Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN BAYI PREMATUR

Disusun Oleh :
ACHMAD SUCIPTO
R.21.04.15.002

YAYASAN INDRA HUSADA INDRAMAYU


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
PROGRAM PROFESI NERS
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Mata ajar : Keperawatan Anak
Pokok Bahasan : Perawatan Bayi Prematur
Sasaran : Keluarga yang memiliki Bayi Prematur
Hari / Tanggal : 9 Desember 2021
Waktu : 11.00

A. Latar Belakang
Penyakit Berdasarakan informasi negara Indonesia tentang Kesehatan Ibu
& Anak. Setiap tiga menit, dimanapun di Indonesia, satu anak balita meninggal
dunia. Sebagian besar kematian anak di Indonesia saat ini terjadi pada masa baru
lahir (neonatal) bulan pertama kehidupan. Kemungkinan anak meninggal pada
usia yang berbeda adalah sembilan belas per seribu (19/1000) selama masa
neonatal, lima belas per seribu (15/1000) dari usia 2 hingga 11 bulan dan sepuluh
per seribu
(10/1000) dari usia 1 sampai 5 tahun. Kejadian ini terjadi di negara-negara
berkembang dan Indonesia termasuk negara berkembang, serta mencapai status
pendapatan menengah. Kematian bayi baru lahir kini merupakan hambatan utama
dalam menurunkan kematian anak lebih lanjut. Sehingga sebagian besar penyebab

kematian bayi baru lahir ini dapat ditanggulangi. Survei Demografi dan Kesehatan

2007 (SDKI) menunjukan bahwa angka kematian bayi baru lahir telah meningkat
pada kisaran kekayaan tertinggi. Rumah tangga pedesaan masih memiliki angka
kematian balita sepertiga (1/3) lebih tinggi daripada angka kematian balita pada
rumah tangga perkotaan. Anak-anak dari ibu yang kurang berpendidikan
umumnya memiliki angka kematian yang lebih tinggi daripada mereka yang lahir
dari ibu yang lebih berpendidikan. Selama kurun waktu 1998-2007, angka
kematian bayi pada anak anak dari ibu yang tidak berpendidikan adalah 73 per
1000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi pada anak-anak dari ibu
yang berpendidikan menengah atau lebih tinggi adalah 24 per 1000 kelahiran

1
hidup. Perbedaan ini disebabkan oleh perilaku dan pengetahuan tentang kesehatan
yang lebih baik di 2 antara perempuan-perempuan yang berpendidikan (UNICEF
Indonesia Ringkasan Kajian, 2012).

Menurut data statistik, kurang lebih 1,5 juta bayi terlahir prematur setiap
tahunnya di dunia. Jumlah ini terus bertambah setiap tahunnya. Negara Indonesia
berada dalam urutan ke-5 dari 10 negara dengan jumlah bayi prematur terbanyak
di dunia. Kelahiran bayi yang prematur adalah penyebab utama meninggalnya
bayi yang baru lahir di bawah usia 4 minggu (WHO, 2013). Karakteristik bayi
prematur atau bisa disebut Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Pada umumnya
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Ukuran tubuh lebih kecil dengan berat badan
di bawah 2500 gram. 2. Kulit tipis dan rapuh. 3. Banyak lanugo (rambut halus) di
tubuh. 4. Suhu tubuh lebih rendah dari suhu aksiler bayi normal suhu 36,5o C. 5.
Memiliki masalah pernapasan. 6. Kurangnya refleks dalam menyedot dan
menelan. Perawatan bayi prematur berbeda dengan perawatan bayi yang
dilahirkan secara normal. Ruangan bayi tersebut khusus dan juga dilengkapi
dengan berbagai peralatan medis penunjang lainnya. Biaya untuk perawatan bayi
prematur tersebut lebih banyak dan lebih mahal dibandingkan dengan bayi yang
dilahirkan secara normal (Sudarti, Endang, 2010).

B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Perawatan Bayi Pramatur selama 30 menit
diharapkan pasien dapat mengetahui dan memahami tentangPerawatab Bayi
Prematur.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 30 menit anggota Pasien mampu :
a. Pasien memahami pengertian Perawatan Bayi Pramatur
b. Pasien memahami faktor penyebab dari Perawatan Bayi Pramatur
c. Menyebutkan langkah-langkah perawatan bayi premature di rumah

2
C. Materi.
1. Pengertian Bayi Pramatur
2. Tujuan Perawatan Bayi Prematur
3. Langkah-langkah Perawatan Bayi Premature di rumah

D. Metode.
1. Ceramah.
2. Tanya jawab

E. Pengorganisasian :
1. Penyaji : Fazrin Prawiradinata

F. Setting Tempat

Keterangan:
: Penyaji

: Dokumentasi

: Paien hemodialisa

G. Fungsi Struktur
1. Penyaji
a. Menjelaskan tentang materi penyuluhan.
b. Menjawab pertanyaan dari penanya
2. Dokumentasi
a. Mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan

3
b. Melakukan pengecekan data

3. Dokumentasi
Terlampir

4. Media
Leaflet

5. Kegiatan Penyuluhan
N Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta Waktu Media
o
1 Pembukaan 5 menit
a. mengucapkan  menjawab salam
salam
b. memperkenalkan  mendengarkan
diri dan
c. menjelaskan memeperhatikan
kepada Pasien
tentang materi dan
tujuan penyuluhan.

2 Pelaksanaan
a. Menggali  Mengemukakan 15 menit Booklet
pengetahuan pendapat
Pasien tentang apa
itu Bayi Prematur
b. Memberikan re-
inforcement positif
c. Memberikan
penjelasan tentang  Mendengarkan

4
pengertian Bayi dan
Preamatur memperhatikan
d. Mengali
pengetahuan
Pasien tentang  Mendengarkan
langkah-langkah dan
perawatan bayi memperhatikan
premature di rumah
e. Memberikan re-
inforcement positif  Pasien bertanya
f. Menjelaskan
kepada Pasien
tentang menjadi
mama kanguru
g. menjelaskan
kepada Pasien  menyampaikan
tentang jadwal pendapat
makan bayi
h. Memberikan
kesempatan kepada
Pasien untuk
bertanya.
i. Memberikan re-
inforcement positif  Mendengarkan
j. Menjelaskan dan
tentang posisi tidur memperhatikan
bayi
k. Memberikan
reinforcement
positif
l. Memberikan

5
kesempatan kepada
Pasien untuk
bertanya.
 Pasien bertanya

 Pasien bertanya
3 Penutup 5 Menit
a. Menyimpulkan  Ikut
materi secara menyimpulkan.
bersama-sama
dengan peserta.
b. Membagi-bagikan
leaflet  Menerima
c. Mengucapkan Leaflet.
salam
 Menjawab salam

6. Evaluasi.
1. Pasien mampu menjelaskan pengertian bayi prematur
2. Mampu menyebutkan tujuan perawatan bayi prematur
3. Pasien mampu menyebutkan langkah-angkah perawatan bayi
prematur di rumah.

6
Lampiran materi

PERAWATAN BAYI PREMATUR

A. Pengertian Bayi Prematur


Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilankurang atau sama
dengan 37 minggu, tanpa memperhatikanb berat badan lahir (Donna, 2004).
Bayi premature adalah adalah bayi yang lahir sebelum minggu ke 37,
dihitung dari haid pertama dan haid terakhir, dianggap debagai periode kehamilan
memendek. Prematuritas dan berat badan lahir rendah (BBLR) biasanya terjadi
secara bersamaan, terutama diantara bayi dengan berat badan 1500 gr atau
nk\urang saat lahir. Keduanya berkaitan dengan kejadian morbilitas dan mortalitas

neonatus.

B. Tujuan Perawatan Bayi Prematur


Memastikan bayi bertahan hidup dan menjaga kondisi kesehatannya terjaga.
Karena organ-organ penting seperti, paru-paru, saluran pencernaa, dan kulit, serta
daya tahan tubuhnya belum berfungsi secara optimal

C. Langkah-langkah Perawatan Bayi Prematur


Langkah perawatan bayi prematur yang baik dapat membantunya untuk bisa
tumbuh dan berkembang dengan sehat. Berikut adalah beberapa langkah yang
bisa
Bunda terapkan:
1. Menjadi Mama Kangguru

7
Metode kanguru adalah posisi menggendong bayi dengan memasukkannya ke
dalam baju atau menggunakan kain gendongan. Metode kanguru bertujuan agar
kulit Bunda bersentuhan langsung dengan Si Kecil.
Melalui kontak kulit ini, Si Kecil akan mengenal aroma tubuh, sentuhan, serta
irama napas dan detak jantung Bunda. Manfaat menggendong dengan metode
kanguru antara lain:
1. Menjaga kehangatan tubuh bayi
2. Menjaga keteraturan detak jantung dan pernapasan bayi
3. Membantu menenangkan bayi dan membantunya untuk tidur lebih nyenyak
4. Membantu memperkuat daya tahan tubuh bayi
5. Meningkatkan produksi ASI, sehingga peluang untuk menerapkan ASI
eksklusif menjadi lebih tinggi
6. Mengurangi stres, membangun rasa percaya diri, dan meningkatkan ikatan
emosional antara ibu dan bayi.
Bunda bisa melakukan perawatan kanguru segera setelah bayi lahir. Namun,
ada
juga beberapa rumah sakit yang memiliki kebijakan untuk menunda
perawatan
kanguru hingga kondisi kesehatan bayi lebih stabil
2. Perhatikan jadwal makan
Jangan panik bila bayi sering gumoh setelah disusui, karena hal ini
normal, selama berat badannya tidak berkurang. Bila berat badan bayi
prematur berkurang karena sering gumoh, segera periksakan ke dokter.
3. Perhatikan posisi tidur
Pastikan bayi tidur telentang, tidak miring atau tengkurap. Hal ini
bertujuan mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) yang
lebih umum terjadi pada bayi prematur. Untuk memastikan agar bayi dapat
merasa lebih nyaman saat beristirahat, tidurkan bayi di kasur yang tidak
terlalu lembek dan tanpa bantal.
4. Jauhkan dari orang yang sakit

8
Jauhkan bayi dari orang yang sedang sakit penyakit menular, seperti flu
atau batuk. Lindungi bayi dari virus dan kuman penyebab penyakit, dengan
cara membatasi dulu interaksi atau kontak antara bayi dengan orang-orang di
sekitarnya, misalnya keluarga, teman, atau kerabat yang sedang menjenguk.
Selain itu, hindari membawa bayi ke tempat umum dan ramai, seperti mall.
Paparan polusi termasuk asap rokok pun wajib untuk dihindari

5. Jangan lewatkan imunisasi


Langkah ini diperlukan untuk melindungi bayi prematur dari serangan
penyakit serius. Pada dasarnya, jadwal imunisasi bayi prematur sama dengan
jadwal untuk bayi cukup bulan, namun konsultasikan lebih lanjut dengan
dokter anak agar jenis dan jadwal imunisasi dapat disesuaikan dengan kondisi
Si Kecil. Tetap luangkan waktu bersama Si Kecil untuk mengajaknya bicara
dan bercanda dengan penuh kasih sayang. Hal ini akan membantu menjaga
ikatan batin antara ibu dan bayi. Meskipun sibuk merawat bayi prematur,
jangan lupa untuk merawat diri Bunda sendiri dan cukupi waktu istirahat.
Jangan pernah ragu untuk meminta dukungan dan bantuan dari orang lain,
misalnya untuk menjaga bayi ketika Bunda sedang tidur. Jangan pernah
berkecil hati, karena bagaimanapun kondisi si kecil, dia tetap anugerah yang
tidak ternilai.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bruner danSuddarth. 2001. Buku Ajar KeperawatanMedikal-BedahEdisi. Jakarta:


EGC.

Doenges, Marilynn E., dkk. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan PedomanUntuk


Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.

Suyono, S. (2001). Buku Ajar Penyakit Dalam II FKUI. Jakarta: Balai Pustaka.

10

Anda mungkin juga menyukai