Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGIS

Pada Ny “ L “ GIIp10001 Uk 31-32 Minggu Dengan Kehamilan Letak


Sungsang

Di pustu Langkap kacamatan burnih bangkalan

Disusun Oleh :

Fusidah abdus salam


12154010113

AKADEMI KEBIDANAN NGUDIA HUSADA


MADURA BANGKALAN

2014-2015

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan makalah yang
berjudul ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa penulis banyak


mendapatkan bantuan dan bimbingan dari pembimbing akademik dan pembimbing
praktek. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada para
pembimbing.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat
membangun demi penyempurnaan lebih lanjut. Semoga makalah ini berguna bagi kami
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya dan semoga Allah SWT selalu
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kejadian letak sungsang berkisar antara 2% sampai 3% bervariasi
sebagai tempat. Sekalipun kejadiannya kecil tapi mempunyai penyulit yang
besar dengan angka kematian sekitar 20% sampai 30%.
Pada letak kepala yang merupakan sebagian terbesar lahir terlebih
dahulu, sedangkan persalinan letak sungsang justru kepala yang merupakan
bagian terbesar bayi akan lahir terakhir.
Persalinan kepala pada letak sungsang tidak mempunyai mekanisme
’’MAULAGE’’ karena susunan tulang dasar kepala yang rapat dan
padat,sehingga hanya mempunyai 8 menit setelah badan bayi
lahir.keterbatasan waktu persalinan kepala dan tidak mempunyaimekanisme
MAULAGE dapat menimbulkan kematian bayi yang besar.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Diharapkan mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan pola
pikiran serta alamiah dan dapat di berikan melakukan ASUHAN
KEBIDANAN pada ibu hamil dengan letak sungsang.
1.2.2 Tujuan khusus
 Maha siswa dapat melakukan pengkajian pada ibu dengan kehamilan
letak sungsang.
 Menegakkan diagnosa pada ibu hamil dengan kehamilan letak
sungsang.
 Merencanakan tindakan yang tepat pada ibu dengan hehamilan letak
sungsang.
 Melakukan tindakan dalam memberi asuhan kebidanan pada ibu
dengan kehamilan letak sungsang.
 Melakukan evaluasi hasil tindakan pada ibu dengan kehamilan letak
sungsang.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Teori


2.1.1 Pengertian
Letak sungsang adalah
 Janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim kepala di
fundus uteri dan bokong berada di bawah.
( Rustam M uchtar ,1998, 350 )
 Letak memanjang gengan bokong sebagai bagian yang terendah
(presentasi bokong)
( Fakultas kedokteran UPB,1999,666 )
 Keadaan janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri
dengan bokong berada di bagian terendah bawah cavum uteri.
( Sarwono prawirohardjo,1999,606 )
2.1.2 Klasifikasi
1. Letak bokong (Frank breech)
Letak bokong dengan ke dua tungkai terangkat keatas
2. Letak sungsang sempurna (Complete breech)
Letak bokong di mana ke dua kaki ada di samping bokong.
3. L etak sungsang tidak sempurna (Incomplette breech)
Letak sungsang dimana bokong bagian yang terendah juga kaki atau
lutut terdiri dari:
 Kedua kaki : Letak kaki sempurna
Satu kaki : Letak kaki tidak sempurna
 Kedua lutut : Letak lutut sempurna
Satu lutut : Letak lutut tidak sempurna
Letak bokong ditentukan oleh sacrum ada 4 posisi
1. Left sacrum anterior (sakrum kiri depan)
2. Right sacrum anterior (sakrum kanan depan)
3. Left sacum posterior (sakrum kiri belakang)
4. Right sacrum posterior (sakrum kanan belakang)

4
2.1.3 Etiologi
1. Kelainan bentuk kepala:hydrochepalus,anechepalus,karena kepala
kurang sesuai dengan pintu atas panggul.
2. Bentuk rahim yang abnormal seperti uterus bicornis.
3. Gemeli
4. Janin mudah bergerak seperti pada hidromnion,multi para,janin
kecil(premature)
5. Janin sudah lama mati.
6. Sebab-sebab lain yang tidak diketahui
2.1.4 Diagnosis
1. Palpasi
Kepala teraba di fundus bagian bawah teraba bokong dan punggung
kiri atau kanan
2. Auskultasi
Denyut jantung janin paling jelas terdengar di bagian atas pusat.
3. Pemeriksaan dalam
Dapat teraba OS sacrcm,tuber isciadium dan anus kadang-kadang
kaki
Bedakan antara :
 MULUT
- Menghisap
- Rahang
- Lidah
 TANGAN
- Jari panjang
- Tidak rata
- Patella
 ANUS
- Lubang kecil
- Tulang negatif (-)
- Isap (-)
- Mekonium (-)

5
 LUTUT
- Patella
- Poplitea
 KAKI
- Tumit
- Sudut 90 derajat
- Jari-jari rata
4. Pemeriksaan dengan foto rotgen,USG,atau MRI (Magnetik Reconce
Imagig)
2.1.5 Komplikasi
1. Komplikasi pada ibu
Trias komplikasi ibu
- Perdarahan
- Robekan
- Infeksi
2. Komplikasi pada bayi
a. Asfiksia, di sebabkan karena :
- Kemacetan persalinan kepala
- Perdarahan/edema jaringan otak
- Kerusakan medula oblangata
b. Trauma persalinan karena :
- Dislokasi frektura persendian,tulang extremitas
- Kerusakan alat vital
c. Infeksibdapat terjadi karena
- Persalinan yang berlangsung lama
- Ketuban pecah pada saat pembukaan kecil
- Manipulasi dengan pemeriksaan dalam

6
2.1.6 Penanganan
Usaha untuk memperbaiki letak sebelum persalinan terjadi karena
versi luar dengan tujuan merubah letak sungsang menjadi letak kepala.
Syarat : - Pada primi kehamilan 34 minggu
- Pada multi kehamilan 36 minggu
Versi luar dapat diusahakan dengan syarat saat inpartu :
- Ketuban masih ada/masih utuh
- Pembukaan kurang dari 5 cm
- Bokong anak masih di bebaskan
2.1.7 Teknik
Sebagai persiapan :
- Kandung kencing harus kosong dulu
- Pasien di tidurkan terlentang
- Djj diperiksa dulu (kalau buruk versi luar di batalkan dulu)
- Kaki di bengkokkan pada lutut dan pangkal paha supaya dinding
perut kendor
1. Mobilisasi : Bokong di bebaskan dahulu
2. Sentralisasi : Kepala dan bokong anak dipegang dan di
dekatkan satu  sama lain sehingga mudah di putar.
3. Versi : Anak diputar sehingga kepala anak teraba di
bawah, arah pemutaran hendaknya kearah yang
mudah yang paling sedikit tahanannya.

Kontra indikasi untuk versi luar :


- Tensi yang tinggi karena mudah terjadi sulesio plasenta
- Kalau ada luka dinding rahim seperti luka secsio caesaria/luka enik
lesassi myoma.
- Pada panggul sempit absolut karena akan di secsio juga
- Pada kehamilan ganda
- Pada hyndramnion karena sukar dilakukan dan mudah kembali.
- Pada hydrocepalus

7
- Pada pendarahan antepartum karena mungkin menimbulkan
perdarahan baru
- Djj anak yang buruk
Syarat yang dilakukan di versi luar :
- Kaji ulang indikasi, jangan lakukanprosedur ini sebelum kehamilan
37 minggu
- Baringkan ibu dalam posisi terlentang
- Kaki di bengkokkan pada lutut dan pangkal paha supaya dinding
perut kendor
- Lakukan pemeriksaan denyut jantung janin (Djj) sebelum tindakan.
Jika abnormal 1 Djj kurang dari 100 atau lebih dari 180 */menit
jangan lakukan versi luar.
- Palpasi abdomen kembali untuk memastikan letak, presentasi, posisi
kepala, punggung dan ng janin.
- Bebaskan/angkat bagian terendah janin dari pintu atas panggul
pelan- pelan janin menjadi presentasi kepala.
- Dengarkan denyut jantung janin (Djj) jika abnormal
 Baringkan ibu dalam posisi miring
 Berikan oksigen 4-6 liter permenit
 Periksa Djj setiap 15 menit
- Jika versi luar berhasil :
 Baringkan ibu selama 15 menit
 Jelaskan agar kembali kalau terjadi perdarahan, sakit, ibu merasa
presentasi janin kembali seperti semula.
- Jika gagal :
Ulangi pemutaran dengan arah yang berlawanan
- Jika gagal dan Djj baik berikan toko litik (untuk meningkatkan
keberhasilan versi luar)
 Terbutalin 250 mg (0,25 mg) IV pelan-pelan selama 15 menit
 Selbutamol 0,5 mg IV pelan-pelan selama 5 menit

8
- Jika gagal lagi ulangi versi setelah 1 minggu atau pada saat pasien
masuk dalam persalinan dan tetap dengan presentasisungsang atau
lintang.
- Jika terjadi Djj yang abnormal :
 Baringkan ibu miring kekiri
 Periksa Djj tiap 15 menit
 Jika Djj tidak stabil dalam 30 menit, lakukan secsio sasarea

2.2 Konsep Menejemen Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Letak
Sungsang
2.2.1 Pengkajian
1. Biodata
Nama
- Ditanyakan nama dengan tujuan agar dapat mengenal/memanggil
penderita dan tidak keliru dengan penderita – penderita yang lain.
Umur
- Menentukan risiko kehamilan, bila usia ibu kurang dari 20 tahun
atau lebih dari 35 tahun.
Agama
- Berhubungan dengan perawatan penderita dimana dalam keadaan
yang gawat ketika memberikan pertolongan dan perawatan dapat
diketahui dengan siapa harus berhubungan.
Suku bangsa
- Untuk mengadakan statistik kelahiran, kemungkinan juga untuk
menentukan dragnosa persalinan dengan melihat keadaan
panggul.
Pendidikan
- Untuk mengetahui tingkat intelektualnya karena tingkat
pendidikan mempengaruhi sikap dan prilaku kesehatan seseorang.
Pekerjaan
- Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi
penderita itu agar nasehat nanti sesuai.

9
Alamat
- Untuk mengetahui ibu tinggal dimana. Menjaga kemungkinan
bila ada ibu namanya sama.
2. Keluhan Utama
- Sesak nafas
Disebabkan karena rahim membesar menderak diafragma keatas,
kalau tidur bantal yang tinggi sesak akan berkurang.
- Pergerakan janin terasa dibagian bawah
Disebabkan karena kepala teraba di fudus bagian bawah bokong
dan punggung dikiri atau kanan.
3. Riwayat Penyakit
- Riwayat penyakit yang lalu
Riwayat penyakit tersebut dapat mempengaruhi kehamilan atau
bertambahnya penyakit. Adakah penyakit menular misalnya DM,
cacat, jantung, asma, dll.
- Riwayat penyakit keluarga
Untuk mengetahui penyakit menular dan turunan yang diterima
keluarga yang berpengaruh terhadap kehamilan.
4. Riwayat Menstruasi
Untuk memberikan kesan pada kita tentang faal alat kandungan
- Menarche :  Untuk mengetahui banyaknya
darah yang keluar dan  sifatnya.
- Dismenorhoe : Untuk mengetahui apakah
nyeri sebelum haid atau selama  haid.
- Floor Albus : Untuk mengetahui apakah sering
keputihan sebelum haid atau setelah haid.
- HPHT : Untuk memperhitungkan tanggal
persalinan.
5. Riwayat Kehamilan Sekarang
- GPAPIAH : Gravi darum, aterem, prematur,
imatur, abortus, hidup dengan usia kehamilan.
- Keluhan yang berkaitan dengan kehamilan.

10
- Kunjungan antenatal sebaiknya di lakukan paling sedikit 4x selama
hamil.
- Pelayanan / asuhan standart minimal “ 7T ”.
- IMunisasi TT
6. Riwayat perkawinan
Ditanyakan kepada ibu berapa lama dan berapa kali kawin untuk
membantu menentukan bagaimana keadaan alat kelamin dalam ibu.
7. Riwayat kehamilan, persalinan Nifas yang lalu
- Kehamilan terdahulu merupakan informasi yang penting karena
kondisi yang terdahulu tidak ada lagi.
- Jenis persalinan : Untuk mengetahui adanya
persalinan yang lalu yang abnormal sehingga
untuk menatisipasi persalinan yang macet dapat
terulang.
- Penolong : Untuk menghindari terjadinya
infeksi akibat penolong yang tidak terlatih.
- Nifas yang lalu : untuk mengetahui apakah
masa nifas yang lalu dalam keadaan normal
ataukah ada kelainan – kelainan lain.
8. Riwat KB
Untuk mengetahui kontransepsi yang pernah dipakai dan di gunakan
agar memotivasi ibu setelah melahirkan.
9. Data personal spiritual
Untuk mengetahui data – data yang beda memotivasi ibu adalah
kehamilan dan psikis ibu selama hamil.
10. Pola kebutuhan sehari –hari
- Nutrisi : Untuk mengetahui asupan gizi ibu
selama atau sebelum hamil yang juga dapat
mempengruhi   kehamilannya.
- Aktivitas : Untuk mengetahui berat
tidaknya aktivitas ibu   selama hamil

11
sehingga dapat mempunyai pengaruh
kepada kehamilan.
- Istirahat : Untuk mengetahui kondisi
ibu saat hamil.
- Personal Hy’giene : Untuk mengetahui
kebersihan alat reproduksi agar
tidak terjadi infeksi yang akan berpengaruh
pada  kehamilannya.
- Seksualitas : Untuk mengetahui adanya masalah selain
melakukan hubungan seksual yang
mungkin dapat  mengganggu
kehamilannya.
- Pola eleminasi
BAK : Keluhan dari saluran kencing sering kali menyertai
dalam   kehamilan, oleh karena itu perlu ditanya rasa nyeri
pada waktu   kencing.
BAB : Berapa penyakit yang berasal dari rentum kolom sering
menimbulkan kesulitan dalam diaknosis penyakit
denolokit.
2.2.2 Data Objektive
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik / cukup / lemah
Kesadaran :
- Compos mentis : Sadar sepenuhnya dapat
menjawab semua pertanyaan  tentang keadaan
sekelilingnya.
- Apatis : Keadaan kesadaran yang segan
untuk berhubunga dengan kehidupan sekitarnya,
sikapnya acuh tak acuh.
- Delirium : Keadaan kacau motorik yang sangat
memberontak, bertriak-triak dan tidak sadar
terhadap orang lain, tempat dan waktu.

12
- Semi koma : Keadaan kesadaran yang
menyerupai koma, reaksi hanya dapat ditimbulkan
dengan rangsangan nyeri.
- Koma : Keadaan kesadaran yang hilang sama
sekali dan tidak dapat di bangunkan dengan
rangsangan apapun.
Tanda – tanda vital
- Tekanan darah : Normal 100/100 – 140/90 mmhg jika
tidak melebihi menandakan toxamia
grauldarum.
- Nadi : Normal 80 – 110 x/menit, jika melebihi
dapat menandakan adanya infeksi yang
disertai demam.
- Suhu : Normal 3,8 0C – 37,5 0C, jika melebihi
dapat  menandakan adanya infeksi.
- Pernafasan : Normal 16 – 24 x/menit, jika melebihi
dapat menandakan adanya sesak nafas
( asma ).
Atrometri
- BB sebelum hamil dan sesudah hamil
Untuk mengetahui penambahan berat badan ibu
- Tinggi badan
Untuk mengetahui tinggi badan ibu, tinggi badan kurang dari 145
cm           kemungkinan panggul sempit yang dapat mempengaruhi
proses           persalinan.
- Lila
Untuk mengetahui status gizi ibu

13
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
- Rambut : Bersih / kotor, pertumbuhan, warna,
mudah rontok / tidak, rambut yang mudah dicabut
menandakan kurng gizi / ada kelainan tertentu.
- Muka : Tampak cloasma grauldarum
sebagai akibat deposit  pigmen yang berlebihan,
bentuk simetris, ada oedema /  tidak.
- Mata : Konjungtiva anemis / tidak, skelera
ikterik / tidak.
- Hidung : Ada polip / tidak, simetris / tidak,
septum nasi lurus / tidak.
- Mulut : Stomatitis / tidak, caries / tidak,
ginggiuitis / tidak.
- Telinga : Normal, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, kelenjar   limfe dan vena juga
laris.
- Payudara : Pembesaran mamae simetris / tidak,
ada hyperpigmentasi  pada areola dan papila /
tidak, papila menonjol / tidak, clorostum / tidak.
- Abdomen : Pembesaran sesuai dengan ukuran /
tidak, melintang /  membujur, ada bekas operasi /
tidak, strie / tidak, linea / tidak.
- Genetalia : Bersih / tidak, oedema / tidak,
varices / tidak, condeloma / tidak, tanda
chadwrek / tidak, hemoroid / tidak.
- Ekstremitas: Simetris / tidak, ada oedema / tidak,
ada varises / tidak.

14
b. Palpasi
Leher : Normal bila tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid dan vena  jugularis.
Axilla : Adakah pembesaran kelenjar limfe.
Mamae : Adakah benjolan yang abnormal / tidak.
Abdomen
Leopod I : TFU sesuia usia kehamilan teraba kepala
difundus bagian  kanan atau kiri yaitu keras dan
melenting.
Leopod II : Teraba bagian terkecu di kanan atau kiri
panggung janin  dikanan atau dikiri.
Leopod III : Teraba bagian terbawah janin yang lunak, tidak
melinting yaitu bokong yang masih bisa
digerakkan / tidak  digerakkan.
Leopod IV : Bokong sudah masuk DAP atau belum.
c. Auskultasi
DJJ terdengar jelas, frekuensi 120 – 160 x/menit interval teratur
tidak lebih dari puctum maximum.
d. Perkusi
Reflek hammer dilakukan pengetahuan lutut bagian depan bila
reflek (+) normal (-) ke kurangan vitamin B1.
e. Ukuran panggul luar
1. Distantia spinarum : Jarak antara
sias anterior posterior kanan dan
kiri ( 23 – 26 ).
2. Distantia cristarum : Jarak terjauh crista iliaka kanan
dan kiri ( 26 – 29 0.

15
3. Conjugata Externa : jarak antara simpisis atas dan
ujung processus ruas tulang lumbal
ke V ( 18 – 20 )

4. Lingkar panggul : Dari pinggir atas sympisis


kepertengahan sias dan trochanten
mayor sepihak dan kembali melalui
tempat yang sama di pihak yang lain
( 80 – 90 ).
3. Data penunjang
a. Distantia spinarum
b. Distantia cristarum
c. USG / Rontgen
2.2.3 Interpretasi Data Dasar
A. Diagnosa Kebidanan
G Papiah, usia kehamilan, hidup / atau mati, tunggal / ganda, ekstra
/ intra utori, susang, jalan lahir.....dengan keadaan umum.....dengan
letak sungsang.
DS : - Ibu mengatakan sesak nafas
- Ibu mengatakan merasakan pergerakan janin terasa di
bagian bawah.
DO : - Keadaan umum : baik
Palpasi
Leopod I : TFU sesuai dengan kehamilan teraba
kepala di fundus.
Leopod II : puka / puki.
Leopod III : letak bokong
Leopod IV : -
Masalah : Sesak nafas karena perekanan kepala pada diaf
ragma
Kebutuhan : KIE tentang penyebab dan penanganan.
Perkusi : Reflek patella ka / ki + /+ atau - /

16
B. Masalah
Merupakan masalah yang di derita ibu yang dapat mengganggu
kehamilannya.

C. Kebutuhan
Merupakan tindakan yang dapat meringankan masalah ibu.
2.2.4 Identifikasi Diagnosa / Masalah Potensial
Yaitu merumuskan diagnosa / masalah dengan lankah – langkah
- Mencari hubungan antara data atau faktor yang satu dengan yang
lainnya.
- Untuk mencari sebab dan akibat.
- Menentukan masalah utamanya.
- Menentukan penyebab utamanya.
2.2.5 Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera
Yaitu melaksanakan kebutuhan utama klien untuk mengantisipasi
kejadian selanjutnya
2.2.6 Perencanaan
Merencanakan semua tindakan yang akan di lakukan oleh bidan untuk
pelaksanaan tindakan selanjutnya.
2.2.7 Implementasi
Cantumkan hari / tanggal, pukul, tindakan yang dilakukan dan petugas
yang melakukan agar tidak terjadi kesalahan pelaksanaan dan hasil dari
pelaksanaan dapat di pertanggung jawabkan.
2.2.8 Evaluasi
Mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan yang dilakukan dan
untuk menentukan usaha yang diberikan selanjutnya bila diperlukan.

17
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL
Pada Ny “ L” GIIP10001 Umur Kehamilan 31-32 Minggu H/T intra uteri
keadaan jalan normal k/u ibu dan janin baik
DENGAN LETAK SUNGSANG
DI PUSTU LANGKAP

Tanggal Pengkajian : 11-oktober-2014


Jam : 17. 00 Wib
Tempat pengkajian : pustu langkap
Nama Maha Siswa : FUSIDAH ABDUS SALAM

3.1 Pengkajian
3.1.1 Data Subjektif
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Ny “ L”
Umur : 27Tahun
Agama : Islam
Suku / bangsa : Madura / Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : kagenan
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn “ S ”
Umur : 30Tahun
Agama : Islam

18
Suku / bangsa : Madura / Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : swasta
Alamat : kagenan

2. Keluhan Utama
Ibu hamil 8 bulan dada terasa sedikit sesak dan pergerakan
janin terasa di bagian bawah.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu.
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti
jantung, asma, TBC, Ginjal, DM, Malaria, HIV / AIDS dan
lain – lain.
b. Riwayat penyakit sekarang
Ibu menyatakan tidak pernah menderita penyakit seperti
jantung, asma, TBC, Ginjal, DM, Malaria, HIV / AIDS ,
Cacat fisik dan lain – lain.
c. Riwayat penyakit keluarga
Ibu menyatakan dalam keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit seperti jantung, asma, TBC, Ginjal,
DM, Malaria, Hepatitis, HIV / AIDS , Cacat fisik,
keturunan kembar dan lain – lain.
4. Riwayat Perkawinan
Usia saat menikah : + 14 thn
Lama :
5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi
Menarche : 13 Tahun
Siklus : Teratur 28 hari
Lama : Kurang lebih 7 hari
Banyaknya darah : Ganti softek 2 – 3X / hari
Bau : Amis

19
Warna : Merah
Konsistensi : Cair agak kental
Dismenorhoe : Kadang – kadang saat menjelang
haid
Floor Arbos : 2 hari sebelum menstruasi
HPHT : 2 03 2012
HPL : 9 desember 2014
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Usia persalinan nifas ket


Suam
No kehamilan kehamila Jenis penolon BB/TB Jenis H/M laktos masla
i
n persalinan g kelamin i h

1 tn Fisiologi 9 bulan Spt Bidan 3000 L H 0-6 -


“H” gr bln

50 cm

3 H A M I L I N I

c. Riwayat kehamilan sekarang


1. Periksa sebelumnya di Bidan TM I : 4x, TM II : 4x,
2. Keluhan pada TM I : Ibu mual - mual
TM II : Tidak ada keluhan.
TM III : Dada terasa sesak.
3. Gerakan janin pertama + 4 bulan/ 16 minggu , gerakan
janin sekarang semakin kuat.
6. Riwayat KB : Suntik 3 Bulanan
7. Pola kebutuhan sehari – hari.
a. Pola Nutrisi
Sebelum hamil : Ibu makan 3x sehari, porsi / piring habis menu nasi, lauk pauk,
sayur, , minum air putih 7 – 8 gelas
sehari.

20
Selama hamil : Ibu makan 3x sehari, porsi bertambah menu nasi, lauk – pauk,
sayur, minum air putih 7 – 8 gelas
sehari.
b. Pola Eliminasi
Sebelum hamil : Ibu BAB 1x konsestensi, tidak ada
kesulitan waktu BAB.
BAK 6–7x/hari warna kuning
jernih, tidak ada kesulitan BAK.
Selama hamil : Ibu BAB 1x konsistensi lembek,
tidak ada kesulitan waktu BAB.
BAK6–7X/hari warna kuning jernih,
tidak ada kesulitan BAK.
c. Pola Aktivitas
Sebelum hamil : Ibu melakukan pekerjaan IRT
seperti menyapu, memasak,
mencuci, ngepel dan lain – lain.
Selama hamil : Ibu melakukan pekerjaan IRT
seperti menyapu, memasak,
mencuci, ngepel dan lain – lain.
d. Pola Istirahat
Sebelum hamil : Ibu menyatakan tidur siang kurang
lebih 1 – 2 jam sehari dan malam
kurang lebih 7 – 9 jam tidak ada
kesulitan waktu tidur.
Selama hamil : Ibu menyatakan tidur siang kurang
lebih 1 – 2 jam sehari dan malam
kurang lebih 7 – 9 jam tidak ada
kesulitan waktu tidur.

e. Personal Hygiene

21
Sebelum hamil : Ibu mandi 3x/hari keramas
seminggu 2x, gosok gigi 2x / hari,
ganti baju 2x / hari.
Selama mahil : Ibu mandi 3x / hari keramas
seminggu 2x, gosok gigi 2x / hari,
ganti baju 2x / hari.
f. Pola Seksual
Tidak di kaji.
8. Psikososial Spiritual
a. Tanggapan dan dukungan keluaga terhadap kehamilannya.
Keluarga sangat mendukung kehamilannya.
b. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami.
c. Ketaatan dalam beribadah.
Ibu rajin sholat dan berdo’a untuk keselamatan ibu dan bayinya.
3.1.2 Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV : T : 120 / 80 mmHg S : 36 0 C
N : 82x / menit RR : 24x / menit
d. TB : 153 cm, BB : 55 kg, Lila : 25cm
2. Pemeriksaan Khusus / Status Obstetri
a. Inspeksi
Kepala : Tidak ada lesi, benjolan, ketombe, rambut hitam, tidak rontok.
Muka : Tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum, tidak pucat.
Mata: Simetris, konjungtiva merah muda, skelera putih, palbebra tidak
oedem.
Hidung: Simetris, tidak ada polip, septum nasi lurus.
Telinga: Simetris, tidak ada serumen
Mulut: Mukosa bibir lembab, tidak ada stomafitis, caries, epulis, dan
lidah kebersihan

22
Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar linfe, tiroid, dan pembendungan
vena jugularis.
Mamae : Simetris, hyperpigmintasi areola, hyperpigmintasi papila, papila
menonjol,
Ketiak : Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar linfe.
Abdomen : Tidak ada bekas operasi, terdapat linia nigra dan strie.
Ekstremitas atas : Tidak oedem, kekuatan oto + / +
Ekstremitas bawah : Tidak oedem, kekuatan oto + / +
b. Palpasi
-Leher : Tidak teraba pembesaran kel. Tyroid, kel Limfe, maupun
pembendungan vena jugularis.
-Payudara : Tidak teraba benjolan abnormal, kolustrum belum keluar.
-Abdoment
Leopod I : Fundus teraba bagian yang kerasr, bundar dan
melenting (kepala)
TFU : 3 jari di bawa px , micdonal (29 cm )
Leopod II : bagian kiri perut ibu teraba keras, seperti papan
(punggung) bagian kanan perut ibu teraba
kecil2 (ekstremitas) .
Leopod III : Di bagian bawah perut ibu teraba bulat,
lunak, kurang melenting( bokong), belum
masuk PAP
Leopod IV : -
c. Auskuitasi
DDj (+) : 12 – 11 – 12 : 136 x / menit
d. Perkusi : reflek patella ka/ki +/+
3.2 Interpretasi Data
3.2.1 Diagnosa Kebidanan
Ny “ L ” GIIP1ooo1 UK 31-32 minggu, hidup, tunggal, intra uteri,
keadaan jalan lahir baik, keadaan ibu dan janin baik, dengan letak
sungsang.
DS : Ibu menyatakan sedikit sesak nafas

23
Ibu menyatakan merasakan pergerakan janin terasa di
bagian bawah.
DO : Keadaan umum : baik
Kesadaran : Composmetris
T : 120 / 80 mmHg S : 36 0 C
N : 82x / menit RR : 24x / menit
BB : 55 kg TB :153 cm Lila : 25cm
Palpasi
Abdoment
Leopod I : Fundus teraba bagian yang kerasr, bundar
dan melenting (kepala)
TFU : 3 jari d bawa px ( 29cm )
Leopod II : bagian kiri perut ibu teraba panjang seperti
papan (punggung)bagian kanan perut ibu
teraba kecil- kecil (ekstremitas).
Leopod III : Dibagian bawa perut ibu teraba bulat, lunak
tidak melenting ( bokong )
Leopod IV : -
TBj : (29-12) x 155 = 2635 gr
Auskultasi : 11 – 12 – 11
: 136 x / menit
3.2.2 Masalah
- Sesak nafas
3.2.3 Kebutuhan
- KIE tentang penyebab dan penanganan
3.3 Identifikasi Diagnosa / Masalah Potensial
- Partus Lama
- Pendarahan / HPP
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
-
3.5 Perencanaan
1. Jelaskan pada ibu tentang kondisi dan keadaan kehamilan ibu.

24
Rasional : Mengurangi kecemasan ibu terhadap diri dan janin yang di
kandungnya.
2. Jelaskan pada ibu tanda – tanda bahaya yang perlu mendapat
pertolongan petugas.
Rasional : Mendeteksi dan mengambil keputusan untuk mencegah
terjadinya penyakit pada TM III
3. Bantu ibu dan keluarga untuk persiapan dan kemungkinan persalinan
Rasional : kerja sama untuk menghindari identifikasi kebutuhan yang
dipersiapkan dalam kelahiran dan kemungkinan keadaan
darurat.
4. Anjurkan ibu untuk melakukan posisi sujud dan jalan di pagi hari
Rasional : agar posisi janin bisa berubah sesuai grafitasi bumi.
5. Anjurkan ibu untuk tidur dengan bantal di tinggikan dan posisi nyaman
( semi fwoler ).
Rasional : menghindari tekanan uterus ke diagfraGma sehingga sesak
berkurang.
6. Anjurkan ibu untuk USG supaya mengetahui dengan jelas
Rasional : untuk mengetahui posisi anak yang sebenarnya
7. Anjurkan ibu untuk kotrol ulang 2 minggu lagi atau jika ada keluhan.
Rasional : untuk mengetahui perkembangan bayi dan ibu.
3.6 Implementasi
Tanggal : 11oktober 2014
Jam : 17. 00 Wib
1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga mengenai kondisi umum ibu dan
bayinya dalam keadaan baik, tapi posisi bayinya tidak normal / letak
sungsang dan menjelaskan pada ibu agar ibu tidak kuatir karena posisi
bayinya dapat berubah menjadi normal dan keadaan ibu dan bayinya
akan selalu di pantau oleh bidan/ nakes lain
2. Menjelaskan pada ibu tanda – tanda bahaya seperti bengkak pada
muka dan tangan, penglihatan kabur, keluar cairan ketuban. Hal ini
perlu dapat pertolongan petugas segera supaya dapat di tangani segera.

25
3. Membantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan fisik, mental, dan
materi untuk persiapan nanti.
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan posisi sujud, berjalan pagi untuk
membantu merubah posisi bayi.
5. Menganjurkan ibu untuk tidur dalam posisi tegak tinggi agar dapat
mengurangi sesak yangdisebabkan penekanan kepala janin pada
diafragma.
6. Memberikan terapi fe 10 biji 1x1
3.7 Evaluasi
Tanggal : 11 oktober 2014
Jam : 17. 00 Wib
Ibu mengerti tentang penjelasan dan nasehat petugas serta anjuran petugas.
Hal ini terbukti dengan keaktifan ibu bertanya dan ibu menjawab
pertanyaan bidan dengan benar dan ibu tampak lebih tenang.

26
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Letak Sungsang adalah memanjang dengan bokong sebagai bagian
yang terendah ( Fakultas Kedokteran UPB, 1984, 184 )
Klasifikasi pada letak sungsang di bedakan menjadi :
1. Letak bokong ( Fraank Breech ) yaitu letak bokong dengan kedua
tangkai terangkat ke atas.
2. Letak sungsang sempurna ( Complete Breech ) yaitu letak sungsang di
mana kedua kaki ada disamping bokong.
3. Letak sungsang tidak sempurna ( Incomplete Breech ) yaitu letak
sungsang di mana selain bokong bagian yang terendah juga kaki atau
lutut.
Dimana Diagnosis pada letak sungsang terdiri dari :
1. Palpasi
Kepala teraba di fundus bagian bawah teraba bokong dan punggung di
kiri atau di kanan.
2. Auskultasi
Denyut jantung janin sangat jelas terdengar di bagian atas pusat.

27
DAFTAR PUSTAKA

1. Prawiro Harjo, Sarwono. Prof. 1999, Ilmu Kebidanan, Jakarta, YBP


2. Saifuddin A B, Prof. Dr. 2005, Pelayanan Kesehatan Material Dan Neonatal,
Jakarta : YBP
3. Mochtar, Rustam, prof. Dr, Sinopsis Obstetri Jilid I. 1998, jakarta : EGO
4. Fakultas Kedokteran UPB. 1984, Obstetri Patologi

28
29

Anda mungkin juga menyukai