Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

AKTIVITAS YANG BAIK BAGI IBU HAMIL

Disusun Oleh:
Kelompok 13
1. Rizka Widyawati 144011825044
2. Ika Yulis Tira 144011825024
3. Lili Yugiarti 144011825028

Dosen Pembimbing : Tafdhila, S.Kep.,M.Kes


Mata Kuiah : Keperawatan Maternitas

PROGRAM STUDI D.III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SITI KHADIJAH PALEMBANG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan SAP kami dengan judul “Aktivitas yang
Baik Bagi Ibu Hamil”. SAP ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Maternitas.
Penyusunan dan penulisan SAP ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak dalam bentuk bantuan dan bimbingan. Oleh karena itu pada
kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Tafdhila,S.Kep.,M.Kes. selaku dosen Keperawatan Maternitas yang
membimbing penulisan SAP ini.
2. Teman-teman kelompok yang telah membantu dan berpastisipasi dalam
menyelesaikan makalah ini.
3. Dan teman-teman D3 Keperawatan yang ikut berpartisipasi dalam
pembuatan Makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga segala bantuan, petunjuk, dorongan dan bimbingan yang telah
diberikan mendapatkan imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Sehingga
uraian dalam SAP ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Kami menyadari bahwa SAP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, yang
tentunya akan mendorong kami untuk berkarya lebih baik lagi pada kesempatan
yang akan datang.

Palembang , Mei 2020

Penulis

2
SATUAN ACARA PENGAJARAN

POKOK BAHASAN : Aktivitas Yang Baik


SUB POKOK BAHASAN : Aktivitas Yang Baik Bagi Ibu Hamil
WAKTU : 30 Menit
HARI / TANGGAL : Selasa, 5 Mei 2020
SASARAN : Ibu Hamil
TEMPAT : Puskesmas

A. Latar Belakang
Masa kehamilan adalah masa yang sangat rentan. Seorang ibu harus hati-
hati dalam menjaga kehamilan ini, baik dalam mengkonsumsi makanan atau
beraktivitas. Sebab, kesalahan konsumsi makanan bisa mengakibatkan bayi
yang lahir tidak sehat, bahkan menyebabkan keguguran. Demikian juga
halnya dengan aktivitas seorang ibu yang sedang hamil. Ada batasan-batasan
tertentu dalam menekuni aktivitas keseharian selama masa kehamilan, seperti
bekerja, berolahraga, atau bepergian.
Semua aktivitas tersebut memiliki resiko yang dapat membahayakan bagi
ibu dan juga calon buah hati dalam kandungan. Dengan demikian memahami
hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama kehamilan sangatlah penting.
Selain dapat memperlancar proses kehamilan, ibu juga dapat menghindari
resiko-resiko yang tidak diinginkan. Seperti keguguran atau gangguan saat
proses kehamilan, tentu tidak diinginkan oleh setiap ibu yang sedang hamil.
Karena itu, agar bayang-bayang kecemasan tidak menghantui pikiran, ada
baiknya calon ibu mengetahui aktivitas keseharian yang boleh dan aman
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan selama hamil.
Selama kehamilan tubuh akan mengalami banyak perubahan. Olahraga
teratur bukan saja membantu anda mengatasi perubahan yang terjadi namun
juga membantu mempersiapkan tubuh untuk proses persalinan nanti.
Olahraga akan memperkuat otot-otot, memperbaiki stamina, meningkatkan
sirkulasi darah. Anda akan merasa rileks dan hormon-hormon kimia ini akan

3
mengalir melalui plasenta sehingga bayi pun akan ikut merasakan efek positif
dari kegiatan ini.
Kesalahan dalam beraktivitas tentu sangat fatal dan berdampak bagi
keselamatan bayi dalam kandungan. Jadi ibu hamil harus mengetahui
aktivitas-aktivitas yang harus dihindari demi keselamatan bayi.

B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Diharapkan setelah mendapatkan penyuluhan , selama 30 menit, ibu dan
keluarga yang hadir dapat memahami dan mengetahui apa saja aktivitas
yang baik bagi ibu hamil.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang aktivitas yang baik
bagi ibu hamil diharapkan Ibu mampu :
a) Menjelaskan pengertian aktivitas
b) Menjelaskan aktivitas yang biasa dilalukan oleh ibu hamil
c) Menjelaskan aktivitas yang baik dilakukan saat hamil
d) Menyebutkan aktivitas yang harus dihindari ibu hamil

C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

D. Media
1. Leaflet

E. Langkah Kegiatan
No Tahap Kegiatan Media
.
1. Pembukaan a. Memberikan salam kepada keluarga dan
( 5 menit ) pasien Lisan

4
b. Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan tujuan penyuluhan
d. Melakukan appersepsis
2. Pelaksanaan a. Penyaji menjelaskan tentang pengertian
(20 menit) aktivitas sehari-hari pada ibu hamil
b. Aktivitas yang biasa dilakukan oleh ibu hamil
c. Penyaji menjelaskan aktivitas yang harus Leflet
dihindari oleh ibu hamil
d. Penyaji menjelaskan aktivitas yang Baik
dilakukan saat hamil
3. Penutup a. Penyaji bertanya pada peserta
(5 Menit) b. Peserta menjawab pertanyaan dari penyaji
c. Penyaji menyimpulkan hasil penyuluhan yang
telah disampaikan Lisan
d. Memberikan pujian
e. Penyaji mengucapkan salam
f. Peserta menjawab salam dari penyaji

F. Evaluasi
1. Standar persiapan
a. Pengaturan tempat
b. Kesiapan materi
c. Mempersiapkan leaflet
2. Standar proses
a. Membaca buku referensi tentang aktivitas yang baik bagi ibu
hamil
b. Memberi penyuluhan tentang aktivitas yang baik bagi ibu hamil
3. Standar hasil
a. Mampu menyebutkan apa saja aktivitas yang baik
bagi ibu hamil
b. Mampu menyebutkan aktivitas yang dihindari bagi
ibu hamil

5
c. Mampu menyebutkan contoh aktivitas yang baik
bagi ibu hamil

G. Lampiran
1. Leaflet
2. Materi

AKTIVITAS YANG BAIK BAGI IBU HAMIL


1. Pengertian
Kata aktivitas berasal dari bahasa Inggris “activity” yang artinya adalah
kegiatan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia aktivitas dapat
diartikan sebagai kegiatan atau kesibukan.
Jadi aktivitas pada ibu hamil adalah semua kegiatan atau kesibukan yang
dilakukan oleh seorang wanita yang sedang mengandung janin mulai
trimester 1 sampai trimester ke 3. (fadillah, nor 2011)
2. Aktivitas yang biasa dilakukan oleh ibu hamil
a. Makan atau minum
Asupan nutrisi saat hamil sangatlah penting, karena sangat
berpengaruh pada kesahatan janin dan ibu sendiri. Pada trimester awal
kehamilan, mungkin ibu akan mengalami masalah mual dan muntah.
Untuk mengatasinya, ibu dianjurkan untuk makan dalam porsi yang sedikit
tapi sering, tidak langsung bangun saat bangun tidur, setelah bangun tidur
minum segelas teh dapat membantu menghilangkan rasa mual di pagi hari.
b. Pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan rutin rumah tangga seperti mencuci, mengepel,
memasak, menyetrika sering dianggap pekerjaan yang tidak membutuhkan
tenaga dan pikiran. Pekerjaan rumah tangga sama melelahkannya seperti
pekerjaan lainnya. Tanpa harus bekerja di luar rumah pun, pekerjaan
rumah tangga sudah menguras tenaga dan pikiran, apalagi kalau seorang
wanita masih harus bekerja di luar rumah, terutama pada waktu hamil.
Pada saat hamil, kurangilah pekerjaan rumah tangga yang biasa dilakukan.

6
Kurangilah bersentuhan dengan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga,
seperti cairan pembersih lantai, pestisida tanaman, dan obat serangga
lainnya.
c. Mengasuh Anak
Ibu yang sedang hamil sudah cukup keberatan dengan bayi yang
ada dalam kandungannya. Meminta orang lain untuk membantu mengasuh
anak adalah tindakan yang cukup bijak. Dan untuk anak yang ingin
digendong, berikan pengertian padanya bahwa ibu sedang tidak bisa
menggendongnya, atau jika memang terpaksa, lakukanlah dengan hati-hati
dan tidak dalam waktu yang lama.
d. Bekerja
Sebaiknya ibu hamil sudah tidak bekerja lagi ketika memasuki
trisemester kedua dan ketiga. Dari sekian banyak jenis pekerjaan, ada
pekerjaan yang sebaiknya dihindari ketika sedang hamil. Misalnya para
wanita yang bekerja sebagai petani, ahli di laboratorium, kru maskapai
penerbangan, Polisi lalu lintas, tentara, juru masak, bahkan pekerjaan
sebagai sekertaris seringkali memiliki resiko apabila yang bersangkutan
harus duduk selama berjam-jam di depan komputer. Selain itu stress juga
berbahaya bagi kehamilan, karena bisa melemahkan kondisi fisik dan
mengganggu perkembangan janin.
Hal lain yang harus dipertimbangkan berkaitan dengan pekerjaan
dan kehamilan adalah, jarak antara rumah dan tempat kerja, serta jenis
transportasi yang digunakan. Perjalanan jauh membutuhkan energi ekstra,
sehingga dilarang bagi mereka yang sedang masa kehamilan trimester
pertama karena dikhawatirkan bisa mengakibatkan keguguran. Demi
menjaga kehamilan sebaiknya memilih kendaraan yang tenang dan tidak
banyak bergetar.
e. Kegiatan diluar rumah ( berpergian )
Sama seperti olahraga, bepergian selama hamil juga bisa
membantu mengatasi rasa bosan karena kecenderungan untuk selalu
tinggal di rumah. Meski demikian, selama masa kehamilan perlu selalu

7
diingat bahwa selalu ada kemungkinan ‘terjadi sesuatu’ yang tidak bisa
diperkirakan sebelumnya. Ini penting terutama bila hendak bepergian ke
tempat yang jauh dan asing. Untuk itu bila memang akan pergi sebaiknya
mempersiapkan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Misalnya
membawa handuk, pembalut secukupnya dan buku catatan kehamilan
guna menghadapi kalau mengalami pendarahan, ketuban pecah dan
sebagainya. Sebaiknya sebelum memutuskan bepergian konsultasi dulu
dengan dokter anak.
Tentu saja perlu dibuat jadwal perjalanan sedemikian rupa
sehingga tidak terlalu melelahkan. Hindari memaksakan diri membuat
jadwal yang padat sehingga kurang memiliki waktu istirahat selama
perjalanan.
f. Membaca
Kondisi ibu hamil muda yang seringkali mengalami keluhan
membuat ibu kurang bisa beradaptasi. Sebagian ibu kebanyakan bedrest,
kondisi inilah yang dapat diantisipasi dengan membaca buku atau berbagai
link yang dapat membantu menambah wawasan seputar kehamilan. Anda
juga dapat mengetahui perkembangan sesuai dengan usia janin,
mengurangi keluhan yang terjadi dan mempersiapkan persalinan.
g. Berbelanja
Ibu yang sedang hamil bisa berbelanja kebutuhan sehari-hari
hingga perlengkapan calon bayinya. Melalui aktivitas ini, ibu dapat
refreshing, menghilangkan penat, meredakan stres, juga menjaga
kebugaran.Selain itu gerakan jalan yang dilakukan ketika berbelanja akan
membuat anda merasakan jalan santai , perhatikan waktu hingga dapat
mengurangi kelelahan.

3. Aktivitas yang Baik Dilakukan Bagi Ibu Hamil


a. Olahraga
Olahraga semasa hamil pun dapat diteruskan, hanya saja olahraga
yang dilakukan bukanlah yang berbahaya dan mengandung resiko, seperti

8
balapan mobil, berkuda, lompat-lompat, arum jeram dan sebagainya, tapi
olahraga yang dilakukan adalah olahraga yang ringan selama 5 – 30 menit,
misalnya jalan pagi, senam ringan, berenang dan sebagainya.
1) Jalan Pagi
• Memberi manfaat kardiovaskuler tanpa mengalami banyak tekanan
di lutut dan pergelangan kaki.
• Bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja selama 9 bulan penuh.
2) Yoga
Membantu menjaga kelenturan sendi-sendi dan mempertahankan
fleksibilitas, memperkuat system otot, merangsang peredaran darah
dan membuat rileks.
3) Latihan Beban
Menyiapkan tubuh mengangkat beban kelak setelah bayi lahir,
mengurangi resiko cidera selama kehamilan dengan menguatkan otot-
otot di sekeliling sendi. Angkat beban yang terlalu berat bisa
mengakibatkan otot menjadi tegang, dan tekanannya yang berlebihan
bisa membahayakan perut. Caranya : dengan posisi duduk kaki
dikasih barbell 1 kg diayun-ayunkan.
4) Berenang
Alasan berenang dianjurkan bagi ibu hamil :
• Renang dapat melatih paru-paru dan jantung.
• Ketika berenang, suhu badan ibu stabil sehingga gangguan pada
janin akibat meningkatnya suhu tubuh ibu tidak akan terjadi.
• Renang membantu menguatkan otot-otot rahim dan sendi-sendi
panggul sehingga diharapkan pada proses melahirkan menjadi lebih
mudah.
• Renang menjaga tubuh ibu hamil selalu bugar selama ia menjalani
kehamilannya.
Hal yang perlu diperhatikan :
• Jangan melakukan gaya punggung terjadi penekanan pada
penbuluh darah di bagian belakang rahim.

9
• Jangan melakukan gaya kupu-kupu terlalu banyak melibatkan
gerakan pada bagian pinggang sehingga dikhawatirkan akan terjadi
benturan pada janin.
• Lakukan 3x dalam seminggu dan jangan lebih dari 30 menit
berenang lebih dari 30 menit justru akan meningkatkan suhu dalam
kandungan.
• Lakukan olahraga ini di pagi hari sebelum pukul 10.00 WIB dan
sore hari sesudah pukul 15.00 WIB agar tidak terkena sinar
ultraviolet dan udara yang panas karena sangat tidak baik bagi
janin.
Gaya yang dianjurkan :
• Melakukan gerakan secara tenang, perlahan-lahan, santai dan
jangan ada benturan agar rahim tidak terguncang.
• Bagi ibu yang tidak bisa berenang, cukup melakukan gerakan
berjalan di kolam renang yang dangkal.
• Ibu hamil dianjurkan unuk melakukan gaya bebas tetapi pelan-
pelan dan tidak keras, dan gaya dada karena gaya inilah yang
paling tenang, perlahan dan tidak ada benturan.
Manfaat berolahraga selama hamil:
1) Meningkatkan energi dan kekuatan
2) Meningkatkan suasana hati Anda dan harga diri Anda
3) Meningkatkan tidur
4) Mengurangi stres, sakit dan nyeri
5) Menyiapkan tubuh Anda untuk melahirkan dan pemulihan pasca-
melahirkan

b. Istirahat Dan Relaksasi


Jika anda tidak mungkin atau sulit mencari kesempatan istirahat
sepanjang hari secara rutin, manfaatkanlah setiap peluang yang ada untuk
istirahat dan rileks. Jika memungkinkan, lakukan dengan berbaring,
walaupun anda tidak tidur. Ingat, setiap kali anda duduk, angkatlah kaki

10
anda setinggi mungkin. Jika anda merasa sangat lelah jangan teruskan
pekerjaan anda, beristirahatlah.

1) Belajar Relaksasi
a) Atur posisi anda supaya menyenangkan.
b) Tarik nafas dalam dan tahan selama 5 detik dengan cara
menghitung 1 sampai 5 dengan perlahan kemudian
menghembuskan nafas.
c) Perintahkan semua otot-otot tubuh anda berelaksasi (mengendur)
d) Ulangi urutan diatas 2 atau 3 kali sampai anda betul-betul rileks.
e) Bayangkan pikiran yang paling menyenangkan yang dapat anda
bayangkan

c. Tidur
Selama masa kehamilan, penting sekali tidur yang cukup. Jika anda
tidak bisa tidur, terjaga kembali, atau gelisah ketika berada di tempat tidur,
cobalah beberapa petunjuk praktis berikut ini :
1) Minumlah susu atau minuman bersusu yang hangat.
2) Mandilah dengan air hangat sebelum tidur. Ini akan merilekskan otot-
otot anda.
3) Sebaiknya jangan berbaring telentang. Tidurlah pada salah satu sisi
tubuh anda dengan posisi yang terasa nyaman. Gunakan bantal
tambahan, dan carilah posisi yang membuat anda merasa lebih nyaman.
4) Bila anda sulit tidur segera, beranjaklah ke ranjang lebih awal. Anda
dapat membaca atau melakukan olahraga relaksasi.
5) Jika anda terbangun di malam hari, bangunlah dan kerjakan sesuatu
yang sudah lama tidak anda lakukan atau dengarkanlah musik dengan
headphone.

d. Bernyanyi

11
Menurut beberapa penelitian, menyanyi saat hamil sangat
mempengaruhi perkembangan kehamilan. Meski terapi ibu hamil dengan
bernyanyi sudah dilakukan lebih dari 20 tahun, hingga kini masih banyak
orang beranggapan bahwa menyanyi adalah pekerjaan melelahkan bagi ibu
hamil.
Padahal, tarik suara dapat menjadi latihan pernafasan yang
menyenangkan bagi ibu. Hal ini karena menyanyi dapat membuat sebagian
tubuh ibu seperti otot perut, perineum, dan diafragma, menjadi terlatih
menghadapi persalinan. Selain itu, penelitian yang melibatkan 32 anggota
paduan suara di Amerika menunjukkan bahwa latihan bernyanyi dapat
memicu peningkatan hormon Immunoglobulin A yang berfungsi untuk
membunuh penyakit. (Robert Beck, Universitas California).
Iesye Widodo mengungkapkan bahwa aktivitas tarik suara dapat
mendekatkan ibu pada bayinya. Misal, jika ibu sering menyanyikan lagu
“Pelangi”, maka jika anak (bayi) ibu tersebut menangis dan ibu
menyanyikan lagu “Pelangi”, maka bayi akan diam.

4. Aktivitas yang Harus Dihindari oleh Ibu Hamil


a. Olahraga berlebihan
Intensitas olahraga terlalu tinggi juga menyebabkan banyak lemak
dalam tubuh terbakar. Padahal lemak dalam tubuh berfungsi memproduksi
estrogen. Pada wanita, hal ini dapat membuat siklus haid tidak teratur dan
sulit terjadi ovulasi. Karena persediaan lemak di dalam tubuh terlalu
sedikit, ovulasi menjadi tidak teratur. Kondisi ini dapat mengakibatkan
haid terhenti (amenorrhea) dan kehamilan juga akan sulit terjadi. Di
samping juga menyebabkan lebih rentan terkena osteoporosis dan patah
tulang.
Wanita hamil pun dapat mengalami akibat buruk dari olahraga
berlebihan. Jika olahraga hamil dilakukan lewat batas, justru risiko terkena
preeklampsia akan melonjak. Preeklamsia merupakan keadaan berupa
tekanan darah tinggi pada ibu hamil, dapat menurunkan suplai darah ke

12
janin, dan bisa berakibat fatal bagi kondisi ibu dan janin. Sebaiknya ibu
hamil berolahraga tidak lebih dari 1 jam tiap harinya. Sebanyak 78%
wanita hamil yang berolahraga lebih dari 7 jam per minggu berisiko
mengalami preeklampsia. Padahal normalnya preeklamsia terjadi satu
diantara 14 wanita hamil.
b. Bekerja terlalu berat
Bekerja terlalu berat dapat menimbulkan kelelahan pada ibu hamil.
Efek kelelahan yang berlebihan tentu akan sangat berbahaya bagi wanita
hamil. Terlebih, kelelahan yang timbul akibat kegiatan yang terlalu padat.
Hal ini disebabkan karena terlalu banyak aktivitas khususnya aktivitas
yang cukup menyita energy dan konsentrasi dapat menyebabkan kontraksi
pada rahim. Jika kondisi ini terus terjadi, dikhawatirkan dapat
menyebabkan keguguran atau kelahiran premature.
Salah satu alasan lainnya bagi ibu hamil untuk membatasi kegiatan
dan aktivitas yang dapat menimbulkan kelelahan berlebih adalah kelelahan
dapat menurunkan nafsu makan. Jika nafsu makan menurun, maka
pasokan nutrisi bagi janin dapat terganggu. Ini akan sangat berbahaya dan
bisa membawa dampak yang cukup fatal bagi bayi. Perkembangan dan
pertumbuhan bayi yang ada dalam kandugan bisa terganggu dan tidak bisa
berkembang sempurna.
c. Mengangkat beban berat
Sesuatu yang berat itu bukan berarti hanya barang, orang juga
termasuk didalamnya. Pekerjaan mengangkat ini sepertinya hampir tidak
dapat dihindari oleh siapapun termasuk para ibu hamil. Mengangkat
sesuatu di rumah atau ditempat kerja, mengangkat barang belanjaan, atau
menggendong anak sering menjadi hal-hal yang tidak dapat dihindari.
Seperti telah dikatakan dimuka bahwa semakin besar kandungan, semakin
besar pula peregangan tulang yang terjadi, sehingga tulang-tulang menjadi
rentan. Belum lagi perubahan hormon, ketegangan urat dan saraf untuk
sang bayi yang menyita energi. Prinsipnya adalah jangan mengangkat

13
apapun yang berat pada saat hamil. Sebaiknya seorang ibu hamil meminta
bantuan mengangkat barang yang berat jika memang harus diangkat.

5. Manfaat Aktivitas dan Istirahat Yang Cukup Selama Kehamilan


Tidak ada gunanya bagi wanita hamil untuk berbaring terus menerus
seperti orang sakit. Hal ini malahan merugikan karena istirahat yang lama
melemahkan otot serta memberi waktu untuk berpikiran yang bukan-bukan.
Memang kesibukan adalah obat yang terbaik untuk memelihara kesehatan
jiwa. Tentunya istirahat yang cukup diperlukan pula untuk mengimbangi
kesibukan yang dilakukan oleh ibu hamil.

6. Prinsip-Prinsip Aktivitas Selama Kehamilan


1. Aktivitas yang dilakukan oleh ibu hamil sangat bervariasi misalnya
berjalan, berdiri, duduk. Asalkan tidak berat, pada prinsipnya semua
aktivitas dapat dilaksanakan oleh ibu hamil.
2. Waktu dalam melakukan kegiatan tidak boleh terlalu lama dan diselingi
dengan istirahat.
3. Posisi/cara berjalan adalah tegak/tidak membungkuk
4. Posisi pada saat berdiri yaitu dengan salah satu kaki ke depan sebagai
penahan untuk menjaga keseimbangan & kenyamanan. Cara berjalan
dengan kepala tegak, punggung lurus, dagu ke depan dan bagian pelvic
terangkat.
5. Saat duduk, punggung tegak dan gunakan penyangga pada kaki.
6. Jika akan menaiki tangga, seluruh telapak kaki lurus menapak pada
tangga dan otot-otot kaki digunakan untuk mengangkat. Hindari badan
condong ke depan.
7. Jangan mengangkat beban yang terlalu berat atau lebih berat dari berat
badan. Apabila harus mengangkat barang jangan mengangkat dengan
membungkukkan badan. Posisi badan jongkok dengan punggung tetap
tegak.

14
8. Gunakan dua tangan bila mengangkat barang-barang yang besar atau
gunakan trolley.
9. Semua pekerjaan dengan posisi lebih rendah dari badan dilakukan
dengan jongkok atau duduk, jangan membungkuk. Misalnya mencuci
pakaian.
10. Hindarkan pergerakan yang sekonyong-konyong, misalnya memutar
badan secara tiba-tiba, atau melompat.

H. Daftar Pustaka
Erb, Kozier, Olivier. 1997. Fundamental Of Nursing, Consept,  Process and
Practice, Fourth Edition, Addison Wesley, St Louis.
Endjun, Judi Januadi. 2002. Mempersiapkan Kehamilan Sehat. Jakarta : Puspa
Swara
Fadillah, Nor. 2011. Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Hamil.
Jogjakarta: Laksana.
Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta :EGC
Hamilton, Persis Mary. 2005. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas edisi 6.
Jakarta: EGC.
Ningsih, Yayun. 2012. 9 Bulan yang Menakjubkan. Jogjakarta: Buku Biru.
Priharjo, Robert. 1993. Pemenuhan Aktifitas Istirahat Pasien. Jakarta : EGC
Salmah DKK. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC.

15

Anda mungkin juga menyukai