SKRIPSI
FITRIYAH
0606044032
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
JAKARTA
JANUARI 2009
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana teknik
FITRIYAH
0606044032
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
JAKARTA
JANUARI 2009
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang
Nama : Fitriyah
NPM : 0606044032
Tanda Tangan:
ii
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 6 Januari 2009
iii
Puji syukur kepada Allah, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik
Industri pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai
pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi
ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Teuku Yuri Zagloel MEngSc, selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan skripsi ini;
2. Mimi dan Mama, keluarga saya, kekayaan terbesar yang saya miliki yang
telah memberikan dukungan yang luar biasa serta doa yang tak ada hentinya;
3. Pihak PT. Putracipta Jayasentosa yang telah banyak membantu dalam usaha
memperoleh data yang saya perlukan, dan rekan – rekan kerja di PT.
Putracipta Jayasentosa, dedi, nurul dan semua kepala proyek;
4. Desti, Nisa, Andri, Ruth, Erika, Arief, Rudi, Matias, Agus, Jewsense dan
semua sahabat - sahabat Teknik Industri Ekstensi 2006 yang telah banyak
membantu dan melewati perkuliahan dan skripsi ini dengan tawa dan
kebahagiaan;
5. Teman – teman soraya, Tiara, dan Andreas Prasetia yang selalu ada dan
membuat hidup saya lebih berwarna serta mendukung dalam penyelesaian
skripsi ini.
Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Penulis
iv
Nama : Fitriyah
NPM : 0606044032
Program Studi : Teknik Industri
Departemen : Teknik Industri
Fakultas : Teknik
Jenis karya : Skripsi
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,
mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis / pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 6 Januari 2009
Yang menyatakan
( Fitriyah )
Nama : Fitriyah
Program Studi : Teknik Industri
Judul : Aplikasi Lean Construction Pada Subkontraktor
Bekisting Untuk Meminimasi Waste dan
Memaksimalkan Nilai Tambah
Kata kunci :
Konstruksi ramping,pemborosan, value stream map.
Name : Fitriyah
Major/Program : Industrial Engineering
Final Task Topic : Lean Construction Application In Bekisting Subcont
to Minimize Waste and Maximizing the Added
Value
Key Word:
Lean Construction, waste, value stream map.
ix Universitas Indonesia
x Universitas Indonesia
xi Universitas Indonesia
10 Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
sekitar 57% sedangkan kegiatan yang memberikan nilai tambah (Value added)
hanya sebesar 10% 1
Keterlambatan dalam penyelesaian proyek juga tidak lepas dari terlalu banyaknya
perubahan rancangan, misalnya dikaitkan dengan sisi fengshui hal ini termasuk
juga karena lemahnya perancangan dan pengendalian, keterlambatan deliveri
material serta metode kerja yang tidak sesuai.
Potensi aplikasi lean construction ini bisa diterapkan pada jenis konstruksi yang
linier dimana di dalamnya terdapat operasi dan proses konstruksi yang berulang.
Konstruksi yang linier yang membutuhkan pekerjaan proses dan operasi yang
berulang inilah yang kemudian dapat melakukan perbaikan terus menerus
(continous improvement).
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Lean Construction sendiri baru berkembang pada tahun 1990-an dan karena
kebutuhan konstruksi yang semakin berkembang dibentuk juga Lean Construction
Institute.
Ruang lingkup pada penelitian ini, penulis mengambil studi kasus pada
subkontraktor perusahaan bekisting PT. Putracipta Jayasentosa, dengan sample
proyek yang sedang dikerjakan yaitu proyek The Pakubuwono Development
Project Tower B, data yang digunakan adalah data dari dimulainya proyek sampai
dengan proyek berjalan pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini difokuskan
pada proses penyediaan material dari supplier ke proyek, sedangkan pada
pekerjaan bekistingnya, waste hanya diamati pada 3 item pekerjaan dengan
volume tertinggi. Dampak penghematan yang diamati terbatas pada material
berupa plywood.
1. Mengidentifikasi Masalah
Bagaimana meningkatkan produktivitas pada proyek yang dikerjakan oleh
subkontraktor bekisting dengan mengurangi pemborosan (waste) yang
terjadi, guna meningkatkan kepuasan pelanggan
2. Melakukan Studi Pustaka
Untuk mengetahui secara teoritis metode – metode apa yang dapat
digunakan untuk menyelesaiakan masalah, dalam hal ini digunakan
konsep dari lean sendiri, tools yang digunakan yaitu Value Stream Map
juga tools yang lazim digunakan pada konsep Lean yaitu 5S/5R sedangkan
pengolahan datanya menggunakan Microsoft Excel.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
DASAR TEORI
2.1.1 Sejarah
2
Howell, Gregory A. What is Lean Construction, Proceeding IGLC-7. 1999
10 Universitas Indonesia
3
Heizer and Render, Principles of Operations Management, chapter 16-5
Universitas Indonesia
1. Orientasi konsumen, produksi yang ramping serta aliran material yang kontinu
dan pendistribusian "Just in time"
2. Perbaikan kualitas produk
3. Akselarasi atau percepatan pengembangan dan pengenalan produk baru
terutama teknik yang tepat waktu.
4
Antonio Sergio Itri Conte and douglas Gransberg, PE CCE, Lean Construction : From Theory to
Practice, AACE International Transaction, 2001
5
The Toyota Way, Hal 29
6
www.members.tripod.com
Universitas Indonesia
7
Abduh, Muhammad. Konstruksi Ramping : Memaksimalkan Value dan meminimalkan waste,
2006
Universitas Indonesia
8
Lean Production Simplified, Pascal Dennis, 2002, Productivity Press, hal. 20.
9
The Toyota Way, Hal 34
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Inventory Kelebihan dari apa yang dibutuhkan Peralatan yang tidak andal, aliran
untuk memberikan service (produk) kerja yang tidak seimbang, pemasok
kepada pelanggan, baik internal maupun yang tidak kapabel, permalan
eksternal kebutuhan yang tidak akurat, ukuran
batch yang besar
Correction Pemborosan yang timbul karena kita Tidak adanya SOP yang benar,
memperbaiki kesalahan yang tidak kurangnya sense of quality
terdekteksi dari awal
Over processing Proses – proses tambahan atau aktivitas Ketidak tepatan penggunaan
yang kerja yang tidak bernilai tambah peralatan, pemeliharaan peralatan
atau tidak efisien yang jelek, proses kerja parallel yang
dibuat serial
Motion Setiap pergerakan dari orang atau mesin Organisasi kerja yang jelek, tata letak
yang tidak bernilai tambah yang jelek, metode kerja yang tidak
konsisten
Transportation Memindahkan material atau orang dalam Tata letak yang jelek, lokasi
jarak yang sangat jauh dari satu proses ke penyimpanan yang banyak dan saling
proses berikutnya yang dapat berjauhan
mengakibatkan penanganan ,material
bertambah
Universitas Indonesia
2.3 5S / 5 R
Tools yang lazim digunakan dalam Lean adalah 5S/5R. 5S/5R bukan
merupakan standar tapi lebih untuk pembentukan budaya karyawan dalam suatu
perusahaan. 5S/5R adalah singkatan kata yang terdiri dari :
10
http://qualityengineering.wordpress.com/2008/06/30/tahapan-lean-six-sigma-dmaic/
Universitas Indonesia
menampilkan bagaimana suatu produk atau pelayanan telah berubah dari suatu
aktivitas ke aktivitas lain.
Dalam VSM ini ada cycle time yang dimasukkan, diperoleh dari hasil observasi
lapangan kemudian masing – masing waktu tersebut dicari waktu standarnya, hal
ini karena kemampuan dan kondisi operator yang berbeda – beda sehingga tidak
bisa dengan satu kali penentuan waktu cycle time.
1. Cara membuat value stream map :
2. Tentukan produk individual atau pelayanan apa yang akan dibuat
3. Gambarkan aliran proses yang terjadi dalam pembuatan produk atau
layanan
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Standar time yang akan dimasukkan dihitung dengan terlebih dahulu mencari
waktu normal (normal time), dengan rumus sebagai berikut :
(Rumus 2.1)
∑
(Rumus 2.2)
i =1,2,3,4
ST = Standard time
A = Allowance (14,3 % of NT)
RFi = Rating factor for the ith element
Ti = average observed time for ith element
11
Ralph M. Barnes, Motion and time study, hal 307
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Untuk memudahkan input data ke dalam observation sheet, penulis membuat form
sementara, agar observation sheet yang dibuat tidak kotor dan lebih rapih.
12
Ibid, hal. 289
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
T
1
R
T
2
R
T
3
R
T
4
R
T
5
R
T
6
R
T
7
R
T
8
R
T
9
R
T
10
R
T
11
R
= Std
Normal cycle time = + Allowance time min
2.6 Bekisting
Universitas Indonesia
- fabrikasi
- pemasangan / install
Universitas Indonesia
2.6.1 Fabrikasi
Universitas Indonesia
27 Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
40.000,00 36.933,64
35.000,00
30.000,00
25.000,00
20.000,00
13.021,93
15.000,00 11.012,27
10.000,00
2.169,35 3.012,32 3.159,32
5.000,00 1.729,64 905,98 1.000,58
70,68 475,24
0,00
Dari data tersebut diketahui bahwa quantity tertinggi adalah pekerjaan plat lantai,
berdasarkan data tersebut juga waste akan dianalisa pada 3 volume (quantity)
tertinggi karena pekerjaan tersebut pekerjaan yang paling banyak membutuhkan
material dan prosesnya paling banyak, sehingga potensi terdapatnya waste juga
sangat tinggi.
3.2.2 SIPOC Diagram
SIPOC Diagram menggambarkan proses yang menjadi fokus dari proyek ini. Ada
lima elemen dari diagram ini, antara lain :
Universitas Indonesia
S I P O C
Supplier Input Process Output Customer
Pabrik Material Peralatan Pihak Proyek PT. PCJS
Pembuatan PO
Pengiriman alat/material
2. Input. Item – item yang menjadi input dalam proses ini adalah material
atau alat.
3. Proses. Proses dari tahapan ini terdiri dari pembuatan PO, pengiriman PO
ke kantor pusat, approval dari direktur, pemesanan ke pabrik atau supplier,
kemudian pengiriman
4. Output. Output dari proses ini berupa alat atau material yang diorder
5. Customer. Penerima dari proses ini adalah pihak proyek. Main kontraktor
juga menjadi customer tidak langsung dari proses ini, sehingga customer
dalam SIPOC Diagram ini terdiri atas 2 pihak, yaitu pihak proyek dari PT.
PCJS sendiri dan Main kontraktor yaitu PT. Adhi Karya.
Universitas Indonesia
mengorder material yang berasal dari pabrik Cikupa, untuk mendapatkan material
– material tersebut, tim yang ada di proyek harus memesannya ke pusat kemudian
dari pusat baru akan diorderkan ke pabrik.
Dari 2 tabel di atas diketahui bahwa material jarang sekali sampai ke proyek
sesuai dengan jadwal pemesanan, walaupun sudah diatur agar pemesanan
Universitas Indonesia
dilakukan 5 hari sebelum penggunaan tapi tetap saja pengiriman material tidak
tepat waktu.
! "#$%&
= 7 hari
5 hari
= 1,4
Waktu yang dibutuhkan dari supplier ke proyek adalah 2 jam
Sehingga proses pengadaan material ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Universitas Indonesia
1. Tahap Fabrikasi
2. Tahap Pemasangan
pada tugas akhir ini penulis hanya mengambil sampel tipe kolom CB-1, selain
karena lantainya tipikal, tipe kolom ini juga paling banyak digunakan, sehingga
untuk menganalisa prosesnya lebih representatif.
Universitas Indonesia
dari data observasi tersebut kemudian dihitung waktu normal dan waktu standar
dari masing – masing sub pekerjaan, waktu normal didapatkan dengan
mengalikan waktu rata – rata dengan rating factor, sedangkan waktu standar
didapatkan dengan menambahkan waktu normal dengan allowance, dalam kasus
ini digunakan allowance sebesar 14,3 %, berikut perhitungan untuk setiap sub
pekerjaan :
dari data observasi tersebut kemudian dihitung waktu normal dan waktu standar
dari masing – masing sub pekerjaan, waktu normal didapatkan dengan
mengalikan waktu rata – rata dengan rating factor, sedangkan waktu standar
didapatkan dengan menambahkan waktu normal dengan allowance, dalam kasus
ini digunakan allowance sebesar 14,3 %, berikut perhitungan untuk setiap sub
pekerjaan :
Tabel 3.7 Standard Time Pekerjaan Bekisting Kolom
Universitas Indonesia
setelah didapatkan waktu standar dari setiap pekerjaan diketahui cycle time dari
setiap sub pekerjaan tersebut, sehingga dapat dibuat value stream map untuk
keadaan sekarang (current state map) :
Universitas Indonesia
Berikut ini adalah waktu proses pengerjaan corewall dari fabrikasi sampai dengan
instalasi dan siap dicor :
Tabel 3.9 Waktu Observasi Pekerjaan Bekisting Corewall
Proses Corewall Observasi
No Untuk 1 Unit corewall 1 2
1 Rangkai CNP dengan Steel Waller (rangka Panel) 60,53 50,08
2 Potong & Pasang Plywood pada Rangka 49,08 66,08
Rangkai Climbing sesuai dengan rencana dan
3
ukurannya 55,09 57,00
4 Erection Climbing 45,57 52,39
5 Marking + sepatu Corewall/Shearwall 7,57 7,49
6 Erection bekisting Corewall/Shearwall 17,33 24,08
7 Setel dan perkuatan 20,42 23,06
Dari data observasi tersebut, dapat dihitung cycle time dari masing – masing sub
pekerjaan, dengan menghitung normal time terlebih dahulu, berikut ini adalah
waktu standar (standard time) yang diperoleh :
Tabel 3.10 Standard Time Pekerjaan Bekisting Corewall
Proses Corewall ∑T T RF NT ST
No. Untuk 1 Unit corewall
Rangkai CNP dengan Steel
1
Waller (rangka Panel) 110,61 11,06 1,00 11,06 12,64
Potong & Pasang Plywood
2
pada Rangka 115,16 11,52 1,00 11,52 13,16
Rangkai Climbing sesuai
3
dengan rencana dan ukurannya 112,09 11,21 1,00 11,21 12,81
4 Erection Climbing 97,96 9,80 1,00 9,80 11,20
5 Marking + sepatu 15,06 1,51 1,00 1,51 1,72
6 Erection bekisting 41,41 4,14 0,90 3,73 4,26
7 Setel dan perkuatan 43,48 4,35 1,00 4,35 4,97
Universitas Indonesia
Dari tabel di atas dapat diketahui cycle time yang diambil dari standar time dari
masing – masing sub pekerjaan sehingga bisa dibuat current state map-nya :
Universitas Indonesia
Dari data tersebut, cycle time yang diperoleh dari masing – masing sub
pekerjaannya adalah :
Tabel 3.13 Standard Time Pekerjaan Bekisting Plat Lantai
Pekerjaan pasang scaffolding (perancah) ∑T T RF NT ST
No untuk luasan ±1.8 m2 ( 1 susun )
1 Pasang Jack base pd posisi 18,88 1,89 1,00 1,89 2,16
2 Dirikan Scafolding 28,44 2,84 1,00 2,84 3,25
3 Pasang Crossbrace (Rangkai) 37,25 3,73 1,05 3,91 4,47
4 Pasang U head 18,25 1,83 1,00 1,83 2,09
5 Pasang Suri-Suri 28,92 2,89 1,00 2,89 3,31
Pekerjaan Pasang Bodeman & Tembereng
Pabrikasi Bodeman
6 Potong Kayu sesuai rencana 22,21 2,22 1,05 2,33 2,67
7 Potong Plywood sesuai rencana 30,20 3,02 1,00 3,02 3,45
8 Pasang Plywood pada Kayu ( rangkai Bodeman) 31,28 3,13 1,00 3,13 3,58
9 Pasang Bodeman Pada Scafolding (perancah) 21,54 2,15 1,00 2,15 2,46
10 pasang close di sisi bodeman 19,30 1,93 1,00 1,93 2,21
11 Cek Elevasi Bodeman 20,23 2,02 0,95 1,92 2,20
Universitas Indonesia
Pabrikasi Tembereng
12 Potong Plywood sesuai rencana 29,27 2,93 1,00 2,93 3,35
13 Pasang Plywood pada 40,50 4,05 1,00 4,05 4,63
14 Pasang tembereng sesuai rencana 40,57 4,06 1,00 4,06 4,64
15 Perkuatan (Pasang Siku bracing) 39,00 3,90 1,00 3,90 4,46
Pekerjaan Plat Lantai
16 Susun Hory beam sesuai rencana 153,88 15,39 0,90 13,85 15,83
17 Pasang Plywood (Ngeplat) 190,43 19,04 0,90 17,14 19,59
18 Perkuatan (pasang Suport dll) 111,98 11,20 0,90 10,08 11,52
19 Cek Elevasi 109,13 10,91 1,00 10,91 12,47
Universitas Indonesia
setelah diketahui cycle time dari masing – masing sub pekerjaan, maka current
state map-nya adalah :
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
ANALISA DATA
Pada bab ini akan dijelaskan analisis dari data yang sudah terkumpul dan
diolah, untuk mempermudah pemahaman, penjelasan pada bab ini akan diurutkan
sebagai berikut :
Pada bab III telah dijelaskan bagaimana proses pengambilan data berikut
pengolahannya, data yang telah dikumpulkan dapat dirangkum dalam sebuah tabel
berikut ini :
44 Universitas Indonesia
Pada proses pengadaan material sesuai dengan current state map gambar
3.4 diketahui bahwa sebenarnya proses pengadaan material membutuhkan waktu
efektif selama 150 menit. Tapi pada kenyataannya proses ini membutuhkan waktu
selama 15 hari. Hal ini karena pada proses pembuatan SPR, persetujuan untuk
order material, keputusan persetujuan hanya terpusat pada 1 orang dan proses
persetujuan ini dilakukan secara manual, jadi tanda tangan direktur ini merupakan
inti dari ketidakefektifan karena waktu tunggunya tidak terukur, approval dari
direktur ini sebenarnya tidak perlu dilakukan karena sudah dilakukan perencanaan
kebutuhan material dan penjadwalan per minggu. Alternative lainnya dibuat suatu
sistem agar persetujuan order material dapat langsung dilaksanakan sehingga
tanda tangan secara manual tidak diperlukan contohnya dengan dibuat suatu
sistem informasi yang memungkinkan direktur menyetujui SPR dan order
material berikut list-nya di mana pun berada.
Apabila kegiatan approval itu dihilangkan maka proses pengadaan material ini
menjadi kegiatan yg lebih efektif, future state map dari proses pengadaan
material:
Universitas Indonesia
Waktu yang dibutuhkan pada proses pengadaan material ini menjadi 2,25 jam dan
waktu tunggunya berkurang menjadi 5 hari kerja, sehingga penghematannya
sebesar 32,5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa waste yang terdapat pada
proses pengadaan material ini adalah :
1. Menunggu
2. Overprocessing
3. Transportation, dalam hal ini transportasi SPR dan form Purchase order
dari proyek ke pusat.
Pekerjaan bekisting terdiri dari dua sub proses yaitu pabrikasi dan
instalasi. Penjelasan mengenai keduanya dapat dilihat kembali pada bab II dan
bab III.
Universitas Indonesia
1. Proses pabrikasi yang terdiri dari merangkai CNP dengan rangka kolom
adalah pekerjaan yang tidak bisa dihilangkan, karena pekerjaan ini
merupakan pekerjaan awal dan apabila dihilangkan maka proses
selanjutnya tidak bisa dikerjakan
2. Memotong Plywood sesuai dengan ukuran kolom merupakan pekerjaan
yang bernilai tambah, tetapi pekerjaan ini tidak perlu diulang pada level
atau lantai berikutnya, karena plywood ini bisa digunakan kembali
sehingga waktu proses pada lantai berikutnya dapat dikurangi
Alternatif solusi : plywood yang telah dipotong – potong diberi kode
sehingga dapat digunakan untuk lantai berikutnya
3. Memasang plywood merupakan pekerjaan yang bernilai tambah
Universitas Indonesia
Perhitungan :
Tinggi kolom dalam proyek adalah 3,66 m, ukuran 1 lembar plywood adalah
2,44x1,22 atau luas permukaan plywood menjadi 2,978 m2. sedangkan dalam
penelitian ini dipilih kolom ukuran 800x800 sehingga perhitungan untuk 1 sisi
kolom adalah 3,66 x 0,8 = 2,928/1 sisi.
Luas kolomnya adalah 2,928 x 4 sisi = 11,712
Kebutuhan plywoodnya adalah = 11,712/ 2,978 = 3,93 atau 4 lembar plywood.
Harga 1 lembar plywood = Rp. 166.000
I buah kolom = Rp. 166.000 x 4 lembar = Rp. 664.000
Sehingga apabila pengkodean dilakukan dan material tersebut digunakan ulang
sebanyak 10 kali maka penghematan penggunaan plywood adalah 10 xRp.
664.000 x 4 = Rp.26.560.000 untuk bekisting kolom, jumlah kolom type CB-1
adalah 8 buah perlantai sehingga Rp. 26.560.000 dikalikan dengan 8 = Rp. 212.
480.000
Subproses Waktu
Potong dan pasang plywood 65,81
Marking + sepatu kolom 8,61
Sama seperti pada pekerjaan kolom, waste pada pekerjaan core wall ini adalah
subproses memotong dan memasang plywood dan marking beserta sepatu
kolomnya, tetapi karena core wall ukurannya lebih besar maka penghematan yang
dilakukan juga lebih banyak, penghematan pada pekerjaan corewall ini adalah
21,66 %
Perhitungan :
Waste yang terdapat pada pekerjaan bekisting kolom dan core wall yaitu :
1. Waiting
2. Overprocessing
Alternatif solusi : plywood yang telah dipotong – potong diberi kode sehingga
dapat digunakan untuk lantai berikutnya
Perhitungan :
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
menjadi resik, aktifitas ini juga bisa mengurangi tingkat kecelakaan akibat
tertusuk paku.
9. Standardize (Rawat) yaitu membuat prosedur yang menjamin ketiga aspek
di atas tetap terjaga. budaya merawat ini bisa diterapkan di proyek
konstruksi dengan cara mereview setiap pekerjaan selesai atau sedang
dilaksanakan, apakah ketiga aspek di atas sudah dilaksanakan
10. Sustain (Rajin) yaitu membentuk sikap untuk mematuhi aturan – aturan
dan disiplin pengaturan tempat kerja secara berkesinambungan. Aspek
yang terakhir ini bisa diterapkan dengan memberi pelatihan kepada
pekerja, sehingga para pekerja lebih peduli untuk melaksanakan dan
menjadikan keempat aspek di atas sebagai budaya dalam proyek.
Universitas Indonesia
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.2 SARAN
1. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan menggunakan tools lain dari Lean
seperti FMEA
2. Karena terbatasnya waktu, penelitian pada pengadaan material hanya bisa
dilakukan pada satu supplier, untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan
52 Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Barnes, Ralph M, Motion and Time Study Design and Measurement of Work, John
Wiley & Sons, 1980.
http://qualityengineering.wordpress.com/2008/06/30/tahapan-lean-six-sigma-
dmaic/
54 Universitas Indonesia