Anda di halaman 1dari 5

KETUBAN PECAH DINI

SATUAN ACARA PENYULUHAN :


MENGENALI TANDA-TANDA KETUBAN
PECAH DINI (KPD)

MENGENALI TANDA-TANDA KETUBAN PECAH DINI (KPD)


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Ketuban Pecah Dini (KPD)


Sub Topik  : Mengenali tanda-tanda Ketuban Pecah Dini
Hari/ tanggal : 
Tempat : posyandu
Jam / waktu : 45 Menit
Sasaran : Ibu hamil Trimester 3

A.      Tujuan Umum


Setelah melakukan penyuluhan, masyarakat (ibu-ibu hamil) mampu memahami tentang
mengenali tanda-tanda Ketuban Pecah Dini dan mampu melakukan upaya-upaya untuk
mencegah terjadinya Ketuban Pecah Dini.

B.       Tujuan Khusus


Setelah melakukan penyuluhan, masyarakat mengerti dan mengetahui tentang :
1.      Pengertian Ketuban Pecah Dini
2.      Penyebab terjadinya Ketuban Pecah Dini
3.      Tanda dan gejala Ketuban Pecah Dini
4.      Komplikasi Ketuban Pecah Dini
5.      Pencegahan Ketuban Pecah Dini

C.      Materi
1. pengertian Ketuban Pecah Dini
2. penyebab Ketuban Pecah Dini
3. Tanda dan gejala Ketuban Pecah Dini
4. Komplikasi Ketuban Pecah Dini
5. Pencegahan Ketuban Pecah Dini

D. Metode
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
E.     Media dan Alat
Leaflet
SatuanAcaraPembelajaran (SAP)

F.     Strategi Penatalaksanaan


N
Waktu Tahapan Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
o
5 menit Pembukaa  Mengucapkan salam         Menjawab salam
n   Memperkenalkan diri         Memperhatikan
1   Menyapa peserta         Memperhatikan
  Membuat kontrak waktu         Memperhatikan

20 menit Isi   Menjelaskan pengertian Ketuban         Memperhatikan


Pecah Dini
  Menjelaskan penyebab Ketuban         Memperhatikan
Pecah Dini
  Menjelaskan Tanda dan gejala         Memperhatikan
2 Ketuban Pecah Dini
  Menjelaskan Komplikasi Ketuban         Memperhatikan
Pecah Dini
  Menjelaskan Pencegahan Ketuban         Memperhatikan
Pecah Dini

20 menit Penutup   Memberikan kesempatan kepada ibu         Menjawab pertanyaan


untuk bertanya
  Memberikan reinformconsent positif         Menjawab pertanyaan
3
  Memutup acara penyuluhan
  Salam penutup         Menjawab pertanyaan
        Menjawab salam

G.      Evaluasi
         Jelaskan pengertian Ketuban Pecah Dini !
         Sebutkan penyebab terjadinya Ketuban Pecah Dini !
         Sebutkan tanda dan gejala Ketuban Pecah Dini !
         Jelaskan komplikasi Ketuban Pecah Dini !
         Jelaskan bagaimana cara mencegah terjadinya Ketuban Pecah Dini !
MATERI MENGENALI TANDA-TANDA KETUBAN PECAH DINI (KPD)
A.    Pengertian ketuban pecah dini.
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan dengan tidak
disertai adanya tanda-tanda persalinan (Sujiyatini, 2009)
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya tanpa di sertai tanda
inpartu dan setelah satu jam tetap tidak diikuti dengan proses inpartu sebagaimana mestinya
(McGraw-Hill, 2007)
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum proses persalinan berlagsung
(Waspodo, Djoko, 2006).
Jadi ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terjadinya proses persalinan
dengan tidak disertai adanya tanda-tanda inpartu. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan
maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. Ketuban pecah dini preterm adalah ketuban pecah
dini sebelum usia kehamilan 37 minggu. Ketuban pecah dini yang memanjang adalah ketuban
pecah dini yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan dengan tidak disertai
adanya tanda -tanda persalinan.
Contoh gambar :

B.     Penyebab ketuban pecah dini


Walaupun banyak publikasi tentang ketuban pecah dini, namun penyebabnya masih
belum diketahui dan tidak dapat ditentukan secara pasti. Pada sebagian besar kasus pun
penyebab terjadinya ketuban pecah dini belum dapat ditemukan.
Beberapa faktor predesposisi dari ketuban pecah dini (KPD):
a.    Inkompetensi Serviks
Inkompetensi serviks adalah serviks dengan suatu kelainan anatomik yang nyata,
disebabkan oleh laserasi sebelumnya melalui ostium uteri internum atau merupakan suatu
kelainan kongenital pada serviks yang memungkinkan terjadinya dilatasi berlebihan tanpa
perasaan nyeri dan mules dalam masa kehamilan trimester kedua atau awal trimester ketiga yang
diikuti dengan penonjolan dan robekan selaput janin serta keluarnya hasil konsepsi, (Sarwono,
2007).
b.    Peregangan rahim yang berlebih, yang dapat menyebabkan hidramnion atau kelebihan air
ketuban.
c.    Riwayat Ketuban Pecah Dini
Pernah mengalami ketuban pecah dini pada riwayat kehamilan dan persalinan
sebelumnya.
d.   Kelainan atau Kerusakan Selaput Ketuban
Kelainan selaput ketuban atau kerusakan selaput ketuban yang disebabkan infeksi yang
menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga
memudahkan ketuban pecah. (Sarwono, 2006)
e.    Trauma
Trauma oleh beberapa ahli disepakati sebagai faktor predesposisi atau penyebab terjadinya
ketuban pecah dini. Trauma yang didapat misalnya dari hubungan seksual yang kasar,
pemeriksaan dalam, maupun amniosintesis yang menyebabkan terjadinya ketuban pecah dini
karena biasanya disertai dengan infeksi. (Sujiyatini, 2009. Keluarnya cairan ketuban merembes
melalui vagina. Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau amoniak.

C.    Tanda dan gejala ketuban pecah dini.


Tanda-tanda yang terjadi adalah ketuban pecah tiba-tiba dan keluar cairan ketuban, cairan
tanpa di introitus, tidak ada his dalam 1 jam, mungkin cairan tersebut masih merembes atau
menetes dengan ciri pucat dan bergaris warna darah. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering
karena terus diproduksi sampai kelahiran, (Sujiyatini, 2009).

D.    Komplikasi ketuban pecah dini


Komplikasi paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah
sindrom distress pernapasan, yang terjadi pada 10-40% bayi baru lahir. Risiko infeksi meningkat
pada kejadian ketuban pecah dini. Semua ibu hamil dengan KPD prematur sebaiknya dievaluasi
untuk kemungkinan terjadinya korioamnionitis (radang pada korion dan amnion). Selain itu,
kejadian prolaps atau keluarnya tali pusat dapat terjadi pada KPD, (Sujiyatini, 2009).
Risiko kecacatan dan kematian janin meningkat pada KPD preterm. Hipoplasia paru
merupakan komplikasi fatal yang terjadi pada KPD preterm. Kejadianya mencapai hampir 100%
apabila KPD preterm ini terjadi pada usia kehamilan kurang dari 32 minggu, diantarnya:
a.    Infeksi intrauterin
b.    Tali pusat menumbung
c.    Prematuritas
d.   Distosia
(Sujiatini, 2009)
E.     Pencegahan ketuban pecah dini
Beberapa pencegahan dapat dilakukan namun belum ada yang terbukti cukup efektif.
Yaitu dengan mengurangi aktifitas atau istirahat yang cukup pada akhir triwulan kedua atau awal
triwulan ketiga.
Selain itu mencegah KPD dapat di lakukan salah satunya dengan melakukan pemeriksaan
ANC secara rutin kepada bidan atau petugas kesehatan lainnya minimal 4 kali kunjungan selama
kehamilan, (Sarwono, 2006).

Anda mungkin juga menyukai