NIM : 530057104
Mata Kuliah : Teori dan Isu Pembangunan (MAPU5102)
Prodi : Ilmu Administrasi Bidang Minat Administrasi Publik
Tugas ke-3
Tiap mahasiswa memilih satu topik karya tulis tentang: Pengaruh Pandemi Covic-
19 (sebagai independen variabel) terhadap 2 variabel pembangunan (sebagai
dependent variabel), yang dipilih 2 dari daftar berikut!
Untuk pembuatan tugas, dianjurkan untuk tidak lupa menyebutkan sumber dari
berita ataupun teori-teori yang diangkat pada makalah ini. Kelalaian dalam
mencantumkan sumber akan mengakibatkan adanya dugaan plagiarism.
JAWAB :
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Corona virus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada
manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran
pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian
luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit
Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) (Kemkes.go.id, 13 November 2020).
COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat
dan droplet (percikan cairan pada saat bersin dan batuk), tidak melalui udara. Bentuk
COVID-19 jika dilihat melalui mikroskop elektron (cairan saluran nafas/ swab tenggorokan)
dan digambarkan kembali bentuk COVID-19 seperti virus yang memiliki mahkota.
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem
adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas
bersama Kesehatan masyarakat adalah aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan
pengobatan dalam mencegah penyakit yang melanda penduduk atau masyarakat. Kesehatan
masyarakat adalah kombinasi antara teori (ilmu) dan Praktek (seni) yang bertujuan untuk
mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan masyarakat
(Koentjaraningrat, 2009: 115-118).
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem
adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas
bersama. Kesehatan masyarakat merupakan aplikasi keterpaduan antara ilmu kedokteran,
sanitasi, dan ilmu sosial dalam mencegah penyakit yang terjadi di masyarakat salah satunya
terhadap COVID-19 (Koentjaraningrat, 2009: 115-118).
Saat ini COVID-19 sudah menjadi pandemi, artinya terjadi penambahan kasus
penyakit yang cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara. Kematian akibat
Covid-19 di seluruh dunia semakin mengkhawatirkan. Menurut data Worldometers, jumlah
kasus Covid-19 telah mencapai 2.576.861 kasus hingga Rabu 22 April 2020. Dari jumlah
tersebut, sebanyak 704.647 pasien telah dinyatakan sembuh. Namun jumlah korban jiwa
telah mencapai 178.863 orang (worldometers.info, 22 April 2020).
Kota Wuhan, China, di mana wabah ini awalnya bermula pada November 2019, pada
akhir Maret 2020 perlahan-lahan mulai berdenyut lagi setelah beberapa bulan diisolasi total.
Ribuan orang Wuhan kembali bangkit salah satunya adalah partisipasi warganya yang
mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak keluar rumah (stay at home). Hal yang sama juga
terjadi di Korea Selatan yang ternyata mampu menurunkan jumlah kasus Covid-19 secara
drastis, padahal pemerintah tidak menerapkan lockdown seperti Italia dan China
(tribunnews.com, 16 Maret 2020).
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui hubungan pandemic COVID-19 dengan kesehatan masyarakat
2. Mengetahui pengaruh pandemic COVID-19 terhadap kesehatan masyarakat
3. Masyarakat dapat berpartisipasi dalam menghadapi COVID-19
BAB II
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian COVID-19
Corona virus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada
manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran
pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak
kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan
penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) (Kemkes.go.id, 14 November 2020)..
Berikut adalah gejala klinis apabila terinfeksi Corona virus:
1. Demam
3. Gangguan Pernafasan
4. Sakit tenggorokan
(Koentjaraningrat, 1979).
Kata masyarakat hanya terdapat dalam dua bahasa yakni Indonesia dan Malaysia.
Kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia yang artinya berhubungan dan
pembentukan suatu kelompok atau golongan. Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan
seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-
usaha pengorganisasian masyarakat (Ikatan Dokter Amerika, AMA, 1948). Kesehatan
masyarakat diartikan sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan
pengobatan dalam mencegah penyakit yang melanda penduduk atau masyarakat
Kesehatan masyarakat adalah kombinasi antara teori (ilmu) dan Praktek (seni)
yangbertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan
kesehatan penduduk (masyarakat) (GAZALBA, 1976).
Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut
pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya.
Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan
droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah),
maka orang itu dapat terinfeksi COVID-19. Atau bisa juga seseorang terinfeksi COVID-
19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. Inilah sebabnya mengapa kita
penting untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari orang yang sakit.
Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti berapa lama COVID-19 mampu
bertahan di permukaan suatu benda, meskipun studi awal menunjukkan bahwa COVID-
19 dapat bertahan hingga beberapa jam, tergantung jenis permukaan, suhu, atau
kelembaban lingkungan. Namun disinfektan sederhana dapat membunuh virus tersebut
sehingga tidak mungkin menginfeksi orang lagi. Membiasakan cuci tangan dengan air
dan sabun, atau hand-rub berbasis alkohol, serta hindari menyentuh mata, mulut atau
hidung (segitiga wajah) lebih efektif melindungi diri sendiri maupun masyarakat dalam
mencegah penularan COVID-19 (Sitohang, 2020).
Corona virus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia
dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu
biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan
Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Masyarakat yang berada di Indonesia maupun seluruh dunia berisiko tertular virus
COVID-19 karena penyebaran yang masih masif sampai saat ini. Langkah-langkah kesehatan
masyarakat dalam menghadapi COVID-19 ini mencakup langkah-langkah perlindungan diri
(membersihkan tangan, etika bersin dan batuk), lingkungan, penjagaan jarak fisik, dan terkait
perjalanan. Langkah penjagaan jarak fisik berlaku bagi individu (seperti isolasi kasus dan
karantina kontak) atau masyarakat, kelompok-kelompok masyarakat tertentu, atau populasi
secara keseluruhan. Sebagian atau semua langkah ini dapat dilakukan bersamaan.
Partisipasi masyarakat menjadi kunci utama untuk pencegahan penyebaran wabah
COVID-19. Komitmen masyarakat dalam berpartisipasi ini perlu dibangun secara terus menerus
melalui hubungan yang baik dan rasa saling percaya antara pemerintah atau otoritas kesehatan
setempat dan masyarakat bahwa upaya yang dilakukan akan menguntungkan satu sama lain.
DAFTAR PUSTAKA
Alonge, O., Sonkarlay, S., Gwaikolo, W., Fahim, C., Cooper, J. L., & Peters, D. H. (2019).
Understanding the role of community resilience in addressing the Ebola virus disease
epidemic in Liberia: a qualitative study (community resilience in Liberia). Global Health
Action, 12(1). https://doi.org/10.1080/16549716.2019.1662682
“Covid-19 Coronavirus Pandemic”, https:// www.worldometers.info/ coronavirus/, diakses 13
November 2020.
Ebrahim, S. H., Ahmed, Q. A., Gozzer, E., Schlagenhauf, P., & Memish, Z. A. (2020). Covid-19
and community mitigation strategies in a pandemic. BMJ, 368, m1066.
https://doi.org/10.1136/bmj.m1066
Gazalba, Sidi 1976. Masyarakat Islam, Pengantar Sosiologi & Sosiografi, (Jakarta, Bulan
Bintang, 1976), hlm. 11.
Gharibah, M., & Mehchy, Z. (2020). COVID-19 pandemic: Syria’s response and healthcare
capacity. Conflict Research Programme Policy Memo.
http://eprints.lse.ac.uk/103841/1/CRP_covid_19_i n_Syria_policy_memo_ published.pdf
“Informasi Tentang Virus Corona (COVID-19)”, https://promkes.kemkes.go.id/informasi-
tentang-virus-corona-novel-coronavirus, diakses tanggal 14 November 2020
Joffé, G. (2020). COVID-19 and North Africa. The Journal of North African Studies, 25(4), 515-
522. https://doi.org/10.1080/13629387.2020.1757334
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: Aksara Baru, 1979), hlm. 157.
“Kesiapsiagaan Menghadapi Covid-19”,https://www.kemkes.go.id/folder/view/full-
content/structure-faq.html, diakses tanggal 14 November 2020
Kickbusch, I., & Reddy, K. S. (2016). Community matters – why outbreak responses need to
integrate health promotion. Global Health Promotion, 23(1), 75–78.
https://doi.org/10.1177/1757975915606833
Krismantari, I., & Tamara, N. (2020). Ahli: inisiatif masyarakat saat pandemi COVID-19 lahir
karena lambannya gerak pemerintah. The Conversation. https://theconversation.com/ahli-
inisiatif-masyarakat-saat-pandemi-covid-19-lahir-karenalambannya-gerak-pemerintah-
136708
Kustiningsih, W., & Nurhadi. (2020). Penguatan Modal Sosial dalam Mitigasi COVID-19. In W.
Mas’udi & P. S. Winanti (Eds.), Tata Kelola Penanganan COVID-19 di Indonesia: Kajian
Awal (pp. 179–193). Gadjah Mada University Press.
Marston, C., Hinton, R., Kean, S., Baral, S., Ahuja, A., Costello, A., & Portela, A. (2016).
Community participation for transformative action on women’s, children’s and
adolescents’ health. Bulletin of the World Health Organization, 94(5), 376–382.
https://doi.org/10.2471/BLT.15.168492
Mulyadi, 2020. Partisipasi Masyarakat Dalam Penanganan Penyebaran Covid-19. Pusat
Penelitian Ahli DPR-RI Vol. XII, No.8/II/Puslit;Jakarta.
Qian, X., Ren, R., Wang, Y., Guo, Y., Fang, J., Wu, Z. D., Liu, P.L., Han, T. R., & Members of
Steering Committee, Society of Global Health, Chinese Preventive Medicine Association.
(2020). Fighting against the common enemy of COVID-19: A practice of building a
community with a shared future for mankind. Infectious Diseases of Poverty, 9(1), 4
Wu, J., Gong, Y., & Yin, X. (2020). Role of community participation in the prevention and
control of coronavirus disease 2019 (COVID-19). Tropical Public Health, 1(1), 2–3.
http://journals.hainmc.edu.cn/tph/article/abstract/ 20200323
REFERENSI :
Suwitri, Ida Ayu, Hardi Warsono. 2019. MODUL MAPU5101 TEORI ADMINSTRASI. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Dr. Bidiman, Arief. 2000. TEORI PEMBANGUNAN DUNIA KETIGA. Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.
Idil Syawfi. 2020. Implikasi Pandemi COVID-19 terhadap Hubungan Internasional: Menuju
dunia Paska-Liberal. Universitas Katolik Parahyangan.
http://nawapathie.blogspot.com/2016/
https://aipi.or.id/frontend/opinion/detail/416d674362564e67
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20200430/5233809/menkes-dorong-negara-
asean-dan-as-perkuat-kerjasama-lawan-covid-19/
https://kompas.id/baca/internasional/2020/05/04/revisi-feature-covid-19-menakar-balik-
eksistensi-negara-bangsa/