Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Hari/tanggal : Senin, 24 Juni 2019


Jam/waktu : 08.00 WIB
Pokok Bahasan : Pembinaan dan Pelatihan Dukun Bayi
Sub Bahasan : Peran Dukun Bayi dalam Pengenalan Tanda Bahaya
Nifas, Hal-hal yang Tidak Boleh di Lakukan Waktu
Membantu Bidan Menolong Persalianan, Peran Dukun
dalam Persalinan Aman
Sasaran : Dukun Bayi di Desa Pasar Tebat Kecamatan Air Napal
Penyuluhan : Kelompok 3
Tempat : Baai Desa Pasar Tebat Kecamatan Air Napal

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang pembinaan dan pelatihan
dukun bayi selama 30 menit audien mampu menerapkan untuk bekerjasama
dengan tenaga kesehatan.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang pemberitahuan ibu hamil
untuk bersalin di tenaga kesehatan audien dapat :
1. Mengetahui peran dukun bayi dalam pengenalan tanda bahaya nifas.
2. Mengetahui hal-hal yang tidak boleh di lakukan waktu membantu bidan
menolong persalianan.
3. Menerapkan peran dukun dalam persalinan aman.
C. Garis-Garis Besar Materi
1. Peran dukun bayi dalam pengenalan tanda bahaya nifas.
2. Hal-hal yang tidak boleh di lakukan waktu membantu bidan menolong
persalianan.
3. Peran dukun dalam persalinan aman.
D. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
2. Media dan Alat Peraga
Leaflet
3. Strategi Pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon
1 5 menit Pendahuluan
a. Menyampaikan salam a. Membalas
b. Menjelaskan tujuan salam
c. Kontrak waktu b. Mendengarkan
c. Memberi respon

2 20 Menit
Inti
a. Penyampaian materi dan a. Mendengarkan
menjelaskan tentang peran dan menyimak
dukun bayi dalam pengenalan b. Mengajukan
tanda bahaya nifas. Hal-hal pertanyaan
yang tidak boleh di lakukan c. Mendengarkan
waktu membantu bidan
Menolong Persalianan. Peran
dukun dalam persalinan aman.
b. Memberikan kesempatan
bertanya
c. Menjawab pertanyaan

3 5 Menit Penutup
a. Tes akhir a. Menjawab
b. Menyimpulkan hasil b. Aktif bersama
penyuluhan menyimpulkan
c. Memberi salam penutup c. Membalas
salam
E. Evaluasi
1. Evaluasi Persiapan
a. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penyuluhan.
b. Media sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan.
c. Undangan untuk dukun bayi sudah disampaikan 1 minggu
sebelum penyuluhan.
d. Tempat sudah siap 1 jam sebelum penyuluhan,
e. SAP sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
a. Dukun bayi memperhatikan penjelasan penyaji.
b. Dukun bayi aktif bertanya.
c. Media dapat digunakan secara efektif.
3. Evaluasi Hasil
a. Menyebutkan kembali peran dukun bayi
dalam pengenalan tanda bahayanifas.
b. Menyebutkan kembali hal-hal yang tidak boleh
di lakukan waktumembantu bidan menolong persalianan.
c. Menyebutkan kembali peran dukun dalam persalinan aman.

F. Materi
Terlampir
MATERI PENYULUHAN
PEMBINAAN DAN PELATIHAN DUKUN BAYI

A. Pengenalan Tanda Kehamilan, Persalinan, dan Nifas


Peran dukun bayi dalam pengenalan tanda bahaya kehamilan yang harus di
ketahui dukun yaitu:
1. Mengenal tanda-tanda kehamilan.
2. Memotivasi atau mengantarkan ibu dengan tanda-tanda kehamilan
untuk segera di peiksa oleh bidan.
3. Melakukan kunjungan rumah dan membeli penyuluhan pada ibu
hamil,suami,keluarga maupun masyarakat tentang pentingnya
memeriksaan kehamilan.
4. Menyampaikan tentan keuntungan dan kerugian dari tradisi yang
berkembang di masyarakat mengenai kehamilan seperti(tidak
mengijinkan seorang ibu hamil tidak dapat memeriksakan
kehamilanya).
5. Membantu menghilangkan tahayul dan keraguan untuk memeriksakan
kehamilan kepada petugas kehamilan.
6. Mendorong ibu hamil dan keluarganya untuk mempersiapkan biaya
dan tempat persalinan yang aman.
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan
1. Pendarahan vagina
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah,
perdarahan banyak, atau perdarahan dengan nyeri (berarti abortus, ket, mola
hidatidosa). Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah
merah,banyak/ sedikit (berarti plasenta previa, solusio plasenta).
2. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit
kepala hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-
kadang adanya sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan
bahwa penglihatanya menjadi kabur atau berbayang, sait kepala yang hebat
dalam kehamilan adalah gejala dari preeklamsia.
3. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur,rabun senja)
Maslah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur,berbayang.
4. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri yang hebat menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bias
berarti appendicitis, kehamilan ektopik, aborsi penyakit tulang panggul,
persalinan pretem, gastritis, penyakit kantong empedu, abrupsi plasenta,
infeksi saluran kemih, atau infeksi lain.
5. Bengkak pada muka atau tangan
Bengkak bias menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dn
tangan tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang
lain. Hal ini dapat merupakan pertanda,anemia, gagal jantung atau preeklamsia.
6. Bayi kurang bergerak seperti biasa
Ibu mearasa gerakan bayinya pada bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal, jika abayi tidur gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam.
Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan
ibu minum dengan baik.
7. Ibu hamil dengan tanda bahaya harus segera dirujuk kepuskesmas atau
kerumah sakit.
Makanan bagi ibu hamil
a. Makanan pokok
b. Lauk pauk
c. Sayur dan buah
d. Susu
e. Nutrisi ibu hamil
f. Janin didalam kandungan membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang
dapat memberikannya. Oleh sebab itu makanan ibu hamil harus cukup
untuk berdua yaitu untuk ibu sendiri dan anak dalam kandungannya.
g. Kebutuhan zat gizi ditentukan oleh kenaikan berat janindan kecepatan janin
mensintase jaringan-jaringan baru. Zat gizi diperoleh janin dari simpanan
ibu pada masa anabolic dan dari makanan ibu sehari-hari sewaktu hamil.
Memgingatkan ibu:
a. Tidak ada pantangan makan untuk ibu hamil.
b. Minum tablet zat besi secara teratur, jangan disertai minum air the dan bila
ada mual minum malam hari sebelum tidur.
c. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan. Pemberian
tablet zat besi pada ibu hamil (fe) adalah untuk mencegah defisiensi zat
besi pada ibu hamil, bukan menaikkan kadar hemoglobin. Wanita hamil
perlumenyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari, kebutuhan meningkat secara
seknifikan pada trimester II karena absorpsi usus yang tinggi.
B. Peran Dukun Bayi dalam Pengenalan Tanda Bahaya Persalinan
Peran dukun bayi dalam persiapan persalinan
1. Bersama dengan bidan mengatur pertemuan dengan ibu hamil, suami dan
keluarganya pada trimester ketiga untuk membahas tempat persalinan 2
hal yang perlu diketahui dan dipersiapkan.
2. Memberikan informasi kepada ibu hamil mengenai:
a. Tanda-tanda persalinan yaitu: kekuatan his makin sering terjadi dan
teratur dengan jarak kontraksi yang semakin pendek, pengeluaran
lender bercampur darah. Pelunakan seviks,pendataran serviks dan
terjadi pembukaan serviks.
b. Kapan harus mencari pertolongan.
c. Pengenalan tanda bahaya kehamilan
Yaitu syok pada saat persalinan, perdarahan pada saat persalinan,nyeri
kepala, gangguan penglihatan, kejang atau koma, tekanan darah tinggi,
persalinan yang lama, gawat janin dalam persalinan, demam
dalampersalinan, nyeri perut hebat, sukar bernafas.(JNPKR, 2007)
3. Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan perlengkapan yang
diperlukan untuk persalinan yang bersih dan aman yaitu:
a. Tempat yang bersih untuk ibu bersalin.
b. Sabun yang baru.
c. Air dan handuk yang bersih untuk mencuci tangan.
d. Kain bersih dan hangat untuk membersihkan dan mengeringkan bayi.
e. Ruangan yang bersih dan sehat.
f. Cahaya dan ventilasi yang cukup.
g. Membantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan transfortasi, calon
donor darah jika terjadi kegawatdaruratan.
h. Segera hubungi bidan apabila ibu hamil telah menunjukkan tanda-
tanda persalinan(ketuban pecah atau mulas teratur).
i. Membantu bidan dalam merujuk ibu bersalin kerumah sakit atau
ketempat lainnya.
C. Peran Dukun Bayi dalam Pertolongan Persalianan :
1. Mengetahui tanda-tanda persalinan.
2. Menyarankan atau mengantar ibu untuk melahirkan di polindes atau
pondokkan atau rumah bidan dan bila ibu mau di dampingi ketempat
persalinan.
3. Segera hubungi dan memberitahu serta ajak bidan untuk segera dating
kerumah ibu yang akan bersalin atau menyiapkan tempat untuk persalinan.
D. Peran Dukun Bayi dalam Persalinan Aman
1. Memastikan tersedianya mangan yang hangat, bersih dan sehat untuk
persalinan, juga kain hangat untuk mengeringkan bayi baru lahir tempat
untuk plasenta.
2. Cuci tangan dengan air sabun atau air bersih, kemudian keringkan hingga
betul-betul kering dengan handuk bersih.
3. Bantu ibu untuk mengambil posisi yang paling nyaman baginya.
4. Membantu menganjurkan ibu untuk meneran hanya jika merasa ingin
meneran atau sesuai dengan perintah bidan.
E. Hal-hal yang Tidak Boleh di Lakukan Waktu Membantu Bidan Menolong
Persalianan:
1. Jangan mendorong-dorong puncak Rahim.
2. Jangan menarik ari-ari.
3. Jangan priksa dalam.
F. Peran Dukun Bayi dalam Pengenalan Tanda Bahaya Nifas
1. Peran dukun bayi yaitu mengetahui dan memberi penerangan pada ibu
nifas.
2. Mengenali berat bayi lahir rendah bila tidak tersedia timbangan bayi.
3. Anjurkan untuk memeriksakan diri kebidan minimal 3 kali pada masa
nifas.
4. Kunjungi ibu bersamam bidan bila ibu tidak dating untuk memriksakan
diri.
5. Berikan penyuluhan dan anjurkan untuk berKB dan mengimunisasikan
bayinya sesuai aturan.
6. Dukun bayi melaksanakan komunikasi sebagai berikut:
a. Menanyakan apakah ada masalah dengan ibu atau bayinya.
b. Nasehati ibu supaya makan-makanan yang bergizi dan berikan tablet
tambah darah.
c. Memberikan penyuluhan pada ibu tentang pentingnya menjaga
kebersuhan diri, memakai pembalut bersih, makan bergizi, istirahan
cukup dan cara merawat bayi. Cucilah tangan lalu periksalah bayi.
d. Periksalah tali pusat pada setiap kali kunjungan (paling sedikit pada
hari ke tiga, minggu ke dua dan minggu ke enam). Tali pusat harus
tetap kering, ibu perlu diberitahu bahaya membubuhkan sesuatu pada
tali pusat, misanya minya atau bahaya lain jika ada kemerahan pada
pusat, perdarahan atau tercium bau busuk bayi segera di rujuk.
e. Perhatikan warna kulit bayi, tanyakan kepada ibu pemberian asi,
misalnya bayi tidak mau menyusui, waktu jaga, cara bayi menangis,
beberapa kali buang air kecil, dan bentuk fesesnya bila ada kelainan
segera lapor bidan.
f. Perhatikan kondisi umum bayi, apakah ada ikhterus (bayi kuning) atau
tidak. Ikhterus pada hari ke tiga post partum adalah ikhterus fisiologis
yang tidak memerlukan pengobatan.namun ikhterus terjadi sesudah
hari ketiga atau kapan saja dan bayi malas untuk menetek dan tanpak
mengantuk, maka bayi harus segera di rujuk.
g. Bicarakan pemberian asi dengan ibu, dan bila mungkin perhatikan
apakah bayi menetek dengan baik.
h. Nasehati ibu untuk hanya memberikan asi kepada bayi selama empat
bulan, dan bahaya pemberian makanan tambahan selain asi pada bayi
sebelum berumur empat bulan.
i. Bicarakan tentang KB dan kapan senggama dapat dimulai. Sebaiknya
hal ini didiskusikan dengan suaminya
j. Jika ada hal-hal yang tidak normal, segeralah merujuk ibu atau bayi ke
puskesmas atau rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai