IV. PELAKSANAAN
TAHAP KEGIATAN
Pendahuluan 1. Memberisalam
(3 menit) 2. Mempekenalkan diri
3. Mengkaji pengetahuan seluruh audiens
tentang pentingnya ASI eksklusif
Pemberianmateri 1. Menjelaskantentang:
(30 menit) a. Pen
gertian ASI
b. Keu
ntungan pemberian ASI
c. Man
faat ASI bagi bayi dan bagi ibu
d. Car
a pemberian ASI
e. Mas
alah dalam menyusui
f. Car
a menyimpan ASI yang baik
2. Diskusi dengan cara memberikan
kesempatan pada peserta penkes untuk
bertanya.
Penutup 1. Menyimpulkan seluruh materi yang telah
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. MEDIA
1. Leaflet
VII. EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan tanya jawab.
Pertanyaan yang akan diajukan pada audient :
1. Sebutkan manfaat ASI bagi bayi dan bagi ibu!
2. Jelaskan cara menyimpan ASI yang baik!
3. Bagaimana cara memerah ASI yang benar?
A. PENGERTIAN
Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada
enam bulan pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan
pendamping lain. ( www.tabloid- nakita.com, 2005 ). Menurut laporan tahun
2000 WHO, ± 15 % bayi di seluruh dunia diberi ASI eksklusif selama 4 bulan
dan seringkali pemberian makanan pendamping ASI tidak sesuai dan tidak
aman sehingga menyebabkan ± 1, 5 juta anak meninggal karena pemberian
makanan yang tidak benar.
Pada tahun 2000, survei kesehatan demografi WHO menemukan bahwa
pemberian ASI eksklusif selama 4 bulan pertama sangat rendah terutama di
Afrika Tengah dan utara, Asia dan Amerika Latin. Oleh karena itu, WHO
menganjurkan agar bayi diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama
sebab terbukti bahwa menyusu eksklusif selama 6 bulan menurunkan angka
kematian dan kesakitan pada umumnya dibandingkan menyusu selama 4
bulan.
E. CARA PEMBERIAN
Dalam memberikan ASI Eksklusif, sebaiknya memperhatikan hal – hal di
bawah ini :
1. Teknik menyusui
Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan
keberhasilan dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak
produksi ASI
2. Posisi ibu menyusui
Duduklah dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang
ada sandaran punggung dan lengan. Gunakan bantal untuk mengganjal
bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari payudara
3. Memasukkan putting susu
Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi
pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan
ibu. Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu
memegang pantat / paha kanan bayi. Sanggahlah payudara kanan ibu
dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi
10 | L a m p i r a n S A P A S I
Rasa nyeri timbul karena waktu menyusui hanya putting susu yang
masuk ke dalam mulut bayi sedangkan areola tidak masuk mulut.
Disamping itu juga disebabkan karena perawatan yang tidak benar pada
payudara. Penanggulangan :
a. Lakukan tehnik menyususi yang benar
b. Menyususi pada payudara yang tidak lecet
c. Jangan membersihkan putting dengan sabun atau alcohol
6. Mastitis
Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi
pada minggu-minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau
luka pada putting yang terinfeksi. Penanggulangan :
a. Kompres air hangat
b. Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi
c. Cukup istirahat
d. Minum air putih minimal 2 liter/hari
e. Minum anti biotik
f. Lakukan perawatan payudara
7. Kurang optimalnya pemberian ASI karena ibu bekerja
ASI merupakan makanan utam dan satu-satunya untuk bayi sehat usia 0-
6 bulan. Setelah itu pemberian ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun
dengan diberikan makanan pendamping. Akan tetapi pada zaman
globalisasi ini dimana semakin banyak wanita yang sibuk bekerja, maka
semakin sedikit waktu yang dimiliki seorang ibu untuk menyusui
bayinya.
Salah satu cara yang terbaik untuk tetap bisa member ASI kepada bayi
tanpa mengganggu waktu bekerja adalah dengan memompa ASI dan
menyimpannya sehingga ASI bisa diberikan kapan saja dan dimana saja
oleh pengganti ibu dalam mengasuh bayi. Namun sekarang ini banyak
sekali kesalahan baik dalam cara pemompaan, penyimpanan dan
pemberian ASI sehingga memberikan efek buruk pada si kecil. Berikut
tips-tips cara penyimpanan ASI agar tetap aman di konsumsi oleh bayi;
11 | L a m p i r a n S A P A S I
a. Siapkan wadah penampung ASI yang mudah disterilkan, biasanya
berupa botol bertutup rapat yang terbuat dari gelas tahan panas.
b. Gunakan wadah yang volumenya sesuai dengan kebutuhan bayi
untuk sekali minum, misalnya 125 ml.
c. Bila ASI perah akan diberikan kurang dari 6 jam, maka tidak perlu di
simpan di lemari pendingin. Sebaiknya jangan menyimpan ASI di
suhu kamar lebih dari 3 atau 4 jam.
d. Bila perlu disimpan selama 24 jam, segera masukkan ASI perah ke
dalam lemari pendingin pada suhu 4 derajat celcius (jangan sampai
beku).
e. Bila ASI perah akan digunakan dalam waktu 1 minggu atau lebih,
maka ASI perah tersebut harus segera didinginkan dalam lemari
pendingin selama 30 menit, lalu dibekukan pada suhu -18 derajat
celcius atau lebih rendah. ASI yang sudah dibekukan dapat disimpan
antara 3 – 6 bulan.
f. Bila mungkin, simpanlah ASI di lemari pendingin bagian tengah,
atau di bagian terdalam freezer, karena lokasi-lokasi tersebut
memiliki temperatur yang lebih dingin dan konstan.
g. Jangan menyimpan ASI pada rak yang menempel di pintu lemari
pendingin karena temperatur di tempat ini mudah berubah ketika
pintu dibuka dan ditutup.
h. Beri label setiap wadah ASI yang berisi keterangan kapan ASI
tersebut diperah.
i. Jangan mengisi penuh wadah penampung ASI, karena ASI akan
memuai saat membeku. Sisakan kurang lebih ¼ bagian kosong.
j. ASI yang telah dihangatkan tidak boleh didinginkan lagi untuk
diberikan pada bayi di waktu minum berikutnya.
k. Pembekuan yang lama (lebih dari 6 bulan) dapat mengubah
komposisi kimia ASI, seperti terjadi penguraian beberapa senyawa
lemak dan hilangnya beberapa senyawa yang berfungsi melawan
organisme berbahaya. Risiko kontaminasi juga tinggi, jika tiba-tiba
listrik padam sehingga susu cair dan dibekukan kembali.
12 | L a m p i r a n S A P A S I
l. Simpan ASI beku sebagai cadangan untuk keadaan darurat. Jika
sedang di rumah, susui bayi. (me)
G. CARA MEMERAH ASI YANG BENAR
Tips persiapan sebelum memerah ASI :
1. Buatlah jadwal memerah ASI sekitar 3-4 jam sekali secara teratur
untuk menjaga
2. produksi ASI. Perhatikan waktu yang tepat untuk memeras, yaitu bila
payudara sudah dalam kondisi penuh.
3. Sebelum memerah, sebaiknya Ibu minum segelas air putih, jus buah,
susu, sari
kacang hijau, teh atau minuman hangat. Hindari minuman yang dingin.
Jangan lupa konsumsi makan dan sayuran yang cukup.
1. Pilih tempat yang nyaman dan tenang untuk memeras ASI
2. Cuci dengan sabun kedua tangan Mama, pastikan semuanya sudah
bersih,.
3. Siapkan gelas kaca bersih yang sudah disterilkan dengan air panas.
4. Kompres payudara dengan handuk kecil atau waslap yang telah
direndam air hangat, secara perlahan.
Selanjutnya Ibu siap memerah ASI untuk mengumpulkan stok ASI bagi
buah hati. Teknik memerah susu dengan tangan sangat mudah dilakukan.
Sesuai prosedur pemerahan ASI dengan tangan atau lebih dikenal dengan
teknik Marmet, ada 4 (empat) langkah yang harus dilakukan :
Langkah pertama dimulai dengan mengurut payudara atau massage:
1. Gunakan 2 jari, yaitu telunjuk dan jari tengah.
2. Tangan kanan mengurut payudara kiri dan tangan kiri mengurut
payudara kanan.
3. Bila payudara besar, Mama dapat menggunakan keempat jari.
4. Dengan tekanan ringan, lakukan gerakan melingkar dari dasar
payudara dengan gerakan spiral ke arah puting susu.
Langkah kedua disebut proses stroke:
1. Tekan-tekanlah secara lembut kedua payudara dengan menggunakan
jari-jari tangan, mulai dari dasar payudara ke arah puting susu dengan
13 | L a m p i r a n S A P A S I
garis lurus, kemudian dilanjutkan secara bertahap ke seluruh bagian
payudara.
2. Selain itu dapat dilakukan dengan menggunakan sisir yang bergigi
lebar dan tumpul, “sisirlah” payudara secara lembut, dari dasar
payudara ke arah puting susu.
Langkah ketiga, proses shake payudara. Condongkan tubuh ke arah depan
kemudian kocok atau goyangkan payudara dengan lembut. Dalam proses
ini biarkan daya tarik bumi meningkatkan stimulasi pengeluaran ASI.
Setelah tiga tahap persiapan tersebut di atas, selanjutnya proses memerah
ASI siap dilakukan :
1. Ambil posisi yang paling nyaman, dan condongkan tubuh Mama ke
arah depan
2. Sanggalah payudara Mama dari sebelah bawah dengan salah satu
tangan
3. Letakkan ibu jari tangan satunya di sekitar areola (di atas puting) dan
telunjuk di bawah puting sehingga membentuk posisi seolah menjepit
puting.
4. Mulailah memijat dengan lembut ke arah dalam, lalu pijat aerola di
belakang puting.
5. Kemudian lakukan gerekan menekan dan melepas beberapa kali
sampai ASI keluar. Lakukan pada kedua payudara secara bergantian.
6. Tampunglah ASI dalam gelas kaca, kemudian masukkan dalam botol
kaca atau kantong plastik untuk disimpan dalam termos atau lemari es.
7. Seluruh proses persiapan hingga pemerahan dengan tangan
membutuhkan waktu kurang lebih 20-30 menit. Mama tidak perlu
terburu-buru dalam mengerjakannya. Tetap rileks supaya ASI yang
dihasilkan cukup banyak dan berkualitas.
14 | L a m p i r a n S A P A S I