V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. MEDIA
1. LCD
2. Leaflet
VII. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Penyaji
: Observer
: Fasilitator
: Audiens / Peserta Penkes
VIII. EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan tanya jawab.
Pertanyaan yang akan diajukan pada audient :
1. Sebutkan manfaat ASI bagi bayi dan bagi ibu!
2. Jelaskan cara menyimpan ASI yang baik!
3. Bagaimana cara memerah ASI yang benar?
MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN
Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan pada enam bulan
pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain (www.tabloid- nakita.com,
2005). Menurut laporan WHO tahun 2000, 15% bayi di seluruh dunia diberi ASI eksklusif
selama 4 bulan dan seringkali pemberian makanan pendamping ASI tidak sesuai dan tidak aman
sehingga menyebabkan 1, 5 juta anak meninggal karena pemberian makanan yang tidak benar.
Pada tahun 2000, survei kesehatan demografi WHO menemukan bahwa pemberian ASI
eksklusif selama 4 bulan pertama sangat rendah terutama di Afrika Tengah dan utara, Asia dan
Amerika Latin. Oleh karena itu, WHO menganjurkan agar bayi diberikan ASI eksklusif selama 6
bulan pertama sebab terbukti bahwa menyusu eksklusif selama 6 bulan menurunkan angka
kematian dan kesakitan pada umumnya dibandingkan menyusu selama 4 bulan.
E. CARA PEMBERIAN
Dalam memberikan ASI Eksklusif, sebaiknya memperhatikan hal hal di bawah ini :
1. Teknik menyusui
Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan dalam
mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI.
2. Posisi ibu menyusui
Duduklah dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada sandaran
punggung dan lengan. Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu
jauh dari payudara.
3. Memasukkan putting susu
Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada siku bagian
dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu. Lengan kiri bayi di letakkan di
seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang pantat/paha kanan bayi. Sanggahlah
payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri di bawahnya dan ibu jari di atasnya,
tetapi tidak di atas bagian yang berwarna hitam (aerola mamae). Sentuhlah mulut bayi dengan
putting susu. Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar. Masukkan putting susu
secepatnya ke dalam mulut sampai daerah berwarna hitam.
4. Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi dengan cara :
a. Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi atau,
b. Dengan menekan dagu bayi ke bawah.
c. Dengan menutup lubang hidung bayi.
d. Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya.
5. Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan . sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan payudara
yang lain, dengan cara :
a. Sandarkan bayi di pundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai keluar
sendawa.
b. Bayi ditelungkupkan di pangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.
6. Tanda-tanda menyusui yang benar, yaitu:
a. Bayi cukup tenang.
b. Mulut bayi terbuka lebar.
c. Bayi menempel betul pada ibu.
d. Mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara ibu.
e. Seluruh areola tertutup mulut bayi.
f. Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat.
g. Putting susu ibu tidak terasa nyeri.
h. Kuping dengan lengan bayi berada pada satu garis.
i. Posisi ibu menyusui duduk, berbaring, berdiri dan digendong.
7. Hal-hal yang perlu diingat
a. Susukanlah bayi dengan kedua payudara secara bergantian.
b. Sebelum menyusui minumlah 1 gelas air putih / teh.
c. Selama menyusui berikanlah perhatian yang penuh pada bayi.
2. Tangan kanan mengurut payudara kiri dan tangan kiri mengurut payudara kanan.
3. Bila payudara besar, Mama dapat menggunakan keempat jari.
4. Dengan tekanan ringan, lakukan gerakan melingkar dari dasar payudara dengan gerakan
dari dasar payudara ke arah puting susu dengan garis lurus, kemudian dilanjutkan secara
bertahap ke seluruh bagian payudara.
2. Selain itu dapat dilakukan dengan menggunakan sisir yang bergigi lebar dan tumpul,
sisirlah payudara secara lembut, dari dasar payudara ke arah puting susu.
Langkah ketiga, proses shake payudara
Condongkan tubuh ke arah depan kemudian kocok atau goyangkan payudara dengan lembut.
Dalam proses ini biarkan daya tarik bumi meningkatkan stimulasi pengeluaran ASI. Setelah
tiga tahap persiapan tersebut di atas, selanjutnya proses memerah ASI siap dilakukan, yaitu
dengan cara :
1. Ambil posisi yang paling nyaman, dan condongkan tubuh Mama ke arah depan.
2. Sanggalah payudara Mama dari sebelah bawah dengan salah satu tangan.
3. Letakkan ibu jari tangan satunya di sekitar areola (di atas puting) dan telunjuk di bawah
puting sehingga membentuk posisi seolah menjepit puting.
4. Mulailah memijat dengan lembut ke arah dalam, lalu pijat aerola di belakang puting.
5. Kemudian lakukan gerekan menekan dan melepas beberapa kali sampai ASI keluar.
Lakukan pada kedua payudara secara bergantian.
6. Tampunglah ASI dalam gelas kaca, kemudian masukkan dalam botol kaca atau kantong
plastik untuk disimpan dalam termos atau lemari es.
Seluruh proses persiapan hingga pemerahan dengan tangan membutuhkan waktu kurang
lebih 20-30 menit. Mama tidak perlu terburu-buru dalam mengerjakannya. Tetap rileks supaya
ASI yang dihasilkan cukup banyak dan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2002. Asuhan Keperawatan Ibu Hamil, Modul Diklat. Jakarta : Jarak Jauh.
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan Fisiologi Bagi