GANGGUAN GANGGUAN
CEMAS DEPRESI
GANGGUAN
GANGGUAN
PSIKOTIK/
BIPOLAR
SKIZOFRENIA
GANGGUAN CEMAS
Gejala Utama:
Rentang emosi: mudah tersinggung, tidak sabar,
gelisah, tegang, frustasi
Ciri Fisik : gelisah, berkeringat, jantung berdegup
kencang, kepala seperti diikat, gemetar dan sering
buang air kecil
Ciri Perilaku: gelisah, tegang, gemetar, gugup, bicara
cepat dan kurang koordinasi
Ciri Kognitif: sulit konsentrasi, gejala panik, merasa
tidak bisa mengendalikan semua, merasa ingin
melarikan diri dari tempat tersebut, serasa ingin mati
GANGGUAN DEPRESI
Gejala Utama:
Merasa sedih berkepanjangan
lebih dari 2 minggu dan
bertahan selama 2 bulan
Hilang minat dan ketertarikan
terhadap aktivitas yang
biasanya menyenangkan
Mudah lelah
• Depresi sering disertai dengan keluhan fisik seperti
nyeri kepala, gangguan lambung, dan keluhan fisik lain
yang kronis atau tidak sembuh-sembuh dengan
pengobatan fisik biasa.
Gejala tambahan:
Rasa bersalah
Merasa tidak berguna
Pandangan masa depan suram/
pesimis
Harga diri dan kepercayaan diri
berkurang
Gangguan tidur
Gagasan/perbuatan yang
membayakan diri (ide bunuh diri)
Gangguan pola makan
GANGGUAN BIPOLAR
Definisi: gangguan suasana perasaan yang berganti-ganti
antara episode manik dan depresi dalam periode
waktu yang berbeda
EPISODE MANIK: EPISODE DEPRESI:
Suasana hati yang Murung (sedih) sepanjang
gembira berlebihan waktu
Sangat Kehilangan minat/keinginan
bersemangat Mudah lelah/tak bertenaga
Tidak mudah Lelah
Harga diri tinggi
Gagasan/ide yang Gejala tambahan :
melompat-lompat Rasa bersalah
Banyak bicara Merasa tidak berguna
Perhatian mudah Pandangan masa depan
teralih suram/ pesimis
Kebutuhan tidur Harga diri dan kepercayaan
diri berkurang
berkurang
Gangguan tidur
Dorongan untuk Gagasan/perbuatan yang
membelanjakan membayakan diri (ide bunuh
sesuatu tanpa diri)
perhitungan Gangguan pola makan
Pengendalian diri
kurang
GANGGUAN PSIKOTIK/SKIZOFRENIA
Gejala Utama
• Perilaku aneh atau kacau (pembicaraan
tidak nyambung /tidak relevan)
• Rentang emosi labil, mudah
tersinggung, gelisah sampai tidak
terkontrol
• Menarik diri dari lingkungan (diam dan
atau mengurung diri),
• Kecurigaan atau keyakinan yang jelas
keliru dan dipertahankan
(delusi/waham)
• Halusinasi (mendengar suara / melihat
sesuatu tidak nyata), kadang terlihat
bicara sendiri dan sulit tidur
• Tidak dapat bertanggung jawab
terhadap yang biasa dikerjakan
(aktivitas pekerjaan, sekolah, rumah
tangga, dan sosial)
FAKTOR RISIKO GANGGUAN JIWA
Faktor Biologik
Faktor Psikologik
Faktor Sosial:
• Genetik/Keturunan
• perubahan struktur • Tipe kepribadian
• Relasi interpersonal
otak dan (dependen,
yang kurang baik
keseimbangan kimia perfeksionis,
(disharmoni
otak introvert) kurang
keluarga)
• penyakit fisik motivasi
• Stress yang
(kondisi medis • kurang dapat
berlangsung lama
kronis dan kondisi menyesuaikan diri
• Masalah kehidupan
penggunaan terhadap
• Kurangnya
obat2an/narkoba) perubahan
dukungan keluarga
kehidupan
dan lingkungan
DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA
Adakah anggota keluarga yang sering mengalami:
» marah-marah tanpa alasan yang jelas, memukul, merusak
barang, mudah curiga berlebihan, tampak bicara sendiri,
bicara kacau atau pikiran yang aneh?
» sedih terus menerus lebih dari 2 minggu, berkurangnya minat
terhadap hal-hal yang dulunya dinikmati, dan mudah lelah
atau tenaganya berkurang sepanjang waktu?
» cemas, khawatir, was-was. Kurang konsentrasi disertai
dengan keluhan fisik seperti sering berkeringat, jantung
berdebar, sesak, mual?
» gembira berlebihan, merasa sangat bersemangat, merasa
hebat dan lebih dari orang lain, banyak bicara dan mudah
tersinggung?
» gejala tersebut di atas mengalami pengekangan kebebasan
berupa pengikatan fisik atau pengurungan/pengisolasian?
Penanganan awal dan perawatan ODGJ
(Orang Dengan Gangguan Jiwa) di keluarga
■ l
■ Anger
Bargainnin
■ g
■ Depression
Acceptance
1. Genetik
Indv yg dibesarkan dlm kelg yg
mempunyai riwayat depresi sulit
mengembangkan sikap optimis dlm
menghadapi masalah.
2. Kesehatan Jasmani
Individu yg keadaan fisik sehat, pola hidup
teratur cenderung mempunyai
fisi
kemampuan
copy right 2010 by putra pasbar
www.rafani.co.cc
■ Faktor Presipitasi
Berupa : stress nyata, imajinasi indiv spt:
kehilangan kes, kehilangan fs seksual,
kehilangan harga diri, kehilangan
pekerjaaan, peran, kehilangan posisi di
kehilangan
■ masy Perilaku
mengungkapkan perasaannya:
a. Secara verbal mendukung pasien tetapi tidak
mendukung denialnya
b. Tidak membantah denial pasien, tetapi menyampaikan
fakta - fakta, seperti pemakaman dilakukan jam lima sore
c. duduk disamping pasien
d. teknik komunikasi diam dan sentuhan
e. perhatikan kebutuhan dasar pasien
kehilangan yang di a l la c o p y
m ii o l e h k l li ie e n
r ight 20 10 b y putr a p a s b ar
Sekarat dan Kematian
■ Sekarat (dying) merupakan kondisi pasien
yang sedang menghadapi kematian, yang
memiliki berbagai hal dan harapan tertentu
untuk meninggal,
■ Kematian ( death) merupakan kondisi
terhentinya pernafasan, nadi, dan tekanan
darah, serta hilangnya respon terhadap stimulus
eksternal, ditandai denagn terhentinya aktifitas
listrik otak, atau dapat juga dikatakan
terhentinya fungsi jantung dan paru secara
menetap ataukerja o t a k s e c a r
terhentinya co py ri gh t 201 0 by pu tr a
www.rafani.co.cc
Perubahan tubuh setelah kematian
■ Algor mortis (dingin)
suhu tubuh perlahan – lahan turun
■ Rigor mortis ( kaku mayat)