Anda di halaman 1dari 32

Epidemiologi

Nissa Noor Annashr, SKM, MKM


Pokok Substansi Kajian Mata Kuliah

 Pengertian,
epidemiologi
ruang lingkup dan perkembangan

 Batasan dan pengertian lingkugan


 Ruang lingkup masalah kesehatan lingkungan
 Tujuan kajian epidemiologi kesehatan lingkungan dan
manfaat kajian epidemiologi kesehatan lingkungan
 Kebutuhan kesehatan lingkungan dimasyarakat
 Jenis-jenis penyakit berbasis lingkungan
 Distribusi kasus akibat kesehatan lingkungan
 Determinan masalah kesehatan lingkungan
 Upaya penanggulangan masalah kesehatan lingkungan
Definisi Epidemiologi

Berasal dari bahasa Greek


Epi = pada, atas
Demos = populasi
Logos = ilmu
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
distribusi dan determinan penyakit pada
populasi (MacMahon & Pugh, 1978)
DEFINISI EPIDEMIOLOGI

Ilmu tentang distribusi dan determinan-


determinan dari keadaan atau kejadian
L yang berhubungan dengan kesehatan
di dalam populasi tertentu, serta
A penerapan dari ilmu ini guna
mengendalikan masalah-masalah
S
kesehatan (Last, 1988)
T
DEFINISI EPIDEMIOLOGI

Epidemiology is the study of the distribution and


determinants of disease prevalence in man.

Epidemiologi adalah studi tentang penyebaran


penyakit dan faktor-faktor penentunya pada manusia.
(MacMahon, dkk dalam bukunya ‘Epidemiology,
Principles and Methods’)
Epidemiologi lahir berdasarkan dua asumsi
dasar :
1. Penyakit pada populasi manusia tidak terjadi
dan tersebar begitu saja secara acak (tidak
random).
2. Penyakit pada manusia sesungguhnya
mempunyai faktor penyebab dan faktor
preventif yang dapat diidentifikasi melalui
penelitian sistematik pada berbagai populasi,
tempat dan waktu.
Epidemiologi
• Ilmu yang mempelajari distribusi dan
determinan-determinan frekuensi penyakit
dan status kesehatan pada populasi
manusia.

Epidemiologi
• Ilmu yang mempelajari frekuensi, distribusi
dan determinan-determinan penyakit dan
status kesehatan pada populasi manusia.
Distribusi
• Pola kejadian kejadian kesehatan di
populasi
Distribusi • Frekuensi

• Dalam memahami kejadian yang


berkaitan dengan penyakit atau
masalah kesehatan, maka
epidemiologi menggambarkan
Distribusi kejadian penyakit karakter orang
(populasi mana yang terjangkit),
tempat dan waktu (kapan
terjadinya).
Frekuensi

Frekuensi berarti upaya melakukan kuantifikasi atas


kejadian, mengukur besarnya kejadian
Jumlah kejadian Prevalens, Insidens

Pengenalan tentang distribusi, frekuensi dan kecenderungan


penyakit (trend) diperlukan untuk mengetahui besarnya masalah
penyakit dan kedaan kesehatan populasi  pembuatan kebijakan
kesehatan masyarakat, perencanaan program pengendalian
penyakit dan penyediaan pelayanan kesehatan
Determinan
Faktor yang mempengaruhi atau faktor yang memberi risiko
atas terjadinya penyakit atau masalah kesehatan

Pengetahuan tentang (perubahan) determinan penyakit


bermuara pada pemanfaatannya bagi pembuatan kebijakan
kesehatan masyarakat, perencanaan strategis program
pengendalian penyakit dan penyediaan pelayanan
kesehatan
Begitu sentralnya peran epidemiologi bagi
perbaikan status kesehatan masyarakat,
sehingga SALLY BLAKLEY (1990),
menyebutkan :
“the mother science of public health is
epidemiology”.
PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGI

Epidemiologi, berusia Teori Hipoccrates


sama dengan ilmu
kedokteran
1. Penyakit terjadi karena
Hipoccrates, sebagai adanya kontak dg jazad hidup
bapak kedokteran
modern, pada abad ke 5 2. Penyakit berkaitan dengan
SM, telah lingkungan eksternal maupun
mengemukakan teori internal seseorang
tentang sebab musabab
penyakit Teori tsb dimuat dalam bukunya
berjudul “On Airs,
Waters and Places”
Dalam buku " On Airs, Waters and Places,
menganjurkan perlunya memperhatikan
faktor musim, angin, udara, air yang
diminum, jenis tanah, perilaku manusia,
jenis pekerjaan, dalam mempelajari suatu
penyakit.

Hipoccrates membangkitkan kesadaran


akan kemungkinan faktor eksternal
mempengaruhi terjadinya penyakit pada
manusia.
Sejarah perkembangan epidemiologi

Galen 129 – 199 M


Ahli bedah tentara romawi
Bapak “Fisiologi Eksperimental”
Faktor Prokatartik (cara hidup orang) dan temperamen
mempengaruhi kesehatan dan penyakit
Pengaruh lingkungan (geografi dan iklim)  miasma
(istilah umum untuk partikel dalam udara)
Malaria  udara buruk
Teori miasma
Beberapa abad sebelum Hipoccrates, sejumlah bangsa
besar di dunia bahkan telah melakukan kegiatan
pengendalian epidemi penyakit. Sebagai contoh, variolasi
(vaksin cacar) diterapkan di Cina sekitar 1.000 SM.

Di India pada waktu yg sama telah dianjurkan penghindaran


kontak tdhp tikus untuk memperkecil risiko penyakit
sampar.

Di negara-negra Eropa muncul penyakit baru seperti kolera


dan demam kuning. Pada akhir abad ke-18, Edward Jenner
(1749-1823) menemukan metode pencegahan cacar melalui
vaksinasi dengan vaksinia (cowpox).
Epidemiologi memperoleh basis baru yang
kuat berkat penemuan-penemuan di bidang
mikrobiologi dan parasitologi oleh Louis
Pasteur (1822-1895), Robert Koch (1843-
1910), Ilya Mechnikov (1845-1916),
merupakan era keemasan teori kuman 
para ilmuwan berhasil membuktikan
mikroba sebagai etiologi penyakit infeksi.
Demographic Approach
(pp. 12–14)

John Graunt (1620 – 1674)


John Graunt (1620 – 1674)

Epidemiologi mulai mengalami perkembngannya dalam


aspek analisis kuantitatif morbiditas dan mortalitas.
Seorang penjual pakaian laki-laki di London, John Graunt
menerbitkan sebuah buku "the Nature and Political
Observations Made upon the Bills of Mortality" (1939)

Ia menganalisis laporan mingguan kelahiran dan


kematian di London.

John Graunt merupakan orang yang pertama kali


mengkuantifikasi pola penyakit pada populasi.
Ia mencatat besarnya perbedaan kelahiran dan
kematian antara laki-laki dan wanita, tingginya angka
kematian bayi serta adanya variasi kematian menurut
musim seperti teori Hippocrates, menghitung kematian
penyakit pes di kota dan menjelaskan karakter tahun
ketika wabah terjadi, dan ia juga sangat menekankan
pentingnya pengumpulan data penyakit secara rutin,
yang menjadi dasar bentuk epidemiologi moderen.

Ia merupakan pencipta dua prosedur dasar biostatistik,


yaitu : estimasi populasi dan konstruksi Life Table
William Farr

Seorang dokter

Tahun 1839 mengembangkan prinsip dan metode


yang sangat berguna dalam epidemiologi.

Dalam kapasitasnya sebagai seorang tenaga statistik


kedokteran pada kantor registrasi Umum untuk
Inggris dan Wales  mengembangkan
pengumpulan data rutin tentang jumlah kematian
dan penyebabnya.
Ia memberikan informasi tentang pola kematian orang
yang hidup berpasangan dan hidup sendiri,
pengaruh ketinggian daerah dengan kematian
karena kolera, serta pengaruh hidup di penjara
terhadap kematian.

Dengan teori miasma (udara buruk), ia


mengemukakan bahwa udara buruk
bertanggungjaab sbg penyebab kolera 
perkembangan pengetahuan membuktikan bahwa
kolera dipengaruhi bukan karna udara buruk tapi
penyediaan air minum yg terkontaminasi.
Selama 40 tahun kemudian ia
mengambangkan tradisi penerapan data
statistik vital untuk mengevaluasi problem2
kesehatan masyarakat.
Ia mengemukakan beberapa masalah
metodologi yg berkaitan dgn riset
epidemiologi modern, antara lain studi
korelasi.
Farr, adalah orang yang mengembangkan
beberapa metode penting dalam epidemiologi
seperti: definisi populasi yang berisiko,
pemilihan grup pembanding yang tepat, dan
pengaruh faktor usia terhadap kematian.

William Farr adalah orang yang pertama


menganalisis statistik kematian untuk
mengevaluasi masalah kesehatan.

William Far  Bapak Surveilans Modern.


John Snow
Seorang dokter di Inggris.
Mengembangkan suatu metode
investigasi, menyusun hipotesis,
dan membuktikan hipotesis
tersebut, melalui analisis terhadap
kejadian kematian karena wabah
kolera di London, tahun 1849
hingga 1854.
Postulatnya: kolera ditularkan oleh
air yang terkontaminasi melalui
suatu mekanisme yang belum
jelas.
Ia mengamati kenaikan angka kematian di daerah London
yang mendapat pasokan air minum perusaaan air
minum Lambert Company, maupun Southhwark dan
Vauxhall Company. Perusahaan tsb menggunakan
sumber air dari Sungai Thames bagian hilir.

Lalu membandingkan angka kematian karena kolera dari


daerah-daerah yang mendapat suplai air minum yang
berbeda.

John Snow menarik kesimpulan bahwa suplai air minum


dari perusahan Southwark dan Vauxhall meningkatkan
risiko kematian karena kolera dibandingkan dengan
sumber dari Lambeth.
Dengan mengukur kejadian wabah kolera, memberikan
distribusi kematian menurut tempat tinggal dan sumber
air minum, serta mencari faktor dan membuktikan
penyebab(determinan)-maka John Snow, dapat
dianggap merupakan orang pertama yang
mengaplikasikan ketiga komponen epidemiologi secara
lengkap.

John Snow mengembangkan metode investigasi wabah


yang dapat mengantarkan penyelidikan kearah
penyebab.
EPIDEMIOLOGI MODERN

Transisi epidemiologi di Amerika Serikat terjadi mulai


tahun 1900, dimana penyakit kardiovaskuler,
penyakit kanker, dan penyakit-penyakit degeneratif
mulai muncul sebagai penyebab kematian yang
mengancam, menggantikan tuberkulosis,
pneumonia, disentri, dan penyakit menular lainnya.
Epidemiologi pada awalnya diterapkan untuk penyakit
menular, tapi pada perkembangannya diterapkan
untuk penyakit tak menular dan masalah kesehatan
lainnya.
Epidemiologi tentang penyakit menular tetap
menjadi permasalahan yg amat pokok bagi
negara-negara yg sedang berkembang.

Malaria, schistosomiasis, lepra, poliomyelitis


dan penyakit lainnya tetap merupakan
penyakit yg biasa ditemukan di negara
tersebut.
Doll dan Hill

Pada tahun 1950, Doll dan Hill,


mempublikasikan hasil penelitian  adanya
hubungan yang kuat antara kebiasaan
merokok dengan perkembangan kanker
paru.
Selain hasil penelitian ini, mereka
mendemontrasikan kegunaan disain kasus
kontrol untuk menggali kemungkinan
hubungan etiologis.
Framingham Heart Study (1949)

Suatu studi yang memepalajari faktor-faktor


risiko penyakit kardiovaskuler 
merangsang berkemabngnya metode
multivariat paling populer  analisis ganda
logistik.
KEBERHASILAN EPIDEMIOLOGI

Smallpox (cacar)
Pemberantasan smallpox (cacar) di dunia memberikan sumbangan
yg amat besar bagi kesehatan dan kesejahteraan jutaan orang di
dunia (teruama negara miskin)  keberasilan upaya kesehatan
masyarakat di masa modern.
Pada tahun 1970-an telah dibuktikan bahwa infeksi cowpox (cacar
sapi) akan memeberikan perlindungan thdp virup smallpox.
Keberhasilan didukung oleh : komitmen politik universal, adanya
tujuan yang pasti, jadwal yg tepat, tenaga terlatih dengan baik,
strategi yg luwes, penyakit memiliki karakteristik yg
memungkinakn dieleiminasi, ketersediaan vaksin tahan panas.
KEGUNAAN EPIDEMIOLOGI

Menggambarkan status kesehatan penduduk


Mempelajari riwayat alamiah penyakit atau
suatu masalah kesehatan
Mempelajari penyebab atau faktor risiko suatu
penyakit atau masalah kesehatan
Mengevaluasi suatu dampak perlakuan baik
berupa suatu uji coba di klinik maupun
suatu uji coba di lapangan atau suatu
program intervensi
Mengembangkan sistem pengendalian dan
pemberantasan penyakit

Anda mungkin juga menyukai