Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KESEHATAN 1 (ASKEP KOMUNITAS PENYAKIT MENULAR)

BAB II

A.Penyakit Menular Di Dunia

Dinegara-negara berkembang pola epidemiologi penyakit tampak bahwa pola prevalensi penyakit
infeksi dan parasit masih sangat tinggi, misalnya penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)
dan diare (Santoso L, 1998). Penyakit menular merupakan penyakit yang ikut bertanggung jawab
terhadap tingginya angka kematian di dunia. Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan
mikroorganisme, baik bakteri, virus, maupun jamur, yang bisa ditularkan dari satu orang penderita
kepada orang sehat hingga menyebabkan sakit seperti sumber penularan.

Berikut ini adalah 10 wabah penyakit menular yang banyak menimbulkan kematian dan
mengurangi populasi penduduk dunia.

1. Black Plague (wabah penyakit pes)

Terjadi di Eropa pada tahun 1347, ketika perahu yang datang dari Krimea merapat di Mesina,
Sisilia. Perahu tersebut ternyata membawa wabah penyakit pes. Dalam empat tahun sekitar
sepertiga penduduk benua eropa tewas oleh wabah tersebut.Wabah penyakit Pes tersebut
kemudian menyebar ke Asia,Cina menjadi korban terbanyak. Penduduk Cina berkurang dari 123
juta menjadi 65 juta selama abad ke 14. Hama bakteri ini ditularkan oleh kutu yang telah
terinfeksi Pes dari tikus ke manusia. Pada tahun 1896 giliran India di serang wabah ini. India
kehilangan 10 juta penduduknya dalam kurun waktu 12 tahun.

2. Wabah Penyakit Cacar

Penduduk asli Amerika 90% meninggal karena wabah ini. Ketika para negara penjajah sampai
pertama kali di Massachusetts,mereka menemukan daerah itu praktis tanpa penghuni karena
hampir semua orang Indian lokal mati karena penyakit ini. Pada tahun 1518 cacar juga
menyerang Meksiko dan Peru. Cacar dinyakini menjadi penyakit mematikan pada saat itu. Pada
tahun 1970,cacar membunuh hampir 2 juta orang setiap tahunnya. Cacar di temukan terakhir
tahun 1977 di Somalia.

3. Leishmaniosis

Penyakit ini disebabkan oleh protozoa yang menyebar melalui gigitan lalat pasir
(Phlebotomus). Penyakit ini menginfeksi 2 juta orang pertahun dan sekitar 12 juta ditemukan
diseluruh dunia. Jenis yang paling parah adalah “Kala Azar”  (“demam hitam” dalam Hindu), yang
menginfeksi 500.000 orang, dan inkubasi berlangsung selama beberapa minggu. parasit ini
menyebabkan infeksi kulit seluruh tubuh, dan perdarahan hidung. Hal ini menyebabkan luka
parah pada kaki dan cacat fisik sementara atau definitif. Kala Azar menyebabkan
pembengkakan limpa dan hati dan menyerang sumsum tulang . Tanpa perawatan, parasit
membunuh 75 -95% pasien. Hal ini ditemukan terutama di Afrika, Cina, India, Amerika Latin, dan
kadang-kadang terjadi wabah di Meksiko dan Amerika Serikat. Obat terbaik adalah
Pentostam. Amfoterisin B intravena efektif.

4. Wabah Malaria

Malaria menjangkiti 500 juta orang di seluruh dunia. Disebabkan oleh protozoa tersebar oleh
nyamuk betina  Anopheles. Ditemukan 300 juta kasus-parah. Di desa-desa Afrika timur, anak-anak
menggigil, berkeringat banyak, artikulasi nyeri, sakit kepala parah, muntah dan kelemahan ekstrim,
sehingga sakit bahkan tidak bisa menangis.

Setiap tahun, 1,5 juta orang meninggal karena malaria (satu juta di Afrika Selatan Sahara),
seorang anak meninggal setiap 30 detik. Sekitar 120 juta orang meninggal karena malaria sejak
1914, dan penyakit ini endemik di 101 negara, terutama didaerah tropis, di Afrika, Asia dan
Amerika. Menyebar selama musim hujan, ketika nyamuk berkembang biak. Kina diekstraksi dari
kulit pohon kina Amerika Selatan menyelamatkan jutaan penderita malaria. Banyak perawatan
telah dikembangkan (mefloquine, Halofantrine, produk Artemisia) tetapi tidak memiliki efektivitas
total, sebagai parasit terus bermutasi.

5. Gonore dan Sifilis

Gonore dan sifilis yang dipicu oleh dua bakteri (Neisseria dan Treponema pallida) dan ditularkan
secara seksual. 62 juta orang di seluruh dunia terkena penyakit ini, terutama usia 15-29 tahun, di
seluruh planet ini, terutama di daerah perkotaan dan tingkat sosial ekonomi rendah. Pada pria,
gonore menghasilkan inkontinensia, nyeri uretra, kemerahan, penis rasa panas dan peradangan
testis. Pada wanita, itu menyebabkan rasa sakit parah.

Ulcered menginduksi lesi sifilis (syphilis chancre) di lokasi pintu masuk. Setelah itu, memicu letusan
kulit, demam, rambut rontok, hepatitis kurang parah dan condilloms gential, tetapi jika tidak diobati,
luka mencakup sistem saraf, yang menyebabkan kematian. Perlakuan terdiri dari antibiotik yang
sangat kuat (ceftriaxone, sefiksim, dan lain-lain) yang juga sangat mahal.

6. Pneumonia

Pneumonia mempengaruhi 1% dari penduduk planet ini dan disebabkan oleh virus atau bakteri
(seperti Aeromonas hydrophila). Akibat dari penyakit ini adalah, demam, menggigil, berkeringat,
batuk dengan dahak, otot, kepala dan nyeri dada, hilangnya nafsu makan, kelemahan. Penyakit ini
telah membunuh 3,5 juta penduduk dunia setiap tahunnya. Terutama pasien dengan
immunodepression parah, orang-orang yang mengikuti kemoterapi, orang-orang yang lebih tua
dari 75, penderita asma, perokok, pecandu alkohol, mereka yang memiliki insufisiensi ginjal dan
anak- anak di bawah usia 2 tahun. Terutama sekali terjadi di negara-negara miskin.

7. Penyakit Tidur

Penyakit tidur dipicu oleh gambiense Tripanosoma dan rhodesiense T. protozoa disebarkan oleh
lalat tse-tse (Glossina). Varian Amerika, T cruzi, disebarkan gigitan serangga menyebabkan
penyakit yang disebut Chagas. Racun dari parasit terutama mempengaruhi sistem saraf pusat
dan otot jantung yang menyebabkan demam, edemas, kantuk, dan meningitis. Hal ini
mempengaruhi 60 juta orang, tetapi hanya 4.000.000 menerima perawatan, dan membunuh
150.000 orang per tahun.

8. Tifus

Pada tahun 1918-1919 membunuh lebih dari 30 juta orang setelah Perang Dunia Pertama

selesai. 9. Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Koch. TBC ditemukan bahkan di mumi berasal dari Mesir
kuno dan Peru. 2 juta orang meninggal setiap tahun karena TBC. Sekitar 150 juta orang
diperkirakan telah meninggal karena TBC sejak 1914. Sepertiga dari orang membawa bakteri
Koch, yang menyebar melalui udara dan mempengaruhi seluruh tubuh, terutama paru-paru. Hal ini
menyebabkan batuk yang berkepanjangan, demam, menggigil, dahak berdarah, berat badan turun
drastis, berkeringat.
Hal ini menginfeksi sepertiga penduduk dunia dan setiap tahun lain 8.000.000 kasus baru
muncul. Lebih banyak menyerang perempuan pada usia antara 15 dan 45 tahun. TBC tersebar di
seluruh dunia, kasus terbanyak ditemukan di Bangladesh, Cina, Indonesia, Filipina, India dan
Pakistan.

10. AIDS

WHO memperkirakan antara 5 -10 juta orang telah terinfeksi HIV dan 10 -30% diantaranya akan
menjadi penderita AIDS. Serta terdapat sejumlah 33 juta orang hidup dengan HIV positif, di
antaranya 30 juta berada di negara berkembang. Di Indonesia, menurut laporan UNAIDS (2008),
diestimasikan jumlah orang dengan HIV positif mencapai 270.000, anak-anak dan dewasa. AIDS
diperkirakan telah menyerang 46-60000000 orang dan itu dihasilkan oleh human
immunodeficiency virus (HIV), menyebar melalui darah, air mani, dan cairan vagina. Ada yang
bilang virus ini masih dalam tahap awal. Gejala penyakit ini sangatlah pelan, mulai dengan
kelelahan dan demam. Setelah itu, peradangan ganglion muncul bersama diare, radang paru-paru
dan penurunan berat badan.
Pada tahap akhir, penderita akan mengalami kematian.

Setiap menit, lima orang baru terinfeksi HIV, dan virus yang membunuh orang-orang muda,
ditemukan dalam periode produktif. Telah membunuh 25 juta orang sejak tahun 1981 dan
sekitar 3,3 juta orang dengan HIV meninggal setiap tahun. 68.000.000 orang bisa mati antara
2000-2020. Afrika telah kehilangan 20% dari tenaga kerja tersebut. 28.000.000 dari yang
terinfeksi HIV ditemukan di Afrika, dan 500.000 di Eropa Barat; 300.000 di Eropa Timur, 600.000
di Asia Timur dan Oseania; 2.600.000 di Amerika (sebagian besar Amerika Selatan).

B.Penyakit Menular Di Indonesia

Berdasarkan SKRT 1986, ditunjukan bahwa sebagian besar kematian penduduk disebabkan oleh
penyakit menular. Sebagian besar penyebab kematian bayi oleh karena penyakit menular akut yaitu:
ISPA 23,4% ; PD31 19 ,4% dan Diare 15,6%. Semakin rendahnya angka kematian bayi dan kematian
kasar, serta meningkatnya harapan hidup maka akan mendorong terjadinya perubahan dan pola
penyakit. Kecuai demam berdarah (DHF), HIV/AIDS dan Tuberkulosis, maka banyak penyakit
menular pada anak : difteri, pertusis, tetanus dan tetanus neonatorum, poliomyelitis dan campak juga
frambusia dan kusta (lepra) diperkirakan insidennya dapat ditekan menjadi seminimal mungkin atau
telah dapat diturunkan dengan cukup memuaskan (Santoso L, 1998).

Infeksi Filariasis dan penularannya selalu terdapat di banyak daerah tanpa kegiatan
pengawasan yang cukup. Proyek percobaan untuk ELF memperlihatkan hasil yang menjanjikan
yang perlu ditingkatkan ke tingkat propinsi, sesuai dengan komitmen untuk target penghapusan
global (Mekhong Plus).

Infeksi Dengue dan komplikasinya seperti demam berdarah terus meningkat di daerah kota dan
pinggir kota dengan meningkatnya angka kesakitan namun menurunnya angka kematian yang
menjanjikan. Partisipasi dan jaringan masyarakat diperlukan untuk memulai pengawasan dari
penularan dengue (terutama di perkotaan) dan filariasis (terutama di pedesaan).

Leptospirosis tetap menjadi hal yang serius meskipun tidak ada laporan yang mengancam.
Rabies dan Japanese Encephalitis adalah masalah utama yang memerlukan dukungan dari
sistem pemerintahan untuk memperkuat pengawasan dan vaksin pencegahan.

Frambesia dan kusta adalah penyakit menular yang dapat diobati, namun dengan penularan
utama yang terjadi di daerah yang miskin, terpencil, kurang pelayanannya, diperlukan kesadaran
yang
ditingkatkan dan dukungan dari pemerintah setempat, dan juga tingkat daerah. Helminthiasis yang
sangat umum dan sangat endemis dengan pengaruh kesehatan yang kronik yang dapat secara
luas ditingkatkan melalui pemberantasan cacing yang berulang-ulang secara masal, yang harus
dikoordinasikan dengan perawatan ELF dimanapun memungkinkan.

Cara terbaik untuk menghadang infeksi penyakit adalah menghindarinya, yakni melalui
imunisasi atau menjaga kebugaran agar daya tahan tubuh meningkat. Secara umum, ada
beberapa jenis penyakit yang paling menular di Indonesia :

1. Tuberkulosis

Seperti halnya flu, kuman tuberkulosis ( TB) menyebar di udara pada saat penderita batuk,
bersin, atau meludah. Secara sosial, penderita TB dikonotasikan sebagai "orang berbahaya"
karena penyakitnya menular ke orang lain sehingga dikucilkan dari lingkungannya.

2. Hepatitis

Di Indonesia, jenis hepatitis yang banyak dijumpai adalah hepatitis A, B, dan C. Hepatitis A paling
ringan dibanding jenis hepatitis lainnya dan saat ini pun sudah ada vaksinnya. Penularan terjadi
melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses pasien, misalnya makan buah-buahan
dan sayur yang tidak dimasak atau minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi. Virus
hepatitis B dan C ditularkan melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi, di antaranya transfusi
darah, hubungan seks, tato, tindik, dan injeksi. Untuk mencegah penularan, hindari penggunaan
bersama alat yang bisa terkontaminasi darah, seperti pisau cukur, sikat gigi, jarum suntik, alat tato
atau tindik; lakukan hubungan seks aman, misalnya dengan kondom; serta imunisasi hepatitis B.

3. Malaria

Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan parasit plasmodium yang hidup dalam sel
darah merah manusia dan ditularkan oleh nyamuk malaria, anopheles. Penyakit parasit ini masih
menjadi wabah di sejumlah wilayah di Indonesia. Berbeda dengan nyamuk penyebab demam
berdarah, nyamuk penyebar malaria ini berkembang biak di kubangan-kubangan air alami,
seperti di sekitar sungai, sawah, tegalan, dan hutan, termasuk di areal-areal bekas genangan
banjir. Penyakit ini mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin dan menggigil) serta
demam berkepanjangan.

4. Cacar air

Hampir setiap orang pernah menderita cacar air saat kecil. Ini karena virus varicella zooster
penyebab cacar air termasuk yang paling mudah menular dari orang ke orang. Virus ini juga bisa
menyebabkan herpes. Kendati bisa disembuhkan, jangan sepelekan penyakit yang telah ratusan
tahun dikenal orang ini karena bisa terjadi komplikasi sejumlah penyakit. Bekas gelembung berisi
cairan pun bisa meninggalkan bopeng yang mengganggu penampilan.

Penularan cacar air terjadi lewat percikan ludah orang sakit atau melalui cairan yang keluar bila
gelembung-gelembung di kulit pecah. Penderita dapat menularkan penyakit ini 24 jam sebelum
kelainan di kulit timbul sampai tujuh hari kemudian. Karena sangat mudah menular, penderita
harus diisolasi sampai sembuh.

5. Influenza

Virus influenza dapat dengan mudah berpindah dari satu orang ke orang lain, seperti halnya kita
berpindah dari satu situs ke situs lain. Penularan terjadi karena kontak langsung, seperti bersin
dan batuk, atau penularan tak langsung seperti menyentuh gagang pintu yang sudah tercemar
virus.
Kebanyakan virus flu menyebabkan gejala ringan berupa nyeri otot, batuk, bersih, demam, sakit
kepala, lelah, dan hidung tersumbat. Yang harus diwaspadai adalah, virus flu sampai saat ini terus
bermutasi dan menyebabkan berbagai penyakit, seperti flu burung ( swine flu).

C. Rantai Infeksi

Yang dimaksud penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan (berpindah dari orang
yang satu ke orang yang lain, baik secara langsung maupun melalui perantara). Penyakit menular
ini ditandai dengan adanya (hadirnya) agen atau penyebab penyakit yang hidup dan dapat
berpindah.

Suatu penyakit dapat menular dari orang yang satu kepada yang lain ditentukan oleh 3 faktor
tersebut diatas, yakni :

a. Agen (penyebab penyakit)

b. Host (induk semang)

c. Route of transmission (jalannya penularan)

Apabila diumpamakan berkembangnya suatu tanaman, dapat diumpamakan sebagai biji (agen),
tanah (host) dan iklim (route of transmission).

a. Agen-Agen Infeksi (Penyebab Infeksi)

Makhluk hidup sebagai pemegang peranan penting didalam epidemiologi yang merupakan
penyebab penyakit dapat dikelompokkan menjadi :

1) Golongan virus, misalnya influenza, trachoma, cacar dan

sebagainya. 2) Golongan riketsia, misalnya typhus.

3)Golongan bakteri, misalnya disentri.

4)Golongan protozoa, misalnya malaria, filaria, schistosoma dan sebagainya.

5) Golongan jamur, yakni bermacam-macam panu, kurap dan sebagainya.

6) Golongan cacing, yakni bermacam-macam cacing perut seperti ascaris (cacing gelang), cacing
kremi, cacing pita, cacing tambang dan sebagainya.

Agar supaya agen atau penyebab penyakit menular ini tetap hidup (survive) maka perlu
persyaratan- persyaratan sebagai berikut :

a) Berkembang biak

b)Bergerak atau berpindah dari induk

semang c) Mencapai induk semang baru

d) Menginfeksi induk semang baru tersebut.

Kemampuan agen penyakit ini untuk tetap hidup pada lingkungan manusia adalah suatu faktor
penting didalam epidemiologi infeksi. Setiap bibit penyakit (penyebab penyakit) mempunyai
habitat sendiri-sendiri sehingga ia dapat tetap hidup.

Dari sini timbul istilah reservoar yang diartikan sebagai berikut; habitat dimana bibit penyakit
tersebut hidup dan berkembang, survival dimana bibit penyakit tersebut sangat tergantung pada
bakar) atau kimia (seperti keracunan). Penyakit menular merupakan penyakit yang ikut
bertanggung
 jawab terhadap tingginya angka kematian di dunia. Penyakit menular adalah penyakit yang
disebabkan mikroorganisme, baik bakteri, virus, maupun jamur, yang bisa ditularkan dari satu
orang penderita kepada orang sehat hingga menyebabkan sakit seperti sumber penularan.

Cara terbaik untuk menghadang infeksi penyakit adalah menghindarinya, yakni melalui imunisasi
atau menjaga kebugaran agar daya tahan tubuh meningkat. Dalam mengambil langkah-langkah
untuk pencegahan, haruslah didasarkan pada data / keterangan yang bersumber dari hasil
analisis epidemiologi atau hasil pengamatan. Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan
penyakit secara umum yakni Pencegahan primer, pencegahan sekunder, pencegahan tersier

DAFTAR PUSTAKA

Bustman N. (2006) Pengantar epidemiologi.  Jakarta : Rineka Cipta

Noor N. (2006). Pengantar  Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: Rineka Cipta

Santoso L. (2010) ikhtisar penyakit tropik.  FKM UNDIP

Safaat M. (2010). Kapita selekta epidemiologi penyakit menular .  http://www.asterpix.com

http://www.who.int/. (2010). program pencegahan, pemberantasan dan pengawasan terhadap


 penyakit menular.

Anda mungkin juga menyukai