1. Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup di
berbagai kawasan, yang terbentuk akibat adanya keberagaman atau
variasi pada sifat dan ciri makhluk hidup, baik itu vasriasi gen, jenis
maupun ekosistem. Keanekaragaman hayati merupakan hasil proses
alami yang terjadi secara evolusi karena membutuhkan waktu yang
sangat lama sehingga lahirlah variasi pada makhluk hidup. Berikut
keanekaragaman hayati antara lain:
A. Keanekaragaman tingkat Gen
Keanekaragaman Gen adalah terjadinya variasi susunan gen pada
suatu spesies yang disebabkan oleh terjadinya perkawinan antara
2 individu dalam satu spesies yang memiliki morfologi yang sama
dan menghasilkan keturunan yang fertile.
Contohnya:
Manga golek, manga arum manis
Mawar merah, mawar putih
C. Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem adalah adanya keberagaman atau
variasi ekosistem di dalam biosfer yang di sebabkan oleh faktorfaktor seperti kondisi geografis, iklim, temperature dan lamanya
penyinaran matahari.
Contohnya:
Ekosistem pantai di dominasi oleh vegetasi kelapa
Ekosistem rawa di dominasi oleh vegetasi aren
Ekosistem padang pasir di dominasi oleh vegetasi kaktus
pendidikan,
2. Virus
Ciri-ciri virus:
proteinnya
berbeda-beda.
Kapsid
memiliki
berperan
dalam
menginfeksi
inangnya.
virus.
Bagian Dalam
DNA atau RNA
Berbagai Protein (enzim)
Cara reproduksi virus
a. Daur Litik
i.
Fase absorbsi
Yaitu virus mendekat pada dinding sel bakteri.
ii.
Fase penetrasi (injeksi)
iii.
iv.
v.
Fase Replikasi
Perbanyakan DNA virus dan pembentukan komponen
virus
Fase perakitan
Menyatukan komponen virus menjadi virus utuh.
Fase litik
Yaitu memecah dinding sel
b. Daur lisogenik
i.
Fase Adsorbsi
Yaitu virus mendekat pada dinding sel bakteri.
ii.
Fase penetrasi
Yaitu
iii.
Fase pe
disebabkan
oleh
menurunnya
kadar
trombosit
dan
tembakau,
tomat,
kentang,
kacang
kedelai.
Tungro
Virus yang menyerang tanaman padi sehingga pada menjadi kerdil
karena pertumbuhannya terhambat. Virus ini menyebar melalui
Peranan positif
Virus dapat menguntungkan manusia karena sebagai vector
yang dimanfaatkan dalam teknik rekayasa genetika, membuat
vaksin yang dapat mencegah suatu penyakit tertenty, atau
untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
tertentu.
3. Bakteri
Bakteri adalah organisme yang inti selnya bersifat prokariotik atau belum
memiliki membrane inti (kariotika). Inti sel organisme ini berupa satu molekul
DNA, dan umumnya bersifat uniseluler dan berukuran sangat kecil atau
mikroskopis.
Berdasarkan klasifikasi Carl Woese bakteri terbagi atas:
A. Kelompok Archaebacteria
Archaebacteria memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Bersel 1
Sel penyusun tubug bertioe prokariotik
sel.
RNA nya berupa mentionin
Sensitif terhadap toksin dipteri
c. Termosidofilik
Termosidofilik adalah archaebacteria yang biasanya hidup di tempat yang
bersuhu tinggi sekitar 60o C 80o C di air panas dan keadaan yang
Contoh: Sulfolobus.
B. Eubakteria
Eubakteria disebut sebagai bakteri sejati, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Bersel 1
Merupakan prokariotik
Dinding sel memliki peptidoglikan
Mengandung ribosom satu jenis RNA polymerase
Bakteri di bagi atas beberapa kelompok:
a. Berdasarkan cara memperoleh makanan, yaitu autotroph (dapat
mengubah dengan sendiri zat anorganik menjadi organic) dan heterotof
(tidak
mampu
melakukan
seperti
autotroph
sehingga
sumber
antibiotic
Nitrosomonas, Nitrococcus, Nitrobacter berperan dalam menambah
kesuburan tanah
Acetobacter xylinum berperan dalam pembuatan nata de coco
Acetobacter Aceti berperan dalam membuat asam asetat
Vibrio Comma menyebabkan penyakit kolera
Mycobacterium tuberculosis menyebabkan TBC
Clostridium tetani menyebabkan tetanus
Corynebacterium dipteriae menyebabkan penyakit dipteri
Troponema pallidum menyebabkan penyakit kelamin yaitu sifillis (raja
singa)
Neisseria gonorrhea menyebabkan penyakit kencing nanah
Salmonela typhosa menyebabkan penyakit tipus
Dan lain-lain