Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Research dan Development

(R&D) atau penelitian dan pengembangan. Metode ini adalah metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji

kefektifan produk tersebut agar dapat menghasilkan produk yang

bermanfaat bagi masyarakat luas. (28)

Pada dasarnya peneltian R&D merupakan penelitian yang dilakukan

secara sengaja, sistematis, bertujuan atau diarahkan untuk menciptakan,

merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji

keefektifitasan produk, model, metode atau strategi atau cara jasa, produk,

tertentu yag lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif dan bermakna .

Produk yang dihasilkan berupa permainan monopoli sebagai media

penyuluhan kesehatan reproduksi tentang pernikahan usia dini pada remaja.

Penelitian ini memiliki sepuluh tahapan dalam membuat atau

mengembangkan sebuah produk, yang pada tahap ke sepuluh merupakan

tahap produksi masal. Dalam penelitian ini hanya dilakukan sembilan

langkah penelitian dan pengembangan karena keterbatasan waktu dan biaya

yang dimiliki oleh peneliti.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

34
35

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-juli di Desa

Padaringan Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis.

3.3. Subjek Penelitian

3.3.1. Populasi

Populasi penelitian ini adalan remaja usia 14-19 tahun yang

berjumlah 328 orang Di Desa Padaringan Kecamatan Purwadadi

Kabupaten Ciamis.

3.3.2. Sampel

Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah dengan cara

purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1) Inklusi

(1) Remaja yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

(2) Warga desa Padaringan

(3) Berusia 14-19 tahun

2) Eksklusi

(1) Sudah terpapar materi kesehatan reproduksi pernikahan dini.

(2) Sudah menikah.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah. 9 orang remaja

pada kelompok kecil. Penentuan sampel didasarkan pada uji coba menurut

Setyosari (2012) yaitu 6-8 orang, untuk penentuan sampel uji coba

kelompok besar sesuai dengan pendapat Arikunto (2010), apabila

subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga


36

penelitiannya merupakan populasi. Tetapi, jika jumlah subjek besar, dapat

diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Pendapat tersebut sesuai

dengan Roscoe dalam Sugiyono (2011) yaitu ukuran sampel yang layak

dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500. Dalam penelitian ini

populasinya sebanyak 328 orang, maka sesuai pendapat diatas jumlah

sampel yang diambil sebanyak 10% yaitu 33 orang.

3.4. Definisi operasional

Tabel 3.1. Definisi Operasional pengembangan permainan monopoli

sebagai mediapenyuluhan kesehatan reproduksi tentang

pernikahan dini pada remaja.

Definisi Hasil Ukur


Variabel Alat Ukur Skala
Operasional
Media  X <X <25%
pendidikan Sangat
kesehatan yang Kurang
berisi informasi Layak,
tentang  25% < X <
pernikahan usia 43,75%
dini yang akan Kurang
Media
dinilai Layak, Ordinal
permaianan Kuesioner
kelayakannya  43,74 < X <
monopoli
oleh tim pakar 62,5
media. Cukup Layak,
 62,5% < X <
81,25% Layak
 81,25%< X <
100%
Sangat Layak
37

.5. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini data yang di ambil mengunakan data primer dengan

diberikannya kuesioner untuk validasi dan uji coba. Instrumen yang

digunakan diantaranya :

1) Kuesioner. Kuesioner yang terdapat dalam penelitian ini diantaranya :

a. Kuesioner kelayakan media permainan monopoli yang dikembangkan

yang dinlai oleh ahli media. Validasi dilakukan terkait aspek rekayasa

media dan aspek komunikasi visual dengan total 25 pertanyaan

dengan skala penilaian 1-5 : 1=sangat tidak layak, 2=tidak layak,

3=cukup layak, 4 layak, 5= sangat layak dengan jumlah total skor

sebanyak 125 poin.

b. Kuesioner kelayakan isi materi yang ada pada permainan monopoli

yang dinlai oleh ahli materi. Ahli media menilai kelayakan media

permainan monopoli yang dibuat. Kuesioner penilaian permainan

monopoli kesehatan reproduksi memiliki pertanyaan sebanyak 12 poin

dengan skala penilaian 1-5 1=sangat tidak layak, 2=tidak layak,

3=cukup layak, 4 layak, 5= sangat layak dengan jumlah total skor

sebanyak 60 poin. Berikut data hasil validasi ahli materi.

c. Kuesioner penilaian untuk uji coba produk oleh remaja terhadap

permainan monopoli kesehatan reproduksi tentang pernikahan dini.

dengan memberikan angket berisi 14 pertanyaan dengan skala


38

penilaian 1-5 : 1=sangat tidak layak, 2=tidak layak, 3=cukup layak, 4

layak, 5= sangat layak dengan jumlah total skor sebanyak 70 poin.

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Lembar Penilaian Ahli Media

Kriteria Indikator Nomor Soal


Aspek A. Rekayasa 1,2,3,4,5,6,7,8,9
Kelayakan media

10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,
B. Komunukasi 21,22,23,24,25.
visual

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Lembar Penilaian Ahli Materi


Kriteria Indikator Nomor Soal
Aspek A. Kesesuaian materi 1,2,3

Kelayakan Isi B. Keakuratan materi 4,5,6,7,

C. Kemutakhiran materi 8,9,10

D. Mendorong keingin tahuan 11,12

Table 3.4. Kisi-Kisi Lembar Penilaian Respon Remaja

Kriteria Indikator Nomor Soal


Respon siswa Materi 1,2,3,4

Bahasa 5,6,7,8,9

Ketertarikan 10,11,12
39

Tabel 3.5. Aturan Pemberian Skor dalam Skala Likert (27)


Kategori Skor
Sangat Layak 5
Layak 4
Cukup Layak 3
Kurang Layak 2
Sangat Kurang Layak 1

Skor penilaian total dapat dicari dengan menggunakan rumus : Skala

Likert

P=
∑ x 𝑥 100%
∑ xi
Keterangan :

P = Persentase

∑x = Jumlah jawaban responden dalam 1

∑xi = jumlah nilai ideal dalam item

Menghitung presentase rata-rata seluruh responden


n

X=
∑❑
i=1 Xi
n

X = Rata-rata akhir

Xi = Nilai kemenarikan angket tiap aspek

n = Banyaknya pernyataan
40

Tabel . 3.6.Skor penilaian kelayakan

Persentase Kategori
X <X <25% Sangat Kurang Layak,
25% < X < 43,75% Kurang Layak,
43,74 < X < 62,5 Cukup Layak,
62,5% < X < 81,25% Layak
81,25%< X < 100% Sangat Layak

.6. Prosedur Pengembangan

Monopoli dirancang melalui beberapa tahapan berdasarkan tahapan

menurut penelitian dan pengembangan yang dijelaskan oleh Sugiyono

tahun 2009. Adapun langkah-langkahnya seperti tercantum pada gambar

beriku :

POTENSI DAN PENGUMPULA DESAIN


N DATA PRODUK
MASALAH

UJI COBA REVISI VALIDASI


PRODUK DESAIN DESAIN

REVISI UJI COBA REVISI


PRODUK PEMAKAIAN PRODUK

PRODUKSI
MASAL
41

Gambar 3.1. Alur Penelitian R&D (27)

1) Potensi masalah dan telaah kebutuhan

penelitianya ini potensi masalah dan telaah kebutuhan dilihat dari

masalah kesehatan reproduksi yang sedang banyak terjadi di lingkungan

remaja. Salah satu masalahnya adalah banyaknya kejadian pernikahan

usia dini belakangan ini yang terjadi di Indonesia. Dengan masalah

tersebut maka di butuhkan penyuluhna kesehatan reproduksi tentang

pernikahan dini pada remaja, karena sasaran pada penyuluhan ini adalah

remaja maka penulis mengembangkan media permainan monopoli

dengan harapan lebih efektif sebagai media penyuluhan.

2) Mengumpulkan data.

Data hasil wawancara pada siswa dikumpulkan sebagai dasar

dalam racangan pembuatan media informasi kesehatan berupa

permainan monopoli. Kemudian mengumpulkan referensi dan bahan

materi dari buku-buku perpustakaan, jurnal-jurnal dan buku yang telah

tersedia pada buku saku.

3) Desain Produk

Dalam penelitian ini produk yang dirancang berupa media

promosi kesehatan yaitu permainan monopoli sebagai media

penyuluhan kesehatan reproduksi tentang pernikahan usia dini pada

remaja.

4) Validasi Desain
42

Validasi desain dilakukan pada ahli materi dan ahli media. Validasi

produk ini dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan pada

monopoli kespro. Kemudian melakukan perbaikan media penyuluhan

sesuai dengan hasil penilaian dari ahli media dan ahli materi.

1. Ahli Materi

Tabel.3.7. Daftar Ahli Materi

No Nama Bidang Keahlian


Dosen Kebidanan Poltekkes
1. Etin Rohmatin,
Tasikmalaya

2. Ahli Media

Tabel. 3.8. Daftar Ahli Materi

No Nama Bidang Keahlian


1 Pidi Mohamad Setiadi. M.Pd. Dosen media pembelajaran
pendidikan dasar UPI
Kampus Tasikmalaya

5) Revisi desain

Revisi desain dilakukan untuk memperbaiki kelemahan dan

kekurangan dari permainan monopoli yang dibuat setelah dilakukan

validasi oleh ahli materi dan ahli media.

6) Uji coba produk

Media yang sudah di buat kemudian di uji cobakan kepada para

remaja Uji coba ini dimaksudkan untuk melihat kesesuaian dan


43

efektivitas media yang dibuat untuk penyuluhan kesehatan reproduksi

tentang pernikahan dini. Pada tahap akhir para remaja di beri kuesioner

untuk mengetahui keefektifan penggunaan permainan monopoli sebagai

media penyuluhan, questioner di berikan untuk menilai : 1)

kemenarikan, 2) kemudahan penggunaan 3) kemanfaatan produk yang

telah di buat.

Uji coba produk akan di lakukan kepada para remaja adapun uji

coba dilakukan tahap 1 (skala kecil) sebanyak 9 orang remaja dan uji

coba tahap ke 2 (skala besar) sebanyak 33 orang.

.7. Implikasi Aspek Etik Penelitian

Etika penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu :

1) Tanpa pemaksaan (Coercion)

Coercion artinya yaitu tidak ada unsur pemaksaan terhadap

responden dengan cara apapun juga untuk ikut dalam suatu studi.

Setiap individu diijinkan untuk menolak untuk mengikuti suatu

penelitian. Peneliti menjelaskan kepada sampel penelitian mengenai

lembar inform consent yang berisi tentang ketersediaan sampel

penelitian untuk menjadi responden penelitian. Peneliti tidak

memaksa sampel penelitian untuk menjadi responden penelitian.

Sampel penelitian diberikan lembar inform consent. Sampel

penelitian yang memberikan tanda tangan pada lembar inform

consent, maka dinyatakan sebagai responden.


44

2) Tanpa nama (Anonymity)

Anonimity yaitu merahasiakan identitas responden atau tidak

mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data.

Baik responden maupun peneliti mempunyai hak menyembunyikan

nama sepanjang proses penelitian dilaksanakan, sehingga

menampilkan kode saja pada lembar kuesioner. Kode ini untuk

memudahkan proses analisa data. Kode pada kuesioner yaitu mulai

dari angka 1 sampai 5.

3) Kerahasiaan (Confidentiality)

Confidentiality merupakan etika penelitian dengan

memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi

maupun masalah-masalah 33 lainnya.Peneliti menjamin kerahasiaan

informasi yang diberikan responden. Data yang diberikan hanya

untuk kepentingan penelitian.

4) Manfaat (Benefit)

Keharusan secara etik untuk mengusahakan manfaat yang

sebesar-besarnya dan memperkecil kerugian atau risiko bagi subyek

dan memperkecil kesalahan penelitian. Peneliti menjelaskan kepada

responden mengenai manfaat penelitian ini yang khususnya

bermanfaat untuk responden sendiri, yaitu menjadi bahan introspeksi

diri untuk meningkatkan pengetahuan tentang pernikahan dini dan

dampaknya bagi responden.

5) Risiko dan Kenyamanan (Risk and comfort)


45

Tujuan utama kode etik penelitian adalah untuk melindungi

subyek penelitian dari segala risiko yang diakibatkan dari penelitian

dan memberikan keselamatan subyek penelitian. Peneliti

menjelaskan kepada responden apabila tidak akan terjadi risiko yang

dialami oleh responden penelitian ini. Kenyamanan bagi responden

didukung dengan adanya lembar inform consent.

Anda mungkin juga menyukai