Anda di halaman 1dari 7

KEKHAWATIRAN GELOMBANG KE 2 COVID-19 DI

INDONESIA

Nama : Bagus Kurniawan

NPM : 183112351550235

UNIVERSITAS NASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK

2021
PENDAHULUAN

Semenjak akhir tahun 2019 dunia dihebohkan dengan sebuah penemuan virus terbaru
yang berasal dari Hubei, China. Virus tersebut dikatakan cukup berbahaya dan
penyebarannya begitu cepat. Menurut Eman Supriyatna (2020) Organisasi Kesehatan
Dunia atau World Health Organization (WHO) mendeklarasikan wabah coronavirus 2019-
2020 sebagai Kesehatan Masyarakat Darurat International atau Public Health Emergency
of International Concern (PHEIC) pada 30 Januari 2020 lalu berlanjut menjadi Pandemi
pada 11 Maret 2020. Pandemi sendiri merupakan penyebaran penyakit atau virus baru
yang telah menyebar ke seluruh dunia sehingga mempengaruhi banyak orang Menurut
Nugroho (2020), WHO mengungkapkan bahwa covid-19 menjadi nama resmi untuk
coronavirus yang diidentifikasi di China pada 31 Desember 2019. Pengumumsn tersebut
diungkapkan oleh Direktur Jendral WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Janewa Swiss.
Beliau menjelaskan bahwa asal-usul nama tersebut yaitu, “co” berarti corona, “vi” berarti
virus, dan “d” berarti disease. Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Aditya Susilo, dkk
(2020:45-67) virus ini bermula Pada pertegahan Desember 2019, ketika itu ditemukan
sebuah kasus pneumonia misterius yang mana pertama kali dilaporkan di Wuhan, Provinsi
Hubei. Sumber penyakit tersebut belum diketahui secara pasti, tetapi kasus pertama
dikaitkan dengan pasar binatang di Wuhan. Memasuki tanggal 18-29 Desember 2019,
terdapat lima pasien yang dirawat dengan Acute Respiratory distress Syndrom (ARDS).
Kasus tersebut semakin bertambah semenjak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020.
Laporan mengungkapkan bahwa 44 kasus baru dan mulai menyebar hingga kebeberapa
negara tetangga seperti Thailand, Jepang, dan Korea Selatan. Mulai sejak itu, penyebaran
virus corona terus berlanjut hingga menyebar ke penjuru dunia tak terkecuali Indonesia.
Semenjak kasus pertama di Indonesia membuat masyarakat menjadi panik dan
menimbulkan beberapa permasalahan yang terjadi. Virus dapat menyebar melalui
beberapa media seperti udara, air, dan bendabenda yang berinteraksi dengan suatu virus.
Saat ini dunia sedang dilanda virus menular yang cukup berbahaya dan penyebarannya
sangat cepat yaitu COVID-19. Virus ini tidak hanya berhenti di daerah asalnya yaitu china,
tetapi virus ini menyebar hingga penjuru dunia sehingga disebut pandemi COVID-19. Tak
terkecuali di IndonesiaIndonesia menjadi negara positif virus corona ketika warga depok
yang tertular oleh rekanya sendiri yang merupakan warga negara Jepang. Warga Depok itu
adalah seorang wanita yang berusia 31 tahun, tak lama kemudian menularkan kepada
ibunya yang berusia 64 tahun. Semenjak kejadian itu, kasus tersebut menjadi gempar di
seluruh Indonesia terutama pulau Jawa.

POTENSI GELOMBANG KE 2 COVID 19

Ditengah pandemi yang belum mereda ini,muncul kembali varian lain dari virus corona
yang sekarang sudah masuk ke Indonesia,Kementerian Kesehatan telah mengkonfirmasi
masuknya 4 varian baru mutasi virus corona dan 3 di antara nya sudah masuk di
Indonesia, Berikut ini adalah rincian kasus infeksi ketiga varian baru tersebut yang
ditemukan di Indonesia:

Varian Inggris (B.1.1.7)

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut spekulasi varian ini mulai meningkat di negara-
negara Asia Tenggara sejak 21 Februari 2021.Memiliki tingkat penularan sebanyak 36-75
persen, varian Inggris rata-rata ditemukan pada pengujian genome sequencing di
Indonesia. Dalam periode Februari-April 2021 sudah ditemukan 13 kasus infeksi varian ini
yang transmisinya terjadi secara lokal. Artinya, transmisi terjadi dari satu masyarakat ke
masyarakat yang lain, bukan berasal dari pendatang luar negeri. 2 kasus di Sumatera Utara
1 kasus di Sumatera Selatan 1 kasus di Banten 5 kasus di Jawa Barat 1 kasus di Jawa Timur
1 kasus di Bali 1 kasus di Kalimantan Selatan 1 kasus di Kalimantan Timur

Varian India (B.1.6.1.7)

Varian B.1.6.17 menyebar di sejumlah negara Asean, seperti Malaysia, Singapura, dan
Indonesia. Di Indonesia sendiri, kasus infeksi pertama varian B.1.6.1.7 ditemukan pada
seorang WNI di Jakarta pada 3 April 2021. Hingga saat ini, telah dikonfirmasi 2 kasus
infeksi varian India yang semuanya terdapat di DKI Jakarta.

Varian Afrika Selatan (B.1.3.5.1) Kementerian Kesehatan menyebut kasus pertama di


Indonesia untuk infeksi varian ini ditemukan pada 25 Januari 2021 di Bali. Pasien tersebut
pun telah dinyatakan meninggal pada 16 Februari 2021. Hingga saat ini belum ada laporan
penambahan kasus untuk infeksi varian yang satu ini.

Varian B.1.5.2.5 Satu varian terakhir yang juga telah terkonfimasi masuk di Tanah Air
adalah varian virus corona B.1.5.2.5 yang 1 kasusnya terdeteksi di Kepulauan Riau. virus ini
dibawa oleh seorang pelaku perjalanan dari Malaysia. Namun, pasien ini telah dinyatakan
sembuh setelah menjalani karantina, dan tidak sampai membutuhkan perawatan medis di
rumah sakit.

Dikarenakan banyak kasusu yang semakin melonjak gelombang kedua kasus Covid-19
berpotensi terjadi di Indonesia.suatu pandemi tidak berlangsung beberapa bulan saja
tetapi bisa tahunan. Kenaikan kasus tersebut berpotensi terjadi di Riau, Kepulauan Riau,
Bangka Belitung, Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Faktor penyebab kenaikan
kasus Covid-19 adalah lemahnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan
dalam sebulan terakhir. Kemudian, mobilitas masyarakat naik karena arus mudik, libur
Idul Fitri, dan arus balik serta motivasi untuk mematuhi protokol kesehatan naik-turun.
Seperti yang bisa kita lihat,belum ada tanda-tanda pandemi Covid-19 akan berakhir.
kondisi tersebut menguatkan fakta bahwa kesenjangan global atas akses vaksin Covid-19
masih lebar hingga saat ini. Oleh karenanya, sangat penting akses vaksin yang adil dan
merata bagi semua negara.Arus balik mudik juga berpengaruh terhadap terjadinga
gelombang ke dua covid 19,dengan berakhirnya larangan mudik,berpotensi meningkatkan
arus balik kendaraan yang dapat meningkatkan resiko virus terbawa dari kampung
halaman dan menulari tetangga sekitar.

Pandemi ini tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan, tapi juga memberi dampak
besar bagi perekonomian, yaitu menurunnya daya beli masyarakat, adanya ketidakpastian
pada dunia usaha yang menyebabkan investasi ikut melemah dan mengakibatkan
terhentinya usaha. Banyak perusahaan yang bangkrut, sehingga karyawan kehilangan
pekerjaan dan hal tersebut meningkatkan jumlah pengangguran. Selain itu, pandemi
COVID-19 juga memberikan dampak nyata di berbagai sektor lainnya yaitu pendidikan,
sosial, dan pariwisata.

REKOMENDASI

Dalam upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19 Program vaksinasi dilakukan untuk
mencegah penyebaran wabah Covid-19. Adapun orang yang diperbolehkan untuk
menerima vaksin adalah orang dewasa yang sehat berusia 18 - 59 tahun, menerima
penjelasan dan menandatangani surat persetujuan, serta bersedia mengikuti aturan dan
jadwal imunisasi (vaksinasi). Namun ada beberapa kondisi yang membuat vaksin Covid-19
tidak dapat diberikan kepada seseorang, seperti yang tertuang dalam Surat Keputusan
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK. 02.02/4/1/2021 tentang Teknis
Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19, yaitu, apabila
berdasarkan pengukuran tekanan darah didapatkan hasil 140/90 atau lebih. Jika berada
dalam satu kondisi sebagai berikut, yaitu pernah terkonfirmasi Covid-19, sedang
hamil/menyusui, mengalami gejala ISPA, seperti batuk/pilek/sesak napas dalam 7
hari.Terakhir, ada anggota keluarga yang kontak erat/suspek/terkonfirmasi sedang dalam
perawatan karena Covid-19, sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap
penyakit kelainan darah, penderita penyakit jantung (gagal jantung/coroner), penyakit
Autoimun Sistemik (SLE/Lupus, sjogren, vasculitis), penyakit ginjal, penyakit reumatik
autoimun atau rhematoid arthritis, penyakit saluran pencernaan kronis, penyakit
hiperteroid atau hiperteroid karena autoimun, kanker, kelalainan darah,
imunokompromais/defisiensi imun dan penerima produk darah/transfusi. Dan apabila
menderita HIV dengan angka CD4 kurang dari 200 atau tidak diketahui.
Selanjutnya sesuai Surat Edaran Nomor HK.02.02/I/368/2021 tanggal 11 Februari 2021
tentang Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 pada Kelompok Sasaran Lansia, Komorbid dan
Penyintas Covid-19 serta Sasaran Tunda, Komite Penasihat Ahli Imunisasi telah
menyampaikan kajian bahwa vaksinasi COVID-19 dapat diberikan pada kelompok usia 60
tahun keatas, komorbid (hipertensi dapat divaksinasi kecuali jika tekanan darahnya di atas
180/110 MmHg, diabetes dapat divaksinasi sepanjang belum ada komplikasi akut, dan
penyintas kanker dapat diberikan vaksin), penyintas COVID-19 (dapat divaksinasi jika
sudah lebih dari 3 bulan) dan Ibu menyusui dengan terlebih dahulu dilakukan anamnesa
tambahan.

Walaupun vaksinasi sudah mulai dilakukan pada Januari 2021, namun sampai saat ini
masih banyak masyarakat yang ragu untuk mengikuti vaksinasi. Beberapa hal disebabkan
karena rasa takut atau banyak orang yang mempercayai berita hoak yang membuat
enggan mengikuti vaksinasi. Terkait hal tersebut, diharapkan adanya sosialisasi betapa
pentingnya Vaksinasi Covid-19 untuk seluruh lapisan masyarakat. Sebagai informasi,
pembuatan Vaksin Covid-19 sudah berpedoman pada BPOM (Badan Pengawasan Obat
dan Makanan), CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dan Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), Vaksin Covid-19 dipastikan aman dan halal.

PENUTUP

Gelombang ke 2 covid 19 sangat bisa terjadi di Indonesia,dengan ada nya mudik idul fitri
di tambah dengan varian baru virus corona,melakukan vaksinasi sangat penting di saat
seperti ini, bisa melindungi diri sendiri dan keluarga.karena pandemi ini tidak hanya
berdampak pada aspek kesehatan, tapi juga memberi dampak besar bagi perekonomian,
yaitu menurunnya daya beli masyarakat, adanya ketidakpastian pada dunia usaha yang
menyebabkan investasi ikut melemah dan mengakibatkan terhentinya usaha. Banyak
perusahaan yang bangkrut, sehingga karyawan kehilangan pekerjaan dan hal tersebut
meningkatkan jumlah pengangguran. Selain itu, pandemi COVID-19 juga memberikan
dampak nyata di berbagai sektor lainnya yaitu pendidikan, sosial, dan pariwisata.
Selama lebih dari satu tahun, tenaga medis telah berjuang menolong korban yang
terpapar Virus Covid-19, telah banyak nyawa yang menghilang disebabkan pandemi ini.
Kita tidak akan pernah bisa terlepas dari pandemi jika hanya tenaga medis yang berjuang,
kita juga harus ikut serta dalam membantu tenaga medis dengan mengikuti Vaksinasi
Covid-19. Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk mengurangi penularan Covid-19,
mengurangi angka kematian akibat Covid-19. Melalui Vaksinasi Covid-19 diharapkan dapat
memutus penyebaran mata rantai Virus Covid-19, selain untuk perlindungan diri,
Vaksinasi covid-19 dapat melindungi keluarga dan bangsa Indonesia dari penyebaran
Covid-19. Oleh sebab itu, marilah kita dukung program vaksinasi tersebut sesuai dengan
ketentuan yang berlaku serta tetap menjaga kesehatan dan disiplin terapkan 3M,
memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Anda mungkin juga menyukai