DISUSUN OLEH:
1 RINELCI SAMAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelahiran bayi merupakan peristiwa penting bagi kehidupan seorang pasien dan
keluarganya ,sangat penting untuk di ingat bahwa persalian adalah proses yang normal
dan merupakan kejadian yang sehat. Namun demikian, potensi terjadinya komplikasi
yang mengancam nyawa selalu ada sehingga bidan harus mengamati dengan ketat pasien
dan bayi sepanjang proses melahirkan. Dukungan terus menerus dan penatalaksanaan
yang terampil dari bidan dapat menyumbangkan suatu pengalaman melahirkan yang
menyenangkan dengan hasil persalinan yang sehat dan memuaskan.
Tingginya angka kematian ibu dan anak umumnya akibat ahli kebidanan atau bidan
terlambat mengenali, terlambat merujuk pasien ke perawatan yang lebih lengkap,
terlambat sampai di tempat rujukan, dan terlambat ditangani.
Penanganan rujukan obstetri merupakan mata rantai yang penting, menjadi faktor
penentu dari hasil akhir dari kehamilan dan persalinan. Kurang lebih 40% kasus di RS
merupakan kasus rujukan. Kematian maternal di RS pendidikan 80-90% merupakan
kasus rujukan. Kematian perinatal di RS pendidikan kurang lebih 60% berasal dari
kelompok rujukan.
B. Rumusan Masalah
Apa saja Tanda Bahaya Kala I,II,III,IV ?
C. Tujuan
Dapat memahami secara menyeluruh tentang fisiologi kala IV dalam persalinan dan
asuhan kebidanan yang diberikan pada Kala IV persalinan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam
berlangsung sampai lahirnya janin pada usia kurang lebih 9 bulan lebih
Proses Kehamilan
Proses kehamilan dimulai dengan terjadinya konsepsi. Konsepsi adalah
bersatunya sel telur (ovum) dan sperma. Proses kehamilan (gestasi)
berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari di hitung dari hari pertama
menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena
dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sel sperma
dengan telur) yang terjadi dua minggu setelahnya.
yang mudah dikenali dan dapat menjadi petunjuk bagi diagnosis dan
(Marjati, 2011:34).
Syncope (pingsan)
Kelelahan
Payudara tegang
Sering miksi
Pigmentasi Kulit
1. Pengertian
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu, proses ini dimulai dengan kontraksi
plasenta) yang telah cukup bulan dan dikeluarkan melalui jalan lahir
2. Fisiologi persalinan
teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri
spontan pada saat akhir kala I. Dapat di lihat pada gambar 2.15
Gambar 2.15
Kala 1
(Sumber: Sulistyawati,Nugraheny, 2010:75)
yaitu :
cm.
(+ 10 cm).
b. Kala II: atau kala pengusiran terdapat tanda gejala kala dua
rektum/vaginanya
Perineum menonjol
uterus, setelah lepas plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau
segitiga atau seperti buah pear atau alpukat dan fundus berada di
vulva.
Kala III dimulai segera setelah bayi baru lahir sampai lahirnya plasenta,
yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Menurut Wiknjosastro
(2008:100-103) manajemen aktif kala III mempunyai tujuan untuk
menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif sehingga dapat
mempersingkat waktu, mencegah perdarahan dan dapat mengurangi
kehilangan darah kala III persalinan dibandingkan dengan
penatalaksanaan fisiologis. Keuntungan manajemen aktif kala III
antaralain persalinan kala III lebih singkat, mengurangi jumlah
kehilangan darah, megurangi kejadian retensio plasenta. Dan dapat
dilihat pada gambar 2.17
Gambar 2.17
Kala III
(Sumber: Sulistyawati,Nugraheny, 2010:77)
Dalam Kala III ada dua metode untuk mengeluarkan plasenta. Plasenta
turun melalui bagian samping dan masuk ke vulva dengan pembatas
maternal terlebih dahulu, seperti kancing yang memasuki lubang baju.
Bagian yang berada didalam kantong.
d. Kala IV: dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang
kritis bagi ibu dan bayi. Kala IV dimaksudkan untuk melakukan
observasi perdarahan paska salin yang paling sering terjadi 2 jam dan
perdarahan tidak lebih dari 500 cc. Jumlah perdarahan rata-rata yang
dianggap normal adalah 250 cc, biasanya 100-300 cc. Perdarahan
jika lebih dari 500 cc, hal tersebut dianggap abnormal dan harus
dicari penyebabnya.
2.2 Tanda Bahaya Persalinan
2.2.1. Tanda bahaya kala I
1) Tanda atau gejala syok (nadi cepat, lemah 110x/menit atau lebih, tekanan darah
rendah sistolik <90mmHg, pucat pasi, berkeringat dingin, kulit lembab, nafas
cepat >30x/menit, cemas bingung, atau tidak sadar, produksi urin sedikit <30
ml/jam).
2) Tanda gejala dehidrasi (perubahan nadi 100x/menit atau lebih, urin pekat,
produksi urin sedikit <30ml/jam).
3) Tanda gejala infeksi (temperatur > 38°C, menggigil, nyeri abdomen, cairan
ketuban berbau).
4) Tanda atau gejala preeklamsia ringan (tekanan darah distolik 90-110 mmHg,
protein urin hingga +2).
5) Tanda atau gejala preeklamsia berat atau eklamsia (tekanan darah distolik 110
mmHg atau lebih dan diastolik 90 mmHg atau lebih dengan kejang, nyeri
kepala, gangguan penglihatan, kejang setiap saat)
6) Tanda atau gejala inersia uteri (kurang dari 3 kontraksi dalam waktu 10 menit,
masing-masing kontraksi berlangsung <40 detik ).
7) Tanda gawat janin (DJJ <120x/menit atau > 160 x/menit).
8) Kepala bayi tidak turun.
Inversio uterus yang tidak berhubungan dengan persalinan diduga terjadi akibat
adanya massa pada uterus, misalnya mioma uteri, yang menyebabkan kelemahan
dinding uterus. Selain itu, inversio uterus juga berhubungan dengan penggunaan
obat tokolitik, misalnya terbutaline atau nifedipine.
Pengkajian
Selain itu ada beberapa data dasar yang sangat membantu dalam intervensi yang akan
dibuat, diantaranya :
1. Aktivitas / Istirahat
Perilaku dapat direntang dari senang sampai keletihan.
2. Sirkulasi
Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat, kemudian kembali ke tingkat
normal dan cepat. Hipotensi dapat terjadi sebagai respon terhadap analgesik dan
anastesi. Frekuensi nadi melambat pada respon terhadap perubahan curah jantung.
3. Makanan / Cairan
Kehilangan darah normal kira-kira 250-300 ml
4. Nyeri / Ketidaknyamanan
Dapat mengeluh tremor kaki/ menggigil.
5. Keamanan
Inspeksi manual pada uterus dan jalan lahir menentukan adanya robekan atau laserasi.
Perluasan episiotomi atau laserasi jalan lahir mungkin ada.
6. Seksualitas
Darah yang berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas dari endometrium,
biasanya dalam 1-5 menit setelah melahirkan bayi. Tali pusat memanjang pada muara
vagina. Uterus berubah dari diskoid menjadi bentuk globular dan meninggikan
abdomen.
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan, respon fisiologis setelah melahirkan.
2. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kurangnya masukan oral,
muntah, diaforesis, peningkatan kehilangan cairan secara tidak disadari, atonia uterus,
laserasi jalan lahir, tertahannya fragmen plasenta.
3. Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan, sisa plasenta yang tertahan.
4. Risiko cedera (meternal) berhubungan dengan posisi selama melahirkan/
pemindahan, kesulitan dengan plasenta.
5. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan terjadinya transisi (penambahan
anggota keluarga), krisis situasi (perubahan pada peran/tanggung jawab).
Rencana Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan, respon fisiologis setelah melahirkan.
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 30 menit diharapkan nyeri
hilang atau berkurang dengan kriteria evaluasi : Menyatakan nyeri berkurang dengan
skala (0-3), wajah tampak tenang, wajah tampak tidak meringis.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Masa nifas adalah pulih kembali,mulai dari partus selesai sampai alat-alat kandungan
kembali sebelum hamil ,lamanya 6-8 minggu masa nifas ( puerperium ) dimulai setelah
kelahiran plasenta danberakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil dan berlangsung kira -kira 6 minggu. Kala iv adalah kala pengawasan dari
1-2 jam setelah bayi dan plasenta lahir
Untuk memantau kondisi ibu.
Setelah persalinan terjadi beberapa perubahan penting diantaranya makin
Meningkatnya pembentukkan urin untuk mengurangi hemodilusi darah, terjadi
Penyerapan beberapa bahan tertentu melalui pembuluh darah vena sehingga
Terjadi peningkatan suhu badan sekitar 0,5 oc yang bukan merupakan keadaan
Patologis atau menyimpang pada hari pertama
Infeksi kala nifas adalah infeksi peradangan pada semua alat genitalia pada masa
Nifas oleh sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya suhu badan melebihi 38 oc tanpa
menghitung hari pertama dan berturut-turut selama dua hari.infeksi