Anda di halaman 1dari 20

PROMOSI KESEHATAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KESEHATAN IBU HAMIL

Oleh

Arfani Nurpratiwi

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES ABDI NUSANTARA

TAHUN AJARAN 2020/2021


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Kesehatan Ibu Hamil

Sub Pokok Bahasan : 1. Pemeriksaan kehamilan


1. Perencanaan persiapan persalinan
2. Perawatan sehari-hari di rumah
3. Pemberian ASI yang benar
4. Gizi selama kehamilan
5. Tanda bahaya kehamilan
6. Tanda-tanda bayi akan lahir
Sasaran :
Penyuluhan : Kelompok 1
Waktu : 40menit
Hari/tanggal : 15 November 2021
Tempat :
A. Latar Belakang
The Millenium Development Goals for Health (MDGs) merumuskan 8 tujuan
utama dibidang kesehatan, salah satunya menurunkan angka kematian ibu (WHO, 2002).
Angka Kematian Ibu bersama dengan Angka Kematian Bayi menjadi indikator
keberhasilan pembangunan kesehatan, Risiko kematian ibu karena melahirkan di
Indonesia adalah 1 dari 65 ibu, kematian diperkirakan akibat komplikasi kehamilan atau
persalinan. Angka kecenderungan seperti ini, pencapaian MDGs untuk menurunkan AKI
sebesar tiga perempat antara 1990 dan 2015 akan sulit terwujud kecuali apabila dilakukan
upaya yang lebih intensif untuk mempercepat laju penurunannya (Bappenas, 2010).
Penyebab kematian ibu diantaranya pendarahan, hipertensi saat hamil atau pre
eklamsi dan infeksi, abortus, persalinan lama atau macet, emboli obstetrik, Komplikasi
masa puerpureum (menegpp.go.id, 2008). Persalinan lama merupakan salah satu
penyebab tingginya AKI di Indonesia. Beberapa faktor yang berkontribusi terjadinya
persalinan lama antara lain power atau kekuatan ibu saat melahirkan tidak efektif, bayi
yang terlalu besar, ketidaksesuaian ukuran panggul dengan kepala bayi dan psikologis ibu
yang tidak siap menghadapi persalinan (Gorrie, McKinney & Murray, 1998 dalam Yonne
2009).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 40 menit diharapkan keluarga dapat
mengerti dan memahami tentang kesehatan ibu hamil.
2. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan keluarga dapat :
a. Mengerti tentang pemeriksaan kehamilan
b. Mampu menyebutkan perencanaan persiapan persalinan
c. Mengerti tentang perawatan sehari-hari di rumah
d. Mengetahui dan mampu menjelaskan tentang cara pemberian ASI yang benar
e. Mengerti anjuran makan selama kehamilan
f. Mampu menyebutkan tanda bahaya pada kehamilan
g. Mengerti tentang tanda-tanda bayi akan lahir
C. Materi
Materi pendidikan kesehatan meliputi :
1. Pemeriksaan kehamilan
2. Perencanaan persiapan persalinan
3. Perawatan sehari-hari di rumah
4. Pemberian ASI yang benar
5. Gizi selama kehamilan
6. Tanda bahaya kehamilan
7. Tanda-tanda bayi akan lahir
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Power point
F. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta
1. Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
penyuluhan d. Menjawab pertanyaan
d. Menjelaskan pokok  bahasan
e. Kontrak waktu
f. Apersepsi
2. Pelaksanaan 25 a. Menjelaskan Pemeriksaan a. Memperhatikan dengan
menit kehamilan seksama
b. Menjelaskan perencanaan b. Bertanya tentang hal-hal
persiapan persalinan yang berkaitan dengan
c. Menjelaskan perawatan materi yang telah
sehari-hari dirumah dijelaskan
d. Menjelaskan cara menyusui
yang benar
e. Menjelaskan gizi selama
kehamilan
f. Menjelaskan tanda bahaya
kehamilan
g. Menjelaskan tanda-tanda bayi
akan lahir
h. Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk bertanya
3. Penutup 5 menit a. Menanyakan kepada c. Menjawab pertanyaan
sasaran tentang materi d. Berpatisipasi
yang tela diberikan e. Menyetujui
b. Memberikan f. Mendengarkan
reinforcement positif g. Menjawab salam
kepada sasaran yang dapat
menjawab pertanyaan
c. Menyimpulkan
materi/kegiatan
d. Membuat kontrak
selanjutnya
e. Mengucapkan salam
penutup
G. Evaluasi
Prosedur : Post test
Jenis : Lisan
Butir pertanyaan
1. Jelaskan Pemeriksaan kehamilan
2. Jelaskan Perencanaan persiapan persalinan
3. Jelaskan Perawatan sehari-hari di rumah
4. Jelaskan Pemberian ASI yang benar
5. Jelaskan Gizi selama kehamilan
6. Jelaskan Tanda bahaya kehamilan
7. Sebutkan Tanda-tanda bayi akan lahir
LAMPIRAN
1. Pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care)
a. Pengertian
Antenatal care adalah pemeriksaan atau pengawasan kehamilan untuk
mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi
persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi
secara wajar. Untuk itu selama masa kehamilannya ibu hamil sebaiknya dianjurkan
mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayanan asuhan antenatal.
Kunjungan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling
sedikit 4 kali dengan distribusi pemberian pelayanan minimal 1 kali pada triwulan
pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan ketiga umur kehamilan.
Perawatan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala dan teratur sangat penting,
sebab merupakan upaya bersama antara petugas kesehatan dan ibu hamil, suami, keluarga
dan masyarakat, mengenai :
 Aspek kesehatan dari ibu dan janin untuk menjaga kelangsungan kehamilan,
pertumbuhan janin dalam kandungan, kelangsungan hidup ibu dan bayi setelah lahir.
 Aspek psikologi, agar dalam menghadapi kehamilan dan persalinannya ibu hamil
mendapatkan rasa aman, tenang, terjamin dan terlindungi keselamatan diri dan
bayinya.
 Aspek sosial ekonomi, ibu hamil dari keluarga miskin (gakin) pada umumnya
tergolong dalam kelompok gizi kurang, anemia, penyakit menahun. Ibu resiko tinggi
atau ibu dengan komplikasi persalinan dari keluarga miskin membutuhkan dukungan
biaya dan transportasi untuk rujukan ke rumah sakit.
Pemeriksaan kehamilan dilaksanakan sesuai standar 7T yaitu:
1. (Timbang) berat badan
2. Ukur (Tekanan) darah
3. Ukur (Tinggi) fundus uteri
4. Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid)
5. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
6. Tes terhadap penyakit menular sexual
7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
b. Tujuan Pemeriksaan Kehamilan
Tujuannya adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama
dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
Dengan pemeriksaan kehamilan dapat mengenali dan menangani faktor resiko yang
mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas, mengobati penyakit-penyakit
yang mungkin diderita sedini mungkin, menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
anak, memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari, keluarga berencana,
kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi, dan juga mengembalikan kesehatan ibu saat
akhir kala nifas.
c. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas kesehatan yang
memberikan pelayanan antenatal standar untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan.
Istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas
pelayanan, tetapi dapat sebaliknya, yaitu ibu hamil yang dikunjungi petugas kesehatan di
rumahnya atau di posyandu. Adapun jadwal pemeriksaan kehamilan adalah:
 Minimal 1 kali pada trimester I (sebelum 14 minggu)
 Minimal 1 kali pada trimester II (antara minggu 14-28)
 Minimal 2 kali pada trimester III. (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke-36).
Menurut depkes RI (2002) pemeriksaan kehamilan berdasarkan kunjungan antenatal
dibagi atas:
1. Kunjungan pertama (K1)
Meliputi : (1). Identitas /biodata, (2). Riwayat kehamilan, (3). Riwayat kebidanan,
(4). Riwayat kesehatan, (5). Riwayat sosial ekonomi, (6). pemeriksaan kehamilan
dan pelayanan kesehatan, (7). Penyuluhan dan konsultasi.
2. Kunjungan keempat (K4)
Meliputi : (1). Anamnesa keluhan/masalah, (2). Pemeriksaan kehamilan dan
pelayanan kesehatan, (3). Pemeriksaan psikologis, (4). Pemeriksaan laboratorium
bila ada indikasi/diperlukan, (5). Diagnosa akhir (kehamilan normal, terdapat
penyulit, terjadi komplikasi, atau tergolong kehamilan resiko tinggi), (6). Sikap dan
rencana tindakan (persiapan persalinan dan rujukan).
2. Persiapan melahirkan
1. Tanyakan kepada petugas kesehatan tanggal perkiraan persalinan
2. Siapkan biaya persalinan / tabungan
3. Persiapkan kendaraan yang akan di pakai bila hendak bersalin
4. Rencanakan tempat persalinan ( puskesmas. RS, RB )
5. Rencanakan bersama suami metode KB yang akan digunakan
6. Persiapkan orang yang bersedia menjadi donor darah jika diperlukan sewaktu-waktu

3. Perawatan sehari-hari ibu hamil di rumah


1. Mandi 2 kali sehari pagi dan sore
2. Menggosok gigi minimal 2 kali setelah sarapan dan sebelum tidur
3. Usaplah perut ibu hamil dengan sering setelah kandungan berumur 4 bulan dan ajak
bicara bayi dalam kandungan
4. Boleh melakukan hubungan suami istri dengan cara yang aman ( tanyakan kepada
petugas kesehatan)
5. Kurangi kerja berat, istirahat atau tidur siang minimal 1 jam dengan posisi miring,
jangan menggunakan obat nyamuk semprot atau bakar

4. Pemberian ASI yang benar


A. Definisi
Teknik Menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994)
a. Tujuan Teknik Menyusui
Tujuan dari memberikan ASI kepada bayi dengan teknik benar adalah:

1. ASI tetap diproduksi secara maksimal selama menyusui


2. Saat menyusui tidak terjadi risiko aspirasi atau tersedak
3. Saat menyusui bayi tidak merasa sesak nafas
4. Bayi merasa nyaman dan tenang saat menyusui
5. Puting susu ibu tidak lecet atau rusak
6. Kulit wajah bayi terutama daerah sekitar mulut tidak iritasi.
b. Posisi Menyusui
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang tergolong biasa
dilakukan adalah dengan berdiri, duduk atau berbaring
Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti menyusui bayi kembar
dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri
dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu,
tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.
c. Langkah-langkah Menyusui yang Benar
1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun
2. Perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting
3. Duduk dan berbaring dengan santai.
4. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi,
jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi
ke dada ibu, sehingga hidungnya bayi berhadapan dengan putting susu, dekatkan
badan ibu, menyentuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut
bayi terbuka lebar.
5. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bayi terletak
dibawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu
menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi
membuka lebar.
d. Tanda-tanda Menyusui yang Benar
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi
lecet, ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI
selanjutnya atau bayi enggan menyusui. Apabila bayi telah menyusui dengan benar
maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
1. Bayi tampak tenang
2. Badan bayi menempel pada perut ibu
3. Mulut bayi terbuka lebar
4. Dagu bayi menempel pada payudara ibu
5. Sebagaian aerola masuk kedalam mulut bayi, aerola bawah lebih banyak masuk.
6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan
7. Puting susu tidak terasa nyeri
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
9. Kepala bayi agak menengadah
e. Cara Melepas Puting Susu
Letakkan jari kelingking ke sudut mulut bayi untuk menghentikan isapan sebelum
melepaskan bayi dari putting susu.

5. Gizi selama kehamilan


a. Pengertian
Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan gizi ibu hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-
zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk
dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap
menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak,
rambut rontok dan lain-lain.

Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu,
terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini
dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati.
Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan
kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang
berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula
mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang,
kemudian diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam
kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.

b. Manfaat
Manfaat makanan bergizi bagi ibu hamil sagat penting untuk:

1. Menjaga kesehatan ibu hamil


2. Menjaga kesehatan janin yang ada dalam kandungan
3. Persiapan untuk menghadapi persalinan
Akibat Bila Ibu Hamil Kekurangan Gizi

1. Pengaruh bagi ibu hamil:


 Ibu lemah dan kurang nafsu makan
 Perdarahan dalam masa kehamilan
 Kemungkinan terjadi infeksi tinggi
 Anemia/kurang darah
2. Pengaruh waktu persalinan:
 Persalinan sulit dan lama
 Persalinan sebelum waktunya (prematur)
 Perdarahan setelah persalinan
3. Pengaruh pada janin:
 Keguguran
 Bayi lahir mati
 Cacat bawaan
 Anemia pada bayi
 Berat badan lahir rendah
c. Makanan yang baik bagi ibu hamil
1. Makanan terdiri dari nasi, lauk dan sayur serta buah – buahan.
2. Makan lebih banyak dari biasanya oleh karena diperlukan agi bayi yang
dikandungnya.
3. Hindari pantangan makanan, kecuali atas petunjuk dokter.
4. Bila nafsu makan berkurang:
 Makan dengan porsi kecil tapi sering.
 Makanan dibuat berganti – ganti.
 Memilih makanan yang paling disukai.
d. Jenis Makanan Yang Bergizi
1. Zat tenaga
Makanan yang mengandung zat tenaga antara lain: beras, mie, kentang, singkong,
jagung, roti dan sagu.
2. Zat pembangun
Makanan yang mengandung zat pembangun atara lain: tempe, tahu, ikan asin, udang,
telur, ayam, daging, hati, kacang hijau dll.
3. Zat pengatur
Makanan yang mengandung zat pengatur antara lain: kangkung, daun singkong,
bayam, sawi hijau, kacang panjang, jeruk, pepaya, nanas, nangka, mangga dll.

e. Tanda dan gejala kurangnya nutrisi pada ibu hamil


1) Kelelahan dan kekurangan energi
2) Pusing
3) Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh kesulitan untuk
melawan infeksi)
4) Kulit Kering
5) Gusi bengkak dan berdarah
6) Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat
7) Berat badan kurang
8) Pertumbuhan yang lambat
9) Kelemahan pada otot
10) Terdapat masalah pada fungsi organ tubuh
   

6. Tanda bahaya kehamilan


Tanda bahaya kehamilan adalah tanda -tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang
dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2003). Tanda-tanda bahaya
kehamilan yaitu:
a. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi saat kehamilan dimana perdarahan itu bisa terjadi pada hamil
muda dan hamil tua dan biasanya jarang yang normal. Perdarahan ringan mungkin
pertanda dari servik yang rapuh(erosi) perdarahan ini mungkin normal atau mungkin
suatu tanda adanya infeksi. Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak nirmal adalah
yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri.Perdarahan ini
dapat berarti abortus,kehamilan mola atau kahamilan ektopik.Pada kehamilan lanjut
perdarahan yang tidak nirmal adalah merah, banyak dan kadang-kadang, tetapi tidak
selalu disertai dengan rasa nyari. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa
taau solusio plasenta.
b. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan ketidaknyamanan
yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang
serius adalah sakit kepala yang hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau terbayang.
Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari eklampsi.
c. Penglihatan kabur
Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan.
Perubahan ringan (ringan) adalah normal.Masalah visual yang mengindikasikan
keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnyan
pandangan kabur atau terbayang. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan
sakit kepala yang habat dan mungkin merupakan suatu tanda pre-eklamsi.
d. Bengkak pada muka atau tangan
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan,
tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini
dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung dan pre-eklampsi.
e. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalahyang mengancam keselamatan
jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa
berarti appendicitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan
preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, solusio plasenta, infeksi saluran kemih dan
infeksi lain.
f. Gerakan bayi melemah
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke- 6. Beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi
harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan
jika ibu makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).
g. Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu
masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, mi num banyak dan
mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002).Demam dapat disebabkan oleh
infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh
wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala –gejala
penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital.
Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes, 2003).
h. Muntah yang terus menerus
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I.
Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan
berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas
sehari -hari dan keadaan umum menjadilebih buruk, dinamakan Hiperemesis
Gravidarum (Wiknjosastro,2002).
i. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan
berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau
meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya
infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan
adanya cairan ketuban di vagina. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes
lakmus (nitrazin test) merah menjadi biru (Saifuddin, 2002).
Sikap Yang Harus Dilakukan Oleh Ibu/Keluarga
1. Jangan panik
2. Mencari dan mempersiapkan transportasi
3. Segera bawa ibu ke tempat bidan, puskesmas, RS atau pelayanan kesehatan yang
lain.
4. Siapkan donor darah bila diperlukan.
Cara Mencegah atau Mengantisipasi
1. ANC secara rutin
2. Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang seperti : sayuran hijau, lauk, buah,
susu hamil / susu kedelai / kacang hijau
3. Istirahat cukup
4. Olahraga ringan misalnya : jalan-jalan
5. Dukungan dari keluarga
6. Hindari stres dengan tidak berfikir berat
7. Jangan melakukan pekerjaan yang terlalu barat atau beresiko dan jangan capek
8. Bila timbul keluhan yang meresahkan, segera pergi ke tenaga kesehatan atau
tempat pelayanan kesehatan

7. Tanda-tanda bayi akan lahir


a. Tanda-tanda awal persalinan
Banyak wanita mulai merasakan tanda-tanda dan gejala-gejala persalinan sehari bahkan
seminggu sebelum sang bayi benar-benar lahir. Tanda-tanda ini memberitahukan bahwa
persalinan sudah dekat, dan membantu tubuh untuk menyiapkan diri. Tanda-tanda awal
persalinan dapat terjadi beberapa minggu sebelum persalinan yang sesungguhnya.
Sedangkan untuk kehamilan berikutnya, tanda-tanda ini mungkin akan dirasakan ketika
sudah mendekati persalinan. Berikut ini adalah beberapa tanda bahwa persalinan sudah
dekat:
1) Engagement atau turunnya bayi ke panggul
Ketika persalinan sudah mendekati, kepala bayi sudah mulai turun ke area tulang
panggul (pelvic inlet). Kejadian ini merupakan akibat dari melunaknya uterus .
Engagement atau turunnya kepala bayi membuat bisa bernafas lebih lega. Heartburn
yang pernah alami juga mulai berhenti. Turunnya bayi dapat terjadi kapan saja sejak
dua hingga empat minggu sebelum bayi benar-benar lahir. Jika telah merasakan
tanda-tanda awal persalinan ini, maka dapat meyakinkan diri bahwa proses memiliki
seorang bayi sedang dimulai. Kehamilan akan segera memasuki tahap akhir, dan
tanda awal persalinan yang tengah rasakan adalah benar.
2) Tekanan panggul (pelvic)
Setelah bayi anda turun dengan kepala berada di dalam panggul, anda mungkin akan
merasa kurang nyaman. Sakit yang anda rasakan ini merupakan akibat dari adanya
tekanan panggul, dan anda akan lebih sering berkemih serta lebih sering buang air
besar karena meningkatnya aktivitas usus. Ini merupakan salah satu tanda persalinan
yang jelas. Adanya relaksasi tulang sendi beserta ikatan-ikatannya, dapat
menyebabkan nyeri di punggung belakang. Hal ini juga dapat menyebabkan nyeri
tiba-tiba karena bayi menekan dasar panggul. S elain itu, kaki mungkin membengkak
sebagai akibat meningkatnya tekanan terhadap pembuluh darah yang melewati
panggul. Berbaring ke kiri, dapat membantu meringankan tanda-tanda awal
persalinan ini.
3) Vaginal Discharge / Keputihan
Vagina akan lebih banyak mengeluarkan cairan, yang biasa disebut keputihan. Hal
ini merupakan akibat dari melunaknya rahim. Cairan dapat berwarna putih, dan
kadang berwarna merah muda. Ini adalah salah satu dari tanda awal persalinan yang
tidak nyaman. Keputihan yang berwarna kuning atau berbusa, bisa merupakan tanda
terjadinya infeksi. Jika cairan mengalami perubahan warna, beritahukanlah dokter.
4) Naluri ‘Bersarang’ (Nesting Instinct)
Selain tanda-tanda fisik, ibu dapat juga merasakan suatu naluri, yang biasa disebut
naluri ‘bersarang’ (nesting instinct). Ini merupakan tanda emosional sebagai tanda
awal persalinan, yang biasanya ditandai dengan kegiatan membereskan lemari,
membersihkan kamar mandi, mengepel lantai, dan kegiatan-kegiatan membersihkan
lainnya. Naluri keibuan ini bisa merupakan suatu pertanda bahwa sebentar lagi ibu
akan memiliki seorang bayi. Ketika ibu sedang hamil melakukan pekerjaan yang
cukup menguras energi ini, janganlah mengerjakannya dengan terlalu berlebihan.
Meskipun hal ini cukup penting untuk menyambut kehadiran buah hati, akan tetapi
ibu harus menyimpan energi, mengingat tanda awal persalinan ini masih akan diikuti
dengan tanda-tanda persalinan lainnya.
5) Kontraksi Braxton Hicks
Tanda dan gejala awal persalinan ini diberi nama berdasarkan nama dokter yang
pertama kali mengenali tanda-tanda ini. Kontraksi Braxton Hicks, memang benar-
benar merupakan sebuah kontraksi, meskipun semu. Kontraksi ini dirancang untuk
menyiapkan tubuh untuk melahirkan sang bayi. Pada kebanyakan kasus, kontraksi
semu berjalan tidak teratur, durasi biasanya pendek (kurang dari 45 detik). Nyeri dari
kontraksi dapat terasa di berb aga i bagian tubuh seperti di lipat paha (selangkangan)
dan perut bagian bawah atau punggung. S edangkan pada kontraksi sebenarnya,
kontraksi rahim menimbulkan nyeri yang berawal pada bagian atas rahim dan
menyebar ke seluruh rahim, lewat pinggang terus panggul.
Kontraksi Braxton Hicks meregangkan bagian bawah rahim , yang memungkinkan
kepala bayi berada di tulang panggul. boleh mengganggap hal ini sebagai tanda-
tanda bahwa kelahiran sudah semakin dekat, ketika kontraksi Braxton Hicks semakin
intensif, dan menyebabkan abdomen semakin menegang. Biasanya ketidaknyamanan
ini akan berkurang jika berbaring.
6) Mengigil
Tanda awal persalinan lainnya adalah menggigil tanpa sebab yang jelas. Hal ini dapat
terjadi tanpa adanya perasaan dingin atau karena lemah, dan dapat terjadi akibat
hormon stres atau adanya perubahan kadar hormon progesteron dalam tubuh.
Menggigil merupakan salah satu tanda awal kelahiran bayi.
7) Diare
Suatu gejala dan tanda awal persalinan yang tidak menyenangkan adalah diare.
Pelepasan suatu unsur kimia dalam tubuh yang disebut dengan prostaglandins dapat
terjadi dalam proses awal suatu persalinan. Pemicu ini dapat mengakibatkan
meningkatnya aktivitas usus (loose bowel movement). Dibawah ini adalah tanda dan
gejala persalinan akan segera terjadi, dan harus segera bersiap-siap ke rumah sakit.

b. Tanda awal persalinan akan segera terjadi


Penyebab pasti lahirnya seorang bayi sampai sekarang masih belum diketahui. Teori yang
berkembang pada saat ini menyatakan bahwa bayi dalam kandungan membantu
memproduksi unsur-unsur tertentu yang kemudian berubah menjadi hormon-hormon
kehamilan. Berikut ini adalah tiga tanda dan gejala utama yang khas terjadi dan dapat
menunjukkan bahwa sebentar lagi anda akan melahirkan dan memiliki seorang bayi.
1) Penyumbatan Mucus atau Perdarahan
Kelahiran akan dimulai dengan pelunakan leher rahim. Ketika hal ini terjadi, leher
rahim mulai membesar, sejumlah mucus (lendir) menyumbat, menutupi leher rahim
dan kehamilan akan segera berakhir. Cairan berwarna kemerahan atau kecoklatan
mungkin saja akan muncul, dan hal ini disebut dengan perdarahan. Meskipun hal ini
dapat disimpulkan bahwa sebuah kelahiran akan segera terjadi, akan tetapi
perdarahan bisa terjadi pada beberapa minggu sebelum kelahiran yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, tanda-tanda ini tidak dapat dijadikan satu-satunya tanda dan gejala
persalinan.
2) Pecah Membran
Juga dikenal sebagai “pecah ketuban”, terjadi ketika kantung amniotic pecah. Ini
merupakan tanda awal persalinan yang paling umum terjadi. Jika ketuban telah pecah,
maka dapat menduga bahwa persalinan akan terjadi dalam waktu 24 jam. Ketika
ketuban pecah, biasanya kontraksi akan terjadi lebih intensif, dan bayi akan semakin
dekat ke arah pelebaran rahim. Jika mengalami pecah ketuban di rumah, ingatlah
kapan kejadian ini berlangsung, konsistensi dan jumlah cairan ketuban yang telah
keluar. Cairan ketuban pada umumnya berwarna bening dan tidak berbau, dan akan
terus keluar sampai pada saat melahirkan. Dokter akan meminta anda untuk menjaga
vagina bebas dari benda-benda asing untuk menjaga resiko terjadinya infeksi. Pecah
ketuban adalah salah satu tanda persalinan yang paling umum terjadi.
3) Kontraksi Regular
Salah satu tanda umum yang paling sering terjadi dan salah satu cara untuk
mengetahui bahwa persalinan akan segera terjadi adalah konsistensi kontraksi. Leher
rahim yang telah melunak akan semakin melebar dan akan terus berlanjut hingga
proses persalinan selesai. Hal ini merupakan sebuah tanda persalinan yang nyata, dan
berarti bayi anda akan segera lahir. Kontraksi akan terjadi lebih teratur, intensitas dan
lamanya kontraksi juga akan berlangsung lebih lama. Kontraksi mengawali sebuah
proses yang mendorong bayi keluar secara perlahan-lahan melalui uterus bawah,
sehingga kelahiran menjadi semakin dekat. Kontraksi ini, bersama tanda-tanda
lainnya, merupakan tanda-tanda persalinan yang jelas, dan sebentar lagi akan
memiliki seorang bayi
DAFTAR PUSTAKA

Bappenas, 2008. Angka Kematian Ibu dan Bayi Masih Tinggi.http:// www.bappenas.go.id.
Diakses tanggal 18 Juli 2012.

De jong., W and Sjamsuhidajat., R., 2003. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 2. Jakarta : EGC.

Departemen Keperawatan Maternitas, PSIK Unud. 2010. Skill Lab Guide Keperawatan
Maternitas. Denpasar: PSIK FK UNUD.

Dinkes. 2007. Buku Kesehatan Ibu dan Anak.Jepara: Dinas Kabupaten Jepara.

Kementerian Kesehatan RI, 2010. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014.
Jakarta.

Mulatsih, Indah. 2008. Aneka Masalah Payudara. Available at :


http://www.menyusui.net/problem-menyusui/aneka-masalah-payudara/. (Akses: 19 Juli
2012)

Pusdiknakes. 2003. Asuhan Antenatal. Jakarta; Pusdiknakes-WHO- JHPIEGO.

Saifuddin. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta;
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sylvia & Price. 2006. Patofisiologi Konsep klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai