Anda di halaman 1dari 2

No. Form : FORM.Pudir I.

04
Tgl. Terbit : 15 Sept. 2011
RESUME MATERI PERKULIAHAN Revisi : 00

PRODI D-IV (SARJANA TERAPAN) KEBIDANAN SAMARINDA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

MATA KULIAH : PBAK HARI/TANGGAL : SABTU, 03 JULI 2021


SKS/SEMESTER : 7 WAKTU : 15.40 – 17.40
TINGKAT/KELA : ALIH JENJANG KUBAR DOSEN PENGAJAR : Ns. YESSI
S CHRISTIANTO, S.Kep

Pokok Bahasan

Presentasi Kelompok dan Mengulas dan Mengulas Video Korupsi

Kelompok 1 “ALIRAN DANA KASUS ALAT ANTIGEN BEKAS”

 Penyebab Korupsi
Sejak diberlakukan peraturan pemerintah bagi yang ingin berpergian keluar kota khususnya
menggunakan alat transportasi pesawat udara, kapal dll diwajibkan melakukan swab test
antigen dengan hasil pemeriksaan negatif/tidak terinfeksi virus Covid-19, karena adanya
peraturan tersebut ada beberapa oknum yang memanfaatkan situasi Masa pandemi ini
untuk keuntungan kelompok atau individu tertentu yang dimana kegiatan tersebut bisa
merugikan orang lain.

 Dampak Korupsi
Pada kasus antigen bekas ini dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar pada masyarakat

 Upaya Pemberantasan Korupsi


Saat ini Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumatera Utara menetapkan 5
orang tersangka adalah eks. Business Manager Laboratorium Kimia Farma Jln. Kartini Medan inisial
PM (45), mantan kurir lab. Kimia Farma inisial SR (19), mantan CS lab. Kimia Farma inisial DJ (20), 2
mantan admin lab. Kimia farma inisial M (30) dan R (21). Kelima tersangka dijerat Pasal 93 ayat (3)
juncto pasal 196 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan dan/atau Pasal 8 huruf (b), (d), dan
(e) juncto Pasal 62 ayat (1) UU Nomor 8 Tahun 1999 tentanh Perlindungan Konsumen

 Nilai-nilai dan Prinsip-prinsip Anti Korupsi


Pada kasus ini, semua yang terlibat pada praktik Pemeriksaan antigen bekas tidak mengedepankan
nilai kejujuran yang bisa di artikan sebagai perbuatan curang yang sangat merugikan bagi orang
lain. Tidak ada nya akuntabilitas yaitu tidak adanya kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan
kerja

Kelompok 2 “Tersangka Korupsi Bansos Corona, Mensos Juliari Bisa Terancam Hukuman Mati”

 Penyebab Korupsi
Penyelewengan kekuasaan dan adanya kesempatan untuk melakukan korupsi tentu menjadi pemicu
utama dilakukannya korupsi dana bansos ini.

 Upaya Pemberantasan Korupsi


Faktor internal sangat ditentukan oleh kuat tidaknya nilai-nilai anti korupsi tertanam dalam diri
setiap individu. Nilai-nilai anti korupsi tersebut antara lain meliputi kejujuran, kemandirian,
kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, keberanian, dan keadilan.
Nilai-nilai anti korupsi itu perlu diterapkan oleh setiap individu untuk dapat mengatasi faktor
eksternal agar korupsi tidak terjadi.

Kelompok 3 ”Benarkah Korupsi Adalah Budaya ?”

Korupsi adalah masalah kehidupan, dampak dan bahayanya bisa berpengaruh secara jangka
Panjang dan merusak kehidupan.

 Peran Pemerintah dalam prinsip anti korupsi


Penanaman Semangat Nasional.
Melakukan Penerimaan Pegawai Secara Jujur dan Terbuka, Himbauan Kepada
Masyarakat,Pengusahaan Kesejahteraan Masyarakat, Pencatatan Ulang Aset

 Menyejahterakan Bangsa;
Contoh :
Pemerintah menciptakan entrepreneur-enterpreneur yang baru melalui generasi muda hingga
semua bidang usaha yang ada di semua golongan usia, melalui pelatihan-pelatihan.
Terbentuknya Entrepreneur Muda, Entrepreneur Bisniss, Enterpreneur Usaha.

 Peran ASN dalam anti korupsi


SALAH SATU PRINSIP ANTI KORUPSI YANG BISA DIGUNAKAN UNTUK MENCEGAH
BERKEMBANGNYA KORUPSI ADALAH AKUNTABILITAS, AKUNTABILITAS MEWAJIBKAN
PELAKSANAAN KEGIATAN YANG SESUAI DENGAN ATURAN YANG ADA, DAPAT
DIPERTANGGUNGJAWABKAN MELALUI MEKANISME PELAPORAN

 Peran Bidan dalam Prinsip Anti Korupsi !


 Memberikan informasi keadaan pasien secara jujur
 Memberikanpelayanan yang adil tanpa memandang status sosial
 Mencatat dg tertib apa yg dikerjakan dan Mengirim laporan tepat waktu

Kelompok 4 “GRATIFIKASI”

Gratifikasi adalah : Pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi pinjaman tanpa bunga, tiket
perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya baik
yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana
elektronik atau tanpa sarana elektronik yang berhubungan dengan jabatan atau kewenangan
(penjelasan Pasal 12 B Ayat(1) UU 31/1999 jo UU 20/2001)

PENGENDALIAN INDIVIDU
 Berupa self assessment sederhana yang dapat digunakan oleh masing-masing pegawai negeri dan
penyelenggara negara dalam menghadapi penerimaan gratifikasi.
 Dengan melakukan assessment “AMATI” diharapkan PNS dan Penyelenggara Negara dapat
mengambil sikap yang tepat pada saat dihadapkan pada pemberian gratifikasi, apakah harus segera
menolak, atau dapat menerimanya untuk kemudian dilaporkan kepada KPK.

Kelompok 5 ”Korupsi, Suap, dan Gratifikasi”

 Upaya pemberantasan korupsi bagi generasi muda


Pentingnya pendidikan anti korupsi dalam menumbuhkan kesadaran hokum generasi muda untuk
berperilaku anti koruptif

 Sifat-sifat yg perlu diajarkan pada anak sejak dini :


1. Perkuat keyakinan pada tuhan
2. Bertanggung jawab
3. Dermawan
4. Kejujuran
5. Asih

Samarinda, .................................
Mengetahui
Koordinator Mata Kuliah, Dosen Pengajar,

(.................................................) (...........................................)
NIP NIP.

Anda mungkin juga menyukai