Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi


Sub Pokok Bahasan : Reproduksi Wanita
Topik : Kehamilan
Sasaran : Masyarakat Rancabali
Pemberi Materi : Eti Rohaeti
Pelaksanaan Kegiatan
Hari/Tanggal : Jumat, 23 Maret 2018
Waktu : 30 menit
Tempat : Halaman Puskesmas

I. Tujuan Instruksional
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU):
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang
kehamilan.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK):
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta dapat:
1. Menjelaskan pengertian kehamilan.
2. Menjelaskan tanda-tanda kehamilan.
3. Mengetahui tanda bahaya kehamilan.

II. Materi
Terlampir

III. Metoda
Ceramah
Tanya jawab (diskusi)
Demonstrasi

IV. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)


N Uraian Kegiatan
Kegiatan Alat Peraga
o Penyuluh Peserta
1. Pembukaan a. Mengucapkan salam. a. Menjawab salam. Lisan
5 Menit b. Memperkenalkan diri b. Mengikuti
c. Menyampaikan tujuan c. Menyetujui tujuan
penyuluhan penyuluhan
d. Melakukan apersepsi d. Mengikuti apersepsi
e. Melakukan pretest e. Menjawab pretest
secara lisan
2. Isi a. Menanyakan kepada a. Bercerita tentang Leaflet
20 Menit peserta apa yang kehamilan. (kartu zero
diketahui tentang waste)
kehamilan.
b. Memberi reinforcement b. Berdiskusi dan
atas berbagi menyimak
pengalaman.
c. Memberikan materi c. Berdiskusi dan
penyuluhan dan menyimak
berdiskusi tentang penjelasan.
kehamilan.
d. Memberikan d. Peserta bertanya
kesempatan pada
peserta untuk bertanya
tentang hal yang belum
dipahaminya.
e. Menjawab pertanyaan e. Menyimak jawaban
peserta yang diberikan
3. Penutup a. Melakukan evaluasi a. Menjawab Lisan
5 Menit (post test) secara lisan pertanyaan
b. Menyimpulkan materi b. Menyimak
penyuluhan/diskusi kesimpulan.
c. Mengucapkan salam c. Menjawab salam.

V. Sumber
Panduan KIA

VI. Alat peraga


Leaflet

VII. Evaluasi
A. Bentuk : Lisan
B. Jenis : Jawaban Singkat
C. Prosedur : awal penyuluhan, selama dan akhir penyuluhan.
D. Pertanyaan evaluasi:
1. Jelaskan tanda-tanda kehamilan?
2. Jelaskan tanda bahaya kehamilan?

Lampiran Materi
KEHAMILAN

A. Pengertian
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah
280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir ( Saifudin,
2006). Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2008). Kehamilan
merupakan proses yang diawali dengan adanya pembuahan (konsepsi), masa pembentukan
bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi (Monika, 2009).

B. Tanda-Tanda Kehamilan
Menurut Rustam (2005), Kehamilan memiliki Tanda-tanda sebagai berikut:
1. Tanda pasti (tanda positif)
a.Gerakan janin dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin.

b. Denyut jantung janin: didengar dengan stetoskop-monoral laennec, dicatat dan


didengar dengan alat Doppler, dicatat dengan feto-elektro kardiogram, dilihat pada
ultrasonografi, terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.
2. Tanda-tanda presumtif (tidak pasti)
a.Amenore (tidak dapat haid)

b. Mual dan muntah


c. Mengidam

d. Pingsan
e.Tidak ada selera makan

f. Payudara membesar, tegang

g. Sering kencing

h. Konstipasi.
3. Tanda-tanda mungkin
a.Perut membesar

b. Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk, konsistensi dari rahim.


c. Tanda Hegar, yaitu pembuluh darah dalam cervix bertambah dan karena terjadinya
oedema dari cervix dan hiperplasia kelenjar-kelenjar cervix, sehingga cervix menjadi
lunak.
d. Tanda Chadwick, yaitu pembuluh darah dinding vagina bertambah hingga warna
selaput lendirnya biru.
e.Tanda Piscaseek, yaitu pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh di
daerah inplantasi dan di daerah insersi plasenta.
f. Tanda Ballottement, yaitu teraba benjolan keras.

C. Tanda Bahaya Kehamilan


1. Perdarahan
Perdarahan sangat ringan tanpa rasa sakit atau nyeri adalah hal umum yang terjadi
di awal kehamilan. Namun, perdarahan bisa menjadi tanda bahaya kehamilan atau
komplikasi serius jika:
a.Perdarahan berat dengan darah berwarna gelap disertai sakit perut parah (di salah satu
sisi perut), kram, dan serasa ingin pingsan pada trimester pertama. Ini bisa menjadi
tanda kehamilan ektopik (hamil di luar rahim) yang dapat mengancam jiwa.
b. Perdarahan berat disertai nyeri punggung atau sakit perut kuat pada awal trimester
kedua yang mungkin merupakan tanda keguguran.
c. Perdarahan dengan nyeri perut pada trimester ketiga dapat menjadi gejala solusio
plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim).
d. Perdarahan tiba-tiba tanpa rasa sakit menunjukkan gejala plasenta previa (sebagian
atau seluruh plasenta bayi menyelimuti atau berada di atas pangkal leher rahim).
e.Perdarahan berat pada usia kehamilan kurang dari 37minggu, kemungkinan bayi akan
terlahir prematur.
2. Mual berat dan muntah-muntah
Mual dan muntah ketika hamil memang hal yang wajar terjadi, namun bisa menjadi
hal yang serius jika tidak terkendali dan parah. Mengapa? Ketika merasa mual, ibu hamil
kemungkinan tidak bisa makan atau minum apa pun. Akibatnya, ibu hamil dan janin
berisiko terkena dehidrasi dan kekurangan gizi. Sering muntah ketika hamil juga bisa
menjadi tanda bahaya kehamilan seperti:
a.Preeklamsia (komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan
tanda-tanda kerusakan pada sistem organ lain), jika muntah-muntah selama paruh
kedua masa kehamilan, nyeri di bawah tulang rusuk, dan pembengkakan di wajah,
tangan atau kaki.
b. Keracunan makanan, jika muntah disertai diare.
c. Infeksi ginjal, jika muntah disertai demam dan nyeri di punggung bawah atau sekitar alat

kelamin.
3. Demam
Ibu hamil lebih rentan terjangkit pilek dan flu. Oleh karena itu, jangan heran jika ibu
hamil terkadang mengalami demam. Tapi, segera hubungi dokter jika demam
berlangsung lebih dari 24-36 jam dan suhu tubuh di atas 37,5°C tapi tidak menunjukkan
gejala flu atau pilek. Atau jika suhu tubuh lebih dari 39°C selama beberapa waktu, karena
ini dapat membahayakan bayi dalam kandungan.
4. Janin jarang bergerak
Janin cukup sering bergerak merupakan tanda bahwa kehamilan baik-baik saja. Tapi
jika pola pergerakannya berubah (berhenti atau melamban) setelah 24 minggu, ini berarti
terjadi sesuatu dengan janin yang dikandung.
5. Keluar cairan dari vagina
Jika ada cairan yang merembes dari vagina pada masa kelamilan kurang dari 37
minggu, itu berarti air ketuban sudah pecah. Artinya, janin yang ada di dalam kandungan
sudah harus dilahirkan walau dalam keadaan prematur. Namun, bisa jadi cairan yang
keluar tersebut bukan air ketuban, melainkan urine. Ini akibat adanya tekanan pada
kandung kemih ketika rahim membesar. Untuk membedakan apakah cairan yang
merembes adalah air ketuban atau urine, coba buang air kecil. Jika usai berurine cairan
terus keluar, itu tandanya air ketuban sudah pecah.
6. Gejala preeklamsia
Preeklamsia adalah keadaan serius selama masa kehamilan yang berpotensi
menyebabkan kondisi fatal. Gangguan ini ditandai dengan tekanan   darah tinggi,
kelebihan protein dalam urine (biasanya terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan), nyeri
perut bagian tengah atau atas, pandangan kabur atau ganda, tangan dan kaki bengkak,
sakit kepala parah yang tidak hilang, muntah-muntah, jarang buang air kecil, kadar
trombosit turun, fungsi hati terganggu, dan sesak napas.
7. Jatuh
Jatuh ketika hamil tidak selalu berbahaya. Jika jatuh terduduk tidak ada yang perlu
dikhawatirkan, karena janin terlindungi oleh rahim dan cairan ketuban. Namun, jika perut
terkena benturan ketika jatuh hingga terjadi kontraksi, adanya rembesan cairan, atau
perdarahan, segera datangi unit gawat darurat.

Anda mungkin juga menyukai