Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan II (Persalinan)


Kode Mata Kuliah : Bd. 302
Pokok Bahasan : Konsep Dasar Askeb pada Ibu dalam Masa
Persalinan
Sasaran : Semester III (Reguler)
Waktu Pertemuan : 120 menit
Pertemuan ke : I
Dosen : Hj.Maulinda Sadari Lubis.SST,Mkeb

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) :


Setelah mengikuti perkuliahan, peserta didik diharapkan mampu memahami
konsep dasar askeb pada ibu dalam masa persalinan sesuai dengan teori
yang disampaikan.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :


Setelah mengikuti perkuliahan, peserta didik diharapkan mampu:
1 Menjelaskan pengertian persalinan dengan tepat
2 Menguraikan sebab mulainya persalinan dengan jelas
3 Menyebutkan dan menjelaskan tahapan persalinan dengan sistematis
4 Menjelaskan tujuan asuhan pada ibu besalin dengan tepat
5 Menyebutkan tanda persalinan secara komprehensif

C. Materi (Terlampir) :
1. Pengertian persalinan
2. Sebab mulainya persalinan
3. Tahap persalinan
4. Tujuan asuhan
5. Tanda persalinan
D. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Tahap Waktu Media/Alat Metode
Dosen Mahasiswa
Pendahuluan 10 mnt  Memberi salam  Menjawab salam  LCD  Ceramah dan
 Menjelaskan TIU dan TIK  Mendengarkan dan  Power point Tanya jawab
mencatat tentang
 Apersepsi  Menjawab pertanyaan konsep
dasar
persalinan.

Inti 95 mnt  Menjelaskan pengertian  Mencatat dan  SDA  SDA


persalinan: mendengarkan
 Menanyakan sebab-sebab  menjawab sebab-sebab
mulainya persalinan. mulainya persalinan.
 Menjelaskan sebab-sebab  Mencatat dan
mulainya persalinan mendengarkan
 Menanyakan tahapan persalinan  Menjawab tahapan
persalinan
 Menjelaskan tahapan persalinan  Mencatat dan
mendengarkan.
 Menjelaskan tujuan asuhan  Mencatat dan
persalinan. mendengarkan
 Menanyakan tanda-tanda  Menjawab tanda-tanda
persalinan persalinan.
 Menjelaskan tanda-tanda  Mencatat dan
persalinan. mendengarkan

Penutup 15 mnt  Menyimpulkan bersama  Menyimpulkan bersama


mahasiswa dosen
 Memberikan evaluasi secara lisan  Menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh dosen
E. Evaluasi
Tes Formatif (essay)
1. Pengertian persalinan
2. Sebab mulainya persalinan
3. Tahap persalinan
4. Tujuan asuhan
5. Tanda persalinan

F. Referensi
1. Varney H. 1997. Varney ‘ s Midwifery.
2. Saifuddin AB. 2001. Buku Acuan Nasional. Depkes. Jakarta
3. Pusdiknakes. 2001. Buku III Askeb pada Ibu Intrapartum. Jakarta
Lampiran
KONSEP DASAR ASUHAN PERSALINAN

A. PENGERTIAN PERSALINAN
1.Persalinan:
Serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup
bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta
dan selaput janin dari tubuh ibu.
2.Macam-macam persalinan:
a.Persalinan spontan
Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, melalui
jalan lahir ibu tersebut.
b.Persalinan buatan
Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi
forceps, atau dilakukan operasi Sectio Caesaria.
c.Persalinan anjuran
Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi baru
berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau
prostaglandin.
3.Istilah-istilah yang berkaitan dengan persalinan berdasarkan
tuanya umur kehamilan dan berat badan bayi:
 Abortus
Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu atau
bayi dengan berat badan kurang dari 500 gr.
 Partus immaturus
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 minggu dan 28 minggu
atau bayi dengan berat badan antara 500 gram dan 999 gram.
 Partus prematurus
Pengeluaran buah kehamilan antara 28 minggu dan 37 minggu
atau bayi dengan berat badan antara 1000 gram dan 2499 gram.
 Partus maturus atau a’terme
Pengeluaran buah kehamilan antara 37 minggu dan 42 minggu
atau bayi dengan berat badan 2500 gram atau lebih.
 Partus postmaturus atau serotinus
Pengeluaran buah kehamilan setelah kehamilan 42 minggu.

B. SEBAB-SEBAB MULAINYA
PERSALINAN
1. Penurunan kadar progesterone
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim sebaliknya
estrogen meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan
terdapat keseimbangan antara kadar progesterone dan estrogen di
dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesterone
menurun sehingga timbul his.
2. Teori oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Oleh karena itu
timbul kontraksi otot-otot rahim.
3. Keregangan otot-otot
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung bila
dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka timbul
kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan
makin teregang otot-otot rahim makin rentan.
4. Pengaruh janin
Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga
memegang peranan oleh karena pada anencephalus kehamilan
sering lebih lama dari biasa.
5. Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua, disangka menjadi
salah satu sebab permulaan persalinan. Hasil dari percobaan
menunjukkan bahwa prostaglandin F2 atau E2 yang diberikan
secara intravena, intra dan extraamnial menimbulkan kontraksi
myometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga disokong
dengan adanya kadar prostaglandin yang tinggi baik dalam air
ketuban maupun darah perifer pada ibu-ibu hamil sebelum
melahirkan atau selama persalinan.

C. TAHAPAN PERSALINAN (KALA I, II, III,


IV)
1. Kala I atau Kala Pembukaan
Dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan cervix
menjadi lengkap. Berdasarkan kemajuan pembukaan maka Kala I
dibagi menjadi:
- Fase latent, yaitu fase pembukaan yang sangat lambat
ialah dari 0 sampai 3 cm yang membutuhkan waktu  8 jam.
- Fase aktif, yaitu fase pembukaan yang lebih cepat yang
terbagi lagi menjadi:
 Fase Accelerasi (fase percepatan), dari pembukaan 3 cm
sampai 4 cm yang dicapai dalam 2 jam.
 Fase Dilatasi Maksimal, dari pembukaan 4 cm sampai 9 cm
yang dicapai dalam 2 jam.
 Fase Decelerasi (kurangnya kecepatan), dari pembukaan 9
cm sampai 10 cm selama 2 jam.
2. Kala II atau Kala Pengeluaran
Dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi.
3. Kala III atau Kala Uri
Dimulai dari lahirnya bayi sampai dengan lahirnya placenta.
4. Kala IV
Masa 1 – 2 jam setelah placenta lahir. Dalam klinik, atas
pertimbangan-pertimbangan praktis masih diakui adanya Kala IV
persalinan meskipun masa setelah placenta lahir adalah masa
dimulainya masa nifas (puerperium), mengingat pada masa ini
sering timbul perdarahan.
D. TUJUAN ASUHAN PERSALINAN
Sebagai bidan harus mampu menggunakan pengetahuan, ketrampilan
dan pengambilan keputusan yang tepat terhadap kliennya untuk:
1. Memberikan dukungan baik secara fisik maupun emosional kepada
ibu dan keluarganya selama persalinan dan kelahiran.
2. Melakukan pengkajian, membuat diagnosa, mencegah, menangani
komplikasi-komplikasi dengan cara pemantauan ketat dan deteksi
dini selama persalinan dan kelahiran.
3. Melakukan rujukan pada kasus-kasus yang tidak bisa ditangani
sendiri untuk mendapatkan asuhan spesialis jika perlu.
4. Memberikan asuhan yang adekuat kepada ibu, dengan intervensi
minimal, sesuai dengan tahap persalinannya.
5. Memperkecil resiko infeksi dengan melaksanakan pencegahan
infeksi yang aman.
6. Selalu memberitahukan kepada ibu dan keluarganya mengenai
kemajuan, adanya penyulit maupun intervensi yang akan dilakukan
dalam persalinan.
7. Memberikan asuhan yang tepat untuk bayi segera setelah lahir.
8. Membantu ibu dengan pemberian ASI dini.
Prinsip umum dari asuhan sayag ibu yang harus diikuti oleh bidan
adalah:
a. Rawat ibu dengan penuh hormat.
b. Mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan
ibu. Hormati pengetahuan dan pemahaman mengenai tubuhnya.
Ingat bahwa mendengar sama pentingnya dengan memberikan
nasehat.
c. Menghargai hak-hak ibu dan memberikan asuhan yang
bermutu serta sopan.
d. Memberikan asuhan dengan memperhatikan privasi.
e. Selalu menjelaskan apa yang akan dikerjakan sebelum
anda melakukannya serta meminta izin dahulu.
f. Selalu mendiskusikan temuan-temuan kepada ibu, serta
kepada siapa saja yang ia inginkan untuk berbagi informasi ini.
g. Selalu mendiskusikan rencana dan intervensi serta pilihan
yang sesuai dan tersedia bersama ibu.
h. Mengizinkan ibu untuk memilih siapa yang akan
menemaninya selama persalinan, kelahiran dan pasca salin.
i. Mengizinkan ibu menggunakan posisi apa saja yang
diinginkan selama persalinan dan kelahiran.
j. Menghindari penggunaan suatu tindakan medis yang tidak
perlu (episiotomi, pencukuran dan enema).
k. Memfasilitasi hubungan dini antara ibu dan bayi baru lahir
(Bounding and Attachment).

E. TANDA DAN GEJALA PERSALINAN


 Tanda-tanda bahwa persalinan sudah dekat:
- Lightening
Beberapa minggu sebelum persalinan, calon ibu merasa bahwa
keadaannya menjadi lebih enteng. Ia merasa kurang sesak, tetapi
sebaliknya ia merasa bahwa berjalan sedikit lebih sukar, dan
sering diganggu oleh perasaan nyeri pada anggota bawah.
- Pollakisuria
Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan didapatkan epigastrium
kendor, fundus uteri lebih rendah dari pada kedudukannya dan
kepala janin sudah mulai masuk ke dalam pintu atas panggul.
Keadaan ini menyebabkan kandung kencing tertekan sehingga
merangsang ibu untuk sering kencing yang disebut Pollakisuria.
- False labor
3 atau 4 minggu sebelum persalinan, calon ibu diganggu oleh his
pendahuluan yang sebetulnya hanya merupakan peningkatan dari
kontraksi Braxton Hicks. His pendahuluan ini bersifat:
 nyeri yang hanya terasa di perut bagian bawah.
 Tidak teratur
 Lamanya his pendek, tidak bertambah kuat dengan
majunya waktu dan bila dibawa jalan malah sering berkurang.
 Tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan
cervix.

- Perubahan cervix
Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan cervix menunjukkan
bahwa cervix yang tadinya tertutup, panjang dan kurang lunak
namun menjadi: lebih lembut, beberapa menunjukkan telah terjadi
pembukaan dan penipisan. Perubahan ini berbeda untuk masing-
masing ibu, misalnya pada multipara sudah terjadi pembukaan 2
cm namun pada primipara sebagian besar masih dalam keadaan
tertutup.
- Energy Spurt
Beberapa ibu akan mengalami peningkatan energi kira-kira 24-28
jam sebelum persalinan mulai, setelah beberapa hari sebelumnya
merasa kelelahan fisik karena tuanya kehamilan maka ibu
mendapati satu hari sebelum persalinan dengan energi yang
penuh. Peningkatan energi ibu ini tampak dari aktifitas yang
dilakukannya seperti membersihkan rumah, mengepel, mencuci
perabot rumah, dan pekerjaan rumah lainnya sehingga ibu akan
kehabisan tenaga menjelang kelahiran bayi, persalinan menjadi
panjang dan sulit.
- Gastrointestinal Upsets
Beberapa ibu mungkin akan mengalami tanda-tanda seperti diare,
obstipasi, mual dan muntah karena efek penurunan hormon
terhadap sistem pencernaan.

 Tanda-tanda persalinan:
- Timbulnya his persalinan ialah his pembukaan dengan sifat-
sifatnya sebagai berikut:
 Nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut bagian
depan.
 Makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat
intensitasnya.
 Kalau dibawa berjalan bertambah kuat
 Mempunyai pengaruh pada pendataran dan atau
pembukaan cervix.
- Bloody show (Lendir disertai darah dari jalan lahir)
Dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari canalis cervicalis
keluar disertai dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini
disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah
segmen bawah rahim hingga beberapa capillair darah terputus.
- Premature Rupture of Membrane
Adalah keluarnya cairan banyak dengan sekonyong-konyong dari
jalan lahir. Hal ini terjadi akibat ketuban pecah atau selaput janin
robek. Ketuban biasanya pecah kalau pembukaan lengkap atau
hampir lengkap dan dalam hal ini keluarnya cairan merupakan
tanda yang lambat sekali. Tetapi kadang-kadang ketuban pecah
pada pembukaan kecil, malahan kadang-kadang selaput janin
robek sebelum persalinan. Walaupun demikian persalinan
diharapkan akan mulai dalam 24 jam setelah air ketuban keluar
 Kala I
- His belum begitu kuat, datangnya setiap 10 – 15 menit dan tidak
seberapa mengganggu ibu hingga ia sering masih dapat berjalan.
- Lambat laun his bertambah kuat: interval lebih pendek, kontraksi
lebih kuat dan lebih lama.
- Bloody show bertambah banyak.
- Lama kala I untuk primi 12 jam dan untuk multi 8 jam.
- Pedoman untuk mengetahui kemajuan kala I adalah: “Kemajuan
pembukaan 1 cm sejam bagi primi dan 2 cm sejam bagi multi,
walaupun ketentuan ini sebetulnya kurang tepat seperti akan
diuraikan nanti”.
 Kala II
- His menjadi lebih kuat, kontraksinya selama 50 – 100 detik,
datangnya tiap 2 – 3 menit.
- Ketuban biasanya pecah pada kala ini ditandai dengan keluarnya
cairan kekuning-kuningan sekonyong-konyong dan banyak.
- Pasien mulai mengejan.
- Pada akhir kala II sebagai tanda bahwa kepala sudah sampai di
dasar panggul, perineum menonjol, vulva menganga dan rectum
terbuka.
- Pada puncak his, bagian kecil kepala nampak di vulva dan hilang
lagi waktu his berhenti, begitu terus hingga nampak lebih besar.
Kejadian ini disebut: “Kepala membuka pintu”.
- Pada akhirnya lingkaran terbesar kepala terpegang oleh vulva
sehingga tidak bisa mundur lagi, tonjolan tulang ubun-ubun telah
lahir dan subocciput ada di bawah symphisis disebut “Kepala
keluar pintu”.
- Pada his berikutnya dengan ekstensi maka lahirlah ubun-ubun
besar, dahi dan mulut pada commissura posterior.
- Saat ini untuk primipara, perineum biasanya akan robek pada
pinggir depannya karena tidak dapat menahan regangan yang kuat
tersebut.
- Setelah kepala lahir dilanjut dengan putaran paksi luar, sehingga
kepala melintang, vulva menekan pada leher dan dada tertekan
oleh jalan lahir sehingga dari hidung anak keluar lendir dan cairan.
- Pada his berikutnya bahu belakang lahir kemudian bahu depan
disusul seluruh badan anak dengan fleksi lateral, sesuai dengan
paksi jalan lahir.
- Sesudah anak lahir, sering keluar sisa air ketuban, yang tidak
keluar waktu ketuban pecah, kadang-kadnag bercampur darah.
- Lama kala II pada primi  50 menit pada multi  20 menit.
 Kala III
- Setelah anak lahir his berhenti sebentar, tetapi setelah beberapa
menit timbul lagi disebut “His pengeluaran uri” yaitu his yang
melepaskan uri sehingga terletak pada segmen bawah rahim
(SBR) atau bagian atas dari vagina.
- Setelah anak lahir uterus teraba seperti tumor yang keras, segmen
atas lebar karena mengandung placenta, fundus uteri teraba
sedikit di bawah pusat.
- Bila placenta telah lepas bentuk uterus menjadi bundar dan tetap
bundar hingga perubahan bentuk ini dapat diambil sebagai tanda
pelepasan placenta.
- Jika keadaan ini dibiarkan, maka setelah placenta lepas fundus
uteri naik sedikit hingga setinggi pusat atau lebih dan bagian tali
pusat di luar vulva menjadi lebih panjang.
- Naiknya fundus uteri disebabkan karena placenta jatuh dalam SBR
atau bagian atas vagina dan dengan demikian mengangkat uterus
yang berkontraksi; dengan sendirinya akibat lepasnya placenta
maka bagian tali pusat yang lahir menjadi panjang.
- Lamanya kala uri  8,5 menit, dan pelepasan placenta hanya
memakan waktu 2 – 3 menit.

Anda mungkin juga menyukai