Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASIP (ASI PERAH)


DI RUANG PERINA RSUD BANYUMAS

Oleh:
Kelompok 2

Arianto Setiadi
Arindi Ayuanita S.
Retna Susiana
Sofyana Nastiti
Adilah Margi YP

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ASIP (ASI PERAH)

Pokok Bahasan : ASI untuk bayi resiko tinggi


Sub Pokok Bahasan : Cara memerah dan menyimpan ASI
Sasaran : Ibu post partum yang anaknya sedang dirawat di ruang perina
Target : Ibu post partum yang anaknya sedang dirawat di ruang perina 5 orang
Hari / Tanggal : Sabtu, 3 Januari 2015
Waktu : 10.00 – 10.35 WIB
Tempat : Ruang Konsultasi Perina
Penceramah : (Arianto, Arindi, Retna, Sofyana, Adilah)

I. Latar Belakang
Mendapatkan Air Susu Ibu atau ASI adalah proses pemenuhan hak pertama yang
harus diterima oleh anak ketika baru lahir dan sebelum mendapatkan hak lain. Namun
pada kenyataannya hak dasar anak ini banyak yang belum terpenuhi. Penyebabnya
bermacam-macam, misalnya karena ASI belum atau tidak keluar, kondisi ibu yang belum
memungkinkan menyusui pasca melahirkan, ibu yang bekerja di luar rumah, ataupun bayi
yang tidak dirawat gabung dengan ibunya atau bayi yang dirawat di ruang khusus bayi
dengan resiko tinggi maka bayi diberi susu formula. Alasan tersebut sering digunakan
untuk tidak memberikan ASI pada saat bayi baru lahir, sehingga mengakibatkan bayi
tidak terpenuhi haknya.
Tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) disebabkan oleh karena banyak hal yang
mana salah satunya adalah dari faktor setatus gizi bayi. Menurut hasil penelitian
Khairunniyah (2004), pemberian ASI eksklusif berpengaruh pada kualitas kesehatan bayi.
Semakin sedikit jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif, maka kualitas kesehatan bayi
dan anak balita akan semakin buruk, karena pemberian makanan pendamping ASI yang
tidak benar menyebabkan gangguan pencernaan yang selanjutnya menyebabkan
gangguan pertumbuhan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan AKB
Saat Ibu menyusui tidak berada dekat dengan bayi, ASI harus tetap dikeluarkan,
semakin sering memerah ASI, semakin banyak produksi ASI.
II. Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan mengenai cara memerah dan menyimpan
ASI diharapkan ibu bisa memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai cara memerah dan menyimpan ASI yang
baik dan benar diharapkan ibu mampu:
1. Mengetahui manfaat ASI bagi bayi
2. Mengetahui kegunaan memerah ASI
3. Mengetahui cara memerah ASI dengan benar
4. Mempraktekkan cara memerah ASI dengan benar
5. Mengetahui cara penyimpanan ASI dengan benar
6. Mengetahui cara pemberian ASIP dengan benar

III. Metode
Metode yang digunakan yaitu:
1. Ceramah
2. Diskusi / Tanya jawab
3. Demonstrasi dengan ibu menggunakan tayangan video

IV. Media
1. Leaflet
2. Laptop + LCD

V. Materi
Terlampir

VI. Pengorganisasian
No KEGIATAN RESPON KELUARGA WAKTU
1 Pendahuluan: 5 menit
a. Memberi salam Menjawab Salam
b. Perkenalan Mendengarkan
c. Jelaskan tujuan Memperhatikan
d. Apersepsi Memperhatikan
2 Isi 20 menit
a. Menjelaskan Mendengarkan,menyimak
materi
b. Manampilkan Video Menyimak
cara memerah ASI
dan menyimpan ASI
dengan benar
c. Tanya jawab Bertanya dan menjawab
d. Evaluasi sesuai Menjawab dan
dengan pedoman mendemonstrasikan

3 Penutup 5
. a. Menyimpulkan Menjawab
bersama ibu
b. Memberi motivasi Memperhatikan
dan pujian
c. Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup

VII. Setting Tempat

A C C

B B B B B

Keterangan : D D
A : Moderator
B : ibu yang bayi nya dirawat di Perina
C : Penyaji
D : Fasilitator
Pengorganisasian :
Moderator :
Penyaji :
Fasilitator :
VIII. Evaluasi
1. Apa manfaat ASI bagi bayi ?
2. Bagaimana cara memerah ASI dengan benar ?
3. Bagaimana cara menyimpan ASI dengan baik dan benar ?

IX. Referensi
MATERI
A. Definisi Air Susu Ibu (ASI)
ASI adalah makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-bulan pertama
kehidupan. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi, karena ASI adalah makanan
bayi yang paling sempurna baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI sebagai makanan
tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi normal sampai usia 4-
6 bulan (Khairuniyah, 2004).
B. Manfaat ASI bagi bayi
1. ASI sebagai nutrisi.
2. Makanan "terlengkap" untuk bayi, terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup
mengandung zat gizi yang diperlukan untuk 6 bulan pertama.
3. Mengandung antibodi (terutama kolostrum) yang melindungi terhadap penyakit terutarna
diare dan gangguan pernapasan.
4. Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi yang diberi ASI ekslusif akan lebih
cepat bisa jalan.
5. Meningkatkan jalinan kasih sayang
6. Selalu siap tersedia, dan dalam suhu yang sesuai.
7. Mudah dicerna dan zat gizi mudah diserap.
8. Melindungi terhadap alergi karena tidak mengandung zat yang dapat menimbulkan
alergi.
9. Mengandung cairan yang cukup untuk kebutuhan bayi dalam 6 bulan pertama (87% ASI
adalah air).
10. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi ASI
eksklusif potensial lebih pandai.
11. Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual,
dan hubungan sosial yang baik.

C. Manfaat ASI bagi ibu


1. Mengurangi Pendarahan Setelah Melahirkan
Apabila bayi disusukan segera setelah dilahirkan, maka kemungkinan terjadinya
pendarahan setelah melahirkan (post partum) akan berkurang. Pada ibu menyusui
terjadi peningkatan kadar oksitosin yang berguna juga untuk kontraksi atau
penutupan pembuluh darah sehingga pendarahan akan lebih cepat berhenti.
2. Menjarangkan Kehamilan
Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah, dan cukup berhasil.
Selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid, 98% tidak akan hamil pada 6
bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12
bulan.
3. Menempelkan segera bayi pada payudara membantu pengeluaran plasenta karena
hisapan bayi merangsang kontraksi rahim, karena itu menurunkan resiko pendarahan
pasca persalinan.
4. Memberikan ASI segera (dalam waktu 60 menit), membantu meningkatkan produksi
ASI dan proses laktasi.
5. Hisapan puting yang segera dan sering membantu mencegah payudara bengkak.
6. Pemberian ASI membantu mengurangi beban kerja ibu karena ASI tersedia kapan dan
dimana saja. ASI selalu bersih sehat dan tersedia dalam suhu yang cocok.
7. Pemberian ASI ekonomis/murah
8. Menurunkan resiko kanker payudara
9. Aspek Psikologis
10. Memberi kepuasan bagi ibu
Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juga untuk ibu.
lbu akan merasa bangga dan diperlukan rasa saying yang dibutuhkan oleh semua
manusia.

D. Kegunaan Memerah ASI


1. Mengurangi bengkak, sumbatan atau stasis ASI
2. Memberi makan bayi yang mengalami kesulitan dalam mengisap payudara
3. Memberi makan bayi yang menolak menyusu
4. Memberi makan bayi berat lahir rendah atau bayi premature yang tidak menyusu
5. Memberi makan bayi sakit yang tidak dapat mengisap bayi dengan cukup
6. Mempertahankan suplai ASI ketika ibu atau bayi nya sakit
7. Meninggalkan ASI untuk bayi ketika ibu bekerja
8. Membantu meningkatkan produksi ASI untuk relaksasi

E. Cara memerah ASI


Memerah ASI dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan tangan dan dengan pompa
ASI manual maupun elektrik.
1. Persiapan memerah ASI
a. Wadah untuk menampung ASIP (Air Susu Ibu Perah) seperti cangkir, gelas,
mangkok, botol, dll yang sudah dicuci bersih dengan sabun dan disiram dengan air
panas matang (tidak perlu disterilkan).
b. Wadah untuk menyimpan ASIP (botol kaca)
Wadah keras dengan bahan kaca atau plastik PolyPropiene foodgrade (tebal).
Tidak disarankan menggunakan wadah berbahan logam, plastic PolyEthilene
dan plastic yang mengandung Bisphenol A.
c. Mencuci tangan dengan sabun
d. Mencari tempat yang tenang dan nyaman untuk kegiatan memerah
e. Pijat payudara
2. Cara memerah ASI dengan tangan
a. Posisi nyaman (duduk/berdiri), memegang wadah dekat payudara
b. Letakkan ibu jari di tepi atas areola (posisi jam 12), jari telunjuk di tepi bawah areola
(posisi jam 6), jari-jari lain menopang payudara
c. Tekan ibu jari dan telunjuk kea rah dalam menuju dinding rongga dada (menekan)
dengan gerakan ke depan, pijat areola kea rah depan (menggulung)
d. Menekan dan menggulung secara berkesinambungan
Gambar 1 . Cara memerah ASI dengan tangan
Saat memerah dengan tangan jangan menekan terlalu kedalam supaya tidak
menyumbat saluran ASI. Menghindari menggosok-gosok/ menyodok-nyodokan
jarinya pada permukaan kulit payudara, gerakan jari sebaiknya memutar.
Menghindarkan meremas putting, menekan atau menarik puting.

3. Cara memerah ASI dengan pompa


a. Duduk dengan nyaman dan santai
b. Pegang corong pompa ASI antara telunjuk dan jari tengah, serta tekan dengan lembut
tapi kuat diatas areola dan putting, posisi putting di tengah corong, payudara
disangga dengan tangan yang sama
c. Dengan tangan lainnya, mulai gerakan piston perlahan-lahan (manual), atau nyalakan
pompa ASI dengan tingkat isapan yang terendah (listrik)
d. Pilih tingkat isapan yang bekerja terbaik dan paling nyaman

4. Jenis pompa
a. Pompa manual
Tipe squeeze-bulb (terompet), tidak dianjurkan karena tekanan lebih sukar
dikontrol

Tipe silindris atau piston, lebih dianjurkan


karena tekanan lebih mudah diatur, dan semua
bagian dapat disterilkan
b. Pompa listrik

5. Menyimpan ASI perah


a. Member label hari dan tanggal ASIP diperah/ dipompa pada wadah
b. Sebelum dimasukan ke dalam freezer, ASIP didinginkan terlebih dahulu di dalam
lemari es/kulkas
c. Sebaiknya menimpan ASIP sebanyak 60-120 ml per botol/wadah
d. Gabungan ASIP dari hasil beberapa kali perah/pompa dapat dilakukan dalam 1
botol/wadah sesuai dengan penyimpanan ASIP
6. Cara menghangatkan ASIP
a. Jika stok banyak, kombinasikan antara ASIP beku dan ASIP segar setiap hari agar
bayi mendapat ASIP dengan kualitas lebih baik
b. Cairkan ASIP beku selama 12 jam dalam lemari es/ kulkas sebelum diberikan kepada
bayi
c. Hangatkan ASIP dingin dengan cara meletakan botol/wadah dibawahb aliran air
hangan dengan suhu maksimal 40 derajat C
d. Jangan panaskan ASIP diatas kompor atau dalam microwave, jangan direbus
e. Karena ASI tidak bersifat homogeny, maka apabila disimpan akan terjadi proses
pemisahan lemak, cukup goyangkan botol perlahan-lahan sebelum diberikan pada
bayi
f. Memeriksa suhu ASIP yang sudah dihangatkan
g. Tidak perlu mencicipi ASIP sebelum diberikan pada bayi, kecuali jika baunya
menyengat atau curiga basi.
7. Cara memberikan ASIP
a. Hindari penggunaan DOT untuk mencegah bayi mengalami gejala bingung putting
b. Berikan ASIP secara langsung melalui cangkir atau gelas kecil
c. Dengnan pipet atau alat pemberi obat serupa alat suntik
d. Menggunakan gelas dan sendok kecil
e. Menggunakan botol yang ujungnya terdapat sendok
8. Metode pemberian ASIP
a. Pangku bayi dalam posisi setengah duduk
b. Tempelkan pinggir cangkir/sendok kecil berisi ASIP pada bibir bawah bayi agar
ASIP menyentuh bibir bayi
c. Biarkan bayi minum sendiri dengan dorongan lidahnya
d. Jangan menuangkan ASIP ke dalam mulut bayi

ASI Suhu ruangan Lamari eskulkas Freezer

Suhu 0 – 4 ºC.

48 – 72 Jam
(Ideal)

5 – 6 Hari
(Boleh)
Jangan simpan
di bagian
pintu, tetapi
simpan di
bagian paling
belakang
16 – 29 oC lemari
es/kulkas –
3 – 4 Jam paling dingin Suhu -17 ºC
(Ideal) dan tidak
terlalu 6 Bulan (Ideal)
ASI 6 – 8 Jam terpengaruh
yang
baru (Boleh perubahan 12 Bulan
saja digunakan) suhu. (Boleh)
diperah
ASIP beku— Suhu 0 – 4 ºC. JANGAN
dicairkan - masukkan
dalam lemari 24 jam kembali dalam
es/kulkas tapi freezer
belum
dihangatkan

Anda mungkin juga menyukai