Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Konseling pada Ibu Nifas terhadap Pemberian Kolostrum

pada Bayi Baru Lahir

Nurma Ika Zuliyanti1, Anggieta Febriana2


Email: nurmaakbidpurjo@gmail.com1, anggitafebriana99@gmail.com2
D III Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo, Indonesia
Jl. Soekarno Hatta, Boro Kulon, Banyuurip, Purworejo

Abstrak
Beberapa faktor yang menyebabkan Ibu tidak memberikan kolostrum bagi bayinya, dan penyebab
masih rendahnya praktik pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Kebumen adalah kurangnya
tingkat pengetahuan Ibu mengenai manfaat kolostrum bagi bayi, dan beberapa persepsi yang salah
mengenai kolostrum, yang dipandang sebagai ASI yang kotor, sehingga tidak patut diberikan pada
bayi. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh antara konseling pada ibu nifas terhadap pemberian
kolostrum pada bayi baru lahir di Klinik Permata Ibu, Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen.
Metode yang diguakan Menggunakan desain pra eksperimen dengan rancangan one group pretest
posttest. Populasi dalam penelitian sebanyak 34 orang. Analisis dalam penelitian ini yaitu Analisis
univariat dan analisis bivariat. Hasil Penelitian: Ibu nifas yang memberikan kolostrum terhadap
bayinya sebelum konseling 17 orang (45,8%). ibu nifas yang memberikan kolostrum terhadap
bayinya setelah konseling sebanyak 28 orang (90,3%). Berdasarkan uji normalitas pada pretest
dan postest diperoleh p<0,05 meunjukkan data tidak berdistribusi. Positive Rank sebesar 11. Uji
Wilcoxon diperiperoleh Z hitung sebesar -3,317 dengan p=0,001.

Kata Kunci: konseling ibu nifas; kolostrum.

Abstract
Some of the factors that cause mothers not to provide colostrum for their babies, and the reasons
for the low practice of exclusive breastfeeding in Kebumen Regency are the lack of knowledge of
mothers about the benefits of colostrum for babies, and several wrong perceptions about
colostrum, which is seen as dirty breast milk, so it is not should be given to babies. Objective To
determine the effect of postpartum counseling on colostrum delivery to newborns at Permata Ibu
Clinic, Prembun District, Kebumen Regency. The method used was using a pre-experimental
design with a one group pretest posttest design. The population in the study was 34 people. The
analysis in this research is univariate analysis and bivariate analysis. Results: 17 people (45.8%)
gave colostrum to their babies before counseling. There were 28 postpartum mothers who gave
colostrum to their babies after counseling (90.3%). Based on the normality test on the pretest and
posttest, it was obtained p <0.05, indicating that the data were not distributed. Positive Rank of 11.
Wilcoxon test obtained Z count of -3.317 with p = 0.001.

Keywords: postpartum counseling; colostrum.

46
47
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

1. Pendahuluan 92,5 diberikan semua, 3,9 dibuang


Air Susu Ibu (ASI) adalah sebagian, dan 1,4 dibuang semua.
suatu emulsi lemak dalam larutan Data SDKI (2012)
protein, laktosa, dan garam organik menunjukkan presentasi bayi yang
yang di sekresi oleh kedua kelenjar menerima ASI Eksklusif di
payudara ibu, sebagai makanan Indonesia yaitu 42% dan menurun
utama bagi bayi. 1) menjadi 30,2% pada tahun 2013.
Pada hari pertama dan kedua, Pada tahun 2013, cakupan Asi
bayi mulai banyak menangis dan Eksklusif 61,17 % di tahun 2014
ingin menyusu, kondisi ini kerap turun menjadi 59,3%, dan angka ini
membuat ibu dan keluarga frustasi, menunjukan bahwa cakupan ASI
dan tergoda untuk memberikan susu Eksklusif di kabupaten Kebumen
formula sebagai pengganti ASI, masih di bawah target nasional 80
padahal jika ASI sedikit dan hanya %. Ada beberapa faktor yang
keluar setetes demi setetes menyebabkan Ibu tidak
merupakan hal yang wajar di hari memberikan kolostrum bagi
pertama sampai ketiga. ASI dalam bayinya, dan penyebab masih
bentuk kolostrum sudah di produksi rendahnya praktik pemberian ASI
sejak kehamilan usia 12 -16 Eksklusif di Kabupaten Kebumen
minggu. Jumlahnya selama 3 hari adalah kurangnya tingkat
pertama bervariasi, sekitar 2-20 ml pengetahuan Ibu mengenai manfaat
setiap kegiatan menyusui. Memang kolostrum bagi bayi, dan beberapa
tidak banyak, tapi itulah yang persepsi yang salah mengenai
paling sesuai dengan kebutuhan kolostrum, yang dipandang sebagai
bayi saat ini. Kolostrum dapat ASI yang kotor, sehingga tidak
membersihkan usus bayi. BAB bayi patut diberikan pada bayi.
ikut serta dalam pembuangan Kandungan kolostrum yang tidak
bilirubin, untuk mencegah kadarnya diketahui ibu sehingga banyak ibu
terlalu tinggi dalam tubuh bayi. di masa setelah persalinan tidak
Bedasarkan Undang – Undang No memberikan kolostrum pada bayi
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, baru lahir karena pengetahuan
Peraturan Pemerintah Republik tentang kandungan kolostrum itu
Indonesia Nomor: 33 Tahun 2012 tidak ada.2)
tentang pemberian ASI Eksklusif, Berdasarkan studi pendahuluan
Peraturan Bersama Menteri Negara yang dilakukan peneliti pada bulan
Pemberdayaan Perempuan, Menteri November 2019 di Klinik Permata
Kesehatan, Nomor: Ibu Kebumen, dari hasil wawancara
48/MEN.PP/XII/2008, Nomor: dengan 8 ibu nifas yang bersalin
PER.27/MEN/XII/2008, dan secara normal, dimana dari jumlah
Nomor: tersebut terdapat 5 ibu nifas yang
177/MENKES/PB/XII/2008 tentang belum mengetahui tentang manfaat
Peningkatan Pemberian ASI selama kolostrum dan tidak memberikan
Waktu Kerja di Tempat Kerja, kolostrumnya secara penuh dengan
disebutkan bahwa pemberian ASI alasan ASI pada hari pertama belum
Eksklusif pada bayi sampai usia 6 lancar dan masih keluar sedikit-
bulan sebesar 30,2 %, sedangkan sedikit, sehingga disambung dengan
target nasional 75 %. Bedasarkan susu formula, sedangkan 3 orang
dari hasil Riskesdas pada tahun ibu nifas sudah mengetahui
2018 di Provinsi Jawa Tengah yaitu informasi kolostrum yaitu pada saat
bidan memberikan konseling, dan

Volume 8 Nomor 1 Tahun 2021


48
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

ibu telah memberikan kolostrumnya sebelum konseling sebanyak 17


secara penuh untuk bayinya, orang (54,8%) dan yang tidak
meskipun kolostrum baru keluar memberikan kolostrum 15 orang
sedikit pada hari pertama (45,2%).
postpartum. Tujuan Penelitian:
Untuk mengetahui pengaruh antara Tabel 2. Distribusi Frekuensi
konseling pada ibu nifas terhadap Pemberian Kolostrum pada Bayi
pemberian kolostrum pada bayi Baru Lahir setelah Konseling
baru lahir di Klinik Permata Ibu, No Pemberian F %
Kecamatan Prembun Kabupaten Kolostrum
Kebumen 1. Diberikan 28 90,3

2. Metode Penelitian 2. Tidak 3 9,7


Metode penelitian ini diberikan
praeksperimen dengan rancangan Jumlah
one group pretest-posttest. Populasi 31 100,0
dalam penelitian ini adalah seluruh
ibu nifas di Klinik Permata Ibu Berdasarkan tabel 2 diketahui
pada bulan Februari – April 2020 ibu nifas yang memberikan
sebanyak 34 ibu nifas. Pengambilan kolostrum terhadap bayinya setelah
sampel dengan teknik Accidental konseling sebanyak 28 orang
Sampling didapatkan sampel (90,3%) dan yang tidak
sejumlah 31 responden. Penelitian memberikan kolostrum 3 orang
terdiri dari 2 variabel, variabel (9,7%).
independen konseling kolostrum,
variabel dependen pemberian Tabel 3 Hasil Uji Normalitas
kolostrum setelah diberi konseling. Tests of
Instrumen penelitian dengan ceklist. Normality
Data yang digunakan data primer Kolmogorov- Shapiro-
berupa observasi pada ibu nifas. Uji Smirnova Wilk
statistik menggunakan Uji Wilcoxon Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Rank Test.6) Pretest .362 31 .000 .635 31 .000
Postest .530 31 .000 .340 31 .000
3. Hasil dan Pembahasan Lilliefors
a.Significanc
Hasil Penenelitian e Correction
Tabel 1. Distribusi Frekuensi
Pemberian Kolostrum pada Bayi Berdasarkan uji normalitas
Baru Lahir sebelum Konseling pada pretest dan postest diperoleh
No Pemberian F % p<0,05 menunjukkan data tidak
Kolustrum berdistribusi normal. Hal ini
1. Diberikan 17 54,8 menunjukkan pengujian hipotesis
menggunakan uji Wilcoxon Rank
2. Tidak 15 45,2 Test.
diberikan
Jumlah
31 100,0

Berdasarkan tabel 1 diketahui


ibu nifas yang memberikan
kolostrum terhadap bayinya

Volume 8 Nomor 1 Tahun 2021


49
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Tabel 4 Hasil Statistik Uji Wilcoxon pengaruhi pengetahuan masalah


Rank Test kolustrum sering terjadi pada ibu
Test Statisticsa primipara. Oleh karena itu ibu perlu
Postest– Pretest diberikan penjelasan mengenai
Z -3.317b perawatan payudara, cara menyusui
Asymp. Sig. (2-tailed) .001 yang benar dan hal-hal yang erat
a. Wilcoxon Signed
hubungan dengan menyusui .4)
Ranks Test
b. Based on negative
Sedangkan data ibu nifas yang
ranks. memberikan kolostrum terhadap
bayinya setelah konseling sebanyak
Berdasarkan uji Wilcoxon 28 orang (90,3%) dan yang tidak
diperoleh Z hitungsebesar -3,317 memberikan kolostrum 3 orang
dengan p=0,001. Karena (9,7%). Salah satu upaya untuk
p<0,05maka Ho ditolak da Ha melakukan promosi agar ibu nifas
diterima artinya ada pengaruh memberikan kolostrum adalah
konseling terhadap pemberian menggunakan konseling. konseling
kolostrum pada Bayi Baru Lahir di merupakan serangkaian kegiatan
Klinik Permata Ibu, Kecamatan paling pokok dari bimbingan dalam
Prembun, Kabupaten Kebumen. usaha membantu konseli/klien
secara tatap muka langsung dengan
Hasil penelitian pada tujuan agar klien dapat mengambil
pemberian kolostrum sebelum tanggung jawab sendiri terhadap
konseling menunjukkan bahwa berbagai persoalan atau masalah
sebelum konseling ibu yang khusus sehingga masalah klien
memberikan kolostrum kepada dapat teratasi.5) Konseling yang
bayinya hanya 54,8%. Beberapa diberikan meliputi pengertian
faktor yang menyebabkan Ibu tidak kolostrum, manfaat kolostrum,
memberikan kolostrum bagi reflek yang berpertan dan dampak
bayinya, dan penyebab masih jika bayi tidak diberi kolostrum.
rendahnya praktik pemberian ASI Tujuan pemberian konseling dalam
Eksklusif di Kabupaten Kebumen penelitian ini adalah menambah
adalah kurangnya tingkat informasi kepada ibu nifas akan
pengetahuan Ibu mengenai manfaat pentingnya kolostrum bagi bayi,
kolostrum bagi bayi, dan beberapa sehingga dapat memotivasi ibu
persepsi yang salah mengenai nifas untuk memberikan kolostrum
kolostrum, yang dipandang sebagai bagi bayinya.
ASI yang kotor, sehingga tidak Konseling yang diberikan
patut diberikan pada bayi. penulis cukup berhasil. Ini
Kepercayaan di masyarakat tersebut ditunjukkan pda postest jumlah ibu
perlu diluruskan, karena nifas yang memberikan kolostrum
kekurangan vitamin A banyak meningkat dari 17 menjadi 28
sekali di derita pada bayi.3) orang. Pengujian hipotesis
Kandungan serta manfaat dari penelitian mermperkuat hasilnya
kolostrum inilah yang tidak penelitian bahwa ada pengaruh
diketahui ibu sehingga banyak ibu konseling terhadap pemberian
dimasa setelah persalinan tidak kolostrum pada Bayi Baru Lahir di
memberikan kolostrum kepada bayi Klinik Permata Ibu, Kecamatan
baru lahir karena pengetahuan Prembun, Kabupaten Kebumen.
tentang kandungan kolostrum itu Analisis data menggunakan uji
tidak ada. Selain itu dipengaruhi Wilcoxon Rank Test diperoleh

Volume 8 Nomor 1 Tahun 2021


50
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Positive Rank sebesar 11 artinya 5. Daftar Pustaka


pada postest nifas yang sebelum [1] Sutanto, Andina Vita. Asuhan
konseling tidak memberikan Kebidanan Nifas dan
kolostrum dan setelah konseling Menyusui.Yogyajarta : Pustaka
memberikan kolostrum kepada Baru Press. Dkk (et al), 2018.
bayinya sebanyak 11 orang. [2] Ambarwati, R. Pengaruh
Berdasarkan uji Wilcoxon diperoleh Konseling Laktasi Intensif
Z hitung sebesar -3,317 dengan Terhadap Pemberian Air Susu
p=0,001. Karena p<0,05 maka Ho Ibu (ASI) Eksklusif Sampai 3
ditolak da Ha diterima artinya ada Bulan. Jurna Gizi Indonesia,
pengaruh konseling terhadap vol.2, 15-23, 2013.
pemberian kolostrum pada Bayi
[3] Proverawati. A. Kapita Selekti
Baru Lahir di Klinik Permata Ibu,
ASI dan Menyusui.
Kecamatan Prembun, Kabupaten
Yogyakarta: Nuha Medika,
Kebumen.
2010.
Hasil ini sejalan dengan
penelitian Ambarwati,R.(2013) [4] Bahiyatun. Buku Ajar Asuhan
tentang Pengaruh Konseling Kebidanan Normal. Jakarta:
Laktasi Intensif terhadap Pemberian EGC, 2010.
ASI Eksklusif pada Bayi di [5] Prayitno dan Amti. Dasar –
Puskesmas Padangsari, Semarang Dasar Bimbingan dan
menunjukkan Pelaksanaan Konseling. Jakarta: Pusat
pemberian ASI Eksklusif lebih Perbukuan, 2014.
tinggi pada Ibu yang mendapatkan [6] Notoatdmodjo, S. Metodologi
konseling laktasi (39,5%), Penelitian Kesehatan. Jakarta:
dibandingkan Ibu yang tidak Rineka Cipta, 2014.
mendapatkan konseling (19,6%) [7] Purwanti, Hubertin Sri.
Konsep Penerapan ASI
4. Kesimpulan Eksklusif : Buku saku untuk
Pemberian kolostrum pada bayi bidan, Jakarta: EGC, 2011.
baru lahir di Klinik Permata Ibu,
Kecamatan Prembun, Kabupaten
Kebumen sebelum konseling
54,8%, sedangkan setelah konseling
90,3%. Ada pengaruh konseling
terhadap pemberian kolostrum pada
Bayi Baru Lahir di Klinik Permata
Ibu, Kecamatan Prembun,
Kabupaten Kebumen dengan Z
hitung = -3,317 dan p=0,001.

Volume 8 Nomor 1 Tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai