromosom, dan
ribosom. Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner, reproduksi seksual dengan transformasi,
transduksi, dan konjugasi.
                Bakteri mempunyai peran dan menguntungkan dan juga merugikan. Peran bakteri dalam
kehidupan yaitu sebagai berikut.
a. Bakteri yang menguntungkan
1)      Dalam bidang pertanian, karena menambah kesuburan tanah.
Contoh: Acetobacter chroocum, Rhizobium leguminosarum, dan Clostridium pasteurianum ( mengikat
N2 dari udara) ; Nitrosomonas dan Nitrosococcus ( mengubah nitrit menjadi nitrat).
2)      Penghasil antibiotik. Contoh: Streptomyces griceus ( penghasil streptomisin), Sreptomyces
venezuelae ( penghasil kloromisin) dan Bacillus brevis ( penghasil gramisidin).
3)      Penghasil bahan makanan dan minuman. Contoh: Lactobacillus casei ( pembuatan keju dan
minuman nata decoco)
4)      Dalam proses pembusukan.  Contoh: Escherichia coli  dan Bacterium sp.
5)      Penghasil asam. Contoh: Acetobacter sp. ( penghasil asam cuka dan asam asetas)
6)      Peran bakteri yang lain dapat digunakan untuk pembuatan biogas, pengolahan limba, rekayasa
genetik, dan sebagainya.
b. Bakteri yang merugikan
1)      Bakteri patogen (menimbulkan penyakit)  pada manusia
Vibrio comma, penyakit yan g ditimbulkan kolera
2)      Bakteri patogen pada tumbuhan
Xanthomono citri , penyakit yang ditimbulkan kanker pada batang jeruk
3)      Bakteri patogen pada hewan
Baccillus antraxis, penyakit yang ditimbulkan antraks pada sapi, kerbau, dan domba
4)      Merusak dan menghasilkan racun anata lain
         Clostridium botulium, menghasilkan racun botulin pada makanan kaleng.

         Leuconostoc mesentroides, menghasilkan lendir pada makanan yang akan basi


         Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan racun asam bongkrek pada tempe bongkrek.

Karakteristik Antara Virus dan Bakteri tercantum di bawah ini: –


Bakteri Virus
Mereka terdiri dari
sedikit lebih dari
Kebanyakan bakteri sepotong kecil materi
terdiri dari cincin DNA genetik yang dikelilingi
dikelilingi oleh mesin oleh lapisan protein
seluler, yang tipis. Beberapa juga
terkandung dalam dikelilingi oleh amplop
struktur membran lemak. tipis dan lemak.
Sebuah dinding sel Sebuah selubung
yang terdiri dari terbuat dari protein
polisakarida, protein yang dikenal sebagai
ditutupi oleh dan lipid. kapsid.
Hadir di bawah dinding Tidak ada membran
membran sel sel sel
Materi genetik DNA DNA atau RNA
Relatif besar (kira-kira
ukuran 100 kali ukuran virus) relatif kecil
jenis organisme intraselular organisme intraselular
Virus datang dalam
berbagai bentuk yang
Datang dalam tiga berbeda.
bentuk yang berbeda Beberapa virus yang
mungkin berbentuk seperti
Kokus = bentuk bola pesawat ruang
Basil = bentuk batang angkasa. Mereka
bentuk Spirella = bentuk spiral disebut bakteriofag.
Kebutuhan inang
hidup, seperti tanaman Dapat tumbuh pada
inang atau hewan permukaan non-hidup
Sebagian besar
kegunaan Beberapa berguna berbahaya
Tidak bisa membu.nuh
Antibiotik membu.nuh Bakteri Virus
Menyebabkan penyakit Kolera, TBC, penyakit Flu, pilek, HIV / AIDS,
lyme, pertussus, hepatitis, barat nile,
salmonella, infeksi campak, herpes,
Staph, radang herpes zoster, cacar
tenggorokan, kusta, air, cacar monyet,
tetanus, diptheria, polio, cacar, ebola, dan
E.coli, necrotizing beberapa jenis kanker
fascitis dan Ricketts. (epstein barr-) hanya
beberapa virus yang
mempengaruhi
manusia dan hewan.
Menyita energi dari
sumber-sumber
penting yang sama Menyita bahan dan
seperti manusia, energi dari sel inang
termasuk gula, protein, dengan membajak
Sumber Energi dan lemak mesin seluler
Karakteristik baik yang
hidup maupun non-
hidup ya hidup
Melalui kontak
langsung dengan
orang yang
terinfeksiMelalui
kontak dengan benda
yang terkontaminasi
Kontak langsung (seperti mainan,
dengan orang yang pegangan
terinfeksiMakanan pintu)Dengan
yang terkontaminasi menghirup aerosol
atau air (Salmonella, bermuatan virus.
E.coli)Benda kotor (bersin)
(tetanus) Oleh hewan yang
Bagaimana mereka Hewan yang terinfeksi bertindak sebagai tuan
ditransmisikan (rabies) rumah (vektor)
Virus menyuntikkan
dirinya ke dalam sel
hidupMantel protein
dibuangMateri
herediter mengambil
alih kegiatan sel
Yang mereproduksi
virus dan mengisi sel
Bakteri bereproduksi Sel membelah terbuka
melalui pembelahan Virus meninggalkan sel
biner, mereka dibagi dan menyerang sel-sel
Reproduksi menjadi dua sel. baru
Bakteri bergerak
melalui lingkungan Virus tidak memiliki
dengan menggunakan struktur dan dengan
struktur yang dikenal demikian tidak bisa
Motilitas sebagai flagel. bergerak sendiri.
Prokariota terbagi menjadi dua domain: archaea dan bakteri. Kita pertama-tama akan melihat
archaebacteria. Archaebacteria adalah prokariota pertama dan tinggal di lingkungan yang ekstrim.
Secara Evolusioner, mereka memiliki beberapa hal yang sama dengan bakteri dan beberapa hal
dengan organisme eukariotik (seperti kita).
Meskipun mereka adalah organisme yang pertama dikenal hidup di bumi, mereka masih ada, dan
kita terus belajar lebih banyak tentang organisme luar biasa ini yang hidup di lingkungan yang
umumnya kita menganggap tidak mungkin untuk dihuni. Archaea dibagi menjadi tiga kategori
berdasarkan lingkungan di mana mereka tinggal.
Ciri-Ciri umum Archaebacteria
 ukuran archaebacteria 0,1-15 mikron.
 archaebacteria Memiliki dinding sel.
 dinding sel terdiri dari polisakarida dan protein bukan peptidoglikan
 archaebacteria adalah organisme uniseluler prokariotik (tidak memiliki nukleus dan
membran inti sel).
 Asam nukleat archaebacteria berupa RNA.
 archaebacteria Dapat tinggal di lingkungan ekstrim: lingkungan dengan derajat keasaman,
suhu, dan kadar garam yang sangat tinggi.
 Reproduksi dengan cara pembelahan biner, pembentukan tunas, fragmentasi
Thermophiles adalah pecinta panas dan tinggal di tempat-tempat seperti ventilasi termal laut
dalam dan sumber air panas. Dalam bahasa Yunani, istilah ‘therm’ berarti ‘panas’, seperti dalam
‘termometer’ dan ‘pakaian dalam termal,’ dan ‘philos’ artinya ‘kekasih’.
Kelompok berikutnya archaebacteria disebut halophiles dan mereka adalah pecinta garam. Dalam
bahasa Yunani, kata ‘halo’ berarti ‘garam’, dan kita sudah tahu bahwa ‘philos’ artinya ‘kekasih’.
Kelompok terakhir adalah metanogen, yang menggunakan karbon dioksida dan hidrogen untuk
membuat metana. Mereka ditemukan di rawa-rawa, rawa, fasilitas pengolahan limbah dan bahkan
dalam perut sapi.
Ciri-ciri Eubacteria / Bakteri Sejati
Kelompok kedua prokariota adalah nama yang lebih akrab bagi Anda. Kerajaan Eubacteria adalah
bakteri yang sejati. Mereka memiliki peran yang tak terhitung jumlahnya, termasuk dekomposisi
dan daur ulang nutrisi, pencernaan dan penyakit. Ciri-ciri umum eubacteria adalah sebagai
berikut:
1. Eubacteria adalah organisme Uniseluler prokariotik
2. Eubacteria dinding sel yang tersusun atas peptidoglikan (gula dan protein)
3. Ukuran tubuh Eubacteria sekitar 1 – 5 mikron
4. Eubacteria Berkembang biak dengan cara membelah diri, konjugasi , transformasi 
dan transduksi (pemindahan sebagian materi genetik melalui perantara virus).
5. Eubacteria Dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding sel membentuk Kapsul.
6. Ada Eubacteria yang memiliki flagel dan ada juga Eubacteria yang tidak memiliki flagel
7. Eubacteria Hidup kosmopolitan, artinya dapat hidup di segala tempat, misalnya di darat,
udara, air, bahkan tubuh manusia
8. Apabila berada di lingkungan yang kurang menguntungkan Eubacteria akan
membentuk endospora
Ada Eubacteria yang memiliki klorofil, ada pula Eubacteria yang tidak berklorofil
Eubacteria sering terlibat dalam hubungan simbiosis dengan organisme lain. Ini adalah interaksi
yang erat antara dua spesies yang berbeda. Contoh dari hubungan simbiosis antara bakteri yang
hidup dalam usus kita dan membantu kita mendapatkan nutrisi yang kita butuhkan serta bakteri
yang memperbaiki nitrogen dari atmosfer sehingga tanaman dapat menggunakannya.
Dampak negatif bakteri terhadap kehidupan kita adalah bahwa mereka bertanggung jawab untuk
sekitar setengah dari semua penyakit manusia. Hal ini karena beberapa bakteri menghasilkan
racun yang dapat membahayakan organisme lain. Untungnya, kita dapat menggunakan antibiotik
untuk mengobati infeksi bakteri. Antibiotik bekerja dengan membu.nuh bakteri. Namun, mereka
harus khusus untuk beberapa jenis bakteri dan digunakan dengan benar. Karena bakteri dapat
berkembang dengan cepat, mereka kadang-kadang bisa menjadi kebal terhadap antibiotik.
Resistensi antibiotik ini adalah mengapa beberapa antibiotik yang biasa digunakan tidak lagi
digunakan – mereka tidak lagi efektif dalam membu.nuh bakteri. Contoh penyakit yang
disebabkan oleh bakteri termasuk penyakit Lyme, kolera dan radang tenggorokan.
Peranan Archaebacteria
Archaebacteria membantu pencernakan makanan. Bakteri metanogen digunakan untuk degradasi
limbah pada unit pengolahan limbah. Membantu pembuatan kompos dan biogas. Sampai saat ini
tidak ditemukan Archaebacteria yang menyebabkan penyakit pada organisme lain.

Ciri2 jamur, protista, dan perannya


Ciri – Ciri Jamur
Sekilas nampak bahwa jamur memiliki bentuk dan sifat yang hampir sama dengan tumbuhan. Akibatnya,
tidak jarang orang salah paham dalam mengartikan jamur. Meskipun demikian, terdapat beberapa ciri dari
jamur, yaitu sebagai berikut.

Pertama, Eukariotik. Jamur merupakan suatu organisme yang lebih maju dibandingkan dengan Monera.
Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya membran inti sel atau dikenal dengan sebutan organisme eukariotik.
Kedua, Uniseluler dan multiseluler. Spesies jamur sangat banyak. Jamur ada yang tersusun dari satu sel
atau dikenal dengan uni seluler. Namun, adapula yang tersusun atas banyak sel atau yang dikenal dengan
multiseluler.
Jamur yang uniseluler sering disebut berbentuk khamir. Sedangkan, jamur yang multiseluler berbentuk
kapang atau mold atau cendawan atau mushroom.

Ketiga, Tidak berklorofil. Jamur tidak memiliki klorofil, sehingga jamur memperoleh makanan dari
makhluk hidup yang lain.
Keempat, Heterotrof. Pada umumnya, jamur memiliki sifat saprofit. Artinya memperoleh makanan dari sisa
organisme yang telah mati.
Kelima, Hifa. Hanya terdapat pada jamur yang bersifat multiseluler dengan bentuk yang memanjang
menyerupai benang- benang. Hifa terdiri dari bagian yang memiliki sekat dan yang tidak memiliki sekat.
Keenam, septa. Merupakan bagian hifa yang memiliki sekat antarsel. Ketujuh, miselium. Bagian hifa yang
bercabang – cabang dan saling berkumpul. Kedelapan, miselium vegetatif. Merupakan bagian yang
memiliki fungsi untuk menyerap zat organik makanan.
Kesembilan, miselium vegetatif.  Merupakan bagian yang memiliki fungsi untuk alat reproduksi yang dapat
menghasilkan spora. Kesepuluh, dilapisi zat kitin. Zat kitin melapisi dinding sel jamur.
Kesepuluh, hidup di tempat yang kaya akan zat organik, lembab, dan kurang cahaya. Kesebelas, reproduksi
secara aseksual melalui pembelahan dan secara seksual dengan cara peleburan inti sel dari dua sel induk.
Terakhir, tidak mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Demikian ciri – ciri yang dimiliki oleh jamur. Kemudian, bagaimana struktur jamur?

Pelajari juga: Pengertian Pertumbuhan dan Perkecambahan pada Tumbuhan

Struktur Jamur
Adapun struktur dari jamur dapat dijelaskan sebagai berikut.

 Merupakan bagian vegetatif jamur yang berbentuk benang. Hifa memiliki sel yang memanjang
dengan jumlah nukleus yang dipisahkan menjadi beberapa bagian oleh septa atau septum.
 Merupakan cabang- cabang hifa yang terlihat seperti anyaman.
 Hifa senositik. Merupakan hifa pada jamur yang tidak memiliki sekat.
 Hifa monositik. Merupakan hifa pada jamur yang memiliki sekat dengan satu inti sel.
 Hifa dikariotik. Merupakan hifa yang memiliki dua inti sel.
 Hifa haustoria. Merupakan hifa khusus pada jamur parasit yang memiliki fungsi untuk menyerap
makanan pada inangnya.
Selanjutnya, bagaimanakah cara hidup jamur?

Cara Hidup Jamur


Beberapa jamur memiliki cara hidup yang berbeda- beda. Hal tersebut disesuaikan dengan struktur tubuh
yang mereka miliki. Selain itu, disesuaikan pula dengan habitat tempat hidup masing – masing jamur.
Adapun cara hidup jamur yaitu sebagai berikut.

Saprofit. Jamur saprofit memperoleh zat organik dari makhluk hidup yang telah mati. Tipe jamur ini dapat
disebut dengan jamur dekomposer.
Parasit. Jamur parasit memperoleh zat organik dari makhluk hidup yang masih hidup yang menjadi
inangnya. Tipe jamur ini pada umumnya dikenal dengan jamur patogen atau penyebab penyakit.
Mutual. Jamur mutual hidup pada inangnya. Meskipun demikian, memiliki sifat yang menguntungkan.
Selanjutnya, apa sajakah tipe reproduksi jamur?

 Tipe Reproduksi Jamur


Tipe reproduksi jamur dibedakan ke dalam dua cara yaitu seksual dan aseksual, adapun penjelasannya
sebagai berikut.

Aseksual. Untuk jamur uniseluler akan membentuk kuncup atau tunas untuk menghasilkan keturunan.
Sedangkan , untuk jamur multiseluler akan dapat melakukan proses fragmentasi dan menghasilkan spora
aseksual atau sporangoispora atau konidiospora. Kedua spora aseksual tersebut memiliki sifat haploid.
Seksual. Reproduksi jamur secara seksual dimulai dengan cara penyatuan hifa atau singgami yang terdiri
dari proses plasmogami dan kariogami. Dari proses tersebut akan menghasilkan spora seksual yaitu
zigospora, askospora, dan basidiospora.
Selanjutnya, bagaimanakah klasifikasi jamur?

Simak juga: Keanekaragaman Hayati dan Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi Jamur
Berdasarkan divisinya, jamur dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok besar. Adapun kelompok-
kelompok tersebut yaitu sebagai berikut.

Ascomycotina
Ascomycotina merupakan suatu divisi jamur yang sebagian besar bersifat parasit dan saprofit. Meskipun
demikian, ada juga jamur yang bersimbiosis dengan ganggang hijau – biru dan ganggang hijau bersel satu.

Reproduksinya dilakukan dengan dua cara yaitu seksual dan aseksual. Secara seksual dilakukan dengan
membentuk tunas yang terjadi pada jamur uniseluler. Sedangkan, reproduksi secara aseksual dengan cara
membentuk spora yang terbentuk dari konidiafor.

Adapun contoh dari jamur kelompok ini yaitu sebagai berikut. Pertama, Aspergillus merupakan jamur yang
hidup sebagai saprofit dan parasit. Kedua, Claviceps purprea merupakn jamur yang hidup parasit pada
bakal buah graminea.
Ketiga, Neurospora crassa merupakan jamur yang biasa digunakan untuk pembuatan
oncom. Keempat, Penicillum merupakan jamur yang hidup sebagai saprofit di semua
tempat. Kelima, Saccharomyces merupakan jamur yang biasanya dikenal sebagai ragi, khamir, dan yeast.
Keenam, Trichoderma merupakan jamur penghasil protein sel tunggal. Ketujuh, Xylaria
tabacina merupakan jamur yang pada umumnya hidup parsit pada tanaman petai cina. Adapun daur hidup
Ascomycotina yaitu sebagai berikut.
Basidiomycotina
Basidiomycotina merupakan suatu jamur yang hidup sebagai saprofit dan parasit. Selain itu, memiliki tubuh
buah atau basidiokarp.

Pada umumnya, divisi ini berkembang biak dengan seksual. Sedangkan perkembang biakan secara aseksual
jarang terjadi pada jamur jenis basidiomycotina.

Adapun contoh dari jamur pada divisi basidiomycotina yaitu sebagai berikut. Pertama, Amanita phalloides
merupakan jamur yang hidup pada sisa- sisa kotoran ternak sebagai saprofit.
Kedua, Auricularia polytricha merupakan jamur yang hidup pada kayu yang telah mati sebagai saprofit,
pada umumnya dikenal dengan jamur kuping. Ketiga, Clavaria zippeli merupakan jamur yang pada
umumnya terdapat ditanah kawasan hutan sebagai saprofit.
Keempat, Polyporus giganteus merupakan jamur yang pada umumnya hidup di kayu – kayu yang telah
lapuk atau dikenal dengan jamur papan. Kelima, Pleurotus merupakan jamur yang banyak ditemukan di
batang kayu yang telah mati atau yang masih hidup, dikenal dengan jamur tiram.
Keenam, Puccinia graminis merupakan jamur yang hidup sebagai parasit pada daun rumput-
rumputan. Ketujuh, Ustilogo maydis merupakan jamur yang hidup sebagai parasit pada jagung.
Kedelapan, Volvariella volvacea merupakan jamur yang dapat dimakan atau yang lebih dikenal dengan
jamur merang. Adapun daur hidup Basidiomycotina yaitu sebagai berikut.
Deuteromycotina
Divisi deuteromycontina merupakan suatu kelompok jamur yang berkembang biak dengan cara aseksual.
Kelompok jamur ini memiliki hifa yang bersekat – sekat. Selain itu, hidupnya secara saprofit pada sisa
makanan. Meskipun demikian, ada juga yang bersifat parasit.

Sebagai parasit, jamur ini dapat menyebabkan penyakit pada manusia, ternak, dan juga tanaman. Adapun
contoh jamur dari kelompok divisi ini yaitu sebagai berikut. Pertama, Candida albicans merupakan jamur
yang hidup parasit dan menjadi penyebab penyakit infeksi pada vagina.
Kedua, Chadosporium, curvularia, Epidermophyton floocosum merupakan jamur yang menyebabkan
penyakit pada kaki atlet.
Ketiga, Helminthosporium oryzae merupakan jamur yang menjadi parasit yang dapat menyebabkan
kerusakan pada kecambah dan buah pada tanaman inang serta menimbulkan noda hitam pada daun.
Keempat, Troghophyton dan Microsporum merupakan jamur yang menyebabkan penyakit kurap. Kelima,
Sclerothyum rolfsie merupakan jamur yang menyebabkan busuk pada tanaman budidaya.

Zygomycotina
Kelompok jamur zygomycotina hampir semua anggotanya dapat ditemui di daratan. Jenis jamur kelompok
zygomycotina ini bersifat saprofit dan multiseluler atau bersel banyak yang berbentuk benang atau hifa yang
tidak bersekat.

Reproduksinya dilakukan dengan seksual. Secara seksual menghasilkan bentuk spora seksual yang memiliki
dinding tebal, zigospora, dan aseksual. Adapun contoh dari jamur ini yaitu sebagai berikut. Pertama,
Rhizopus stolonifer merupakan jamur untuk proses pembuatan tempe.
Kedua, Rhizopus nigricans merupakan jamur yang menghasilkan asam fumarat. Ketiga, Mucor mucedo
merupakan jamur yang hidup pada roti dan makanan yang mengandung karbohidrat.  Adapun daur hidup
Cygomycotina yaitu sebagai berikut:
Jamur sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Dalam bidang industri makanan, jamur dapat
dimanfaatkan dalam proses pembuatan tempe, roti, dan tape.

Kemudian, dalam bidang industri minuman, jamur dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan anggur dan
bir. Dalam industri farmasi, jamur dapat dimanfaatkan pada proses pembuatan obat- obatan atau zat
antibiotik.

Selanjutnya, apa sajakah peran dari jamur?

Simak juga: Pengertian, Ciri, dan Klasifikasi Kingdom Plantae atau Tumbuhan

Peran Jamur
Jamur memiliki peran bermanfaat, namun ada juga yang merugikan bagi kehidupan makhluk hidup. Adapun
manfaat jamur yaitu sebagai berikut.

Pertama, Saccharomyces cerevisiae yang digunakan untuk membuat tape. Kedua, Saccharomyces


cerevisiae yang digunakan untuk membuat roti. Ketiga, Asperigillus oryzae yang digunakan untuk
pembuatan sake minuman khas Jepang.
Keempat, Neurospora sitophila yang digunakan untuk pembuatan oncom. Kelima, Aspergillus wentii yang
digunakan untuk membuat kecap. Keenam, Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti yang
digunakan untuk membuat keju.
Ketujuh, Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum yang digunakan untuk penghasil antibiotik
penisilin. Kedelapan, Volvariella volvacea atau jamur merang yang dapat dimakan. Kesembilan,
Auricularia polytricha atau jamur kuping yang dapat dimakan. Kesepuluh, Rhizopus oryzae yang digunakan
untuk membuat tempe.
Peran jamur yang menguntungkan, dalam siklus materi akan berperan bagi kelangsungan hidup semua
organisme. Sebagai dekomposer atau pengurai, hasil penguraiannya akan dikembalikan lagi ke tanah
sehingga dapat menyuburkan tanah.
Sedangkan jamur yang merugikan antara lain sebagai berikut. Pertama, Fusarium yang dapat menyebabkan
penyakit pada tomat, tebu, dan pisang. Kedua, Puccinia graminis atau jamur karat yang menjadi parasit
pada tumbuhan graminae dan tumbuhan dikotil.
Ketiga, Saprolegnia parasitica merupakan parasit pada ikan. Keempat, Ustilago atau jamur api merupakan
parasit pada jagung dan tebu. Kelima, Aspergillus flavus, merupakan jamur yang menghasilkan racun
aflatoksin yang mematikan.
Jamur yang berperan merugikan akan menurunkan kualitas dan kuantitas dari bahan – bahan yang penting
bagi kehidupan manusia. Jamur bahkan menyerang bahan – bahan lain yang bernilai ekoomi, seperti kulit,
kayu, tekstil, bahan – bahan baku pabrik yang lain. Dia akan menjadi agen penyebab penyakit.

Selanjutnya, bagaimana jamur melakukan simbiosis?

Simbiosis Jamur
Jamur melakukan simbiosis dengan empat cara yaitu Linchen, Mikorhiza, kapang, dan khamir. Adapun
penjelasan dari masing  – masing simbiosis yaitu sebagai berikut.

Linchen atau lumut kerak. Linchen atau yang disebut juga dengan lumut kerak merupakan suatu simbiosis
antara jamur dan mikroorganisme berklorofil. Simbiosis tersebut memiliki sifat saling menguntungkan atau
simbiosis mutualisme.

Berdasarkan simbiosis tersebut, jamur akan memperoleh menfaat dari hasil fotosintesis mikroorganisme.
Sedangkan, mikroorganisme tersebut mendapatkan suplai air dan nutrisi lain dari jamur.

Jamur yang bersimbiosis tersebut dapat berasal dari kelompok Ascomycotina, Basidiomycotina, dan
Deuteromycotina. Kelompok mikroorganisme yang bersimbiosis adalah dari kelompok Cyanobacterium
atau ganggang hijau. Keberadaan dari Linchen dapat menjadi salah satu indikator udara bersih.

Sumber lain menyatakan bahwa linchen merupakan hasil simbiosis antara fungsi (Asymycotina dan
Basidiomycota) yang dinamakan dengan mikobion dengan alga biru atau alga hijau yang dinamakan dengan
fikobion.

Tumbuh pada pohon, di tanah, atau di karang. Berperan sebagai organisme perintis dan sensitif terhadap
polusi udara. Linchen ini hidup sebagai epifit atau menempel dan endolitik atau menembus batuan dan
mampu melapukkan batuan.

Lebih lanjut, Linchen dapat membentuk tanah untuk kehidupan makhluk lain. Oleh sebab itu, dikenal
dengan organisme perintis.

Reproduksinya dilakukan dengan cara aseksual. Aseksual dilakukan dengan cara fragmentasi atau soredium
(di mana beberapa sel ganggang yang terbungkus oleh hifa jamur). Sedangkan, reproduksi secara seksual
dilakukan dengan menghasilkan askospora atau basidispora.  Contohnya: Physcia, Parmelia grafisyang
hidup di pohon – pohon, Usnea berbata yang menghasilkan asam usnin untuk melawan bakteri
tuberkulosa, Cladonia rengifernia yang merupakan makanan rusa kutub, dan Certraria merupakan bahan
obat.
Adapun struktur anatomi dari Lichenes atau Linchen yaitu sebagai berikut. Pertama, lapisan korteks
merupakan lapisan luar yang terdiri dari sel – sel jamur yang rapat dan kuat yang memiliki fungsi untuk
menjaga agar Linchenes tetap tumbuh.

Kedua, lapisan gonidium merupakan lapisan yang mengandung alga dan menghasilkan makanan melalui
fotosintesis.

Ketiga, lapisan empulur merupakan lapisan yang tersusun dari sel – sel jamur namun tidak rapat yang
memiliki fungsi untuk menyimpan cadangan air dan sebagai tempat untuk berkembang biak.
Lebih lanjut, menurut bentuknya Lichenes dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut. Pertama,
krustos merupakan bentuk talus seperti kerak, datar dan tipis, melekat erat pada substrat seperti batu dan
kulit pohon. Contohnya adalah Acarospora dan Graphis scipta.

Kedua, folios, memiliki bentuk talus seperti daun, datar, lebar, banyak lekukan, melekat pada batu dan
ranting. Contohnya adalah Parmelia.

Ketiga, frutikos, memiliki bentuk talus tegak atau semak, menggantung atau jumbai atau pita pada batu,
daun atau batang pohon. Contohnya yaitu Usnea longissima dan Cladonia perforata.

Mikorhiza. Mikorhiza merupakan suatu simbiosis antara jamur dan tumbuhan tingkat tinggi atau vascular.
Pada umumnya, jamur bersimbiosis pada bagian akar tumbuhan yaitu tanaman pinus dan kacang –
kacangan.
Jamur akan membentuk mikoriza yang berasal dari golongan Zygomycota, Ascomycota, atau
Basidiomycota. Ada dua jenis mikoriza yaitu ektomikoriza yang ada pada akar pinus dan endomikoriza yang
ada pada tanaman kacang- kacangan.

Ektomikoriza memiliki hifa yang tidak dapat menembus ke dalam akar atau korteks, namun hanya sampai
pada lapisan epidermis.

Sedangkan endomikoriza memiliki hifa yang menembus akar sampai ke bagian korteks. Selain terdapat pada
tanaman kacang – kacangan juga dapat hidup di akar anggrek dan sayuran, misalkan kol.

Berdasarkan simbiosis tersebut, jamur akan mendapatkan manfaat senyawa organik untuk suplai
makanannya. Sedangkan tumbuhan dapat memfiksasi nitrogen bebas, memperoleh suplai air, dan menyerap
mineral yang lain.

Kapang. Merupakan istilah bagi tahapan aseksual dari Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota.
Reproduksi secara seksual menghasilkan zigosporangia, askokarpus atau basidiokarpus. Sedangkan ,
aseksual dengan menghasilkan konidiospora.
Adapun spesiesnya meliputi Penicillium requeforti sebagai bahan yang digunakan untuk membuat keju.

Khamir atau ragi. Merupakan jamur bersel tunggal, habitat air dan lembab, reproduksi secara aseksual
dengan tunas. Sedangkan seksual dengan cara membentuk askus atau basidium.
Adapun spesiesnya adalah Saccharomyces cerevisiae, yang digunakan sebagai bahan pengembang adonan
roti dan fermentasi alkohol. Candida sp yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia.

Pengertian Kingdom Protista


Pengertian kingdom Protista adalah kingdom yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan
memiliki membrane inti (organisme eukariot) serta bersel tunggal.

Protista dapat di kelompokkan menjadi tiga bagian yaitu menyerupai hewan (protozoa),
menyerupai tumbuhan (Ganggang) dan menyerupai jamur. Sebagian besar Protista hidup di air,
karena tidak memiliki pelindung untuk menjaga tubuhnya dari hawa kering.

Kingdom Protista adalah kingdom yang sederhana karena hanya tersusun atas satu sel sehingga
dapat di kelompokan dalam kingdom sendiri. Tetapi ada juga yang multiseluler akan tetapi masih
sangat sederhana dibandingkan dengan organisme lainnya.
Ciri-Ciri Kingdom Protista
Berikut ini adala ciri-ciri kingdom Protista antara lain:

1.      Mempunyai ukuran Mikroskopis dan makrokopis


Organisme yang berukuran mikroskopis adalah organisme yang berukuran sekitar 5 μm – 3 mm.
selain itu juga ada yang berukuran makroskopis dengan ukuran Panjang mencapai 60 meter
bahkan lebih.

2.      Umumnya Uniseluler


Kingdom Protista tersusun atas satu sel atau uniseluler. Tetapi ada juga yang multi seluler atau
sel banyak. Dalam penelitian kingdom Protista yang bersel banyak atau multiseluler akan hidup
secara berkelompok (membentuk Koloni).

3.      Tipe Sel Eukariotik


Protista memiliki membran inti sehingga disebut sebagai sel eukariotik. Sel yang sudah
bermembran inti, namun Protista merupakan makhluk hidup prokariotik yang paling sederhana
tetapi jauh lebih kompleks dalam hal struktur, fungsi, tingkah laku dan ekologinya bila
dibandingkan dengan Archaebacteria dan Eubacteria.

4.      Hidup Bebas atau Simbiosis


Kingdom Protista dapat hidup bebas dengan cara menguntungkan satu sama lain. Tetapi juga
dapat bersifat parasite bagi organisme lainnya. Jika bersifat parasite maka akan mengakibatkan
banyak penyakit di sekitarnya.

5.      Habitat Umumnya di Tempat Lembab


Seperti sudah di jelaskan diatas bahwa Protista ini hidup di air atau tempat lembab. Bukan hanya
di air tawar tetapi di laut juga yang kadar garamnya banyak Protista juga dapat hidup. Protista
yang hidup di laut sebagian besar bertindak sebagai fitoplankton yang merupakan kontributor
utama dalam penyediaan energi jaring-jaring makanan.
6.      Bersifat Aerob dan Anaerob
Bersifat aerob karena memerlukan oksigen untuk proses respirasi yang bertempat pada
mitokondria. Bersifat anaerob karena tidak memerlukan oksigen pada respirasi dengan
bersimbiosis bersama bakteri yang bersifat aerob.

7.      Bersifat Heterotrof dan


Bersifat heterotrop karena memperoleh makanan dengan mengabsorsi molekul organik dan
sebagian lagi bersifat fotoautotrof karena memiliki kloroplas sebagai tempat untuk menangkap
energi matahari.

8.      Bersifat Motil


Ada sebagian Protista yang mempunyai alat gerak seperti flagel atau bulu cambuk, silia atau
rambut getar, dan pseudopodia atau kaki semu. Dengan demikian Protista dapat di sebut dengan
motil yang bergerak bebas.

Klasifikasi Kingdom Protista


Berikut ini ada tiga klasifikasi kingdom protista yaitu menyerupai hewan, menyerupai tumbuhan
dan menyerupai jamur berikut adalah penjelasannya:

1.      Menyerupai Hewan (Protozoa)


Kingdom Protista yang meyerupai hewan disebut dengan protozoa. Protozoa adalah organisme
yang bersel pada saat berukuran mikroskopis. Protista menyerupai hewan ini berkembangbiak
dengan seksual dan asseksual. Selain berkembangbiak hewan ini juga dapat bergerak aktif.
Berdasarkan alat gerak yan dimilikinya filum protozoa digolongkan menjadi empat kelas, yaitu
RhizopodA (kaki semu), Ciliata (bulu getar), Flagellata (bulu cambuk), sporozoa (tidak memiliki
alat gerak khusus).

2.      Menyerupai Tumbuhan (Algae)


Kingdom Protista yang menyerupai tumbuhan merupakan kelompok Protista fotosintetik. Algae ini
tersusun dari satu sel atau berkoloni yang membentuk tubuh multiseluler. Selain itu juga memiliki
klirifil seperti tumbuhan pada umumnya. Kelompok algae digolongkan menjadi empat kelas
berdasarkan pigmen dominan yang dimilikinya, yaitu Cholophyta (alga hijau), Chrysophyta (alga
emas), Phaeophyta (alga coklat), Rhodophyta (alga merah).

3.      Menyerupai jamur


Ada dua jenis jamur Protista yaitu jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota) tetapi
bukan jamur sejati. Jamur jenis ini hanya menyerupai berbentuk jamur yang sporangia atau
filamen yang menyerupai hifa. Berwarna kuning, putih dan berlendir.

Contoh Kingdom Protista

Berikut ini adalah contoh dari ketiga klasifikasi kingdom Protista beserta gambarnya:

1. Menyerupai Hewan
2. Menyerupai Tumbuhan

3. Menyerupai Jamur

 
Ciri2 plantae dan animalia
Kingdom adalah tingkatan pertama dalam klasifikasi makhluk hidup. Menurut seorang taksonomis, R.H. Whittaker,
makhluk hidup dibagi menjadi lima kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae dan  Animalia. Dari masing-
masing kingdom tersebut nantinya akan dibagi lagi menjadi berbagaimacam filum.  Pada artikel ini, yang akan kita
bahas adalah kingdom animalia meliputi ciri-ciri, klasifikasi dan contohnya.

Animalia merupakan makhluk multiseluler dan biasanya bergerak aktif. Kingdom ini terdiri dari dua kelompok besar,
yaitu hewan invertebrata dan vertebrata.  Sebagian besar dari animalia merupakan invertebrata, hanya 5% dari total
spesies yang merupakan vertebrata. Ukurannya bermacam-macam dari mikroskopis hingga sebesar ikan paus .

Animalia memiliki 3 level struktural, yaitu level seluler (Porifera), level jaringan (Coelenterata), dan level system organ
(Platyhelminthes hingga Chordata). Sebagian besar dari animalia ini merupakan hewan uniseksual, beberapa
merupakan biseksual seperti cacing hati dan cacing tanah. Saluran pencernaannya masih belum sempurna pada
Coelenterata dan Platyhelminthes, sedangkan pada Phyla lainnya sudah sempurna. Sistem pernapasan pada
hewan dalam kingdom animalia ini  bermacam-macam, dengan permukaan tubuh contohnya pada Hydra, bronchial
contohnya pada udang, pulmonary dan trachea contohnya pada insekta, permukaan tubuh contohnya pada cacing
tanah, dan paru-paru contohnya pada maamalia. System sirkulasinya terbuka pada Arthropoda dan Mollusca,
sedangkan pada Annelida dan Chordata system sirkulasinya tertutup. Animalia memiliki berbagaimacam organ
eksretori, diantaranya : Sel api pada cacing hati, tubulus intraseluler pada cacing gelang, nephridia pada cacing
tanah, tubulus malphigian pada insekta, antennary pada crustaceans dan ginjal pada vertebrata.

Ciri-Ciri
Berikut adalah beberapa ciri ciri kingdom animalia :

1. Eukariotik, yaitu makhluk hidup yang dimana selnya memiliki membran inti, organel sel atau  bagian-bagian
sel, dan sistem endomembran (baca juga: Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik)
2. Multiselular, yaitu makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel dan susunan tubuh yang kompleks, hal ini
merupakan kebalikan dari organisme uniseluler
3. Heterotropik, yaitu makhluk hidup yang tidak bisa membuat makanan dengan tubuhnya sendiri, sehingga
membutuhkan bahan organink yang didapatkan dari organisme lain sebagai bahan makanannya. Dengan kata lain,
kingdom animalia ini herus mencerna makanan untuk mendapatkan nutrien
4. Dapat bergerak (mobile), memiliki sistem gerak untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh hewan
5. Tidak memiliki dinding sel, merupakan hal yang menjadi perbedaan sel tumbuhan dan hewan. Berbeda
dengan sel tumbuhan. Sel animalia ini tidak memiliki fungsi dinding sel pada tumbuhan yang memberikan kesan keras
atau kaku untuk perlindungan terhadap isi sel di dalamnya, namun memiliki fungsi membran sel. Dengan tidak adanya
dinding sel ini menunjang sistem gerak pada hewan sehingga memungkinkan animalia bergerak dengan aktif
6. Habitat kingdom ini dapat ditemukan di perairan air, perairan tawar dan di tanah
7. Memiliki banyak sistem organ, yang memiliki fungsi spesifik yang penting untuk bertahan hidup
8. Sistem organnya terdiri dari sistem skeletal (rangka), sistem otot, sistem pencernaan, sistem sirkulatori,
sistem reproduksi, sistem imun dan hormon
9. Bentuk tubuhnya sebagian besar simetris bilateral, sedangkan hewan primitive (hewan sederhana) memiliki
tubuh asimetris, dan yang lainnya memiliki bentuk simetris radial seperti echinodermata. Bentuk tubuh ini diadaptasi
dari bagaimana mereka mendapatkan makanannya.

Jenis Klasifikasi dan Contohnya


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa kingdom animalia ini terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
terdiri dari 95% spesies hewan vertebrata dan hanya 5% spesies hewan invertebrata. Kingdom animalia memiliki 36
subdivisi yang lebih sering dikenal dengan sebutan “phyla” yang merupakan bentuk jamak dari “phylum” atau filum.
Masing-masing filum ini memiliki perbedaan secara struktur dan fungsi . Berikut adalah phyla yang diklasifikasikan ke
dalam kingdom animalia:
1. Filum Porifera, merupakan organisme primitive (organisme sederhana), yang sebagian besar merupakan
spons di air asin (air laut). Hewan ini tidak memiliki organ atau sel syaraf maupun sel otot. Hingga saat ini terdapat
sekitar 8.000 spesies dari filum Porifera, contohnya adalah Sycon, Euspongia, Spongilia. Untuk lebih jelasnya, Anda
dapat mempelajari lebih dalam mengenai filum ini pada artikel Ciri-Ciri Filum Porifera.
2. Filum Coelenterata (Cnidaria), kelompk ini terdiri dari hewan ubur-ubur dan hewan laut dalam lainnya.
Hingga saat ini, terdapat sekitar 15.000 spesies yang telah teridentifikasi, contohnya Aurelia (ubur-ubur), Adamsia.
Adapun artikel berjudul Metagenesis Obelia sp dan Aurelia Aurita yang membahas lebih dalam mengenai salah satu
contoh dari filum ini. 
3. Filum Plathyhelminthes, kelompok ini terdiri dari berbagaimacam cacing pipih. Hewan ini menghuni air laut
dan air tawar. Sebagian besar dari anggota filum ini merupakan endoparasit yang ditemukan di hewan lainnya.
Contohnya Taenia, Fasciola. Pembahasan lebih lanjut mengenai Plathyhelminthes dapat dipelajari pada artikel  Ciri-
Ciri Platyhelminthes.
4. Filum Aschelmeinthes atau Nemathelminthes, merupakan kelompok cacing bulat yang sebagian besar
merupakan parasit. Filum ini terdiri dari sekitar 8.000 cacing parasit. Pembahasan lebih lanjut mengenai filum ini
dapat dibaca pada artikel Filum Nemathelminthes.
5. Filum Annelida, merupakan hewan yang ditemukan di perairan, daratan (tanah), dan hidup bebas sebagai
parasit di alam. Filum ini terdiri dari cacing yang bersegmen. Contohnya cacing tanah, lintah, dll. Anda juga dapat
mempelajari lebih dalam mengenai filum ini pada artikel Klasifikasi Cacing Tanah.
6. Filum Arthropoda, merupakan film terbesar yang terdiri dari berbagaimacam serangga. Terdapat lebih dari 1
juta spesies serangga yang telah diidentifikasi hingga saat ini. Contohnya belalang, kupu-kupu, udang, dll. 
7. Filum Mollusca, merupakan filum terbesar kedua setelah Arthropoda, dapat ditemukan di darat dan perairan.
Contohnya Pila, gurita, dll. Artikel Klasifikasi Mollusca membahas lebih lanjut mengenai filum ini.
8. Filum Echinodermata, terdiri dari bintang-bintang laut dan landak laut. Terdapat sekitar 6000 spesies,
contohnya Ascarias (bintang laut), Cucumaria (timun laut). Pelajari lebih lanjut mengenai Klasifikasi Echinodermata.
9. Filum Chordata, hewan yang tergolong dalam filum ini memiliki karakteristik khusus yaitu
keberaan notochord (tulang rawan), tali saraf pada rongga punggung, dan berhubungan dengan faring insang. Filum
ini merupakan golongan yangkomplek, disebut golongan vertebrata. Contohnya ikan, amfibi, reptile, aves dan
mamalia. Beberapa contoh filum ini juga dapat Anda pelajari pada artikel Ciri-Ciri Mamalia dan Hewan Reptil.

A. PENGERTIAN KINGDOM PLANTAE

Kingdom Plantae atau Kerajaan tumbuhan merupakan salah satu organisme eukariotik multiseluler yang

memiliki dinding sel dan klorofil. Klorofil yaitu zat hijau daun yang berperan pada proses fotosintesis sehingga

tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri. Proses fotosintesis dapat terjadi dengan adanya bantuan dari

Sinar Matahari.  Karena tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri maka tumbuhan dikelompokkan ke

dalam organisme autotrof. 


 Artikel Penunjang : Klasifikasi Makhluk Hidup

PENGERTIAN, CIRI, DAN KLASIFIKASI PLANTAE (TUMBUHAN)

B. CIRI – CIRI KINGDOM PLANTAE


 Mempunyai Klorofil yang berperan pada proses fotosintesis
 Bersifat autotrof (Mampu membuat makanannya sendiri)
 Memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa
 Organisme Eukariotik Multiseluler
 Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati)
 Mengalami pergiliran keturunan dalam siklus hidupnya.
 Artikel Penunjang : Kingdom Animalia : Pengertian, Ciri, Klasifikasi

C. KLASIFIKASI KINGDOM PLANTAE

Klasifikasi pada tumbuhan diperlukan karena dengan adanya klasifikasi ini kita dapat membedakan spesies

tumbuhan yang satu dengan yang lain. Adapun klasifikasi dari kingdom plantae akan dibahas berikut ini.

1. Divisi Bryophyta (Tumbuhan Lumut)


 Lumut dapat ditemukan pada tempat yang lembab seperti tembok, tanah, batuan yang lapuk dan kulit pohon.
 Lumut menyukai tempat yang lembab karena lumut membutuhkan air untuk melakukan pembuahan. Ketiadaan air
menyebabkan sel kelamin jantan tidak dapat membuahi sel kelamin betina.
 Lumut tidak memiliki floem dan Xilem yang berfungsi sebagai pembuluh angkut. Karena itu lumut menyukai
tempat yang lembab karena terdapat kandungan air yang cukup.
 Lumut memiliki akar yang dinamakan dengan rizoid. Rizoid berfungsi untuk mengabsorbsi air dan mineral serta
sebagai alat perlekatan.
 Tumbuhan lumut terbagi atas 3 yaitu Kelas Hepaticopsida (Lumut Hati) , Kelas Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)
dan Kelas Bryopsida (Lumut Daun).
 Artikel Penunjang : Bryophyta (Lumut) : Pengertian, Ciri, Klasifikasi
BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)

2. Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku/Pakis)


 Tumbuhan paku telah memiliki akar, batang dan daun sejati. Susunan daun tumbuhan paku menyirip seperti bulu.
 Telah memiliki pembuluh angkut yaitu Xilem dan floem
 Dapat hidup dimana saja terutama daerah yang lembab seperti air, permukaan batu, tanah, hutan hujan tropis dan
kulit pohon.
 Memiliki bentuk yang bervariasi seperti lembaran, perdu atau tanduk rusa
 Terdiri atas 4 kelas yaitu Kelas Psilopsida (Paku Purba), Kelas Lycopsida (Paku Kawat), Spenopsida (Paku ekor
kuda) dan Pteriopsida (Paku Sejati).
 Artikel Penunjang : Pteridophyta (Tumbuhan Paku) : Pengertian, Ciri, Klasifikasi

3. Divisi Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)


 Tumbuhan tingkat tinggi dari Kingdom Plantae
 Telah memiliki akar, batang serta daun sejati serta memiliki ketinggian dan bentuk yang bervariasi.
 Menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan. Reproduksi melalui penyerbukan dan pembuahan
 Memiliki habitat di darat dan sebagian di air contoh teratai.
 Divisi spermatophyte terbagi lagi atas dua sub divisi yaitu sub divisi Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka)
dan sub divisi angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).
 Artikel Penunjang : Spermatophyta : Pengertian, Ciri, Klasifiaksi
SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)

a. Sub divisi Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka)


 Tidak memiliki pembungkus biji. Bakal biji terbuka dan terdapat pada permukaan daun buah
 Terdiri atas tumbuhan berkayu dan berakar tunggang serta mempunyai bentuk yang bervariasi
 Memiliki alat kelamin betina dan jantan pada satu pohon tetapi dengan letak yang terpisah.
 Sebagian memiliki alat kelamin jantan dan betina yang berlainan pohon.
 Terbagi atas 4 kelas yaitu Kelas Cycadinae, kelas Ginkgoinae, kelas Coniferae dan kelas Gnetinae.
 Artikel Penunjang : Gymnospermae : Pengertian, Ciri, Klasifikasi

PERBEDAAN TUMBUHAN BIJI TERTUTUP DENGAN BIJI TERBUKA

b. Sub divisi Angiospermae (Tumbuhan berbiji tertutup)


 Biji ditutupi oleh buah. Tumbuhan dapat berupa pohon besar, perdu, rambat serta tumbuhan tidak berkayu.
 Umumnya memiliki daun yang pipih dan lebar dengan bentuk yang bervariasi.
 Sistem reproduksi berupa bunga yang terdiri atas bunga sempurna dan tidak sempurna.
 Bunga sempurna memiliki alat kelamin jantan dan betina sedangkan bunga tidak sempurna hanya memiliki salah
satu ataupun tidak keduanya.
 Reproduksi berlangsung secara penyerbukan dan pembuahan.
 Angiospermae terbagi atas 2 kelas yaitu Kelas Monocotyledone (Biji berkeping satu) dan Kelas Dycotyledone
(Berkeping dua).
 Artikel Penunjang : Angiospermae : Pengertian, Ciri, Klasifikasi

b1. Kelas Monocotyledone (Berkeping satu)


 Terdiri atas akar serabut yang umumnya tidak sekokoh akar tunggang.
 Memiliki batang yang beruas dan tidak bercabang
 Tidak memiliki cambium sehingga tidak dapat tumbuh membesar
 Umumnya daun memiliki tulang yang sejajar atau melengkung
 Bunganya memiliki bagian yang jumlahnya kelipatan tiga
 Tumbuhan monokotil terbagi atas lima ordo, yaitu Ordo Graminae (Rumput-rumputan), ordo palmae (palem-
paleman), Ordo Zinggiberaceae (jahe-jahean), Ordo Bromeliaceae (Nanas) dan Orchicidaceae (Anggrek).
 Artikel Penunjang : Tumbuhan Monokotil : Pengertian, Ciri, Klasifikasi

PERBEDAAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL

b2. Kelas Dycotyledone (Berkeping dua)


 Memiliki akar tunggang yang kokoh.
 Memiliki cambium sehingga dapat tumbuh besar
 Memiliki batang yang bercabang-cabang, berbuku-buku dan ruas yang tidak jelas
 Memiliki daun berbentuk tunggal atau majemuk serta tulang daun menjari atau menyirip
 Bagian bunga dikotil berjumlah kelipatan 2, 4 atau 5.
 Tumbuhan dikotil terdiri atas beberapa ordo diantaranya yaitu, Ordo Euphorbiaceae (Getah-getahan),
Leguminoceae (polongan), Solanaceae (Terongan), Rutaceae (Jeruk), Malpaceae (Kapas), Mertaceae (Jambu) dan
Kompositae.
KEANEKARAGAMAN HAYATI

1. Pengertian Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati adalah kekayaan atau bentuk kehidupan di bumi, baik tumbuhan,
hewan, mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, maupun ekosistem, serta proses-
proses ekologi yang dibangun menjadi lingkungan hidup (Primak et al dalam 1998 dalam
Kuswanda 2009).

Frasa keanekaragaman hayati sendiri sering pula disebut sebagai biodiversitas.


Biodiversitas ini dapat kita temui di sekitar kita, berbagai makhluk hidup yang kita temui
menggambarkan adanya perbedaan-perbedaan antara makhluk hidup yang saling
menyeimbangkan.

2. Tingkatan Keanekaragaman Hayati


Biodiversitas dapat terjadi pada berbagai tingkatan kehidupan, mulai dari organisme
tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Secara garis besar biodiversitas ini dibagi
menjadi tiga tingkat, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies, dan
keanekaragaman ekosistem.

2.1 Keanekaragaman Gen


Biodiversitas pada tingkatan ini menyebabkan variasi antar individu dalam satau spesies.
Contoh dari biodiversitas pada tingkat gen ini misalnya perbedaan antara varietas padi,
varietas padi ini sangat bermacam-macam misalnya varietas rojolele, cianjur, IPB 3S, IR, dan
kapuas.

Tanaman mangga pun memiliki biodiversitas gen yang cukup mencolok, misalnya terdapat
mangga (Mangifera indica) varietas harum manis, bali, gadung, dan si manalagi.
Manusia pun merupakan contoh biodiversitas gen yang paling mencolok. Manusia
meskipun merupakan spesies yang sama yaitu Homo sapiens, tetapi manusia memiliki
bentuk yang sangat berbeda dengan manusia lainnya.
Biodiversitas ini terjadi akibat adanya variasi gen yang berbeda pada setiap individu sejenis.
Gen sendiri adalah materi dalam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan sifat
organisme. Gen ini menyebabkan adanya suatu variasi yang nampak (fenotipe) dan variasi
yang tidak nampak (genotipe). Susunan gen ini pada setiap makhluk hidup akan berbeda
karena gen merupakan hasil dari campuran gen betina dan gen jantan ketika dalam proses
perkawinan.

2.2 Keanekaragaman Spesies


Keanekaragaman pada tingkat spesies sangat mudah diamati karena perbedaan yang
sangat mencolok. Sebagai contoh kucing, harimau, dan macan memiliki morfologi yang
berbeda satu sama lain, tetapi mereka sebenarnya berkerabat dekat.

2.3 Keanekaragaman Ekosistem


Semua makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya, baik itu faktor biotik maupun
faktor abiotik. Faktor biotik merupakan bagian-bagian dalam ekosistem yang merupakan
makhluk-makhluk hidup misalnya tumbuhan, sedangkan faktor abiotik merupakan bagian
dalam ekosistem yang tidak hidup misalnya iklim, cahaya, air, tanah, tingkat keasaman
tanah, dan kandungan mineral dalam tanah.
Faktor biotik maupun faktor abiotik ini sangat beragam, oleh sebab itu ekosistem yang
tersusun atas dua faktor tersebut pun memiliki perbedaan antar ekosistem satu dengan
ekosistem lainnya.

Berbagai jenis ekosistem ini di antaranya adalah

1. Ekosistem Lumut
Ekosistem lumut merupakan ekosistem yang mayoritas lingkungannya ditumbuhi oleh
tumbuhan lumut. Biasanya ekosistem ini terdapat di daerah yang bertemperatur rendah,
seperti di puncak gunung, perbukitan, dan di daerah dekat kutub. Hewan yang berada di
ekosistem ini biasanya adalah hewan yang berbulu tebal dan toleran terhadap suhu yang
dingin.
2. Ekosistem Hutan Berdaun Jarum
Ekosistem hutan berdaun jarum berada di daerah sub tropis. Ekosistem ini biasanya
tumbuh pada suhu yang relatif rendah.

3. Ekosistem Hutan Hujan Tropis


Ekosistem ini terdapat di daerah tropis dengan ciri khas utama tumbuhan yang
beranekaragam. Ekosistem ini biasanya memiliki keanekaragaman hayati yang sangat
besar. Indonesia yang memiliki ekosistem jenis ini dikenal sebagai negara megabiodiversity
karena memiliki jutaan spesies makhluk hidup.

4. Ekosistem Padang Rumput


Ekosistem ini didominasi oleh rerumputan dan terdapat di daerah yang memiliki iklim yang
cukup kering. Ekosistem ini misalnya terdapat di hutan-hutan Afrika.

5. Ekosistem Padang Pasir


Ciri utama dari ekosistem ini adalah adanya tumbuhan kaktus yang hanya membutuhkan
sedikit air untuk hidup. Hewan yang ada di sini antara lain reptil, mamalia kecil, dan
berbagai jenis burung.

6. Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai didominasi oleh hewan-hewan seperti kepiting, serangga, dan burung-
burung pantai.

 
3. Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Keanekaragaman hayati di Indonesia dapat dibedakan dan dikelompokkan berdasarkan


karakteristik wilayah maupun persebaran spesiesnya.

3.1 Berdasarkan Karakteristik Wilyah


Berdasarkan geografis Indonesia terletak di antara 6° LU – 11° LS dan 95° – 141° BT, artinya
Indonesia berada di daerah tropis. Batasan daerah tropis sendiri adalah 23,5° LU dan 23,5°
LS. Daerah tropis memiliki ciri khas di mana suhu rata-ratanya adalah antara 26° C – 28° C
dengan curah hujan yang cukup tinggi (700 – 7.000 mm/tahun) dan memiliki tanah yang
cukup subur karena pelapukan batuan induk cukup cepat terjadi.

Indonesia juga terletak di antara dua rangkaian pegunungan muda, yaitu sirkum Pasifik
dan sirkum Mediterania. Berdasarkan hal ini Indonesia sering sekali disebut sebagai
negara ring of fire. Banyaknya gunung berapi yang ada di Indonesia menyebabkan tanah
yang ada menjadi subur, terutama di pulau Jawa dan Sumatera.
Keadaan abiotik yang sangat bervariasi ini membuat Indonesia kaya akan jenis flora dan
fauna. Indonesia memiliki 10% jenis tanaman dari seluruh spesies tanaman yang ada di
dunia, 16% spesies herpetofauna, 12% spesies mamalia, dan 17% spesies burung di dunia.
Sejumlah spesies pun bersifat endemik yang artinya spesies tersebut hanya ada di
Indonesia dan tidak ditemukan di wilayah manapun di seluruh dunia.
Contoh flora dan fauna endemik Indonesia di antaranya adalah:

 Burung Cendrawasih di Papua


 Burung Maleo di Sulawesi
 Komodo di Taman Nasional Komodo
 Anoa di Sulawesi
 Rafflesia arnoldii yang tersebar di Pulau Sumatera

3.2 Berdasarkan Persebaran Organisme


Persebaran makhluk hidup di muka bumi dipelajari dalam cabang ilmu biologi yang
disebut biogeografi.

Studi tentang penyebaran spesies ini menunjukan bahwa suatu spesies berasal dari satu
tempat, kemudian menyebar ke berbagai arah dan terjadi diferensiasi pada spesies
tersebut sesuai dengan keadaan alam yang ditempatinya.

Isolasi geografi yang merupakan pembatasan spesies untuk menyebar dan berkompetisi
menyebabkan adanya perbedaan susunan flora dan fauna di berbagai tempat. Isolasi
geografi ini bisa disebabkan oleh penghalang geografi (barrier) seperti gunung yang
tinggi, gurun pasir, lautan, dan sungai yang lebar dan dalam.
Berdasarkan adanya persamaan fauna di wilayah-wilayah tertentu di muka bumi, Alfred
Russel Wallace mengklasifikasikan bumi menjadi 6 daerah biogeografi, yaitu:

 Nearktik (Amerika bagian utara)


 Palearktik (daerah Asia sebelah utara pegunungan Himalaya, Eropa dan Afrika, serta
Gurun Sahara sebelah Utara)
 Neotropikal (Amerika Selatan bagian tengah)
 Oriental (Asia, Himalaya bagian selatan)
 Ethiopia (Afrika)
 Australia (Australia dan pulau-pulau sekitarnya)
Fauna di Indonesia sendiri mencerminkan daerah biogeografi Australia dan Oriental.
Pembagian wilayah ini dibagi menjadi 3 biogeografi di Indonesia, yaitu biogeografi
oriental, peralihan, dan australia. Batas antara oriental dan peralihan disebut dengan garis
Wallace dan batas antara biogeografi australia dan peralihan adalah batas weber.

Kepulauan di Indonesia merupakan pertemuan dua biogeografi, yaitu oriental dan


australia. Biogeografi oriental memiliki ciri khas fauna yang sangat kaya akan tipe mamalia
dan biogeografi australia miskin akan jenis mamalia.

1. Persebaran fauna di Indonesia Barat (Oriental)


Bagian barat wilayah Indonesia yang termasuk ke dalam Paparan Sunda memiliki tipe
fauna oriental.
Pulau Sumatera memiliki fauna khas seperti gajah, tapir, badak bercula dua, harimau,
siamang, dan orang utan.
Pulau Jawa memiliki fauna khas seperti badak bercula satu, harimau, dan banteng.

Pulau Kalimantan memiliki badak bercula dua, macan tutul, orang utan, bekantan, dan
beruang madu.
2. Persebaran fauna di wilayah Indonesia Timur (Australia)
Wilayah Indonesia bagian timur didominasi oleh tipe fauna australialis. Hewan-hewan yang
ada di daerah ini di antaranya adalah Kasuari, Nuri, Parkit, Cendrawasih, Merpati Berjampul,
Kangguru Wallabi, Kangguru Pohon, Anoa, dan Komodo.

3. Zona peralihan antara oriental dan australia


Zona peralihan ini terletak di antara zona oriental dan australia. Jenis fauna di wilayah ini
sangat khas karena sifat-sifatnya mirip dengan fauna oriental maupun australia. Wilayah
peralihan yang paling mencolok adalah pulau Sulawesi.

4. Manfaat dan Nilai Keanekaragaman


Hayati

Dalam kehidupan sehari-hari keanekaragaman tumbuhan dan hewan dimanfaatkan untuk


kebutuhan hidup manusia, baik itu kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder.
Kebutuhan primer manusia yang didapatkan dari alam ini di antaranya adalah kebutuhan
sandang (ulat sutra, domba, dan kapas), pangan (serelia atau biji-bijian, umbi-umbian,
sayur, buah, telur, daging, dan susu), papan (pohon meranti, pohon sengon, pohon jati,
dan pohon mahoni), serta udara bersih yang didapatkan dari tumbuhan hijau.
Kebutuhan sekunder manusia yang bersumber dari keanekaragaman hayati misalnya
transportasi (kuda, unta, dan sapi) dan sebagai sarana rekreasi (pepohonan, hutan,
tanaman bunga, tanaman hias, keindahan bawah laut, dan hewan peliharaan).

Berdasarkan manfaat dari biodiversitas ini, maka keanekaragaman hayati memiliki berbagai
nilai bagi manusia, yaitu

 nilai biologi,
 nilai estetika,
 nilai religius,
 nilai ekonomi
 nilai budaya, dan
 nilai pendidikan.
 

5. Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap


Keanekaragaman Hayati
Perkembangan teknologi yang begitu pesat tanpa memerhatikan keseimbangan alam
berdampak pada keanekaragaman hayati di dunia.  Kegiatan manusia ini ada yang
berdampak positif dan ada pula yang berdampak negatif.

Dampak negatif dari adanya kegiatan manusia ini misalnya dalam hal kegiatan ladang
berpindah, intensifikasi pertanian, penemuan bibit tanaman dan hewan baru yang unggul
yang mendesak bibit lokal, perburuan liar dan penangkapan ikan dengan cara tidak tepat,
penebangan liar, ladang berpindah, kegiatan manusia lain yang menyebabkan rusaknya
hutan, serta industrialisasi.

Kegiatan manusia yang berdampak postif pada keanekaragaman hayati antara lain adalah

 penghijauan dan reboisasi,


 pengendalian hama secara biologis,
 pemanfaatan hutan dengan menggunakan sistem RIL (Reduce Impact Logging),
 usaha pemuliaan hewan dan tanaman yang menghasilkan varietas tanaman dan
hewan unggul, dan
 usaha-usaha pelestarian alam yang dilakukan secar eks-situ maupun in-situ.
 

6. Usaha Perlindungan Alam


Usaha perlindungan alam lebih dikenal dengan konservasi sumber daya alam hayati.
Pelestarian biodiversitas ini bertujuan untuk mengawetkan makhluk hidup agar tidak
mengalami kepunahan atau memperlambat laju kepunahan suatu makhluk hidup.

Perlindungan alam ini dibagi menjadi perlindungan alam umum dan perlindungan alam
dengan tujuan tertentu.

6.1 Perlindungan Alam Umum


Perlindungan alam umum ini merupakan suatu tindakan untuk melindungi flora, fauna, dan
tanah dari suatu ekosistem. Perlindungan alam umum ini diklasifikasikan menjadi:

 Perlindungan alam ketat (perlindungan dilakukan secara ketat tanpa adanya campur
tangan manusia, contohnya Cagar Alam Sancang di Garut)
 Perlindungan alam terbimbing (perlindungan alam yang dibina oleh para ahli
konservasi misalnya di Kebun Raya Bogor)
 Taman nasional (perlindungan alam yang memiliki berbagai tujuan dengan sistem
zonasi, misalnya Taman Nasional Baluran di Jawa Timur)

6.2 Perlindungan Alam dengan Tujuan Tertentu


Perlindungan alam dengan tujuan tertentu misalnya:

 Perlindungan geologi (perlindungan yang bertujuan untuk melindungi formasi


geologi tertentu)
 Perlindungan alam botani (bertujuan melindungi komunitas tumbuhan tertentu)
 Perlindungan alam zoologi (bertujuan untuk melindungi hewan langka atau hewan
yang hampir punah)
 Perlindungan alam antropologi (bertujuan untuk melindungi suku bangsa di
daerah remote,  misalnya suku Asmat di Irian Jaya dan suku Badui di Banten)
 Perlindungan pemandangan alam (bertujuan untuk melindungi keindahan alam
suatu daerah, misalnya Lembah Sianok di Sumatera Barat)
 Perlindungan monumen alam (bertujuan untuk melindungi benda-benda alam
tertentu, misalnya stalaktit atau stalagmit di gua)
 Perlindungan suaka margasatwa (bertujuan untuk melindungi hewan yang terancam
punah, misalnya harimau, badak, atau gajah)
 Perlindungan hutan (bertujuan untuk memberi manfaat hidro orologis bagi daerah
sekitarnya)
 Perlindungan ikan (bertujuan untuk melindungi spesies ikan yang terancam punah)
 
7. Klasifikasi Keanekaragaman Hayati
Klasifikasi ini sangat penting dalam mengenali makhluk hidup. Cabang ilmu biologi yang
mempelajari hal ini adalah taksonomi. Klasifikasi ini juga dibuat agar suatu makhluk hidup
memiliki nama yang sama di setiap daerah di belahan bumi ini.

7.1 Tujuan dan Manfaat Klasifikasi


Klasifikasi atau pengelompokan makhluk hidup ini bertujuan agar makhluk hidup sebagai
objek studi menjadi lebih mudah untuk dipelajari. Kegiatan klasifikasi ini juga sudah ada
sejak manusia ada, dahulu kala manusia mungkin hanya mengelompokan makhluk hidup
menjadi hewan dan binatang saja, namun sekarang sistem klasifikasi sudah sangat
kompleks.

Manfaat klasifikasi bagi manusia adalah:

 untuk memudahkan penelitian dan memberi nama spesies-spesies yang baru


ditemukan,
 untuk dipelajari agar keanekaragaman hayati tetap terjaga, dan
 untuk mengetahui hubungan antara organisme satu dengan lainnya.

7.3 Proses Klasifikasi


Proses klasifikasi ini berdasarkan tingkat kekerabatan dan kesamaan antar makhluk hidup.
Misalnya sapi dan kerbau memiliki bentuk yang memiliki banyak kesamaan oleh karena itu
termasuk ke dalam kelompok mamalia.

7.4 Tata Nama Makhluk Hidup


Hingga pada abad ke-18 nama-nama suatu spesies masih menggunakan bahasa latin yang
panjang. Setelah itu Carolus Linnaeus memperkenalkan sistem penamaan spesies yang
baru, yaitu sistem binomial yang menggantikan sistem penamaan polinomial yang
panjang.

Sistem penulisan spesies yang dikembangkan oleh Linnaeus sampai saat ini masih dipakai
oleh para ahli taksonomi. Prinsip dari sistem binomial ini adalah:

 Menggunakan bahasa latin


 Menggunakan kategori
 Menggunakan dua kata
Dalam pengklasifikasiannya, makhluk hidup dikelompokkan dalam kelompok besar hingga
kelompok kecil yang disebut dengan takson.
Kategori yang digunakan oleh Linnaeus kala itu adalah kingdom, filum atau divisi, kelas,
ordo, suku, genus, dan spesies. Klasifikasi ini berdasarkan ciri-ciri umum yang kemudian
semakin rendah tingkatan takson maka makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri
yang khusus.

Sejak zaman Aristoteles sampai pertengahan abad ke-20, makhluk hidup hanya dibagi ke
dalam dua kingdom, yaitu plantae dan animalia.

Setelah ditemukannya mikroskop, biologiawan Jerman bernama Ernst Haeckel


mengusulkan satu kingdom baru yaitu Protista untuk bakteri.

Pada tahun 1937, Edouard Chatton mengusulkan adanya superkingdom Prokariota untuk
bakteri dan Eukariota untuk jasad renik lainnya.

Setelah mikroskop elektron ditemukan, maka pada tahun 1969 R H Whittaker mengusulkan
klasifikasi lima kingdom. Lima kingdom ini adalah monera, protista, fungi, plantae, dan
animalia.

Pada tahun 1977 Carl Woese, mengelompokan monera menjadi dua kelompok yang
berbeda sehingga klasifikasi kingdom makhluk hidup menjadi archaebacteria, eubacteria,
protista, fungi,  plantae, dan animalia.

Usaha-usaha penamaan makhluk hidup ini secara internasional sudah dimulai sejak tahun
1867 untuk tumbuhan dan 1898 untuk hewan. Saat ini dalam dunia biologi juga telah
dikenal kode internasional tata nama tumbuhan (International Code of Botanical
Nomenclature)  dan kode internasional tata nama hewan (International Code of Zoological
Nomenclature).

7.5 Penamaan Tingkat Takson


Terdapat beberapa aturan untuk menamai suatu tingkatan takson makhluk hidup.

1. Nama jenis atau spesies


Berikut adalah ketentuan dalam penulisan suatu spesies makhluk hidup:

 Huruf pertama yang menunjukan marga ditulis kapital dan kata kedua yang
menunjukan spesies ditulis huruf kecil semua (contohnya Macaca fascicularis).
 Jika ditulis tangan, kata pertama dan kata kedua diberi garis bawah
(Paraserianthes falcataria). Jika dicetak maka nama spesies dicetak miring
(Paraserianthes falcataria).
 Jika nama penunjuk jenis lebih dari satu kata maka gunakan tanda hubung (Hibiscus
rosa-sinensis).
Nama jenis hewan yang lebih dari tiga kata tidak menggunakan tanda sambung dan untuk
penulisan varietas menggunakan huruf “var.” sebelum nama varietasnya (Hibiscus
sabdarifa var. alba).
Jika kata penunjuk jenis merupakan nama dari penemunya maka ditambahkan huruf (i),
misalnya Pinus merkusii  yang ditemukan oleh Merkus.
2. Nama genus
Nama marga atau genus terdiri atas satu kata tunggal. Awal huruf dari kata yang
menunjukan marga ditulis kapital.

3. Nama suku
Nama suku diambil dari nama genus dengan ditambahkan akhiran -aceae untuk tumbuhan
dan akhiran -idae untuk hewan (misalnya Solanaceae).

4. Nama ordo
Nama ordo pada tumbuhan diberikan akhiran -ales, sedangkan untuk hewan tidak ada
aturan khusus.

5. Nama kelas
Nama kelas pada tumbuhan biasanya diberi akhiran -opsida, namun pada hewan tidak ada
aturan tertentu.

6. Nama filum atau divisi


Nama divisi biasanya diberi akhiran suku kata -phyta, namun pada hewan tidak ada aturan
yang khusus.

NAMA TAKSON DAN DASAR2 PENGELOMPOKKAN MAKHLUK HIDUP

Tingkatan takson adalah tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup yang disusun mulai dari
tingkat tertinggi hingga tingkat terendah. Urutan tingkatan takson mulai dari tingkat tertinggi ke
tingkat terendah, yaitu kingdom (kerajaan) atau regnum (dunia), phylum (filum) atau divisio
(divisi), classis (kelas), ordo (bangsa), familia (famili/suku), genus (marga), species
(spesies/jenis), dan varietas (ras).
Makin tinggi tingkatan takson, maka akan makin banyak anggota takson, namu makin banyak
pula perbedaan ciri antar anggota takson. Sebaliknya, makin rendah tingkatan takson, maka
makin sedikit anggota takson, dan makin banyak pula persamaan ciri antar anggota takson.
Kingdom (kerajaan) atau regnum (dunia)
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi dengan jumlah anggota takson terbesar.
Organisme di bumi dikelompokan menjadi beberapa kingdom, antara lain kingdom animalia
(hewan), kingdom plantae (tumbuhan), kingdom fungi (jamur), kingdom monera (organisme
uniseluler tanpa nukleus), dan kingdom protista (eukariotik yang memiliki jaringan sederhana).
Dari tahun 1970-an sampai abad ke-20, sebagian besar buku pelajaran ilmiah menggunakan
sistem klasifikasi dengan lima kerajaan-prokariota, protista, jamur, tumbuhan, dan hewan.
Tetapi para ilmuwan kemudian menyadari bahwa kerajaan prokariot terdiri dari dua macam
mikroba. Hal ini menyebabkan pemisahan prokariota menjadi dua kerajaan: Archaea dan Bakteri.
Kerajaan Protista berisi kelompok campuran hewan sebagian besar sederhana, bersel satu.
Organisme ini termasuk ganggang, jamur air, dan amuba. Banyak ilmuwan telah mengusulkan
membagi protista menjadi dua atau lebih kerajaan yang terpisah. Kerajaan tanaman, Plantae,
mengandung lumut, pakis, konifer, dan tanaman berbunga. Kingdom Fungi mencakup jamur,
jamur roti, ragi, dan lumut. Banyak ilmuwan juga memasukan ganggang hijau di kerajaan ini.
Kerajaan hewan, Animalia, termasuk mamalia, ikan, serangga, dan cacing.
Phylum (filum) atau divisio (divisi)
Phylum digunakan untuk takson hewan, sedangkan divisi digunakan untuk takson tumbuhan.
Kingdom animalia dibagi menjadi beberapa phylum, antara lain filum chordata (memiliki
notokorda saat embrio), filum echidermata (hewan berkulit duri), dan filum platyhelminthes
(cacing pipih). Nama divisi pada tumbuhan menggunakan akhiran-phyta. Contoh, kingom plantae
dibagi menjadi tiga divisi, antara lain bryophyta (tumbuhan lumut), pteridophyta. Ini adalah
takson tertinggi ketiga. Untuk hewan, bakteri, dan kerajaan archaea, pakar taksonomi umumnya
menggunakan istilah filum. Untuk jamur, tanaman, dan protista, para ilmuwan sering
menggunakan istilah divisi, tetapi mereka kadang-kadang menerima filum. Manusia dan semua
hewan lainnya dengan tulang punggung milik filum Chordata.
Classis (kelas)
Anggota takson pada setiap filum atau divisi dikelompokan lagi berdasarkan persamaan ciri-ciri
tertentu. Nama kelas tumbuhan menggunakan akhira yang berbeda-beda, antara lain : -
edoneae(untuk tumbuhan berbiji tertutup), -opsida (untuk lumut), -phycae (untuk alga), dan
lain-lain. Contohnya, divisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas Monocotyledoneae
dan kelas Dicotyledoneae; divisi bryophyta diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu hepaticopsida
(lumt daun); dan filum chrysophyta (ganggang keemasan) dikelompokan menjadi 3 kelas, yaitu
Xantophyceae, Chrysophyceae, dan Bacillariophyceae.
Ordo (Bangsa)
Angggota takson pada setiap kelas dikelompokan lagi menjadi beberapa ordo berdasarkan
persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama ordo pada takson tumbuhan biasanya menggunakan
akhiran –ales.Sebagai contoh, kelas Dicotyleneae dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain ordo
Solanales, Cucurbitales, Malvales, Rosales, Asterales, dan Poales.
Familia (Familia/Suku)
Anggota takson setiap ordo di kelompokan lagi menjadi beberapa famili berdasarkan persamaan
ciri-ciri tertentu. Familia berasal dari bahasa latin Familia. Nama famili pada tumbuhan biasanya
menggunakan akhiran –aceae, misalnya famili Solanaceae, Cucurbetaceae, Malvaceae, Rosaceae,
Asteraceae, dan Poaceae. Namun, ada pula yang tidak menggunakan akhiran kata-aceae,
misalnya Compositae (nama lain Astraceae) dan Graminae (nama lain Poaceae). Sementara nama
famili pada hewan menggunakan akhiran kata –ideae, misalnya Homonidae (manusia), Felidae
(kucing), dan Canidae (anjing).
Genus (Marga)
Anggota takson setiap famili dikelompokan lagi menjadi beberapa genus berdasarkan persamaan
ciri-ciri tertentu yang lebih khusus. Khaidah penulisan nama genus, yaitu huruf besar pada kata
pertama dan dicetak miring atau digarisbawahi. Sebagai contoh, famili Poaceae tediri atas
genus Zea (jagung), Saccarum (tebu), Triricum (gandum), dan Oryza  (padi-padian)
Species (Speciea janin)
Species merupakan tingkatan takson palig dasar atau terendah. Anggota takson memiliki paling
banyak persamaan ciri dan terdiri atas organisme yang bila melakukan perkawinan secara ilmiah
dapat menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Nama species tediri dari atas dua kata; kata
pertama menunjukan nama sfesifiknya, Sebagai contoh, pada genus Rosa terdapat spesies Rosa
multiflora, Rosa canina, Rosa alba, Rosa rugosa,  dan Rosa dumalis. 
Tingkatan Takson dalam Klasifikasi
Seperti contoh yang disebutkan diatas, spesies diidentifikasi oleh genus dan nama spesies. Sistem
klasifikasi ini disebut sistem binomial (dua nama). Kedua kata-kata yang dicetak miring (jika
tulisan tangan atau diketik, keduanya digarisbawahi). Huruf awal dari nama genus dikapitalisasi,
tetapi spesies tidak. Sebuah subspesies diidentifikasi dengan tiga nama, dengan nama subspesies
berikut nama-nama genus dan spesies.
Lebih dari 1,700,000 spesies organisme telah diidentifikasi, dan ribuan yang baru diidentifikasi dan
diklasifikasikan setiap tahun. Teknik-teknik baru yang terus dikembangkan yang membuat
identifikasi dan klasifikasi organisme yang lebih akurat. Untuk alasan ini, organisme sering harus
direklasifikasi, dan jajaran dan nama taksa kadang-kadang harus direvisi.
Komisi ilmuwan internasional menetapkan aturan, atau kode, untuk mengadopsi nama ilmiah. Set
kode yang berbeda ada untuk botani, zoologi, dan mikrobiologi. Ketiga kelompok bekerja untuk
menggabungkan kode mereka ke dalam satu set standar aturan yang mencakup semua
kehidupan.
Varietas atau Ras
Pada organisme –organisme satu spesies terkadang masih ditemukan perbedaan ciri yang sangat
jelas, sangt khusus atau bervariasi sehingga disebut varietas (kultifar) atau ras.
Istilah varietas dan kultifar digunakan dalam spesies tumbuhan, sedangkan
istilah ras digunakan dalam spesies hewan. Varietas dapat diartikan secara botani dan secara
agronomi.
Varietas secara botani adalah populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukan
perbedaan ciri yang jelas. Penanamannya diatur oleh ICBN ( Intenational Code of Botanical
Nomenclature).Penulisan varietas dicetak miring atau digarisbawahi. Contohnya; Oryza sativa var
indica (Padi) dan Zea mays L, var tunicata (jagung).
Sementara itu varietas secara agronomi adalah sekelompok tanaman yang memiliki satu atau
lebih ciri khas yang dapat dibedakan secara jelas dan ciri tersebut dapat dibedakan dipertahankan
bika dikembangkan secara vegeatif (aseksua) maupun secara generati (generatif). Varietas dalam
agoronomi disebut juga kultifar. (Kultifar terdir atas populasi tanaman budidaya terseleksi, galur
murni, hasil kloning, dan hasil hibrida. Istilah kultifar diajukan oleh L.H. Bailey pada tahun 1923.
Cara penanaman kutifar diatur oleh ICNCP ( International code of Nomenclature for
CultivatedPalnts).Cara penulisan kultifar adalah dengan memberi tanda petik dan tidak dicetak
miring, Contoh: Oryza sativa ‘Cisadane’ (padi); kultifar pada spesies Rosa alba, antara lain Rosa
alba ‘Mormors rose’ Rosa alba ‘Blush hip’, Rosa alba ‘Suaveolens’, Rosa alba ‘Celestial’, Rosa
alba ‘Amelie’, dan Rosa alba  ‘Chloris’.
Diantara tingkatan takson tersebut terkadang terdapat tingkatan antara. Tingkatan dibawah suatu
takson menggunakan naama subtakson. Contohnya dibawah ini famili ada subflum, di bawah
ordo ada subordo , dibawah famili ada subfamili, dan seterusnya, Nama subfamili pada hewan
menggunakan akhiran –inae, misalnya Caninae, Felinae, dan Boainae. Sebaliknya, diatas tingkatan
takson tedapat supertakson. Contohnya diatas kelas ada superkelas, di atas ordo ada superordo,
di atas famili ada tingkatan superfamili, dan seterusnya.
Tabel 1.1 menunjukan contoh tingkatan takson pada hewan, sedangkan Tabel 1.2 menunjukan
contoh tingkatan takson pada tumbuhan.
Tabel 1.1 Tingkatan takson pada beberapa hewan.
Nama Organisme
Tingkatan
takson Manusia Harimau Kucing
Kingdom Animalia Animalia Animalia
Filum Chordata Chordata Chordata
Subfilum Vertebrata Vertebrata Vertebrata
Kelas Mammalia Mammalia Mammalia
Ordo Primata Carnivora Carnivora
Famili Homonidae Felidae Felidae
Genus Homo Panthera Felis
Panthera
Spesies Homosapiens tigris Felis catus
Tabel 1.2 Tingkatan takson pada beberapa tumbuhan.
Nama Organisme
Tingkata
n Takson Jagung Tomat Mawar
Kingdom Plantae Plantae Plantae
Magnoliophyta Magnoliophyta Magnoliophyta
Divisi (Angiospermae) (Angiospermae) (Angiospermae)
Liliopsida
(Monocotyledoneae Magnoliopsida Magnoliopsida
Kelas ) (Dicotyledoneae) (Dicotyledoneae)
Ordo Poales Solanales Rosales
Famili Poaceae Solanaceae Rosaceae
Genus Zea Solanum Rosa
Solanum
Spesies Zea mays lycopersicum Rosa multiflora
 

DAUR HIDUP MAHKLUK HIDUP

Semua makhluk hidup mengalami  siklus hidup atau daur hidup. Daur hidup adalah suatu proses yang dialami
makhluk hidup yang dimulai dari awal pertama kali organisme itu hidup dibumi lalu tumbuh dan berkembang menjadi
organisme atau makhluk hidup dewasa dan berkembang biak untuk mempertahankan kelangsungan jenisnya. Daur
hidup hewan dimulai saat kelahiran dari perut induknya atau menetas dari telur. Hewan semakin besar saat masa
pertumbuhanya dan berkembang menjadi hewan dewasa.

Daur hidup hewan berakhir pada kematian. Proses daur hidup hewan tersebut merupakan suatu perputaran atau
siklus (life Cycle) karena akan kembali pada titik awal mulanya. Daur hidup hewan berakhir pada saat hewan tersebut
mati, dan dimulai lagi dari awal yaitu lahir lalu tumbuh dan berkembang hingga akhirnya mati.
Daur hidup hewan berdasarkan proses perubahan bentuk tubuhnya dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1. Daur hidup tanpa metamorfosis


2. Daur hidup dengan metamorfosis

Metamorfosi adalah  perubahan bentuk hewan secara bertahap setelah kelahiran atau penetasan hingga dewasa.
sebagian besar daur hidup hewan tanpa mengalami metamorfosis, contohnya daur hidup kucing, anjing, dan ayam.
Sebagian kecil hewan di bumi ini mengalami metamorfosis pada daur hidupnya, contohnya kupu-kupu dan kecoa.

1.  Daur Hidup Hewan Tanpa Metamorfosi

Daur hidup hewan tanpa metamorfosis adalah daur hidup hewan yang diawali dari lahirnya atau menetasnya hewan
baru yang bentuk tubuhnya sama dengan bentuk tubuh induknya. Pada daur hidup tanpa metamorfosis hewan hanya
mengalami perubahan ukuran tubuh namun tidak mengalami perubahan bentuk. Contohnya ayam dan kucing,
adakah ayam atau kucing dirumahmu?  Ayam dan kucing adalah contoh makhluk hidup yang mengalami daur hidup
tanpa metamorfosis.

Gambar 1. daur hidup ayam

Gambar 2. daur hidup kucing

Dalam daur hidupnya, kucing hanya mengalami perubahan ukuran tubuh. Namun tidak mengalami perubahan bentuk.
Bentuk anak kucing sama dengan bentuk kucing dewasa, yang berbeda hanya ukuran tubuhnya saja. Oleh sebab itu
kucing dikatakan mengalami daur hidup tanpa metamorfosis, sama halnya dengan daur hidup ayam. Anak ayam yang
baru menetas dari telurnya memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan induknya.

2.  Daur Hidup Hewan Dengan Metamorfosis

Daur hidup hewan dengan metamorfosis adalah daur hidup sekelompok hewan yang terlahir dengan bentuk yang

berbeda dengan induknya, dan mengalami perubahan bentuk yang bertahap hingga dewasa.

Metamorfosis ada dua yaitu :

 Metamorfosis sempurna
 Metamorfosis tidak sempurna

a. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna dialami oleh hewan yang pada saat lahir memiliki bentuk tubuh yang sangat berbeda sekali
dengan induknya. Hewan ini harus melalui beberapa tahap untuk memiliki tubuh yang sama dengan hewa dewasa.
Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna yaitu kupu-kupu, nyamuk, katak, ngengat dan lalat. Nyamuk dan
kupu-kupu memiliki 4 tahapan dalam daur hidupnya.

Tahapan Daur hidup nyamuk

Nyamuk betina bertelur di air, kemudian telur menetas menjadi jentik nyamuk. Jentik nyamuk lalu menjadi kepompong
atau pupa, setelah beberapa hari pupa pecah menjadi nyamuk dewasa.

Gambar 3. daur hidup nyamuk

Tahapan Daur Hidup Kupu-kupu

Tahapan daur hidup kupu-kupu sama dengan nyamuk yaitu:

 kupu-kupu bertelur
 telur menetas menjadi ulat atau larva dan memakan daun
 membangun kepompong
 kepompong pecah menjadi kupu-kupu.

Gambar 4.  Daur hidup kupu-kupu


b. Metamorfosis Tidak Sempurna

Hewan yang mengalami metamorfasis tidak sempurna bentuk hewan muda mirip dengan induknya, tetapi ada bagian-
bagian tubuh yang belum terbentuk, misalnya sayap.

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna yaitu :

 capung
 kecoa
 jangkrik
 belalang

Tahapan daur hidup kecoa dan belalang

Serangga seperti belalang dan kecoa mengalami 3 tahapan dalam hidupnya yaitu:

1. telur
2. nimfa
3. serangga dewasa

Telur menetas menjadi bayi serangga yang sudah menyerupai serangga dewasa tetapi tanpa sayap (nimfa).  Nimfa
akan berganti kulit beberapa kali sebelum menjadi serangga dewasa.

Gambar 5. daur hidup kecoa


Gambar 6. daur hidup belalang

Daur Hidup Invertebrata


A. Coelenterata
siklus hidup Coelenterata berbentuk polip dan medusa. Pada fase medusa dikenal dg fase seksual karena
menghasilkan gamet.
Siklus hidup Obelia sp

Siklus hidup Aurelia sp

B. Fasciola hepatica
Hidup parasit di dalam saluran empedu atau dalam pembuluh darah hati manusia dan hewan ternak (sapi,
babi, kerbau, domba).

Daur hidupnya sebagai berikut: telur - mirasidium - masuk ke tubuh Lymnea (siput air tawar) - sporokista
- redia - sarkaria - keluar dari tubuh siput - metaserkaria - kista - masuk ke tubuh [hewan ternak] - cacing
dewasa.

Daur hidup Fasciola hepatica

C. Taenia saginata dan Taenia solium


Daur hidupnya sebagai berikut: 
Telur - zigot (keluar bersama feses manusia) - masuk tubuh sapi/babi - larva onkosfer - menuju otot lurik -
sisteserkus - masuk ke tubuh manusia jika manusia memakan daging yang kurang masak - cacing
dewasa.
Daur hidup Taenia saginata

D. Ascaris Lumbricoides
Telur cacing yang telah membentuk embrio keluar bersama feses. Telur tersebut termakan oleh manusia,
menetas di usus halus, dan berkembang hingga dewasa.

Daur hidup Ascaris lumbricoides

E. Wucheria brancrofti
Daur hidupnya sebagai berikut:
Mikro filaria (dalam darah / limfa manusia) - terisap nyamuk Culex - larva - masuk tubuh manusia lewat
gigitan nyamuk - menuju pembuluh getah bening dan menjadi dewasa.
Daur hidup Wucheria brancrofti

PIRAMIDA MAKANAN

Macam-Macam Piramida Makanan

Pada contoh gambar di atas merupakan Sistem Piramida Makanan terbagi menjadi 2 macam
kelompok, yang berdasarkan dengan ekosistem pada mahluk hidup tersebut, yaitu : Piramida
Makanan Ekosistem Darat & Piramida Makanan Ekosistem Air.

1. Piramida Makanan Ekosistem Darat


Piramida Makanan Ekosistem Darat adalah Suatu ekosistem yang mencakup wilayah yang hanya
berada di daratan. Dalam kelompok piramida ini, bukan hanya hewan saja yang berperan, tetapi
tumbuhan juga ikut berperan penting dalam ekosistem ini.
Karena tumbuhan merupakan komponen utama pada ekosistem daratan ini, tanpa adanya
tumbuhan semua makhluk hidup akan mengalami kepunahan.

Berikut ini adalah perincian kelompok piramida ekosistem darat :

1. Produsen merupakan Sebuah ekosistem daratan yang biasanya ditempati oleh berbagai


macam tumbuhan (Organisme) yang daun dan buahnya dapat dimakan oleh sebagian hewan
darat.

2. Konsumen I merupakan sebuah ekosistem yang biasanya ditempati oleh hewan (Herbivora)
yang memakan tumbuhan (produsen). Contoh : Seekor serangga yang memakan sebuah
tumbuhan.

3. Konsumen II merupakan sebuah ekosistem yang biasanya ditempati oleh hewan (Omnivora)
yang memangsa seekor serangga, belalang, dll (Konsumen I).

Contoh : Ayam, Katak, Burung, dan lain-lainnya yang sejenis.

4. Konsumen III merupakan sebuah ekosistem yang biasanya ditempati oleh hewan (Karnivora)
yang memangsa seekor ayam, burung, dll (Konsumen II).

Contoh : Burung Elang, Harimau, Singa, Serigala, dan lain-lainnya yang sejenis.

2. Piramida Makanan Ekosistem Air


Piramida Makanan Ekosistem Air adalah Suatu ekosistem yang mencakup wilayah yang hanya
berada di perairan.
Berikut ini adalah perincian kelompok piramida ekosistem air :

1. Produsen I merupakan Sebuah ekosistem perairan yang biasanya ditempati oleh


Phytoplankton, karena jumlahnya yang sangat banyak, organisme tersebut menjadi makanan
utama dari sebagian besar Ikan pemakan phytoplankton.

2. Konsumen I merupakan Sebuah ekosistem perairan yang biasanya ditempati oleh Ikan-ikan
kecil & Ikan-ikan yang memakan phytoplankton (Produsen).

3. Konsumen II merupakan Sebuah ekosistem perairan yang biasanya ditempati oleh Anjing laut
& Ikan yang lebih besar, dan mampu memangsa Ikan-ikan kecil.

4. konsumen III merupakan Sebuah ekosistem perairan yang biasanya ditempati oleh Paus
pembunuh & Paus biru yang tidak mempunyai pemangsa.

Jenis-Jenis Piramida Makanan


Piramida Makanan dikelompokkan sesuai dengan urutan sebuah siklus rantai makanan yang
berada dalam Ekosistem tertentu.

Karena hal ini disebabkan oleh sebuah siklus makanan mahluk hidup yang berbeda. Seperti
seekor hewan dengan yang hidup pada habitat yang berada di hutan, gurun, laut, dll.

Dalam hal inilah Piramida Makanan terbagi menjadi 3 bagian yaitu :

1. Piramida Biomassa
Piramida Biomassa adalah Sistem piramida yang mensatukan massa dari semua organisme yang
berada pada suatu habitat tertentu.

Pada piramida ini sebuah organisme diukur berdasarkan massa. Seperti berat dari setiap
organisme dapat diukur dalam satuan gram.

Dalam pengukuran berat pada setiap tingkatan trofik berdasarkan dengan berat rata-rata
organisme yang dimana menggunakan suatu rumus tertentu untuk memperkirakan jumlahnya.

Piramida biomassa ini sangat akurat dalam menunjukkan suatu hubungan kuantitas biomassa
pada sebuah ekosistem yang berdasarkan habitat dari oragnisme tersebut.

Piramida Biomassa terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :

 Piramida Tegak
 Piramida Tegak adalah Sistem piramida yang massa produsennya lebih besar,
dibandingkan dengan tingkat trofik yang berada di atasnya, dan biasanya menggambarkan
sebuah ekosistem daratan.
 Piramida Terbalik
 Piramida Terbalik adalah Sistem piramida yang massa produsennya lebih kecil,
dibandingkan dengan massa gabungan dari konsumennya, dan biasanya menggambarkan
sebuah ekosistem perairan.

2. Piramida Energi
Piramida Energi adalah Sistem piramida yang mengalami suatu penurunan energi pada setiap
tingkat trofik yang berada di atasnya.

Pada sistem piramida energi ini, produsen harus memiliki energi lebih besar dibandingkan dengan
energi konsumennya.

Semakin kecilnya suatu energi pada tingkat trofik selanjutnya,  dapat disebabkan beberapa faktor,
yaitu :

 Hanya makanan tertentu yang dapat dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.
 Tidak semua makanan yang dicerna trofik selanjutnya menjadi suatu energi, melainkan
hanya menjadi kotoroan yang dibuang.

3. Piramida Populasi

Piramida Populasiadalah Dimana suatu organisme yang berperan sebagai produsen harus
mempunyai populasi yang lebih banyak dibandingkan dengan tingkat trofik yang berperan sebagai
konsumen di atasnya.
Pada ujung piramida populasi ini ditempati oleh organisme yang berperan sebagai konsumen III,
dan diantara dasar & puncaknya piramida populasi ini, ditempati oleh beberapa tingkatan
konsumen lainnya (konsumen I & konsumen II).

Artinya pada suatu populasi pada konsumen I harus lebih banyak daripada populasi pada
konsumen II, dan populasi pada konsumen II harus lebih banyak dibandingkan populasi pada
konsumen III & seterusnya.

Piramida Populasi ini juga sering, disebut sebagai Piramida Penyeimbang pada populasi setiap
organisme tertentu, karena sudah sewajarnya populasi dari kelompok mangsa selalu lebih
banyak, daripada sekelompok pemangsanya.

Apabila sebuah populasi sekelompok pemangsa jauh lebih banyak daripada kelompok
mangsanya, maka akan terjadi suatu kepunahan terhadap kelompok pemangsa itu sendiri.

STRUKTUR & FUNGSI JARINGAN TUMBUHN, HEWAN, MANUSIA

 Nah pada artikel ini akan membahas lengkap 5 jaringan pada tumbuhan

1.Jaringan epidermis

Jaringan epidermis
Terdapat pada bagian tubuh sebelah luar. Bentuknya bermacam-macam membentuk satu
lapisan sel hidup yang berderet tak bercelah. Sering berdinding tebal dengan lapisan
kutikula atau lilin, kecuali pada epidermis akar muda. Tidak berklorofil kecuali epidermis
pada Bryophyta dan Pterydophyta dan epidermis sekitar stoma (sel penutup).

Fungsi :

 Pelindung, tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali pada akar yang muda.
 Peresap larutan tanah pada akar yang muda. Karena itu akar yang muda
epidermisnya.
 Diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang disebut bulu-bulu akar.
 Untuk penguapan air (evaporasi), terutama epidermis daun.
 Tempat difusi O2 dan CO2 waktu berespirasi yang permukaan nya bergabus difusi
O2 dan CO2 melalui lenti sel.

2. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim
Selnya berdinding selulosa yang tipis, pengisi bagian tubuh tumbuhan.

Fungsi :

 Pengisi tubuh
 Tempat menyimpan makanan
 Pada yang berklorofil terjadi fotosintesa.
 Pengangkut zat makanan dari sel ke sel (transportasi extra fasikuler).

3. Jaringan penyokong

Jaringan penyokong
Ada dua macam jaringan penyokong, yaitu :

 Kolenkim, sel hidup berdinding selulosa tebal, terutama pada sudutnya.berfungsi


untuk memperkokoh tubuh.
 Sklerenkim, sel mati berdinding lignin (zat kayu). Serabut sklerenkim bila selnya
terbentuk panjang, tahan terhadap tarikan.

Sklereid (sel batu), sklerennchym yang sel nya berbentuk bulat tahan terhadap tekanan.
Fungsi sklerenkim adalah sebagai penyokong.
4. Jaringan pembuluh

Ada tiga macam jaringan pembuluh :

 Pembuluh tapis
 Tracheid
 Trachea (pembuluh berkayu)

Fungsi : untuk alat transportasi fasikuler.

 Tracheid : deretan sel mati berdinding lignin merupakan pembuluh dimana dinding
melintang nya berpori. Berfungsi untuk transportasi zat anorganik secara fesikuler
dari bawah keatas.
 Trachea (pembuluh kayu) deretan sel mati berdinding lignin, dimana dinding
melintang hilang. Berfungsi untuk tranportasi fesikuler zat anorganik dari bawah ke
atas.
 Pembuluh tapis : deretan sel hidup berdinding selulosa, dinding melintang berpori.
Sel pembuluh tapis tidak berinti, karena itu di damping sel pengiring. Pembuluh tapis
berfungsi untuk transportasi fesikuler zat organik dari atas kebawah.

5. Jaringan meristem

Baca Juga  4 Jenis Daun Majemuk serta Penjelasannya Lengkap

Jaringan meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang selnya selalu membelah (bermitosis). Selnya
belum berspesialisasi maupun berdiferensiasi.

Macam-macam jaringan meristem :

 Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang


 Perisikel, letaknya letaknya antara korteks dengan silinder pusat
 Cambium fasikuler, terdapat antara xylem dan floem pada batang dan akar dikotil
dan gymnospermae.
 Cambium sekunder terdapat pada permukaan batang atau akar yang epidermisnya
pecah akibat tumbu sekundair.
 Parenkim yang meristematis terdapat pada beberapa batang monokotil.

Pengertian Jaringan Hewan


Pengertian jaringan hewan adalah sekumpulan sel yang sama, memiliki fungsi yang sama
membentuk sebuah jaringan organ hewan. Bukan hanya satu sel tetapi beberapa sel yang sama
dalam hal ini memiliki fungsi yang sama pada suatu organ tertentu pada hewan.

Struktur jaringan hewan dengan manusia pada dasarnya sama tetapi ada bagian-bagian yang
membedakan. Dibawah ini kita akan membahasnya pada setruktur jaringan hewan.

Pada hewan terdapat empat jaringan yang membentuk suatu jaringan. Jaringan tersebut yaitu
Jaringan epithelium, Jaringan ikat, Jaringan otot, dan jaringan saraf. Satu persatu struktur jaringan
hewan akan kita bahas.

Gambar Jaringan Saraf

Struktur Jaringan Hewan


1.      Jaringan Epithelium
Jaringan epithelium adalah jaringan yang menutupi dan membatasi pemukaan batang tubuh
berupa organ, rongga dan saluran yang terletak didalam tubuh. Epithelium pipih berfungsi
melindungi dan membungkus jaringan yang terletak di bawahnya. Selain itu fungsi epithelium
menerima rangsang pada indera hewan.

2.      Jaringan Ikat


Jaringan ikat adalah jaringan berdasarkan bentuk, letak dan strukturnya. Mempunyai fungsi
menghubungkan antar jaringan, penunjang tubuh, berperan dalam suhu tubuh, dan mekanisme
pertahanan regenerasi. Ciri yang paling mendasar pada jaringan ini adalah terdiri dari bahan
interseluler yaitu diantara sel yang di sebut matriks. Matrik ini berupa serat-serat yang tidak teratur
bentuknya.

3.      Jaringan Otot


Jaringan otot pada hewan sama seperti jaringan otot pada manusia. Jaringan otot berupa sel dan
serat yang tersusun bertugas menggerakkan anggota tubuh. Pada proses geraknya ada yang
sadar dan ada yang tidak sadar. Serat otot mengandung flamen ( benang ) aktin dan myosin.
Aktin dan myosin ini merupakan kontraktil yang member kemampuan untuk memanjang dan
memendekkan otot. Jaringan otot terbagi menjadi 3 yaitu jaringan otot lurik, otot polos, dan otot
jantung.

a. Otot Lurik ( otot rangka )


otot lurik adalah otot yang membentuk daging pada tubuh hewan. Otot ini tersusun silindris dan
sangat panjang tetapi tidak mempunyai cabang pada ujungnya. Bergerak dibawah kesadaran.
Sehingga jika di gunakan terus menerus otot ini akan mengalami kelelahan. Sel-selnya
mengandung saraf-saraf yang berasal dari system saraf pusat. Otot lurik dapat berkontraksi
secara cepat dan kuat. Otot-otot lurik dapat anda temukan pada sebagian besar otot rangka.

b. Otot Polos
Sel-sel otot polos berbentuk seperti gelendong dengan panjang antara 20-500 milimikron.
Intiselnya hanya satu dan terletak pada bagian tengah sel. Kontraksi otot polos dipengaruhi oleh
saraf-saraf yang berasal dari sistem saraf otonom.

c. Otot Jantung
otot jantung merupakan gabungan dari otot lurik dan otot polos. Otot jantung, keadaan
susunannya memperlihatkan susunan otot lurik, tetapi cara kerjanya seperti otot polos yaitu
berkontraksi secara ritmis dan otomatis.

4.      Jaringan Saraf


Jaringan saraf adalah jaringan yang membentuk sistem saraf. Hewan juga memiliki saraf untuk
keinginannya bergerak seperti manusia. Sistem saraf sangat peka akan keadaan sekitar,
sehingga saraf akan mengendalikan otot gerak hewan dalam sehari-hari. Jaringan saraf terdiri
dari sel saraf yang di sebut neuron. Untuk kelangsungan hidupnya, neuron mendapatkan suplai
makanan melalui neuroglia yang terdapat disekitarnya. Neuron mempunyai badan sel, dendrite
dan neurit ( akson ).

Contoh Jaringan Hewan


Berikut ini adalah contoh jaringan pada seekor anjing
Berikut ini adalah contoh jaringan pada seekor monyet

Tahukah kamu, mengapa organ di dalam perut kita tetap berada di dalam posisinya
dan tidak “jatuh”, meskipun kita melompat? Hal ini disebabkan organ dalam perut kita
dibungkus oleh jaringan ikat. Apa itu jaringan ikat dan apa saja ya struktur dan fungsi
jaringan ikat di dalam tubuh kita? Simak artikel ini ya!
 Jaringan ikat. (Sumber: thinglink.com)

Seperti namanya, fungsi jaringan ikat adalah untuk mengikat atau menyokong


antarjaringan atau antarorgan.

Jaringan ikat ini disusun oleh berbagai sel dan serabut/serat. Supaya lebih mudah,
perhatikan gambar berikut:
Nah, setelah Squad mengetahui apa saja sel dan serabut penyusun jaringan ikat
tersebut, kita akan lanjut membahas tentang jenis-jenis jaringan ikat. Secara umum,
jaringan ikat dibagi menjadi 3 jenis;

1. Jaringan ikat sejati


2. Jaringan ikat cair
3. Jaringan ikat penyokong

1. Jaringan Ikat Sejati

Jaringan ikat sejati terdiri atas jaringan ikat longgar dan jaringan ikat
padat. Jaringan ikat longgar mempunyai komponen penyusun sel yang lebih banyak
dibanding serabut/serat. Jaringan ikat longgar berfungsi untuk membungkus organ
tubuh, pembuluh darah, dan saraf. Adapun salah satu contoh jaringan ikat longgar
adalah mesenterium, yaitu selaput pembungkus organ dalam perut.
 Mesenterium (Sumber: mayoclinic.org)

 Baca juga: Komposisi Sel Darah dan Proses Penyembuhan Luka

Di sisi lain, jaringan ikat padat merupakan jaringan ikat yang komponen penyusun
selnya lebih sedikit dibandingkan serabut/seratnya. Jaringan ikat padat terbagi
menjadi dua:

1. Jaringan ikat padat teratur: Contohnya tendon (penghubung antara tulang dan


otot), serta ligamen (penghubung tulang dan tulang)
2. Jaringan ikat padat tidak teratur: Contohnya fasia (selaput pembungkus otot).

2. Jaringan Ikat Cair

Berbeda dengan jaringan ikat padat, jaringan ikat cair terdiri dari jaringan darah dan
limfa.Jaringan darah berperan dalam proses transportasi dan sebagai sistem
kekebalan tubuh. Sementara jaringan limfa berperan dalam sistem imunitas tubuh.

3. Jaringan Ikat Penyokong

Jaringan ikat penyokong adalah jaringan ikat yang berperan dalam membentuk
dan menyokong tubuh. Jaringan ini terdiri dari tulang rawan dan tulang keras.

Jaringan tulang rawan: Tersusun oleh sel kondrosit. Terdapat 3 macam jaringan


rawan, yaitu hialin, elastin, dan fibrosa.
Jaringan tulang keras: Tersusun oleh sel osteosit. Dan terdiri dari tulang kompak dan
tulang berongga.

SISTEM DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA

Materi Sistem Gerak pada Manusia (Rangka, Tulang, Otot dan Persendian)

Sistem Gerak pada Manusia – Di dalam melakukan aktifitas sehari-hari pastinya kita
melakukan banyak gerakan. Kemampuan yang dimiliki oleh manusia untuk bergerak
tentunya dikarenakan adanya organ-organ yang mendukung tubuh manusia untuk
melakukannya. di dalam biologi, kerjasama organ-organ tersebut dikenal dengan sistem
gerak. sistem gerak meliputi tulang/rangka, otot, serta sendi-sendi. Khusus untuk materi
kali ini Gudang Biologi akan mengupas tuntas mengenai sistem gerak pada manusia, yuk
mari langsung saja kita amati bersama penjelasannya berikut ini:

Sistem Gerak pada Manusia

Tulang/rangka

Tulang memiliki fungsi utama sebagai alat gerak pasif. artinya tulang hanya bisa
bekerja/bergerak apabila ada bantuan dari otot.

Tulang atau rangka pada manusia tergolong ke dalam alat gerak pasif dikarenakan tulang
hanya akan bisa bergerak apabila ada aktifitas yang terjadi pada otot. tulang sendiri
terbentuk oleh kandungan kalsium yang berbentuk garam yang merekat erat dengan
bantuan kalogen. di dalam masa perkembangannya, bentuk tulang dapat berubah atau
mengalami kelainan apabila ada gangguan yang dibawa sejak lahir seperti adanya infeksi
penyakit, faktor nutrisi dan gizi, ataupun posisi tubuh yang salah. tulang yang satu dengan
yang lain biasanya terhubung oleh sendi-sendi. Materi mengenai persendian akan kita
bahas setelah pembahasan mengenai tulang berikut ini:

Fungsi Rangka pada Manusia

Kerangka pada tubuh manusia memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:

 Penegak tubuh
 Pembentuk tubuh
 Tempat Melekatnya otot
 Tempat terjadinya proses pembentukan sel darah merah
 Alat gerak pasif
Kerangka pada manusia dapat dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu: Bagian tengkorak,
Bagian badan, serta Bagian anggota gerak.
Bagian Tengkorak

Bagian tengkorak pada sistem gerak manusia tersusun atas tulang-tulang pipih yang
menjadi tempat terjadinya proses pembentukan sel-sel darah merah dan putih. Bagian
tengkorak pada manusia terdiri dari:

Source: Google Images

Masing-masing tulang tersebut berjumlah 2 buah kecuali tulang lidah, tulang tengkorak,
dan tulang dahi (1 buah)

Bagian Badan

Bagian rangka badan pada manusia dipisahkan ke dalam 5 kelompok yaitu Ruas-ruas
tulang belakang, Tulang rusuk,  Tulang dada,   Gelang bahu, dan Gelang panggul seperti
dapat dilihat di dalam gambar berikut ini:

Source: Google Images


Bagian Anggota gerak

Bagian ini juga terbagi lagi ke dalam 2 bagian yaitu anggota gerak atas dan bawah:

Anggota gerak atas

Anggota gerak ini terdapat pada tangan kanan dan tangan kiri, terdiri dari:

Source: Google Images

Anggota Gerak Bawah

Untuk anggota gerak bawah tentunya merupakan rangka penyusun kaki kanan dan kiri
yang terdiri dari:
Source: Google Images

Jenis-jenis Tulang

Brdasarkan kepada jenisnya, tulang yang terdapat di dalam tubuh manusia dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu:

Tulang Rawan

Tulang rawan merupakan tulang yang disusun oleh sel-sel tulang rawan. Tulang ini
bersifat lentur karena terdapat ruang pada aantar sel tulang rawan. Tulang ini
mengandung zat kapur dan zat perekat. Diantara contoh tulang rawan adalah ujung tulang
rusuk, hidung, telinga, trakea, laring, bronkus, dan di antara ruas-ruas tulang belakang.

Tulang Keras

Seperti namanya, tulang keras memiliki tekstur yang lebih padat dan bersifat keras
daripada tulang rawan. Jenis tulang ini disusun oleh osteoblas (sel pembentuk tulang).
Terdapat banyak zat kapur diantara sel tulang keras dengan sedikit zat perekat. itulah
yang membuat jenis tulang ini menjadi keras. Di dalam tulang keras kita dapat
menjumpai saluran havers. di dalam saluran havers ini terdapat pembuluh-pembuluh
darah. Diantara contoh tulang keras adalah: tulang kering, tulang lengan, dan tulang
selangka.
Bentuk Tulang

Tulang dibedakan menjadi 3 macam jika didasarkan kepada bentuknya, yaitu:

Tulang Pipa

Bentuk tulang ini panjang dan bulat dengan rongga di tengahnya seperti pipa. contoh
tulang pipa adalah tulang jari tangan, tulang paha, dan tulang lengan atas.

Tulang Pipih

Bentuk tulang ini gepeng atau pipih. contohnya adalah tulang dada, tulang belikat,dan
tulang rusuk.

Tulang Pendek

Tulang yang berbentuk bulat dan pendek. contohnya adalah: ruas-ruas tulang belakang,
tulang pergelangan kaki, dan tulang pergelangan tangan. Tulang pipih memiliki fungsi
sebagai tempat terjadinya proses pembentukan sel darah merah dan putih.

Kelainan pada Tulang

Berikut ini adalah eberapa contoh kelainan pada tulang :

Skoliosis

Merupakan kelainan pada tulang punggung yang mengakibatkan posisinya menjadi


membengkok ke samping kanan atau kiri. hal ini bisa terjadi karena terlau sering
mengangkat beban pada salah satu bahu atau lengan. atau juga bisa disebabkan oleh
kebiasaan duduk dengan posisi yang miring sehingga beban tubuh bertumpu pada salah
satu lengan.

Kifosis

Merupakan kelainan tulang punggung terlalu membengkok kearah belakang, kelainan ini
biasanya dikarenakan oleh kebiasaan duduk dengan posisi yang terlalu membungkuk atau
sering memanggul beban yang berat dengan menggunakan punggung.

Lordosis
Kebalikan dari kifosis yaitu kelainan tulang punggung yang terlalu membengkok ke
depan, posisi duduk dengan membusungkan dada bisa menjadi penyebab dari kelainan
ini.

Polio

kelainan ini disebabkan oleh adanya infaksi virus polio, penderitanya akan mengalami
kondisi tulang yang kian lama kian mengecil sehingga berujung pada kelumpuhan.

Rakhitis

Kelainan yang terjadi akibat kekurangan asupan  vitamin D, sehingga tulang kakinya
berbentuk menyerupai huruf  X atau O.

Persendian

Seperti kalian ketahui, ada banyak sekali tulang yang menyusun rangka pada tubuh
manusia. masing-masing tulang tersebut tentu saling berhubungan. setidaknya ada 200
tulang yang posisinya saling berhubungan di dalam tubuh manusia. Hubungan yang
terdapat diantara 2 tulang itulah yang disebut sebagai sendi ataupun artikulasi. Di dalam
sistem gerak pada manusia, persendian memiliki fungsi serta peranan yang amat penting
di dalam proses terjadinya aktivitas ataupun gerakan.

Macam-macam Sendi

Berdasarkan kepada sifat pergerakannya, sendi dibedakan kedalam 3 macam, yaitu:

Sendi Mati (Sinartrosis)

Sendi yang tidak mempunyai celah sendi sehingga tidak mungkin terjadi pergerakan pada
sendi tersebut. Contoh dari sendi mati adalah sendi-sendi yang menghubungkan antar
tulang pada bagian tengkorak.

Sendi Kaku (Amfiartrosis)

Sendi yang dapat digerakkan namun terbatas. contohnya adlah sendi pada ruas tulang
belakang, sendi pada pergelangan tangan, serta sendi pada tulang dada.

Sendi Gerak (Diartrosis)


Sendi yang dapat digerakkan secara bebas. Sendi gerak dibedakan menjadi:

Sendi engsel

Seperti engsel pada pintu, sendi ini memungkinkan pergerakan tulang pada satu arah.
contoh sendi engsel adalah sendi pada lutut dan siku.

Sendi Pelana

Pada sendi peana, salah satu tulang dapat digerakkan menuju dua arah. contohnya adalah
sendi yang menghubungkan ruas jari dengan telapak tangan.

Sendi Geser

Sendi ini memungkinkan terjadinya gerakan pergeseran pada tulang. contohnya adalah
sendi-sendi pada ruas tulang belakang.

Sendi Putar

Pada jenis sendi ini, salah satu tulang dapat bergerak karena memiliki poros pada tulang
yang lain. contohnya adalah sendi yang menghubungkan tulang hasta dan tulang
pengumpil.

Sendi Peluru

Pada sendi ini salah satu tulang berbentuk bonggol sehingga tulang itu dapat bergerak ke
segala arah. contohnya adalah sendi yang menghubungkan tulang lengan dengan tulang
gelang bahu serta tulang paha dan tulang gelang panggul.

Otot

Otot merupakan jaringan yang terdapat di dalam tubuh manusia yang fungsinya adalah
sebagai alat gerak aktif untuk membantu tulang agar bisa bergerak. Tanpa adanya otot,
tubuh manusia tidak akan bisa bergerak karena ototlah yang bisa membuat tulang
bergerak.
Jenis-jenis Otot

berdasarkan jenisnya, otot dibedakan menjadi 3, yaitu:

Otot Polos

merupakan jaringan yang terbentuk oleh sel-sel otot yang bentuknya seperti gelondong
dimana dibagian ujungnya cenderung meruncing.

Otot Jantung

Otot yang terletak pada dinding jantung.

Otot Lurik

biasa disebut juga sebagai otot rangka karena otot ini biasanya melekat pada rangka.
disebut lurik karena bila dilihat dengan menggunakan mikroskop akan tampak terlihat
garis gelap terang pada serabut otot ini.

Gerak dan Kerja Otot

Otot bergerak secara kontraksi dan relaksasi. Ketika otot berkontraksi maka ukurannya
akan memendek menjadi keras dan akan membentuk gelembung pada bagian tengah.
dengan adanya kontraksi pada otot maka tulang akan tertarik. untuk mengembalikan
tulang tersebut pada posisi awal maka dibutuhkan relaksasi. artinya harus ada otot lain
yang berkontraksi agar bisa menarik tulang itu kembali ke posisi awal. jadi untuk bisa
menggerakan tulang setidaknya dibutuhkan kerjasama dari dua macam otot dengan cara
kerja yang berbeda.

Dengan berdasarkan kepada cara kerjanya, maka otot dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu otot sinergis dan otot antagonis.

Gerak Sinergis

Merupakan gerak selaras dari dua otot atau lebih. Pada gerak sinergis, otot-otot tersebut
akan berkontraksi dan berelaksasi secara bersamaan. contohnya adalah gerakan pada otot
punggung dan leher.
Gerak Antagonis

Gerak berlawanan antara dua atau lebih otot untuk menggerakan pada suatu bagian tubuh.
contohnya adalah ketika lengan bawah terangkat maka otot bisep akan berelaksasi
sementara otot trisep melakukan relaksasi.

Kelainan pada Otot

Berikut adalah beberapa cntoh kelainan yang dapat terjadi pada otot manusia:

Tetanus

Kelainan pada otot yang disebabkan oleh infeksi bakteri sehingga kondisi otot terus
menegang.

Atrofi

Kondisi otot yang mengecil biasanya beriringan dengan adanya infeksi virus polio,
karena tidak digerakkan maka otot akan menyusut dan mengecil.

Kram

Kejang otot dikarenakan aktifitas otot berlebih. biasanya terjadi pada atlit olahraga.

Terkilir

Kelainan otot karena terjadinya kesalahan pada gerak otot sinergis yang bekerja justru
berlawanan arah.
Apa alat yang berperan dalam sistem kardiovaskuler? Mengapa alat alat dalam kardiovaskuler harus
dijaga?  Pada artikel kali ini kita hanya akan membahas tentang sistem kardiovaskuler, terutama alat dalam
tubuh yang berperan pada proses tersebut.
Di sini kita tidak membahas tentang sel darah, jenis-jenis sel darah, perbedaan plasma dan serum darah,
kelainan morfologi eritrosit dan leukosit, maupun fungsi sel darah putih dan sel darah merah. Hal ini karena sel
darah termasuk bahan, bukan alat dalam peredaran darah.

Kardiovaskuler adalah sistem peredaran darah dalam tubuh. Alat yang berperan dalam sistem kardiovaskuler
adalah jantung dan pembuluh darah baik pembuluh darah vena, arteri dan kapiler.

Berikut adalah alat peredaran darah manusia :

1. Jantung
Jantung terletak di ICS (Intercostal space) III s.d. V sinistra (kiri) atau di mediastinum medius. Organ ini
berukuran sebesar genggaman tangan manusia dengan apex (bagian lancip) menghadap kiri bawah. Bagian ini
disebut pula ictus cordis, di mana detak jantung paling terasa. Ictus cordis adalah tempat tersering untuk
mendengar suara pembukaan katub mitral, di ICS V midclavicular sinistra, sekitar di bawah payudara kiri.
Jantung dapat dilihat dari 3 sisi, yaitu sisi depan (fascies sternocostal), sisi belakang (fascies mediastinal), sisi
bawah (fascies diafragmatica).

Baca Juga :  6 Ciri Ciri Makhluk Hidup : Manusia, Tumbuhan dan Hewan

Jantung memiliki 4 ruangan dimana keempat ruangannya memeiliki peranan masing masing. Ruangan tersebut
adalah : atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel kiri .

a. Atrium kanan
Di dalam atrium kanan terdapat area halus (sinus venarum) dan kasar (auricula). Tempat bermuara vena cava
inferior, vena cava superior, sinus coronarius, dan vena cordis minimi. Ruangan atrium ini merupakan bagian
yang tampak dari depan dan belakang.

b. Atrium kiri
Ruangan atrium kiri sangat terlihat dari sisi belakang. Atrium ini merupakan tempat bermuara 4 buah vena
pulmonalis dan vena cordis minimi. Memiliki area halus (sinus venarum) dan kasar (auricula).

c. Ventrikel kanan
Penampang  terbesar ventrikerl kanan dari depan. Memiliki area halus (infundibulum) dan kasar (ventrikel
proper).  Pada ventrikerl ini terdapat katub pulmonalis. Di sini terdapat muara arteri pulmonalis. Disini juga
Terdapat katub trikuspidalis yang menghubungkannya dengan atrium kanan. Katub ini diikat oleh chorda
tendinae di dinding ventrikel agar tak terjadi aliran balik.

d. Ventrikel kiri
Ventrikel kiri Memiliki area kasar (ventrikel proper) dan halus (vestibulum).ventrikel ini Tampak dominan dari sisi
bawah. Di vestibulum terdapat katub semilunaris aorta yang menghubungkannya dengan muara aorta. Kedua
katub diikat oleh chorda tendinae di dinding ventrikel. Di ventrikel proper terdapat katub mitralis yang
menghubungkannya dengan atrium kiri.

2. Pembuluh darah
a. Pembuluh darah Arteri
Pembuluh darah Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung keseluruh tubuh.
Kecuali arteri pulmonalus, pada umumnya arteri kaya akan oksigen.  Arteri terdiri atas : aorta, arteri besar, arteri
sedang, arteri kecil, ateriole, dan arteriole pre kapiler. Secara anatomi, yang membedakan semua jenis arteri ini
adalah ukurannya walau tidak tampak secara signifikan. Namun secara histologis, strukturnya mengalami
kemajuan dari terkecil hingga yang terbesar.
Baca Juga :  Sistem Peredaran Darah Manusia : Organ, Mekanisme dan Gangguannya

Secara histologis, dinding pembuluh darah terdiri atas tunika intima, media, dan adventitia.  Arteri memiliki
tunika media yang tebal. Pada arteriole pre kapiler, selapis struktur endotel dan selapis srtuktur otot polos. Pada
arteriole bertambah menjadi 2-5 lapis otot polos. Terdapat lebih dari 5 lapis otot polos yang menyusun arteri
kecil. Pada arteri sedang terdapat tambahan membrana elastika interna. Pada arteri besar terdapat membrana
elastika interna dan eksternal.

b. Pembuluh darah vena


Pembuluh darah ini membawa darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung.

Umumnya vena miskin akan oksigen karena oksigen yang dibawa oleh darah telah disebar keseluruh tubuh,
kecuali vena pulmonalis. Pada pembuluh darah vena terdapat banyak katub. Katup ini berfungsi  untuk
mencegah aliran balik. Berbeda dengan arteri, vena memiliki tunika adventitia yang tebal.

Secara histologis, sangat sulit untuk mengidentifikasi pembuluh darah vena tak seperti arteri. Oleh karena itu
untuk mengidentifikasinya, kita melihat arteri yang berdampingan dengannya.Karena  Arteri dan vena yang
berdampingan memiliki jenis yang sama.

c. Pembuluh Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah terkecil. Pembuluh darah kapiler ini hanya terdiri selapis endotel. Di sini terjadi
pertukaran gas dan makanan secara difusi. Dindingnya yang bersifat fenestrated dan ukurannya yang kecil
memungkinkan hal tersebut terjadi. Pada kapiler pula terdapat anastomosis. Anastomosis berbentuk semacam
anyaman pembuluh darah yang juga tempat bertemunya arteri dan vena. Jadi meski kecil, kapiler memegang
peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup seseorang.

Masalah yang terjadi dalam kardiovaskular


Setelah otak, Jantung adalah organ prioritas nomor dua. Penyakit yang sering menyerang jantung adalah gagal
jantung. Gagal jantung dibagi menjadi 2

a. Gagal jantung kiri


Gagal jantung kiri menimbulkan gejala pulmonal. Hal ini disebabkan darah pada atrium kiri tidak dapat
disalurkan ke ventrikel kiri tetapi kembali ke vena pulmonalis. Karena darah tidak dapat tersalurkan, maka
tekanan pada vena pulmonalis meningkat dan paru paru tidak dapat membendungnya. Kejadian ini
menyebabkan inflamasi yang berpengaruh pada pleura. Pleura akan berisi cairan imun dan mengembang.
Kondisi ini biada disebut efusi pleira atau edema paru paru dan menyebabkan sesak.

Baca Juga :  Pengertian dan Manfaat Hemoglobin dalam Sel Darah Merah

b. Gagal jantung kanan


Gagal jantung kanan disebabkan darah dari atrium kanan tidak dapat tersalurkan ke ventrikel kanan dan
kembali ke vena cava, dengan demikian tekanan pada vena cava meningkat. Hal ini berpengaruh pada seluruh
tubuh. Dengan terjadinya edema tungkai dan pembesaran vena jugularis, maka kondisi tersebut dapat diartikan
sebagai gagal jantung kanan. Efek yang ditimbulkan akan terasa pada seluruh tubuh, tidak terkecuali pada
ginjal, jika terjadi gagal jantung kanan.

Kondisi gagal jantung dapat disebabkan karena terjadinya kekakuan katub mitral. Kekakuan katub ini
disebabkan oleh rheumatoid fever yang mengakibatkan rematik pada katub jantung. Kekakuan katub mitral
biasa disebut mitral stenosis. Mitral stenosis bisa ditangani dengan tindak pembedahan, yaitu dengan cara
melakukan transplantasi katub jantung. Setelah dilakukan transplantasi, jantung bisa kembali bekerja normal.
Pasien pun mendapat prognosis yang cukup baik.

Awal terjadinya jantung koroner tidak ditentukan oleh umur, bisa terjadi pula pada usia dini. Sehingga menjaga
kesehatan jantung sangat diperlukan sejak dini.

Pada manusia, kita mengenal dua sistem peredaran darah:

1. Peredaran darah besar (sistemik)


2. Peredaran darah kecil (pulmonal)

Peredaran darah kecil, salah satu sistem peredaran darah manusia (sumber: Hayden
McNeil via Youtube)

Apa perbedaan sistem peredaran darah besar dan peredaran darah kecil?

Peredaran darah besar ini disebut juga peredaran darah sistemik. Sistem peredaran


darah ini dimulai ketika darah yang mengandung O2 dipompa oleh bilik kiri menuju
seluruh tubuh melalui aorta. Dan darah dari tubuh yang sudah tidak mengandung
oksigen (mengandung CO2) akan dikembalikan ke serambi kanan oleh vena cava
superior (tubuh bagian atas) dan vena cava inferior (tubuh bagian bawah).

Sederhananya, perjalanan darah dari peredaran darah besar ini adalah dari jantung -
seluruh tubuh -  jantung.

Peredaran darah kecil dimulai saat darah yang mengandung CO2 di bilik


kanan dipompa dan dialirkan oleh pembuluh arteri pulmonalis menuju paru-paru. Di
paru-paru, terjadi difusi gas yang pada akhirnya mengubah kandungan CO2 di dalam
darah sehingga menjadi O2 saat keluar dari paru-paru. Darah ini selanjutnya dialirkan
oleh vena pulmonalis menuju serambi kiri.

Sederhananya, perjalanan peredaran darah kecil ini adalah: jantung - paru-paru -


jantung.

Mekanisme pencernaan pada manusia terdiri dari beberapa tahapan yang melibatkan beberapa organ
pencernaan. Jenis-jenis mekanisme yang dilakukan adalah pencernaan mekanis dan pencernaan kimiawi.
Pencernaan mekanis adalah proses pencernaan yang menggunakan gerakan organ tubuh seperti gigi,
gerakan pada lambung, dan gerakan penyerapan sari-sari makanan pada usus. Sedangkan pencernaan
kimiawi adalah pencernaan yang melibatkan enzim atau zat kimia seperti ptialin, renin, dan asam klorida.
Berikut adalah mekanisme pencernaan pada manusia. Langsung saja kita simak yang pertama:

Bagian dari: Sistem Pencernaan pada Manusia (Artikel Lengkap)

1. Penghancuran Makanan
Penghancuran makanan dilakukan oleh gigi dan dibantu oleh lidah dan ludah. Gigi manusia terdiri dari tiga
jenis yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Gigi seri bertugas memotong makanan, gigi taring
bertugas mengoyak makanan, dan gigi geraham bertugas untuk menggilas, menghancurkan, melumatkan,
dan menghaluskan makanan. Lidah berfungsi untuk memindah-mindahkan makanan saat dikunyah dan
membantu menelan, selain itu juga berfungsi sebagai pengecap rasa makanan. Sedangkan ludah
berfungsi untuk membantu menghaluskan makanan hingga menjadi seperti bubur.

2. Pencernaan Kimiawi di Rongga Mulut


Baca juga: Proses Pencernaan Makanan pada Manusia
Selain untuk membasahi makanan, ludah juga berfungsi untuk mencerna makanan secara kimiawi. Itu
karena di ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ini berfungsi mengubah amilum (karbohidrat)
menjadi glukosa (maltosa/gula sederhana). Namun, kadar amilum yang diubah di dalam rongga mulut
hanyalah sekitar 5% dari total makanan yang dimakan, sisanya akan tertelan dan proses pencernaan
berlanjut di dalam lambung sampai pH lambung turun dibawah 6,8 karena aktivitas asam klorida. Enzim
ptialin juga terdapat di dalam pankreas.

3. Proses Menelan
Proses penelanan makanan dimulai dari menelan dengan bantuan lidah. Lidah sangat berperan dalam
proses penelanan makanan. Kemudian makanan akan turun ke lambung melalui kerongkongan. Di
kerongkongan akan terjadi gerak peristaltik untuk membantu makanan turun ke lambung.

4. Mekanisme Pencernaan di Lambung


Selengkapnya: Proses Pencernaan Kimiawi di Lambung
Di lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim renin, enzim pepsin, dan asam klorida.
Makanan akan dilumatkan oleh gerakan lambung yang sangat kuat sambil diberikan zat kimia tersebut.
Enzim renin berfungsi menggumpalkan kasein (protein susu), pepsin mengubah protein menjadi pepton,
dan asam klorida berfungsi membunuh bakteri pada makanan dan mengaktifkan pepsin.
5. Mekanisme Pencernaan di Usus 12 Jari
Di usus dua belas jari terjadi proses pencernaan kimiawi dengan bantuan empedu dan getah pankreas.
Empedu berasal dari kantung empedu yang merupakan hasil perombakan sel darah merah di dalam hati
(liver). Fungsi empedu adalah untuk mengemulsikan lemak (lipid) sehingga mudah untuk dicerna. Getah
pankreas mengandung enzim tripsinogen, amilase, dan lipase. Enzim tripsinogen yang telah diaktifkan
menjadi tripsin oleh enterokinase berfungsi untuk mencerna pepton menjadi asam amino. Enzim amilase
berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa. Enzim lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol.

6. Mekanisme Pencernaan di Usus Halus


Baca juga: Lemak Dicerna Secara Kimiawi di Usus Halus Dengan Cara Apa?
Mekanisme pencernaan pada usus halus berupa pencernaan kimiawi dengan enzim peptidase dan
maltase serta penyerapan sari-sari makanan yang dilakukan oleh vili pada dinding usus. Enzim peptidase
berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino, sedangkan enzim maltase berfungsi mengubah maltosa
menjadi glukosa.Vili berjumlah sangat banyak dan terdapat pada dinding dalam usus halus. Sari-sari
makanan yang telah diserap akan dibawa menuju hati (liver) oleh darah melalui vena porta hepatica.

7. Mekanisme Pencernaan di Usus Besar


Di usus besar terjadi proses pembusukan dan penyerapan air dan garam mineral. Air akan diserap apabila
sisa makanan mengandung banyak air dan air akan dikeluarkan apabila sisa makanan terlalu padat karena
kekurangan air. Pembusukan makanan dibantu oleh bakteri Escherichia coli (E. coli), hasilnya berupa
feses. Pada usus besar terdapat usus buntu, namun sampai kini belum diketahui fungsinya bagi manusia.

8. Mekanisme Pembuangan di Rektum dan Anus


Baca juga: 6 Organ Pencernaan Manusia dan Bagian-Bagiannya
Setelah sisa makanan membusuk, maka harus segera dikeluarkan. Sebelum itu, feses akan disimpan
sementara di dalam rektum. Sedangkan anus adalah penghubung antara bagian luar tubuh dengan
rektum. Saat rektum penuh, rektum akan mengirim impuls (sinyal saraf) ke otak sehingga timbul hasrat
ingin buang air besar. Saat proses buang air besar, rektum akan membantu mendorong feses dengan
gerak peristaltiknya.
Organ pencernaan adalah alat
penunjang sistem pencernaan pada manusia. Secara garis besar, terdapat 6 organ utama dalam sistem
pencernaan yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Berikut adalah 6
organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya. Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Mulut
(Lihat juga: Organ Pada Sistem Pencernaan Manusia)

Mulut adalah pintu masuk makanan. Di dalam mulut terdapat lidah, rongga mulut, kelenjar ludah, dan gigi.
Jadi fungsi mulut bermacam-macam yaitu menghancurkan makanan, mencerna makanan, mengecap rasa
makanan, dan membantu menelan makanan. Di dalam mulut terjadi pencernaan mekanis (dengan gigi dan
lidah) dan pencernaan kimiawi (dengan ludah yang mengandung enzim ptialin). Berikut adalah gambar
anatomi mulut beserta bagian-bagiannya:
Mulut terdiri dari:

1. Langit-langit
2. Gigi
3. Gusi
4. Tulang langit-langit
5. Pembuluh darah dan saraf langit-langit
6. Amandel
7. Lidah
8. Anak lidah
2. Kerongkongan
(Lihat juga: Organ Pencernaan Manusia yang Menyerap Banyak Nutrisi dari Makanan)

Kerongkongan adalah penghubung antara mulut dan lambung. Kerongkongan disebut juga esofagus.
Kerongkongan berbentuk tabung dan terdapat otot. Otot pada kerongkongan berfungsi untuk membawa
makanan dari mulut ke lambung dengan menggunakan gerak peristaltik. Berikut adalah gambar anatomi
kerongkongan beserta bagian-bagiannya:
Kerongkongan dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Bagian superior yang sebagian besar terdiri dari otot rangka.


2. Bagian tengah yang terdiri dari campuran otot rangka (otot lurik) dan otot polos.
3. Bagian inferior yang terdiri dari otot polos.
3. Lambung
(Lihat juga: Penyakit pada Sistem Pencernaan Manusia)

Lambung adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk mencerna berbagai zat-zat makanan. Letak
lambung berada di bawah sekat rongga badan. Di dalam lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan
menggunakan enzim pepsin, enzim renin, enzim lipase, dan asam lambung (HCl). Berikut adalah gambar
anatomi lambung beserta bagian-bagiannya:
Lambung terdiri dari tiga bagian utama yaitu kardiak, fundus, dan pilorus. Di ujung bagian atas lambung
yang berbatasan dengan kerongkongan terdapat sfingter yang berfungsi untuk menjaga makanan agar
tidak keluar dari lambung dan dimuntahkan kembali. Sedangkan di bagian bawah yang berbatasan dengan
usus dua belas jari disebut sfingter pilorus.

4. Usus Halus
(Lihat juga: Proses Pencernaan Kimiawi di Lambung)

Usus halus adalah tempat penyerapan sari-sari makanan. Disini juga terjadi proses pencernaan kimiawi
dengan bantuan enzim tripsin, enzim disakarase, enzim erepsin, dan enzim lipase. Sari-sari makanan
diserap melalui jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Seluruh sari makanan kecuali asam lemak dan gliserol
diangkut melalui vena porta menuju ke hati. Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui
pembuluh limfa. Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta bagian-bagiannya:
Di usus halus juga terdapat duodendum (usus dua belas jari), jejunum, dan ileum.

5. Usus Besar
(Lihat juga: Memelihara Kesehatan Sistem Pencernaan)

Usus besar adalah usus yang terbesar. Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil
pencernaan. Disini terjadi penyerapan air dengan jumlah yang terbesar daripada organ lain dan terjadi
proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan bantuan bakteri. Berikut adalah gambar anatomi usus
besar beserta bagian-bagiannya:
Struktur usus besar terdiri dari:

1. Usus buntu
2. Kolon asedens (kolon naik)
3. Kolon transversum (kolon datar)
4. Kolon desendens (kolon turun)
5. Rektum. Tempat menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui anus.
6. Anus
(Lihat juga: Proses Pencernaan Makanan pada Manusia)

Anus atau dubur adalah penghubung antara rektum dengan lingkungan luar tubuh. Di anus terdapat otot
sphinkter yang berfungsi untuk membuka dan menutup anus. Fungsi utama anus adalah sebagai alat
pembuangan feses melalui proses defekasi (buang air besar). Berikut adalah gambar anatomi anus
beserta bagian-bagiannya:

Di anus terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot sphinkter adalah untuk membuka atau
menutup anus. Sedangkan fungsi rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu.

1.      Karbohidrat
Karbohidrat dapat menghasilkan kalori atau energi. Selain pada nasi dan sagu, kandungan karbohidrat
banyak dijumpai karbohidrat hanya dapat diperoleh dari tumbuhan. Karbohidrat tersimpan dalam tubuh
tumbuhan dan merupakan hasil sintesis senyawa anorganik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O
menjadi senyawa organik.
Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam makanan dapat di
uji dengan lugol, Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Amilum merupakan karbohidrat dari golongan polisakarida, sedangkan glukosa merupakan
karbohidrat dari golongan monosakarida. Fungsi karbohidrat yang utama sudah dijelaskan sebelumnya,
yaitu sebagai penghasil energi. Namun, selain itu karbohidrat juga berfungsi, antara lain:
a.       sebagai pembentuk struktur sel, jaringan, dan anggota tubuh. Di dalam sel, terutama bagian gen yang berada
di dalam inti sel tersusun dari karbohidrat yang beratom C lima;
b.      dapat menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh;
c.       berperan dalam pembentukan protein dan lemak;
d.      berperan dalam proses metabolisme tubuh;
e.       selusose dapat mencegah sembelit (susah buang air besar);
f.       laktosa dapat membantu penyerapan unsur kalsium dari makanan.

Karbohidrat dibagi menjadi 3 macam berdasarkan jumlah gugus gula yang menyusunnya. Karbohidrat
disimpan di dalam tubuh dalam dua bentuk, yaitu tersimpan dalam otot dan hati berupa glikogen dan
tersimpan dalam darah berupa glukosa. Untuk menjadi dua bentukan seperti itu, karbohidrat melalui
serangkaian proses metabolisme dalam tubuh.

Tabel Macam-Macam Karbohidrat


No Macam Karbohidrat Keterangan
1. Monosakarida Merupakan golongan gula sederhana yang memiliki
satu gugus gula. Golongan ini memiliki karakteristik
mudah larut dalam air dan terasa manis.
Monosakarida terdiri atas glukosa, fruktosa, dan
galaktosa
2. Disakarida Merupakan golongan gula majemuk, yang memiliki
dua gugus gula. Golongan ini memiliki karakteristik
sama seperti pada monosakarida. Disakarida terdiri
atas dua monosakarida.
3. Polisakarida Merupakan golongan gula majemuk yang memiliki
lebih dari sepuluh gugusan gula. Golongan ini
memiliki karakteristik tidak terasa manis, tidak dapat
larut dalam air, tetapi larut dalam koloid dan tidak
dapat melewati membran semipermiabel.

2.      Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, O (karbon, hidrogen, dan
oksigen) dan kadang-kadang P dan N (fosfor dan nitrogen). Lemak tidak dapat larut alam air, melainkan
larut dalam kloroform, eter, dan minyak tanah. Sumber lemak bisa berasal dari tumbuhan yang disebut
lemak nabati. Lemak nabati bisa diperoleh dari makanan, antara lain kelapa, minyak kelapa, kacang-
kacangan, kedelai, avokad, zaitun, dan lain-lain. Adapun sumber lemak yang berasal dari hewan disebut
lemak hewani. Lemak hewani bisa diperoleh dari daging, susu, mentega, telur, ikan, dan sebagainya.
Kebutuhan lemak setiap hari untuk seseorang kurang lebih 1 gram setiap kilogram berat
badan.Tetapi kebutuhan ini berbeda-beda, tergantung usia, aktivitas, dan suhu. Anak-anak lebih sedikit
membutuhkan lemak daripada orang dewasa. lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Untuk mengetahui
dan membuktikan ada tidaknya kandungan lemak dalam makanan dapat di uji dengan kertas buram, jika
setelah kertas kering terdapat noda transparan maka dapat dikatakan makanan yang di uji mengandung
lemak. Lemak mempunyai peran, antara lain:
a.       untuk menghasilkan kalori atau energi, bahkan energi yang dihasilkan lemak lebih tinggi dibandingkan
karbohidrat;
b.      sebagai pelarut vitamin dan zat-zat lain, vitamin yang dapat larut dalam lemak antara lain vitamin A, D, E
dan K;
c.       untuk membangun bagian-bagian tertentu dari sel. Bagian sel yang tersusun dari lemak adalah membran sel;
d.      dapat melindungi tubuh dari suhu yang rendah;
e.       sebagai bantalan lemak dan pelindung organ dalam, misalnya jantung dan lambung.
Lemak mengalami proses kimia di dalam tubuh. Penyerapan zat lemak dalam bentuk asam lemak
dan gliserol di jonjot usus.

3.      Protein
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C, H, O dan kadang-kadang
mengandung unsur S dan P (belerang dan fosfor).  Jenis protein ada dua, yaitu protein hewani dan protein
nabati. Protein hewani antara lain berasal dari ikan, susu, daging, telur dan lain-lain, sedangkan protein
nabati diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan juga sayuran. Protein hewani lebih baik daripada
protein nabati karena mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap, baik macam dan jumlahnya,
sehingga disebut protein yang sempurna. Protein nabati kurang sempurna karena walaupun mengandung
asam amino esensial yang lengkap tetapi jumlahnya sedikit, sehingga jumlahnya tidak dapat mencukupi
untuk proses pertumbuhan tubuh.
Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi kebutuhannya berbeda-beda untuk masing-masing
orang. Hal ini tergantung dari usia, berat badan, jenis kelamin, wanita hamil, kondisi kesehatan, iklim, dan
lain-lain. Pada dasarnya protein memiliki fungsi di dalam tubuh, antara lain:
a.       menghasilkan energi dan kalori, kalori yang dihasilkan dari protein, yaitu
setiap 1 gram menghasilkan 4,1 kalori;
b.      sebagai unsur pembangun jaringan yang rusak;
c.       untuk membantu pertumbuhan tubuh;
d.      sebagai sistem buffer, artinya dapat menjaga keseimbangan asam dan basa;
e.       dapat membentuk enzim, hormon, dan pigmen;
f.       membantu proses metabolisme tubuh.
Pada usia anak-anak, peranan zat protein sangat penting sekali. Jika kebutuhan akan protein
tidak tercukupi, maka pertumbuhan anak-anak akan terhambat dan respon terhadap saraf-saraf motorik
berkurang. Kondisi ini dinamakan kwashiorkor (lapar gizi) dan marasmus.
Keseimbangan protein dikatakan normal apabila protein yang kita konsumsi dapat mencukupi kebutuhan
tubuh dan masih tersisa untuk diekskresikan. Unsur-unsur protein meliputi asam amino. Ada dua macam
asam amino, yaitu sebagai berikut.
o    Asam Amino Esensial
Asam amino esensial tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, sehingga dapat dicukupi dari makanan yang
kita makan. Ada 10 macam asam amino esensial, antara lain: isoleusin, leusin, lisin, metionin, valin, treolin,
fenilalanin, triptofan, histidin dan arginin. Arginin dan histidin esensial terutama dibutuhkan pada masa
anak-anak.
o    Asam Amino Non-Esensial
Asam amino ini dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Golongan ini terdiri atas 11 asam amino, antara lain
alanin, asparagin, asam aspartat, sistin, asam glutamat, sistein, glisin, glutamin, serin, prolin, dan tirosin.
Protein di dalam tubuh dipecah menjadi asam amino dan mengalami serangkaian
proses metabolisme karbohidrat maupun lemak. Penyerapan protein dalam bentuk asam amino berlangsung
di jonjot usus.
4.      Glukosa
Glukosa adalah suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat  terpenting yang digunakan
sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil
utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada
industri pangan. Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang
mengandungenam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan
satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil
untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan
hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu
gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang
proporsinya 0.0026% pada pH 7.

Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Kita dapat menduga
alasan mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa
dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi
sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa,
dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan
gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak fungsi berbagai enzim.
Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang
kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi akut seperti diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf
periferal (‘’peripheral neuropathy’’), kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi protein.

METODE PENELITIAN
A.    Alat dan Bahan
Alat     :
1.      Lampu spirtus
2.      Penjepit tabung reaksi
3.      Mortar penghalus
4.      Tabung reaksi
Bahan  :
1.     Larutan Benedick/fehlingA dan B
2.       Larutan biuret
3.     Larutan lugol
4.     Bahan makanan
a)     Telur asin
b)      Nasi
c)     Tahu
d)    Pisang
e)      Tempe
f)     Putih telur
B.     Cara Kerja
1.      Menumbuk masing-masing bahan makanan yang telah di siapkan pada lumpang porslin.
2.      Menambahkan hasil tumbumbukan dengan aquades/ air hinga berbentuk larutan.
3.      Memasukkan masing-masing bahan makanan ke tabung reaksi.
4.      Menguji dengan menggunakan reagen benedick, biuret dan lugol.
5.      Memperhatikan keadaaan sebelum dan sesudah di tetesi reagen.
6.      Mengamati hasil perubahan warna.
7.      Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan
Reaksi Perubahan Warna Kandungan
No Jenis Bahan
Lugol Biuret Benedick Amilum Protein Glukosa
1.        Telur asin
2.        Nasi
3.        Tahu
BAB 4
4.        pisang HASIL
5.        Tempe
6.        Putih Telur
PENELITIAN
1.      Tabel Data Pengamatan Perubahan Warna
Reaksi Perubahan Warna
No Jenis Bahan
Lugol Biuret Benedick
Telur asin Tetap Ungu Tetap
Biru
Nasi Biru Merah muda
kehitaman
Tahu Tetap Ungu Tetap
Pisang Biru muda Tetap Merah muda
Tempe Tetap Ungu Merah muda
Putih Telur Tetap Ungu Tetap
Keterangan:
o    Jika larutan makanan diberi larutan lugol dan berubah menjadi biru  maka larutan tersebut mengandung
amilum
o     Jika larutan makanan diberi larutan biuret dan berubah menjadi ungu maka larutan tersebut mengandung
protein
o    Jika larutan makanan diberi larutan benedick dan berubah menjadi merah bata maka larutan tersebut
mengandung glukosa

2.      Tabel Data Pengamatan Uji kandungan Makanan


Kandunga
No Jenis Bahan
Amilum Protein Glukosa
Telur asin - x -
Nasi x x x
Tahu - x -
Pisang x - x
Tempe - x x
Putih Telur - x -
Keterangan:
o   Bila diberi tanda x maka makanan tersebut mengandung zat-zat yang dimaksud
o   Bila diberi tanda – maka makanan tersebut tidak mengandung zat-zat yang dimaksud

PEMBAHASAN
A.    Analisa Data Kualitatif
1.      Lugol        
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat(amilum) atau tidak.
Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin
hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Lugol digunakan dalam uji amilum.

2.      Biuret
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu
mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung
biuret digunakan dalam uji protein.

3.      Benedict
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika
hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Benedick digunakan dalam uji glukosa.
aluran dalam Sistem Pernapasan
Kamu tentu saja tahu bahwa alat pernapasan manusia adalah paru-paru. Tapi, bagaimana dengan saluran pernapasan? Kamu
hapal nggak, nih? Saluran pernapasan dimulai dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus, dan paru-
paru.

 Rongga Hidung (Cavum Nasialis)


Rongga hidung tersusun dari tulang rawan dan memiliki dua buah rongga dengan satu buah sekat. Di dalam rongga hidung,
kita dapat menemukan rambut-rambut halus (silia) dan selaput lendir (mukosa) yang berfungsi untuk:

 menyaring udara pernapasan yang masuk,


 menyesuaikan suhu udara yang masuk, dan
 menyesuaikan kelembaban udara yang masuk.

 Tekak (Faring)
Faring merupakan persimpangan antara saluran pencernaan dengan saluran pernapasan yang terletak di belakang rongga
hidung dan mulut. Faring tersusun dari otot lurik dengan panjang kurang lebih 4 cm.

 Pangkal Tenggorokan (Laring)


Pada laring, terdapat sebuah katup yang disebut epiglotis dengan fungsi untuk mengatur jalannya makanan dan udara
pernapasan sesuai dengan salurannya masing-masing. Di samping itu, pada laring, terdapat pula pita suara yang merupakan
organ penghasil suara pada manusia.

 Batang Tenggorokan (Trakea)


Trakea merupakan saluran penghubung antara rongga hidung, rongga mulut, dan paru-paru. Dinding trakea tersusun dari
cincin-cincin tulang rawan yang di dalamnya terdapat rambut-rambut getar (silia) dengan fungsi untuk menyaring udara
pernapasan.

 Cabang Tenggorokan (Bronkus)


Bronkus memiliki panjang kurang lebih 5 cm dengan diameter 11-13 mm ke kanan dan ke kiri kemudian bercabang lagi
sebanyak 20-25. Percabangan ini membentuk bronkiolus. Pada ujung bronkiolus, tersusun alveolus yang berbentuk seperti
buah anggur.

 Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di rongga dada, tepat di atas sekat diafragma (sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan
rongga perut). Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan memiliki tiga lobus dan paru-paru kiri yang terdiri
dari dua lobus.

Paru-paru dibungkus oleh dua lapis selaput paru-paru atau pleura. Di bagian dalam paru-paru, terdapat gelembung halus
yang merupakan perluasan permukaan paru-paru yang disebut alveolus sejumlah kurang lebih 300 juta buah. Luas
permukaan alveolus diperkirakan mencapai 160 m2 atau 100 kali lebih luas daripada luas permukaan tubuh.

Mekanisme Pernapasan
Ada dua mekanisme pernapasan yang terjadi secara bersamaan, yaitu:

 Pernapasan Dada
 
Pernapasan dada dimulai dari kontraksi yang terjadi pada otot antar tulang rusuk yang menyebabkan dada terangkat dan
rongga dada membesar. Karena rongga dada membesar, tekanan udara di dalam dada lebih kecil daripada tekanan udara
luar, sehingga udara luar masuk ke dalam rongga dada dan diteruskan menuju paru-paru. Oksigen dalam udara tersebut
akan diikat oleh hemoglobin darah yang banyak terdapat di alveolus paru-paru, sehingga terjadi inspirasi.

Setelahnya, relaksasi terjadi pada otot antar tulang rusuk yang menyebabkan tulang-tulang rusuk turun sehingga rongga
dada mengecil. Karena mengecilnya rongga dada, volume paru-paru juga mengecil sehingga tekanannya menjadi lebih
besar daripada tekanan udara luar. Karena itu, udara pun keluar dari paru-paru pada proses ekspirasi.

 Pernapasan Perut
 

Pernapasan perut terjadi karena adanya kontraksi dan relaksasi pada diafragma. Diafragma mendatar saat ototnya
mengalami kontraksi. Hal ini menyebabkan rongga dada membesar dan tekanannya lebih kecil daripada tekanan udara luar.
Pada saat ini, terjadi inspirasi.

Kemudian, diafragma akan naik saat ototnya mengalami relaksasi. Hal ini berpengaruh pada mengecilnya rongga dada dan
paru-paru yang menyebabkan tekanan menjadi lebih besar daripada tekanan udara luar. Pada saat ini, terjadi ekspirasi.

(Sumber: pustakasehat.com)

1. Hidung dan Rongga Hidung

Hidung adalah organ terluar yang langsung bersentuhan dengan gas atau udara untuk
bernapas. Fungsi hidung adalah menghirup oksigen (O2) dan sebagai jalur
keluarnya karbon dioksida (CO2). Organ ini terletak di tulang tengkorak dan tersusun
dari tulang rawan,  tulang, otot, dan kulit. Di dalam hidung, terdapat rongga
hidung yang berperan penting dalam proses pernapasan. Rongga hidung berfungsi
untuk melembabkan, menghangatkan, dan menyaring (filter) udara yang masuk
ke tubuh.

2. Tenggorokan (Faring)

Tenggorokan, atau disebut faring, merupakan jalur terusan setelah kita menghirup
udara melalui hidung. Pada tenggorokan, organ pernapasan dilanjutkan dengan
pangkal tenggorokan (laring), trakea, dan bronkus.

3. Pangkal Tenggorokan (Laring)


(Sumber: wikipedia.com)

Laring, yang dikenal sebagai “kotak suara”, adalah penghubung untuk faring dan
trakea. Di bagian ini, terdapat pita suara dan katup epiglottis, yang memisahkan
saluran makanan dengan saluran udara.

4. Trakea

Trakea menghubungkan laring dengan bronkus dan menjadi jalan bagi udara dari


leher ke bagian dada. Bentuknya seperti pipa. Fungsi utamanya sebagai jalur udara
untuk masuk dan keluar dari paru-paru. Organ ini tersusun atas cincin tulang rawan
dan terdapat di depan kerongkongan.   

5. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Organ ini memiliki 2 percabangan
menuju paru-paru kanan dan kiri. Setelah melewati bronkus, percabangan akan
diteruskan oleh bronkiolus dan berakhir di alveolus atau gelembung udara.

6. Paru-paru

Paru-paru (Sumber: koentjahja.com)

Paru-paru merupakan organ vital pernapasan yang dibungkus oleh lapisan bernama
pleura. Letaknya berada di rongga dada di atas diafragma. Bentuknya mirip seperti
spons dan terdiri dari 2 bagian, yaitu kiri dan kanan. Paru-paru kiri hanya memiliki 2
segmen. Sementara paru-paru kanan mempunyai 3 segmen.
Pengertian Ekskresi dan defekasi Pada Manusia
Ekskresi dan defekasi merupakan hal yang berbeda, namun banyk orang yang menganggapnya sama. Defekasi
adalah proses pengeluaran sisa dari sistem pencernaan manusia, sisa dari pencernaan tersebut berupa kotoran
atau feses.  Sedangkan dalam sistem ekskresi terdapat 4 sistem yang bekerja dan sistem pencernaan tidak
termasuk didalamnya.  Pada artikel ini akan dijelaskan apasaja organ yang berfungsi untuk melakukan proses
pembuangan sisa dari hasil metabolisme tubuh.

Sistem ekskresi manusia dibantu dengan alat-alat ekskresi pada manusia. Sehingga hasil ekskresi pada
manusia akan melibatkan alat-alat ekskresi tersebut dalam mengeluarkan hasil dari sistem ekskresi. Zat

Sistem ekskresi pada manusia dibantu dengan beberapa organ yang berperan. Organ organ ini akan
mengeluarkan sisa dari hasil metabolisme dalam tubuh.  Mengapa tubuh harus mengeluarkan sisa dari
metabolisme tubuh?  Sisa metabolisme dalam tubuh harus segera dikeluarkan, jika tidak segera dikeluarkan
maka sisa metabolism tersebut dapat meracuni tubuh. Racun racun tersebut sangat berbahaya bagi organ vital
manusia, sehingga organ organ vital manusia lama kelamaan akan mengalami kerusakan.

Alat ekskresi pada manusia ada empat yaitu bagian-bagian ginjal, kulit, paru-paru dan juga hati. Alat ekskresi
tersebut memiliki fungsi dan peran masing-masing. Bukan hanya fungsinya, sisa metabolisme tubuh yang
dikeluarkan oleh masing-masing organ tersebut juga berbeda.  Ginjal akan mengeluarkan cairan berupa urin,
kulit akan mengeluarkan cairan dalam bentuk keringat, paru paru akan mengeluarkan udara yang mengandung
karbondioksida, dan hati akan mengeluarkan mineral urea.

Organ organ Yang berperan melakukan sistem eksresi.


1. Ginjal

Ginjal berfungsi melakukan penyaringan terhadap darah didalam tubuh. Ginjal juga mengatur tingkat
keseimbangan air dalam tubuh, dan mengatur konsentrasi garam yang ada pada tubuh. Ginjal merupakan organ
ekskresi yang paling banyak diketahui oleh masyarakat. Ukuran ginjal hanya sebesar biji kacang merah yang
terletak di rongga perut belakang. Meski ukurannya kecil,ginjal memiliki peran yang sangat penting. Sebagai alat
ekskresi manusia, ginjal akan menjalankan tiga tahapan dalam proses ekskresi manusia. Tahapan yang akan
dilalui ginjal itu adalah sebagai berikut ini:

1. penyaringan
Ginjal menyaring cairan dalam darah, sebelum akhirnya kembali kejantung dan paru paru. Bagian ginjal yang
berfungsi untuk  menyaring cairan adalah glomerulus. Cairan yang tersesaring kedalam glomerulus adalah urea,
glukosa, air, ion dengan jenis anorganik. Ion anorganik yang dapat tersaring seperti natrium, kalium, kalsium
dan klor. Sedangkan darah dan protein tidak dapat menembus glomerulus, sehingga darah dan juga protein
akan tetap tinggal di pembuluh darah kapiler. Namun semua zat sisa metabolism tersebut akan disimpan dalam
bowman, sebelum akhirnya melalui glomerulus. Cairan yang tersimpan di bagian bowman ginjal ini lah yang
disebut urine primer. Urin inilah yang nantinya di keluarkan sebagai sisa dari metabolism tubuh.

2. reabsorbsi
Proses ini disebut dengan penyerapan kembali. Proses reabsorbsi terjadi di bagian ginjal bernama tubulus
kontortus proksimal. Yang diserap kembali oleh tubulus kontortus proksimal itu adalah zat yang masih
dibutuhkan oleh tubuh sehingga zat itu akan diserap kembali oleh tubuh. Cairan yang akan diserap kembali
dalam proses ini disebut dengan urin sekunder. Berikut ini adalah zatyang akan diserap kembali oleh tubuh:
Proses reabsorbsi terjadi di bagian ginjal bernama tubulus kontortus proksimal. Disebutjuga reabsorbsi, karena
proses ini menyerap kembali zat zat yang masih berguna bagi tubuh. Cairan yang akan diserap kembali dalam
proses ini disebut juga urine sekunder. Berikut ini merupakan zat zat yang diserap kembali oleh bagian ginjal
bernama tubulus kontortus proksimal:

 Glukosa
 Air
 Asam amino
 Ion yang bersifat anorganik.
 Urea juga akan diserap kembali meski hanya dalam jumlah yang sedikit.
3. augmentasi
Augmentasi atau proses pengumpulan, Dinamakan tahapan pengumpulan sebab dalam tahapan ini akan terjadi
pengumpulan cairan yang telah dilakukan dalam tahapan-tahapan sebelumya. Tahapan ini merupakan tahapan
yang terakhir.  Proses pengumpulan ini ada di bagian tubulus kontortus distal, bisa juga terjadi dibagian saluran
pengumpul. Apa saja yang berhubungan dengan proses augmentasi, berikut ini penjelasannya:

 Dalam proses augmentasi masih akan terjadi tahapan penyerapan cairan berupa ion natrium, klor dan
juga urea.
 Cairan yang dihasilkan oleh tahapan ini sudah berbentuk urin dalam wujud nyata.
 Cairan urin tersebut akan dibawa menuju ke rongga ginjal.
 Di dalam rongga ginjal, urin akan terbentuk dan juga terkumpul. Setelah terkumpul di rongga ginjal,
tugas rongga ginjal adalah membuang urin tersebut ke luar dari dalam tubuh manusia.
 Cairan urin itu akan keluar melalui ureter, uretra dan juga kandung kemih.

Baca Juga :  Organ Reproduksi Laki Laki : Pengertian, Fungsi, Bagian - bagiannya Lengkap

Kontraksi otot perut dan juga organ organ yang berhubungan langsung dengan kandung kemihlah yang mampu
menyebabkan urine tersebut keluar dengan tekanan organ tersebut. Urin yang bisa dikeluarkan oleh alat
ekskresi ginjal sebanyak 1-2 liter selama perhari. Jumlah urin yang dikeluarkan tergantung dengan jumlah cairan
yang masuk ke dalam tubuh. Ini alasannya, mengapa kita perlu mengkonsumsi cairan yang cukup untuk
menjaga kestabilan kerja ginjal. Jika jumlah cairan yang dikeluarkan tidak sepadan dengan jumlah cairan yang
masuk ke dalam tubuh bisa dipastikan bahwa kinerja ginjal telah terganggu.

Indikasi terganggunya ginjal dapat dilihat dari warna urine yang keluar. urin yang normal akan memiliki warna
kuning bening atau orange pucat, tidak mengandung endapan, beraroma khas pesing, dan memiliki kadar
keasaman atau Ph 6.

Bagian-Bagian Ginjal
Ginjal terdiri dari bagian bagian penting yang memiliki fungsinya masing masing. Berikut ini akan dijelaskan
bagian bagian yang menyusun organ ekskresi ginjal pada manusia.

1. Kulit Ginjal
Dalam kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang tersusun dari badan Malpighi. Pada lapisan malpighi terdiri dari
glomerulus yang dikelilingi oleh kapsul ginjal bernaman Bowman dan tubulus. Terdapat tiga macam jenis
tubulus, yaitu :

 Tubulus kontortus proksimal.


 Tubulus kontiortus distal.
 Tubulus kolektivus.
2. Sumsum Ginjal Atau Medula
Beberapa bagian dalam sumsum ginjal memiliki bentuk seperti piramida atau kerucut. Didalam sumsum ginjal
juga terdapat lengkung henle, dimana lengkung itu sebagai penghubung tubulus kontortus proksimal dengan
tubulus kontortus distal.

3. Pelvis
Pelvis atau rongga ginjal menjadi tempat muara tubulus, bisa dikatakan bahwa pelvis ini akan menjadi
penampungan sementara untuk urin yang dikeluarkan oleh ginjal. Setelah ditampung di rongga ginjal atau pelvis
urin itu akan menuju ke kandung kemih, setelah di kandung kemih urin akan menuju ke ureter selanjutnya akan
menuju ke uretra

Tempat penampungan sementara urin sebelum dikeluarkan oleh ginjal adalan pelvis atau rongga ginjal. Pelvis
atau rongga ginjal menjadi tempat muara tubulus. Setelah ditampung di rongga ginjal atau pelvis, urin itu akan
menuju ke kandung kemih. Setelah di kandung kemih urin akan menuju ke ureter selanjutnya akan menuju ke
uretra.

Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Urin Manusia


Air, urea, asam urat, ammonia, empedu, garam dan juga zat beracun merupakan komponen dari urin yang
jumlah dan volumenya dipengaruhi oleh berbagai macam factor. Berikut ini merupakan hal hal yang
mempengaruhi urin manusia :

 Volume Air
Banyak sedikitnya air yang diminum olej seseorang menentukan banyak sedikitnya urin yang dikeluarkan oleh
tubuh. Ginjal yang berfungsi dengan normal akan mengeluarkan banyak urin jika tubuh menerima banyak
asupan air pula. Namun jika jumlah air yang dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit, maka urin yang dikeluarkan
akan sedikit pula.

 Garam
Garam yang terkandung dalam darah harus dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk urin. Hal ini sangat
mempengaruhi banyaknya jumlah urin yang di keluarkan.

 Hormon
Hormon antidiuretik berperan dalam mengatur kadar air yang ada di dalam darah manusia.

 Kondisi
Cuaca merupakan kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi jumlah urin yang dikeluarkan tubbuh. Urin
akan banyak dikeluarkan ketika musim penghujan sedangkan saat musim kemarau, urin akan berjumlah sedikit.

 Stimulasi Syaraf
Beberapa syaraf yang terstimulasi juga dapat berperan dalam pengeluaran urin.

Kulit

Kulit adalah organ manusia yang terbesar, yang merupakan jaringan yang terdapat dibagian luar tubuh. Kulit
juga memiliki berbagai lapisan dengan fungsinya masing masing. Namun terkadang manusia tidak menyadari
bahwa kulit juga merupakan salah satu organ ekskresi yang mengeluarkan cairan berupa keringat.  Kulit terdiri
dari beberapa lapisan :

 Lapisan Epidermis
Lapisan epidermis merupakan lapisan kulit bagian luar dan sangat tipis. Lapisan epidermis ini bisa dilihat oleh
manusia. Lapisan epidermis memiliki dua lapisan, yaitu:
 Lapisan tanduk
Lapisan ini tersusun dari sel sel kulit yang telah mati, dengan demikian lapisan ini akan mudah terkelupas.
Lapisan tanduk ini berada dilapisan epidermis bagian luar yang tidak mempunyai pembuluh darah dan juga
serabut syaraf. Sehingga jika lapisan kulit ini terkelupas, tidak akan terasa sakit.

 Lapisan malpighi
Lapisan ini melindungi lapisan kulit dibawahnya dari sengatan sinar matahari. Lapisan ini berada dibawah
lapisan tanduk. Pada lapisan  Malpighi ini terdapat pigmen yagn memberikan warna pada kulit.

 Lapisan Dermis
Lapisan ini ada di bawah lapisan kulit epidermis. Lapisan ini memiliki jaringan yang lebih tebal dibandingkan
dengan lapisan kulit epidermis. Di dalam lapisan dermis terdapat beberapa jaringan, berikut ini adalah jaringan
yang ada di lapisan dermis:

Baca Juga :  13 Fungsi Penting Lemak Bagi Kesehatan Tubuh Manusia

Lapisan dermis memiliki jaringan yang lebih tebal dibadndingkan dengan jaringan epidermis. Terletak dibawah
lapisan epidermis dan terdapat beberapa jaringan yang mendukungnya, seperti :

 Memiliki pembuluh darah yang berfungsi mengangkut nutrisi yang dibutuhkan oleh kulit dan rambut.
 Terdapat kelenjar keringat yang berfungsi utnuk menghasilkan keringat dari pori-pori kulit.
 Bagian ujung syaraf lapisan ini terdapat korpuskulus pacini, korpuskulus meissners, korpuskulus ruffini,
korpuskulus krause. korpuskulus ruffini, reseptor yang berfungsi untuk menghasilkan rasa nyeri.
 Memiliki Kelenjar minyak yang berfungsi sebagai penghasil minyak. Minyak ini berfungsi menghindarkan
dari kulit agar tidak kering, dan tetap terasa lembab.
 Kantong rambut ada di jaringan kulit dermis. Tugas kantong rambut itu adalah untuk tempat
pertumbuhan rambut dan pelekatan rambut.
 Lapisan Bawah Kulit
Dalam lapisan ini ada jaringan lemak  yang berfungsi untuk menahan suhu tubuh yang panas dan menjaga
bagian dalam tubuh dari terkena benturan.

Proses Pengeluaran Keringat Oleh Kulit


Aktivitas setiap orang berbeda beda, namun setiap harinya manusia akan mengeluarkan keringat sebanyak
kurang lebih 225 cc. keringat yang dihasilkan berasal dari kelenjar keringat yang berada pada lapisan dermis
dan tersebar keseluruh jaringan kulit. Apa yang terjadi pada kulit saat manusia berkeringat?  Berikut ini
penjelasan dari proses terjadinya keringat.

 Pengaruh hipotalamus.
Hipotalamus merupakan sistem di syaraf pusat yang berfungsi mengatur suhu badan manusia. hipotalamus
menghasilkan enzim bradikilin. Enzim bradikinin bermanfaat untuk mempengaruhi fungsi dari kelenjar keringat
yang ada di lapisan dermis kulit.

 Kelenjar keringat juga banyak dipengaruhi oleh suhu


di lingkungan sekitarnya dan juga suhu pembuluh darah. Jika suhu lingkungan tinggi, maka suhu pembuluh
darah juga tinggi sehingga bisa menjadi rangsangan terhadap hipotalamus.

 Rangsangan yang diterima oleh hipotalamus


akan mempengaruhi kelenjar keringat untuk bisa melakukan penyerapan terhadap air, garam, urea dan
berbagai macam zat sisa metabolisme tubuh manusia.

Alasan Orang Berkeringat


Berkeringat tanpa kita sadari bermanfaat untuk tubuh manusia itu sendiri, sayangnya banyak orang yang tidak
sadar dengan hal tersebut. Berikut ini adalah pentingnya keringat bagi tubuh manusia :
Tanpa disadari, berkeringat memiliki banyak manfaat terhadap tubuh. Sayangnya hal tersebut kurang disenangi
oleh sebagian orang. Apa saja manfaat berkeringat? Kita simak penjelasan di bawah ini.

 Menjaga suhu tubuh, mengapa berkeringat dapat mennjaga suhu tubuh? Hal ini dikarenakan suhu yang
hanya mengalami kenaikan dan penurunaan hanya beberapa derajat saja dari suhu normal, membahayakan
bagi tubuh.
 Membuat suhu tubuh menjadi dingin, Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar keringat mengalami
penguapan di atas kulit. Penguapan ini yang nantinya akan menjadikan pendingin bagi suhu tubuh seseorang.
Cara pendinginannya adalah dengan memindahkan panas dari pembuluh darah ke kulit dan juga udara yang
ada disekitarnya.
Pemicu Keringat
Keringat tidak bisa muncul dengan sendirinya, keringat bisa muncul karena ada faktor pemicunya. Berikut ini
adalah faktor-faktor yang bisa digunakan sebagai pemicu munculnya keringat di dalam tubuh manusia:

Keringat bisa muncul karena adanya pemicu terjadinya keringat, tidak dapat serta merta muncul keringat
dengan sendirinya. Hal hal yang dapat memicu keluarnya keringat dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Peningkatan Aktifitas Tubuh, Tinggi nya aktifitas tubuh dapat menjadi salah satu pemicu keluarnya
keringat dari dalam tubuh. Hal ini terjadi karena kelenjar keringat bereaksi terhadap tingginya aktivitas tubuh.
2. Tingginya Suhu Lingkungan, suhu lingkungan yang tinggi menyebabkan terjadinya peningkatan suhu
dalam tubuh. Jika suhu tubuh meningkat, maka hipotalamus akan bereaksi untuk menurunkan suhu tubuh.
Maka kipotalamus akan memerintahkan kelenjar keringat unutk mengeluarkan keringatnya.
3. Kestabilan Emosi, Gugup, cemas, perasaan tidak nyaman, dapat memacu hipotalamus untuk
mengeluarkan enzimnya. Ketidak stabilan emosi tersebut memacu hipotalamus yang akhirnya akan bereaksi
terhadap kelenjar keringat.
Paru-Paru

Paru-paru memiliki fungsi yang penting untuk tubuh manusia, maka Paru-paru juga merupakan organ vital pada
manusia. paru paru memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :

1. Paru paru Mengatur pertukaran O2 dan juga CO2. O2 dibutuhkan oleh tubuh yang didapatkan dari
udara luar, sedangkan CO2 tidak dibutuhkan oleh tubuh karena CO2 merupakan sisa dari hasil metabolism
tubuh sehingga CO2 itu harus dikeluarkan.
2. Paru-paru menjaga asam basa di dalam tubuh agar seimbang. Jika terjadi asidosis atau kelebihan asam
di dalam tubuh, paru-paru itu akan mengeluarkan karbondioksida yang sifatnya asam.
Proses Pengeluaran Karbondioksida Melalui Paru-Paru
Bagaimana paru paru bisa mengeluarkan karbondioksida dari dalam tubuh ? Tidak banyak orang yang
mengetahui bagaimana karbondioksida bisa keluar dari tubuh. Dibawah ini merupakan proses pengeluaran
karbonddioksida dari dalam tubuh.

Karbondioksida diangkut melalui tahapan yang panjang dan berurutan. Tahapan tahapan itu disebut juga
dengan pertukaran klorida. Pertukaran klorida ini memiliki mekanisme yang berhubungan dengan darah. Darah
yang ada pada bagian alveolus paru paru akan mengikat oksigen, lalu disebarkan keseluruh sel-sel jaringan
dalam tubuh.  Pada saat  darah menyebarkan oksigen ke sel sel tubuh tersebut, darah juga mengikat
karbondioksida dan air yang terdapat dalam sel sel tubuh sebagai sisa dari hasil metabolisme sel. 
Karbondioksida dan air yang dikeluarkan oleh paru-paru itu dikeluarkan dalam wujud uap air.

Hati

Hati juga merupakan salah satu organ vital pada tubuh manusia, karena hari dapat menghancurkan lemak dan
sebagai penetralisir racun yang masuk kedalam tubuh. Terdapat beberapa funfsi lain dari hati;

1. Penghasil Getah Empedu, Fungsi hati yang pertama adalah penghasil getah empedu. Empedu
merupakan hasil metabolism dari darah merah yang di rombak dalam tubuh. Getah empedu hasil metabolism
tersebut di tampung dalam katung empedu, yang nantinya akan disalurkan kedalam usus 12 jari. Getah empedu
terdiri dari 2 komponen penyusun yaitu garam empadu dan zat warna empedu.
2. Menghasilkan Urea, Dalam proses metabolism protein, akan menghasilkan sisa metabolism berupa
urea. Urea merupakan zat yang haarus segera dikeluarkan dari dalam tubuh, jika tidak maka urea akan menjadi
racun bagi tubuh itu sendiri. Proses metabolism protein tersebut terjadi di dalam hati yang secara tidak langsung
menghasilkan mineral dalam bentuk urea.

Baca Juga :  3 Pewarisan Sifat Pada Manusia : Pengertian, Macam - Macam dan Contohnya
Terlengkap

Bagian-Bagian Ekskresi Pada Hati


 Vena cava inferior.
 Penampang anterior.
 Penampang posterior.
 Ligamentum falsiform.
 Ligamentum triangular kiri.
 Lobus kaudatus.
 Lobus kiri.
 Ports hepatis.
 caudatus
 hepatica
 Lobus quadrates.
 Ligamentum teres.
 Ductus biliaris.
Gangguan pada Alat Ekskresi Manusia
Pada alat ekskresi manusia yang memiliki peran penting masing-masing di dalam organ tubuh manusia juga
memiliki keterbatasan yang tidak akan selalu bekerja secara maksimal. Pada alat ekskresi manusia juga
memiliki gangguan-gangguan yang dapat menghambat jalannya untuk membantu proses pencernaan di dalam
tubuh.

Tidak semua organ dalam tubuh bekerja dengan maksimal  dan tanpa hambatan. Jika kita tidak dapat menjaga
pola hidup kita, maka gangguan gangguan dalam organ tubuh kita tidak dapat dihindari lagi. Begitu pula dalam
sistem ekskresi, terdapat pula beberapa gangguan tanpa disadari.

1. Gangguan pada Ginjal.


Ginjal merupakan organ yang tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri. Sehingga jika terjadi gangguan pada
ginjal, seseorang akan mengalami sakit seumurhidupnya.

 Gagal ginjal, gagal ginjal merupakan gangguan berat pada ginjal. Jika hal ini terjadi maka ginjal sudah
tidak dapat berfungsi lagi bahkan rusak. Dengan tidak berfungsinya ginjal dalam melaksanakan sistem ekskresi
cairan yang mengandung mineral garam yang harus di keluarkan, maka akan terjadi penumpukan cairan.
Penyakit ini tidak dapat di obati. Tindakan medis hanya akan membantu fungsi ginjal dalam mencuci darah dan
juga CAPD yang akan terjadi seumur hidup seseorang yang telah terkena gagal ginjal.
 Batu Ginjal, Batu ginjal terjadi karena adanya pengendapan mineral daram dan klor atau zat kapur dari
dalam tubuh. Hal ini juga merupakan salah satu gangguan yang terjadi dalam ginjal. Pengobatan batu ginjal
dapat dilakukan dengan menkonsumsi obat obatan yang berfungsi menghancurkan batu ginjal. Jika dengan
obat oabtan tidak mampu, maka akana dilakukan pembedahan. Pembedahan dilakukan untuk mengambil batu
ginjal yang tidak dapat dihancurkan dengan menggunaakan obat oabatan.
 Diabetes Insipidus , Didalam ginjal terjadi proses reabsorbsi atau penyerapan kembali mineral garam
yang masih bisa dipergunakan oleh tubuh. Penyerapan kembali ini dipengaruhi oleh hormone ADH atau
hormone anti diuretic. Dengan Kurangnya hormone tersebut akan menyebabkan seseorang mengeluarkan urin
sebanyak 30 kali lipat dari jumlah yang seharusnya dan tidak dapat dikontrol. Hal tersebut menyebabkan
seseorang terkena diabetes insipidus.
 Nefritis, Gangguan ini merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri streptococcus. Infeksi ini
menyebabkan protein yang seharusnya terserap dalam tubuh akan tercampur dalam urin manusia.
 Diabetes Melitus, Diabetes ini merupakan gangguan ginjal karena ginjal tidak bisa menyerap glukosa ke
dalam tubuh sehingga glukosa tercampur dalam urin. Tidak jarang urin orang yang menderita diabetes melitus
akan dikeroyok oleh semut.
 Uremia, uremia merupakan keracunan yang diakibatkan oleh mengendapnya urea dalam darah yang
seharusnya keluar bersama urin.
2. Gangguan pada kulit
 Jerawat , Jerawat merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh produksi minyak yang
berlebihan dan juga terinfeksi bakteri.
 Kudis, Kudis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri dan juga kuman.
 Pruvitus Kutanea, Penyakit ini ditandai degan munculnya rasa gatal di kulit akibat iritasi di bagian syaraf
sensorik perifer. Penyakit ini merupakan penyakit langka yang jarang terjadi pada manusia.
 Alergi, Penyakit alergi merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan karena iritasi oleh makanan,
minuman dan rangsangan lainnya. Biasanya penyebab alergi tersebut tertelan atau tersentuh dengan kulit.
 Ganren, Penyakit ini disebabkan oleh kulit yang mengalami kelainan. Kelainan itu disebabkan oleh sel-
sel jaringan kulit yang mati akibat suplai darah yang buruk di pembuluh darah jaringan kulit.
3. Gangguan pada paru-paru
 Asma, Asma merupakan gangguan pernafasan yang terjadi pada paru-paru akibat adanya alergi oleh
benda asing yang masuk ke dalam hidung.
 Kanker Paru-Paru, Kanker merupakan kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh gaya hidup tidak
sehat seperti merokok, banyak menghirup debu asbes, kromium dan juga masih banyak lagi lainnya.
 Emfisema, Gangguan ini disebabkan oleh alveolus yang mengalami pembengkakam sehingga saluran
nafas menjadi sempit.
4. Gangguan pada hati manusia
 Penyakit Wilson, penyakit ini disebabkan oleh gen dimana kadar tembaga di dalam tubuh berlebihan
sehingga fungsi hati menjadi terganggu.
 Hepatitis, Hepatitis merupakan peradangan pada hati dan juga pembengkakan hati. Hepatitis adalah
penyakit yang berbahaya sebab jika terlambat diatasi bisa menyebabkan kanker hati.
 Sirosis, Sirosis adalah penyakit hati kronis sehingga membuat hati muncul guratan-guratan. Jika sudah
terkena sirosis, hati tidak bisa berfungsi lagi.

Sistem saraf pada manusia secara bersama-sama dengan sistem hormon, mempunyai peran dalam memelihara
fungsi-fungsi utama dari tubuh. Secara umum sistem saraf sendiri memiliki peran untuk mengatur, seperti contohnya
kontraksi yang terjadi pada otot, perubahan-perubahan pada alat tubuh yang terdapat di bagian dalam yang bisa
berlangsung dengan sangat cepat, dan juga kecepatan proses sekresi pada beberapa bagian kelenjar endokrin.
Sistem saraf pada manusia mempunyai sifat seperti mengatur yang tentunya sangat kompleks dan juga khusus.

Sistem saraf tersebut akan menerima berjuta-juta berbagai bentuk rangsangan yang awal mulanya berasal dari
berbagai bagian organ. Semua bentuk rangsangan tersebut, kemudian akan bersatu guna menentukan interaksi dan
respon apa yang sebenarnya akan diberikan oleh bagian-bagian tubuh. Bentuk rangsangan bisa juga berasal dari
bagian luar tubuh (yang disebut sebagai rangsangan eksternal) dan juga bentuk rangsangan dari bagian dalam tubuh
(yang disebut sebagai rangsangan internal).

Baca juga :

 macam macam sendi


 macam macam simbiosis
 simbol bahan kimia
 rantai makanan di sawah
 peranan virus bagi kehidupan manusia

Sistem Saraf Pada Manusia

Sistem saraf pada manusia sendiri


terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai masing-masing peranan penting, seperti halnya ada  bagian yang
berperan dalam menerima rangsangan (saraf tersebut terdapat pada alat indra), ada bagian yang berperan dalam
meneruskan rangsangan ke bagian pusat saraf (saraf sensorik), ada bagian yang berperan dalam menafsirkan
rangsangan (saraf pusat), dan ada juga bagian yang berperan dalam meneruskan jawaban ke bagian efektor (saraf
motorik).

Rangsangan sendiri datang dari bagian luar tubuh yang kemudian diterima oleh alat-alat indera kita yang terdiri dari
mata, hidung, lidah, telinga dan kulit. Berbagai nformasi yang didapat oleh bagian dari ujung saraf pada alat indera
kita akan diubah menjadi sebuah impuls, yang wujudnya seperti semacam aliran arus listrik yang sangat lemah.
Impuls kemudian akan diteruskan oleh bagian saraf sensorik menuju ke bagian saraf pusat. (baca juga : peran bakteri
yang menguntungkan)

1. Sel Saraf (Neuron)


Berdasarkan fungsi atau pun peranannya, neuron sendiri bisa dikategorikan menjadi tiga bagian, yakni neuron
sensorik, neuron motorik, dan juga neuron konektor. Penjelasannya sebagai berikut :

 Neuron Sensorik

Neuron sensorik adalah neuron yang mempunyai badan sel yang bergerombol sehingga akan membentuk ganglia,
bagian aksonnya pendek, tetapi bagian dendritnya panjang. Neuron sensorik memiliki ikatan langsung dengan alat
indera karena berperan dalam proses menerima rangsangan. Sel saraf ini mempunyai fungsi utama yakni
menghantarkan impuls saraf dari bagian alat indera, kemudian diteruskan menuju ke bagian otak atau pun bagian
sumsum tulang belakang, sehingga sel saraf ini seringkali dikenal sebagai neuron indera. (baca juga : pembelahan
sel)

 Neuron Motorik

Neuron motorik adalah neuron yang mempunyai bagian dendrit yang relatif pendek dan juga bagian akson yang relatif
panjang. Bagian dendrit berkaitan langsung dengan akson lain, sedangkan bagian akson berkaitan langsung dengan
bagian efektor yang berupa otot atau pun kelenjar. Neuron motorik memiliki fungsi utama yakni dalam membawa
impuls dari bagian otak atau pun bagian sumsum tulang belakang yang kemudian akan diteruskan menuju ke bagian
otot atau pun bagian kelenjar tubuh. Dengan demikian, neuron ini seringkali dikenal sebagai neuron penggerak. (baca
juga : pembelahan mitosis)

 Neuron Konektor Atau Interneuron

Neuron konektor adalah neuron  yang bersifat multipolar dan mempunyai bagian dendrit pendek namun berjumlah
relati banyak, serta pada bagian akson ada yang relatif panjang dan juga ada yang relatif pendek. Pada bagian ujung
dendrit dari saraf lain akan membentuk sinaps. Neuron ini banyak ditemukan pada bagian sumsum tulang belakang
dan juga pada bagian otak yang memiliki fungsi utama dalam upaya meneruskan rangsangan dari bagian neuron
sensorik ke bagian neuron motorik.

Sinaps dapat didefinisikan sebagai sambungan yang terjadi diantara bagian neuron yang satu dengan bagian neuron
lainnya. Ketika impuls melewati sinaps, maka impuls akan bisa terus untuk dijalarkan atau pun dihambat. Pada bagian
sinaps, ada celah yang sering dikenal dengan nama celah sinaps dan mempunyai lebar sekitar kurang lebih 200
angstrom. Neuron yang mempunyai letak pada bagian sebelum sinaps, maka disebut sebagai neuron prasinaps,
sedangkan neuron yang mempunyai letak pada bagian setelah sinaps, maka disebut sebagai neuron pascasinaps.

Proses penjalaran yang dilakukan oleh impuls melewati sinaps akan berlangsung secara searah, yakni mulai dari
bagian neuron prasinaps ke bagian neuron pascasinpas dan kemudian akan melibatkan neurotransmiter. Macam-
macam neurotransmiter yang ada antara lain, asetilkolin yang ada pada bagian sinaps di seluruh anggota tubuh,
noradrenalin yang ada pada bagian sistem saraf simpatik, dan juga serotonin yang ada pada bagian saraf pusat atau
pun bagian otak.

Neurotransmiter sendiri dapat dibuat oleh neuron prasinaps dan akan disimpanpada bagian dalam vesikel. Jika
impuls telah sampai pada bagian bongkol sinaps, makan akan ada sejumlah kecil ion seperti Ca2+ yang akan masuk
ke bagian dalam bongkol sinaps sehingga menyebabkan vesikel-vesikel akan mengalami pergerakan menuju ke
bagian membran prasinaps. Selanjutnya vesikel akan melepaskan neurotransmiternya. (baca juga : pembelahan
meiosis)

Jika dilihat berdasarkan tempatnya, maka sinaps sendiri bisa dibedakan menjadi tiga macam, penjelasannya sebagai
berikut :

 Sinaps aksosomatik, yakni sinaps yang letaknya pada bagian antara akson dari satu neuron dengan bagian
badan sel dari neuron yang lainnya.
 Sinaps aksodendritik, yakni sinaps yang letaknya pada bagian antara akson dari neuron yang satu dengan
bagian dendrit dari neuron yang lainnya.
 Sinaps aksoaksonik, yakni sinaps yang letaknya pada bagian antara ujung akson dari neuron yang satu
dengan bagian akson neuron yang lainnya.
2. Impuls Saraf
Neuron mempunyai salah satu sifat yakni pada bagian permukaan luarnya memiliki muatan positif, sedangkan pada
bagian dalamnya memiliki muatan negatif. Jadi, terdapat perbedaan yang potensial antara neuron pada bagian luar
dengan neuron pada bagian dalamnya. Kondisi semacam ini biasanya disebut dengan polarisasi. Jika neuron ini
dirangsang, maka pada tempat tersebut akan terjadi proses penurunan beda potensial atau pun muatan yang
berubah (saling bertukar posisi), yakni pada bagian luarnya akan menjadi negatif dan pada bagian dalamnya akan
menjadi positif. Kondisi seperti ini biasanya disebut dengan depolarisasi.

Suatu peristiwa yang berkaitan dengan perubahan muatan yang terjadi pada membran plasma neuron yang ada di
sepanjang bagian dari serabut saraf tersebut yang memiliki potensial terhadap aksi saraf lebih dikenal sebagai impuls
saraf. Semua impuls saraf ini bisa dikatakan sama. Suatu respon yang seringkali berlainan bukan berarti diakibatkan
karena impuls yang berbeda, namun karena pada reseptor dan juga efektor yang berbeda. (pembelahan biner pada
bakteri)

3. Mekanisme Terjadinya Gerak Refleks

Gerak refleks adalah gerak yang terjadi dan berlangsung tanpa adanya kesadaran terlebih dahulu. Gerak ini biasanya
berjalan sangat cepat dan responnya terjadi tiba-tiba atau pun otomatis terhadap suatu rangsangan. Gerak refleks
tidak mengalami proses pengolahan terlebih dahulu yang dilakukan oleh otak (tanpa membutuhkan suatu kontrol dari
otak).

Gerak ini pada dasarnya adalah suatu proses mekanisme mengenai respon yang mempunyai tujuan untuk
menghindari suatu rangsangan yang bisa membuat tubuh menjadi terancam oleh bahaya yang ditimbulkan. Jadi,
gerak refleks bisa didefinisikan sebagai suatu gerakan yang bisa terjadi tanpa adanya kehendak atau pun tanpa
kesadaran terlebih dahulu oleh kita.

Contoh pada gerak refleks, seperti halnya apabila pada bagian telapak tangan kita secara tidak sengaja terkena
benda yang tajam. Secara tiba-tiba dan tanpa kita sadari, maka kita akan menarik tangan dari benda tajam tersebut.
Munculnya suatu gerakan yang terjadi secara refleks tersebut, bisa dikatakan suatu proses reaksi cepat yang terjadi
tanpa disadari terhadap suatu rangsangan. Proses mekanisme pada gerak refleks tersebut merupakan suatu
rangsangan karena rasa sakit yang ditimbulkan oleh indera peraba, yakni pada telapak tangan kita. Rangsangan
tersebut akan secara langsung dilanjutkan ke bagian neuron sensorik.

Selanjutnya dari bagian neuron sensorik, suatu rangsangan akan segera dilanjutkan ke bagian neuron asosiasi (atau
bisa disebut dengan sel saraf penghubung) pada bagian sumsum tulang belakang, dan proses tersebut tanpa diolah
terlebih dahulu di dalam otak, namun tanggapan akan langsung dikirim ke bagian neuron motorik. Berikutnya dari
bagian neuron motorik, maka impuls akan segera dikirimkan ke bagian efektor yakni otot. Pada contoh gerak refleks
semacam ini, kemudian otot akan memberikan suatu tanggapan dengan cara menarik anggota tubuh bagian tangan
kita dari benda-benda tajam yang menyakiti kita tersebut. Dengan demikian, maka pada gerak refleks dengan impuls
akan melewati jalan yang pendek atau menggunakan jalan pintas. (baca juga : proses pencernaan makanan)

4. Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Saraf Manusia


Berikut contoh kelainan dan penyakit yang seringkali terjadi pada sistem saraf manusia, misalnya sebagai berikut :

 Epilepsi

Epilepsi adalah suatu penyakit yang bisa diidentifikasikan dengan terjadinya serangan pada bagian neuron motorik
atau pun pada bagian neuron sensorik dengan cara berulang kali. Dampaknya yakni pada bagian otot-otot rangka
akan terjadi kontraksi secara berulang-ulang, namun prosesnya tanpa disadari.

Epilepsi dapat terjadi karena akibat dari kerusakan otak ketika lahir, infeksi, racun, luka yang ada pada kepala, atau
pun tumor yang ada pada otak. Epilepsi sendiri dapat ditangani dengan cara memberikan obat-obatan anti epilepsi
tentunya. Seperti contohnya phenytoin dan juga carbamazepine. (baca juga : jenis jenis bioteknologi)

 Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit yang diakibatkan karena kehilangan kemampuan seperti keperdulian terhadap diri sendiri.
Bagi penderita alzheimer, maka akan kehilangan kemampuan dalam mengingat suatu kejadian yang baru saja terjadi
pada dirinya. Selanjunya akan menjadi bingung dan juga pelupa, sering menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang
sama persis, atau pun mudah tersesat pada saat berada di suatu tempat yang seringkali dikunjungi. (baca
juga : struktur sel saraf)

Penyebab penyakit alzheimer pun belum diketahui secara pasti. Tetapi, ada beberapa faktor yang memicu munculnya
penyakit alzheimer. Beberapa faktor tersebut contohnya mempunyai sejarah peristiwa yang menyebabkan luka pada
kepala dan bisa juga karena faktor keturunan. Penderita penyakit ini bisa diberi obat-obatan yang berguna membantu
untuk mengembalikan kemampuan sistem saraf yang dimilikinya. Selain itu, pada penderitanya tersebut alangkah
baiknya selalu dijaga dan juga dirawat dengan intensif.

Sistem endoktrin pada manusia adalah sistem yang mengatur dan menghasilkan hormon hormon yang dibutuhkan
oleh tubuh manusia. Sistem endokrin pada manusia memiliki hubungan yang sangat erat dengan sistem saraf pada
manusia, kedua sistem ini berfungsi untuk mengontrol dan memadukan satu sama lain. Selain itu, kedua sistem ini
juga bertugas untuk menjaga homeostatis dalam tubuh. Meskipun kedua sistem ini saling memberikan pengaruh,
akan tetapi karakteristiknya berbeda. ( baca : Struktur Sel Saraf )
Dalam tubuh kita terdapat banyak kelenjar, dimana beberapa diantaranya memiliki fungsi untuk mengdoktrin,
beberapa diantaranya adalah kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar timus, kelenjar paratiroid dan kelenjar adrenal
suprenalis.

Fungsi Kelenjar Endokrin


Secara keseluruhan, masing-masing kelenjar yang terdapat dalam tubuh memiliki fungsi yang berbeda-beda
tergantung dari mana kelenjar tersebut dihasilkan. Akan tetapi, secara umum fungsi kelenjar endokrin adalah:

 Penghasil Hormon – Kelenjar endokrin bertugas untuk menghasilkan berbagai macam jenis hormon yang
nantinya akan disalurkan ke darah apabila diperlukan oleh jaringan tubuh tertentu. ( baca : Sistem Hormon pada
Manusia )
 Mengontrol Aktivitas – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mengontrol aktivitas dari kelenjar tubuh agar dapat
berfungsi dengan normal dan maksimal.
 Merangsang Aktivitas – Kelenjar endoktrin juga bertugas untuk merangsang aktivitas kelenjar tubuh untuk
kemudian disampaikan ke sistem saraf dan menciptakan suatu efek dari rangsangan tersebut. ( baca : Fungsi Saraf
Simpatik dan Parasimpatik )
 Pertumbuhan Jaringan – Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan jaringan pada manusia agar
jaringan tersebut berfungsi maksimal.
 Mengatur Metabolisme – Kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk mengatur metabolisme dalam tubuh,
sistem oksidasi tubuh serta bertugas untuk meningkatkan absorpsi glukosa dalam tubuh dan pada usus halus.
( baca : Fungsi Usus Halus )
 Metabolisme Zat – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi fungsi metabolisme lemak,
vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan hidrat aranga dalam tubuh untuk agar optimal.

Itulah fungsi utama dari kelenjar endoktrin, untuk fungsi lain dari masing masing kelenjar endoktrin akan dijelaskan
pada pembahasan selanjutnya.

Kelenjar Endokrin Pada Manusia


Seperti yang telah disinggung diatas, bahwa kelenjar endoktrin pada manusia terdiri atas 8 kelenjar utama dan sangat
penting bagi tubuh. Lalu apa saja kelenjar tersebut ? Berikut penjelasannya.

1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau sering disebut sebagai master of gland merupakan kelenjar yang menghasilkan banyak
hormon yang masing masing memiliki fungsi utama untuk mengatur satu sama lain. Kelenjar ini memiliki ukuran yang
kecil sekitar 1,3 cm dengan bentuk bulat. Secara umum kelenjar hipofisis sendiri terbagi atas 3 macam, yaitu hipofisis
anterior, hipofisis pars intermedia dan hipofisis posterior.

Adapun hormon hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis berserta fungsinya dalah sebagai berikut:

 Hormon Pertumbuhan – Hormon pertumbuhan untuk mengatur pertumbuhan & perkembangan manusia dari


bayi sampai dewasa, apabila kekurangan hormon maka akan kerdil sedangkan apabila kelebihan akan
menyebabkan gigantisme.
 Hormon Tirotropin – Hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan dari kelenjar tiroid agar tidak
terserang penyakit gondok.
 Adrenocorticotropic Hormone – Hormon ini bertugas untuk mengontrol pertumbuhan dan perkembangan
dari kulit ginjal serta merangsang aktivitas kelenjar adrenal. ( baca : Bagian Bagian Ginjal )
 Hormon Prolaktin (Lactogenic) – Berfungsi untuk membantu wanita pada proses kelahiran dan juga sekresi
susu.
 Hormon MSH – Bertugas untuk memberikan pengaruh pada warna kulit pada mahkluk hidup, kelebihan
hormon ini dapat menyebabkan kulit hitam.
 Hormon ADH – Bertugas untuk meningkatkan tekanan darah dalam tubuh serta menurunkan volume urine
tubuh. ( baca : Sistem Ekskresi pada Ginjal )

2. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang dapat ditemukan di bagian leher depan, tepatnya berada dibawah jakun dan
terdapat 2 lobus. Yodium yang terdapat pada kelenjar ini dibuat dari folikel jaringan tiroid, dimana yodium secara aktif
diakumulasi oleh kelenjar tiroid itu sendiri. Maka dari itu, apabila seseorang mengalami kekurangan yodium dalam
jangka waktu yang lama dan tidak segera ditangani, maka akan menyebabkan pembesaran pada kelenjar gondok
hingga 15x lipat dari normal.

Artikel terkait : Fungsi Kelenjar Tiroid

Kelenjar ini menghasilkan 2 hormon penting, yaitu tiroksin dan triiodontironim. Dimana kedua hormon ini memiliki
fungsi yang sama yaitu untuk mengatur metabolisme, perkembangan, pertumbuhan serta aktivitas dari sistem saraf.
Akan tetapi terdapat 1 hormon yang terdapat pada kelenjar tiroid yang bernama kalsitonin. Kalsitonin ini memiliki
fungsi untuk menurunkan kadar kalsium dalam darah tubuh, caranya adalah dengan mempercepat proses absorpsi
kalsium yang terdapat pada tulang. ( baca : Anatomi Tulang Manusia )

3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar yang berada di belakang kelenjar tiroid dengan jumlah 4 buah. Adapun fungsi
kelenjar ini adalah:

 Menghasilkan PTH yang berfungsi mengatur konsentrasi ion kalsium yang terdapat pada cairan ekstraseluler
dengan mengabsorpsi kalsium dari dalam usus
 Untuk meningkatkan kalsium dalam darah
 Untuk mengatur metabolisme fosfor
 Selain dapat menaikkan kalsium darah, kelenjar ini juga dapat menurunkan kadar kalsium dalam darah

Apabila seseorang mengalami kekurangan hormon ini, maka akan menyebabkan terserang penyakit tetanus dan
apabila seseorang kelebihan hormon ini maka akan menyebabkan terjadinya pengendapan kapur pada ginjal.

Artikel terkait : Kelainan pada Sistem Ekskresi

4. Kelenjar Adrenalin
Kelenjar adrenalin dapat kita temukan di bagian atas ginjal dengan bentuknya menyerupai bola. Pada masing masing
ginjal manusia terdapat 1 kelenjar suprarenalis, dimana nantinya kelenjar tersebut akan dibagi lagi menjadi 2 bagian
utama, yaitu korteks atau bagian luar dan medula atau bagian tengah.

Adapun hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dan tugasnya adalah sebagai berikut:

 Mineralokortikoid – Bertugas untuk mengontrol jalannya metabolisme ion anorganik


 Glukokortikoid – Bertugas untuk mengontrol proses metabolimse glukosa ( baca : Metabolisme
Karbohidrat )
 Adrenalin & Noradrenalin – Bertugas dalam vasokontriksi arteri, mengontrol pembuluh darah pada otak dan
otot, merespon gerak peristaltik, mengatur kadar gula darah dan ikut merubah glikogen menjadi glukosa dalam hati.

Artikel terkait : Homeostasis Glukosa dalam Darah Manusia

Cara Kerja
Cara kerjanya adalah pada awalnya stimulus yang mencekam akan memberikan efek pada hipotalamus untuk
mengaktifkan medula adrenal dengan impuls saraf, kemudian korteks adrenal dengan sinyal hormonal. Lalu medulla
adrenal bertugas sebagai respon jangka pendek dari stress dengan cara mensekresi hormon katekolamin. Kemudian
korteks adrenal akan mengontrol respon dari medulla adrenal, dimana respon tersebut berlangsung lebih lama
dibandingkan respon medulla adrenal.

Artikel terkait : Bagian Bagian Otak Manusia

5. Kelenjar Timus
Kelenjar timus adalah salah satu kelenjar yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar ini
dapat ditemukan di dalam mediastinum, tepatnya disekitar trakea. Kelenjar ini biasanya dapat membesar seiring
dengan berjalannya proses pubertas, akan tetapi akan mengecil kembali ketika dewasa. Timus juga menghasilkan
hormon pertumbuhan yang akan berfungsi hinnga remaja dan setelah dewasa nanti hormon pertumbuhan tidak akan
berfungsi. Adapun fungsi kelenjar timus adalah:

 Untuk membantu pertumbuhan makhluk hidup


 Bertugas mengurangi aktivitas dari kelenjar kelamin ( baca : Alat Reproduksi Manusia )
 Menghasilkan senyawa timosin yang bertugas sebagai perangsang limfosit tubuh

Artikel terkait : Pengertian Antigen dan Antibodi

6. Kelenjar Pinealis
Kelenjar Pinealis merupakan kelenjar yang terdapat di dekat pusat otak kita. Kelenjar ini menghasilkan hormon yang
bernama melatonin, dimana reproduksi hormon ini bergantung dari seberapa lama tubuh mendapatkan penyinaran.
Ketika siang hari, kelenjar ini akan menghasilkan sedikit melatonin, akan tetapi pada malam hari akan menghasilkan
banyak.

Fungsi
Kelenjar pinealis yang menghasilkan hormon melatonin memiliki fungsi sebagai antioksidan tubuh yang efektif untuk
memberikan perlindungan pada sistem saraf otak dari serangan radikat bebas. Dalam ritme biologis, hormon ini
memberikan pengaruh pada siklus pada seseorang, maksudnya disini adalah siklus dari bangun hingga tidur lagi atau
kebiasaan makan pada seseorang.

Artikel terkait : Fungsi Insulin dalam Tubuh

7. Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas dalam tubuh memiliki tugas untuk menghasilkan insulin yang bertugas untuk mengatur tingkat
glukosa dalam darah. Apabila seseorang mengalami kekurangan insulin, maka akan menyebabkan individu tersebut
menjadi rentan terserang penyakit diabetes. Selain itu, kelenjar pankreas ternyata terbagi atas 3 sel yang memiliki
fungsi masing masing, sel tersebut adalah :

 Sel Alpa yang bertugas untuk memproduksi glukagon serta meningkatkan glukagon, selain itu juga dapat
menurunkan kadar glukosa tubuh.
 Sel Beta yang bertugas untuk memproduksi insulin, selain itu juga dapat menurunkan glukagon dan
meningkatkan glukosa.
 Sel Gamma merupakan sel yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti fungsi tugasnya.

Artikel terkait : Fungsi Pankreas

8. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin atau disebut sebagai kelenjar gonad merupakan kelenjar yang bertanggung jawab atas
pertumbuhan pada manusia. Secara umum, kelenjar ini menghasilkan beberapa hormon yang dibagi menjadi 2, yaitu
pada laki laki dan perempuan. Pada laki laki, kelenjar ini menghasilkan hormon testosteron, sedangkan pada
perempuan menghasilkan hormon progresteron dan estrogen.

Fungsi 
Adapun fungsi dari hormon testosteron pada pria adalah untuk menjaga metabolisme pria, selain itu juga memiliki
pengaruh besar sebagai penentu jenis kelamin pada janin dan mempengaruhi masa pubertas pada pria. Sedangkan
fungsi hormon progresteron utamanya adalah untuk mematangkan sel induk wanita, mempertahankan status
kehamilan dan meningkatkan fungsi kelenjar tiroid. Lalu fungsi dari estrogen adalah sebagai pencegah nyeri pada
payudara, memberikan karakteristik secara generatif pada wanita, untuk meningkatkan anabolisme protein tubuh dan
membantu dalam pembentukan tulang.
Tabel hormon dan fungsinya :
No.   Kelenjar Letak Hormon Fungsi/Peranan
 
1  Hipofisis/ Dasar Otak   ACTH   Merangsang
Pituitari Besar (Adrenocorticotrophic  produksi hormon glukokortikoid
Hormone)   Menstimulasi produksi estogen (pada
  FSH (Follicle wanita) 
Setimulating Hormone) dan merangsang terjadinya
spermatogene
sis (pada pria)
  Mempengaruhi terjadinya ovula
si dan  pembentu
kan korpus luteum (pada wanita_)
Mengatur perkembangan testis
  LH (Luteinizing dan spermatogenesis.
Hormone) (pada pria)

  Menstimulasi produksi
testosteron

  ICSH   Menstimulasi
 sekresi air susu
  Menstimulasipertumbuhan tulang
  Mensintesis 
  Prolaktin 
  STH (Somatotrophic
  Merangsang
Hormone)
kontraksi otot 
pada uterus
  MSH (Melanocyte
Stimulating Hormone)   Mencegah pembentukan
 urin dalam jumlah banyak
  Oksitosin

  ADH (Antidiuretic
Hormone)
2 Tiroid/Gondo Daerah   Tiroksin   Proses 
k leher dekat  metabolisme, pertumbuhan 
jakun fisik, perkembangan mental,
kematangan seks, 
dan mengubah 
giklogen menjadi
 gula dalam hati

  Triodotironin   Distribusi air dan garam dalam 


tubuh
  Menjaga keseimbangan kalsium
  Kalsitonin dalam darah

3 Paratroid / Daerah   Parathormon Mengaendalikan kadar kalsium dalam


Anak Gondok {Dorsal} darah
Kelenjar
Gondok
4 Adrenal / Suprarenali   Glukokortikoid   Menaikan kadar glukosa darah,
Anak Ginjal s mengibah 
glikogen menjadi glukosa
  Androgen   Membentuk sifat kelamin 
sekunder pria
  Mengubah
 glikogen dalam 
otot menjadi
  Anrenalin  glukosa dalam
 darah
5 Pangkreas/ Pulau-   Insulin   Mengubah 
Langerhans pulau glukosa menjadi glikogen dalam
langerhans hati
  Mengubah
 glikogen menjadi glukosa
  Glukogen

6. Gonad/ Wanta:   Estrogen   Membentuk sifat kelamin sekunder


Kelamin Daerah perut pada wanita
Penebalan dan perbaikan 
dinding uterus

Menentukan ciri pertumbuhan


sekunder pada 
Pria : Buah
pria
Zakar   Progesteron
  Testosteron
7 Timus/ Daerah Thymosin Sistem Imun
Kacangan dada  (kekebalan)

Indra Atau Indria Yaitu Sebuah Antarmuka, Kontak Antara Jiwa Dalam Bentuk Spiritual Kesadaran
Diri Dengan Materi Lingkungan. Didalam Agama Hindu Ada Jenis Sebelas Rasa Dan Disebut
Sebagai Eka Dasa Indriya.

 
1. Mata
Mata Ialah Indera Yang Yang Fungsinya Untuk Melihat Lingkungan Sekitarnya Dalam Bentuk
Gambar, Sehingga Dengan Mata Bisa Mengenali Benda-Benda Yang Ada Di Sekitarnya Dengan
Cepat.
Mata Adalah Indra Penglihat Yang Menerima Sebuah Rangsang Berupa Cahaya (Fotooreseptor).
Mata Tersusun Dari Alat Tambahan Mata, Bola Mata, Otot Bola Mata, Dan Saraf Optik II.
 

Alat Tambahan Mata Ini Mempunyai Fungsi Untuk Melindungi Mata Dari Gangguan Pada
Lingkungan. Alis Mata Ini Fungsinya Untuk Melindungi Mata Dari Keringat, Sedangkan Pada
Kelopak Mata Untuk Melindungi Mata Dari Benturan Dan Pada Bulu Mata Berfungsi Untuk
Melindungi Mata Dari Cahaya Yang Kuat, Debudan Kotoran.

Adapun Bagian-Bagian Mata Beserta Fungsinya, Yaitu Sebagai Brikut :


1. Kornea Mata,  Mempunyai Fungsi Untuk Menerima Sebuah Rangsangan Cahaya Dan
Meneruskannya Pada Bagian Mata Yang Lebih Dalam.
2. Lensa Mata Mempunyai Fungsi Untuk Meneruskan Dan Memfokuskan Pada Cahaya Agar
Bayangan Benda Jatuh Ke Lensa Mata.
3. Iris Mempunyai Fungsi Untuk Mengatur Banyak Sedikitnya Sebuah Cahaya Yang Masuk Ke
Mata.
4. Pupil Mempunyai Fungsi Sebagai Saluran Masuknya Sebuah Cahaya.
5. Retina Mempunyai Fungsi Untuk Membentuk Sebuah Bayangan Benda Yang Kemudian
Dikirim Oleh Saraf Mata Ke Otak
6. Otot Mata Mempunyai Fungsi Untuk Mengatur Suatu Gerakan Bola Mata.
7. Saraf Mata,  Mempunyai Fungsi Untuk Meneruskan Sebuah Rangsangan Cahaya Dari
Retina Ke Otak.
 

Cara Kerja Mata Adalah Sebagai Berikut :


Cahaya  Menuju Ke Aqueous Humor Lalu Menuju Pupil Terus Menuju Lensa Lalu Menuju Vetreous
Humor Lalu Menuju Retina Lalu Menuju Saraf Optik Dan Yang Terakhir Menuju Otak
2. Telinga
Telinga Merupakan Alat Indra Yang Berfungsi Untuk Mendengar Suara Yang Ada Di Sekitar
Kita. Telinga Ialah Indra Pendengaran Yang Menerima Sebuah Rangsangan Berupa
Suara (Fonoreseptor). Fungsi Lain Dari Telinga Yaitu Telinga Berfungsi Sebagai Alat Keseimbangan.

Bagian-Bagian Telinga, Yaitu Sebagai Berikut :


 Telinga Bagian Luar Yakni Terdiri Dari Daun Telinga, Lubang Telinga Dan Liang
Pendengaran.
 Telinga Bagian Tengah Yakni Terdiri Dari Gendang Telinga, 3 Tulang Pendengar ( Martil,
Landasan Dansanggurdi) Dan Saluran Eustachius.
 Telinga Bagian Dalam Yakni Terdiri Dari Alat Keseimbangan Tubuh, Tiga Saluran Setengah
Lingkaran, Tingkap Jorong, Tingkap Bundar Dan Rumah Siput (Koklea)
 

Fungsi Bagian-Bagian Indra Pendengar :


 Daun Telinga,Lubang Telinga Dan Liang Pendengaran  Mempunyai Fungsi
Untuk Menangkap Dan Mengumpulkan Suatu Gelombang Bunyi.
 Gendang Telinga Ini Mempunyai Fungsi Untuk Menerima Sebuah Rangsang Bunyi Dan
Meneruskannya Ke Bagian Yang Lebih Dalam.
 Tiga Tulang Pendengaran ( Tulang Martil, Landasan Dan Sanggurdi) Mempunyai
Fungsi Untuk Memperkuat Sebuah Getaran Dan Meneruskannya Ke Koklea Atau Rumah
Siput.
 Tingkap Jorong, Tingkap Bundar, Tiga Saluran Setengah Lingkaran Dan Koklea
(Rumah Siput) Mempunyai Fungsi Untuk Mengubah Impuls Dan Diteruskan Ke Otak. Pada
Tiga Saluran Setengah Lingkaran Juga Mempunyai Fungsi Untuk Menjaga Keseimbangan
Tubuh.
 Saluran Eustachius Fungsi Nya Untuk Menghubungkan Suatu Rongga Mulut Dengan
Telinga Bagian Luar.
 

Cara Kerja Telinga Adalah Sebagai Berikut.


Getara Suara Menuju Daun Telinga Lalu Menuju Saluran Telinga Lalu Menuju Gendang Telinga
Lalu Menuju Tiga Tulang Pendengaran Lalu Menuju Rumah Siput Lalu Menuju Sel-Sel Rambut
Dalam Organ Korti Lalu Menuju Sel Saraf Audiotori Dan Yang Terakhir Menuju Otak.
3. Indra Pembau (Hidung)
Hidung Ialah Indera Yang Kita Gunakan Untuk Mengenali Suatu Lingkungan Sekitar Atau Sesuatu
Dari Aroma Yang Dihasilkan.
Serabut-Serabut Pada Saraf Penciuman Terdapat Pada Bagian Atas Selaput Lendir Hidung.
Serabut-Serabut Olfaktori Ini Mempunyai Fungsi Untuk Mendeteksi Rangsang Zat Kimia Dalam
Bentuk Gas Di Udara (Kemoreseptor).

Bagian – Bagian Hidung, Yaitu Sebagai Berikut :


 Lubang Hidung Mempunyai Fungsi Untuk Keluar Masuknya Sebuah Udara
 Rambut Hidung Mempunyai Fungsi Untuk Menyaring Sebuah Udara Yang Masuk Ketika
Bernapas
 Selaput Lendir Mempunyai Fungsi Sebagai Tempat Menempelnya Sebuah Kotoran Dan
Sebagai Indra Pembau.
 Serabut Saraf Ini Mempunyai Fungsi Untuk Mendeteksi Zat Kimia Yang Ada Pada Udara
Pernapasan
 Saraf Pembau Ini Mempunyai Fungsi Untuk Mengirimkan Bau-Bauan Ke Bagian Otak.
 

Cara Kerja Hidung Adalah Sebagai Berikut.


Rangsang (Bau) Menuju Ke Lubang Hidung Lalu Menuju Ke Epitelium Olfaktori Lalu Menuju Ke
Mukosa Olfaktori Lalu Menuju Ke Saraf Olfaktori Lalu Menuju Ke Talamus Lalu Menuju Ke
Hipotalamus Dan Terakhir Menuju Ke Otak.

4. Indra Pengecap (Lidah)


Lidah Yaitu Salah Satu Jenis Indera Yang Mempunyai Fungsi Untuk Merasakan Rangsangan Rasa
Dari Makanan Yang Masuk Ke Dalam Suatu Mulut Kita.Lidah Bisa Merespon Berbagai Jenis Dan
Berbagai Macam Rasa Seperti Rasa Manis, Rasa Pahit, Rasa Asam Dan Rasa Asin.Pada Lidah
Terdapat Dua Kelompok Otot, Yakni Otot Intrinsik (Melakukan Sebuah Gerakan Halus) Dan Otot
Ekstrinsik (Melakukan Sebuah Gerakan Kasar Saat Mengunyah Dan Menelan Serta Mengaitkan
Lidah Pada Bagian Sekitarnya).

Pada Bagian Lidah Yang Berbintil-Bintil Disebut Dengan Papila Yaitu Ujung Saraf Pengecap. Setiap
Bintil-Bintil Saraf Pengecap Tersebut Memiliki Kepekaan Terhadap Rasa Tertentu Yang Berdasarkan
Letaknya Pada Lidah. Pada Pangkal Lidah Dapat Mengecap Rasa Pahit, Pada Tepi Lidah Untuk
Mengecap Rasa Asin Dan Asam Serta Pada Ujung Lidah Fungsiny Untuk Mengecap Rasa Manis.

Pada Permukaan Lidah Yang Ditutupi Oleh Tiga Macam Papila Yaitu Sebagai Berikut.

 Papila Sirku Valata


 Papila Filiformis
 Papila Fungiformis
Cara Kerja Lidah Sebagai Berikut :
Makanan/Larutan Berasa Menuju Ke Papila Lidah Lalu Menuju Ke Saraf Gustatori Lalu Menuju
Medula Oblongata Lalu Menuju Talamus Dan Yang Terakhir Menuju Otak.

5. Indra Peraba (Kulit)


Kulit Ialah Salah Satu Alat Indera Yang Mampu Untuk Menerima Sebuah Rangsangan Temperatur
Suhu, Sentuhan,Rasa Sakit, Tekanan, Tekstur, Dan Lain Sebagainya.
Pada Kulit Terdapat Sebuah Reseptor Yang Peka Terhadap Sebuah Rangsangan
Fisik (Mekanoreseptor). Contohnya Yaitu Pada Sentuhan, Tekanan, Panan, Dingin, Dan Nyeri.
Reseptor Ini Juga Berupa Ujung Saraf Yang Bebas Ataupun Ujung Saraf Yang Diselubungi Sebuah
Kapsul Jaringat Ikat.
 

Umumnya Pada Setiap Jenis Reseptor Hanya Bisa Menerima Satu Jenis Rangsang Saja.
Kulit Mempunyai Fungsi Sebagai Alat Pelindung Bagian Dalam, Misalnya Pada Otot Dan Tulang,
Dan Sebagai Alat Peraba Dengan Dilengkapi Berbagai Macam Reseptor Yang Peka Terhadap
Berbagai Suatu Rangsangan Yaitu Sebagai Alat Ekskresi Serta Untuk Pengatur Suhu Tubuh.

Bagian-Bagian Kulit Beserta Fungsinya :


 Kulit Ari Mempunyai Fungsi Untuk Mencegah Masuknya Sebuah Bibit Penyakit Dan Untuk
Mencegah Penguapan Air Dari Dalam Tubuh.
 Kelenjar Keringat Mempunyai Fungsi Untuk Menghasilkan Suatu Keringat
 Lapisan Lemak Mempunyai Fungsi Untuk Menghangatkan Suatu Tubuh
 Otot Penggerak Rambut Mempunyai Fungsi Untuk Mengatur Sebuah Gerakan Rambut
 Pembuluh Darah Mempunyai Fungsi Untuk Mengalirkan Darah Keseluruh Tubuh.

Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali dengan bersatunya sel
kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur). Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi alat
reproduksi
laki-laki dan perempuan.
A. Alat reproduksi laki-laki
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam. Perhatikan gambar di
bawah. Alat kelamin bagian luar terdiri dari penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari
testis, epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.
Alat Reproduksi Pria
1. Testis
Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang
dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi secara optimal.
Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran dan posisi
testis sebelah kanan dan kiri berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma (spermatogenesis).
Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 2 – 3 minggu. Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan
ekornya.

Testis juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron. Hormon ini merupakan hormon
yang sangat bertanggung jawab atas perubahan anak laki-laki menjadi dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi
besar dan berat, dan berbagai perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.

2. Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai
tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot polos yang
mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika
suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan
demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
3. Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra.
Vas deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini
bermuara dari epididimis. Saluran vas deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong sperma
ini berfungsi untuk menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.

4. Epididimis
Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini
mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis berfungsi sebagai tempat
pematangan sperma.
5. Vesikula seminalis
Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.

6. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar.

7. Uretra
Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan urine ke luar tubuh.

8. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala terdapat kulit yang
menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat melakukan sunat. Penis tidak mengandung
tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya
hampir sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis terdapat
saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis
sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma, dan urine.

Sperma
Pada usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah mampu menghasilkan sel
sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel sperma (mimpi basah). Sel sperma manusia memiliki
panjang ±60 μm. Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat kurang
lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai flagela (ekor).
Proses Spermatogenesis
Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut spermatogenis. Pada pembahasan sebelumnya dikatakan
bahwa sperma dihasilkan oleh testis. Spermatogenis terjadi di tubulus seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut
terdapat sel sperma, yang disebut spermatogonium. Spermatogonium kemudian membelah secara mitosis
menghasilkan spermatogonium yang haploid (Lihat gambar di bawah).
Spermatogenesis
Spermatogonium ini kemudian membesar membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer seterusnya akan
membelah secara meiosis I untuk menghasilkan dua spermatosit sekunder yang haploid. Kemudian setiap
spermatosit sekunder akan membelah secara meiosis II untuk menghasilkan dua spermatid yang hapolid. Sel-sel
spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa atau sperma.

B. Alat reproduksi wanita


Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi belum berfungsi
sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas.
Alat reproduksi wanita juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin bagian luar terdiri
dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris. Sedangkan pada alat kelamin bagian
dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk), dan uterus (rahim).
Alat Reproduksi Wanita

Female Reproductive System


1. Vulva
Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung
luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah
perut. Daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh saat
seorang gadis beranjak dewasa. Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis.
Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut labium mayora, merupakan bibir
yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan
masuk ke vagina. Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis. Ukurannya
sangat kecil sebesar kacang polong, penuh  dengan sel saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif
dan berperan besar dalam fungsi seksual.

2. Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim. Vagina dilalui darah
pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit.
Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa
melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput
tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek
pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dan sebagainya.
3. Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim dan menonjol ke dalam
vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu
ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus.
Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai.

4. Rahim
Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam reproduksi wanita. Rahim berperan besar
saat menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim seperti buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil
beratnya 30-50 gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung.
Tetapi saat hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk
perkembangan embrio menjadi janin. Dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah sehingga dindingnya
menebal ketika terjadi pertumbuhan janin. Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:

 Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan rongga perut.

 Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan
(kontraksi).

 Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah
dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
5. Ovarium
Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di sebelah kiri dan kanan
rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami
siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi
terjadi setiap 28 hari. Sel telur
disebut juga dengan ovum.
6. Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran yang berada pada kanan
dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang
satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung
ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut
fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh
ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke
dalam rahim.
Proses Oogenesis
Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di ovarium. Pembentukan ovum diawali dengan
pembelahan mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium yang diploid. Setiap oogonium dilapisi oleh
sel folikel. Keseluruhan struktur ini disebut folikel primer. Ketika folikel tumbuh, oosit primer membelah secara
meiosis I menghasilkan satu oosit sekunder dan badan kutub. Oosit sekunder kemudian berkembang menjadi
ovum haploid yang siap untuk dibuahi oleh sperma.
Oogenesis
C. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio
Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbai-rumbai pada corong
tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot,
kemudian zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah
menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi.

Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh menebal dan banyak pembuluh
darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan
dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen dan progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan
untuk menjadi bayi.

Perkembangan embrio:
1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.

embrio usia 4 minggu


2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan
kaki.
embrio usia 8 minggu
3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar
dari pada ukuran badan.
4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah lengkap.

embrio usia 16 minggu


5. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio mendapatkan nutrisi dari
induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut.
􀂉 Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
􀂉 Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
􀂉 Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.
D. Siklus Menstruasi
Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim
(endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk
menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh, kemudian darah
keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang
satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-
beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus
menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:
1. Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi
hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari
endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini
berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.

2. Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon pembebas gonadotropin yang
dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating
hormon. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya
esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen
juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan
suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.

3. Fase ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar
esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing
hormon. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.

4. Fase pasca ovulasi


Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.  Walaupun panjang siklus menstruasi
berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf
(folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum
mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika
berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan
pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan
embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah
menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen
menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.

Perubahan Hormon Saat Menstruasi


E. Gangguan Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem reproduksi dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan ini dapat menyebabkan pasangan usia
subur sulit memperoleh keturunan. Oleh karena itu, kamu harus selalu menjaga kesehatan organ-organ
reproduksi, sehingga kelak dapat memperoleh keturunan yang sehat. Beberapa gangguan dan penyakit yang
berkaitan dengan sistem reproduksi adalah
sebagai berikut.
1. HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang
menyerang kekebalan tubuh. Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah penderita
AIDS, jarum suntik yang tercemar, dan ibu hamil kepada anaknya.
Tubuh yang terserang virus HIV kekebalannya rusak, sehingga mudah terinfeksi oleh berbagai jenis penyakit yang
dapat menimbulkan kematian. Infeksi HIV awalnya tidak menampakkan gejala sakit. Pada tahap berikutnya
muncul gejala flu berulang seperti lesu, demam, berkeringat di malam hari, dan otot sakit.
a. Gejala HIV
AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Virus ini akan merusak sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang sel
darah putih. Seseorang yang mengidap AIDS tidak dapat melindungi dirinya dari segala macam bibit penyakit.
Akibatnya, penderita bisa terserang berbagai penyakit.

Pada awalnya, orang yang terinfeksi HIV tampak seperti orang yang sehat dan tidak memperlihatkan gejala-gejala
tertentu. Fase ini dapat terjadi selama 5 – 7 tahun, tergantung dari kekebalan tubuh si penderita.

Pada tahap selanjutnya, akan muncul gejala awal seperti hilangnya selera makan, tubuh terasa lemas, dan badan
berkeringat secara berlebihan pada malam hari. Kemudian akan timbul bercak-bercak dikulit, terjadi
pembengkakan kelenjar getah bening, mengalami diare terus menerus, serta flu yang tidak sembuh-sembuh. Fase
ini berlangsung 6 bulan sampai 2 tahun.
Tahap terakhir atau fase AIDS akan terdiagnosa setelah kekebalan tubuh sudah sangat berkurang. Pada tahap ini
biasanya penderita mudah terserang penyakit TBC, pneumonia, herpes, gangguan saraf, dan sebagainya.
Kejadian ini berlangsung selama 3-6 bulan. Untuk mengetahui apakah seseorang dinyatakan positif menderita
AIDS, harus dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap banyaknya jumlah sel T pada darahnya.

b. Penularan HIV
Sebagian besar orang tertular HIV karena hubungan seksual. Virus HIV dapat menyerang orang pemakai narkoba
dan tato yang menggunakan jarum suntik dan semprotan yang telah terkontaminasi oleh virus HIV. Penularan HIV
juga bisa melalui transfusi darah. Ibu hamil yang mengidap AIDS dapat menularkan virus HIV pada janinnya.

Penularan HIV sangat cepat sekali, seperti di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pengguna narkoba semakin
banyak, seks bebas, dan perpindahan penduduk yang tinggi. Untuk itulah, kita harus menanggapi dengan serius
dan sebisa mungkin mencegah penyebaran virus ini.

c. Pencegahan HIV
Obat penyakit AIDS belum ditemukan sampai saat ini. Satu-satunya jalan supaya terhindar dari penyakit ini
adalah meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, AIDS dapat juga dicegah dengan
cara sebagai berikut.
1) Menghindari hubungan seks bebas dengan orang yang menderita penyakit ini.
2) Menghindari hubungan seks dengan orang yang pecandu narkoba.
3) Mengadakan pemeriksaan laboratorium terhadap orang yang akan mendonorkan darahnya.
4) Menjamin sterilitas alat suntik dan menggunakannya untuk sekali pakai.
2. Sifilis
Penyakit sifilis sering disebut raja singa. Sifilis bersifat menular dan disebabkan oleh bakteri Troponema pallidum.
Penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan kehamilan. Gejala awalnya timbul bisul
pada bagian penis laki-laki atau di rahim perempuan. Bisul ini
tidak menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan sendirinya. Gejala selanjutnya muncul lesi di permukaan
kulit di seluruh tubuh namun tidak menyebabkan gatal, sariawan di mulut, sakit tenggorokan, demam ringan, dan
pembengkakan kelenjar limfa pada lipatan tangan, leher, dan paha. Gejala-gejala ini juga dapat hilang dengan
sendirinya. Pada infeksi tingkat lanjut, muncul gejala berupa kerusakan tulang dan sendi, aorta, dan dapat
menyebabkan kelumpuhan. Namun gejala-gejala ini dapat dihentikan dengan pengobatan.
3. Gonore
Penyakit gonore disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseiria gonokokus dan dapat menular melalui hubungan
seksual. Gonore menyerang selaput lendir uretra, leher rahim, dan organ lain. Pada laki-laki, gejalanya adalah
terasa sakit saat buang air dan keluar nanah dari uretra. Pada penderita wanita, muncul gejala keluar lendir
berwarna hijau dari alat kelamin. Namun banyak perempuan yang tidak menunjukkan adanya gejala, sehingga
penyakit akan berlanjut sampai terjadi komplikasi. Infeksi yang menyebar hingga ke testis
(pada laki-laki) dan oviduk (pada wanita) dapat menyebabkan kemandulan. Infeksi yang menyebar ke persendian
menyebabkan radang sendi. Bayi yang lahir dari penderita gonore dapat mengalami kebutaan jika tidak segera
mendapatkan pengobatan.
4. Klamidia (klamidiasis)
Pada laki-laki akan keluarnya nanah dari penis saluran urine. Sehingga mengakibatkan infeksi pada testis.

5. Herpes (dhab)
Luka pada vagina atau penis. Ini sangat membahayakan jantung dan otak, melalui ibu yang ditularkan ke
fetusnya.

6. Candidiasis (keputihan)
Gejala yang timbul yaitu luka pada vagina atau penis seperti bercak-bercak yang menyerang pada alat kelamin
manusia Infeksi pada dinding vagina, langit -langit, lipatan dekat anus. Melalui proses kelahiran infeksi berasal
dari ibu selama kelahiran. Ini dapat diakibatkan karena kebersihan vagina, mulut dan anus tidak terjaga.

Pertahanan tubuh nonspesifik bekerja dengan menyerang segala macam antigen yang


masuk ke dalam tubuh. Pertahanan tubuh nonspesifik terbagi menjadi dua. Yuk kita
bahas satu-satu.

1. Pertahanan nonspesifik eksternal

Pertahanan pertama tubuh yang paling luar dan tugasnya melindungi agar antigen
tidak masuk ke dalam tubuh. Contohnya, tuh, kulit dan membran mukosa atau
selaput lendir. Seperti yang kamu tahu, membran mukosa adalah kelenjar yang
menghasilkan sekresi berupa lendir. Membran mukosa melapisi beberapa organ dalam
seperti paru-paru, saluran pencernaan, serta beberapa bagian tubuh yang terpapar
lingkungan luar seperti telinga, kelopak mata, dan lubang hidung. Nah, air mata juga
termasuk kedalam pertahanan nonspesifik eksternal karena air mata membuang
segala macam partikel asing yang masuk ke mata.

2. Pertahanan nonspesifik internal

Pertahanan kedua tubuh. Maksudnya, sistem ini akan bekerja jika ada antigen yang
berhasil masuk ke dalam tubuh. Pertahanan ini berupa sel darah putih, sel pembunuh
alami, dan peradangan. Sel darah putih di sini terdiri dari neutrofil, monosit, dan
eosinofil. Sel pembunuh alami bertugas untuk membunuh sel-sel yang terinfeksi. Eh,
tapi kenapa diberi nama sel pembunuh alami ya? Karena sel-sel ini bisa langsung
bereaksi untuk membunuh sel yang terinfeksi tanpa harus melakukan aktivasi,
makanya disebut sel pembunuh alami atau sel NK ( natural killer). Sedangkan
peradangan merupakan tanggapan atau respon tubuh terhadap antigen yang masuk ke
dalam tubuh. Peradangan dapat dicirikan dengan adanya pembengkakan, demam,
bisul maupun gatal-gatal.
Tapi
bagaimana jika antigen berhasil melewati sistem pertahanan tubuh nonspesifik?
Apakah berarti kita akan langsung sakit? Enggak ya, tenang aja. Tubuh masih punya
sistem pertahanan lainnya, yaitu sistem pertahanan tubuh spesifik.

Pertahanan tubuh spesifik merupakan pertahanan ketiga tubuh, dan bekerja jika
antigen berhasil masuk ke dalam tubuh dan telah melewati sistem pertahanan tubuh
nonspesifik internal. Sistem pertahanan tubuh spesifik yaitu limfosit. Limfosit terdiri dari
dua macam yaitu limfosit B dan limfosit T.

 1. Limfosit B

Limfosit B dibentuk dan dimatangkan di sumsum tulang belakang, dan ketika sudah
matang atau siap digunakan, akan menyebar ke seluruh tubuh. Limfosit B memiliki
reseptor yang bisa ditempeli oleh antigen. Apabila ada antigen yang menempel di
reseptor, hal tersebut akan merangsang limfosit B untuk berubah menjadi sel
plasma. Sel plasma inilah yang menghasilkan antibodi. Tapi, antibodi yang dihasilkan
khusus untuk antigen yang merangsang produksi mereka ya. Jadi, satu jenis antibodi
hanya bisa menyerang satu jenis antigen saja yaa.

2. Limfosit T

Limfosit T dibentuk di sumsum tulang belakang namun pematangannya terjadi di


kelenjar timus. Kelenjar timus merupakan bagian dari sistem limfatik yang bertugas
untuk memproduksi dan menyimpan sel-sel yang melindungi tubuh dari infeksi dan
penyakit. Ketika sudah matang, maka limfosit T juga akan menyebar ke seluruh tubuh.
Ada tiga jenis limfosit T lho, apa aja tuh?

Pengertian antibodi
Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk membantu
menghentikan bahaya yang akan terjadi. Mereka juga disebut imunoglobulin. Ketika penyusup,
seperti virus, bakteri, atau kimia lainnya, memasuki tubuh, mata air sistem kekebalan tubuh
beraksi. Penyusup ini, antigen, dipenuhi oleh sel B (salah satu jenis sel darah putih dari sistem
kekebalan tubuh). Sel-sel B akan mulai untuk membuat protein berbentuk Y yang disebut antibodi
yang memulai proses untuk menghancurkan antigen dan melindungi tubuh dari bahaya dan
infeksi.
Struktur dasar antibodi
Struktur dasar antibodi adalah molekul protein berbentuk Y yang menampilkan dua dua rantai
polipeptida ringan dan berat. Satu struktur antibodi Y dapat divisualisasikan dipecah sebagai V
berdiri di huruf L kecil dengan garis di kedua tepi luar dan sejajar dengan V. huruf kecil L, yang
dikenal sebagai wilayah Fc antibodi, termasuk dua rantai polipeptida berat , yang naik ke atas
untuk membentuk V, atau daerah Fab. Garis dalam V adalah ujung rantai berat, sedangkan garis
terluar adalah rantai polipeptida ringan.
Antibodi, atau imunoglobulin, adalah protein yang diproduksi oleh sel plasma dalam tubuh. Sistem
kekebalan tubuh menggunakan antibodi untuk mengenali antigen yang ditemukan di benda asing
yang bermusuhan, seperti bakteri dan virus, dan menyingkirkan mereka. Setiap antibodi yang
dihasilkan dalam reaksi terhadap antigen khusus yang ditemukan pada penyerbu asing.
Adapun struktur antibodi, ujung atas kedua set rantai di wilayah Fab dikenal sebagai situs
pengikatan antigen. Situs-situs yang mengikat daerah variasi terbesar antara dua jenis antibodi.
Hal ini karena antibodi akan menggunakan situs pengikatan untuk menempelkan dirinya sendiri
terhadap antigen yang dirancang untuk target.
Ujung-ujung rantai ringan dapat digolongkan sebagai baik kappa atau lambda pada mamalia,
sementara vertebrata rendah juga memiliki bentuk iota. Rantai berat yang dibuat menentukan
subkelas antibodi. Ini rantai berat dapat bervariasi dalam ukuran dan komposisi. Beberapa terdiri
dari sekitar 450 asam amino sementara yang lain memiliki sekitar 550.
Ujung setiap jenis antibodi terdiri dari sekitar 110-130 asam amino. Tips berikut ini dibagi menjadi
dua wilayah. Bagian Hipervariabel (HV) berisi variasi terluas dalam asam amino, sedangkan
bagian kerangka (FR) lebih konstan dan stabil. Daerah HV membuat kontak langsung dengan
antigen. Inilah sebabnya mengapa kadang-kadang disebut sebagai daerah penentu gratis (CDR).
Sedangkan ujung atas struktur antibodi mengikat antigen, wilayah Fc, juga dikenal sebagai daerah
fragmen crystallizable, menentukan bagaimana antibodi berhubungan dengan antigen. Ini berarti
antibodi dapat mengatur dan merangsang respon kekebalan yang tepat. Daerah konstan dapat
dibagi menjadi lima kelas isotipe: Immunoglobulin M (IgM), imunoglobulin G (IgG), imunoglobulin
E (IgE), imunoglobulin D (IgD) dan Immunoglobulin A (IgA). Komposisi daerah konstan setiap
isotipe identik.
Antibodi dan Sistem Imun
Antibodi bertindak semacam seperti penanda bendera. Mereka menempel pada antigen dan
memberitahu sistem kekebalan tubuh jenis antigen itu adalah pada sehingga dapat
menghancurkannya. Setiap antibodi dibuat untuk setiap antigen. Misalnya antibodi spesifik
diciptakan untuk membantu menghancurkan virus cacar. Hanya dengan antibodi tertentu akan
ditempatkan pada virus cacar.
Ketika antigen masuk ke dalam tubuh atau mencoba untuk masuk ke dalam tubuh, sistem
kekebalan tubuh dipicu. Sinyal kimia yang dikirim untuk mengingatkan semua bagian yang
berbeda dari sistem kekebalan tubuh dalam tindakan. Pertama, sel B bertemu antigen. Sel B akan
membuat protein antibodi dan menempelkan ke antigen. Selanjutnya muncul sel T yang mulai
menghancurkan antigen. Segera, fagosit menyelesaikan antigen.
Setelah antigen ini hancur, antibodi masih tetap dalam tubuh. Mereka ditinggalkan di sana untuk
menunggu dalam kasus itu khususnya pengembalian antigen. Misalnya, setelah seseorang
mendapatkan cacar air, antibodi yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh untuk menyingkirkan
cacar akan tetap ada dalam tubuh. Lain kali virus antigen cacar mencoba untuk menyerang
pasien, antibodi akan siap. Ini akan segera mulai menyerang virus dan menghentikannya lebih
cepat.
Imunisasi mengambil keuntungan dari fakta bahwa antibodi tetap dalam tubuh. Imunisasi
memiliki cukup dari antigen untuk mendapatkan sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi.
Ada hanya cukup untuk memicu reaksi tanpa benar-benar membuat pasien sakit.
Jenis Antibodi
Setiap antibodi unik untuk penandaan antigen itu. Sebagai contoh, antibodi yang dibuat untuk
menghancurkan virus cacar air hanya dibuat untuk membantu menghancurkan virus cacar. Ini
tidak menempel apa pun kecuali dengan virus tertentu.
Ada 5 jenis utama dari antibodi:
 Antibodi IgA ditemukan di sekitar tubuh petemuan antara bagian luar dan dalam tubuh
kita, seperti mata, telinga, hidung, dan fagina. Saluran pencernaan terkena benda luar
seperti makanan, sehingga juga memiliki antibodi IgA. Mereka juga hadir dalam cairan di
bagian luar tubuh, seperti darah, keringat, dan air mata. Mereka melindungi kita dari para
penyerbu yang berusaha masuk Mereka membuat sekitar 10-15% dari antibodi dalam
tubuh kita.
 Antibodi IgG adalah antibodi yang paling umum yang kita miliki. Hal ini ditemukan dalam
semua cairan tubuh. Mereka membuat sekitar 75-80% dari semua antibodi kita. Mereka
membantu untuk melawan bakteri dan virus. Untuk masuk bersama aliran cairan, antibodi
IgG adalah antibodi terkecil dalam ukuran.
 Antibodi IgM adalah yang terbesar dalam ukuran. Mereka ditemukan dalam cairan limfe
dan darah. Ini adalah responden pertama. Mereka adalah yang pertama untuk mencoba
untuk melawan penyerbu dalam tubuh.
 Antibodi IgE ditemukan di paru-paru, kulit, dan selaput lendir. Penderita alergi semua juga
sadar akan antibodi ini. Nah, orang-orang dengan alergi memiliki lebih dari antibodi
daripada orang tanpa alergi. Antibodi IgE yang dibuat untuk melindungi tubuh dari antigen
seperti serbuk sari dan alergen lainnya. Ketika antibodi ini bereaksi terhadap alergen,
orang-orang dengan alergi merasakan dampaknya.
 Antibodi IgD ditemukan di dada dan perut. Sedikit yang diketahui tentang antibodi ini.
Fungsi Antibodi
Antibodi ditemukan dalam setiap manusia. Molekul-molekul ini sangat penting untuk kehidupan,
dan memainkan peran yang sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh. Setiap orang memiliki
sekitar 1-2000000000 antibodi yang berbeda terus mengalir ke seluruh aliran darah, berpatroli
siang dan malam untuk melawan infeksi dan penyakit pada host manusia mereka.
Antibodi adalah protein dengan bentuk khusus yang mengenali dan mengikat zat-zat asing,
seperti bakteri atau virus, yang mengelilingi mereka sehingga sel-sel pemulung dapat
menghancurkan mereka dan mengusir mereka keluar dari tubuh.
Antibodi molekul sendiri memiliki dua fungsi terpisah. Pertama, antibodi memiliki kemampuan unik
untuk mengenali dan menempel pada zat yang menyebabkan penyakit. Kedua, dalam mengenali
dan melekatkan diri dengan molekul-molekul patogen, mereka bertindak sebagai penanda,
mengirimkan sinyal ke bagian lain dari sistem kekebalan tubuh untuk menyerang dan
menghilangkan zat penyakit terkait.
Ringkasan
Antibodi adalah protein berbentuk Y yang menempel ke antigen, penyerbu yang ingin
menimbulkan kerusakan atau infeksi pada tubuh. Antibodi bekerja dengan sistem kekebalan tubuh
untuk menghancurkan antigen tersebut. Untuk setiap jenis yang berbeda dari antigen, ada
berbagai jenis antibodi. Setelah antigen ini hancur, antibodi terus menggantung di sekitar hanya
dalam kasus antigen memutuskan untuk berusaha dan membuat kembali.

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

Fungsi Membran Sel (Dinding Sel)


Fungsi Dari Membran Itu Sendiri Ialah Melindungi Sel Dan Juga Memberikan Bentuk Bagi Sebuah
Sel, Membran Sel Ini Bisa Menjadi Media Komunikasi Antar Lingkungan Dalam Sel Dan Dengan
Lingkungan Luar Sel Melakukan Seleksi Terhadap Zat Yang Akan Keluar Atau Pun Masuk Dari Sel
Dan Tempat Berlangsungnya Reaksi Kimia.

Struktur Membran Sel


Struktur Membran Itu Sendiri Seperti Lembaran Sel Yang Tersusun Atas Molekul Lipiid,
Karbohidrat, Kolesterol, Protein Dan Jga Kerangka Membran Atau Setoskeleton. Dinding
Sel(Membran Sel Ini Memiliki Sifat Yang Asimetris Dan Dinamis.

1. Fosfolid
Lapisan Fosfolipid Rangkap Ganda Terbentuk Dari Penysunan Molekul-Molekul Membran Sel Yang
Berkombinasi Sedemikian Rupa, Lapisan Fosolipin Ini Memiliki Da Bagian Yang Sifatnya Saling
Bertolak Belakang, Yaitu Daerah Kepala Yag Bersifat Hidrofilik Dan Daerah Ekor Yang Bersifar
Hidrofobik Inila Yang Dikarenakan Disebut Hidrofilik,

2. Protein Membran
Ada Dua Jenis Protein Pada Lapisan Fosfolipid, Diantaranya Yaitu Rotein Integral Atau Perotein
Yang Terbenam Dan Menembus Lapisan Fosfolipid Dan Protein Perifer Atau Protein Yang
Menempel Pada Lapisan Lar Fosfolipid, Perotein Integral Ini Perannya Sebagai Proses Transpor
Molekuk Yang Keluar Dan Juga Masuk Sel, Sedangkan Rotein Perifer Fungsinya Sebagai Tempat
Menempelnya Hormon Atau Enzim.

3. Glikoprotein Dan Glikolipid


Glikoprotein Adalah Molekul Karbohidrat Yang Menempel Pada Protein Sedangkan Glikolipid
Adalah Molekul Karbohidrat Yang Menempel Pada Lemak. Fungsi Dari Glikoprotein Dan Glikolipid
Aialah Sebagai Tanda Pengenal Bagi Sel.

4. Kolesterol
Kolesterol Ini Terletak Di Bagian Dekat Dengan Kepala Fosfollipid. Fungsi Dari Kolesterol Itu Sendiri
Ialah Untuk Menjaga Kestabilitasan Fosfolipid Dalam Segala Hal Keadaan. Contohnya Pada
Keadaan Panas Kolesterol Dapat Menghambat Pergerakannya Agar Fosfolipid Tidak Menjadi
Terlalu Cair.

Sifat Membran Sel (Dinding Sel)


Sifat Membran Sel Terbagi Menjadi 3 Bagian, Diantaranya Yaitu;

1. Impermeabel
Yaitu Sefat Yang Tidak Mengizinkan Zat Apapun Di Luar Sel Untuk Bisa Masuk Kedalam Sel.

2. Semipermeabel
Ialah Suatu Keadaan Dimana Hanya Zat2 Tertentu Saja Yang Dibutuhkan Oleh Sel Yang Bisa Masuk
Kedalam Sel.
3. Permeabel
Ialah Sifat Dimana Zat Bisa Melewati Membran Sel Guna Masuk Kedalam Sel.Sifat Ini Dimiliki Oleh
Membran Sel Yang Sudah Rusak Atau Hampir Mati.

Sistem Transport Membran


Pengertian Dari Transport Membran Itu Sendiri Merupakan Proses Pertukaran Molekul Yang Bisa
Terjadi Secara Otomatis Dan Spontan Tanpa Lagi Membutuhkan Mekanisme Khusus. Transport
Aktif Ini Terjadi Pada Molekul Yang Bisa Melewati Membran Sel Kapan Saja Contohnya Ialah
Glukosa Dan Air. Penyebab Dari Transport Pasis Ini Ialah Perubahan Gradiens Konsentrasi Dari
Molekul Tersebut, Difusi Dan Osmosis Merupakan Contoh Dari Tranport Pasif.

Organel Sel Hewan

Semua sel hewan tidak mempunyai bentuk, ukuran, dan fungsi yang sama. Sel
hadir dengan berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa sel ditutupi oleh dinding,
ada juga yang tidak. Beberapa ada yang memiliki mantel berlendir. Tetapi
mekanisme selular utama adalah sama yaitu membantu fungsi tubuh.

Beberapa sel hewan mempunyai lapisan tebal disekitar sel, lapisan tebal ini
disebut kapsul dan bisa ditemui di dalam sel bakteri. Di dalam tubuh manusia
sendiri sebenarnya banyak jenis sel berbeda. Terdiri dari 200 jenis sel, selain itu
tubuh ini juga mempunyai bahan non hidup seperti kuku jari, rambut, gigi, dan
tulang. Semua bahan ini terdiri dari sel mati.

Berikut ini gambar struktur sel hewan beserta bagian-bagiannya:

Keterangan:

1. Nukleolus
2. Inti sel
3. Ribosom
4. Vesikel
5. Retikulum Endoplasma Kasar
6. Golgi
7. Sitokleton
8. Retikulum Endoplasma Halus
9. Mitokondria
10. Vakuola
11. Sitoplasma
12. Lisosom
13. Sentrosom
14. Plasma Membran

Fungsi, Struktur, Gambar Organel Sel Hewan

1. Organel Sel Hewan #Membran Sel

Membran sel yaitu bagian paling luar dari sel yang membungkus sel yang
tersusun atas protein (lipoprotein) dan lenak (lipid). Membran sel mengatur
masuknya mineral dan nutrisi ke dalam dan keluar sel.Fungsi Membran Sel:

 Sebagai pelindung sel


 Mengatur keluar masuk nutrisi dan mineral
 Menerima rangsangan dari luar
 Tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia

2. Organel Sel Hewan #Sitoplasma


Sitoplasma ialah cairan sel atau zat seperti gel. Bagian cair di dalam sel ini
mempunyai 2 bentuk yaitu Fase Sol (padat) dan Fase Gel (cair). Khusus untuk
cairan yang terletak di nukleus disebut Nukleoplasma.

Sitoplasma terdiri atas protein dan air. Jika konsentrasi air rendah akan menjadi
padat dan lembek, biasa disebut dengan gel. Dan ketika konsentrasi air tinggi
maka akan encer, biasa disebut sol. Sitoplasma tersusun oleh 90% air, sehingga
berfungsi sebagai pelarut.

Fungsi Sitoplasma:

 Tempat berlangsungnya metabolisme sel


 Sumber bahan kimia sel

3. Organel Sel Hewan #Retikulum Endoplasma

Retikulum Endoplasma atau biasa disingkat dengan RE merupakan organel sel


terbesar setelah mitokondria. Dimana RE membentuk rangkaian interkoneksi
rata terowongan, mempunyai bentuk seperti benang-benang jala.

Terdapat 2 macam RE yaitu RE Kasar dan RE Halus. Retikulum Endoplasma


kasar memiliki tanggung jawab memegang protein yang terbentuk di robosom.
Retikulum endoplasma kasar ditempeli oleh ribosom sedangkan Retikulum
endoplasma halus tidak ditempeli ribosom.

Fungsi Retikulum Endoplasma:

 Sebagai tempat pengangkut sintesis steroit dan lemak


 Tempat untuk menyimpan fospolipid, steroid, dan glikolipid.
 Membantu detoksifikasi sel-sel berbahaya di dalam sel (REh)
 Sintesis protein (REk)

4. Organel Sel Hewan #Mitokondria


Mitokondria merupakan organel sel terbesar yang merupakan mesin sel.
Mempunyai bentuk yang mirip dengan cerutu dimana mempunyai dua lapisan
membran yang berlekuk-lekuk yang dinamakan kritas. Oksigen dan glukosa
bekerja sama dalam pembentukan energi (ATP) yang dibutuhkan untuk
metabolisme dan aktivitas seluler dalam organel sehingga mitokondria
mempunyai julukan The Power Housekarena bisa menghasilkan energi.

Mitokondria dalam bentuk tunggul disebut dengan mitokondrion,


mitokondrion ialah organel yang merubah energi kimia menjadi energi lain.

Fungsi Mitokondria:

 Penghasil energi dalam bentuk ATP


 Respirasi selular

5. Organel Sel Hewan #Mikrofilamen 

Mikrofilamen merupakan sel yang terbentuk dari protein aktin dan miosin.
Mikrofilamen mempunyai bentuk mirip dengan mikrotubulus tetapi
mikrofilamen mempunyai diameter lebih kecil dan lebih lembut. Mikrofilamen
berfungsi berperan dalam pergerakan sel, eksositosis dan endositosis.

6. Organel Sel Hewan #Peroksisom (Badan Mikro)


Peroksisom merupakan kentong kecil yang berisi enzim katalase yang berfungsi
menguraikan peroksida (H2O2) yang merupakan sisa dari metabolisme yang
bersifat toksik menjadi air dan oksigen yang berbahaya bagi sel. Peroksisom
banyak ditemui di ginjal dan sel hati.

Fungsi Peroksisom:

 Menguraikan perokida (H2O2) dari sisa-sisa metabolisme toksik


 Perubahan lemak menjadi karbohidrat

7. Organel Sel Hewan #Ribosom 

Ribosom merupakan organel yang padat serta kecil dengan ukuran diameter
20nm yang terdiri dari 65% RNA ribosom (rNA) dan 35% protein ribosom (RNP).
Terdiri dari dua sub unit yaitu sub unit besar dan sub unit kecil. Untuk
pembahasan lengkap silahkan baca Struktur dan Fungsi Ribosom (Organel Sel).

Fungsi ribosom: Tempat berlangsungnya proses fotosintesis.

8. Organel Sel Hewan #Mikrotubulus


Mikrotubulus merupakan organel sel yang terletak di dalam sitoplasma yang
ditemui di sel eukariot dan memiliki bentuk silindris panjang berangga dengan
diameter 12 nm dan diameter luar 25 nm. Terdiri dari molekul yang berbentuk
bulat protein globurat yang disebut tubulin.

Pada kondisi tertentu tubulin akan spontan membentuk silindris panjang


berongga. Mikrotubulus mempunyai sifat kaku.
Fungsi Mikrotubulus:

 Melindungi sel
 Memberi bentuk sel
 Berperan dalam pembentukan flagela, silia dan sentriol

9. Organel Sel Hewan #Badan Golgi

Badan golgi atau kompleks golgi atau aparatus golgi merupakan organel yang
bisa ditemui di semua sel eukariotik dan terdapat di fungsi ekskresi seperti ginjal.
Mempunyai bentuk layaknya kantung pipih yang berukuran kecil hingga besar
dan terikat oleh membran.

Setiap sel hewan umumnya mempunyai 10 – 20 aparatus golgi. Dan jika Anda
ingin tahu, nama organel sel ini diambil dari orang pertama yang
menggambarkan organel ini dalam sel yaitu Camillo Golgi asal Italia.

Fungsi Badan Golgi:

 
 Membentuk vesikula (kantung) untuk ekskresi
 Membentuk lisosom
 Memproses protein
 Membentuk membran plasma

10. Organel Sel Hewan #Nukleus


Nukleus merupakan inti dari sel yang mengendalikan juga mengatur aktivitas sel
baik dari metabolisme sampai pembelahan sel. Nukleus ditwmui pada sel
eukariotik dan mengandung materi genetik yaitu DNA (Asam
Deoksiribonukleat) dan kromosom. DNA terdiri dari nukleotida yang
membantu dalam pembentukan protein pada proses translasi dan
transkripsi.Nukleus terdiri dari bagian seperti

 Membran inti (karioteka)


 Nukleoplasma (Kariolimfa)
 Kromoson/Kromatin
 Nukleolus

Nukleolus adalah daerah yang terletak di dalam inti sel (nukleus) yang berperan
dalam pembentukan protein menggunakan asam ribonukleat (RNA)

Membran nuklir merupakan selubung pelindung berpori yang menutupi inti,


memungkinkan masuknya zat dan ini merupakan salah satu ciri khas organel sel
hewan.

Membran inti merupakan struktur utama nukleus yang membungkus


keseluruhan organel dan memisahkan sitoplasma dengan daerah inti.
Mempunyai sifat tak permeabel dengan sebagian besar molekul membuat
nukleus membutuhkan pori inti, mengakibatkan nukleus bisa melewati
membran.

Fungsi Membran Inti

 Pelindung inti sel (Nukleus)


 Tempat pertukaran zat antara materi inti dan sitoplasma
Nukleoplasma merupakan cairan padat yang terletak di dalam inti sel
(nukleus) yang mengandung serat kromatin, yang padat dan berfungsi
membentuk kromosom serta gen yang mengangkut informasi genetik alias turun-
temurun.

Fungsi Nukleus

 Untuk menjaga integritas gen-gen


 Mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen
 Menyimpan informasi genetik
 Tempat terjadinya replikasi
 Mengendalikan proses metabolisme dalam sel

Bagian Sel Hewan Yang Tidak Terdapat di Sel Tumbuhan

1. Organel Sel Hewan #Sentriol

Sentriol merupakan sel yang berbentuk tabung terdiri dari mikrotubulus


semirigiddan ditemui pada sel eukariota. Sentriol juga berperan dalam
pembelahan sel dan pembentukan silia dan glagela. Sepasanr sentriol yang
membentuk struktur gabungan disebut sentrosom.

 Sel tumbuhan tidak mempunyai sentriol walaupun sel hewan membelah tanpa
sentriol. Organel sentriol akan muncul untuk membantu saat proses. Selain itu
sentriol ikut berperan dalam mengatur geometri sel dan orientasi. Hal ini sangat
penting dalam perkembangan embrio organisme. Sel hewan tanpa sentriol maka
silia atau flagela tidak berkembang secara fungsional.

Fungsi Sentriol:

 Proses pembelahan sel dalam membentuk benang spindel


 Berperan membentuk silia dan flagela

2.  Organel Sel Hewan #Lisosom


Lisosom merupakan organel berbentuk kantung terikat di membran yang
berisi enzim hidrolitik yang diperlukan untuk memecah bagian yang tidak
diperlukan dari sel untuk digunakan kembali (mengontrol pencernaan
instraseluler) dalam keadaan apapun. Lisosom terletak pada sel eukariotik.

Fungsi Lisosom:

 Mencerna materi menggunakan fagositosis


 Mengontrol pencernaan intraseluler
 Penghancur organel sel yang tidak diperlukan / telah rusak (autofagi)
 Memasukan makromulekul dari luar menuju ke dalam sel menggunakan
mekanisme endositosis

3. Organel Sel Hewan #Sitoskeleton

Sitoskeleton atau rangka sel merupakan organel sel berupa jalinan filamen-
filamen protein dan bulu-bulu halus yang terletak antara nukleus dan membran.
Berfungsi memberi dan menjaga bentuk sel, berfungsi juga dalam pergerakan sel
dan organel-organel sel.

Sel tumbuhan mempunyai struktur protein internal yang membentuk


sitoskeleton, lebih bergantung pada dinding sel yang kaku. Sedangkan sel hewan
mempunyai sitoskeleton fleksibel yang terdiri dari filamen aktin, antara
mikrotubulus berongga dan filamen tebal.

Sitoskeleton terdiri dari:

 Filamen aktin,
 Filamen tengah.
 Mikrotubula.

Filamen aktin (mikrofilamen) ialah filamen yang terbentuk oleh serat halus


yang memiliki diameter 7 nm. Mengandung 2 untaian rantai aktin globular
(bulat) berpilin satu dengan yang lain.
Filamen tengah ialah filamen yang mempunyai bentuk layaknya tali tambang
dengan diameter 8 – 11 nm. Sebagian filamen tengah berfungsi untuk
memperkuat lapisan nukleus, sedangkan sebagian lain untuk menyokong
membran plasma serta menghubungkan mikrotubula dan filamen aktin.

Mikrotubula merupakan bagian sitoskeleton berwujud bulu-bulu halus dengan


diameter 25 nm, panjang 0,2 – 25 nm, dan dibangun oleh protein globular yang
disebut tubulin. Mempunyai fungsi menjaga bentuk sel dan pergerakan organel
sel.

Mikrotubula dapat memanjang dan memendek, selamat proses pembelahan sel


akan membentuk benang-benang spindel sehingga memungkinkan kromosom
bisa bergerak. Mekanisme kerja mikrotubula diatur oleh sentrosom.
STRUKTUR SEL HEWAN

STRUKTUR SEL TUMBUHAN


MEKANISME TRANSPOR MEMBRAN

Metabolisme merupakan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan energi yang diperlukan untuk hidup. Berbagai
macam molekul, seperti molekul makanan maupun gas oksigen dan karbondioksida senantiasa keluar-masuk
sel dalam proses tersebut. Setiap molekul memiliki sifat yang khas, begitu pula membran sel. Transport
membran selain merupakan sebuah proses gerakan, ternyata sangat dipengaruhi oleh interaksi antara
membran sel dengan molekul-molekul yang ditranspor. Hal itu bisa dilihat pada “keragaman jalur” berbagai
molekul untuk melewati membran sel.

    Berikut ini pembahasan yang lebih mendalam mengenai transpor pada membran sel.

A. Pengertian Mekanisme Transpor pada Membran

   Mekanisme transpor pada membran adalah proses keluar masuknya molekul melewati membran sel.
Berbagai macam molekul, seperti glukosa, oksigen, dan karbondioksida senantiasa harus melewati membran
sel untuk keluar-masuk sel dalam proses metabolisme.

Gambar 1.1 Membran sel diunduh dari (http://citadel.sjfc.edu )


Gambar 1.2 Membran Sel diunduh dari (http://www.goldiesroom.org)

   Membran sel terbentuk dari struktur fosfolipid bilayer. Bagian luar bersifat hidrofilik, sementara bagian
dalam bersifat hidrofobik. Sifat kimia membran sel tersebut, berpengaruh terhadap molekul-molekul yang
bergerak melewatinya. Untuk lebih mendalaminya, berikut ini disajikan berbagai macam jenis-jenis
mekanisme membran sel dan perbandingannya.

B. Jenis-jenis Mekanisme Transpor pada Membran

Gambar 1.3 Analogi perbedaan transpor mebran pasif dan aktif


dinduh dari (http://www.lionden.com/slides-cell.htm)

   Transpor membran pada sel dibedakan menjadi dua berdasarkan penggunaan energinya, yakni transpor
membran aktif yang memerlukan energi dan transpor membran pasif yang tidak memerlukan energi.

1. Transpor Membran Aktif

Mekanisme transpor pada membran secara aktif terjadi karena molekul tidak bisa dilewatkan secara
langsung melewati fosfolipid bilayer atau karena jumlah molekul di luar sel yang lebih sedikit. Molekul
yang mengalami kesulitan untuk melewati membran sel umumnya terjadi karena interaksi antara membran
sel yang memiliki ekor bagian dalam yang bersifat hidrofobik non polar dengan molekul yang bersifat
hidrofilik dan atau polar. Selain itu, ukuran molekul yang besar juga merupakan faktor penghambat untuk
melewati membran sel.

Transpor membran secara aktif sendiri terdiri dari beberapa macam, antara lain:

a. Pompa ATP

   Mekanisme pompa ATP terjadi akibat perubahan pada protein membran yang mengalami perubahan
bentuk sehingga memungkinkan molekul bisa melewatinya untuk keluar atau masuk sel. Perubahan
konformasi itu sendiri terjadi dengan penggunaan ATP.
Gambar 1.4 Pompa ATP diunduh dari (pelauts.com)

b. Kotranspor

   Kotranspor adalah transpor zat yang mengaktifkan transpor zat lain melewati membran plasma.
Kotransport dibedakan menjadi dua, yaitu simport dan antiport. Disebut simport apabila kedua jenis zat
memiliki arah pergerakan yang sama, dan disebut antiport apabila arah pergerakannya berlawanan. Contoh
mekanisme kotranspor, berupa pompa potasium dan sodium.

Gambar 1.5 Kotranspor diunduh dari (http://keepinapbiologyreal.wikispaces.com)

c. Endositosis dan Eksositosis

     Endositosis adalah transpor makromolekul dan materi ke dalam sel dengan cara membentuk vesikula
baru dari membran plasma.  Endositosis dibagi menjadi 2, yaitu pinositosis (pemasukan zat cair) dan
fagositosis (pemasukan zat cair).  Sedangkan  eksositosis adalah transpor makromolekul dan materi ke luar
sel dengan membentuk vesikula baru.

Gambar 1.6 Eksositosis dan Endositosis diunduh dari (http://alevelnotes.com )


2. Transpor Membran Pasif

  Mekanisme transpor membran secara pasif terjadi dengan memanfaatkan prinsip sederhana difusi. Molekul
akan berpindah dari seuatu area yang konsentrasinya tinggi ke rendah. Hal ini menyebabkan sel tidak perlu
mengeluarkan energi.

a. Difusi

    Difusi adalah perpindahan molekul atau ion. Sebagai akibat gerak acak, dari daerah berkonsentrasi tinggi
ke daerah dengan konsentrasi rendah. Kecepatan difusi zat melalui membran sel tidak hanya tergantung
pada gradien konsentrasi (perbedaan konsentrasi antar ruang pada sel), tetapi juga pada besar, muatan dan
daya larut dalam lipid dari partikel-partikel tersebut. Pada umumnya zat-zat yang larut dalam lipid, yaitu
molekul hidrofobik, lebih mudah berdifusi melalui membrane daripada molekul hidrofilik. Membrane sel,
kurang permeable terhadap ion-ion (seperti Na+, Cl-, K+) dibandingkan dengan molekul kecil yang tidak
bermuatan. Dalam keadaan yang sama, molekul kecil lebih cepat berdifusi melalui membrane sel daripada
molekul besar

Gambar 1.7 Difusi diunduh dari (http://www.biologyguide.net)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi ialah:

a). Jarak

b). Luas permukaan

c). Beda konsentrasi

d). Suhu

e). Permeabilitas membran

f). Ukuran molekul

b. Osmosis

   Osmosis adalah bagian khusus dari difusi. Osmosis ialah pergerakan air dari konsentrasi yang lebih tinggi
ke rendah melewati membran semipermeabel.
Gambar 1.8 Osmosis diunduh dari (ww.thestudentroom.co.uk)

    Dampak peristiwa osmosis terjadi akibat sel ditempatkan pada kondisi hipertonik maupun hipotonik.

Gambar 1.9 Dampak Terjadinya Osmosis diundh dari (http://bioserv.fiu.edu)

c. Difusi Terfasilitasi

   Difusi terfasilitasi adalah adalah difusi yang dibantu protein pembawa atau dengan saluran protein.

Gambar 2.0 Difusi Terfasilitasi diunduh dari (http://biology.about.com)

  Molekul-molekul yang melewati membran sel dengan difusi terfasilitasi adalah molekul-molekul
berukuran besar seperti glukosa maupun molekul-molekul kecil seperti air yang memiliki protein membran
khusus sebagai media transpor.

C. Perbandingan Mekanisme Transpor pada Membran

  Selain penggunaan energi. Perbedaan lain antara transpor membran pasif dan aktif adalah arah pergerakan
zat yang ditranspor terhadap gradien konsentrasinya. Pada mekanisme transpor pasif, arah pergerakan zat
terhadap konsentrasinya adalah dari tinggi ke rendah. Sebab pada mekanisme transpor ini tidak ada
pengeluaran energi. Sedangkan pada mekanisme transpor aktif, zat yang ditranspor bergerak dari gradien
konsentrasi rendah ke tinggi. Hal ini dimungkinkan sebab ada penggunaan energi. Selain itu, perbedaan
lainnya adalah penggunaan karakteristik molekul yang ditranspor. Molekul bermuatan seperti ion dan yang
berukuran besar hanya ditranspor secara aktif karena tidak bisa menembus fosfolipid bilayer.

Susunan nukleotida DNA, RNA, dan kromosom

Gen: Substansi dasar hereditas yang mengandung informasi genetik dan tersusun dari asam nukleat dan
terdapat di lobus dalam kromosom.

Kromosom: Bagian utama sebuah sel terdiri atas nukleus dan sitopasma. Di dalam nukleus terdapat benang-
benang halus yang disebut kromatin. apabila sel siap membelah, benang-benang halus tersebut dipintal
membentuk kromosom. Kromosom adalah struktur padat yang terdiri atas protein dan asam nukleat. Asam
nukleat yang utama pada kromosom adalah DNA dengan sejumlah kecil RNA.

DNA (Deoxyribonucleic Acid): DNA merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. DNA adalah
molekul polinukleotida yang tersusun dari polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap, serta
membentuk ikatan seperti rantai ganda dan berpilin ke kanan (double helix). Setiap nukleotida terdiri atas
tiga gugus molekul berikut.

 Komponen gula berupa deoksiribosa.


 Basa nitrogen yang terdiri atas purin dan pirimidin. Purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G), serta
pirimidin terdiri atas sitonin (C) dan timin (T).
 Gugus fosfat.

Rangkaian kimia antara deoksiribosa dengan basa nitrogen (purin atau pirimidin) disebut nukleosida.
nukleosida tersebut akan berikatan dengan fosfat membentuk nukleotida. Gabungan nukleotida dalam suatu
rantai polimer panjang akan membentuk DNA.

pada setiap molekul DNA, jumlah adenin selalu sama dengan jumlah timin, jumlah guani selalu sama
dengan jumlah sitosin. Adenin selalu berpasangan dengan timin dan guanin selalu berpasangan dengan
sitosin. Adenin dan timin membentuk dua ikatan hidrogen sedangkan sitosin dan guanin membentuk tiga
ikatan hidrogen.

DNA terletak dalam nukleus dan berperan dalam membentuk sifat genetik suatu individu. selain itu, DNA
dapat berfungsi sebagai heterokatalitik (mensintesis molekul lain seperti RNA) dan otokatalitik (replikasi
diri).

RNA (Ribonucleic Acid): makromolekul yang berupa rantai tunggal polinukleotida, berfungsi sebagai
penyimpan dan penyalur informasi genetik. setiap ribonukleotida terdiri dari;

 komponen gula berupa ribosa


 basa nitrogen yang terdiri atas golongan purin dan golongan pirimidin (sitosin dan urasil)
 gugus fosfat

RNA mempunyai tiga tipe, yaitu rRNA (ribosom RNA), mRNA (messenger RNA/ dRNA) dan tRNA
(transfer RNA). DNA dan RNA bertanggung jawab terhadap proses sintesis protein. RNA terdapat dalam
jumlah banyak di sitoplasma dan ribosom, serta hanya terdapat sedikit di nukleus. Kadar RNA dalam
sitoplasma dapat berubah-ubah dipengaruhi oleh sintesis protein.

Soal dan pembahasan

1. Bila gen diuraikan akan diperoleh senyawa – senyawa dasar pembentuk gen berupa…
A. Basa nitrogen
B. Gula
C. Fosfat
D. Asam amino
E. A,B, dan C benar
Jawaban: E
Pembahasan: Penyusun struktur gen adalah senyawa: basa nitrogen, gula, dan fosfat

2. Diagram langkah sintesis protein

Tanda X pada diagram sintesis protein tersebut adalah…


A. mRNA
B. DNA
C. tRNA
D. rRNA
E. Ko-Enzim
Jawaban: C
Pembahasan: DNA membentuk RNA dengan cara transkipsi. RNAd pergi ke ribosom sambil membawa
kodon. Di ribosom RNAd jadi cetakan. RNAt akan menerjemahkan kodon dan mengangkut asam – asam
amino yang sesuai untuk disusun menjadi polipeptida di ribosom. Dari gambar di atas maka X adalah RNAt.
3. Jumlah nukleotida pada rangkaian di bawah ini adalah…

A. 6
B. 12
C. 10
D. 18
E. 8
Jawaban: A
Pembahasan: DNA membentuk RNA dengan cara transkipsi. RNAd pergi ke ribosom sambil
membawa kodon. Di ribosom RNAd jadi cetakan. RNAt akan menerjemahkan kodon dan
mengangkut asam – asam amino yang sesuai untuk disusun menjadi polipeptida di ribosom.
Dari gambar di atas maka X adalah RNAt.

4. Berdasarkan hitungan, diperoleh 64 macam kodon, tetapi tidak semua kodon menjadi asam amino.
Sebab
Asam amino yang dikenal pada tubuh organisme hidup saat ini ada 20 macam.
Jawaban: Benar. Menurut Nirenberg terdapat 64 macam kodon. Di antara jumlah tersebut terdapat start
(AUG) dan stop kodon (UGA, UAG, UAA) yang tidak menjadi asam amino. Asam amino memiliki 10 tipe
asam amino esensial dan 10 asam amino nonesensial.

5. Struktur DNA dengan RNA dapat dibedakan berdasarkan…


A. Komponen gulanya
B. Susunan basa purinnya
C. Bentuk rantainya
D. Gugus fosfatnya
E. A, B, dan C benar
Jawaban: E
Pembahasan: Pembeda
Komponen gulanya DNA :Deoksiribosa
RNA :Ribosa
Basa pirimidin DNA :Timin
RNA :Urasil
Bentuk rantainya DNA :Ganda
RNA :Tunggal

6. Diketahui salah satu rantai DNA dengan urutan basa N = GTS – AGG – STA. Urutan basa N yang
terdapat pada RNAd yang dibentuk oleh rantai DNA tersebut di atas adalah…
A. GST-AGG-STA
B. SGA-TSS-GAT
C. SAG-USS-GAU
D. GSU-AGG-SUA
E. TAS-STT-AGS
Jawaban: C
Pembahasan: Basa nitrogen berpasangan antara purin dan pirimidin, berikut adalah pasangan pasangannya :
adenin – timin, guanin – sitosin.
Namun pada RNA basa timin diganti dengan urasil maka pasangan basa nitrogen antara DNA dan RNA
adalah : adenin – urasil, guanin – sitosin

7. Perhatikan bagian-bagian sentromer di bawah ini!


Sentromer ditunjukkan oleh nomor…

A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawaban: C
Pembahasan:
1) kromonema
2) matriks
3) sentromer
4) lengan kromosom
5) kromomer

8. Berdasarkan letak sentromernya, bentuk kromosom metasentrik ditunjukkan oleh…

A.
B.  C.  D.  E. 
Jawaban: D
Pembahasan:
1) submetasentrik : letak sentromer agak di tengah
2) akrosentrik : letak sentromer mendekati ujung
3) bentuk V : kromosom menyerupai huruf V
4) metasentrik : letak sentromer di tengah
5) telosentrik : letak sentromer di ujung

9. Gambar berikut ini merupakan satu molekul nukleotida:

A. gula pentosa – fosfat – basa nitrogen


B. fosfat – basa nitrogen – gula pentosa
C. fosfat – gula pentosa – basa nitrogen
D.basa nitrogen – gula pentosa – basa nitrogen
E. gula pentosa – basa nitrogen – fosfat
Jawaban:C
Pembahasan:
1) fosfat
2) gula pentosa
3) basa nitrogen

10. Basa nitrogen mana yang tidak


A. AAA
B. UUU
C. UAU
D. GGA
E. TGS
Jawaban: E
Pembahasan: ARN memiliki 2 macam basa nitrogen yaitu basa purin dan pirimidin, basa purin
terdiri dari adenin dan guanin, sedangkan basa pirimidin terdiri dari sitosin dan urasil. Jadi, tidak
mungkin ARN memiliki basa timin.

11. Ciri-ciri asam nukleat sebagai berikut:


1). Basa nitrogen terdiri dari timin, adenin, guanin, dan sitosin
2). Berupa rantai tunggal yang pendek
3). Berupa rantai ganda yang panjang
4). Gula pentosanya deoksiribosa
5). Gula pentosanya ribosa
6). Pelaksana sintesis protein
Ciri-ciri yang dimiliki oleh RNA adalah…
A. 1,2,3
B. 1,3,5
C. 2,4,6
D. 2,5,6
E. 1,2,5,6
Jawaban: D
Pembahasan: Ciri – ciri ARN :
1) basa nitrogennya adenin, guanin, sitosin, urasil
2) rantai tunggal pendek
3) gula pentosanya ribosa
4) pelaksana sintesis protein
5) kadarnya dipengaruhi hasil sintesis protein

12.Molekul – molekul basa nitrogen yang menyusun molekul ADN selalu berpasangan. Pasangan –
pasangan basa tersebut selalu tetap, yaitu …
A. adenin – timin – sitosin – guanin
B. adenin – guanin – sitosin – timin
C. adenin – sitosin – timin – guanin
D. adenin – urasil – sitosin – guanin
E. adenin – guanin – sitosin – urasil
Jawaban: B
Pembahasan: ADN memiliki pasangan basa yaitu :
1) Adenin – Timin
2) Guanin – Sitosin

13. Diketahui bahwa dalam inti sel terdapat senyawa- senyawa protein yang berkaitan dengan hereditas.
Senyawa – senyawa itu adalah…
A. Nukleoprotein
B. Asam nukleat
C. Asam deoksiribonukleat
D. ADN dan asam ribonukleat
E. Asam ribonukleat dan ATP
Jawaban: D
Pembahasan: Inti sel memiliki senyawa protein yang berhubungan dengan pewarisan sifat yaitu AND dan
asam ribonukleat.

14. Perhatikanlah ciri – ciri ADN dan ARN di bawah ini!


I Pirimidin : U – S ;Rantai : Tunggal ;Gula : Pentosa ;Purin :A – G ;Kadar: Bergantung pada sintesis protein
II Pirimidin :A – T ;Rantai : Ganda ;Gula : Ribosa ;Purin :G – S ;Kadar: Bergantung pada sintesis protein
III Pirimidin :T – S ;Rantai : Ganda ;Gula : Deoksiribosa ;Purin :A – G ;Kadar: Tidak dipengaruhi sintesis
protein
IV Pirimidin :U – A ;Rantai : Tungal ;Gula : Deoksiribosa ;Purin :G – T ;Kadar: Tidak dipengaruhi sintesis
protein

Yang merupakan ciri –ciri ARN dan AND adalah…


A. I dan II
B. II dan III
C. I dan IV
D. I dan III
E. II dan IV
Jawaban: D
Pembahasan:
Ciri – ciri ARN :
1) basa nitrogennya adenin, guanin, sitosin, urasil
2) rantai tunggal pendek
3) gula pentosanya ribosa
4) pelaksana sintesis protein
5) kadarnya dipengaruhi hasil sintesis protein
ciri – ciri ADN :
1) basa nitrogennya adenin, guanin, sitosin, timin
2) rantai ganda panjang
3) gula pentosanya deoksiribosa
4) bukan pelaksana sintesis protein
5) kadarnya tidak dipengaruhi hasil sintesis protein

15. Basa nitrogen yang tidak ada dalam ARN adalah…


A. Adenin
B. Guanin
C. Sitosin
D. Timin
E. Urasil
Jawaban: D
Pembahasan: ARN memiliki 2 macam basa nitrogen yaitu basa purin dan pirimidin, basa purin terdiri dari
adenin dan guanin, sedangkan basa pirimidin terdiri dari sitosin dan urasil. Jadi, tidak mungkin ARN
memiliki basa timin.

   Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Anabolisme atau Asimilasi atau  Sintesis


            Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks. Nama
lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya :
energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.

a.  Fotosintesis
            Fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau
foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak
kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (tidak kelihatan).
            Yang digunakan dalam proses fetosintesis adalah spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai merah,
infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis.

sumber : (lehninger, 2005).


untuk lebih jelasnya tentang proses fotosintesis bisa di lihat di bawah ini ...........!!!!

           

b. Kemosintesis
            Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai sumber energi.
Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C dengan
menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri
nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-
senyawa tertentu.

2. Katabolisme atau Dissimilasi


            Katabolisme adalah reaksi pemecahan atau pembongkaran senyawa kimia kompleks yang
mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama
katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung didalam senyawa sumber. Bila
pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respira, bila dalam
lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.

sumber : (Campbell jilid 1)

A. Respirasi
            Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui
proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan
kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.
sumber : (Campbell, 2003)

Contoh :
Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya :
C6H12O6 + O2 → 6CO2 + 6H2O + 688KKal.
→ (glukosa)

untuk lebih jelas tentang proses respirasi terjadi bisa di lihat dengan vidio yang kami sediakan di bawah
ini .... silahkan ... !!!!

b.  Fermentasi
            Pada kebanyakan tumbuhan den hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob. Namun
demikian, dapat juga terjadi respirasi aerob terhambat pada sesuatu hal, maka hewan dan tumbuhan tersebut
melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen, nama lainnya
adalah respirasi anaerob.

sumber : (Lehninger, 2005).

            Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam laktat atau asam susu dan fermentasi
alkohol.
Contoh :
Fermentasi pada Glukosa :
C6H1206 → 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.
(glukosa) → (etanol)

            Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam laktat atau asam susu dan fermentasi
alkohol.
A.    Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam laktat. Peristiwa ini dapat terjadi
di otot dalam kondisi anaerob.
Reaksinya : C6H12O6 → 2 C2H5OCOOH + Energi enzim Prosesnya :
1.      Glukosa → asam piruvat (proses Glikolisis). enzim C6H12O6 → 2 C2H3OCOOH + Energi 2. Dehidrogenasi
asam piravat akan terbentuk asam laktat.
2.       C2H3OCOOH + 2 NADH2 → 2 C2H5OCOOH + 2 NAD. (piruvat dehidrogenasa)
Energi yang terbentak dari glikolisis hingga terbentuk asam laktat : 8 ATP − 2 NADH2 = 8 - 2(3 ATP) = 2
ATP.

sumber : (Campbell, 2003)


                                

sumber : (Campbell, 2003)                             


B.     Fermentasi Alkohol
      Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam
asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diubah menjadi alkohol. Dalam fermentasi alkohol, satu molekul
glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul
glukosa mampu menghasilkan 38 molekul ATP.
      Reaksinya :
1. Gula (C6H12O6) → asam piruvat (glikolisis)
2. Dekarbeksilasi asam piruvat + asampiruvat → asetaldehid + CO2 → piruvat dekarboksilase (CH3CHO)
3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol (etanol).
      2 CH3CHO + 2 NADH2 → 2 C2H5OH + 2 NAD.
      alkohol dehidrogenase-enzim.
      Ringkasan reaksi : C6H12O6 → 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi
sumber : (Anonim, 2009).

                                   
                                    

C.     Fermentasi Asam Cuka


Fermentasi asam cuka merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob.
Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter aceti) dengan substrat etanol. Energi yang
dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara anaerob.
 Reaksi: aerob C6H12O6 → 2 C2H5OH → 2 CH3COOH + H2O + 116 kal (glukosa) bakteri asam cuka asam
cuka.

sumber : (Anonim, 2009).


                            

                             
Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi, melalui tiga tahap :

     1. Glikolisis :  peristiwa perubahan : Glukosa - Glulosa - 6 - fosfat - Fruktosa 1,6 difosfat - 


         3 fosfogliseral        dehid (PGAL) atau Triosa fosfat - Asam piravat.
 Jadi hasil dari glikolisis :
 1. 2 molekul asam piravat
 2. 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi tinggi
 3. 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa

Enzim- enzim Glikolisis


No. Nama enzim Golongan Fungsi
enzim
1. Heksokinase – Heksokinase adalah enzim fosforilasi, ia bertindak pada gula
6-karbon seperti glalcatose. fruktosa mannose, glukosa. Enzim
ini membawa reaksi pada langkah pertama glikolisis. Dalam
aksi glukosa enzim ini diubah menjadi glukosa-6-fosfat
2. Phoshphoglucoisomerase – Ini adalah enzim isomerisasi aldosa-ketose. Enzim
phoshpoglucoisomerase adalah enzim mengkatalisis reaksi
isomerisasi pada langkah kedua glikolisis, di mana glukosa 6-
fosfat diubah menjadi fruktosa 6-fosfat
3. Phsophofructokinase – Enzim phsophorylates ini F ^ P menjadi fruktosa 1,6-bifosfat
di langkah ketiga glikolisis. Reaksi ini terjadi dengan
mengorbankan molekul ATP.
4. Aldolase – Aldolase mengkatalisis langkah keempat jalur glikolisis.
Enzim aldolase membagi fruktosa 1,6 bispohsphate menjadi
perantara dua molekul karbon, gliseraldehida 3-fosfat dan
dihidroksiaseton fosfat.
5. Triose Phsophate – Ini adalah enzim isomerisasi. Enzim ini mengkatalisis langkah
Isomerase kelima glikolisis dimana DHAP yang isomerised ke
gliseraldehida 3-fosfat
6. Gliseraldehida – Enzim ini mengkatalisis langkah 6 glikolisis, di mana G3P
dehidrogenase 3-fosfat yang terfosforilasi dan teroksidasi menjadi 1,3 bifosfogliserat
dan NAD + direduksi menjadi NADH
7. Fosfogliserat kinase – Enzim ini mengkatalisis reaksi fosforilasi tingkat substrat.
Dalam reaksi ini kinase enzim fosfogliserat memfosforilasi
ADP untuk menghasilkan 3-fosfogliserat dan ATP
8. Fosfogliserat mutase – Enzim ini mengkatalisis langkah kedelapan glikolisis. Ini
adalah reaksi mutasi di mana enzim mendukung pembentukan
3-fosfogliserat menjadi 2-fosfogliserat
9. Enolase – Enzim ini membawa reaksi dehidrasi sederhana. Molekul 2-
fosfogliserat mengalami dehidrasi untuk membentuk
fosfoenolpiruvat
10. Kinase piruvat – Enzim ini mengkatalisis langkah terakhir dari glikolisis. Ini
adalah reaksi fosforilasi tingkat substrat – di mana gugus fosfat
dari fosfoenolpiruvat ditransfer ke molekul ADP menghasilkan
ATP kedua dari glikolisis dan piruvat
sumber :  (Campbell jilid 1, 2003

       2.  Daur Krebs : Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan pembongkaran 
            asam piravat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia.

sumber : (Lehninger, 2005).

    3. Transpor elektron respirasi : Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai
NADH2 (NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya siklus
Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai
hasil sampingan respirasi selain CO2.
   
     untuk lebih jelasnya proses transpor elektron bisa dilihat di vidio di bawah ini ..... !!!!  silahkan !!
            Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata pada
tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat tinggi.

            Ketiga proses respirasi yang penting tersebut dapat diringkas sebagai berikut:

PROSES AKSEPTOR ATP


1. Glikolisis : Glukosa → 2 2 NADH 2 ATP
asam piruvat

2. Siklus Krebs : 2 asetil 8        NADH        2 ATP


piruvat → 2 asetil KoA + 2
CO2
3. Rantai transnpor elektron 30 ATP  2 FADH2
respirator : 10 NADH + 502
→ 10 NAD+ + 10 H20

      Anabolisme dan Katabolisme dari Karbohidrat


            Metabolisme karbohidrat mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul
organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal
pula sebagai jalur metabolisme. Metabolisme total merupakan semua proses biokimia di dalam organisme.
Metabolisme sel mencakup semua proses kimia didalam sel. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat
bertahan hidup.
Karbohidrat merupakan hidrat dari unsur karbon (C). Peristiwa ini banyak dijumpai pada tubuh makhluk
hidup, baik tumbuhan, hewan, atau manusia.
A. Struktur
            Karbohidart merupakan sumber energi utama dan sumber serat utama. Karbohidrat mempunyai tiga
unsur yaitu karbon, hidrogen dan oksigen. Jenis-jenis karbohidrat sangat beragam. Karbohidrat dibedakan
satu dengan yang lain berdasarkan susunan atom-atomnya, panjang pendeknya rantai serta jenis ikatan. Dari
kompleksitas serta ukurannya.
Karbohidrat dibedakan menjadi karbohidrat sederhana (monosakarida  dan disakarida) dan
karbohidrat dengan struktur yang kompleks (polisakarida). Selain kelompok tersebut juga masih ada
oligosakarida yang memiliki monosakarida lebih pendek dari polisakarida, contohnya adalah satkiosa,
rafinosa, fruktooligosakarida, dan galaktooligosakarida (Anonim, 2009).

      1.  Monosakarida
a.       Glukosa : Glukosa merupakan produk utama yang dibentuk dari hidrolisis karbohidrat kompleks dalam
proses pencernaan. Glukosa ,merupakan bentuk gula yang biasnya terdapat pada aliran darah dan dalam sel.
Glukosa dioksidasi untuk menghasilkan energy dan disimpan dalam hati untuk sebagi glikogen.
b.      Fruktosa : Fruktosa dinamakan juga gula tebu.
c.       Galaktosa : Produk ini diproduksi dari laktosa (gula dalam susu) dengan car hidroisis dalam proses
pencernaan dan terdapat dalam bentuk bebas.
d.      Mannosa : Mannosa tidak terdapat dalam bentuk bebas dalam makanam, merupakn turunan dari mannosan
yan terdapat dari beberpa leguminosa.

     2. Oligosakarida
Didalam oligosakarida terdapat pula disakarida, trisakarida dan tetrasakarida, oligasakarida ini
merupakan  ikatan dari monosakarida yang tidak melebihi dari ikatan polisakarida.
Adapun contohnya sebagai berikut :

         Disakarida non-pereduksi


           a.  Sukrosa : sukrosa ini terdiri dari glukosa dan fruktosa.

b. Trehalosa : kupulan mosoakarida ini banyak terdapat pada hemolimfe dari insekta

         Disakarida pereduki

a         a.    Maltosa : terdiri dari dua molekul glukosa.


            b.  Laktosa : Pada hidrolisi lakstosa akan menghasilakn galaktosa dan glukosa.
            c. Selubiosa : Merupakan disakaroda [enyusun selulosa terdiri dari dua molekul glukosa dengn i
                katan glikosidik

         Trisakarida
a         a.     Rafinosa : rafinosa terdiri dari galaktosa, glukosa dan fruktosa. Senyawa ini dikenal dengan 
                nama galaktosil sukrosa. 
           b.  Gelatinosa : terdiri atas glukosa, glukosa dan fruktosa.
           c.  Polisakarida

Polisakarida yang terdapat pada ayam berfungsi strktural dan berperan sebagai cadangan energi. Semua
polisakarida dapat dihidrolisis oleh asam atau enzim akan menghasilkan monosakarida dan derivate
monosakarida.
         Homopolisakarida : merupakn polisakarida yang menghasilkan satu tipe monosakarida pada proses
hidrolisis.
a         a.   Selulosa : berbemtuk linear, tidak larut dalam air dan merupakn rangakain molekul 
               beta-D-glukosa 10.000-5.000 unit

b. Glikogen : serupa dengn amilopektin, Percabangan yang dijumapai pada glikogen terjadi pada setiap
8-12 unti glukosa, sehingga tamapk terlihat lebih kompak.
c. Amilum : Amilum terdiri dari dua macam polimer glukosa yaitu amilosa (ranytai panjang dan tidak
bercabang) dan amilo pectin.
d. Khitin.

         Heteropolisakarida : merupakan polisakarida yang menghasilkan campuaran antara monosakarida dan
derivatnya.

a         a.   Glikosaminoglikan

b. Peptidoglikan (Prastowo, 2008)

B. Fungsi

1. Simpanan Energi, bahan bakar dan senyawa antara metabolism


2. Bagian dari kerangka structural dari pembentuk RNA dan DNA
3. Merupakn eleme structural dari dinding sel tanamn mauoun bakteri
4. Identitas sel, berikatan dengan protein atau lipid dan berfungsi dalam proses pengenalan antar
sel (Nuringtyas. 2009)
5. Katabolisme

Pada Proses katabolisme  karbohidrat, sering disebut dengan glikolisis. Proses degradasi 1 molekul
glukosa (C6) menjadi 2 molekul   piruvat (C3) yang terjadi dalam serangkaian reaksi enzimatis   yg
menghasilkan energi bebas dalam bentuk ATP dan NADH.
  Proses glikolisis terdiri dari 10 langkah reaksi yang terbagi    menjadi 2 Fase, yaitu:
         5 langkah pertama yang disebut fase preparatory
         5 langkah terakhir yang disebut fase payoff
Fase I memerlukan 2 ATP dan  Fase II menghasilkan 4 ATP dan 2 NADP, sehingga total degradasi
glukosa menjadi 2 molekul piruvat menghasilkan  2 molekul ATP dan 2 molekul NADP.
Pada tahap pertama, molekul D-Glukosa diaktifkan bagi reaksi berikutnya dengan fosforilasi pada posisi
6, menghasilkan glukosa-6-fosfat dengan memanfaatkan ATP Reaksi ini bersifat tidak dapat balik. Enzim
heksokinase merupakan katalis dalam reaksi tersebut dibantu oleh ion Mg2+ sebagai kofaktor.
Reaksi berikutnya ialah  isomerasi yaitu pengubahan glukosa-6-fosfat, yang merupakan suatu aldosa,
menjadi fruktosa-6-fosfat, yang merupakan suatu ketosa, dengan enzim fosfoglukoisomerase dan dibantu
oleh ion Mg2+.
Tahap selanjutnya adalah fruktosa-6-fosfat diubah menjadi fruktosa-1,6-difosfat oleh enzim
fosoffruktokinase dibantu oleh ion Mg2+ sebagai kofaktor. Dalam reaksi ini,gugus fosfat dipindahkan dari
ATP ke fruktosa-6-fosfat pda posisi 1.
Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah penguraian molekul fruktosa-1,6-difosfat
membentuk dua molekul triosa fosfat, yaitu dihidroksi aseton fosfat dan D-gliseraldehid-3-fosfat oleh enzim
aldolase fruktosa difosfat atau enzim aldolase.  Hanya satu di antara dua triosa fosfat yang dibentuk oleh
aldolase, yaitu gliseraldehid-3-fosfat, yang dapat langsung diuraikan pada tahap reaksi glikolisis berikutnya.
Tetapi, dihidroksi aseton fosfat dapat dengan cepat dan dalam reaksi dapat balik, berubah menjadi
gliseraldehid-3-fosfat oleh enzim isomerase triosa fosfat.
Tahap selanjutnya adalah reaksi oksidasi gliseraldehid-3fosfat menjadi asam 1,3 difosfogliserat. Dalam
reaksi ini digunakan koenzim NAD+, sedangkan gugus fosfat diperoleh dari asam fosfat. Enzim yang
mengkatalisis dalam tahap ini adalah dehidrogenase gliseraldehida fosfat. Pada tahap ini, enzim kinase
fosfogliserat mengubah asam 1,3-difosfogliserat menjadi asam 3-fosfogliserat. Dalam reaksi ini terbentuk
satu molekul ATP dari ADP dan memerlukan ion Mg2+ sebagai kofaktor. Pada tahap ini, terjadi pengubahan
asam 3-fosfoliserat menjadi asam 2-fosfogliserat. Reaksi ini melibatkan pergeseran dapat balik gugus fosfat
dari posisi 3 ke posisi 2. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim fosfogliseril mutase dengan ion Mg2+ sebagai
kofaktor.
Reaksi berikutnya adalah reaksi pembentukan asam fosfoenol piruvat dari asam 2-fosfogliserat dengan
katalisis enzim enolase dan ion Mg2+ sebagai kofaktor. Reaksi pembentukan asam fosfoenol piruvat ini ialah
reaksi dehidrasi.
Tahap terakhir pada glikolisis ialah reaksi pemindahan gugus fosfat berenergi tinggi dari
fosfoenolpiruvat ke ADP yang dikatalisis oleh enzim piruvat kinase sehingga terbentuk molekul ATP dan
molekul asam piruvat (Campbell,2003).

      Anabolisme dan katabolisme dari Lemak


A. Struktur
Berdasarkan struktur dan fungsi bermacam-macam lemak menjadi salah satu dasar pengklasifiksian
lemak.

1. Asam-asam lemak : Merupakan suatu rantai hidrokarbon yang mengandung satu gugus metal pada
salah satu ujungnya dan salah satu gugus asam atau karboksil. Secara umum formula kimia suatu
asam lemak adalah CH3(CH2)nCOOH, dan n biasanya kelipatan dua.

         Rantai pendek : rantai hidrokarbonnya terdiri dari jumlah atom karbon genap 4-6 atom.
         Rantai sedang : 8-12 atom
         Rantai panjang : 14-26 atom.
Dan asam lemak-asam lemak ini merupakan asam lemak jenuh, sedangkan untuk asam lemak tidak
jenuh, adalh yang mempunayi ikatan rangkap astu lebih misalnya palmitoleat, linolenat, arakhidat, dan lain
sebagainya. CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH (oleat). 
     Turunan-turunan asam lemak : merupakan suatu komponen yang terbentuk dari satu atau lebih asam
lemak yang mengandung alcohol dan disebut ester. Terdapat dua golongan ester yaitu gliserol ester dan
cholesterol ester.
         Gliserol ester : terbentuk melalui metabolism karbohidrat yang mengandung tiga atom karbon, yang salah
satu ataom karon bersatu dengan salah satu gugus alcohol. Reaksi kondensasi antara gugus karboksil dengan
gugus alcohol dari gliserol akan membentuk gliserida, tergantung dari jumlah asam lemak dari gugus
alkohol yang membentuk raeksi kondensasi. (monogliserida, digliserida, trigliserida)
         Kolesterol ester : terbentuk melelui reaksi kondensasi, sterol, kolesterol, dan sam lemak terikat dengan
gugus alcohol.
         Glikolipid : komponen ini mempunayi sifat serperti lipid, terdiri dari satu atu lebih komponen gula, dan
biasanya glukosa dan galaktosa.
         Sterol : merupakan golongan lemak yang larut dalam alcohol, Mislanya kolesterol sterol. Berbeda dengan
struktur lainnya sterol mempunyai nucleus dengan empat buah cincin yang saling berhubunga, tiga
diantaranya mengandung 6 atom karbon, sedang yang keempat mengandung 5 atom karbon (Piliang. 2006).

3     Metabolisme glisero
       Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber energi. Gliserol ini selanjutnya
masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap awal, gliserol mendapatkan 1
gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai respirasi
membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu produk antara dalam jalur glikolisis.
         Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)
Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang dinamakan oksidasi beta.
Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA.
Dengan adanya ATP dan Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA
sintetase (Tiokinase).
Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang. Asam lemak rantai panjang
ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan senyawa karnitin, dengan
Rumus : (CH3)3N+-CH2-CH(OH)-CH2-COO- (Murray, et al, 2003).
         Sintesis asam lemak
Makanan bukan satu-satunya sumber lemak kita. Semua organisme dapat men-sintesis asam lemak
sebagai cadangan energi jangka panjang dan sebagai penyusun struktur membran. Pada manusia, kelebihan
asetil KoA dikonversi menjadi ester asam lemak. Sintesis asam lemak sesuai dengan degradasinya (oksidasi
beta). Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (acyl carrier protein) digunakan selama sintesis
sebagai titik pengikatan. Semua sintesis terjadi di dalam kompleks multi enzim-fatty acid synthase. NADPH
digunakan untuk sintesis (Murray, et al, 2003).

      Anabolisme dan Katabolisme dari Protein


A. Struktur
Diliht dari tingkat organisasi struktur, protein dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelas dengan urutan
kerumitan yang berkurang. Kelas-kelas itu adalah :

1. Struktur primer : hanya urutan asam amino di dalam rantai protein. Struktur primer protein
diselenggarakan oleh ikatan-ikatan (peptida) yang kovalen.
2. Struktur sekunder. Hal ini merujuk ke banyaknya struktur helix-aa atau lembaran berlipatan-B
setempat yang berhubungan dengan struktur protein secara keseluruhan. Struktur sekunder protein
diselenggarakan oleh ikatan-ikkatan hidrogen antara oksigen karbonil dan nitrogen amida dari rantai
polipeptida.
3. Struktur tersier. Hal ini menunjuk ke cara rantai protein ke dalam protein berbentuk bulat dilekukkan
dan dilipat untuk membentuk struktur tiga-dimensional secara menyeluruh dari molekul protein.
Struktur tersier diselenggarakan oleh onteraksi antara gugus-fufus R dalam asam amino.
4. Struktur kuartener. Banyak protein ada sebagai oligomer, atau molekul-molekul besar terbentuk dari
pengumpulan khas dari subsatuan yang identik atau berlainan yang dikenal dengan protomer
(Poedjiadi, 2005).

B. Fungsi
1.   Membentuk jaringan/ bagian tubuh lain
2.   Pertumbuhan (bayi, anak, pubertas)
3.   Pemeliharaan (dewasa)
4.   Membentuk sel darah
5.   Membentuk hormon, enzym, antibody,dll
6.   Memberi tenaga (protein sparing efek)
7.   Pengaturan (enzim, hormone) (Anonim, 2009 (b))
C. Anabolisme
Proses anabolisme atau sintesis protein secara garis besar dibagi dalam tiga tahap yaitu, tahap
pemrakarsaan (initiation), tahan pemanjangan (elongation), dan tahap penghentian (termination).

1. Tahap Initiation
a. Tahap ini merupakan tahap interaksi antara ribosom subunit besar dan subunit kecil. Inisiator aminosil tRNA
hanya dapat berikatan dengan kodon AUG yang disebut juga kodon pemrakarsa, karena AUG adalah kode
untuk asam amino metionin. Metionin ini akan digandeng oleh inisiator aminoasil tRNA, shingga tRNA ini
sering disebut dengan Met-tRNA. Tahap inisiasi diawai dengan pemisahan ribosom sub unit besar dengan
ribosom sub unit kecil.
b. Langkah kedua adalah Met-tRNA berinteraksi dengan GTP.
c. Langkah ketiga kombinasi Met-tRNA dan GTP akan bergabung dengan ribosom su-unit kecil. Dan ini akan
mengakibatkan langkah selanjutnya.
d. Pada langkah keempat ribosom subunit kecil akan siap bergabung dengan mRNA dalam satu reaksi
kompleks yang melibatkan hidrolisis ATP.
e. Pada langkah ke lima terjadi penyatuan ribosom sub unit kecil dan ribosom subunit besar yang disertai
dengan hidrolisis GTP menjadi GDP.  Tahap ini diakhiri dengan gabungnya antara ribosom dengn mRNA
dan Met-tRNA.

2. Tahap Pemanjangan (Elongasi)


Setelah terbentuk pemrakarsaan (initiating complex), maka ribosom subunit besar akan menempel
pada ribosom sub unit kecil.dengan diahului oleh hidrolisis terhadap molekul GTP, sehingga dihasilkan dua
tempat yang terpisah pada ribosom sub unti besar yaitu sisi P (Pepetidil) dan sisi A (aminoasil). Pada proses
elongasi ribosom akan bergerak sepanjang mRNA untuk menerjemahkan pesan yang dibawa oleh mRNA
dengan arah gerakan dari 5’ ke 3’.
Langkah pertama dari proses elongasi adalah reaksi pengikatan aminoasil tRNA (AA2) dengan GTP.
Pada langkah sealnjutnya yaitu terjadi ikatan pada kompleks tersebut pada ribosom sisi A.
Pada langkah ketiga GTP dihidrolisis, Met RNA terdapat pada sisi P dan aminoasil-tRNA (AA2)
pada sisi A siap untuk membentuk rantai peptide pertama.
Pada langkah keempat metionin yang digandeng oleh tRNA inisiator pada sisi P mulai terikat asam
amino yang dibawa oleh tRNA pada sisi A dengan ikatan peptide yang membentuk dipeptida. Sehingga sisi
P ribosom menjadi kosong, reaksi ini dikatalis oleh peptidil transferse yang dihasilkan oleh ribosom sub unit
besar.
Pada langkah terakhir ribososm bergerak sepanjang mRNA menuju ke 3’ sehingga dipeptida yang
sudah terbentuk dari sisi A aka berganti menempati sisi P, sehingga sisi A menjadi kosong. Dan pada sisi A
akan terbuka kodon dan akan dimasuki tRNA. Setelah kedua tempat di ribosom terisi oleh tRNA yang
menggandeng asm amino masing-masing, asam amio akan sangat berdekatan, dan akibatnya akan terjadi
ikatan peptide diantara keduanya.

3. Tahap Penghentian (terminasi)


Pada tahap ini dikenal dengan tahap penghentian, Jadi tahap ini penejemahan kan berhenti apabila
kodon penghenti (UAA, UAG, atau UGA) masuk ke sisi A. Hal ini akan terjadi jika tidak ada staupun tRNA
yang memiliki anti kodon yang dapat berpasangan dengn kodon-kodon penghenti. Setelah itu sebgai
pengganti tRNA, masuklah factor pembebas atau RF (Release Faktor) ke sisi A. Faktor ini bersama-sama
dengan molekul GTP, melepaskan rantai polipepetida yang telai usai dibentuk oleh tRNA. Setelah itu
RIbosom kembali terpisah menjadi unti besar dan unit kecil serta kembali ke sitosol untuk kemudian akan
berfungsi lagi sebagia penerjemah (Marianti, 2007).

D. Katabolisme
Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino berlebihan atau terjadi
kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan menggunakan asam amino sebagai
sumber energi. Tidak seperti karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus amin. Gugus
amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh.
Terdapat  2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:
1.   Transaminasi : Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α-ketoglutarat menghasilkan glutamat
atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat
2.   Deaminasi oksidatif : Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion ammonium Gugus-gugus amin
dilepaskan menjadi ion amonium (NH4+) yang selanjutnya masuk ke dalam siklus urea di hati. Dalam siklus
ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang melalui ginjal berupa urin.
Proses yang terjadi di dalam siklus urea digambarkan terdiri atas beberapa tahap yaitu:

1. Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi dengan CO2 menghasilkan
karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi dari ATP
2. Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi dengan L-ornitin
menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan.
3. Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan L-aspartat menghasilkan L-
argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari ATP
1. Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi fumarat dan
L-arginin
2. Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin akan menghasilkan L-
ornitin dan urea (Lehninger, 2005).

      Keterkaitan Proses Katabolisme dan Anabolisme


Proses katabolisme dan anabolisme dalam suatu organisme berlangsung secara kontinyu dan
bersamaan. Keduanya merupkan proses pengubahan energi sehingga energi dalam tubuh organisme tersebut
teap tersedia.

Tumbuhan hijau sebagai organisme fotoautotrof menyediakan sumber energi kimia bagi organsime
heterotrof, sebaliknya organisme heterotrof akan melepaskan sisa metabolsime berupa CO2 dan H2O yang
akan dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan hijau untuk proses fotosintesis.

Secara ekologis terdapat hubungan antara tumbuhan hijau sebagai produsen dan hewan sebagai
konsumen dalam proses transformasi energi. Dalam tubuh individu organisme itu sendiri terjadi proses
penyususnan dan dan pembongkaran zat untuk transformasi energi.

Dalam tumbuhan hijau, mereka menyusun makanannya sendiri melalui proses fotosintesis.
Selajutnya ia juga memanfaatkan senyawa kimia yang terbentuk dari fotosintesis tersebut untuk prosesn
respirasi sel guna menghasilkan energi. Bahkan mungkin kalian pernah mengamati beberapa tumbuhan
dapat menyimpan cadangan makanannya sebagai energi cadangan, yang tersimpan dalam bentuk umbi-
umbian. Begiti pula dalam tubuh hewan, termasuk dalam tubuh manusia terjadai proses penyusunan dan
pembongkaran zat tersebut. Disamping ada proses respirasi protein (katabolisme) untuk memperoleh energi,
juga terjadi proses penyusunan (sintesis) protein yang penting untuk tersedianya protein guna membangun
sel atau jaringan yang rusak dan sebagai pembangun struktur jaringan tubuh. Demikian pula sintesis lemak
dan pembongaran lemak, merupkan dua proses yang saling berkaitan satu sama lain.
      Keterkaitan Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein
                                              
Proses metabolisme karbohidrat, protein dan lemak daalam sel tubuh manusia, satu sama lain saling
terkait. Ketiga proses metabolsime tersebut akan melewati senyawa asetil CO-A, sebagai senyawa antara
untuk memasuki siklus Krebs. Begitu pula apabila terjadi kelebihan sintesis glukosa, maka dalam tubuh
akan diubah menjadi senyawa lemak sebagai cadangan energi.
  
Gambar diagram hubungan antara metabolisme karbohidrat, protein dan lemak

Bilogigonz.blogspot.com

         
               
      Enzim

Enzim merupakan biokatalisator atau katalisator organik yang dihasilkan oleh sel.

Struktur enzim terdiri dari:

         Apoenzim, yaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan rusak bila suhu terlampau
panas(termolabil).
         Gugus Prostetik (Kofaktor), yaitu bagian enzim yang tidak tersusun dari protein, tetapi dari ion-ion logam
atau molekul-molekul organik yang disebut koenzim. Molekul gugus prostetik lebih kecil dan tahan panas
(termostabil), ion-ion logam yang menjadi kofaktor berperan sebagai stabilisator agarenzim tetap aktif.
Koenzim yang terkenal pada rantai pengangkutan elektron (respirasi sel), yaitu NAD (Nikotinamid Adenin
Dinukleotida), FAD (Flavin Adenin Dinukleotida), SITOKROM.

Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel.
Walaupun enzim dibuat di dalam sel, tetapi untuk bertindak sebagai katalis tidak harus berada di dalam sel.
Reaksi yang dikendalikan oleh enzim antara lain ialah respirasi, pertumbuhan dan perkembangan, kontraksi
otot, fotosintesis, fiksasi, nitrogen, dan pencernaan.

Enzim mempunyai sifat-siat sebagai berikut:


1. Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
2. Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena enzim tersusun dari protein yang
mempunyai sifat thermolabil.
3. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.
4. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan dapat digunakan
berulang-ulang.
5. Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh ektoenzim:
amilase,maltase.
 6. Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang mengkatalisis reaksi dua
arah, contoh : lipase, meng- katalisis pembentukan dan penguraian lemak. lipase Lemak + H2O → Asam
lemak + Gliserol
7. Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif (permukaan tempat melekatnya
substrat) hanya setangkup dengan permukaan substrat tertentu.
 8. Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang disebut kofaktor.

Pada reaksis enzimatis terdapat zat yang mempengarahi reaksi, yakni aktivator dan inhibitor, aktivator
dapat mempercepat jalannya reaksi, 2+ 2+ contoh aktivator enzim: ion Mg, Ca, zat organik seperti koenzim-
A. Inhibitor akan menghambat jalannya reaksi enzim. Contoh inhibitor : CO, Arsen, Hg, Sianida.

Fungsi Enzim Dalam Metabolisme :

Metabolisme merupakan sekumpulan reaksi kimia yang terjadi pada makhluk hidup untuk menjaga
kelangsungan hidup.Reaksi-reaksi ini meliputi sintesis molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil
(anabolisme) dan penyusunan molekul besar dari molekul yang lebih kecil (katabolisme).

Beberapa reaksi kimia tersebut antara lain respirasi, glikolisis, fotosintesis pada tumbuhan, dan
protein sintesis. Dengan mengikuti ketentuan bahwa suatu reaksi kimia akan berjalan lebih cepat dengan
adanya asupan energi dari luar (umumnya pemanasan), maka seyogyanya reaksi kimia yang terjadi pada di
dalam tubuh manusia harus diikuti dengan pemberian panas dari luar.

Fungsi enzim dalam metabolism :


Sebagai contoh adalah pembentukan urea yang semestinya membutuhkan suhu ratusan derajat
Celcius dengan katalisator logam, hal tersebut tidak mungkin terjadi di dalam suhu tubuh fisiologis manusia,
sekitar 37° C. Adanya enzim yang merupakan katalisator biologis menyebabkan reaksi-reaksi tersebut
berjalan dalam suhu fisiologis tubuh manusia, sebab enzim berperan dalam menurunkan energi aktivasi
menjadi lebih rendah dari yang semestinya dicapai dengan pemberian panas dari luar.

Kerja enzim dengan cara menurunkan energi aktivasi sama sekali tidak mengubah ΔG reaksi (selisih
antara energi bebas produk dan reaktan), sehingga dengan demikian kerja enzim tidak berlawanan dengan
Hukum Hess 1 mengenai kekekalan energi.
Selain itu, enzim menimbulkan pengaruh yang besar pada kecepatan reaksi kimia yang berlangsung
dalam organisme. Reaksi-reaksi yang berlangsung selama beberapa minggu atau bulan di bawah kondisi
laboratorium normal dapat terjadi hanya dalam beberapa detik di bawah pengaruh enzim di dalam tubuh.

Terdapat berbagai macam peranan atau Fungsi dari pasa enzim yakni :

1. Reduksi, yaitu reaksi penambahan hydrogen, electron atau pelepasan oksigen.


2. Dehidrasi yaitu pelepasan molekul uap air (H20).
3. Oksidasi yaitu reaksi pelepasan molekul hydrogen, electron atau penambahan oksigen
4. Hidrolisis yaitu reaksi penambahan H20 pada suatu molekul dan diikuti pemecahan molekul pada
ikatan yang ditambah H20.
5. Deminase yaitu reaksi pelepasan gugus amin (NH2)
6. Dekarbolisasi yaitu reaksi pelepasan CO2 dan gugusan karbosil.
7. Fosforilasi yaitu reaksi pelepasan fosfat.

GENETIKA

A.    Hereditas mendel

Pernahkah sampean memperhatikan tanaman kacang kapri yang membawakan sifat tinggi batang pada
turunannya, tapi tiba-tiba ada beberapa tanaman kacang kapri yang memiliki sifat rendah batang pada
tanaman tersebut. Sebenarnya apa yang terjadi, dulu saya juga sempat bingung kenapa ada tanaman kacang
kapri yang berbatang rendah padahal rata-rata semua tanaman kacang kapri yang ada di halaman rumah saya
itu berbatang tinggi tetapi sekarang saya sudah tau ternyata kacang kapri tersebut mengalami perkawinan
silang dengan tanaman kacang kapri lain yang ditanam berdampingan, Kejadian ini dalam ilmu biologi
disebut pewarisan sifat. Gregor mendel (1822-1884), adalah orang yang pertama kali menemukan tentang
pola pewarisan sifat. Gregor mendel adalah seorang biarawan dari Austria yang mempelajari tentang peroses
pewarisan sifat pada tanaman kacang ercis dan mengembangkan hukum tentang pewarisan sifat yang
dinamakan hukum mendel l dan hukum mendel ll. Namun hasil kerjanya tidak diakui dunia samapai abad
ke-20.

1.      Hukum mendel l


Hukum mendel l (Hukum segregasi), menyatakan bahwa pada pembentukan sel gamet, dua gen yang
berpasangan akan memisahkan kedalam dua sel anak secara bebas.
Contoh percobaan mendel l
a.      Sifat dominan
Mendel menyilangkan dua individu kacang kapri yang memiliki satu sifat beda (monohibrida) yaitu
antara kacang kapri berbatang tinggi dan kacang kapri berbatang rendah. Sifat tinggi lebih dominah terhadap
rendah.
Komposisi gen :
T : gen untuk sifat tinggi, dominan terhadap t
t : gen untuk sifat rendah
persilangannya adalah sebagai berikut.
P : TT X tt
(tinggi) (rendah)
F1 : Tt
(tinggi)
P2 : F1 X F1
Tt X Tt
Gamet-gamet yang dibentuk T dan t, T dan t
F1

T T

T TT (tinggi) Tt (tinggi)
T Tt (tinggi) tt (rendah)
Rasio fenotif = tinggi : rendah = 3: 1
Rasio genotif = TT : Tt : tt = 1 : 2 : 1

b.      Backcross

Backcross adalah menyilangkan atu mengawinkan individu hasil hibrid (F1) dengan salah satu
induknya. Untuk lebih jelasnya anak disilangkan dengan salah satu kedua orang tuanya.
Contoh : sifat tinggi batang pada kacang kapri.
P : TT (tinggi) X tt (rendah)
F1 : Tt (tinggi)
Backcross
1)      Tt (tinggi) X TT (tinggi sebagai induk)
T T
T TT (tinggi) Tt (tinggi)
Hasil backcross = 100% tinggi
2)      Tt (tinggi) X tt (rendah sebagi induk)
T T
T Tt (tinggi) Tt (rendah)
Hasil rasio fenotif backcross = tinggi : rendah = 1 : 1

c.       Sifat intermedit


Intermedit adala penyilangan dengan satu sifat beda, yang mana sifat dominan tidak mampu menutupi
sifat resesif, tetapi menampakan sifat diantara keduanya. Hal disebabkan beberapa gen yang tidak dominan
dan juga tidak resesif.
Contoh : percobaan terhadap bunga Antherhinum mayus.
P1 : MM (merah) X mm (putih)
G : M m
F : Mm (merah muda)
Bila F1 mengadakan penyilangan sesamanya maka P2
P2 : Mm (merah muda) X Mm (merah muda)
Gamet : M dan m dan M dan m.
F2
M M

M MM (merah) Mm (merah muda)

M Mm (merah muda) Mm (putih)


Rasio fenotif = merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1
Rasio genotif = MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1

Keterangan : Warna merah muda disebabkan oleh sifat M yang tidak dominan terhadap m, atauapun
sifat m tidak resesif terhadap M. Sifat demikian disebut intermedit.

2.      Hukum mendel ll


Hukum mendel ll disebut hukum pengelompokan gen secara bebas, yaitu apabila dua individu berbeda
dengan yang lain dalam dua macam sifat atau lebih, maka penurunan sifat yang satu tidak tergantung pada
sifat yang lain.
Contoh percobaan hukum mendel ll:
Mendel melakukan percobaan penyilangan pada kacang kapri dengan dua sifat beda, yaitu warna dan
bentuk biji.

Diketahui : B : bulat, dominan terhadap keriput


b : keriput
K : kuning, dominan terhadap hijau
k : hijau
Penyelesaian :
P1 : BBKK (bulat kuninng) x bbkk (keriput hijau)
Gamet : BK
F1 : BbKk (bulat kuning)
P2 : F1 X F2
P2 : BbKk X BbKk
Gamet : BK,Bk BK,Bk
bK,bk bK,bk
F2
BK Bk bK bk
BK BBKK BBKk BbKk BbKk
Bk BBKk BBkk BbKk BbKk
bK BbKK BbKk bbKK bbKk
Bk BbKk Bbkk bbKk bbkk
Maka rasio fenotif adalah bulat kuning, bulat hijau, keriput kuning, keriput hijau = 9 : 3 : 3:1

B.    Penyimpangan semu hukum mendel

Penyimpangan semu hukum mendel merupakan bentuk persilangan yang mengahasilkan rasio fenotif
yang berbeda dengan dasar dihibrid menurut hukum mendel. Meskipun tampak berbeda sebenarnya rasioi
fenotif yang diperoleh merupakan modifikasi dari penjumlahan rasio fenotif hukum mendel semula.
Macam-macam penyimpangan hukum mendel, antara lain polimeri, kriotomeri, epistasis-hipostasis,
komplementer, dan interaksi alel.

1.      Polimeri
Polimeri adalah suatu gejala dimana terdapat banyak gen bukan alel tetapi memengaruhi karakter/sifat
yang sama. Polimeri memiliki ciri: maki banyak gen dominan, maka sifat karakternya makin kuat

2.      Kriptomeri
Kriptomeri merupakan suatu peristiwa dimana suatu faktor tidak tampak pengaruhnya jika berdiri
sendiri, tetapi baru tampak pengaruhnya jika ada faktor lain yang menyertai. Kriptomeri memiki ciri has:
ada karakter baru muncul apabila ada dua gen dominan bukan alel berbeda bersama.

3.      Epistasis-Hipostasis
Epistasis-hipostasis merupakan suatu peristiwa suatu gen dominan menutupi pengruh gen dominan lain
yang bukan alelnya. Gen yang menutupi disebut epistasis dan dan yang ditutupi disebut hipostasis. Epistasis
dan hipostasis adalah suatu peristiwa diman ada dua faktor yang bukan pasangannya dapat memengaruhi
bagian yang sama dari suatu organisme. Faktor pembawa sifat yang menutupi disebut epistasis, sedangkan
sifat yang ditutupi disebut hipostasis.

4.      Komplementer
Komplementer merupakan bentuk kerja sama dua gen dominan yang saling melengkapi untuk
memunculkan suatu karakter.

5.      Interaksi alel (Atvisme)


Interaksi alel merupakan suatu peristiwa dimana muncul suatu karakter akibat interaksi antar gen
dominan maupun antar gen resesif.

Anda mungkin juga menyukai