TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Kehamilan
a. Definisi
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
9
10
bangga dan cemas tentang apa yang akan terjadi saat persalinan.
(Yuliani,2017;h. 46).
2. Persalinan
a. Definisi
cm
Kala II Kala II adalah kala pengeluaran bayi, dimulai dari pembukaan
lengkap sampai bayi lahir. Uterus dengan kekuatan hisnya
ditambah kekuatan meneran akan mendorong bayi hingga lahir.
Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1
jam pada multigravida. Diagnosis persalinan kala II ditegakkan
dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan
pembukaan sudah lengkap dan kepala janin sudah tampak di
vulva dengan diameter 5-6 cm.
Kala III Kala III adalah waktu pelepasan dan pengeluaran plasenta.
Setelah bayi lahir kontraksi rahim berhenti sebentar, uterus
teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat dan berisi
plasenta yang menjadi tebal 2 kali sebelumnya. Beberapa saat
kemudan timbul his pengeluaran dan pelepasan plasenta, dalam
waktu 1-5 menit plasanta terlepas dan terdorong ke dalam
vagina dan akan lahir spontan atau sedikit dorongan. Seluruh
proses biasanya berlangsung 5-30 menit setlah bayi lahir. Dan
pada pengeluaran plasenta biasanya disertai dengan
pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.
Kala IV Tahap ini digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap
bahaya perdarahan. Pengawasan ini dilakukan selama kurang
lebih dua jam.. Pada beberapa keadaan, pengeluaran perdarahn
setelah proses kelahiran menjadi banyak. Ini disebabkan
beberapa faktor seperti lemahnya kontraksi atau tidak
berkontraksi otot-otot rahim. Oleh karena itu perlu dilakukan
pengawasan sehingga jika perdarahan semakin hebat dapat
dilakukan tindakan secepatnya.
(Yuliani, 2017;h. 13-16)
c. Tanda-tanda persalinan
a) Pengeluaran lender
a) Perlunakan serviks
b) Perdarahan serviks
3. Masa nifas
a. Definisi
genital.
rahim (involusi)
e) Kesulitan buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK)
(hari ke 3-10)
4. Keluarga Berencana
a. Definisi
dan sejahtera.
MK 2).
19).
MK 41- MK 42).
48- MK 50).
MK 63- MK 64).
a. Definisi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
penilaian awalbayi baru lahir yaitu bayi cukup bulan, air ketuban
18
jernih, bayi menangis kuat dan tonus otot bayi baik (JNPK-KR,
2008;h.124).
kebutuhan
c) Meninjau catatan terbaru atau sebelumnya
d) Meninjau data laboratorium
2) Langkah 2 Kegiatan yang dilakukan adalah menginterpretasikan
(Intepretasi semua data dasar yang telah dikumpulkan sehingga
Data Dasar) ditemukan diagnosis atau masalah
3) Langkah 3 Kegiatan yang dilakukan adalah menginterpretasikan
(Identifikasi semua data dasar yang telah dikumpulkan sehingga
Masalah atau ditemukan diagnosis atau masalah
Diagnosa
Potensial)
4) Langkah 4 Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan
(Idenfikasi atau dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani
Perlunya bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai
Penanganan dengan kondisi klien.
Segera
5) Langkah 5 Pada langkah ini, direncanakan asuhan yang
(Perencanaan menyeluruh yang ditentukan berdasarkan langkah-
Asuhan langkah sebelumnya data yang tidak lengkap dapat
Menyeluruh) dilengkapi
a. Pengkajian Data
1) Anamnesis
2008;h.140).
(Yuliani,2017;h.176).
(Estiwidani,2008;h. 141).
budayanya (Marmi,2012;h.179).
sesorang (Estiwidani,2008;h.141).
22
(Estiwidani,2008;h.141).
dkk,2017;h. 176).
4) Riwayat kesehatan
5) Riwayat Obstetri
a) Riwayat Haid
167).
2009; h. 167).
(Yuliani,2017;h.180).
sehari (Sulistyawati,2009;h.179).
(Yuliani,2017;h.181).
dkk, 2009;h.145).
(Sulistyawati,2009;h.178).
(6)Gerakan Janin
(Pusdiklatnakes,2015;h.29).
(9)Minum Obat/Jamu
(Yuliani,2017;h.180).
23).
e) Riwayat perkawinan
(3)Lama pernikahan?
f) Riwayat KB
(Yuliani,2017;h.181).
7) Pemeriksaan Fisik
a) Pemeriksaan Umum
(1)Keadaan Umum
h.175).
(2)Kesadaran
(3)Berat Badan
(Yuliani,2017;h.183).
(4)Tinggi Badan
(5)Tekanan Darah
(6)Nadi Normal
kali per menit. Jika <60 disebut brachicardi dan jika >100
(7)Suhu Normal
infeksi (Yuliani,2017;h.186).
(8)Respirasi
31
(Yuliani,2017;h.186).
b) Status Present
c) Status Obstetri
(1)Inspeksi
(3)Auskultasi
(Yuliani,2017;h.193).
(4)Reflek Patella
d) Pemeriksaan Penunjang
b. Interpretasi data
34
belum (Yuliani,2017;h.200).
(Yuliani,2017;h.200).
(Yuliani,2017;h.201).
(Yuliani,2017;h.202-207).
h.176).
Tanggal/jam :
sesak nafas yang tidak berkurang saat istirahat, demam tinggi dan
h.176).
g. Evaluasi
Tanggal/jam :
pasien.
yang dirasakannya.
bahaya kehamilan.
persalinan.
minggunya.
Umur : Jam :
Umur : Jam :
2. Tanda-tanda persalinan
a. Kontraksi: Kontraksi pada persalinan sejati pada awalnya tidak
teratur dan durasinya singkat, tetapi kemudian menjadi teratur
(Varney, 2008; h. 692).
b. Frekuensi: frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit. Kontraksi
dianggap adekuat jika terjadi 3 kali atau lebih dalam waktu 10
menit, dan berlangusng selama 40 detik atau lebih (JNPK-
KR.2008;hal.39).
c. Lokasi ketidaknyamanan: pinggang terasa sakit menjalar ke
depan (Sulistyawati.2010;hal.7).
d. PPV: cairan lendir bercampur darahmelalui vagina (JNPK-
KR.2008;hal.39).
39
2. Status obstetrikus
a. Inspeksi
1) Pemeriksaan muka, mamae, abdomen penjelasan sama
dengan kunjungan awal kehamilan namun hasilnya bisa
berbeda
2) Vulva : terdapat cairan lendir bercampur darah (JPNK-
KR.2008.hal.39).
b. Palpasi
1) Pemeriksaan Leopold I, II, III dan IV sama dengan
kunjungan awal.
2) TFU : Tidak boleh < 28 cm dan ≥ 40 cm. TFU < 28 cm
pada kehamilan aterm mengindikasikan berat bayi lahir
rendah berdasarkan perkiraan taksiran berat janin yaitu
kurang dari 2500 gram. Sedangkan TFU ≥ 40 cm dicurigai
hamil kembar atau bayi besar (makrosomia) (Varney, 2008;
h.693).
3) Kontraksi uterus
Fase laten : kontraksi lebih stabil seiring peningkatan
frekuensi, durasi, dan intensitas. Kontraksi terjadi tiap 10-20
menit lamanya berlangsung 15-20 detik , frekuensi minimal
dua kali kontraksi dalam 10 menit .
Fase aktif : kontraksi menjadi lebih sering, dengan durasi
yang lebih panjang dan intensitas lebih kuat. Kontraksi
biasanya muncul setiap dua sampai tiga menit, lamanya
berlangsung sekitar 60 detik, dan dengan intensitas yang
kuat (Varney, 2007; h. 676).
4) Pemeriksaan DJJ dilakukan tiap 1 jam pada fase laten,tiap
30 menit sekali pada fase aktif. DJJ normal 120-160 x/menit
(Kemenkes, 2013; h.37) .
5) Penurunan bagian terbawah janin
Tabel 2.14 Nilai Penurunan dengan Perlimaan Jari
5/5 Jika bagian terbawah janin seluruhnya teraba di atas
simfisis pubis
4/5 Jika sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah
memasuki pintu atas panggul
3/5 Jika sebagian (2/5) bagian terbawah janin telah
memasuki rongga panggul
2/5 Jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin
masih berada diatas simfisis dan 3/5 bagian telah
turun melewati bidang tengah rongga panggul
1/5 Jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian
terbawah janin yang berada diatas simfisis dan 4/5
bagian telah masuk ke dalam rongga panggul
0/5 Jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba
dari pemeriksaan luar dan seluruh bagian terbawah
janin sudah masuk kedalam rongga panggul
(JNPK-KR,2008;h:44)
4. Pemeriksaan dalam
1) Vulva/vagina untuk mengevaluasi ketebalan, panjang, dan
kemampuan meregang (Varney, 2008, h. 694).
2) Serviks : Menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya
bertambah, bisa bercampur darah (bloody show).Pembukaan
sudah sejauh mana, kala 1 dibagi menjadi 2 yaitu fase laten
dengan pembukaankurang dari 4 cm selama 8 jam dan fase
41
Umur : Jam :
Umur : Jam :
Umur : Jam :
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : untuk mengetahui ada tidaknya moulage, caput
succedanum, cephal hematoma, hidrosefalus
(Muslihatun, 2010; h. 33). Bentuk kepala
terkadang asimetris karena penyesuaian pada
saat proses persalinan, umumnya hilang dalam
48 jam, ubun-ubun besar rata atau tidak
menonjol, dapat sedikit menonjol saat bayi
menangis (Kemenkes, 2013; h. 53).
b. Mata : Normalnyatidakadakotoran/secret(Kemenkes,20
13;h.53).
c. Hidung : Normalnya datar setelah lahir dan terdapat
mucus encer putih (Wong, dkk, 2009; h. 239).
d. Mulut : Bibir, gusi, langit-langit utuh dan tidak ada
bagian yang terbelah (Kemenkes, 2013; h. 53).
e. Telinga : Jumlah, bentuk, posisi, kesimetrisan letak
dihubungkan dengan mata dan kepala serta
adanya gangguan pendengaran (Muslihatun,
2010; h. 33).
f. Leher : Bentuk simetris/ tidak, adakah pembengkakan
dan benjolan, hemangioma, tanda abnormalitas
kromosom dan lain-lain (Muslihatun, 2010; h.
33).
g. Dada : Bentuk dan kelainan bentuk dada, putting susu
(Muslihatun, 2010; h. 33).
h.Pulmo/
u : Apakah terdapat pernafasan dada, jumlahnya
jantung
l harus kurang dari 60 kali/menit. Frekuensi
m denyut jantung normal sekitar 120-
o 140x/menit(Wong,2009;h. 241, 248).
i. Abdomen : Bentuk, penonjolan sekitar tali pusat pada saat
menangis, perdarahan tali pusat. Perut harus
tampak bulat dan bergerak secara bersamaan
dengan gerakan dada saat bernafas, kaji adanya
pembengkakan, jika perut sangat cekung
kemungkinan terdapat hernia diafragmatika, jika
perut membuncit kemungkinan karena
hepatosplenomegali, jika kembung kemungkinan
adanya omfalokel (Walyani, 2015; h. 155).
j. Genitalia : Bayi perempuan kadang terlihat cairan vagina
berwarna putih atau kemerahan serta labia
mayora menutupi labia minora. Bayi laki-laki
terdapat lubang uretra pada ujung penis.Pastikan
bayi sudah buang air kecil dalam 24 jam setelah
lahir (Kemenkes RI, 2013; h. 54).
k. Punggung : Normalnya kulit terlihat utuh, tidak terdapat
lubangdan benjolan pada tulang belakang
(Kemenkes RI, 2013; h. 53).
l. Anus : Normalnya terlihat lubang anus dan periksa
apakah mekonium sudah keluar, biasanya
mekonium keluar dalam 24 jam setelah lahir
(Kemenkes RI, 2013; h. 54).
m.Ekstremitas : Hitung jumlah jari tangan dan kaki. Lihat apakah
kaki posisinya baik atau bengkok kedalam atau
59
puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan
segera keringkan secara seksama dengan menggunakan kain bersih
dan perhatikan tanda-tanda infeksi tali pusat: kemerahan pada kulit
sekitar tali pusat, tampak nanah atau berbau. Jika terdapat tanda
infeksi, nasihati ibu untuk membawa bayinya kefasilitas kesehatan
Hasil : Ibu memahami mengenai informasi yang diberikan
4. Memberitahu kepada orangtua tanda-tanda bahaya bayi baru lahir
dan agar merujuk segera untuk perawatan lebih lanjut jikaditemui:
Tidak mau minum atau memuntahkan semua, kejang, bergerak hanya
jika dirangsang, merintih, napas cepat (≥60kali/menit) atau napas
lambat (<30kali/ menit), tarikan dinding dada kedalam yang kuat,
teraba demam (suhu ketiak > 37.5ºC) atau teraba dingin (suhu
ketiak <36ºC), nanah yang banyak dimata, nanah keluar dari
umbilikus, kemerahan disekitar umbilikus, adanya lebih dari 10
pustula dikulit, pembengkakan, kemerahan, dan pengerasan kulit,
tampak kuning (terutama 24 jam pertama), biru, atau pucat, diare dan
perdarahan (Kemenkes,2013;h.56).
Hasil:Ibu memahami mengenai informasi yang diberikan
5. Menjelaskan kepada Ibu tanda-tanda bahwa bayi cukup mendapatkan
ASI yaitu bayi terlihat puas, penurunan berat badan tidan lebih dari
10% berat lahir pada minggu pertama, berat bdan naik paling tidak
160 gram pada minggu-minggu berikutnya atau minimal 300 gram
pada bulan pertama, bayi BAK minimal 16 kali sehari, kotoran
berubah dari warna gelap ke warna coklat terang atau kuning setelah
hari ke 3 (JNPK-KR, 2008; h. 140).
Hasil : Ibu mengerti dengan informasi yang diberikan
6. Mendokumentasikan hasil asuhan yang diberikan
Hasil : Dokumentasi telah dilakukan
Umur : Jam :
S Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
1. Pola eliminasi : bayi defekasi 1 atau 4 kali perhari (Varney, 2008;
h. 897).
2. Istirahat dan tidur : seminggu pertama setelah lahir normalnya
sering tidur, rata-rata 16,5 jam perhari (Rukiyah, 2010; h. 71).
O 1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda – tanda vital : Nadi, pernapasan dan suhu nilainya bisa
berbeda namun nilai normal dan penjelasan sama seperti asuhan
neonatus kunjungan awal.
d. Pengukuran BB: dalam minggu pertama, berat bayi mungkin
turun dahulu. Penurunan berat badan maksimal untuk bayi lahir
cukup bulan maksimal 10% (Kemenkes, 2013; h.18).
2. Status present: Pemeriksaan status present penjelasan sama seperti
kunjungan awal neonatus namun hasil bisa berbeda
61
Nama : Umur :
Alamat : Tanggal/Jam :
S 1. Keluhan: Dikaji keluhan pasien saat ini. Masalah yang dapat dialami
BBL antara lain bayi rewel, gumoh, cradel cap (kerak topi),
mongolion spot, milia, miliaria) (Kemenkes RI, 2013; h. 72-77).
2. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Pola Eliminasi : Penjelasan sama seperti kunjungan 6 hari namun
hasil pemeriksaan dapat berbeda
O 1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda – tanda vital : Nadi, pernapasan dan suhu nilainya bisa
berbeda namun nilai normal dan penjelasan sama seperti asuhan
neonatus kunjungan awal.
2. Status present: Pemeriksaan status present penjelasan sama seperti
kunjungan awal neonatus namun hasil bisa berbeda
3. Pengukuran BB: pada usia 2 minggu umumnya telah mencapai berat
lahirnya (Kemenkes, 2013;h.19).
62
4. Tali Pusat: Tali pusat lepas dan kering terjadi dalam satu sampai dua
minggu ( Varney, 2007; h. 897).
A Diagnosa kebidanan
Bayi Ny. X umur 8 hari – 28 hari neonatus cukup bulan sesuai masa
kehamilan.
Masalah: sesuai dengan keluhan
Diagnosa potensial: Tidak ada
Kebutuhan segera: Tidak ada
P Tanggal/jam :
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.
Hasil : Ibu/keluarga mengetahui hasilnya.
2. Menganjurkan ibu untuk meningkatkan kebersihan dan merawat kulit,
mata, serta tali pusat dengan baik.
Hasil : Ibu bersedia untuk melakukannya
3. Mengingatkan agar bayi mendapatkan imunisasi pada usia 1 bulan
yaitu imunisasi BCG dan Polio.
Hasil : Ibu bersedia untuk mengimunisasikan bayinya.
4. Mengingatkan ibu selalu memberikan stimulasi dini pada bayinya
yaitu dengan selalu menyentuh dengan penuh kasih sayang dan
mengajak bicara setiap melakukan aktivitas dengan bayinya.
Hasil : Ibu bersedia melakukannya.
5. Menganjurkan Ibu untuk membawa bayinya ke fasilitas kesehatan
apabila ditemukan salah satu tanda-tanda bahaya pada bayinyaa
Hasil : Ibu/keluarga bersedia untuk melakukannya.
6. Melakukan dokumentasi kegiatan
Hasil:telah dilakukan sesuai perencanaan (Kemenkes,2013;h.56).