Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : ASI Eksklusif


2. Pokok Bahasan : Pentingnya ASI Eksklusif
3. Sub pokok Bahasan : - Pengertian ASI
- Keuntungan pemberian ASI
- Manfaat ASI bagi bayi dan bagi Ibu
- Cara pemberian ASI
- Masalah dalam menyusui
- Cara menyimpan ASI yang baik
- Cara memerah ASI yang benar
4. Sasaran : Ibu paien neonatus di Desa .....
5. Waktu dan Tempat
Tempat : POSYANDU
Waktu : Selasa, 6 Juni 2017
6. Alokasi Waktu : 20 menit
7. Metode : Ceramah, tanya jawab
8. Media : Leaflet dan power point
9. Pemberi PenKes : Mahasiswa PSIK Universitas Brawijaya

I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan seluruh pasien
mengetahui pentingnya ASI eksklusif.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan seluruh peserta penkes dapat:
1. Menjelaskan kembali pengertian pentingnya ASI eksklusif
2. Menyebutkan keuntungan pemberian ASI
3. Menjelaskan manfaat ASI : bagi bayi dan bagi ibu)
4. Menjelaskan cara pemberian ASI
5. Menyebutkan masalah dalam menyusui
6. Menjelaskan cara menyimpan ASI yang baik
7. Menjelaskan cara memerah ASI yang benar
III. MATERI
1. Pengertian ASI
2. Keuntungan pemberian ASI
3. Manfaat ASI bagi bayi dan bagi ibu
4. Cara pemberian ASI
5. Masalah dalam menyusui
6. Cara menyimpan ASI yang baik
7. Cara memerah ASI yang benar
IV. PELAKSANAAN
TAHAP KEGIATAN
Pendahuluan 1. Memberisalam
(3 menit) 2. Mempekenalkan diri
3. Mengkaji pengetahuan seluruh audiens tentang
pentingnya ASI eksklusif
Pemberianmateri 1. Menjelaskan tentang:
(30 menit) a. Pengertian ASI
b. Keuntungan pemberian ASI
c. Manfaat ASI bagi bayi dan bagi ibu
d. Cara pemberian ASI
e. Masalah dalam menyusui
f. Cara menyimpan ASI yang baik
2. Diskusi dengan cara memberikan kesempatan pada
peserta penkes untuk bertanya.
Penutup 1. Menyimpulkan seluruh materi yang telah diberikan.
(5 menit) 2. Evaluasi dengan tanya jawab.

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VI. MEDIA
1. LCD
2. Leaflet
VII. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Penyaji
: Observer
: Fasilitator
: Audiens / Peserta Penkes

VIII. EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan tanya jawab.
Pertanyaan yang akan diajukan pada audient :
1. Sebutkan manfaat ASI bagi bayi dan bagi ibu!
2. Jelaskan cara menyimpan ASI yang baik!
3. Bagaimana cara memerah ASI yang benar?
MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN
Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan pada enam bulan
pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain (www.tabloid- nakita.com,
2005). Menurut laporan WHO tahun 2000, 15% bayi di seluruh dunia diberi ASI eksklusif
selama 4 bulan dan seringkali pemberian makanan pendamping ASI tidak sesuai dan tidak aman
sehingga menyebabkan 1, 5 juta anak meninggal karena pemberian makanan yang tidak benar.
Pada tahun 2000, survei kesehatan demografi WHO menemukan bahwa pemberian ASI
eksklusif selama 4 bulan pertama sangat rendah terutama di Afrika Tengah dan utara, Asia dan
Amerika Latin. Oleh karena itu, WHO menganjurkan agar bayi diberikan ASI eksklusif selama 6
bulan pertama sebab terbukti bahwa menyusu eksklusif selama 6 bulan menurunkan angka
kematian dan kesakitan pada umumnya dibandingkan menyusu selama 4 bulan.

B. KEUNTUNGAN MENYUSUI SECARA EKSLUSIF


Ada beberapa keuntungan menyusui eksklusif secara umum, yaitu :
1. Memberikan nutrisi yang optimal dalam hal kulitas dan kuantitas bagi bayi.
Dalam ASI terkandung kolostrum, yang merupakan cairan kental yang berwarna
kekuning-kuningan yang dihasilkan oleh alveoli payudara ibu, pada periode akhir atau
trimester ketiga kehamilan kolostrum dikeluarkan pada hari pertama setelah kelahiran.
Kolostrum sangat penting bagi bayi, karena :
a. Kolostrum pada hari pertama sampai hari ke empat, merupakan cairan yang kaya akan
nutrisi dan antibodi
b. Jumlah kolostrum bervariasi antara 10-100 ml per hari.
c. Jumlah kolostrum akan bertambah da mencapai komposisi ASI biasa/matur sekitar 3-14
hari
d. Kolostrum memberi nutrisi dan melindungi terhadap infeksi dan alergi
e. Memberikan imunisasi pertama, ASI dapat dikatakan sebagai cairan hidup
f. Kandungan pada kolostrum :
Lysozyme, yaitu enzim yang aktif di saluran pencernaan yang jumlahnya ribuan kali
dibandingkan kadar lysozyme yang ada di susu formula. Tugasnya menghancurkan
dinding sel patogen dan melindungi saluran pencernaan bayi.
Bifidobakteri, bertugas mengasamkan lambung sehingga bakteri patogen dan parasit
tidak mampu bertahan hidup
Lactoferin, bertugas mengikat besi sehingga bakteri patogen yang membutuhkan zat
besi diboikot, tidak mendapat suplay zat besi hingga mati
Lactoperoksida, bersma unsur lain berperang melawan serangan bakteri sterptococus
(yang dapat menimbulkan gejala penyakit paru-paru)
Makrofage, berfungsi melindungi kelenjar susu ibu dan saluran pencernaan bayi.
2. Meningkatkan kecerdasan secara :
a. Asuh (fisik-biomedis)
Menunjukan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan otaknya. Untuk pertumbuhan suatu
jaringan sangan dibutuhkan nutrisi atau makanan bergizi, dan ASI memenuhi kebutuhan
ini.
b. Asah (stimulasi-pendidikan)
Menunjukan kebutuhan akan stimulasi atau rangsangan yang akan merangsang
perkembangan kecerdasan anak secara optimal. Ibu menyusui termasuk guru pertama
yang terbaik bagi anaknya. Dengan demikian, perkembangan sosialisasinya akan baik dan ia
akan mudah berinteraksi dengan lingkunganya kelak. ASI dan menyusui secara eklusif akan
menciptakan faktor lingkungan yang optimal untuk meningkatkan kecerdasan bayi melalui
pemenuhan semua kebutuhan awal dari faktor-faktor lingkungan.
c. Asih (fisik-biomedis)
Menunjukan kebutuhan bayi untuk perkembangan emosi dan spiritualnya. Yang terpenting
disini adalah pemberian kasih sayang dan rasa aman. Seorang anak yang merasa disayangi
akan mampu menyayangi lingkungannya sehingga ia akan berkembang menjadi manusia
dengan budu pekerti dan nurani yang baik. Selain itu seorang bayi merasa aman, karena
merasa dilindungi, akan berkembang menjadi orang dewasa yang mandiri dan emosi yang
stabil.

C. MANFAAT ASI BAGI BAYI


1. ASI mengandung protein yang spesifik untuk melindungi bayi dari alergi.
2. Secar alamiah, ASI memberikan kebutuhan yang sesuai dengan usia kelahiran bayi (seperti
pada bayi prematur, ASDI memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibanding pada bayi
yang cukup bulan).
3. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
4. ASI sebagai zat antivirus dan bakteri.
5. ASI bebas kuman karena diberikan secara langsung.
6. Suhu ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.
7. ASI lebih mudah dicerna dan diserap oleh usus bayi.
8. ASI mengandung banyak kadar selenium yang melindungi gigi dari kerusakan.
9. ASI akan melatih daya isap bayi dan membantuk otot pipi yang baik.

D. MANFAAT ASI BAGI IBU


1. Membantu mempercepat pengembalian rahim ke bentuk semula dan mengurangi
pendarahan setelah kelahiran.
2. Mengurangi biaya pengeluaran karena ASI tidak perlu dibeli.
3. Mencegah kanker payudara (karena pada saat menyusui hormon esterogen mengalami
penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon esterogen tetap tinggi dan
inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya
keseimbangan hormon esterogen dan progesteron).
4. Menyusui secara teratur akan menurunkan berat badan ibu secara bertahap.
5. Memberikan secara puas, bangga dan bahagia pada ibu yang berhasil menyusui bayinya.
6. Pemberian ASI secara eksklusif dapat sebagai kontrasepsi selama 6 bulan setelah kelahiran
karena isapan bayi merangsang prolaktin yang menghambat terjadinya ovulasi/ pematangan
telur sehingga menunda kesuburan.

E. CARA PEMBERIAN
Dalam memberikan ASI Eksklusif, sebaiknya memperhatikan hal hal di bawah ini :
1. Teknik menyusui
Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan dalam
mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI.
2. Posisi ibu menyusui
Duduklah dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada sandaran
punggung dan lengan. Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu
jauh dari payudara.
3. Memasukkan putting susu
Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada siku bagian
dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu. Lengan kiri bayi di letakkan di
seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang pantat/paha kanan bayi. Sanggahlah
payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri di bawahnya dan ibu jari di atasnya,
tetapi tidak di atas bagian yang berwarna hitam (aerola mamae). Sentuhlah mulut bayi dengan
putting susu. Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar. Masukkan putting susu
secepatnya ke dalam mulut sampai daerah berwarna hitam.
4. Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi dengan cara :
a. Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi atau,
b. Dengan menekan dagu bayi ke bawah.
c. Dengan menutup lubang hidung bayi.
d. Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya.
5. Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan . sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan payudara
yang lain, dengan cara :
a. Sandarkan bayi di pundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai keluar
sendawa.
b. Bayi ditelungkupkan di pangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.
6. Tanda-tanda menyusui yang benar, yaitu:
a. Bayi cukup tenang.
b. Mulut bayi terbuka lebar.
c. Bayi menempel betul pada ibu.
d. Mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara ibu.
e. Seluruh areola tertutup mulut bayi.
f. Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat.
g. Putting susu ibu tidak terasa nyeri.
h. Kuping dengan lengan bayi berada pada satu garis.
i. Posisi ibu menyusui duduk, berbaring, berdiri dan digendong.
7. Hal-hal yang perlu diingat
a. Susukanlah bayi dengan kedua payudara secara bergantian.
b. Sebelum menyusui minumlah 1 gelas air putih / teh.
c. Selama menyusui berikanlah perhatian yang penuh pada bayi.

F. MASALAH DALAM MENYUSUI


1. Asi Kurang
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak, apalagi bila
bayinya seing menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan tambahan susu formula.
Penanggulangannya :
a. Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi.
b. Menyusuilah dengan sabar.
c. Menyusui secara bergantian antara kedua payudara.
d. Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan membingungkan bayi dan akhirnya
mengurangi rangsangan untuk memproduksi ASI.
2. Bayi Bingung Putting
Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan mengalami nipple
confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering terputus-putus bahkan kadang-kadang
menolak menyusu ibunya. Penanggulangan :
a. Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif
b. Menyusui dengan cara yang benar
c. Menyusui lebih lama dan sering
3. Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI mengumpul di
dalam payudara, menekan pembuluh darah dan saluran limfe. Hal ini mengakibatkan
payudara menjadi bengkak dan nyeri. Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :
a. Susui bayi segera setelah bayi lahir
b. Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan
c. Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar
d. Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa
Penanggulangan :
o Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
o Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri
o Lakukan pengurutan atau massage payudara
4. Putting Susu Nyeri Atau Lecet
Rasa nyeri timbul karena waktu menyusui hanya putting susu yang masuk ke dalam
mulut bayi sedangkan areola tidak masuk mulut. Disamping itu juga disebabkan karena
perawatan yang tidak benar pada payudara. Penanggulangan :
a. Lakukan tehnik menyususi yang benar
b. Menyususi pada payudara yang tidak lecet
c. Jangan membersihkan putting dengan sabun atau alcohol
5. Mastitis
Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada minggu-
minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada putting yang terinfeksi.
Penanggulangan :
a. Kompres air hangat
b. Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi
c. Cukup istirahat
d. Minum air putih minimal 2 liter/hari
e. Minum anti biotik
f. Lakukan perawatan payudara
6. Kurang optimalnya pemberian ASI karena ibu bekerja
ASI merupakan makanan utam dan satu-satunya untuk bayi sehat usia 0-6 bulan.
Setelah itu pemberian ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun dengan diberikan makanan
pendamping. Akan tetapi pada zaman globalisasi ini dimana semakin banyak wanita yang
sibuk bekerja, maka semakin sedikit waktu yang dimiliki seorang ibu untuk menyusui bayinya.
Salah satu cara yang terbaik untuk tetap bisa memberikan ASI kepada bayi tanpa
mengganggu waktu bekerja adalah dengan memompa ASI dan menyimpannya, sehingga ASI
bisa diberikan kapan saja dan di mana saja oleh pengganti ibu dalam mengasuh bayi. Namun,
sekarang ini banyak sekali kesalahan baik dalam cara pemompaan, penyimpanan dan
pemberian ASI sehingga memberikan efek buruk pada si kecil. Berikut tips-tips cara
penyimpanan ASI agar tetap aman di konsumsi oleh bayi :
a. Siapkan wadah penampung ASI yang mudah disterilkan, biasanya berupa botol bertutup
rapat yang terbuat dari gelas tahan panas.
b. Gunakan wadah yang volumenya sesuai dengan kebutuhan bayi untuk sekali minum,
misalnya 125 ml.
c. Bila ASI perah akan diberikan kurang dari 6 jam, maka tidak perlu di simpan di lemari
pendingin. Sebaiknya jangan menyimpan ASI di suhu kamar lebih dari 3 atau 4 jam.
d. Bila perlu disimpan selama 24 jam, segera masukkan ASI perah ke dalam lemari pendingin
pada suhu 4 derajat celcius (jangan sampai beku).
e. Bila ASI perah akan digunakan dalam waktu 1 minggu atau lebih, maka ASI perah tersebut
harus segera didinginkan dalam lemari pendingin selama 30 menit, lalu dibekukan pada
suhu -18 derajat celcius atau lebih rendah. ASI yang sudah dibekukan dapat disimpan
antara 3 6 bulan.
f. Bila mungkin, simpanlah ASI di lemari pendingin bagian tengah, atau di bagian terdalam
freezer, karena lokasi-lokasi tersebut memiliki temperatur yang lebih dingin dan konstan.
g. Jangan menyimpan ASI pada rak yang menempel di pintu lemari pendingin karena
temperatur di tempat ini mudah berubah ketika pintu dibuka dan ditutup.
h. Beri label setiap wadah ASI yang berisi keterangan kapan ASI tersebut diperah.
i. Jangan mengisi penuh wadah penampung ASI, karena ASI akan memuai saat membeku.
Sisakan kurang lebih bagian kosong.
j. ASI yang telah dihangatkan tidak boleh didinginkan lagi untuk diberikan pada bayi di waktu
minum berikutnya.
k. Pembekuan yang lama (lebih dari 6 bulan) dapat mengubah komposisi kimia ASI, seperti
terjadi penguraian beberapa senyawa lemak dan hilangnya beberapa senyawa yang
berfungsi melawan organisme berbahaya. Risiko kontaminasi juga tinggi, jika tiba-tiba
listrik padam sehingga susu cair dan dibekukan kembali.
l. Simpan ASI beku sebagai cadangan untuk keadaan darurat. Jika sedang di rumah, susui
bayi.
G. CARA MEMERAH ASI YANG BENAR
Tips persiapan sebelum memerah ASI :
1. Buatlah jadwal memerah ASI sekitar 3-4 jam sekali secara teratur untuk menjaga produksi ASI.
Perhatikan waktu yang tepat untuk memeras, yaitu bila payudara sudah dalam kondisi penuh.
2. Sebelum memerah, sebaiknya Ibu minum segelas air putih, jus buah, susu, sari kacang hijau,
teh atau minuman hangat. Hindari minuman yang dingin. Jangan lupa konsumsi makanan dan
sayuran yang cukup.
3. Pilih tempat yang nyaman dan tenang untuk memeras ASI.
4. Cuci dengan sabun kedua tangan Mama, pastikan semuanya sudah bersih.
5. Siapkan gelas kaca bersih yang sudah disterilkan dengan air panas.
6. Kompres payudara dengan handuk kecil atau waslap yang telah direndam air hangat, secara
perlahan.
7. Selanjutnya Ibu siap memerah ASI untuk mengumpulkan stok ASI bagi buah hati.
Teknik memerah susu dengan tangan sangat mudah dilakukan. Sesuai prosedur
pemerahan ASI dengan tangan atau lebih dikenal dengan teknik Marmet, ada 4 (empat) langkah
yang harus dilakukan, yaitu :
Langkah pertama dimulai dengan mengurut payudara atau massage:
1. Gunakan 2 jari, yaitu telunjuk dan jari tengah.

2. Tangan kanan mengurut payudara kiri dan tangan kiri mengurut payudara kanan.
3. Bila payudara besar, Mama dapat menggunakan keempat jari.

4. Dengan tekanan ringan, lakukan gerakan melingkar dari dasar payudara dengan gerakan

spiral ke arah puting susu.


Langkah kedua disebut proses stroke:
1. Tekan-tekanlah secara lembut kedua payudara dengan menggunakan jari-jari tangan, mulai

dari dasar payudara ke arah puting susu dengan garis lurus, kemudian dilanjutkan secara
bertahap ke seluruh bagian payudara.
2. Selain itu dapat dilakukan dengan menggunakan sisir yang bergigi lebar dan tumpul,

sisirlah payudara secara lembut, dari dasar payudara ke arah puting susu.
Langkah ketiga, proses shake payudara
Condongkan tubuh ke arah depan kemudian kocok atau goyangkan payudara dengan lembut.
Dalam proses ini biarkan daya tarik bumi meningkatkan stimulasi pengeluaran ASI. Setelah
tiga tahap persiapan tersebut di atas, selanjutnya proses memerah ASI siap dilakukan, yaitu
dengan cara :
1. Ambil posisi yang paling nyaman, dan condongkan tubuh Mama ke arah depan.
2. Sanggalah payudara Mama dari sebelah bawah dengan salah satu tangan.
3. Letakkan ibu jari tangan satunya di sekitar areola (di atas puting) dan telunjuk di bawah
puting sehingga membentuk posisi seolah menjepit puting.
4. Mulailah memijat dengan lembut ke arah dalam, lalu pijat aerola di belakang puting.
5. Kemudian lakukan gerekan menekan dan melepas beberapa kali sampai ASI keluar.
Lakukan pada kedua payudara secara bergantian.
6. Tampunglah ASI dalam gelas kaca, kemudian masukkan dalam botol kaca atau kantong
plastik untuk disimpan dalam termos atau lemari es.
Seluruh proses persiapan hingga pemerahan dengan tangan membutuhkan waktu kurang
lebih 20-30 menit. Mama tidak perlu terburu-buru dalam mengerjakannya. Tetap rileks supaya
ASI yang dihasilkan cukup banyak dan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2002. Asuhan Keperawatan Ibu Hamil, Modul Diklat. Jakarta : Jarak Jauh.

Doengoes, E. Marilyn. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi, Edisi 2. Jakarta : EGC.

Persis Mary Hamilton. 2005. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan Fisiologi Bagi

Dosen Diploma III Kebidanan, Asuhan Antenatal. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai