Anda di halaman 1dari 13

MODUL

Asuhan pada Kehamilan dengan Kelainan Letak


(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan
Kolaborasi pada Kasus Patologi dan Komplikasi di Program Studi Profesi Bidan)

Dosen Pembimbing :
Sri Gustini, SST, M. Keb

Disusun oleh :
Fadila Putri
(NIM : P20624519009)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
TASIKMALAYA
2022
TUJUAN
A. Tujuan Pembelajaran Umum :
Menjelaskan dan memahami asuhan pada kehamilan dengan kelainan letak
B. Tujuan Pembelajaran Khusus :
1. Menjelaskan dan memahami asuhan pada kehamilan lintang
2. Menjelaskan dan memahami asuhan pada kehamilan sunsang

URAIAN MATERI
A. Letak Lintang
1. Definisi
Letak lintang ialah jika letak anak di dalam rahim sedemikian rupa
hingga paksi tubuh anak melintang terhadap paksi rahim. Sesungguhnya
letak lintang sejati (paksi tubuh anak tegak lurus pada paksi rahim dan
menjadikan sudut 90) jarang sekali terjadi. (Eni Nur Rahmawati, 2011)
Pada letak Lintang, bahu biasanya berada diatas pintu atas panggul
sedangkan kepala terletak pada salah satu fosa iliaka dan bokong pada fosa
iliaka yang lain. Pada keadaan ini, janin biasa berada pada presentase
bahu/ akromion. (Icesmi Sukarni, 2013) Karena biasanya yang paling
rendah adalah bahu, maka dalam hal ini disebut juga shoulder
presentation.
a. Menurut Letak Lintang kepala terbagi atas
1) Lli I : kepala di kiri
2) Lli II : Kepala di kanan
b. Menurut posisi punggung terbagi atas :
1) Dorso anterior (di depan)
2) Dorso posterior (di belakang)
3) Dorso superior (di atas)
4) Dorso Inferior (di bawah). (Amru sofian, 2013)
2. Etiologi letak Lintang
Penyebab letak Lintang adalah :
a. Dinding abdomen teregang secara berlebihan disebabkan oleh
kehamilan multiparitas. Pada ibu hamil dengan paritas 4 atau lebih
terjadi insiden hampir sepuluh kali lipat dibanding ibu hamil nullipara.
Relaksasi dinding abdomen pada perut yang menggantung akibat
multipara dapat menyebabkan uterus beralih kedepan.
b. Janin prematur. Pada janin prematur letak janin belum menetap,
perputaran janin sehingga menyebabkan letak memanjang.
c. Plasenta previa atau tumor pada jalan lahir. Dengan adanya plasenta
atau tumor di jalan lahir, maka sumbu panjang janin menjauhi sumbu
jalan lahir.
d. Abnormalitas uterus. Bentuk dari uterus yang tidak normal
menyebabkan janin tidak dapat engagement sehingga sumbu panjang
janin menjauhi sumbu jalan lahir.
e. Panggul sempit. Bentuk panggul yang sempit mengakibatkan bagian
presentasi tidak dapat masuk ke dalam panggul (engagement) sehingga
dapat mengakibatkan sumbu panjang janin menjauhi sumbu jalan lahir.
(Sumarah, 2008)
3. Diagnosis letak Lintang
a. Pemeriksaan abdominal
1) Terlihat abdomen tidak simetris
2) Sumbu memanjang janin melintang terhadap perut ibu
3) Fundus uteri lebih rendah dari yang diharapkan sesuai dengan umur
kehamilan. Dikatakan uterus jongkok. Batas atasnya dekat pusat
dan lebih lebar dari biasa.
4) Di kutub atas dan bawah uterus tidak teraba kepala maupun bokong
5) Kepala dapat di raba di salah satu sisi ibu
6) Bokong teraba di sisi lain.
b. Denyut jantung janin
Denyut jantung janin terdengar paling jelas dibawah pusat dan
mempunyai arti diagnostik dalam penentuan letak.
c. Pemeriksaan vagina
Yang paling penting adalah hasil negatif, tidak teraba kepala maupun
bokong. Bagian terendah janin tinggi diatas PAP. Kadang-kadang dapat
di raba bahu, tangan, iga, atau punggunganak. Oleh karena bagian
terendah tidak dengan baik menutup panggul, mungkin ketuban
menonjol ke dalam vagina.
d. Pemeriksaan sinar – X
Pemeriksaan sinar – X berguna untuk memastikan diagnosis dan untuk
mengetahui adanya kelainan janin atau panggul ibu. (Harry oxorn,
2010)
4. Komplikasi letak lintang
Oleh karena bagian terendah tidak menutup PAP, ketuban
cenderung pecah dini dan dapat disertai menumbungnya tangan janin atau
tali pusat, kematian janin, dan rupture uteri. (Icesmi sukarni, 2013)
5. Prognosis
Prognosis tergantung pada penanganannya. Bila diagnosis dibuat
awal dan dilakukan penanganan yang memadai maka hasilnya akan baik.
Letak Lintang yang kasep mengakibatkan kematian semua bayi dan
banyak diantaranya ibunya yang juga meninggal. (Harry Oxorn, 2010)
Letak Lintang merupakan letak yang tidak mungkin lahir spontan
dan berbahaya untuk ibu maupun anak. Biarpun bisa lahir spontan
anaknya akan lahir mati. Dalam keadaan tertentu, bila umur kehamilan
<30 minggu dan atau berat anak <1400 gram boleh di coba persalinan per
vaginam. (Sulaiman Sastrawinata, 2005)
Resiko kematian maternal dan Neonatal meningkat pada presentasi
bahu. Kebanyakan kematian maternal disebabkan oleh ruptur uteri spontan
atau ruptur uteri termasuk akibat versi dan ekstraksi. (Sumarah, 2008)
Penyebab kematian bayi ialah prolapsus funikuli dan asfiksia
karena kontraksi rahim terlalu kuat. Juga tekukan leher yang terlalu kuat
dapat menyebabkan kematian. Prognosis bayi sangat bergantung pada saat
pecahnya ketuban. Selama ketuban masih utuh, bahaya bagi anak dan ibu
relatif kecil. Oleh karena itu, kita harus berusaha supaya ketuban selama
mungkin utuh, misalnya :
a. Melarang pasien mengejan
b. Pasien dengan anak yang melintang tidak dibenarkan berjalanjalan
c. Tidak diberi obat augmentasi his
d. Pemeriksaan dalam dilakukan harus hati-hati jangan sampai
memecahkan ketuban bahkan di luar rumah sakit sedapatdapatnya
jangan di lakukan pemeriksaan dalam. (Sulaiman Sastrawinata, 2008)

B. Letak Sungsang
1. Definisi
Letak sungsang adalah suatu keadaan dimana posisi janin
memanjang (membujur) dalam rahim dengan kepala berada pada bagian
atas rahim (fundus uteri) dan bokong berada dibagian bawah ibu.
2. Penyebab Sungsang
Letak janin tergantung pada proses adaptasinya didalam rahim.
Jadi tidak perlu khawatir jika posisi sungsang terjadi pada usia kehamilan
dibawah 32 minggu. Pada usia kehamilan ini, jumlah air ketuban relatif
lebih banyak sehingga janin masih dapat bergerak bebas. Dari posisi
sungsang berputar menjadi posisi melintang lalu berputar lagi sehingga
posisi kepala dibagian bawah rahim. Sehingga frekuensi letak sungsang
menjadi lebih tinggi pada kehamilan beluh cukup bulan.
Memasuki usia kehamilan 37 minggu ke atas, letak sungsang sudah
sulit untuk berubah karena bagian terendah janin sudah masuk ke pintu
atas panggul. Tetapi seharusnya di trimester ketiga, bokong janin dengan
tungkai terlipat yang ukurannya lebih besar dari kepala janin akan
menempati ruangan yang lebih besar yaitu dibagian atas rahim (fundus
uteri), sedangkan kepala menempati ruangan yang lebih kecil, disegmen
bawah rahim ibu.
Penyebab Letak Sungsang dapat berasal dari faktor janin maupun
faktor ibu.
a. Dari faktor janin, antara lain :
1) Gemeli (kehamilan ganda)
Kehamilan dengan dua janin atau lebih dalam rahim, sehingga
menyebabkan terjadinya perebutan tempat. Setiap janin berusaha
mencari tempat yang lebih nyaman, sehingga ada kemungkinan
bagian tubuh yang lebih besar (yakni bokong janin) berada di
bagian bawah rahim.
2) Hidramion (kembar air)
Didefinisikan jumlah air ketuban melebihi normal (lebih 2000 cc)
sehingga hal ini bisa menyebabkan janin bergerak lebih leluasa
walau sudah memasuki trimester ketiga.
3) Hidrocepalus
Keadaan dimana terjadi penimbunan cairan serebrospinalis dalam
ventrikel otak, sehingga kepala menjadi besar serta terjadi
pelebaran sutura-sutura dan ubun-ubun. Karena ukuran kepala janin
terlalu besar dan tidak dapat berakomodasi dibagian bawah uterus,
maka sering ditemukan dalam letak sungsang.
b. Dari Faktor Ibu, diantaranya :
1) Plasenta praevia
Keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal,
yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau
seluruh pembukaan jalan lahir (osteum uteri internal). Akibatnya
keadaan ini menghalangi turunnya kepala janin ke dalam pintu atas
panggul sehingga janin berusaha mencari tempat yang lebih luas
yakni dibagian atas rahim.
2) Panggul sempit
Sempitnya ruang panggul mendorong janin mengubah
posisinyamenjadi sungsang.
3) Multiparitas
Adalah ibu/ wanita yang pernah melahirkan bayi viable beberapa
kali (lebih dari 4 kali), sehingga rahimnya sudah sangat elastis,
keadaan ini membuat janin berpeluang besar untuk berputar hingga
minggu ke-37 dan seterusnya.
4) Kelainan uterus (seperti uterus arkuatus, uterus bikornis, mioma
uteri)
Adanya kelainan didalam uterus akan mempengaruhi posisi dan
letak janin dalam rahim, janin akan berusaha mencari ruang /
tempat yang nyaman.
3. Klasifikasi Letak Sungsang
Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan
beberapa bentuk letak sungsang :
a. Letak bokong murni
1) Teraba bokong
2) Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi
3) Kedua kaki bertindak sebagai spalk
b. Letak bokong kaki sempurna
1) Teraba bokong
2) Kedua kaki berada disamping bokong
c. Letak bokong tak sempurna
1) Teraba bokon
2) Disamping bokong teraba satu kaki
d. Letak kaki
1) Bila bagian terendah teraba salah satu dan kedua kaki atau lutut
2) Dapat dibedakan : letak kaki, bila kaki terendah, letak lutut bila
lutut terendah
4. Prognosis
a. Bagi ibu
Kemungkinan robekan pada perineum lebih besar, ketuban pecah lebih
cepat, partus lama, sehingga mudah terkena infeksi
b. Bagi bayi
Prognosa tidak begitu baik, karena adanya gangguan peredaran darah
plasenta setelah bokong lahir dan setelah perut lahir, tali pusat terjapit
antara kepala dan panggul, sehingga bayi bisa mengalami asfiksia. Oleh
karena itu supaya janin hidup, kepala janin harus dilahirkan dalam
waktu maksimal delapan ( 8 ) menit sejak lahir sebatas pusat.
5. Konsep Penatalaksanaan Letak Sungsang Saat Kehamilan
a. Mengubah Posisi Sungsang Dengan Bersujud
Cara termudah dan teraman untuk mengubah posisi janin sungsang
adalah dengan bersujud (knee chest position) secara rutin setiap hari
sebanyak 2 kali sehari, misalnya pagi dan sore, masing-masing selama
10 menit. Biasanya bayi akan berputar dan posisinya kembali normal,
yaitu kepala berada di bagian bawah rahim. Pada saat kontrol ulang/
periksa ulang , maka bidan atau dokter akan kembali melakukan
pemeriksaan palpasi untuk memeriksa posisi janin. Jika belum berhasil,
maka latihan diulangi dan dilanjutkan setiap hari. Latihan ini hanya
efektif bila dilakukan pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
b. Cara lain yakni dengan versi luar
Merupakan upaya yang dilakukan dari luar untuk dapat mengubah
kedudukan janin menjadi kedudukan lebih menguntungkan dalam
persalinan pervaginam (memutar posisi janin dari luar). Untuk
melakukan versi luar ini diperlukan syarat, sehingga versi luar dapat
berhasil dengan baik, yaitu :
1) Dilakukan pada primigravida dengan umur kehamilan 34 minggu,
multigravida dengan umur kehamilan 36
2) Pada inpartu dilakukan sebelum pembukaan 4 cm
3) Bagian terendah belum masuk atau masih dapat dikeluarkan dari
pintu atas panggul
4) Bayi dapat dilahirkan pervaginam
5) Ketuban masih positif utuh.
6) Tidak ada komplikasi atau kontraindikasi ( IUGR, perdarahan,
bekas seksio, kelainan janin, kehamilan kembar, hipertensi)

Tindakan ini hanya boleh dilakukan oleh dokter ahli (spesialis obsgyn).
Oleh karena itu, tindakan versi luar saat ini jarang dipraktikkan.

RANGKUMAN
Letak lintang ialah jika letak anak di dalam rahim sedemikian rupa hingga
paksi tubuh anak melintang terhadap paksi rahim. Sesungguhnya letak lintang
sejati (paksi tubuh anak tegak lurus pada paksi rahim dan menjadikan sudut 90)
jarang sekali terjadi. (Eni Nur Rahmawati, 2011) Pada letak Lintang, bahu
biasanya berada diatas pintu atas panggul sedangkan kepala terletak pada salah
satu fosa iliaka dan bokong pada fosa iliaka yang lain. Pada keadaan ini, janin
biasa berada pada presentase bahu/ akromion. (Icesmi Sukarni, 2013) Karena
biasanya yang paling rendah adalah bahu, maka dalam hal ini disebut juga
shoulder presentation. Oleh karena bagian terendah tidak menutup PAP, ketuban
cenderung pecah dini dan dapat disertai menumbungnya tangan janin atau tali
pusat, kematian janin, dan rupture uteri. (Icesmi sukarni, 2013).
Letak sungsang adalah suatu keadaan dimana posisi janin memanjang
(membujur) dalam rahim dengan kepala berada pada bagian atas rahim (fundus
uteri) dan bokong berada dibagian bawah ibu. Letak janin tergantung pada proses
adaptasinya didalam rahim. Jadi tidak perlu khawatir jika posisi sungsang terjadi
pada usia kehamilan dibawah 32 minggu. Pada usia kehamilan ini, jumlah air
ketuban relatif lebih banyak sehingga janin masih dapat bergerak bebas. Dari
posisi sungsang berputar menjadi posisi melintang lalu berputar lagi sehingga
posisi kepala dibagian bawah rahim. Sehingga frekuensi letak sungsang menjadi
lebih tinggi pada kehamilan beluh cukup bulan. Memasuki usia kehamilan 37
minggu ke atas, letak sungsang sudah sulit untuk berubah karena bagian terendah
janin sudah masuk ke pintu atas panggul. Tetapi seharusnya di trimester ketiga,
bokong janin dengan tungkai terlipat yang ukurannya lebih besar dari kepala janin
akan menempati ruangan yang lebih besar yaitu dibagian atas rahim (fundus
uteri), sedangkan kepala menempati ruangan yang lebih kecil, disegmen bawah
rahim ibu.
TES FORMATIF
1. Penyebab letak Lintang adalah...
a. Dinding abdomen teregang secara berlebihan
b. Janin premature
c. Plasenta previa atau tumor pada jalan lahir
d. Abnormalitas uterus
e. Semua jawaban benar
2. Seorang ibu berumur 28 tahun dengan usia kehamilan 24 minggu, datang ke
RB untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil TTV dalam batas normal, perut
membesar, payudara tegang dan terdapat linea serta alba. TFU 24 cm teraba
gerakan janin, pada auskultasi DJJ diperut bagian atas pusat ibu. Pada kasus
yang dialami ibu, diagnosanya adalah…
a. ibu mengalami fetal distress
b. ibu memang dinyatakan hamil
c. ibu mengalami letak normal
d. ibu mengalami letak sungsang
e. ibu mengalami kehamilan gamelli
3. Penyebab Letak Sungsang yang berasal dari faktor janin adalah...
a. Plasenta Previa
b. Multiparitas
c. Hidrocepalus
d. Panggul Sempit
e. Mioma Uteri
4. Seorang bidan melakukan palpasi leopoid pada ibu multigravida dengan
kehamilan 34 minggu, tinggi fundus teraba bulat, melenting, dan keras,
punggung janin berada di kanan, Djj terdengar di atas pusat ibu. Dari kasus
yang di alami wanita ini adalah...
a. Letak sungsang
b. Letak kepala
c. Kehamilan melintang
d. Kepala janin letak normal
e. Letak bokong
5. Diagnosis letak lintang dapat dilakukan dengan cara…
a. Pemeriksaan abdominal
b. Denyut jantung janin
c. Pemeriksaan vagina
d. Pemeriksaan sinar - X
e. Semua jawaban benar

KUNCI JAWABAN
1. E
2. D
3. C
4. A
5. E
DAFTAR PUSTAKA
HARRY, Oxorn dan William. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi
Persalinan. Yogyakarta : Yayasan Essentia Medica (YEM)

Istianah, S. dkk. 2019. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi Letak Lintang Di
Puskesmas Gabus Ii Kecamatan Gabus Grobogan.
http://repository.unimus.ac.id/2600/. Diakses pada tanggal : 23 Juni 2022

Sutrisminah, E. 2010. Penatalaksanaan Letak Sungsang.


http://research.unissula.ac.id/. Diakses pada tanggal : 23 Juni 2022

Anda mungkin juga menyukai