OLEH :
PELIA PELTRESIA
2020243082
DOSEN PEMBIMBING
Pada tahap ini ibu akan merasakan kontraksi yang terjadi tiap 10 menit
selama 20-30 detik. Frekuensi kontraksi makin meningkat hingga 2-4 kali tiap 10
menit, dengan durasi 60-90 detik. Kontraksi terjadi bersamaan dengan keluarnya
darah, lendir, serta pecah ketuban secara spontan. Cairan ketuban yang keluar
sebelum pembukaan 5 cm kerap dikatakan sebagai ketuban pecah dini.
b. Kala 2
Pada fase ini janin mulai keluar dari dalam kandungan yang membutuhkan waktu
sekitar dua jam. Fase dimulai saat serviks sudah membuka selebar 10cm hingga bayi
lahir lengkap. Pada kala 2, ketuban sudah pecah atau baru pecah spontan, dengan
kontraksi yang lebih sering terjadi yaitu 3-4 kali tiap 10 menit.
Refleks mengejan juga terjadi akibat rangsangan dari bagian terbawah janin yang
menekan anus dan rektum. Tambahan tenaga mengejan dan kontraksi otot-otot
dinding abdomen serta diafragma, membantu ibu mengeluarkan bayi dari dalam
rahim.
c. Kala 3
Tahap ini disebut juga kala uri, yaitu saat plasenta ikut keluar dari dalam rahim. Fase
ini dimulai saat bayi lahir lengkap dan diakhiri keluarnya plasenta. Pada tahap ini
biasanya kontraksi bertambah kuat, namun frekuensi dan aktivitas rahim terus
menurun. Plasenta bisa lepas spontan atau tetap menempel dan membutuhkan
bantuan tambahan.
d. Kala 4
Tahap ini merupakan masa satu jam usai persalinan yang bertujuan untuk
mengobservasi persalinan. Pada tahap ini plasenta telah berhasil dikeluarkan dan
tidak boleh ada pendarahan dari vagina atau organ. Luka-luka pada tubuh ibu harus
dirawat dengan baik dan tidak boleh ada gumpalan darah.
3. Jelaskan salah satu Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul dan implementasi
keperawatannya
a. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri persalinan
Impelementasi :
1) Jelaskan fisiologis nyeri persalinan normal pada ibu
2) Usap abdomen ibu
3) Tutupi abdomen ibu dengan selimut
4) Berikan analgetik sesuai resep dokter
5) Berikan dorongan untuk melakukan teknik relaksasi yang dipelajari pada periode
prenatal
b. Nyeri akut yang berhubungan dengan kontraksi uterus selama persalinan.
Implementasi :
1) Monitor tanda-tanda vital
2) Monitor DJJ dan His
3) Ajarkan teknik relaksasi
4) Atur posisi klien
5) Awasi respon emosional pasien terhadap proses nyeri
6) Awasi tanda-tanda persalinan lengkap
7) Beri posisi yang nyaman pada klien
c. Resiko terhadap ketidak efektifan menyusui yang berhubungan dengan penundaan
pemberian Asi dan payudara membengkak.
Implementasi :
1) Beri penjelasan pada klien tentang manfaat ASI.
2) Ajarkan pada klien tentang perawatan payudara.
3) Ajarkan pada klien cara memompa payudara
d. Risiko terjadinya hemoragia yang berhubungan dengan atonia uteri atau trauma
Implementasi :
1) Kaji tanda-tanda vital
2) Massase lembut secara intermiten fundus uteri
3) Kaji jumlah darah yang keluar yang terdapat pada pembalut.
4) Observasi warna kulit apakah ibu mengalami sianosis