Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Nutrisi pada Ibu Nifas


Sasaran : Ibu
Waktu : 10.00-Selesai
Hari/Tanggal : Sabtu/7 Desember 2019
Tempat : Ruang Nifas (Nusa Indah)

A. LATAR BELAKANG
Masa nifas dimulai saat persalinan dan berakhir 40-42 minggu hari atau 6
minggu kemudian. Pada waktu itu rahim sudah pulih seperti semula (Sinsin,
2008). Kembalinya alat- alat kandungan pada keadaan seperti sebelum hamil,
diperlukan kandungan gizi yang cukup bagi ibu. Makanan yang dikonsumsi pada
masa nifas harus bermutu, bergizi dan cukup kalori. Sebaiknya makan yang
mengandung sumber tenaga (energi), sumber pembangun (protein), sumber
pengatur dan pelindung (mineral, vitamin dan air). Makanan yang dikonsumsi
berguna untuk melakukan aktifitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses
memproduksi Air Susu Ibu (ASI) serta sebagai ASI itu sendiri yang akan
dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (Waryana, 2010).

Hambatan yang sering dijumpai untuk menyediakan diet bermutu tinggi


tersebut adalah adanya perilaku pantang makan bagi ibu nifas. Akibat pantang
makan ini tidak jarang ibu nifas kekurangan asupan gizi sehingga berdampak pada
lamanya masa pemulihan kembali bahkan ada dampak paling buruk berupa
kematian ibu (Wiknjosastro, 2010). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
Erna Rahmawati (2015) di BPS Murtini Surabaya dengan jumlah sampel 24
orang, diperoleh hasil sebanyak 33.3% responden mempunyai kebutuhan gizi
yang tidak terpenuhi. Tidak terpenuhinya kebutuhan gizi responden dapat
disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah masih adanya budaya pantang
makan untuk ibu yang baru melahirkan. Ibu yang baru melahirkan dalam
penelitian ini tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi telur, daging ayam, ikan,
dan makanan yang berasal dari laut. Beberapa survei menunjukkan bahwa budaya
pantang makan masih banyak dijumpai di masyarakat.

Dampak dari perilaku pantang makanan pada masa nifas adalah


kekurangan zat gizi sehingga penyembuhan luka akan lebih lama sembuh bahkan
bisa timbul infeksi. Apalagi pada ibu nifas tertentu sangat membutuhkan makanan
begizi untuk memulihkan kondisi, mempercepat kesembuhan luka dan proses
laktasi. Jika nutrisi ibu nifas tertentu dapat terpenuhi dengan baik maka luka
jahitan perenium dapat sembuh dengan cepat dan ibu dapat dengan segera
mengerjakan aktifitas sehari- hari (Zalilah, 2007).

Upaya yang dilakukan agar ibu nifas bisa memahami tentang pentingnya
nutrisi pada masa nifas tersebut yaitu dengan meningkatkan pengetahuan
menggunakan metode penyampaian informasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan sasaran dengan menggunakan media promosi kesehatan yang tepat
(Edberg, 2007). Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk
menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator,
baik itu melalui media cetak, elektronik (televisi, radio, komputer, dll) dan media
luar ruang, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan merubah perilaku ibu
terhadap kesehatan (Notoatmodjo, 2012).

B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan peserta dapat mengerti dan
memahami tentang pentingnya pemenuhan nutrisi pada ibu nifas.

C. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan peserta menjelaskan kembali tentang :

1. Menjelaskan pengertian kebutuhan nutrisi atau zat gizi pada ibu nifas
2. Mengetahui zat-zat yang dibutuhkan ibu pasca persalinan
3. Mengetahui fungsi pemenuhan kebutuhan nutrisi pada ibu nifas
4. Mengetahui hal yang harus dibatasi pada ibu menyusui/nifas
D. GARIS BESAR MATERI
1. Kebutuhan nutrisi atau zat gizi pada ibu nifas
2. Zat-zat yang dibutuhkan ibu pasca persalinan
3. Fungsi pemenuhan kebutuhan nutrisi pada ibu nifas
4. Hal yang harus dibatasi pada ibu menyusui/nifas

E. METODE
Ceramah dan diskusi

F. MEDIA
Lembar balik dan leaflet

G. PENGORGANISASIAN

1. Penanggung jawab : Egy Naufan M, S.Kep


2. Penyaji : Atik Rohmawati M, S.Kep
3. Moderator : Ana Septianadi F, S.Kep
4. Dokumentasi : Zumrotul Farikhah, S.Kep
Widya ningtyas, S.Kep
Novia Rizky Utami, S.Kep
H. PROSES KEGIATAN

Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
Pendahuluan a. Salam pembuka Memperhatikan 5 menit
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan khusus
d. Memberikan leaflet
tentang nutrisi pada ibu
nifas
Penyajian 1. Menjelaskan pengertian Memperhatikan 20 menit
Kebutuhan nutrisi atau dan memberi
zat gizi pada ibu nifas tanggapan
2. Menjelaskan Zat-zat
yang dibutuhkan ibu
pasca persalinan
3. Menjelaskan Fungsi
pemenuhan kebutuhan
nutrisi pada ibu nifas
4. Menjelaskan hal yang
harus dibatasi pada ibu
menyusui/nifas
Penutup 1. Menyimpulkan materi Memperhatikan 5 menit
yang telah diberikan dan menanggapi
2. Mengevaluasi hasil
pendidikan kesehatan
dan demonstrasi
3. Salam penutup

I. EVALUASI
Kriteria evaluasi
1. Struktur
a. Ruang kondusif untuk kegiatan.
b. Peralatan memadai dan berfungsi.
c. Media dan materi tersedia dan memadai.
d. SDM memadai.
2. Proses
a. Ketepatan waktu pelaksanaan.
b. Peran serta ibu
c. Kesesuaian peran dan fungsi dari penyuluhan.
d. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan.
3. Hasil
Terkait dengan tujuan yang ingin dicapai :
ibu dapat mengetahui tentang pentingnya pemenuhan nutrisi pada ibu nifas
dan ibu bisa menerapkannya
J. DAFTAR PUSTAKA

Edberg, Mark. 2007. Buku Ajar Kesehatan Masyarakat : Teori Sosial dan
Perilaku. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Notoatmodjo S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.

Rahmawati, Erna . (2015). Hubungan Pemenuhan Gizi Ibu Nifas Dengan


Pemulihan Luka Perineum. Jurnal Wiyata, Vol. 2 No. 1 Kediri: IIK Bhakti
Wiyata
Sinsin, I. 2008. Masa Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: Kelompok Gramedia
Wiknjosastro, H. (2010). Ilmu Kebidanan (3ed.Vol.7).Jakarta Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Waryana, 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihana.
Zalilah. (2010) Buku Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Departemen Gizi dan
Kesehatan masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers

Anda mungkin juga menyukai