Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit Menular (P2PM)


Sub Pokok Bahasan : TB Paru
Topik : Pencegahan TB Paru dan Cara Batuk dengan Benar
Sasaran : Siswa Pondok Pesantren
Pemberi Materi : Joang Mahendra B, SKM
Eva Fauziah, Amd. AK
Pelaksanaan Kegiatan
Hari/Tanggal : Jumat / 22 Maret 2019
Waktu : 55 menit
Tempat : MA Al-Ittifaq

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta dapat mengetahui tentang
penanggulangan penyakit TB Paru
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan TB Paru peserta mampu :
a. Memahami penularan TB Paru di Pondok Pesantren
b. Mengetahui gejala-gejala TB Paru
c. Mengetahui cara penularan TB Paru
d. Mengetahui cara pencegahan penularan TB Paru
e. Melaksanakan cara batuk yang benar

B. MATERI
(Terlampir)

C. MEDIA
 Power Point/Slide

D. METODE
 Ceramah
 Diskusi
 Tanya Jawab

E. KEGIATAN PENYULUHAN
No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu
.
1. Pendahuluan Menjawab salam 5 menit
a. Menyampaikan salam dan perkenalan Memberi salam
b. Menyampaikan judul materi penyuluhan
2. Penyajian
a. Menjelaskan pengertian TB Paru, gejala,
cara penularan, cara penularan, cara
45 menit
minum obat, bila minum obat tidak tuntas,
Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi
pencegahan penularan, cara batuk yang
benar
b. Memberi kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
3. Penutup
a. Melaksanakan evaluasi
Ceramah, Tanya Jawab 5 menit
b. Merangkum materi penyuluhan
c. Menutup sesi
Lampiran Materi
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian TB
TB adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium
tuberculosis).

B. Etiologi
TB disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
Sifat bakteri :
1. Anaerob
2. Hidup pada suhu 37C
3. Tidak tahan sinar UV

C. Tanda-tanda Gejala TB
Keluhan yang dirasakan penderita TB dapat bermacam-macam atau malah tanpa keluhan sama
sekali.
1. Demam : kadang panas badan dapat mencapai 40-41C
2. Batuk (banyak ditemukan) bila berlanjut dapat terjadi hemoptisis (batuk darah)
3. Nyeri dada dapat ditimbulkan jika infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga
menimbulkan pleuritis
4. Malaise (gejala malaise sering ditemukan berupa anoreksia / tidak ada nafsu makan)
badan makin kurus/BB menurun, sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam, cepat
lelah, panas pada sore dan malam hari.

D. Penularan TB
Sumber penularan adalah penderita TB aktif, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk droplet saat batuk, bicara, bersin, tertawa atau menyanyi. Kemungkinan seseorang
seseorang terinfeksi TB ditentukan oleh konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya
menghirup udara yang mengandung kuman serta daya tahan tubuh yang rendah.
Faktor-faktor risiko tertular TB :
1. Mereka yang kontak dengan penderita TB aktif
2. Individu imunosupresif (lansia, pasien dengan kanker, penderita dengan terapi
kortikosteroid atau mereka yang terinfeksi HIV)
3. Individu yang tinggal di daerah perumahan kumuh
4. Individu dengan gangguan medis yang sudah ada sebelumnya (DM, GGK, malnutrisi)
Diagnostik TB ditegakkan dengan :
1. Pemeriksaan laboratorium BTA+
2. Kultur sputum (+) (sputum pagi hari selama 3 hari berturut-turut)
3. Rontgen dada : biasanya menimbulkan lesi pada lobus atau paru
4. Tes kulit tuberkulin (tes mantoux)
5. Darah lengkap (LED meningkat, limfosit meningkat)

E. Diet dan Aktivitas


Tidak ada pantangan makanan. Penderita TB memerlukan diet tinggi kalori tinggi protein yang
disesuaikan dengan usia, BB, TB jenis kelamin dan jenis pekerjaan serta kemampuan sosial
ekonomi. Dianjurkan untuk memantau apakah makanan yang dikonsumsi cukup dengan cara
menimbang BB 1x tiap 2 minggu sekali atau sekali sebulan. Makanan sangat penting bagi proses
penyembuhan untuk mengganti jaringan tubuh yang rusak dan peningkatan kebtuhan energi oleh
proses infeksi. Penderita dianjurkan untuk banyak beristirahat, hindari kelelahan, hindari kerja
fisik yang berat dan menjaga kebersihan diri.

F. Pengobatan
Pengobatan penyakit TB dengan menggunakan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang harus
diminum secara teratur selama 6 bulan. 2 bulan pertama obat harus diminum setiap hari (60 kali
minum) dan pada 4 bulan berikutnya obat harus diminum 3 kali seminggu sampai selesai (54
kali minum).
Jenis OAT :
1. Isoniasid
2. Rifampisin
3. Pirazinamid
4. Sterptomicin
5. Etambutol

Anda mungkin juga menyukai