PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kehamilan merupakan sumber stres khususnya bagi ibu muda dan merupakan
episode dramatis terhadap kondisi biologis, psikologis, dan adaptasi dari wanita yang pernah
mengalaminya. Sebagian kaum wanita menganggap bahwa kehamilan adalah kodrat yang
harus dilalui, tetapi sebagian lagi menganggapnya sebagai peristiwa yang menentukan
kehidupan selanjutnya. Kekhawatiran dan kecemasan pada ibu hamil apabila tidak ditangani
dengan serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik dan psikis, baik pada ibu
maupun janin. Jika hal ini dibiarkan terjadi, maka angka morbiditas dan mortalitas pada ibu
hamil akan semakin meningkat. Kecemasan meningkat menjelang persalinan terutama pada
trimester III (Siallagan, 2018).
Kecemasan mengadapi persalinan dirasakan seluruh ibu hamil khususnya
primigravida. Kecemasan dapat bertambah berat apabila ibu hamil mengalami ketakutan
akan perubahan yang terjadi pada tubuhnya, kondisi janin yang dikandung serta kesiapan
mental dalam menghadapi proses persalinan. Rasa cemas dan takut akan proses persalinan
dan kelahiran meningkat yang menjadi: rasa sakit, luka saat melahirkan, kesehatan bayinya,
kemampuan menjadi ibu yang bertanggung jawab, dan bagaimana perubahan hubungan
dengan suami.(Siallagan, 2018).
Persalinan merupakan suatu peristiwa kelahiran bayi, primipara mengalami proses
persalinan lebih lama dari pada multipara. Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan
menyebabkan perubahan serviks (membuka dan menipis) berakhir dengan lahirnya plasenta
secara lengkap, ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan
serviks. Kontraksi uterus mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya perdarahan,
kontraksi uterus yang tidak kuat dan terus menerus dapat menyebabkan terjadinya atonia
uteri yang dapat mengganggu keselamatan ibu. Melatih otot-otot uterus untuk dapat
berkontraksi adekuat salah satu aspek yang akan meningkatkan kemampuan ibu bersalin
dalam menghadapi proses persalinan.
Senam pada masa kehamilan ini telah banyak di modifikasi dengan berbagai jenis
gerakan dengan harapan tetap dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada ibu hamil dan
tetap mengutamakan keselamatan bayi. Setiap gerakan pada senam memiliki tujuan dan
dapat dilakukan pada saat yang diperlukan sesuai dengan tujuan dari instruktur. Kombinasi
posisi tegak, gerakan panggul, pijat punggung dan dukungan pasangan ini selama kala satu
persalinan disebut dance labour.( Simkim dan Ancheta, 2011 )
Dance Labour bertujuan dapat melaksanakan tugas persalinan dengan kekuatan dan
kepercayaan diri sendiri dibawah bimbingan penolong persalinan normal. Melalui Dance
Labour diperoleh keadaan prima dengan melatih dan mempertahankan otot dinding perut,
otot dasar panggul serta jaringan penyangganya untuk berfungsi saat persalinan berlangsung.
Senam juga melonggarkan persendian yang berhubungan dengan persalinan, dapat
memperbaiki kedudukan janin, mengurangi ketegangan dan meningkatkan kepercayaan diri
menghadapi persalinan, memperoleh pengetahuan dan kemampuan mengatur pernapasan,
relaksasi dan kontraksi otot dinding perut, otot sekat rongga badan dan otot dasar panggul
saat persalinan. Dance Labour juga dapat meningkatkan kepercayaan pengetahuan tentang
kekuatan persalinan sehingga waktu persalinan dapat dipersingkat dan rasa sakit dikurangi
(Muchtar, 2008)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengetahui “bagaimana asuhan
kebidanan pada ibu bersalin dengan kebutuhan Dance Labour di BPM Puryati ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan kebutuhan Dance Labour
di BPM Puryati ?”
2. Tujuan Khusus
a. Mendiskripsikan teori konsep Dance Labour pada ibu bersalin.
b. Mendiskripsikan teori asuhan kebidanan pada asuhan kebidanan pada ibu bersalin
dengan kebutuhan ance Labour
c. Mendiskripsikan penerapan teknik dance labour pada ibu bersalin.
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Dance Labour
pada ibu bersalin sehingga dapat dijadikan acuan untuk memberikan asuhan
kebidanan pada ibu bersalin dengan kecemasan menghadapi persalinan.
2. Bagi Profesi Kesehatan
Diharapkan dapat menjadi evidence based dalam menentukan kebijakan atau program
yang dapat meningkatan angka kesejahteraan ibu dan anak melalui pelayanan
kebidanan pada ibu bersalin yang adekuat.
3. Bagi masyarakat
Diharapakan dapat menjadi acuan bagi masyarakat khususnya keluarga dalam
memberikan support serta kesiagaan menghadapi persalinan ibu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Persalinan
1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. (Indrayani dan Moudy
E, 2016)
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan
lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). (Puspita, Eka, 2014)
Persalinan normal menurut WHO adalah persalinan dengan presentasi janin
belakang kepala yang berlangsung secara spontan dengan lama persalinan dalam batas
normal, beresiko rendah sejak awal persalinan hingga partus dengan masa gestari 37-42
minggu. (Indrayani, 2016)
4. Tanda-tanda Persalinan
Tanda-tanda persalinan sebagai berikut :
a. Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang
semakin pendek.
b. Pengeluaran lendir bercampur darah dan dapat disertai ketuban pecah.
c. Terjadinya pembukaan serviks.
B. Dance Labour
1. Pengertian Dance Labour
Wanita mungkin memiliki harapan ideal tentang apa yang mereka inginkan
terjadi sehubungan dengan penghilang rasa sakit, kontrol dan keterlibatan dalam
pengambilan keputusan, tetapi pengalaman seringkali sangat berbeda dan harapan.
Gerakan senam yang dilakukan dengan kombinasi posisi tegak, gerakan panggul, pijat
punggung dan dukungan pasangan ini selama kala satu persalinan yang disebut dengan
Dance Labour.
Dance persalinan dapat mengurangi intensitas nyeri dan meningkatkan kepuasan
ibu selama fase aktif persalinan. Namun tiada studi yang mengevaluasi efek persalinan
tetapi pijat, posisi tegak dan konstribusi pasangan pada nyeri persalinan, durasi fase
aktif persalinan dan kepuasan ibu telah di evaluasi. ( Simkin & Bolding, 2004 )
3. Kontra indikasi
a. Persalinan dengan penyakit penyerta
b. Persalinan dengan pre eklamsi
c. Persalinan dengan perdarahan