Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEBIDANAN

PATOLOGI
DISTOSIA BAHU
ANGGOTA KELOMPOK
1. Endra Kumanantu
2. Mustika Syarifa Bugis
3. Naomi
4. Norlinah
5. Penina Ibau
6. Suriyani
7. Sri Endah
8. Wartini
9. Vira Firda
10.Jens Verty
01 02 03 04
DEFINISI ETIOLOGI PATOFISIOLOGI KOMPLIKASI

05 06 07 08
FAKTOR RESIKO TATA LAKSANA PENCEGAHAN PENANGANAN
— DEFINISI —
“Distosia bahu ialah kelahiran kepala janin dengan bahu anterior
macet diatas sacral promontory karena itu tidak bisa lewat masuk
ke dalam panggul, atau bahu tersebut bisa lewat promontorium,
tetapi mendapat halangan dari tulang sacrum (tulang ekor). Lebih
mudahnya distosia bahu adalah peristiwa dimana tersangkutnya
bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala janin
dilahirkan. Distosia bahu adalah tersangkutnya bahu janin dan
tidak dapat dilahirkan setelah kepala janin di lahirkan. Salah satu
kriteria diagnosa distosia bahu adalah bila dalam persalinan
pervaginam untuk melahirkan bahu harus dilakukan maneuver
khusus seperti traksi curam bawah dan episiotomi. (Taufan
Nugroho.2012:132)”
ETIOLOGI
Distosia Bahu

Sebab-sebab Dystocia Bahu dapat dibagi menjadi tiga golongan besar :


1. Distosia karena kekuatan-kekuatan yang mendorong anak keluar
2. Distosia karena kelainan letak atau kelainan anak, misalnya letak lintang,
letak dahi, hydrochepalus atau monstrum.
3. Distosia karena kelainan jalan lahir : panggul sempit, tumor-tumor yang
mempersempit jalan lahir.
Penyebab lain dari distosia bahu adalah fase aktif
memanjang, yaitu :
● Malposisi (presentasi selain belakang kepala).
● Makrosomia (bayi besar) atau disproporsi kepala -
panggul (CPD).
● Intensitas kontraksi yang tidak adekuat
● Serviks yang menetap.
● Kelainan fisik ibu, missal nya pinggang pendek.
● Kombinasi penyebab atau penyebab yang tidak
diketahui.
PATOFISIOLOGI
Distosia Bahu

Setelah kelahiran kepala, akan terjadi putaran paksi luar yang


menyebabkan kepala berada pada sumbu normal dengan tulang belakang
bahu pada umumnya akan berada pada sumbu miring (oblique) dibawah
ramus pubis.

Dorongan pada saat ibu meneran akan menyebabkan bahu depan


(anterior) berada dibawah pubis, bila bahu gagal untuk mengadakan
putaran menyesuaikan dengna sumbu miring dan tetap berada pada posisi
anteroposterior, pada bayi yang besar akan terjadi benturan bahu depan
terhadap simfisis sehingga bahu tidak lahir mengikuti kepala
KOMPLIKASI
Distosia Bahu
Pada Bayi
● Meninggal intrapartum atau neonatal
● Paralisis plexus brachialis
● Fraktur klavikula
● Hipoksia janin, dengan atau tanpa kerusakan neurologis permanen
● Fraktura humerus
Pada Ibu
● Terjadi Robekan di perineum derajat III atau IV
● Perdarahan pasca persalinan
● Rupture uteri (Hakimi, 2003).
FAKTOR RESIKO
Distosia Bahu
Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian distosia bahu yaitu:
● Ibu dengan diabetes, 7 % insiden distosia bahu terjadi pada ibu dengan diabetes
gestasional (Keller, dkk)
● Janin besar (macrosomia)
● Multiparitas
● Ibu dengan obesitas
● Kehamilan posterm
● Riwayat obstetric dengan persalinan lama / persalinan sulit atau riwayat distosia
bahu
● Terdapat kasus distosia bahu rekuren pada 5 (12%) diantara 42 wanita (Smith
dkk, 1994)
TATA LAKSANA
Distosia Bahu

Penatalaksanaan distosia bahu juga harus memperhatikan kondisi ibu dan janin.
Syarat-syarat agar dapat dilakukan tindakan untuk menangani distosia bahu adalah
:

 Kondisi vital ibu cukup memadai sehingga dapat berkerjasama untuk


menyelesaikan persalinan
 Masih mampu untuk mengejan
 Jalan lahir dan pintu bawah panggul memadai untuk akomodasi tubuh bayi
 Bayi masih hidup atau diharapkan dapat bertahan hidup
 Bukan monstrum atau kelainan kongenital yang menghalangi keluarnya bayi
(Taufan Nugroho, 2012:133)
PENCEGAHAN
Distosia Bahu
Upaya pencegahan distosia bahu dan cedera yang dapat ditimbulkannya dapat dilakukan
dengan cara :
● Tawarkan untuk dilakukan bedah sesar pada persalinan vaginal berisiko tinggi : Janin luar
biasa besar (> 5 kg), janin sangat besar (> 4,5 kg) dengan ibu diabetes, janin besar (> 4
kg) dengan riwayat distosia bahu pada persalinan sebelumnya, kala II yang memanjang
dengan janin besar
● Identifikasi dan obati diabetes pada ibu
● Selalu bersiap bila sewaktu-waktu terjadi
● Kenali adanya distosia seawal mungkin. Upaya mengejan, menekan suprapubis atau
fundus, dan traksi berpotensi meningkatkan risisko cedera pada janin
● Perhatikan waktu dan segera minta pertolongan begitu distosia diketahui. Bantuan
diperlukan untuk membuat posisi MCRobert, pertolongan persalinan, resusitasi bayi, dan
tindakan anestesia (bila perlu) (Abdul Bari Saifuddin.2008:60 )
TEKNIK PENANGANAN
Distosia Bahu

 Episiotomi
 Manuver Mc. Robert
 Manuver Corkscrew Woods
 Teknik Pelahiran Bahu Belakang
 Manuver Rubin
 Manuver Hibbard
 Posisi Merangkak
 Manuver Zavanelli
 Fraktur Klavikula
 Kleidotomi
 Simfisiotomi
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai