Anda di halaman 1dari 6

MENGENALI TANDA-TANDA KETUBAN PECAH DINI (KPD)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Ketuban Pecah Dini (KPD)


Sub Topik : Mengenali tanda-tanda Ketuban Pecah Dini
Hari/ tanggal :Jum’at 02/03/2018
Tempat : posyandu
Jam / waktu : 45 Menit
Sasaran : Ibu hamil trimestrer 1-3

A. Tujuan Umum
Setelah melakukan penyuluhan,masyarakat (ibu-ibu
hamil) mampu memahami tentangmengenali tanda-tanda Ketuban Pecah Dini dan mampu
melakukan upaya-upaya untuk mencegah terjadinya Ketuban Pecah Dini.

B. Tujuan Khusus
Setelah melakukan penyuluhan, masyarakat mengerti dan mengetahui tentang :
1. Pengertian Ketuban Pecah Dini
2. Penyebab terjadinya Ketuban Pecah Dini
3. Tanda dan gejala Ketuban Pecah Dini
4. Komplikasi Ketuban Pecah Dini
5. Pencegahan Ketuban Pecah Dini

C. Materi
1. pengertian Ketuban Pecah Dini
2. penyebab Ketuban Pecah Dini
3. Tanda dan gejala Ketuban Pecah Dini
4. Komplikasi Ketuban Pecah Dini
5. Pencegahan Ketuban Pecah Dini
D. Metode
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
E. Media dan Alat
Leaflet
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
F. Strategi Penatalaksanaan

No Waktu Tahapan Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran


1 5 menit Pembukaan v Mengucapkan salam - Menjawab salam
v Memperkenalkan diri - Memperhatikan
v Menyapa peserta - Memperhatikan
v Membuat kontrak waktu - Memperhatikan

2 20 menit Isi v Menjelaskan pengertian Ketuban Pecah - Memperhatikan


Dini
v Menjelaskan penyebab Ketuban Pecah - Memperhatikan
Dini
v Menjelaskan Tanda dan gejala Ketuban - Memperhatikan
Pecah Dini
v Menjelaskan Komplikasi Ketuban Pecah - Memperhatikan
Dini
v Menjelaskan Pencegahan Ketuban Pecah - Memperhatikan
Dini

3 20 menit Penutup v Memberikan kesempatan kepada - Menjawab


ibu untuk bertanya pertanyaan
v Memberikan reinformconsentpositif
v Memutup acara penyuluhan - Menjawab
v Salam penutup pertanyaan

- Menjawab
pertanyaan
- Menjawab salam

G. Evaluasi
· Jelaskan pengertian Ketuban Pecah Dini !
· Sebutkan penyebab terjadinya Ketuban Pecah Dini !
· Sebutkan tanda dan gejala Ketuban Pecah Dini !
· Jelaskan komplikasi Ketuban Pecah Dini !
· Jelaskan bagaimana cara mencegah terjadinya Ketuban Pecah Dini !
MATERI MENGENALI TANDA-TANDA KETUBAN PECAH DINI (KPD)

A. Pengertian ketuban pecah dini.

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan

dengan tidak disertai adanya tanda-tanda persalinan (Sujiyatini, 2009)

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya tanpa di sertai

tanda inpartu dan setelah satu jam tetap tidak diikuti dengan proses inpartu

sebagaimana mestinya (McGraw-Hill, 2007)

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum proses persalinan

berlagsung (Waspodo, Djoko, 2006).

Jadi ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terjadinya proses

persalinan dengan tidak disertai adanya tanda-tanda inpartu. Hal ini dapat terjadi pada

akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. Ketuban pecah dini

preterm adalah ketuban pecah dini sebelum usia kehamilan 37 minggu. Ketuban

pecah dini yang memanjang adalah ketuban pecah dini yang terjadi lebih dari 12 jam

sebelum waktunya melahirkan dengan tidak disertai adanya tanda -tanda persalinan.

B. Penyebab ketuban pecah dini

Walaupun banyak publikasi tentang ketuban pecah dini, namun penyebabnya

masih belum diketahui dan tidak dapat ditentukan secara pasti. Pada sebagian besar

kasus pun penyebab terjadinya ketuban pecah dini belum dapat ditemukan.

Beberapa faktor predesposisi dari ketuban pecah dini (KPD):


a. Inkompetensi Serviks

Inkompetensi serviks adalah serviks dengan suatu kelainan anatomik yang

nyata, disebabkan oleh laserasi sebelumnya melalui ostium uteri internum atau

merupakan suatu kelainan kongenital pada serviks yang memungkinkan terjadinya

dilatasi berlebihan tanpa perasaan nyeri dan mules dalam masa kehamilan trimester

kedua atau awal trimester ketiga yang diikuti dengan penonjolan dan robekan selaput

janin serta keluarnya hasil konsepsi, (Sarwono, 2007).

b. Peregangan rahim yang berlebih, yang dapat menyebabkan hidramnion atau

kelebihan air ketuban.

c. Riwayat Ketuban Pecah Dini

Pernah mengalami ketuban pecah dini pada riwayat kehamilan dan persalinan

sebelumnya.

d. Kelainan atau Kerusakan Selaput Ketuban

Kelainan selaput ketuban atau kerusakan selaput ketuban yang disebabkan

infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput ketuban dalam

bentuk proteolitik sehingga memudahkan ketuban pecah. (Sarwono, 2006)

e. Trauma

Trauma oleh beberapa ahli disepakati sebagai faktor predesposisi atau

penyebab terjadinya ketuban pecah dini. Trauma yang didapat misalnya dari

hubungan seksual yang kasar, pemeriksaan dalam, maupun amniosintesis yang

menyebabkan terjadinya ketuban pecah dini karena biasanya disertai dengan infeksi.

(Sujiyatini, 2009. Keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina. Aroma air

ketuban berbau amis dan tidak seperti bau amoniak.


C. Tanda dan gejala ketuban pecah dini.

Tanda-tanda yang terjadi adalah ketuban pecah tiba-tiba dan keluar

cairan ketuban, cairan tanpa di introitus, tidak ada his dalam 1 jam, mungkin

cairan tersebut masih merembes atau menetes dengan ciri pucat dan bergaris

warna darah. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus

diproduksi sampai kelahiran, (Sujiyatini, 2009).

D. Komplikasi ketuban pecah dini

Komplikasi paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37

minggu adalah sindrom distress pernapasan, yang terjadi pada 10-40% bayi baru lahir.

Risiko infeksi meningkat pada kejadian ketuban pecah dini. Semua ibu hamil dengan

KPD prematur sebaiknya dievaluasi untuk kemungkinan terjadinya korioamnionitis

(radang pada korion dan amnion). Selain itu, kejadian prolaps atau keluarnya tali

pusat dapat terjadi pada KPD, (Sujiyatini, 2009).

Risiko kecacatan dan kematian janin meningkat pada KPD preterm.

Hipoplasia paru merupakan komplikasi fatal yang terjadi pada KPD preterm.

Kejadianya mencapai hampir 100% apabila KPD preterm ini terjadi pada usia

kehamilan kurang dari 32 minggu, diantarnya:

a. Infeksi intrauterin

b. Tali pusat menumbung

c. Prematuritas

d. Distosia

(Sujiatini, 2009)
E. Pencegahan ketuban pecah dini

Beberapa pencegahan dapat dilakukan namun belum ada yang terbukti cukup

efektif. Yaitu dengan mengurangi aktifitas atau istirahat yang cukup pada akhir

triwulan kedua atau awal triwulan ketiga.

Selain itu mencegah KPD dapat di lakukan salah satunya dengan melakukan

pemeriksaan ANC secara rutin kepada bidan atau petugas kesehatan lainnya minimal

4 kali kunjungan selama kehamilan, (Sarwono, 2006).

Anda mungkin juga menyukai