I. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah diberi penyuluhan peserta dapat memahami tentang ASI Ekslusif
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan pengertian ASI ekslusif
b. Menjelaskan komponen ASI
c. Menjelaskan manfaat ASI
d. Menjelaskan cara meneteki dengan benar
e. Menjelaskan cara perawatan payudara
II. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
III. Materi
Terlampir
IV. Rencana Kegiatan
No Tahapan Waktu Penyuluhan peserta
1. Pembukaan 5’ Mengucap salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri Menjawab
Menggali pengetahuan ibu tentang pertanyaan
ASI Eksklusif
2 Isi 15’ Menyampaikan teori Mendengarkan
Menjawab pertanyaan Bertanya
3 Penutup 5’ Evaluasi Menjawab
Kesimpulan pertanyaan
Saran Menjawab salam
V. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Proses
a. Diharapkan kegiatan penyuluhan berjalan penyuluhan berjalan interaktif
b. Peran serta aktif dan seluruh peserta
2. Evaluasi aktif
a. Peserta mengerti yang dimaksud dengan ASI ekslusif
b. Peserta mengetahui komponen ASI
c. Peserta mengetahui manfaat ASI
d. Peserta mempratikkan cara meneteki dengan benar
e. Peserta mempraktikan cara perawatan payudara
ASI EKSKLUSIF
A. Pengertian
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti
susu formula, jeruk, madu, air the, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti
pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, nasi tim (Anik Maryunani :2010)
B. Komposisi ASI
Lemak merupakan sumber energy utama dalam ASI dalam kadar yang cukup
tinggi, sebesar 50%. Karbohidrat, karbohidrat utama dalam ASI adalah lactose karena
mempertinggi penyerapan yang dibutuhkan bayi. Protein, garam mineral yang rendah
sehingga tidak merusak fungsi ginjal.
ASI Transisi / Peralihan
Merupakan ASI yang keluar dari hari ke 4 atau ke 7 samapi hari ke 10 atau hari ke 14.
ASI matang
ASI yang keluar dari hari ke 3 sampai hari ke 14 setelah persalinan. Kaya protein,
vitamin E,A,K dan mineral seperti zat besi dan seng.
C. Manfaat pemberian ASI
1. Bagi bayi
Merupakan makanan yang sempurna dan alamiah bagi pertumbuhan
Dapat mengurangi kekurangan gizi dan tidak menyebabkan alargi
ASI mudah tercena dan langsung diserap.
2. Bagi Ibu
Memperkuat hubungan batin antara ibu dan bayi
Mempercepat proses pemulihan kandungan
Menyusui ASI secara ekslusif dapat menunda kehamilan
Dapat mencegah kanker payudara.
3. Bagi Ayah
Menghemat pengeluaran karena tidak perlu memberi susu kaleng
a) Faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI
Perawatan payudara
Keadaan psikologi atau kejiwaan
Kelainan payudara, missal : kelainan bentuk putting payudara.
Hormonal, kesehatan dan gizi ibu.
b) Frekunsi Menyusui
Tidak terjadwal
Kedua payudara disusukan bergantian
Lama menyusui tergantung pada bayi
Usahakan tiap kali menyusui sampai payudara kosong
c) Kerugian bila ASI tidak diberikan
1) Bagi Bayi
Bayi tidak dapat kekebalan
Resiko infeksi semakin tinggi
Mudah terserang diare dan alergi
Pertumbuhan mulut, rahang dan gigi kurang baik
Resiko kurang gizi
2) Bagi Ibu
Meningkatkan kangker payudara
Payudara akan terasa sakit karena ASI yang dihasilkan tidak keluar
D. Posisi Meneteki yang Benar
1. Posisi menyusui
Lengan ibu menopang kepala, leher dan seluruh badan bayi ( kepala dan tubuh
berada pada satu garis lurus ), muka bayi menghadap payudara ibu, hidung bayi
berada di depan putting susu ibu. posisi bayi lurus sedemikin rupa sehinnga perut
bayi menghadap ke perut ibu.
Ibu mendekatkan bayinya ketubuhnya ( muka bayi ke payudara ibu ) dan mengamati
bayi siap menyusui : membuka mulut bergerak mencari dan menoleh
Ibu menyentukan putting susunya ke bibir bayi, menunggu hinnga mulut bayi
terbuka lebar kemudian mengarahkan mulut bayi ke putting susu ibu sehingga bibir
bayi dappat menangkap putting susu tersebut.
2. Tanda – tanda posisi bayi menyusu dengan baik :
Dagu menyentuh payudara ibu
Mulut terbuka lebar
Hidung bayi mendekati dan kadang – kadang menyentuh payudara ibu
Mulut bayi mencangkup sebanyak mungkin areola ( tidak hanya putting susu, lingkar
areola atas terlihat lebih banyak dibandingkan areola bawah )
Lidah bayi menopang putting dan areola bagian bawah
Bibir bawah bayi melengkung keluar
Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang – kadang disertai
dengan berhenti sesat
E. Perawatan Payudara
Adalah usaha – usaha untuk merawat dan memahami kebersihan payudara untuk
persiapan menyusui
1. Manfaat
Menjaga kebersihan payudara agar terhindar dari infeksi
Mengenyalkan putting susu agar tidak mudah lecet
Menonjolkan putting susu
Memperbanyak produksi ASI
Menjaga bentuk payudara tetap bagus
Mencegah penyumbatan ASI
Mengetahui adanya kelainan
2. Alat – alat
Handuk 2 buah
Waslap 2 buah
Sabun cuci tangan
Baskom 2 buah
Air dingin dan air hangat
Bengkok
minyak steril / minyak kelapa / baby oil
kapas secukupnya
bra yang bersih dan terbuat dari katun
3. Tata Cara Perawatan Payudara
persiap alat
cuci tangan dengan sabun
menutup punggung dengan handuk
kompres putting susu dengan kapas minyak 3-5 menit kemudian dibersihkan
pengenyalan, yaitu daerah putting susu dipegang dengan ibu jari, telunjuk diputar ke
dalam 20 kali keluar 20 kali
pengurutan payudara
Telapak tangan petugas diberi minyak kelapa kemudian diratakan
Peganglah payudara diurut dari pangkal ke putting sebanyak 20 kali
Pijat putting susu di daerah mamae untuk mengeluarkan kolostrum.
Bersihkan payudara dengan air hangat dan dingin sebanyak 5 kali secara bergantian
( mulai air panas kemudian air dingin )
Keringkan payudara dan gunakan bra yang menopang
Bersihkan alat – alat
Cuci tangan dan keringkan
4. Dalam, Jika Putting Susu Datar / Masuk ke Cara perawatannya sbb,
Letakakn kedua ibu jari di atas dan di bawah putting susu
Regangkan daerah areola dengan menggerakkan kedua ibu jari kea rah atas dan bawah
sebanyak 20 kali
Letakkan kedua jari disamping kiri dan kanan putting susu
Regangkan daerah areola dengan menggerakkan kedua iibu jari ke arah lain sebanyak
20 kali
5. Tips – tips apabila ibu bekerja atau pergi
Berikan ASI sebelum dan sesudah pulang kerja
Bila payudara terasa penuh, ASI dapat dikeluarkan dan disimpan
ASI dapat disimpan 6 jam pada suhu kamar dan 24 jam dalam lemari es
Sebelum ASI diberikan seyogyanya dihangatkan dengan merendam mangkok / gelas
berisi ASI tersebut dengan air panas
ASI tidak boleh dipanaskan secara langsung di atas api.
6. Hal – hal yang Perlu Diingit:
Pada ibu dengan putting susu menonjol dan tidak ada riwayat abortus, perawatan
dilakukan mulai kehamilan diaatas 6 bulan
Pada ibu denagn putting susu yang sudah menanjol dan ada riwayat abortus, partuis
sebelum waktunya, perawatan payudara dapat dimulai pada usia kehamilan diatas 8
bulan
Pada ibu denagn putting susu yang datar / masuk kedalam, perawatan payudara
dilakukan lebih dini yaitu sejak usia kehamilan 3 bulan kecuali bila ibu terdapat
riwayat abortus atau partus sebelum waktunya dilakukan setelah usia kehamilan 6
bulan.