04
Tgl. Terbit : 15 Sept. 2011
RESUME MATERI PERKULIAHAN Revisi : 00
Pokok Bahasan
Mengapa korupsi timbul dan berkembang demikian masif di sebuah negara ? Sulit untuk dibereskan
karena tidaklah sederhana Korupsi di Indonesia menempel pada semua aspek atau bidang kehidupan
masyarakat. Dimanapun dan sampai pada tingkatan tertentu, korupsi akan selalu ada dalam suatu
negara atau masyarakat. Strategi pemberantasan harus disesuaikan dengan konteks masyarakat
maupun organisasi yang dituju.
Upaya penindakan dalam pemberantasan korupsi adalah upaya penindakan dalam perwujudan dari
strategi represif. Upaya penindakan merupakan perwujudan dari strategi represif. Upaya represif yaitu
upaya penanganan yang menitik beratkan pada sifat penumpasan setelah kejahatan korupsi terjadi
Diharapkan dapat memberikan efek jera
Strategi pemberantasan korupsi bukan hal yang sederhana, oleh karena itu perlu disesuaikan dengan
konteks masyarakat dan organisasi yang ditangani serta karakteristik pihak terkait dan lingkungannya.
Terdapat 6 (enam) strategi nasional yang telah dirumuskan, sementara Komisi Pemberantasan Korupsi
mengelompokkannya menjadi 3 (tiga) strategi yaitu :
1. Penindakan (represif)
2. Perbaikan system
3. Edukasi dan kampanye.
Upaya penindakan merupakan upaya represif yang menitikberatkan pada penumpasan setelah tindak
pidana korupsi terjadi.Ada 5 (lima) langkah dalamupaya penindakan yaitu:
1. Penanganan laporan pengaduan,
2. penyelidikan,
3. penyidikan,
4. penuntutan
5. pelaksanaan putusan.
Upaya pencegahan korupsi ditujukan untuk mempersempit peluang terjadinya tindak pidana korupsi
pada tatanan kepemerintahan dan masyarakat.
Upaya pencegahan mencakup :
1. Pembentukan lembaga lembaga anti korupsi,
2. pencegahan korupsi di sektor publik,
3. pencegahan sosial dan pemberdayaan masyarakat,
4. pembuatan instrumen hukum,
5. monitoring dan evaluasi.
Kerjasama internasional sangat penting untuk mengembangkan strategi global melawan korupsi melalui
pembuatan kebijakan pencegahan korupsitingkat internasional yang wajib dipatuhi setiap negara.
Nilai-nilai dan Prinsip-prinsip Anti Korupsi
Nilai-nilai antikorupsi harus dimiliki oleh setiap individu untuk menghindari munculnya faktor internal.
Sedangkan untuk mencegah faktor eksternal, selain memiliki nilai-nilai antikorupsi, setiap individu juga
harus memahami dengan mendalam prinsip-prinsip antikorupsi
Prinsip-prinsip antikorupsi :
1. Akuntabilitas
2. Transparansi
3. Kewajaran
4. Kebijakan antikorupsi
5. Kontrol kebijakan
PEMERINTAH YANG BAIK & BERSIH
(CLEAN AND GOOD GOVERNANCE )
Proses pengambilan keputusan di berbagai level pemerintahan & Proses bagaimana keputusan tersebut
dilaksanakan atau tidak dilaksanakan
Reformasi Birokrasi pada dasarnya adalah proses menata-ulang, mengubah, memperbaiki, dan
menyempurnakan birokrasi agar menjadi lebih baik (profesional, bersih, efisien, efektif, dan produktif).
6 Strategi Nasional (Stranas) Pencegahan & Pemberantasan Korupsi Perpres N0.55 Tahun 2012 :
1. Melaksanakan upaya-upaya pencegahan
2. Melaksanakan langkah-langkah strategis dibidang penegakan hukum
3. Melaksanakan upaya-upaya harmonisasi penyusunan peraturan perundang undangan di bidang
pemberantasan korupsi & sektor terkait lainnya
4. Melaksanakan kerjasama internasional & penyelamatan asset hasil Tipikor
5. Meningkatkan upaya pendidikan & Budaya anti korupsi
6. Meningkatkan koordinasi dlm rangka mekanisme pelaporan pelaksanaan upaya pemberantasan
korupsi
Tindak pidana korupsi adalah suatu tindak pidana yg dengan manipulasi dan perbuatan-perbuatan
melawan hukum yang merugikan atau dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara,
merugikan kesejahteraan atau kepentingan rakyat/umum.
2. PASCA KEMERDEKAAN
Orde lama
Orde baru
Reformasi
Samarinda, .................................
Mengetahui
Koordinator Mata Kuliah, Dosen Pengajar,
(.................................................) (...........................................)
NIP NIP.