Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

HERNIA

Diajukan untuk memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Medikal Bedah

Dosen : Engkartini, M.Kep

DISUSUN OLEH :

SINDY FAJRINA (108117070)

S1 KEPERAWATAN 3 B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

2020
LAPORAN PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian
lemah dari dinding rongga yang bersangkutan (Sjamsuhidayat & De Jong dalam Nurarif,
2015).

Hernia adalah keluarnya isi tubuh (biasanya abdomen) melalui defek atau bagian
terlemah dari dinding rongga yang bersangkutan (Dermawan, 2013).

Hernia adalah kongenital maupun didapat, yang memberi jalan keluar pada setiap alat
tubuh selain yang bisa melalui dinding tersebut (Mansjoer, 2014).

Hernia merupakan kelemahan atau defek di dinding rongga peritoneum dapat


menyebabkan peritoneum menonjol membentuk kantung yang di lapisi oleh serosa dan
disebut kantung hernia (Robbins & Cotran, 2013).

Hernia adalah kelainan pada dinding abdomen yang memungkinkan isi abdomen
menonjol dari rongga abdomen (Bhesty & Yudha, 2016).

B. ETIOLOGI
Hernia dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Congenital
Lemahnya dinding akibat defek kongenital yang tidak diketahui, resiko lebih besar jika
ada keluarga terdekat yang pernah terkena hernia.
2. Umur
Penyakit ini dapat diderita oleh semua kalangan tua, muda, pria maupun wanita. Pada
orang dewasa khususnya yang telah berusia lanjut disebabkan oleh melemahnya
jaringan penyangga usus atau karena adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan 
tekanan dalam rongga perut .
3. Jenis Kelamin
Hernia yang sering diderita oleh laki – laki biasanya adalah jenis hernia Inguinal.
4. Penyakit penyerta
Penyakit penyerta yang sering terjadi pada hernia adalah seperti pada kondisi
tersumbatnya saluran kencing, baik akibat batu kandung kencing atau pembesaran
prostat, penyakit kolon, batuk kronis, sembelit atau konstipasi kronis dan lain-lain.
5. Obesitas
Berat badan yang berlebihan menyebabkan tekanan berlebih pada tubuh, termasuk di
bagian perut. Ini bisa menjadi salah satu pencetus hernia.
6. Kehamilan
Kehamilan dapat melemahkan otot di sekitar perut sekaligus memberi tekanan lebih di
bagian perut.
7. Pekerjaan
Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan daya fisik dapat menyebabkan terjadinya
hernia. Contohnya, pekerjaan buruh angkat barang.
8. Kelahiran prematur
Bayi yang lahir prematur lebih berisiko menderita hernia inguinal daripada bayi yang
lahir normal karena penutupan kanalis inguinalis belum sempurna, sehingga
memungkinkan menjadi jalan bagi keluarnya organ atau usus melalui kanalis inguinalis
tersebut.

C. MANIFESTASI KLINIS
1. Berupa benjolan keluar masuk/ keras dan yang tersering tampak benjolan di lipat
paha.
2. Adanya rasa nyeri pada daerah benjolan bila isinya terjepit disertai perasaan mual.
3. Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila telah ada komplikasi.
4. Bila terjadi hernia inguinalis strangulata perasaan sakit akan bertambah hebat disertai
kulit diatasnya menjadi merah dan panas.
5. Hernia femoralis kecil mungkin berisi dinding kandung kencing sehingga
menimbulkan gejala sakit kencing (disuria) disertai hematuria (kencing darah)
disamping benjolan dibawah sela paha.
6. Hernia diafragmatika menimbulkan perasaan sakit didaerah perut disertai sesak
napas.
7. Bila pasien mengejan atas batuk maka benjolan hernia akan bertambah besar
D. PATOFISIOLOGI & PATHWAY

Kanalis inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke

delapan dari kehamilan terjadi desensus testikolorum melalui kanal tersebut,

penurunan testis itu akan menarik peritonium ke daerah skrotum sehingga

terjadi benjolan peritonium yang disebut dengan prosesus vaginalis

peritoneal.

Bila prosesus terbuka sebagian, maka akan timbul hidrokel. Bila kanalis ini

terbuka terus, karena prosesus tidak broblitersi, maka akan timbul hernia

inguinalis lateralis kongenital. Pada orang tua kanalis itu telah tertutup,

namun karena darah itu merupakan locus minoris restencie, maka pada

keadaan yang menyebabkan tekanan intra abdominal meninggi, kanal itu

dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis akuisita.

Hernia terdiri dari tiga macam yaitu kantong hernia, isi hernia dan cincin

hernia. Secara patofisiologi peninggian tekanan intra abdomen akan

mendorong lemak preperitoneal ke dalam kanalis yang akan menjadi

pembuka jalan terjadinya hernia. Faktor penyebab lainnya adalah

kehamilan multipara, obesitas dan degenerasi jaringan ikat karena usia

lanjut.
Kongenital Peningkatan tekanan Kelemahan dinding perut di tri
intra abdomen gonnom prosesus hactack

Prosesus Relaksi otot Kerusakan iliorgunalis


vaginalis & norvus ilio femoralis
terbuka

Timbul cincin Relaksi otot kanalis


hernia femoralis lebih vertical

Disebelah vase epigastrika inferior

Melalui femoralis, lateralis

Tekanan dari cincin Prosedur pra operasi Post operasi


hernia jaringan otot
yang dilalui oleh
Ansietas Luka insisi
operfusi usus terjepit
cincin hernia

Usus terjepit Kerusakan Nyeri akut


hernia integritas
jaringan

Nyeri Intoleransi aktivitas

Anoreksia, mual, muntah

Kebutuhan nutrisi kurang


dari kebutuhan tubuh
E. KOMPLIKASI
1. Hernia menurut Letaknya:
a. Hernia hiatal
Adalah kondisi dimana kerongkongan (pipa tenggorok turun, melewati
diafragma melalui celah yang disebut hiatus sehingga sebagian perut
menonjol ke dada/ thoraks).
b. Hernia Epigastrik
Hernia epigastrik terjadi diantara pusar dan bagian tulang rusuk di garisan
tengah perut.
c. Hernia umbilikal berkembang didalam dan sekitar umbilikus (pusar) yang
disebabkan bukaan pada dinding perut, yang biasanya menutup sebelum
kelahiran, tidak menutup sepenuhnya.
d. Hernia inguinalis adalah hernia yang paling umum terjadi dan muncul
sebagai tonjolan diselangkangan atau skrotum
e. Hernia femoralis muncul sebagai tonjolan dipangkal paha. Tipe ini lebih
sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.
f. Hernia insisional dapat terjadi melalui luka pasca operasi perut.
g. Hernia nukleus pulposi (HNP) adalah hernia yang melibatkan cakram
tulang belakang.
2. Hernia Berdasarkan Terjadinya:
a. Hernia bawaan atau kongenital
Petogenesa pada jenis hernia inguinalis lateralis (indirek): kanalis
inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus.
b. Hernia dapatan atau akuisita, adalah hernia yang timbul karena berbagai
faktor pemicu
3. Hernia Menurut Sifatnya:
a. Hernia reponibel / reducible, yaitu bila isi hernia dapat keluar masuk.
b. Hernia ireponibel, yaitu bila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan
kedalam rongga.
Hernia strangulata atau inkarserata (incarceratio = terperangkap, carcer =
penjara), yaitu bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia.
(Sjamsuhidayat & De Jong dalam Nurarif, 2015).

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Sinar X abdomen menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam
usus/obstruksi usus (ileus)
2. Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan
hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit), peningkatan sel darah putih
dan ketidakseimbangan elektrolit.
3. Kultur jaringan untuk mendeteksi adanya adenitis tuberkulis
4. CT Scan untuk mendeteksi adanya hernia ekstrakolon.
5. USG untuk menilai massa hernia inguinal

G. MASALAH KEPERAWATAN/KOLABORASI
1. Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan.
2. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan luka insisi
pembedahan.
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
4. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan diit
cairan.
5. Ansietas berehubungan dengan prosedur pra operasi.

H. PENATALAKSANAAN
1. Medis :
Membatasi mengangkat benda – benda yang berat, istirahat, menghindri
pemakaian otot – otot punggung saat beraktifitas kompres es untuk
mengkerutkan jaringan yang ada di bawahnya, melakukan reposisi dan
pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia
yang telah direposisi serta mempersiapkan untuk tindakan operatif
(herniotomi).

2. Keperawatan :
Memberikan intake cairan yang adekuat setalah flatus melakukan
pemeriksaan Hb post operasi dan melakukan mobilisasi aktif serta
menghindari aktifitas yang dapat membuat hernia terjadi kembali
(mansjoer, 2014).

I. FOKUS INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan


Tujuan & kriteria hasil Intervensi
Nyeri berhubungan NOC : NIC :
dengan agen cidera fisik  Tingkat nyeri Manajemen nyeri
Setelah dilakukan tindakan  Identifikasi lokasi,
keperawatan selama 3x24 karakteristik,
jam, nyeri dapat teratasi durasi, frekuensi,
dengan kriteria hasil : kualitas, intensitas
nyeri
Indikator IR ER  Identifikasi skala
Keluhan 3 5 nyeri
nyeri  Identifikasi respon
Gelisah 3 5
nyeri non verbal
Nyeri otot 3 5
Mual 3 5  Identifikasi factor
Muntah 3 5 yang memperberat
dan memperingan
Keterangan : nyeri
1 : sangat terganggu  Identifikasi
2 : banyak terganggu pengaruh nyeri
3 : cukup terganggu pada kualitas hidup
4 : sedikit terganggu  Monitor
5 : tidak terganggu keberhasilan terapi
komplementer
yang sudah
diberikan
Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang
nyeri
Kerusakan integritas NOC : NIC :
jaringan berhubungan Tissue integrity : skin and Pressure uclear
dengan mucous prevention wound care
luka insisi pembedahan. Setelah dilakukan tindakan  Anjurkan pasien
keperawatan selama 3x24 utuk memakai
jam kerusakan integritas pakaian yang
jaringan dapat teratasi longgar
dengan kriteria hasil :  Jaga kulit agar
tetap bersih dan
Indikator IR ER kering
Perfusi 3 5  Monitor kulit akan
jaringan adanya kemerahan
Kerusakan 3 5
jaringan  Observasi luka :
Kerusakan 3 5 lokasi, dimensi,
lapisan kulit kedalaman luka,
perdarahan 3 5 karakteristik,
jaringan nekrotik
 Ajarkan pada
Keterangan : keluarga tentang
1 : sangat terganggu luka dan perawatan
2 : banyak terganggu luka
3 : cukup terganggu  Lakukan teknik
4 : sedikit terganggu perawatan luka
5 : tidak terganggu dengan steril
 Berikan posisi
yang mengurangi
tekanan pada luka
Intoleransi aktifitas NOC : NIC :
berhubungan dengan  Toleransi aktivitas Terapi aktivitas
kelemahan fisik. Setelah dilakukan tindakan  Identifikasi deficit
keperawatan selama 3x24 tingkat aktifitas
jam, pasien bertoleran  Identifikasi
terhadap aktivitas dengan kemampuan
kriteria hasil : berpartisipasi
dalam aktivitas
Indicator IR ER tertentu
Kekuatan 3 5  Monitor respon
tubuh emosional, fisik,
bagian atas
social, spiritual,
Kekuatan 3 5
tubuh terhadap aktivitas
bagian  Koordinasikan
bawah pemilihan aktivitas
Kemudaha 3 5 sesuai usia
n dalam  Fasilitasi aktivitas
melakukan
fisik rutin
aktivitas
sehari-hari

Keterangan :
1 : sangat terganggu
2 : banyak terganggu
3 : cukup terganggu
4 : sedikit terganggu
5 : tidak terganggu
Kebutuhan nutrisi NOC : NIC : Terapi nutrisi
kurang dari kebutuhan  Status Nutrisi  Monitor intake
tubuh berhubungan Setelah dilakukan tindakan makanan/cairan
dengan diit cairan. keperawatan selama 3x24 dan hitung
jam, nutrisi dapat terpenuhi masukan kalori
dengan kriteria hasil : perhari sesuai
kebutuhan
Indicator IR ER  Monitor instruksi
Asupan 3 5 diet yang sesuai
makanan untuk memenuhi
Asupan 3 5 kebutuhan nutrisi
cairan
Rasio berat 3 5 pasien perhari
badan/tingg sesuai kebutuhan
i badan  Motivasi pasien
Hidrasi 3 5
untuk
mengkonsumsi
Keterangan :
makanan yang
1 : sangat terganggu
tinggi kalium,
2 : banyak terganggu
sesuai kebutuhan
3 : cukup terganggu
 Berikan perawatan
4 : sedikit terganggu
mulut sebelum
5 : tidak terganggu
makan sesuai
kebutuhan
 Sajikan makanan
dengan menarik,
cara yang
menyenangkan
dengan
mempertimbangka
n warna, tekstur
dan keragaman
 Sediakan pasien
makanan dan
minuman
bernutrisi yang
tinggi protein,
tinggi kalori dan
mudah dikonsumsi
sesuai kebutuhan

Ansietas berehubungan NOC : NIC : Pengurangan


dengan prosedur pra  Kontrol kecemasan kecemasan
operasi. Setelah dilakukan tindakan  Gunakan
keperawatan selama 3x24 pendekatan yang
jam ansietas dapat teratasi tenang dan
dengan kriteria hasil : meyakinkan
 Dorong keluarga
Indicator IR ER untuk
Memantau 3 5 mendampingi klien
intensitas dengan cara yang
kecemasan tepat
Mengurangi 3 5  Identifikasi pada
penyebab
kecemasan saat terjadi
Respon 3 5 perubahan tingkat
kecemasan kecemasan
 Bantu klien untuk
Keterangan : mengidentifikasi
1 : sangat terganggu situasi yang
2 : banyak terganggu memicu
3 : cukup terganggu kecemasan
4 : sedikit terganggu  Instruksikan klien
: tidak terganggu untuk
menggunakan
teknik relaksasi
 Kaji untuk tanda
verbal dan non
verbal kecemasan
 Jelaskan semua
prosedur termasuk
sensasi yang akan
dirasakan yang
mungkin akan
dialami klien
selama prosedur
dilakukan
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.ump.ac.id
https://id.scribd.com/doc/309320189/Laporan-Pendahuluan-Hernia
https://id.scribd.com/document/343859496/Laporan-Pendahuluan-Hernia

Anda mungkin juga menyukai