3. Waktu :
Tempat : Desa Banjararum
4. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar
memahami tentang pemeriksaan kehamilan agar ibu dan janin sehat,
persalinan aman, nifas nyaman ibu bayi selamat bayi sehat, pencegahan
penyakit fisik dan jiwa, gangguan gizi dan komplikasi kehamilan,
persalinan dan nifas serta perawata bayi baru lahir dan aktiftas fisik ibu
hamil.
b. Tujuan Khusus
1) Mengetahui apa saja tanda-tanda bahwa persalinan telah di mulai
2) Mengetahui apa yang disebut dengan tanda-tanda bahaya ada
persalinan
3) Memahami proses persalinan yang dapat dialami oleh ibu dan
mengapa proses persalinan tersebut dipilih.
4) Memahami apa yang harus dilakukan ibu agar dapat menyusui bayinya
secara penuh.
5) Memahami apa yang harus dilakukan ibu pada masa nifas agar dapat
menjaga kesehatannya.
6) Mengetahui tanda-tanda bahaya dan penyakit pada masa nifas
7) Memahami manfaat vitamin A dosis tinggi bagi ibu dan bayinya.
8) Memahami bahwa setelah bersalin ibu perlu ikut program KB.
9) Mengetahui dan memahami alat kontrasepsi dan cara kerjanya.
5. Uraian Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN
KEGIATAN WAKTU KEGIATAN PENYULUH METODE
PESERTA
Pendahuluan 10 menit Salam dan sapa Memperhatikan dan Tanya jawab dan
Review materi pertemuan I menanggapi penyuluh diskusi
Menjawab salam
Penutup
6. Materi
Terlampir
7. Metode penyuluhan
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab.
8. Media penyuluhan
Media yang digunakan leaflet, flipchart, dan buku KIA
9. Evaluasi
Evaluasi dilakukan melalui tanya jawab langsung.
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
A. PERSALINAN
Persalinan adalah dimana fetus dan plasenta keluar dari uterus, ditandai
dengan peningkatan aktifitas myometrium (frekuensi dan intensitas
kontraksi) yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks serta
keluarnya lendir darah (show) dari vagina (Depkes RI, 2009).
1. Tanda – tanda Persalinan
Tanda –tanda bahwa persalinan mu;ai berlangsung : adanya
kontraksi rahim yang berkala dengan lama dan kekuatan tertentu.
Biasanya lama kontraksi antara 45 – 75 detik.
a. Kekuatan kontraksi : semakin lama akan bertambah kuat. Saat
mulas, jika kita menekan dinding perut dengan telunjuk akan terasa
perut mengeras.
b. Jarak antara kontraksi akan bertambah sering, permulaan 10 menit
sekali, kemudian menjadi semakin sering.
c. Keluarnya bercak darah bukan petunjuk akurat ibu akan segera
melahirkan. Ibu harus tetap waspada terhadap hal tersebut, jika
perdarahan banyak, ibu perlu segera ke polindes / puskesmas tanpa
perlu menunggu hingga kontraksi yang terjadi mulai teratur dan
bertambah kuat kekuatannya.
d. Pecahnya kantung ketuban.
1) Manfaat ASI
Bagi Ibu
a. Meningkatkan produksi ASI
b. Mencegah bendungan ASI
c. Merangsang pengeluaran darah atau proses pengecilan perut ibu
setelah bersalin
d. Menjarangkan kehamilan
e. Mengurangi resiko kejadian kanker payudara.
Bagi Bayi
a. Komposisi sesuai dengan kebutuhan bayi
b. Sebagai daya tahan tubuh
c. Tidak menimbulkan sembelit
d. Tidak menimbulkan alergi
e. Memberikan keuntungan psikologis, yaitu kontak langsung dengan
ibunya.
2) Pentingnya Pemberian ASI
Pemberian ASI sangat penting mengingat :
a. ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman terbaik untuk bayi
terutama dalam masa enam bulan pertama kehidupannya.
b. Bayi harus segera disusui setelah lahir. Pada dasarnya setiap ibu dapat
menyusui anaknya dan hendaknya disusui secara tepat.
c. Ibu hendaknya sesering mungkin menyusui anaknya karena dengan
demikian air susu ibu bertambah banyak dan cukup untuk kebutuhan
bayi.
d. Pemberian susu botol yang penanganannya tidak bersih, dapat
menimbulkan sakit dan kematian.
3) Cara Menyusui yang Baik dan Benar
a. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian
dioleskan pada puting dan areola payudara.
b. Bayi diletakkan menghadap ke perut ibu atau payudara
c. Payudara dipegang dengan ibu jari
di atas dan jari yang lain menopang di
bawah, jangan menekan puting susu atau
daerah di sekitar putting
2. Perawatan Payudara
Perawatan payudara adalah usaha untuk memperlancar aliran ASI
dan mencegah masalah-masalah yang akan muncul saat menyusui seperti
putting susu nyeri atau lecet, payudara bengkak, saluran susu tersumbat.
Perawatan payudara tidak hanya dilakukan saat kehamilan sampai
melahirkan. Perawatan payudara dilakukan sehari dua kali saat mandi dan
bila ada masalah dengan menyusui dilakukan dua kali sehari.
a. Perawatan payudara selama kehamilan
1) Bila BH sudah mulai terasa sempit, sebaiknya
menggantinya dengan BH yang pas dan sesuai dengan ukuran
payudara untuk memberikan kenyamanan dan juga support yang
baik untuk payudara.
2) Gunakan BH untuk menyusui pada akhir kehamilan.
Pilihlah BH yang ukurannya sesuai dengan payudara, memakai BH
yang mempunyai ukuran yang tidak sesuai dengan ukuran
payudara dapat menyebabkan infeksi seperti mastitis (suatu infeksi
pada kelenjar susu di payudara).
3) Persiapan puting susu. Dengan lembut putar puting antara
telunjuk dan ibu jari sekitar 10 detik sewaktu mandi. Jika
mendapatkan kesulitan atau puting susu rata atau masuk kedalam,
konsultasikan ke dokter, sehingga hal ini dapat diatasi dini untuk
mencegah kesulitan nantinya.
4) Pada tahap akhir bulan kehamilan, memijat lembut
payudara di daerah yang berwarna gelap (aerola) dan puting susu,
mungkin akan mengeluarkan beberapa tetes kolostrum (cairan
kental berwarna kekuningan dari putingnya) untuk membantu
membuka saluran susu.
5) Bersihkan payudara dan puting, jangan menggunakan
sabun di daerah puting hal ini dapat menyebabkan daerah tersebut
kering. Gunakan air saja lalu keringkan dengan handuk (Suririnah,
2009)
b. Perawatan payudara setelah melahirkan
1) Siapkan alat dan bahan :
a) Baby oil atau minyak kelapa bersih.
b) Gelas
c) Air hangat dan dingin dalam baskom kecil
d) Dua buah handuk mandi bersih
e) Kapas
f) Handuk kecil atau washlap untuk kompres
2) Kompres puting susu dengan kapas yang dibasahi baby oil selama
beberapa menit.
3) Lakukan pengurutan payudara
a) Licinkan kedua tangan dengan minyak. Tempatkan kedua
tangan diantara payudara.
b) Pengurutan dilakukan dimulai ke arah atas, lalu telapak tangan
kiri ke arah sisi kiri dan telapak kanan ke arah sisi kanan.
c) Lakukan terus pengurutan ke bawah dan ke samping.
d) Ulangi masing-masing 20 hingga 30 gerakan untuk setiap
payudara.
e) Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dengan
pinggir kelingking tangan kanan urut payudara dari pangkal
hingga puting susu. Lakukan juga untuk payudara sebelah
kanan.
f) Ulangi masing-masing 20 hingga 30 gerakan untuk setiap
payudara.
g) Sokong payudara kiri dengan satu tangan kiri sedang tangan
kanan mengepal dan mengurut dengan buku-buku jari pangkal
ke arah puting susu.
h) Lakukan juga untuk payudara sebelah kanan.
i) Ulangi masing-masing 20 hingga 30 gerakan untuk setiap
payudara.
j) Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan lalu urut dari
pangkal payudara ke arah puting susu sebanyak satu kali.
k) Pijat puting susu hingga keluar cairan ASI dan tamping dengan
tempat yang bersih atau gelas.
l) Kompres kedua payudara dengan handuk kecil hangat selama
dua menit, lalu ganti dengan kompres air dingin dua menit dan
kompres lagi dengan air hangat selama dua menit (Saryono
dkk, 2009)
5. KB Pasca Persalinan
Pemilihan jenis KB sampai saat ini belum ditemukan suatu
metode kontrasepsi yang ideal atau sempurna. Ideal dalam arti aman dan
tidak berbahaya, dapat diandalkan, sederhana, murah dan dapat diterima
oleh orang banyak dan dapat dipakai dalam waktu lama secara efektif
(Depkes RI, 2009).
Calon akseptor (peserta KB) harus mendapat penjelasan
mengenai efektivitas dan keamanan alat kontrasepsi tersebut. Faktor yang
dapat berakibat buruk terhadap akseptor KB misalnya spiral tidak boleh
dipasang pada ibu yang mengalami infeksi panggul atau perdarahan dari
jalan lahir yang tidak diketahui penyebabnya.
Kontrasepsi terpilih untuk pasca salin harus mempertimbangkan
beberapa hal (Depkes RI, 2009) seperti berikut ini:
a. Pastikan ibu menyusukan bayinya atau tidak.
b. Pilih jenis kontrasepsi yang sesuai
c. Tidak ada masalah gangguan pembekuan darah, produksi ASI dan
tumbuh kembang bayi bila ibu menggunakan kontrasepsi.
d. Tidak harus menghentikan pemberian ASI untuk menggunakan suatu
alat kontrasepsi.
e. Kontrasepsi terpilih harus tidak mempengaruhi kualitas dan jumlah
ASI atau mengganggu kesehatan bayi.
Kondom perempuan
Spermisida
Senggama terputus
KB alamiah : Tidak dianjurkan sampai siklus haid teratur
Metode kalender
Billings
Suhu basal
Amenorea laktasi Dapat dimulai setelah persalinan dan menyusui secara
eksklusif
Tubektomi Dalam 7 hari atau setelah 42 hari pasca persalinan
AKDR 48 jam pasca persalinan
Lampiran 3
Evaluasi Akhir Materi Kelas Ibu Hamil Pertemuan II
Terimakasih atas kehadiran Ibu pada pelaksanaan kelas Ibu Hamil hari ini.
Evaluasi ini bertujuan supaya kelas Ibu hamil menjadi lebih baik nantinya.
Nama :
Umur :
Usia Kehamilan :
Hamil ke berapa :
Alamat :
Daftar pertanyaan curah pendapat :
1. Berikut ini yang bukan termasuk tanda-tanda persalinan akan berlangsung
a. Mulas yang sering dan teratur
b. Perut semakin membesar
c. Keluar lendir bercampur darah pada jalan lahir
d. Keluar cairan ketuban dari jalan lahir
2. Bentuk dukungan suami dan keluarga pada saat persalinan
a. Memberikan dukungan semangat kepada ibu hamil
b. Meninggalkan ibu sendirian saat persalinan
c. Memarahi disaat ibu kesakitan
d. Tidak ada jawaban yang benar
3. Persalinan yang aman sebaiknya ditolong oleh
a. Dukun
b. Kader kesehatan
c. Dokter dan bidan
d. Jawaban a dan b benar
4. Apa kepanjangan dari IMD ?
a. Inisiasi Menyusui Dini
b. Intensif Menyusu Dini
c. Inisiasi Menyusu Dini
d. Intervensi Menyusui Dini
5. Kapan waktu yang benar ibu mulai menyusui bayinya ?
a. Segera setelah bayi lahir
b. Menunggu ASI keluar
c. Setelah 1 minggu melahirkan
d. Setelah 1 bulan melahirkan
6. Waktu yang paling tepat untuk ber KB adalah
a. Setelah selesai masa nifas
b. Tidak perlu ikut KB
c. Setelah anak terakhir usia 1 tahun
d. Segera setelah persalinan
7. Jenis KB yang tepat digunakan setelah persalinan adalah
a. KB suntik
b. KB pil
c. Implant
d. IUD
8. Apa kegiatan yang tidak diperkenankan dilakukan ibu pada masa nifas ?
a. Membebat perut terlalu kencang
b. Menempelkan daun-daunan pada alat kemaluan
c. Duduk diatas bara api
d. Jawaban a, b, c benar
9. Bentuk kegiatan yang dilakukan ibu untuk menjaga ibu bersalin, nifas dan
bayi sehat
a. Bersama dengan suami melakukan komunikasi dengan bayi
b. Makan makanan yang beraneka ragam
c. Istirahat yang cukup
d. Jawaban a, b, c benar
10. Berapa kali minimal ibu memeriksakan diri pada masa nifas
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
d. 4 kali
DAFTAR PUSTAKA
Jenny, Sr. 2006. Perawatan Masa Nifas Ibu dan Bayi. Yogyakarta : Sahabat Setia.
Soetjiningsih, 1997. ASI: Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta EGC.