PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
manusianya maupun dari faktor penyakitnya. Faktor alam dapat berupa gunung
nutrisi yang tidak baik, kurangnya kebersihan air, kebersihan lingkungan maupun
satu dengan yang lain agar tidak terpapar virus dari wabah tersebut.
menguntungkan yaitu untuk tenaga kerja, untuk perang, tetapi bagi pemerintah
mata pencahariaan yang lebih banyak.2 Sudah sejak lama pulau jawa adat
1
J van Gelderen, et al., “Tanah Dan Penduduk Di Indonesia”. (Jakarta: Bhratara, 1974), hlm.
20
2
Ibid.
1
2
penduduknya dan salah satu sebabnya adalah tingkat kelahiran yang tinggi.
Ketika desa tidak lagi mampu hidup menurut prinsip-prinsip perkapitalisme yang
khusus.3
Sejak Pemerintah Belanda menetapkan Sistem tanam paksa pada tahun 1830,
perkebunan ikut berperan memberi nafkah hidup kepada banyak orang, 4 yaitu
luas pula jawa, maka kehidupan ekonomi tidak mampu lagi menjamin kehidupan
menjadi rentan terhadap serangan penyakit. Angka kematian di Jawa pada tahun
1880 menunjukkan jumlah 525.101 jiwa5 dan tahun 1916 angka kematian
mencapai 586.757 jiwa dan penduduk Jawa 3 tahun 1880 berjumlah 18.736.757
jiwa.6
3
J.H. Boeke. “Prakapitalisme Di Asia”.(Jakarta” Sinar Harapan, 1983), hlm. 25
4
J. van Gelderen et al., op. cit., hlm.25-26
5
Peter Boomgaard and A.J. Gooszen, Population Trends 1795-1942” dalam Changing
Economy in Indonesia Volume 11. (Amsterdam: Royal Topical Institut (KIT), 1991), hlm. 82
6
Widjajo Nitisastro. Population Trends in Indonesia. (London: Cornell University Press,
1970), hlm. 102.
3
kematian, tetapi salah satu penyebabnya adalah seringnya muncul wabah penyakit
TBC, pneumonia, cacar, sipilis atau raja singa, berbagai jenis penyakit kulit dan
menyerang Ternate tahun 1558 dan di Ambon tahun 1564,7 tahun 1668 dalam
bulan April sampai Juli berjangkit penyakit panas di Makassar.8 Pada tahun 1883,
1896-1899, 1901-1913, 1915-1919 pulau Jawa diserang wabah kolera, tahun 1882
wabah malaria, tahun 1880 wabah thypus.9 Di Sumatera penyakit yang dibawa air
seperti thypus dan kolera banayk membunuh orang di dataran rendah dan penyakit
malaria yang berjangkit tahun 1930 telah dipercaya selama berabad-abad sering
menyerang penduduk.10
pernapasan mulai dari yang ringan sampai yang berat. Gejalanya adalah demam,
batuk dan sesak nafas, bersifat akut, dan biasanya pasien memiliki penyakit ko-
7
Ibid., hlm. 58.
8
Sartono Kartodirdjo. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 I. (Jakarta: PT. Gramedia
1987, hlm. 102, 107.
9
J.C. Breman. Jawa Pertumbuhan Penduduk dan Struktur Demografis. (Jakarta: Bhratara,
1971), hlm. 36-374
10
Anthony Reid, "Inside Out The Colonial Displacement of Sumatra's Population" dalam Peter
Boomgaard et al., eds. Paper Landschapes, Exploration in the Environmental History of
Indonesia. (Leiden: KITLV Press, 1997), hlm. 79-80.
4
morbid (penyakit penyerta). Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Corona,
salah satu virus yang masih berkerabat dengan virus penyebab SARS.
Virus MERS-CoV merupakan suatu strain baru virus Corona yang belum
jelas asal mula virus ini menyebar, namun beberapa peneliti menduga bahwa
penyebaran virus ini berasal dari salah satu jenis kelelawar. Berbeda dengan
penyakit menular SARS yang sudah lama hilang kabarnya, penyakit menular
MERS-CoV muncul kembali karena belum ada suatu cara kontrol yang tepat
Virus MERS-CoV menyebabkan penyakit yang lebih parah pada orang tua,
orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan orang-orang dengan
penyakit kronis seperti kanker, penyakit paru-paru kronis dan diabetes. Salah satu
dengan pemberian vaksin. Namun sampai saat ini juga belum tersedia vaksin
SARS dan MERS-CoV, faktor perpindahan populasi menjadi faktor penting yang
dunia. WHO Semenjak Januari 2020 telah menyatakan dunia masuk kedalam
darurat global terkait virus ini. Ini merupakan fenomena kejadian luar biasa yang
terjadi di bumi pada abad ke 21. Terhitung mulai tanggal 19 Maret 2020 sebanyak
5
214.894 orang terinfeksi virus corona, 8.732 orang meninggal dunia dan pasien
terhitung mulai tanggal 29 Februari 2020 terkait pandemi virus ini. Langkah-
kejadian luar biasa ini, salah satunya adalah dengan mensosialisasikan gerakan
bahkan memutus mata rantai infeksi Covid-19 seseorang harus menjaga jarak
aman dengan manusia lainnya minimal 2 meter, dan tidak melakukan kontak
masyarakat yang tidak menyikapi hal ini dengan baik. seperti contohnya
pemerintah sudah meliburkan para siswa dan mahasiswa untuk tidak berkuliah
himbauan-himbauan pemerintah.
untuk tetap di rumah, agar penularan tak semakin parah. Namun tak seluruh warga
luar.
warga yang berkumpul segera bubar hingga siap memidanakan yang melawan
saat dibubarkan. Dasar sikap Polri ini adalah imbauan Presiden yang
6
Hukum Pidana jika seseorang menolak atau melawan petugas yang berwenang
sebagaimana dalam Pasal 212 KUHP yang berbunyi “Melawan seorang pejabat
yang menjalankan tugas yang sah, dipidana penjara paling lama selama 1 tahun 4
bulan”, Pasal 216 ayat 1 KUHP berbunyi “Tidak menuruti perintah dan
4 bulan 2 minggu”, dan Pasal 218 KUHP berbunyi “Barang siapa pada waktu
rakyat datang berkerumun dengan sengaja tidak segera pergi setelah diperintah
tiga kali oleh atau atas nama penguasa yang berwenang, diancam karena ikut serta
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa
langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah
penderita
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan
menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan anda terinfeksi virus ini, yaitu:
lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak
Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek
Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang
termasuk kebersihan rumah
Cegah hewan liar untuk tidak tidur di kasur atau sofa ruang tamu agar penyakit
Ada beberapa dampak yang timbul akibat penularan wabah penyakit menular
Perdagangan terhenti
Penurunan pendapatan dalam bidang hiburan dan jasa secara signifikan (bisa
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
Menular.
9
menular.
D. MANFAAT PENELITIAN
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang arah dan tujuan penulisan
skripsi ini, maka secara garis besar dapat digambarkan sistematika skripsi ini
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Sistematika Penulisan
BAB V PENUTUP