Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN KESEHATAN JIWA


BONDAN PALESTIN

Workshop Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas :


Pelatalaksanaan Asuhan Keperawatan Keluarga Sebagai Tindaklanjut Pendataan PIS PK
Hotel Tjokro Style Yogyakarta – 7 Maret 2018
INDIKATOR KELUARGA SEHAT
A Program Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita Hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8 Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 2
Masalah kesehatan jiwa di keluarga dan masyarakat cukup
besar dan menimbulkan beban akibat kesehatan yang
signifikan
•Data Riskesdas (2013)
Gangguan mental emosional (gejala depresi dan anxietas)
pada usia ≥15 tahun adalah 6% atau lebih dari 14 juta jiwa
Gangguan jiwa berat (psikosis) adalah 1.7/1000 atau lebih
dari 400.000 jiwa
14,3% dari penduduk yang mengalami gangguan jiwa berat
tersebut mengatakan pernah dipasung
• Estimasi WHO: Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang
belum mendapatkan layanan kesehatan jiwa di Negara-
negara dengan penghasilan rendah-menengah termasuk
Indonesia adalah >85%.
• Masalah kesehatan jiwa tersebut di atas jika tidak segera
ditanggulangi dapat menurunkan status kesehatan fisik dan
menimbulkan dampak psikososial antara lain: tindak
kekerasan, penyalahgunaan napza, pemasungan, maupun
tindakan percobaan bunuh diri.

4
• Pemasungan pada ODGJ:
bentuk pengekangan kebebasan yang dilakukan pada
ODGJ di komunitas  melanggar HAM
Berakibat perampasan kebebasan mengakses layanan
untuk membantu pemulihan fungsi ODGJ tersebut
sebagian besar dilakukan oleh keluarga inti
Beberapa alasan pemasungan: kurangnya pengetahuan,
kesulitan akses dan keterjangkauan ke layanan kesehatan
jiwa.
4 JENIS GANGGUAN JIWA TERBANYAK DI MASYARAKAT

Gangguan jiwa adalah kumpulan gejala dari gangguan


pikiran, gangguan perasaan dan gangguan tingkah laku yang
menimbulkan penderitaan dan terganggunya fungsi sehari-
hari (fungsi pekerjaan dan sosial) dari orang tersebut

GANGGUAN GANGGUAN
CEMAS DEPRESI

GANGGUAN
GANGGUAN
PSIKOTIK/
BIPOLAR
SKIZOFRENIA
GANGGUAN CEMAS

Gejala Utama:
Rentang emosi: mudah tersinggung, tidak sabar, gelisah,
tegang, frustasi
Ciri Fisik : gelisah, berkeringat, jantung berdegup
kencang, kepala seperti diikat, gemetar dan sering buang
air kecil
Ciri Perilaku: gelisah, tegang, gemetar, gugup, bicara
cepat dan kurang koordinasi
Ciri Kognitif: sulit konsentrasi, gejala panik, merasa tidak
bisa mengendalikan semua, merasa ingin melarikan diri
dari tempat tersebut, serasa ingin mati
GANGGUAN DEPRESI
TRIAS DEPRESI :
Gejala tambahan:
1. suasana alam perasaan yang Rasa bersalah
menurun Merasa tidak berguna
2. proses pikir lamban Pandangan masa depan suram/ pesimis
Harga diri dan kepercayaan diri
3. perilaku lambat berkurang
Gejala Utama: Gangguan tidur
Merasa sedih berkepanjangan lebih Gagasan/perbuatan yang membayakan
dari 2 minggu dan bertahan selama 2 diri (ide bunuh diri)
bulan Gangguan pola makan
 
Hilang minat dan ketertarikan terhadap
aktivitas yang biasanya menyenangkan
Mudah lelah Depresi sering disertai dengan keluhan fisik seperti nyeri
kepala, gangguan lambung, dan keluhan fisik lain yang kronis
atau tidak sembuh-sembuh dengan pengobatan fisik biasa.
Keluhan utama

 Gejala fisik (kelelahan, rasa nyeri)

 Kehilangan minat akan hal-hal yang menjadi kebiasaannya

 Iritabilitas (cepat marah, cepat tersinggung)

 Khusus pada anak dan remaja sering depresi

 Beberapa kelompok tertentu termasuk kelompok risiko tinggi


Pedoman diagnostik

 Suasana perasaan rendah atau sedih

 Kehilangan minat atau kesenangan akan hal-hal yang menjadi ke


biasaannya

 Gejala penyerta
Penatalaksanaan

Informasi yang perlu untuk pasien dan keluarga

 Depresi adalah penyakit yang lazim dan tersedia terapi yang efektif
 Depresi bukan merupakan kelemahan atau kemalasan, pasien berupaya
keras untuk mengatasi, tetapi dia tidak berdaya
Konseling pasien dan keluarga
 Tanyakan tentang risiko bunuh diri dan mencederai orang lain
 Rencanakan kegiatan jangka pendek yang menyenangkan pasien atau yang
membangkitkan kepercayaan diri
 Motivasi pasien untuk melawan pesimisme dan kritik-diri
 Identifikasi adanya stress sosial atau problem kehidupan yang mutahir
 Fokuskan pada langkah kecih yang khas
 Jika ada gejala fisik, bicarakan hubungan antara gejala fisik dengan suasana
perasaan
 Sesudah ada perbaikan, rencanakan dengan pasien tindakan yang harus diambil
jika tanda kekambuhan terjadi
Medikasi
Program pengobatan yang harus diketahui
Pertimbangkan obat antidepresan jika suasana sedih atau kehilangan minat
menonjol selama 2 minggu dan 4 atau lebih gejala berikut ditemukan :
 Kelelahan atau kehilangan tenaga
 Konsentrasi kurang
 Agitasi atau perlambatan gerak dan pembicaraan
 Gangguan tidur
 Pikiran tentang kematian atau bunuh diri
 Rasa bersalah atau menyalahkan diri
 Nafsu makan terganggu
GANGGUAN BIPOLAR
Definisi: gangguan suasana perasaan yang berganti-ganti antara episode manik
dan depresi dalam periode waktu yang berbeda
EPISODE DEPRESI:
EPISODE MANIK:
Murung (sedih) sepanjang waktu
 Suasana hati yang gembira
Kehilangan minat/keinginan
berlebihan
Mudah lelah/tak bertenaga
 Sangat bersemangat
 Tidak mudah Lelah
 Harga diri tinggi
 Gagasan/ide yang melompat-lompat Gejala tambahan :
 Banyak bicara Rasa bersalah
 Perhatian mudah teralih Merasa tidak berguna
 Kebutuhan tidur berkurang Pandangan masa depan suram/ pesimis
 Dorongan untuk membelanjakan Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Gangguan tidur
sesuatu tanpa perhitungan
Gagasan/perbuatan yang membayakan diri (ide
 Pengendalian diri kurang
bunuh diri)
Gangguan pola makan
GANGGUAN PSIKOTIK/SKIZOFRENIA
Gejala Utama
• Perilaku aneh atau kacau (pembicaraan tidak nyambung /tidak
relevan)
• Rentang emosi labil, mudah tersinggung, gelisah sampai tidak
terkontrol
• Menarik diri dari lingkungan (diam dan atau mengurung diri),
• Kecurigaan atau keyakinan yang jelas keliru dan dipertahankan
(delusi/waham)
• Halusinasi (mendengar suara / melihat sesuatu tidak nyata), kadang
terlihat bicara sendiri dan sulit tidur
• Tidak dapat bertanggung jawab terhadap yang biasa dikerjakan
(aktivitas pekerjaan, sekolah, rumah tangga, dan sosial)
A. Gangguan Psikotik Akut
1) Keluhan utama
 Mendengar suara-suara
 Keyakinan atau ketakutan yang aneh/asing
 Kebingungan/disorientasi
 Perubahan perilaku menjadi aneh atau menakutkan
2) Pedoman diagnostic
Awitan baru dari :

 Halusinasi
 Waham
 Agitasi atau perilaku aneh (bizarre)
 Pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi)
 Keadaan emosional yang labil dan ekstrim
3) Diagnosis banding
 Epilepsi
 Intoksikasi atau putus zat karena obat atau alkohol
 Febris karena infeksi
 Rujuk ke demensia dan delirium atau keduanya untuk penyebab potensial
lain
 Jika gejala psikotik berulang atau kronik, lihat juga skizofrenia dan
gangguan psikotik kronik lain
 Jika gejala mania menonjol, pasien mungkin sedang mengalami suatu
episode maniak
 Jika suasana perasaan menurun atau sedih menonjol, lihat juga depresi
PENATALAKSANAAN

1. Berikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang psikotik, berikut hak
dan kewajibannya

2. Konseling pasien dan keluarga

3. Medikasi
Konseling pasien dan keluarga

 Upayakan keamanan pasien dan mereka yang merawatnya

 Kurangi stress dan stimulasi

 Agitasi yang membahayakan pasien, keluarga atau masyarakat

 Motivasi pasien
Medikasi

 Berikan medikasi antipsikotik (sesuai program)

 Perawat harus mengetahui obat antipsikotik yang diprogramkan

 Obat antipsikotik mengurangi gejala psikotik

 Lanjutkan obat antipsikotik selama sekurang-kurangnya 3 bulan sesudah gejala


hilang

 Hal-hal yang harus diperhatikan dan membutuhkan kolaborasi dengan tim


Sistem rujukan

 Jika mungkin pertimbangkan konsultasi untuk semua kasus baru


gangguan psikotik

 Pada kasus dengan efek samping motorik yang berat atau


timbulnya deman, kekakuan, hipertensi, hentikan obat
antipsikotik dan rujukan
Masalah dalam melaksanakan pekerjaan atau pelajaran :

 Mungkin mencari pertolongan karena ada apatis, penarikan diri,


hygiene/kebersihan yang buruk atau perilaku aneh
Pedoman diagnostik

Penarikan diri secara sosial


Minat atau Motivasi rendah, pengabaian diri
Gangguan berpikir (tampak dari pembicaraan yang tak terangkai
atau aneh)
Kondisi berikut dapat terjadi sewaktu-waktu pada pasien psikotik kronik :

 Agitasi atau kegelisahan


 Perilaku aneh
 Halusinasi
 Delusi/waham
Penatalaksanaan

1. Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga


2. Konseling pasien dan keluarga
Konseling pasien dan keluarga
 Bicarakan rencana pengobatan

 Jelaskan bahwa obat akan mencegah kekambuhan dan beritahukan pasien mengenai
efek samping

 Motivasi pasien

 Kurangi stress dan stimulasi

 Pada saat gejala lebih berat, sebaiknya istirahat dan menghindari dari stress

 Rujuk ke Psikosis akut untuk saran penatalaksanaan keadaan dan agitasi


Medikasi
Program medikasi untuk psikotik kronik :
 Medikasi antipsikotik mengurangi gejala psikotik :
 Haloperidol 2-5 mg sampai 3 kali sehari atau
 Chlorpromazine 100-200 mg sampai 3 kali sehari)

Dosis harus serendah mungkin untuk menghilangkan gejala, walaupun


beberapa pasien mungkin membutuhkan dosis yang lebih tinggi
FAKTOR RISIKO GANGGUAN JIWA

Faktor Psikologik Faktor Sosial:


  Relasi interpersonal
Faktor Biologik Tipe kepribadian yang kurang baik
  (dependen, (disharmoni keluarga)
Genetik/Keturunan perfeksionis, Stress yang
perubahan struktur introvert) kurang
otak dan
berlangsung lama
keseimbangan kimia motivasi Masalah kehidupan
otak kurang dapat Kurangnya dukungan
penyakit fisik (kondisi menyesuaikan keluargadan
medis krnis dan diri terhadap lingkungan
kondisi penggunaan perubahan
obat2an/narkoba)
kehidupan
DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA
– Adakah anggota keluarga yang sering mengalami:
» marah-marah tanpa alasan yang jelas, memukul, merusak barang, mudah
curiga berlebihan, tampak bicara sendiri, bicara kacau atau pikiran yang
aneh?
» sedih terus menerus lebih dari 2 minggu, berkurangnya minat terhadap hal-hal
yang dulunya dinikmati, dan mudah lelah atau tenaganya berkurang
sepanjang waktu?
» cemas, khawatir, was-was. Kurang konsentrasi disertai dengan keluhan fisik
seperti sering berkeringat, jantung berdebar, sesak, mual?
» gembira berlebihan, merasa sangat bersemangat, merasa hebat dan lebih dari
orang lain, banyak bicara dan mudah tersinggung?
» gejala tersebut di atas mengalami pengekangan kebebasan berupa
pengikatan fisik atau pengurungan/pengisolasian?
– Adakah anggota keluarga yang pernah mencoba melakukan tindakan menyakiti
diri sendiri atau berusaha mengakhiri hidup?
Penanganan awal dan perawatan ODGJ
(Orang Dengan Gangguan Jiwa) di keluarga

1. Tanyakan riwayat gangguan jiwa


sebelumnya atau dalam keluarga
2. Tanyakan apa yang dipikirkan dan
Gangguan Jiwa dapat dirasakan? Apakah ada pikiran yang
diobati jika diketahui
dan ditangani sejak mengganggu?
awal 3. Keluarga dapat menjadi tempat berbagi
Peran keluarga dalam cerita dan rasa
memperhatikan 4. Kalau sulit /tidak teratasi minta bantuan
tingkah laku anggota kader kesehatan,dokter atau datang ke
keluarga lain, kalau
ada perubahan, PKM
segera telusuri: 5. Jika ada ODGJ dipasunglapor
kader/pamong setempat
INFORMASI PENTING BAGI KELUARGA

Jelaskan bahwa gejala dari keluhan di atas merupakan


gejala gangguan mental, yang juga termasuk penyakit
medis.
Pengobatan tergantung kepada jenis, berat-ringannya
penyakit/gangguan jiwa yang dialami.
Dukungan keluarga penting untuk kepatuhan berobat
(compliance) dan rehabilitasi.Organisasi masyarakat dapat
menyediakan dukungan yang berharga untuk pasien dan
keluarga.
 
KONSELING PASIEN DAN KELUARGA

Bicarakan rencana pengobatan dengan anggota keluarga, minum obat


secara teratur dapat mencegah kekambuhan. Informasikan obat tidak
dapat dikurangi atau dihentikan tiba-tiba tanpa persetujuan dokter.
Informasikan juga tentang efek samping yang mungkin timbul dan cara
penanggulangannya (bagi dokter).
Dorong pasien untuk melakukan fungsinya dengan seoptimal
mungkin di pekerjaan dan aktivitas harian lain.
Dorong pasien untuk menghargai norma dan harapan masyarakat
(berpakaian, berpenampilan dan berperilaku pantas).
Menjaga keselamatan pasien dan orang yang merawatnya pada fase
akut:
Meminimalisasi stres dan stimulasi
Gaduh gelisah yang berbahaya untuk pasien, keluarga dan masyarakat
memerlukan rawat inap atau pengamatan ketat di tempat yang aman.
PAKET INFORMASI KESEHATAN KELUARGA
(PINKESGA)
PAKET INFORMASI KESEHATAN KELUARGA
(PINKESGA)
DEFINISI OPERASIONAL
NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL

Penderita gangguan Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang


8 jiwa berat tidak menderita gangguan jiwa berat, penderita tersebut tidak
ditelantarkan ditelantarkan dan/atau dipasung.
DO INDIKATOR
8. Penderita gangguan jiwa berat (Schizoprenia) yang mendapat
pelayanan pengobatan (ART > 15 tahun)
a. pernah didiagnosis menderita Schizoprenia 1. Ya
2. Tidak
b. meminum obat gangguan jiwa berat secara teratur 1. Ya
2. Tidak
Jika (a) jawabannya “tidak”  N
Jika (a) jawabannya “ya” dan (b) jawabannya “ya”  Y
Jika (a) jawabannya “ya” dan (b) jawabannya “tidak”  T
B.KESEHATAN JIWA
II. KETERANGAN KELUARGA
7. Apakah ada Anggota Keluarga yang pernah didiagnosis menderita gangguan jiwa berat  
(Schizoprenia)?
1. Ya 2. Tidak P.9
8. Bila ya, apakah selama ini penderita tersebut meminum obat gangguan jiwa berat secara  
teratur?
1. Ya 2. Tidak
9. Apakah ada Anggota Keluarga yang dipasung?  
1. Ya 2. Tidak
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN GANGGUAN JIWA
TUJUAN ASKEP KELUARGA

1. Keluarga dapat mempertahankan kesehatan jiwa


2. Keluarga lebih mengenal penyakit gangguan jiwa
3. Keluarga dapat melakukan tindakan pencegahan perilaku
kekerasan
4. Keluarga dapat mengatasi permasalahan psikososial
5. Keluarga dapat kontrol secara teratur
PENGKAJIAN
Gangguan
Gangguan Gangguan Gangguan
Gejala Fisik Fungsi Pekerjaan
Pikiran Perasaan Perilaku
/Sosial
• Sulit konsentrasi • Cemas • Menyendiri • Gangguan tidur • Tidak mampu
• Pikiran berulang berlebihan dan • Gaduh gelisah dan makan kerja/sekolah
• Bingung, kacau, tdk masuk akal • Perilaku yg terus • Pusing, tegang, • Sering bolos
ketakutan yang • Sedih yang diulang sakit kepala sekolah/kerja
tidak beralasan berlarut • Perilaku kacau berdebar-debar, • Prestasi
• Gangguan • Marah tdk • hiperaktif keringat dingin menurun
penerimaan beralasan • Sakit ulu hati, • Tdk mampu
pancaindera diare, mual bergaul
yang ada • Kurang gairah • Menarik diri dari
objek/sumbernya kerja dan pergaulan
seksual
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
• Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
2. Perubahan proses pikir : Waham
3. Depresi
4. Perilaku Kekerasan
5. Koping keluarga kurang efektif
6. Ketidakefektifan pengelolaan kesehatan
7. Risiko ketegangan peran care-giver
8. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
RENCANA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
RENCANA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
RENCANA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai