TANDA-TANDA PERSALINAN
DI RSUD dr. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA
Disusun Oleh:
(SAP)
IV. MEDIA
(Terlampir)
V. METODE
Ceramah
Tanya jawab
VI. EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya Jawab
Jumlah soal : 4 soal
Jenis pertanyaan :
1. Apa pengertian persalinan ?
2. Apa saja tanda – tanda persalinan ?
3. Bagaimana cara mengurangi rasa nyeri saat kontraksi ?
4. Apa tujuan dari informasi mengenai tanda-tanda persalinan ?
VII. OBSERVASI
a. Respon klien/masyarakat
b. Masyarakat antusias/tidak
VIII. LAMPIRAN :
Materi
Soal
A. LATAR BELAKANG
Pada kebanyakan wanita persalinan dimulai antara minggu ke 39 dan 41 usia
kehamilan. Namun karena lama kehamilan setiap orang berbeda-beda akibatnya banyak
bayi yang dilahirkan pada salah satu minggu tersebut. Pada bulan-bulan akhir kehamilan,
tubuh memproduksi progesterone yang bertujuan melunakkan jaringan disekitar cerviks
dan pelvis untuk persiapan bersalin juga biasanya ibu akan mengalami beberapa
ketidaknyamanan antara kekhawatiran dalam menghadapi proses kelahiran.
Persepsi awam umumnya menyamakan dimulainya proses kelahiran dengan rasa
sakit akan bersalin. Namun kadang-kadang rasa sakit ini tidak segera muncul meskipun
proses persalinan sudah mulai, karena masing – masing orang akan mempunyai
pengalaman yang berbeda-beda selama menjalani proses persalinan.
Dengan keanekaragaman pengalaman menghadapi proses kelahiran tersebut,
kesinambungan. Maka penulis menyusun makalah dengan tema penanganan tanda-tanda
persalinan.
B. PENGERTIAN PERSALINAN
1. Persalinan adalah proses dimana bayi,
plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalianan dianggap normal jika
prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai
adanya penyulit. (APN, 2010)
2. Persalinandankelahiran normal adalah
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 - 42 Minggu),
lahir spontan dengan prsentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Sarwono 2011).
3. Persalinan Normal adalah asuhan yang
bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi lahir, serta upaya pencegahan
komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan, hipotermi, dan asfiksia bayi baru
lahir (Sarwono, 2011).
Jadi persalinan adalah pengeluaran hasil konsepsi yang sudah cukup bulan atau
dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain, disusun dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari dalam tubuh ibu .
C. TANDA-TANDA PERSALINAN
Pengetahuan tentang persalinan dan tanda-tanda persalinan diharapkan akan
mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kemampuan ibu untuk beradaptasi terhadap
ketidaknyamanan yang timbul selama proses persalinan (APN,2010 ).
Tanda-tanda persalinan antara lain:
1. Keluar lender bercampur darah
Selama kehamilan bayi tersumbat dalam rahim oleh gumpalan lender yang lengket
pada leher rahim. Saat persalinan dimulai dan serviks mulai membuka, gumpalan
mucus tadi terhalau. Pada saat bersamaan membrane yang mengelilingi bayi dan
cairan amniotic agak memisah dari dinding rahim. Penampakan dari darah dan mucus
yang keluar tampak bagai cairan lengket berwarna merah muda, hal ini bisa kita lihat
sebelum muncul tanda-tanda persalinan lainnya
Apa yang harus dilakukan:
Pengeluaran darah dan lendir dapat terjadi beberapa hari sebelum persalinan,
jadi tunggulah sampai terdapat mendapatkan kontraksi yang teratur atau air ketuban
pecah, sebelum pergi bidan atau kerumah sakit. Anda harus menghubungi dokter bila
terjadipendarahan hebat.(Obstetri, 2010)
3. Ketuban pecah
Pada beberapa kasus membrane masih utuh hingga akhir tahap pertama
persalinan. Kemudian desakan kontraksi dan tekanan kepala bayi pada mulut servik
menyebabkan pecahnya membrane. Saat kebocoran dimulai, bisa dirasakan seperti
semburan air atau hanya rembesan, namun sebenarnya pecahnya membrane takkan
terasa karena membrane tidak memiliki saraf. Seringkali pada ketuban pecah ini ibu
merasakan seperti mengompol, namun untuk memastikan apa yang keluar melalui
jalan lahir tersebut apakah urin atau cairan ketuban dari baunya. Urin biasanya
mempunyai bau yang khas, demikian halnya dengan cairan ketuban namun cairan
ketuban ini berbau anyir (sarwono Prawirohardjo, 2010)
Saat ketuban pecah maka akan keluar cairan ketuban melaui jalan lahir,
selama masa perjalanan menuju ke tenaga kesehatan sebaiknya gunakan pembalut
untuk menampung cairan yang keluar untuk mengurangi ketidaknyamanan bagi ibu
(APN, 2010).
Neil, Wendi Rose. 2012. Panduan Lengkap : Perawatan Kehamilan.Jakarta: Dian Rakyat
Rohmah, Nikmatur. 2009. Pendidikan Prenatal: Upaya Promosi Kesehatan bagi Ibu Hamil.
Jakarta: Gramata Publishing.