Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KELUARGA BINAAN PADA KELUARGA TN. DI WILAYAH


RT. 04 KELURAHAN TANI AMAN

KECAMATAN LOA JANAN ILIR

I. LATAR BELAKANG

A. Karakteristik Keluarga

Keluarga Tn. S tinggal di wilayah RT. 04 Kelurahan Tani Aman Kecamatan


Loa Janan Ilir. Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti (Nuclear Family). Tn. S
sebagai kepala keluarga (37 tahun) dan istrinya Ny. M (26 tahun), mereka tinggal
bersama dengan satu orang anak, An. A (16 bulan).

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah Tahap II (menurut Carter &
McGoldrick, 1998), yaitu keluarga dengan bayi sampai umur 30 bulan. Keluarga
mampu memenuhi seluruh tugas perkembangan pada tahap ini.

Riwayat kesehatan keluarga dalam satu tahun terakhir Kuran baik, ada
kejadian sakit pada Balita usia 16 bulan dengan ISPA. Tidak ada kematian
anggota keluarga dalam satu tahun terakhir. Namun, di dalam keluarga ada
riwayat penyakit Asma dari keluarga pihak Tn.S

Keadaan lingkungan rumah, status kepemilikan bangunan mengontrak, yang


terdiri dari kamar tamu yang berukuran 2 x 2 m², ada pintu serta jendela dan kaca.
Kemudian ada kursi tamu serta meja, ruangan selanjutnya ada lemari pakaian dua
buah, meja tempat meletakkan makanan, dapur, kompor, dan pompa air yang
berfungsi mengalirkan air ke kamar mandi, hanya disekat dengan papan. Rumah
permanen, dinding tembok dan lantai semen. Sinar matahari cukup, penerangan
cahaya PLN, sumber air minum dari Ledeng (PAM), dan air untuk mandi dan
mencuci menggunakan air dari Ledeng (PAM). Ventilasi cukup, kebersihan rumah
kurang bersih dan pengaturan alat rumah tangga cukup bersih dan teratur.
Pembuangan kotoran (WC/kakus) berada di belakang rumah, sedangkan kandang
ternak berada di belakang dan samping rumah. Sampah keluarga dibuang ke
belakang rumah, untuk kakus menggunakan WC Angsa Latrine milik sendiri.

Saat ini kondisi perekonomian keluarga dibebankan pada Tn. S yang bekerja
sebagai petani dan memelihara ternak. Keluarga belum mempunyai kartu jaminan
kesehatan, apabila ada anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke
Puskesmas Tani Aman.

Harapan keluarga kepada mahasiswa kebidanan Poltekkes ini, adalah


mengharapkan agar dapat membantu memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluarganya dan khususnya mengenai Balita dengan ISPA.

B. Data yang Dikaji Lebih Lanjut

Salah satu anggota keluarga Tn. S adalah Balita 16 bulan, yaitu An. A. Dalam
Kurun waktu 1 tahun terakhir ini An.A mengalami gejala infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA). Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai paparan
rokok terhadap balita yang menyebabkan Balita mengalami infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) yang dimana factor lingkungan juga berpotensi
menyebabkan ISPA pada balita yaitu Kurangnya menjaga kebersihan rumah,
menutup makanan dari serangga, dan factor riwayat turunan dari Tn.S memiliki
riwayat penyakit Asma.

Selain itu mengkaji Anggota keluarga yang lain seperti Ny. M umur 26 tahun
dengan Kurangnya pengetahuan Deteksi Dini Kanker dimana menjadi salah satu
permasalahan kesehatan yang ada di Keluarga Binaan.

C. Rumusan Masalah

Diagnosis : Keluarga dengan Balita usia 16 bulan dengan Infeksi Pernapasan


Akut (ISPA)
Masalah : Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai paparan rokok
terhadap balita yang menyebabkan ISPA

II. PERENCANAAN

A.Rumusan Masalah

Diagnosis : Keluarga dengan Balita usia 16 bulan dengan Infeksi Pernapasan


Akut (ISPA)

Masalah : Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai paparan rokok


terhadap balita yang menyebabkan ISPA

B. Tujuan Umum

Setelah dilakukan asuhan keluarga pada Tn. S, ISPA pada balita usia 16 bulan
dapat teratasi dan segera mendapatkan pengobatan ke fasilitas kesehatan
terdekat.

C. Tujuan Khusus

Setelah diberikan pendidikan kesehatan, keluarga dapat mengerti :

1. Pengertian ISPA
2. Tanda gejala ISPA
3. Pengertian Deteksi Dini Kanker
4. Bagaimana Paparan Rokok terhadap kejadian ISPA pada Balita

D. Rencana Intervensi

Memberikan pendidikan kesehatan, tentang :

1. Pengertian ISPA
2. Tanda gejala ISPA
3. Pengertian Deteksi Dini Kanker
4. Bagaimana Paparan Rokok terhadap kejadian ISPA pada Balita
E. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a Mahasiswa mengumpulkan laporan pendahuluan pelaksanaan asuhan


keluarga binaan
b Mahasiswa mengumpulkan pre planning kegiatan, SAP dan leaflet
c Mahasiswa membawa peralatan yang diperlukan
d Keluarga siap menerima pendidikan kesehatan yang akan disampaikan
mahasiswa

2. Evaluasi Proses

a Seluruh anggota keluarga hadir dalam proses implementasi kegiatan,


khususnya pada saat diberikan pendidikan kesehatan.
b Keluarga berpartisipasi aktif dan kooperatif pada saat pelaksanaan
kegiatan dan mampu memberikan feed back terhadap apa yang telah
disampaikan.

3. Evaluasi hasil

Keluarga mampu mengenali masalah kesehatan secara mandiri dan mampu


melakukan tindakan promotif dan preventif, khususnya terkait masalah ISPA
pada Balita, dapat teratasi. Keluarga mampu mengelola masalah ISPA dana
melakukan pengobatan segera dan mendeteksi dini kanker, sehingga tercapai
output ibu dan balita sehat.

Anda mungkin juga menyukai