III. MATERI
1. Pengertian persiapan persalinan
2. Kebutuhan dari persiapan persalinan
3. Barang yang harus dipersiapkan pada persalinan
4. Persiapan dana persalinan
Bertanya
Tanya Jawab
3 Penutup Evaluasi Menjawabpertanyaan
Memberikanpertanyaan MenyimakdanMendengarkan
15 menit
Menyimpulkan
Memberisalam
V. METODA
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
VI. MEDIA
1. Flipchart
VII. EVALUASI
Essay lisan:
1. Jelaskan tentang pengertian persalinan
2. Sebutkan kebutuhan dari persiapan persalinan
3. Jelaskan Barang yang harus dipersiapkan pada persalinan
4. Jelaskan Persiapan dana persalinan
MATERI
PERSIAPAN PERSALINAN
A. Pengertian
Persiapanpersalinanyaiturencanatindakan yang dibuatolehibu, anggotakeluarga dan bidan
Agar persalinan berjalan lancar dan tidak lagi perlu khawatir terhadap apa dan bagaimana persiapan
selama persalinan berjalan, tidak ada salahnya jika jauh-jauh hari mempersiapkan kebutuhan persalinan
tersebut. Berikut beberapa hal yang wajib untuk difikirkan dan dipersiapkan ;
a. tempatpersalinan
b. memilihtenagakesehatanterlatih
c. bagaimana cara menghubungi tenaga kesehatan terlatih tersebut
d. bagaimana transportasi yang bisa digunakan untuk ke tempat persalinan tersebut
e. siapa yang akanmenemanipersalinan
f. berapa biaya yang dibutuhkan, dan bagaimana cara megumpulkannya
g. siapa yang kan menjaga keluarganya jika ibu melahirkan
h. siapa pendonor untuk ibu bersalin
2. Membuat rencana pembuatan keputusan jika kegawat daruratan pada saat pembuat keputusan utama
tidak ada
- Siapa yang akan membuat keputusan jika si pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi
kegawat daruratan
Setelah minggu-minggu terakhir kehamilan waktu persiapan akan terasa begitu sedikit. Dan kapan
waktu persalinan akan terjadi kadang tak dapat dipastikan. Adalah lebih baik jika sudah mempersiapkan apa
saja yang harus dibawa ke rumah sakit pada saat hari yang ditunggu tersebut tiba.
Setelah kehamilan mencapai sekitar 7 bulan atau akhir kehamilan 28 minggu persiapkanlah barang-
barang untuk persalinan yang akan dibawa ke rumah sakit dan masukkan kedalam satu tas khusus. Dan tidak
boleh lupa memberitahukan suami mengenai tas khusus yang telah DIpersiapkan ini. Sehingga bila harinya tiba
semuanya telah siap dan suamipun tidak lupa untuk membawa serta tas besar yang telah dipersiapkan jauh-jauh
hari sebelumnya ini.
a.Baju tidur. Bawalah baju tidur yang nyaman untuk anda pakai, sebaiknya yang mempunyai kancing di bagian
depan sehingga mempermudah untuk menyusui bayi anda. Bawalah baju tidur dengan jumlah yang cukup anda
dapat memperkirakan untuk persalinan normal atau alamiah biasanya 2 hari dan untuk persalinan operasi
Caesar dibutuhkan 4-5 hari.
b. 1 set baju untuk pulang dari rumah sakit. Anda mungkin masih tetap terlihat seperti hamil, karena butuh waktu
untuk tubuh kembali ke bentuk semula. Untuk itu bawalah baju yang nyaman, dan tidak sempit.
c. Sandal. Untuk anda berjalan sepanjang koridor rumah sakit dan juga menjaga kaki anda untuk tetap hangat.
g. Perlengkapan ibu. Bawalah juga bedak, sisir, lipstick, pengharum tubuh/deodoran anda untuk anda
berdandan karena anda akan bertemu dengan teman atau keluarga yang mengunjungi anda setelah proses
kelahiran.
h. Handuk, sabun. Pada beberapa rumah sakit menyediakannya, tapi tergantung bila anda ingin menggunakan
milik anda sendiri maka anda lebih baik mempersiapkannya.
Biasanya keperluan bayi akan disediakan oleh rumah sakit. Anda cukup menyediakan persiapan untuk
pulang dari rumah sakit.
a. Popok, bawalahbeberapabuah.
b. Bajubayi, bawalah 2 buahkarenabayikadangGumo(memuntahkansedikitsusu ).
c. Selimut atau Bedong.
d. Kaos kaki dan tanggan.
e. Gendongan.
Persiapkanlah apa yang perlu dibawa ke Rumah Sakit untuk persiapan persalinan dalam 1 tas dan
letakkan ditempat yang mudah dijangkau dan jangan lupa memberitahu pasangan tentang tas itu.
D. Persiapan dana
Persalinan normal umumnya membutuhkan biaya yang relatif ringan. Namun, bila persalinan
diperkirakan harus dilakukan dengan tindakan operatif, maka persiapan dana yang lumayan besar harus segera
dilakukan. Untuk mengetahui apakah nanti akan dilakukan sesar, pasangan harus selalu berkonsultasi ke dokter.
Lewat konsultasi ini diharapkan, segala kemungkinan yang bakal terjadi bisa lebih dicermati.
Bila diperkirakan lahir dengan sesar, pasangan tentunya sudah bisa berancang-ancang
mempersiapkan dananya sejak jauh hari. Bila dana sudah terkumpul, otomatis beban mental suami juga bisa
lebih teratasi
Dr. Rudiyanti, Sp.OG. dari RS Internasional Bintaro, menegaskan, "Yang paling utama, mental harus
dipersiapkan untuk menghadapi trimester pertama kehamilan dan menjelang persalinan." Persiapan mental
suami, menurutnya, sangat diperlukan dalam menghadapi hal-hal berikut ini.
Memasuki bulan-bulan terakhir, dimana istri sudah bersiap menghadapi persalinan, sang suami harus
mempersiapkan mentalnya lebih kuat lagi. Pada periode trimester ke tiga akhir, selain beban tubuh istri semakin
berat, dia juga sering mengalami perasaan takut karena membayangkan proses persalinan yang sulit dan kamar
operasi. Oleh karena itu, suami harus hadir sebagai pendamping yang bisa menyamankan kondisi istri.
Selain itu, kesiapan mental suami pun sangat diperlukan ketika harus menghadapi persalinan yang
berisiko. Pada banyak kasus, persalinan tidak bisa berjalan normal, ada perdarahan, persalinan panjang, bayi
terlilit tali pusat, sungsang, dan sebagainya, yang bisa saja mengancam nyawa ibu.
Bila mengetahui bahwa persalinan nanti akan bermasalah, sebaiknya persiapan mental suami
dilakukan jauh hari sebelum persalinan. Dengan begitu bila nantinya diperlukan berbagai tindakan darurat, suami
sudah langsung bisa mengatasi kondisi mentalnya.
Walaupun begitu, tidak semua suami punya mental yang kuat menyaksikan istri bersalin. Ada yang
baru melihat darah sedikit saja sudah mau pingsan. Sebaiknya sebelum mendampingi istri bersalin, suami
menilai diri sendiri apakah ia cukup kuat atau tidak. Bila tidak, lebih baik suami tak memaksakan diri
mendampingi istri di kamar bersalin. Tunggu saja di luar asalkan peduli dengan apa yang sedang dihadapi istri.
Jika ibu butuh waktu berjam-jam saat mengalami tahap-tahap pembukaan persalinan, maka dibutuhkan
suami dengan ketabahan dan kekuatan mental ekstra. Ketika istri panik dan kesakitan hingga berteriak-teriak,
suami amat dituntut kesabaran dan ketenangannya untuk tetap menenteramkan dan mendukung istri dalam
menjalani proses persalinan. Persiapan mental suami untuk menemani istri bersalin bisa dilakukan dengan
memperkuat tekad.