Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

BIDANG TUGAS PENDAMPINGAN

A. Peran Pendampingan

Sebagai seorang fasilitator tentunya ada beberapa langkah yang harus di


tempuh sebelum melakukan pendampingan.

Dalam proses yang telah kami laksanakan di lapangan semua tahapan-


tahapan proses dipenuhi. Tahapan awal adalah perizinan, inkulturasi dan pembauran
dengan masyarakat.

Semua proses yang dilakukan adalah fondasi dari bangunan pendampingan


dilaksanakan. Setelah fondasi selesai di bangun / dilaksanakan, pendamping beserta
komunitas melaksanakan bersama-sama berencana pembangunan gedung yang
selanjutnya. Artinya, proses pendampingan rencana perubahan komunitas pengrajin
ukir siap dilaksanakan. Di dalam proses selanjutnya, proses pendampingan dan peran
dan posisi pendamping akan dijelaskan pada poin berikutnya.

1. Fasilitator

Menurut Barker dalam Edi Suharto fasilitator sebagai tanggung jawab


untuk membantu klien menjadi mampu menangani tekanan- tekanan situasional
atau tradisional. Strategi untuk mencapai tujuan tersebut meliputi, pemberian
harapan, pengurangan penolakan dan ambivalensi, pengakuan dan pengaturan
perasaan-perasaan, pengidentifikasian dan pendorongan kekuatan-kekuatan
personal dan aset - aset sosial. Pemilahan masalah menjadi beberapa bagian
sehingga lebih mudah dipecahkan, dan pemeliharaan sebuah fokus pada tujuan
dan cara- cara pencapaiannya.

Pengertian ini didasari oleh visi pekerjaan sosial bahwa “setiap perubahan
terjadi pada dasarnya dikarenakan oleh adanya usaha-usaha klien sendiri, dan
peranan pekerja sosial adalah memfasilitasi atau memungkinkan klien mampu
melakukan perubahan yang telah ditetapkan dan disepakati bersama (Parsons,
Jorgensen dan Hernandez, 1994). Parsons, Jorgensen dan Hernandez (1994:190-
203) memberikan kerangka acuan mengenai tugas-tugas yang dapat dilakukan
oleh pekerja sosial:

a. Mendefinisikan keanggotaan atau siapa yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan


kegiatan.
b. Mendefinisikan tujuan keterlibatan.
c. Mendorong komunikasi dan relasi, serta menghargai pengalaman dan perbedaan-
perbedaan.
d. Memfasilitasi keterikatan dan kualitas sinergi sebuah sistem: menemukan kesamaan
dan perbedaan.
e. Memfasilitasi pendidikan: membangun pengetahuan dan keterampilan.
f. Memberikan model atau contoh dan memfasilitasi pemecahan masalah bersama:
mendorong kegiatan kolektif.
g. Mengidentifikasi masalah-masalah yang akan dipecahkan.
h. Memfasilitasi penetapan tujuan.
i. Merancang solusi-solusi alternatif.
j. Mendorong pelaksanaan tugas.
k. Memelihara relasi sistem.
l. Memecahkan konflik.

2. Motivator

Anda mungkin juga menyukai