PEMBERIAN ASI
DI WILAYAH KERJA UPT. PUSKESMAS TANJUNG PALAS
A. Latar Belakang
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi baru lahir merupakan salah satu upaya
untuk mencegah kematian dan masalah kekurangan gizi pada bayi dan balita. World Health
Organization (WHO) (2010) merekomendasikan agar bayi baru lahir diberikan ASI hingga
usia 6 bulan tanpa memberikan makanan atau cairan lain, kecuali vitamin, mineral, dan obat
yang telah diijinkan karena adanya alasan medis. Menurut United Nations Childrens Fund
(UNICEF) (2012), sebanyak 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian balita
di dunia pada tiap tahunnya dapat dicegah melalui pemberian ASI secara eksklusi.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mendapatkan penyuluhan ini ibu nifas dapat memahami tentang teknik
2. Tujuan khusus
E. Metode
F. Media/alat bantu
G. Kegiatan
2. Apresepsi 2. Menjawab
2. Memberikan kesempatan
bertanya
3. Menjawab pertanyaan
penyuluhan aktif
3. Salam penutup 3. Menjawab salam
H. Evaluasi
1. Evaluasi Persiapan
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
merupakan sumber gizi utama bayi yang belum bisa mencerna makanan padat. Fungsinya
untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindungi dalam melawan penyakit (Nirwana, 2014).
c. Duduk dan berbaring sesuai posisi yang nyaman untuk ibu, jangan hanya leher dan
bahunya saja, kepala dan tubuh bayi harus lurus dan hadapkan bayi ke dada ibu,
sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, biarkan bibir bayi menyentuh
d. Segera dekatkan bayi ke payudara ibu sehingga bibir bawah bayi terletak dibawah
puting susu. Cara meletakan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada
payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bayi membuka lebar.
e. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri lalu ke sebelah kanan sampai
f. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan lap bersih
g. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang terhisap bisa
keluar.
Pre test