I. Tujuan Instruksional
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU):
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang
kehamilan.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK):
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta dapat:
1. Menjelaskan pengertian kehamilan.
2. Menjelaskan tanda-tanda kehamilan.
3. Mengetahui tanda bahaya kehamilan.
II. Materi
Terlampir
III. Metoda
Ceramah
Tanya jawab (diskusi)
Demonstrasi
V. Sumber
Panduan KIA
VII. Evaluasi
A. Bentuk : Lisan
B. Jenis : Jawaban Singkat
C. Prosedur : awal penyuluhan, selama dan akhir penyuluhan.
D. Pertanyaan evaluasi:
1. Jelaskan tanda-tanda kehamilan?
2. Jelaskan tanda bahaya kehamilan?
Lampiran Materi
KEHAMILAN
A. Pengertian
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah
280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir ( Saifudin,
2006). Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2008). Kehamilan
merupakan proses yang diawali dengan adanya pembuahan (konsepsi), masa pembentukan
bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi (Monika, 2009).
B. Tanda-Tanda Kehamilan
Menurut Rustam (2005), Kehamilan memiliki Tanda-tanda sebagai berikut:
1. Tanda pasti (tanda positif)
a.Gerakan janin dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin.
d. Pingsan
e.Tidak ada selera makan
g. Sering kencing
h. Konstipasi.
3. Tanda-tanda mungkin
a.Perut membesar
kelamin.
3. Demam
Ibu hamil lebih rentan terjangkit pilek dan flu. Oleh karena itu, jangan heran jika ibu
hamil terkadang mengalami demam. Tapi, segera hubungi dokter jika demam
berlangsung lebih dari 24-36 jam dan suhu tubuh di atas 37,5°C tapi tidak menunjukkan
gejala flu atau pilek. Atau jika suhu tubuh lebih dari 39°C selama beberapa waktu, karena
ini dapat membahayakan bayi dalam kandungan.
4. Janin jarang bergerak
Janin cukup sering bergerak merupakan tanda bahwa kehamilan baik-baik saja. Tapi
jika pola pergerakannya berubah (berhenti atau melamban) setelah 24 minggu, ini berarti
terjadi sesuatu dengan janin yang dikandung.
5. Keluar cairan dari vagina
Jika ada cairan yang merembes dari vagina pada masa kelamilan kurang dari 37
minggu, itu berarti air ketuban sudah pecah. Artinya, janin yang ada di dalam kandungan
sudah harus dilahirkan walau dalam keadaan prematur. Namun, bisa jadi cairan yang
keluar tersebut bukan air ketuban, melainkan urine. Ini akibat adanya tekanan pada
kandung kemih ketika rahim membesar. Untuk membedakan apakah cairan yang
merembes adalah air ketuban atau urine, coba buang air kecil. Jika usai berurine cairan
terus keluar, itu tandanya air ketuban sudah pecah.
6. Gejala preeklamsia
Preeklamsia adalah keadaan serius selama masa kehamilan yang berpotensi
menyebabkan kondisi fatal. Gangguan ini ditandai dengan tekanan darah tinggi,
kelebihan protein dalam urine (biasanya terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan), nyeri
perut bagian tengah atau atas, pandangan kabur atau ganda, tangan dan kaki bengkak,
sakit kepala parah yang tidak hilang, muntah-muntah, jarang buang air kecil, kadar
trombosit turun, fungsi hati terganggu, dan sesak napas.
7. Jatuh
Jatuh ketika hamil tidak selalu berbahaya. Jika jatuh terduduk tidak ada yang perlu
dikhawatirkan, karena janin terlindungi oleh rahim dan cairan ketuban. Namun, jika perut
terkena benturan ketika jatuh hingga terjadi kontraksi, adanya rembesan cairan, atau
perdarahan, segera datangi unit gawat darurat.