Anda di halaman 1dari 14

KAJIAN MEKANISME

TERJADINYA WASTE PADA


PROYEK KONSTRUKSI DI
INDONESIA
Danan Wijaya Sakti - 25019044
Latar Belakang

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sektor konstruksi memberikan kontribusi sebesar 11,26 persen
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada Triwulan IV tahun 2019.

Rp414 triliun atau 15% dari total anggaran Dalam RAPBN 2021

Perbandingan Porsi Waste pada Indistri Manufaktur dan Konstruksi


Sumber: Lean Construction Insitute dalam Abduh 2005
Latar Belakang

Studi yang dilakukan oleh Alwi et al. (2002) mengemukakan bahwa Ohno (1988)
waste dapat secara signifikan mempengaruhi kinerja proyek over production,
konstruksi. waiting,
transportation,
Penelitian dari berbagai negara telah menegaskan bahwa waste over processing,
dalam industri konstruksi menunjukkan tingkat biaya produksi yang inventory,
umumnya sangat besar (Aziz & Hafez, 2013). movement, and
defects.
Beberapa penelitian telah mengidentifikasi bahwa terdapat Macomber and Howell (2004)
beberapa kategori waste yang muncul dalam proyek konstruksi Under-utilized human
di Indonesia. (Alwi, 2003; Karim, 2012; Purnatha, 2013; Hadiman Koskela (2004)
dkk, 2014; Kaming, 2014). Making-do

Waste adalah setiap bentuk inefisiensi sebagai akibat dari penggunaan alat, material, tenaga kerja atau modal
dalam jumlah yang besar lebih dari yang seharusnya dalam produksi sebuah bangunan (Koskela, 1992).
Latar Belakang

Lean Construction merupakan suatu cara untuk mendisain sistem produksi yang dapat meminimalisasi
pemborosan (waste) dari pemakaian material, waktu (time) dan usaha dalam rangka menghasilkan
jumlah nilai (value) yang maksimum (Koskela, 1992).

Berdasarkan asumsi bahwa proses produksi dapat dianggap sebagai rantai peristiwa yang saling
bergantung (flow perspective), maka dapat diperkirakan bahwa tidak hanya akan menemukan peristiwa
waste secara tunggal, tetapi juga merupakan rantai waste (chains of waste), yaitu rantai sebab dan
akibat di mana salah satu waste akan menyebabkan munculnya waste yang lain (Koskela, Bølviken, dan
Rooke, 2013).

Rawabdeh (2005) berpendapat bahwa terdapat keterkaitan sebab-akibat antara jenis waste yang ada.
Semua jenis waste saling berhubungan dan setiap jenis waste memiliki pengaruh pada jenis waste yang
lain; dan secara bersamaan dipengaruhi oleh yang lain.
Menurut Kobayashi (1995), Over-production merupakan jenis waste yang paling serius
karena memiliki pengaruh yang besar terhadap jenis waste lainnya. Memproduksi lebih
banyak barang daripada yang segera dibutuhkan dapat mengakibatkan penuhnya
persediaan barang yang merupakan waste inventory.

Peningkatan jumlah penyimpanan juga dapat mengakibatkan probabilitas rusaknya


barang (defect) yang disimpan karena kurangnya pengawasan dan kondisi
penyimpanan yang tidak sesuai (Rawabdeh, 2005).

Kerusakan barang dapat memimicu untuk munculnya jenis waste lainnya seperti
waiting, karena adanya barang yang cacat dan perlu untuk melakukan perbaikan,
maka proses produksi akan tertunda.

Beberapa penelitian menunjukan bahwa waiting merupakan salah satu jenis limbah
yang sering muncul dalam proyek konstruksi di Indonesia. (Alwi, 2003; Karim, 2012;
Purnatha, 2013; Hadiman dkk, 2014; Kaming, 2014).

Mekanisme terjadinya waste pada proyek konstruksi di Indonesia.

Memberikan solusi alternatif berupa beberapa tools dari lean construction yang
dalam pemilihannya didasarkan oleh mekanisme terjadinya waste tersebut.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana mekanisme terjadinya waste yang ada pada proyek konstruksi di Indonesia?

2. Bagaimana pemilihan tools lean construction sebagai solusi untuk meminimalisasir waste pada
proyek konstruksi Indonesia dengan meninjau waste yang terjadi di paling hulu pada mekanisme?

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapan membantu para peneliti, praktisi dan perusahaan di industri konstruksi
Indonesia untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang konsep waste dan mengidentifikasi
mekanisme terjadinya waste, sehingga pemilihan solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan waste
dapat dilakukan dengan baik. Penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam mengatisipasi
kegiatan-kegiatan yang cenderung minimbulkan waste.
Ruang Lingkup Penelitian
Pada penelitian ini terdapat 9 jenis kategori waste yang akan dikaji mekanisme terjadinya. Sembilan jenis
waste yaitu Overproduction, Excessive Inventory, Transportation, Overprocessing, Accociate Motion,
Waiting, Defects, Underutilized Human Resources, dan Making-do

Proyek konstruksi yang akan menjadi studi kasus pada penelitian ini dibatasi hanya pada proyek konstruksi
pembangunan gedung yang dilaksanakan oleh kontraktor kelas A (besar).

Kontraktor kelas A yang akan menjadi responden penelitian adalah kontraktor-kontraktor kelas A yang
berada di Jakarta
Kerangka Berfikir
Bagan alur penelitian
Penelitian dilakukan dengan melakukan studi literatur, serta
survei kuesioner.

Proyek konstruksi pembangunan gedung yang dilaksanakan oleh


kontraktor kelas A (besar) yang berada di Jakarta

Tinjauan literatur mengenai mekanisme terjadinya waste untuk


Menyusun skenario mekanisme terjadinya waste

Melakukan observasi dengan kuesioner untuk mencari tau bagaimana


mekanisme yang paling sering terjadi pada konstruksi pembangunan
Gedung
Bagan alur penelitian
Mengidentifikasi jenis waste yang paling sering menjadi penyebab utama
(hulu) dari suatu mekanisme terjadinya waste.

Munculnya waste paling hulu ini dapat disebabkan oleh beberapa


tahapan atau kegiatan seperti kesalahan pada production planning,
production system design, design of work infrastructure atau beberapa
tahapn perencanaan lainya. (Formoso et al., 2002)

Pemilihan solusi alternatif dari tools lean construction dapat dilakukan


dengan baik setelah mengetahui mekanisme terjadinya suatu waste & jenis
waste yang umumnya berada paling hulu sebagai penyebab utama waste
lainya

Menurut (Santorella, 2017) setiap tools dari lean construction memiliki fungsi yang
spesifik tergantung jenis waste yang akan dieliminasi. Setelah waste teridentifikasi,
pemilihan tools Lean yang sesuai dapat dilakukan dan digunakan untuk membantu
mengeliminasinya.
TERIMA KASIH
1. Over Production
Memproduksi lebih dari pada kebutuhan pelanggan atau customer internal dan eksternal, atau memproduksi lebih
cepat atau lebih awal dari pada waktu kebutuuhan internal. Akar penyebabnya ketidakadaan komunikasi, sistem
balas jasa dan penghargaaan yang tidak tepat, hanya berfokus pada kesibukan kerja, bukan untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan internal dan eksternal.

2. Delay (Waiting Time)


Keterlambatan yang tampak melalui orang-orang yang sedang menunggu mesin, peralatan bahan baku, supplies,
perawatan atau pemeliharaan dan lain-lain. Atau bias dianggap mesin-mesin yang sedang menunggu perawatan,
orang-orang, bahan baku, peralatan dan lain-lain. Akar penyebabnya inkontensi metode kerja, waktu pergantian
produk yang panjang.

3. Transportation
Memindahkan material atau orang dalam jarak yang sangat jauh dari suatu proses ke proses berikutnya yang dapat
mengakibatkan waktu penanganan material bertambah. Akar penyebabnya tata letak yang jelek, ketidakadaan
koordinasi dalam proses, poor housekeeping, organisasi tempat keja yang jelek, lokasi penyimpanan material yang
banyak dan saling berjauhan.

4. Unnecessary Proceses
Mencangkup proses-proses tambahan atau aktivitas kerja yang tidak perlu dan tidak efesien. Akar penyebabnya
ketidak tepatan penggunaan peralatan, pemeliharaan peralatan yang jelek, gagal mengombinasi operasi-operasi
kerja, proses kerja dibuat serial padahal prose situ tidak saling bergantung satu sama lain, yang seyogyanya dapat
dibuat patalel.
5. Inventrory
Inventory pada dasarnya menyembunyikan masalah dan menimbulkan aktivitas penanganan tambahan yang
seharusnya tidak diperlukan. Inventories juga mengakibatkan extra paper work, extra space, dan extra cost. Akar
penyebabnya peralatan yang tidak andal, aliran kerja tidak seimbang, pemasok yang tidak kapabel, peramalan
kebutuhan yang tidak akurat, ukuran batch yang besar.

6. Motion
Setiap pergerakan dari orang atau mesin yang tidak menambah nilai kepada barang dan jasa yang akan diserahkan
kepada pelanggan, tetapi hanya menambah biaya dan waktu saja. Akar penyebabnya organisasi tempat kerja yang
jelek, tata letak yang jelek, metode kerja yang tidak konsisten, desain mesin yang buruk.

7. Defective product
Scrap (sisa), rework (pengerjaan yang berulang), customer retuns, customer dessatification atau ketidak puasan
pelanggan.

Making-do merupakan kategori sampah yang dikemukakan oleh Koskela (2004). Ini didefinisikan sebagai penurunan
kinerja saat tugas dimulai atau dilanjutkan bahkan jika serangkaian input yang diperlukan tidak tersedia. Making-do
terkait dengan konsep improvisasi, karena orang dapat menggunakan sumber daya apa pun yang mereka miliki untuk
mencapai tujuan mereka dalam situasi yang sulit dan tidak pasti, atau bahkan mendefinisikan kembali tujuan mereka
sejalan dengan sumber daya yang tersedia (Cunha, 2004).
8. Unutilized human
Pemborosan ke-8 juga dideskripsikan sebagai pemborosan bakat dan kecerdikan manusia yang tidak terpakai.
Pemborosan ini terjadi ketika organisasi memisahkan peran manajemen dari karyawan. Di beberapa organisasi,
tanggung jawab manajemen adalah merencanakan, mengatur, mengendalikan, dan menginovasi proses produksi.
Peran karyawan adalah mengikuti perintah dan melaksanakan pekerjaan sesuai rencana. Dengan tidak melibatkan
pengetahuan dan keahlian pekerja garis depan, sulit untuk meningkatkan proses. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa
orang yang melakukan pekerjaan adalah orang yang paling mampu mengidentifikasi masalah dan mengembangkan
solusi untuk mereka.

9. Making-do
Making-do merupakan kategori sampah yang dikemukakan oleh Koskela (2004). Ini didefinisikan sebagai penurunan
kinerja saat tugas dimulai atau dilanjutkan bahkan jika serangkaian input yang diperlukan tidak tersedia. Making-do
terkait dengan konsep improvisasi, karena orang dapat menggunakan sumber daya apa pun yang mereka miliki untuk
mencapai tujuan mereka dalam situasi yang sulit dan tidak pasti, atau bahkan mendefinisikan kembali tujuan mereka
sejalan dengan sumber daya yang tersedia (Cunha, 2004).

Anda mungkin juga menyukai