Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nur Waqiah

Nim : 2114315401021

Prodi : DII Kebidanan

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Budaya Dasar

ANALISIS KASUS PENYAKIT MENULAR AKIBAT ADANYA PEMANASAN

GLOBAL

KASUS

ANALISIS

Data baru dari Organisasi Kesehatan Dunia mengungkapkan bahwa pandemi COVID-19

telah menyebabkan peningkatan tajam dalam kasus dan kematian akibat malaria. Menurut

laporan malaria Dunia terbaru WHO, diperkirakan ada 241 juta kasus malaria dan 627.000

kematian akibat malaria di seluruh dunia pada tahun 2020. Ini mewakili sekitar 14 juta lebih

banyak kasus pada tahun 2020 dibandingkan dengan 2019, dan 69.000 lebih banyak kematian.
Sekitar dua pertiga dari kematian tambahan ini (47.000) terkait dengan gangguan dalam

penyediaan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan malaria selama pandemi.

Kejadian ini merupakan efek pemanasan global, perubahan iklim, dan peningkatan suhu

bumi terhadap angka kematian yang disebabkan oleh penyakit menular salah satunya malaria. Hal ini

terjadi karena meningkatnya kasus malaria dan pencemaran yang berdampak pada pola hidup

tidak sehat. Paparan suhu tinggi yang ekstrem pun bisa meningkatkan risiko dehidrasi dan

bahkan kematian langsung akibat sengatan panas (heat stroke) terutama pada lansia.

KASUS

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB, Supriyadi mengatakan 18 kasus

kaki gajah tersebut berada di Toboali dan Tukak Sadai 1 kasus, Simpang Rimba 2 orang, Batu

Betumpang 3 orang dan Payung 11 orang. Jumlah ini dari 100 sampel yang diambil, ditemukan lagi

10 penderita baru. Selain itu, pada September 2018 juga dilakukan survei di Desa Bedengung 500

sampel, namun baru diperiksa 100 sampel dan yang ditemukan 10 penderita.
Pemanasan global juga menyebabkan perbedaan suhu makin besar. Disiang hari, suhu

dapat lebih panas dan pada malam hari suhu dapat lebih dingin. Kondisi seperti ini yang dapat

menyebabkan daya tahan tubuh rawan menurun sehingga mudah terjangkit beberapa penyakit

menular salah satunya adalah penyakit kakai gajah seperti dikasus tersebut. Penyakit kaki gajah

yang bersifat menahun ini disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan dari manusia ke

manusia melalui perantaraan nyamuk betina ketika menghisap darah manusia. Saat ini

diperkirakan lebih dari 120 juta orang di dunia terinfeksi cacing filaria, dengan 40 juta

diantaranya mengalami gejala penyakit kaki gajah parah.

KASUS

ANALISIS

Penyakit kolera di Jawa dan Sumatera disebabkan oleh perilaku dan gaya hidup yang

dilakukan oleh penduduk sehingga menyebabkan pertumbuhan pada penularan penyakit yang

begitu cepat. Pemanasan global ini tentunya sangat berdampak buruk pada lingkungan sekitar,

dimulai dari udara yang semakin hari semakin panas, gangguan ekologis, naiknya permukaan

laut, hingga yang paling parah adanya perubahan iklim dan cuaca. Namun tidak hanya untuk

lingkungan saja, pemanasan global nyatanya berdampak pada kehidupan manusia khususnya

kesehatan. Pemanasan global nyatanya mampu menimbulkan beberapa penyakit menular salah

satunya adalah kolera.

Kolera merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan dapat menyebabkan

dehidrasi yang cukup parah pada pengidap penyakit kolera. Penyakit ini bisa ditularkan melalui
air. Saat pemanasan global terus meningkat, dikhawatirkan virus yang menyebabkan kolera juga

akan semakin meningkat. Pasalnya, bakteri yang membawa penyakit kolera mudah mewabah

pada suhu yang hangat. Menurut pakar penyakit menular Dr. David M. Morens beliau

mengatakan bahwa kolera ada berada dalam peringkat teratas di daftar penyakit yang harus

diwaspadai karena perubahan iklim dan pemanasan global. Kolera mudah mewabah di suhu

hangat. Jadi semakin hangat bumi, semakin berbahaya.

Semakin hangat suhu di bumi akan terjadi kemungkinan meningkatkan bakteri penyebab

kolera di bumi. Sebaiknya jaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit kolera

menyebar di sekitar lingkungan kita.

Anda mungkin juga menyukai