BAHU
Disusun oleh : Sania Zahra (4112021140)
Pembimbing : dr.Damarizqa Dara Sjahruddin , M.Ked.Klin, Sp.OG
Makrosomia
Diabetes pregestasional
Persalinan pervaginam
Riwayat distosia bahu
operatif
Patofisiologi
● Distosia bahu terjadi akibat perbedaan ukuran
antara bahu janin dan pintu atas panggul. Pada
persalinan normal, setelah rotasi internal, diameter
biparietal terletak pada posisi melintang dengan
diameter bisacromial pada sudut obliq. Hasil ekstensi
dan restitusi mengakibatkan oksiput kembali ke
bidang anteroposterior.
● Lokasi anteroposterior bahu janin yang persisten
pada tepi panggul terjadi ketika terdapat
peningkatan resisten antara kulit janin dan dinding
vagina (mis: pada makrosomia),
● Bila hal ini terjadi, bahu anterior akan terbentur di
belakang simfisis pubis. Distosia bahu juga dapat
terjadi akibat impaksi bahu posterior janin pada
tanjung sakral ibu
DIAGNOSIS
Distosia bahu menurpakan diagnosis subjektif. Beberapa klinisi menggunakan penilaian
sendiri dan Klinisi lainnya menggunakan prosedur kebidanan dan/atau mendiagnosis distosia
bahu ketika waktu kelahiran kepala-ke-tubuh lebih dari 60 detik.
01 02
McRoberts maneuver Suprapubic pressure
01 02
Rubin’s maneuver Woods corkscrew maneuver
03 04
Persalinan lengan posterior Gaskin maneuver
Hal ini biasanya akan menyebabkan Pasien dalam posisi tangan dan lutut
fleksi lengan janin, sehingga (posisi merangkak) atau dalam posisi
memungkinkan akses ke lengan racing start atau sprinter, traksi ke
bawah janin bawah dilakukan secara perlahan
pada bahu posterior (bahu
menempel pada sakrum ibu), atau
traksi ke atas dilakukan pada bahu
anterior ( bahu menempel pada
simfisis ibu)
Management
Dalam proses penanganan distosia bahu dilakukan upaya untuk menghindari 4P yaitu:
1. Pull : Risiko cedera plexus brachialis meningkat dengan traksi kepala/leher yang kuat
atau lateral.
2. Push : Mendorong fundus karena tidak membantu ketika bahu sepenuhnya impaksi
dan meningkatkan kemungkinan ruptur uteri.
3. Panic : Setiap penolong harus menjaga ketenangannya sehingga dia dapat
mendengar dan memahami ketika ibu membutuhkan bantuan dan agar dia dapat
dengan jelas menunjukkan kapan harus mendorong dan kapan tidak mendorong.
Semua penanganan dilakukan melalui manuver yang sistematis.
4. Pivot : Hiperfleksi kepala dengan Os. Cocygeus sebagai poros
KOMPLIKASI
1. Cedera pleksus brakialis (BPI)
2. Fraktur tulang
5. Kematian perinatal
6. Maternal complications
PENCEGAHAN
1. Pemeriksaan ANC rutin
Untuk memantau berat janin
2. Pemeriksaan USG
3. Operasi Caesar