Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS CIAMIS


Jl.Tentara Pelajar No.26 Tlp.(0265) 772109 Email pkm_ciamis@yahoo.com

CIAMIS
Kode Pos 46211
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM PENGENDALIAN TB
I.TINJAUAN UMUM
A.PENDAHULUAN
Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi ole hMycobacterium tuberculosis. Pada
tahun 1995,diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru dan 3 juta kematian akibat TB di seluruh dunia.
Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB didunia, terjadi pada negara-negara
berkembang. Demikian juga kematian wanita akibat TB terbanyak dari pada kematian karena
kehamilan,persalinan dan nifas.
Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia produktif secara ekonomis (15-50 tahun). Diperkirakan
seorang pasien TB dewasa,akan kehilangan rata rata waktu kerjanya 3 sampai 4 bulan. Hal tersebut
berakibat pada kehilangan pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar 20-30 %. Jika ia meninggal
akibat TB maka akan kehilangan pendapatannya sekitar 15 tahun,selain merugikan secar ekonomis,TB
juga memberikan dampak buruk lainnya secara social stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat.
B.LATAR BELAKANG
Situasi TB didunia semakin memburuk,jumlah kasus TB meningkatdan banyak yang tidak berhasil
disembuhkan,terutama pada negara yang dikelompokkan dalam 22 negara dengan masalah TB besar .
Menyikapi hal tersebut, pada tahun 1993,WHO mencanangkan TB sebagai kedaruratan dunia (global
emergency).
Munculnya pandemiHIV/AIDS didunia menambah permasalah TB secara signifikan. Pada saat yang
sama,kekebalan ganda kuman TB terhadap obat anti TB (MDR) semakin menjadi masalah akibat
kasus yang tidak berhasil disembuhkan. Keadaan tersebut pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya
epidemic TB yang sulit ditangani.
Di Indonesia, TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah pasien TB di Indonesia
merupakan ke-3 terbanyak di dunia setelah India dan Cina dengan jumlah pasien sekitar 10% dari total
jumlah pasien TB dunia. Diperkirakan pada tahun 2004,setiap tahun ada 539.000 kasus baru dan
kematian 101.000 orang. Insidensi kasus TB BTA positif sekitar 110 per 100.000 penduduk.
Tuberkulosisi adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru,tetapi dapat juga mengenai organ tubuh
lainnya.

Cara penularan :
-sumber penularan adala pasien TB BTA ppositif
-Pada waktu btuk atau bersin,pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak. Sekali
batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak
-Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama.
Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan,sementara sinar matahari langsung dapat membunuh
kuman. Percikan dapat bertahan selama beberapa jamdalam keadaan yang gelap dan lembab
-Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin
tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak,makin menular pasien tersebut.
-Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam
udara dan lamanya menghirup udara tersebut
-Risiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan dahak. Pasien TB paru dengan BTA
positif memberian kemungkinan risiko penularan lebih besar dari pasien TB paru dengan BTA negative
-Risiko penularan setiap tahunnya ditunjukan dengan Annual Risk of Tuberculosis Infection (ARTI) yaitu
proporsi penduduk yang berisiko terinfeksi TB selama satu tahun. ARTI sebesar 1% berarti 10 (sepuluh)
orang diantara 1000 penduduk terinfeksi setiap tahun
-ARTI di Indonesia bervariasi antara 1-3%
-Infeksi TB dibutikan dengan perubahan reaksi tuberculin negative menjadi positif
-Hanya sekitar 10% yang terinfeksi TB akan menjadi sakit TB
-Dengan ARTI 1% diperkirakan diantara 100.000 penduduk rata rata terjadi 1000 terinfeksi TB dan 10%
diantaranya (100 orang) akan menjadi sakit TB setiap tahun. Sekitar 50 diantaranya adalah pasien TB
BTA positif
-Faktor yang mempengaruhi kemungkinana seseorang menjadi pasien TB adalah daya tahan tubuh yang
rendah,diantaranya infksi HIV/AIDS dan malnutriisi (gizi buruk)
-HIV merupakan factor risiko yang paling kuat bagi yang terinfeksi TB menjadi sakit TB. Infeksi HIV
mengakibatkan kerusakan luas system daya tahan tubuh seluler,sehingga jika terjadi infeksi penyerta
seperti tuberculosis, maka yang bersangkutan akan menjadi sakit parah bahkan bias mengakibatkan
kematian.
II.PEMBAHASAN
A.TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
Tujuan Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Tujuan Khusus :
1.Menurunkan jumlah kasus penularan TB
2.Menurunkan angka kesakitan penyakit TB
3.Menurunkan angka kematian penyakit TB
4.Menurunkan frekuensi KLB penyakit TB dan terbatasnya wilayah yang terserang KLB penyakit TB
5.Mencegah jumlah kasus TB MDR dan penularan TB MDR

B.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Program penanggulangan penyakit TB merupakan suatu proses manajemen penaggulangan penyakit TB
agar tidak lagi menjadi masalah kesehatan
Kegiatan tersebut diantaranya :
-Pengendalian penyakit TB terdir dari : analisa masalah,prioritas masalah dan perencanaan kegiatan dan
pemantauan pelaksanaan kegiatan
-Pencegahan penyakit menular pada TB
-Meningkatkan peran serta masyarakat dalm pencegahan penanggulangan penyakit TB
C.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1.Membentuk tim penyakit menular TB / surveilan penyakit TB
2.Koordinasi dengan tim TB (analisa masalah,pelaksanaan kegiatan dan pelaksanaan penyelidikan
epidemiologi)/ koordinasi lintas sektoral
3.Sosisalisasi/ penyuluhan penyakit menular
4.Peningkatan kegiatan peran serta masyarakat
5.Desinfo kasus yang telah terjadi kepada masyarakat (kader/kelurahan dan kecamatan)
6.Penyelidikan epidmiologi penyakit TB
D.SASARAN
-Masyarakat
-Penderita penyakit TB
-Keluarga penderita TB
E.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
N

kegiatan

Jan

feb

mar

apr

mei

O
1

Desinfo penyakit

TB/Refresing Kader TB
Koordinasi Tm TB

Puskesmas
Kontak tracing TB

jun

jul

agu

sep

okt

nop

des

x
x

x
x

x
x

F.EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan yang telah dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan untuk
memastikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ssuai dengan dokumen perencanaan yang disampaiak
kepada kepala puskesmas.

ket

G.PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilakukan sesuai pelaporan yang telah ditetapkan berdasarkan sumber dana
yang ada (dana BOK/operasional). Evaluasi kegiatan dilaksananakn setelah dilakukan pelaksanaan
kegiatan agar dapat dilakukan tindak lanjut untuk perbaikan kegiatan selanjutnya.

Ciamis, 02 April 2016


Pelaksana program,

Mengetahui
Kepala UPTD Kesehatan
Puskesmas Ciamis

Hj.N.SULASTRI,S.Sos,MM
NIP. 19640110 198803 2 008

ASEP RUBAMAN,S.Kep,Ners
NIP. 19801210 200801 1 003

Anda mungkin juga menyukai