OLEH :
P07224219019
A. Tujuan Umum
Setelah di lakukan penyuluhan, di harapkan ibu hamil trimester 3 mengerti
tentang tanda- tanda persalinan.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan sasaran dapat :
1. Mengetahui pengertian persalinan
2. Mengetahui tanda – tanda persalinan
3. Mengetahui cara mengurangi rasa nyeri saat kontraksi
4. Mengetahui tujuan dari informasi mengenai tanda-tanda persalinan
C. Materi
1. Pengertian persalinan
2. Tanda – tanda persalinan
3. Cara mengurangi rasa nyeri saat kontraksi
4. Tujuan mengetahui informasi dari tanda-tanda persalinan
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media dan Alat
1. Leaflet
2. SatuanAcaraPembelajaran (SAP)
F. StrategiPelaksanaan
Jadi persalinan adalah pengeluaran hasil konsepsi yang sudah cukup bulan atau
dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain, disusun dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari dalam tubuh ibu .
3. Ketuban pecah
Pada beberapa kasus membrane masih utuh hingga akhir tahap pertama
persalinan. Kemudian desakan kontraksi dan tekanan kepala bayi pada mulut
servik menyebabkan pecahnya membrane. Saat kebocoran dimulai, bisa dirasakan
seperti semburan air atau hanya rembesan, namun sebenarnya pecahnya
membrane takkan terasa karena membrane tidak memiliki saraf. Seringkali pada
ketuban pecah ini ibu merasakan seperti mengompol, namun untuk memastikan
apa yang keluar melalui jalan lahir tersebut apakah urin atau cairan ketuban dari
baunya. Urin biasanya mempunyai bau yang khas, demikian halnya dengan cairan
ketuban namun cairan ketuban ini berbau anyir (sarwono Prawirohardjo, 2010)
Saat ketuban pecah maka akan keluar cairan ketuban melaui jalan lahir, selama
masa perjalanan menuju ke tenaga kesehatan sebaiknya gunakan pembalut untuk
menampung cairan yang keluar untuk mengurangi ketidaknyamanan bagi ibu
(APN, 2010).
Sampai saat ini mungkin masih banyak ibu yang belum tahu kapan harus
menghubungi tenaga kesehatan terutama pada ibu primigravida yang belum
pernah memiliki pengalaman dalam menghadapi tanda-tanda persalinan.
Kurangnya pengetahuan ibu terhadap hal ini bisa membahayakan ibu maupun
janin yang dikandungnya. Saat yang tepat menghubungi dokter adalah ketika Ibu
merasakan tanda-tanda memasuki tahap persalinan seperti yang telah disebutkan
diatas, Apalagi jika Ibu mengalami pecah ketuban. Jangan tunda menghubungi
tenaga kesehatan (Rohmah, Nikmatur. 2009).
Pengetahuan tentang tanda – tanda persalinan diatas diharapkan dapat
membantu ibu hamil untuk lebih menyiapkan mentalnya dallam menghadapi
persalinan dan lebih waspada terhadap timbulnya tanda- tanda persalinan agar
tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, karena jika ibu tidak mengetahui dan
tidak segera menghubungi tenaga kesehatan baik dokter maupun bidan maka hal
ini sangat membahayakan ibu dan janin yang dikandungnya (Depkes RI, 2008).
KESIMPULAN