Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan komunitas pada kelompok
penyakit kronis DM”. Penyusunan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan komunitas.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya makalah ini, berkat
bimbingan, bantuan, dan kerja sama serta dorongan berbagai pihak sehingga dapat
terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, dengan segala hormat penyusun
mengucapakan terima kasih kepada:
1. Widyoningsih S.kep., Ns., M.kep., selaku pembimbing yang selalu sabar
memberikan perhatian, bimbingan, pengarahan serta saran-saran dalam pembuatan
Makalah ini.
2. Teman-teman kelas S1 kep 3B, yang telah berusaha membantu, memberikan ide,
pendapat serta dorongan sehingga terselesaikannya makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, penyusun mengharapakan kritik dan saran demi kesempurnan penyusunan makalah yang
selanjutnya. Akhirnya penyusun berharap semoga isi makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi siapa saja yang memerlukannya di masa yang akan datang.
Penyusun,
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Diabetes Mellitus?
2. Bagaimana penatalaksanaan Doiabetes Mellitus?
3. Bagaimana karakteristik Diabetes Mellitus?
4. Apa saja masalah yang sering muncul pada Diabetes Mellitus?
5. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga secara umum pada Diabetes
Mellitus?
6. Bagaimana Asuhan Keperawatan komunitas pada Diabets Mellitus?
C. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh yaitu, mahasiswa dapat memehami tentang ;
a. Pengertian Diabetes Mellitus
b. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
c. Karaketristik Diabetes Mellitus
d. Masalah yang sering muncul
e. Asuhan keperawatan keluarga pada penderita DM
f. Asuhan keperawatan komunitas pada penderita DM
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
C. KARAKTERISTIK DIABETS MELLITUS
Karakteristikdm ada 2 yaitu dm tipe1:Destruksi sel beta, umumnya
menjurus ke defisiensi insulin absolut baik melalui proses imunologik
maupun idiopatik.DM tipe 2Bervariasi mulai yang predominan resistensi
insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang predominan gangguan
sekresi insulin bersama resistensi insulin.
1. Pengkajian
a. Pengkajian Keluarga
1) Identifikasi data demografi dan sosiokultural
2) Riwayat & tahap perkembangan keluarga
3) Lingkungan
4) Struktur keluarga
5) Fungsi keluarga
6) Stres dan mekanisme koping
7) Pemfis (head to toe)
8) Harapan keluarga
4
b. Pengkajia Anggota Keluarga
1) Fisik
2) Mental
3) Emosional
4) Social
5) Spiritual
2. Analisa Data
a. Perumusan diagnose
b. Validasi diagnose
c. Prioritas diagnose
3. Perencanaan
a. Menetapkan tujuan
b. Identifikasi sumber daya keluarga
c. Memilih intervensi yang sesuai
d. Prioritaskan intervensi
4. Implementasi
Melalui sumber-sumber yang dimiliki keluarga
5. Evaluasi
a. Kemampuan keluarga melakukan 5 tugas kesehatan keluarga
b. Tingkat kemandirian keluarga
c. Budaya hidup sehat keluarga
5
BAB III
STUDI KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Aktivitas / istirahat
Lemah, letih, sulit bergerak / berjalan , kram otot, tonus otot menurun,
Gangguan tidur dan istirahat, takikardi dan takipnea, letargi,
disorientasi, koma, penurunan kekuatan otot
Sirkulasi ;
2. Adanya riwayat hipertensi, MCI
6
kering bersisik, turgor kulit jelek, bau halitosis / manis, bau buah
(nafas aseton ).
6. Neurosensori
Kulit kering, gatal, ulkus kulit, kulit rusak, lesi, ulserasi, menurunnya
kekuatan umum / rentang gerak, parestesia/ paralysis otot, termasuk
otot-otot pernafasan,( jika kadar kalium menurun dengan cukup
tajam) ,demam, diaphoresis
10. Seksualitas ;
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
defisiensi insulin, penurunan intake oral, status hipermetabolisme
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuretic osmotic,
kehilangan cairan gastric berlebihan , pembatasan cairan
c. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan hiperglikemi, penurunan
fungsi lekosit, perubahan sirkulasi
7
C. INTERVENSI
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
defisiensi insulin, penurunan intake oral, status hipermetabolisme
Tujuan : Klien mendapatkan nutrisi yang adekuat
Kriteria hasil :
BB stabil
BB mengalami penambahan ke arah normal
Intervensi :
Mandiri :
Timbang BB setiap hari sesuai indikasi
Tentukan program diit dan pola makan klien
Berikan makanan makan oral yang mengandung nutrient dan
elektrolit sesuai indikasi
Observasi tanda-tanda hipoglikemia
Kolaborasi :
Pantau kadar gula darah secara berkala
Kolaborasi ahli diit untuk menentukan diit pasien
Pemberian insulin / obat anti diabetic
8
Intervensi :
Mandiri
Kaji riwayaat muntah dan diuresis berlebihan
Monitor TTV
Kaji frequensi,kualitas dan pola pernafasan,catat adanya
penggunaan otot bantu,priode apnea,sianosis
Kaji suhu,kelembaban,warna kulit
Monitor intake dan output cairan, catat BJ urin
Kolaborasi
Pemeriksaan Hb, Ht, Bun, Na, K, gula darah
Pemberian terapi cairan yang sesuai (Nacl, RL, Albumin)
Intervensi :
Mandiri
Observasi tanda-tanda infeksi seperti panas, kemerahan, keluar
nanah, sputum prulen
Pertahankan tehnik antiseptic pada setiap prosedur invasive
Bantu klien melakukan oral hygiene
Anjurkan makan dan minum adekuat
Kolaborasi
Pemeriksaan kultur dan sensivity test
Pemberian antibiotic yang sesuai
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diabetes militus adalam penyakit metabolik yang kebanyakan herediter
dengan tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya
gejala klinik akut maupun kronik, sebagai akibat dari kurangnya insulin
efektif maupun insulin absolut dalam tubuh. Diabetes Melitus (DM) ini
sangat berbahaya dan menakutkan. Banyak sekali factor yang menyebabkan
seseorang menderita penyakit Diabetes Melitus. Seperti contohnya, Obesitas
(berat badan berlebihan), factor genetis, pola hidup yang tidak sehat (jarang
berolah raga), kurang tidur, dan masih banyak yang lainnya.
B. Saran
Adapun saran bagi pembaca dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Selalu berhati-hatilah dalam menjaga pola hidup. Sering
berolahraga dan istirahat yang cukup.
2. Jaga pola makan anda. Jangan terlalu sering mrngkonsumsi
makanan atau minuman yang terlalu manis. Karena itu dapat menyebabkan
kadar gula melonjak tinggi.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/313885823/ASKEP-KOMUNITAS-PENYAKIT-
KRONIK
11